KADIN Mendukung Penuh Pemerintah Menurunkan Emisi Karbon

KADIN Mendukung Penuh Pemerintah untuk Menurunkan Emisi Karbon

Saat ini, berbagai macam negara tengah berupaya untuk membatasi segala macam faktor yang dapat memberikan dampak buruk dari perubahan iklim yang terjadi. Salah satunya adalah dengan melakukan penekanan emisi karbon guna mengurangi dampak dari kenaikan suhu yang terjadi akibat emisi karbon.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, siap memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah dalam hal penurunan emisi karbon guna mencapai target emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060 mendatang.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan bahwa transisi menuju ekonomi hijau merupakan salah satu strategi Indonesia agar dapat naik kelas menjadi negara maju sebagaimana Visi Indonesia Emas 2045.

“Oleh karena itu, perlu adanya dukungan, khususnya dari pihak pengusaha,” ujar Shinta.

Shinta juga mengemukakan bahwa berdasarkan studi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), penerapan kebijakan pembangunan rendah karbon dapat mengatasi potensi kerugian ekonomi Indonesia akibat dampak perubahan iklim sebesar 50.4 persen di tahun 2024.

Tahun 2019 lalu, sejarah mencatat bahwa Indonesia telah berhasil mengurangi emisi karbon sebanyak 54,8 juta ton CO2e.

“Saat ini, Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon sebesar 31,89 persen dengan usaha sendiri dan sampai dengan 43,20 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030,” katanya.

Industri serta dunia usaha dipandang sebagai kontributor penting atas dampak dari aktivitas manusia terhadap lingkungan dan perubahan iklim. Untuk itu, industri perlu melakukan berbagai langkah konkret sebagai upaya pengurangan emisi karbon atau dekarbonisasi yang sejalan dengan komitmen negara.

“Komitmen Kadin mendukung upaya inisiatif Kadin Net Zero Hub (NZH) itu didukung oleh beberapa instansi baik dalam dan luar negeri seperti, Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) yang memberikan pendampingan kepada para perusahaan dalam upaya transisi hijau,” tutur Shinta.

Sebagai bentuk dukungan mengurangi emisi karbon, Kadin berpartisipasi dalam berbagai program dekarbonisasi melalui sosialisasi dan edukasi mengenai pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam forum tersebut, Kadin Indonesia juga mengajak para pelaku usaha, khususnya di wilayah Sumatera Utara.

Shinta menjelaskan bahwa program tersebut penting dilakukan untuk mengakselerasi pengurangan emisi karbon pada sektor swasta dan industri. Selain itu, hal tersebut menjadi langkah Kadin untuk merangkul sebanyak mungkin perusahaan yang masih belum bertransformasi serta menyadari akan pentingnya pengurangan emisi karbon.

“Kadin  berupaya melibatkan perusahaan yang beroperasi di Sumut untuk bergabung dalam program Kadin NZH dan program Kadin lainnya untuk memfasilitasi bisnis menjalankan komitmennya,” katanya.

Ketua Kadin Net Zero Hub, Dharsono Hartono, mengatakan, Kadin NZH merupakan wadah bagi para pelaku bisnis untuk berpartisipasi dalam pengurangan emisi karbon. Selain itu, Kadin NZH sekaligus menjadi sarana pertukaran ilmu dan informasi, serta memperluas wawasan dalam rangka mewujudkan ekosistem rendah emisi di Indonesia.

“Melalui inisiatif Kadin Net Zero Hub, Kadin mengajak semua pihak, BUMN maupun sektor swasta, lembaga pembiayaan, asosiasi profesi, hingga universitas untuk secara kolektif bertransisi menjadi ekonomi rendah emisi dan membangun ekosistem yang mendukung pencapaian target Net Zero Emission nasional,” ujar Dharsono.

Hingga saat ini, sebanyak 70 perusahaan dan institusi yang berkomitmen dalam ekosistem Kadin NZH. Dari jumlah tersebut, 40 diantaranya perusahaan menerima GHG accounting bootcamp untuk mulai menghitung emisi mereka, sementara 30 perusahaan lainnya mengikuti program Corporate Assistance Program (CAP).

Ketua Umum Kadin Sumut, Firsal Ferial Mutyara, mengatakan, pihaknya  mendukung program Kadin Pusat dalam mendorong terciptanya zero emisi 2060. Ia meyakini bahwa tiap perusahaan tentu telah melakukan berbagai langkah untuk menciptakan zero emisi secara mandiri pada perusahaannya masing-masing.

“Saya yakin ini sebenarnya sudah mulai diterapkan secara mandiri sehingga tinggal mensinkronkan dengan Net Zero Hub Kadin,” katanya.

Firsal mengungkapkan bahwa keyakinannya ini didasarkan pada industri perkebunan di Sumatera Utara yang merupakan industri unggulan. Usaha perkebunan, menurutnya, begitu peka dengan permasalahan lingkungan, termasuk juga mengenai pengurangan emisi karbon. Hal ini dikarenakan lingkungan menjadi faktor penting untuk kepentingan usaha tersebut, terlebih lagi jika dilihat dari skala internasional.

 

MUTU International Sambut Baik Kebijakan Bursa Perdagangan Karbon

Pengertian Sertifikat Kompetensi dan Kegunaannya

Sebagai salah satu Lembaga Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca (LVV GRK) yang sudah terakreditasi KAN sejak tahun 2015 untuk menyelenggarakan penilaian kesesuaian berupa kegiatan validasi dan verifikasi berdasarkan ISO/IEC 14065:2020 General principles and requirements for bodies validating and verifying environmental information, MUTU International sambut baik kebijakan bursa perdagangan karbon.

MUTU International sudah memiliki ekosistem bisnis yang sesuai untuk bursa karbon yakni sudah diakreditasi sebagai LVV GRK oleh KAN.  Kegiatan validasi dan verifikasi ini adalah salah satu dari bisnis utama MUTU International. Hingga saat ini, MUTU international telah menerbitkan 11 laporan validasi dan verifikasi gas rumah kaca dengan berbagai skema dan program serta terdapat 8 kegiatan yang akan dan sedang berlangsung pada tahun ini. MUTU International juga telah menerbitkan 105 sertifikat dengan skema International Sustainable Carbon Certification (ISCC) pada tahun 2022.

 

Ingin Ikut Terus Berkontribusi dalam Menjaga Lingkungan Indonesia?

PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.

MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).

Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter, Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.