13 Apr Program Peremajaan Sawit Digulirkan
JAKARTA (SK) – Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim, Arief Havas Oegroseno mengatakan, program peremajaan lahan kebun sawit untuk tahun 2016 sudah mulai bergulir dan dananya sudah digelontorkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Peremajan lahan kebun sawit ini sangat penting untuk mempertahankan mutu sawit Indonesia, sehingga tetap terjaga sebagai yang terbaik.
Diakuinya, peremajaan ini sangat penting dilakukan bagi kebun sawit yang sudah memasuki usia tua. Khusus, bagi petani sawit, katanya, kebutuhan pendanaan untuk kegiatan peremajaan sangatlah diperlukan. Sebab, sekali meremajakan lahan satu hektare memerlukan dana antara Rp 35 hingga 40 juta.
“Jadi, kalau satu petani mempunyai dua hektare, artinya dana yang diperlukan mencapai Rp 80 juta. Ini belum termasuk biaya hidup mereka yang selama tiga tahun tanpa penghasilan tetap, karena menunggu masa replanting selesai,” ujar Arief, saat jadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) Wartawan Maritim, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya, Jakarta, Senin, (11/4) lalu.
Pada sisi lain, Arief Havas Oegroseno mengatakan, saat ini Indonesia dan Malaysia menginisiasi pembentukan Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Countries/ CPOPC).
Menurutnya, kedua negara ini menguasai 85 persen supply minyak sawit di dunia dan diperlukan kerjasama membentuk organisasi guna melindungi petani sawit di kedua negara bahkan di dunia.
Dia menuturkan, ada kriteria yang ditetapkan untuk negara lain bisa masuk dalam CPOPC. Pertama, memiliki luas areal lahan perkebunan sawit, minimal produksi, dan kewajiban penggunaan pupuk ramah lingkungan dalam penanaman sawit.
“Kita enggak bisa sebutkan negara mana saja yang akan menjadi anggota, karena masih berunding. Tapi ada 9-10 negara dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang masuk dalam kriteria menjadi anggota CPOPC,” ujarnya menambahkan. (gan)
Sumber : Suara Karya.id
No Comments