07 Feb Arti Warna Pada Helm K3
Setiap pelaku yang berkecimpung di ranah proyek harus dapat melindungi diri mereka dengan menggunakan berbagai perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya helm K3.
APD memiliki peran untuk melindungi bagian vital seseorang dari potensi bahaya di lingkungan kerja, begitu pula dengan helm keselamatan dan kesehatan kerja atau safety helmet yang melindungi bagian kepala.
Awalnya, helm keselamatan atau helm k3 digunakan oleh pekerja-pekerja pada galangan kapal. Soalnya, mereka harus melindungi kepala dan mencegah cedera serius dari kejatuhan barang di atas geladak kapal.
Mereka menggunakan aspal kering. Lambat laun, banyak jenis pekerjaan dan perusahaan yang memerlukan helm keselamatan. Material yang digunakan untuk membuat helm pun berganti dari aspal kering, kanvas tebal, luminium, fiberglass, termoplastik, ke High Density Polyethylene (HDPE). Material terakhir masih dipakai untuk membuat helm ini hingga sekarang.
Manfaat Penggunaan Helm K3
Masih banyak pekerja di lapangan yang belum memahami atau menolak memakai helm ini sebagai pelindung kepala. Padahal, hal ini menambahkan kemungkinan potensi bahaya benturan pada kepala jadi semakin tinggi.
Cedera serius yang dihasilkan pada bagian kepala dan leher bisa saja meregang nyawa. Bahkan, Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mencatat sebanyak puluhan ribu pekerja, terutama di bidang konstruksi, mengalami kecelakaan kerja dan cedera pada bagian kepala.
Pemakaian helm k3 sudah tertera pada Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. PER.08/MEN/VII/ 2010 tentang Alat Perlindungan Diri. Di mana, helm ini berfungsi untuk memberikan proteksi pada area kepala pekerja dari risiko cedera akibat benturan, kejatuhan benda, teraktuk, atau terpukul benda keras yang sedang melayang di udara.
Namun, penggunaan helm keselamatan hanya diperuntukkan untuk perusahaan atau kawasan kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap jenis cedera di atas. Contohnya pekerjaan pada bidang tambang minyak, pabrik, konstruksi bangunan, dan lainnya.
Arti Warna Pada Helm K3
Helm keselamatan terdiri dari berbagai warna mencolok dengan arti yang berbeda, tergantung pada identitas posisi atau jabatan seseorang yang memakainya. Tujuan digunakannya warna yang mencolok agar setiap pekerja bisa dengan mudah mengidentifikasi seseorang pada area kerja tertentu.
Dengan demikian, potensi bahaya di lingkungan kerja bisa dicegah atau diminimalisir. Nah, apa saja jenis warna yang dipakai pada helm K3 beserta artinya?
Warna Kuning
Helm berwarna kuning digunakan oleh setiap subkontraktor atau pekerja umum. Penggunaan helm kuning juga dilengkapi oleh APD lain. Pekerja perlu memakai rompi berwarna kuning ketika sedang bertugas di lapangan.
Dengan warna kuning cerah yang mencolok, mereka menjadi lebih mudah terlihat di saat ada kendaraan atau perpindahan alat berat yang melintasi area kerja.
Warna Biru
Helm keselamatan berwarna biru seringnya digunakan oleh para supervisor lapangan, operator teknis, dan pengawas sementara di area proyek. Operator teknis ini terdiri dari pekerja pada Unit kerja Mekanikal Elektrikal (ME) atau teknisi listrik hingga teknisi ahli di industri bangunan kayu. Selain mereka, para operator alat-alat berat di area kerja juga memakai helm berwarna biru.
Warna Hijau
Helm K3 berwarna hijau dipakai oleh pekerja yang berurusan dengan lingkungan. Contohnya, para peneliti lingkungan dan pengawas lingkungan. Biasanya, mereka sedang melakukan pengawasan terhadap area di mana proyek sedang berlangsung.
Warna Merah
Helm keselamatan dengan warna merah biasanya digunakan oleh pekerja yang menduduki posisi sebagai pengawas sistem pengamanan pada area proyek berlangsung atau sebagai safety officer.
Mereka bertugas untuk memeriksa sekaligus memastikan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sudah terpasang sesuai dengan standar dan peraturan yang telah ditetapkan.
Warna Oranye
Para tamu proyek atau perusahaan yang ingin meninjau, memeriksa, atau mengontrol proses berlangsungnya suatu proyek biasanya memakai helm keselamatan berwarna oranye. Selain mereka, orang-orang yang ingin masuk dan memeriksa keberadaan lokasi proyek juga diwajibkan untuk memakai helm k3 ini.
Warna Putih
Untuk orang-orang yang memegang jabatan tinggi di area pembangunan proyek biasanya menggunakan helm keselamatan berwarna putih. Mereka memegang tanggung jawab besar untuk memastikan agar proyek berjalan dengan lancar. Contohnya seperti mandor, insinyur, dan manajer proyek.
Helm keselamatan ini memiliki berbagai strip yang menandakan posisi secara rinci. 1 strip dengan ukuran 8 mm berarti helm dipakai oleh Pelaksana Proyek. 2 Strip dengan ukuran 2 x 8 mm menandakan posisi Kepala Pelaksana Proyek.
3 strip dengan ukuran 8 mm dan 1 strip dengan ukuran 15 mm pada bagian atas helm menandakan posisi kepala proyek. Para tamu dan pekerja proyek seringnya mencari pemegang posisi-posisi tinggi ini untuk bertanya mengenai informasi detail terkait proyek.
Warna Coklat
Coklat adalah warna terakhir pada helm keselamatan. Helm ini menandakan pemakainya sebagai pekerja di bidang pengelasan atau jenis pekerjaan lain yang berurusan dengan temperatur panas yang tinggi.
Hal yang Patut Diperhatikan Ketika Memakai Helm K3
Karena berguna untuk memberikan perlindungan pada bagian kepala setiap pekerja, cara memakai helm ini tidak bisa sembarangan. Potensi bahaya pada setiap industri tambang, konstruksi, dan bahan kimia harus selalu diwaspadai. Oleh karena ini, penting untuk memperhatikan hal di bawah ini ketika Anda memakai helm keselamatan.
- Pastikan kondisi helm keselamatan tidak mengalami kerusakan dan baik untuk digunakan selama proyek berlangsung. Anda perlu memperhatikan ukuran dan kenyamanan pemakaian helm di kepala. Ganti saja bila helm terlalu sempit atau longgar, memiliki cacat atau rusak.
- Pakai helm keselamatan sesuai dengan aturan dan standar yang ada. Jangan memakainya terlalu miring, mendongak, terbalik, atau menunduk. Intinya, bentuk pemakaian yang dapat mengganggu pandangan mata Anda dan kenyamanan bekerja.
- Chin strip pada helm keselamatan harus digunakan dan disesuaikan pada ukuran kepala. Pastikan helm tidak akan terbang tertiup angin atau lepas karena kondisi kerja, ketinggian, atau cuaca tertentu.
Jatuhnya benda-benda dan benturan terhadap sesuatu sering terjadi di kawasan proyek konstruksi. Nah, jika hal ini menyebabkan kerusakan pada helm, sekecil apapun itu, sebaiknya Anda segera mengganti helm dengan yang baru. Jangan dibiarkan saja sebab potensi bahaya tidak ada yang bisa memprediksi kemunculannya.
Jika helm keselamatan sudah melebihi batas usia pakai (5 tahun), Anda juga perlu mengganti helm yang sedang dipakai. Akan tetapi, usia ini bergantung pada jenis bahan yang dipakai untuk membuat helm.
Anda perlu memperhatikan informasi ini pada permukaan helm. Ganti jika helm sudah melewati batas usia pakainya. Terakhir, jangan lupa untuk membersihkan helm keselamatan Anda setelah digunakan seharian bekerja. Pasalnya, kotoran yang menempel bisa saja merusak helm apalagi jika Anda bekerja di perusahaan yang berhubungan dengan beragam bahan kimia berbahaya.
Helm K3 memiliki berbagai warna dengan arti yang menandakan posisi setiap pemakainya. Bagi Anda yang ingin bekerja di perusahaan tambang, konstruksi, atau yang lainnya, informasi mengenai ini sangat krusial demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
Anda ingin memastikan perusahaan telah memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengajukan sertifikasi SMK3? Hubungi tim Mutu Certification yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi dan dipercaya oleh lebih dari 3.000 perusahaan.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.