Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Crude Palm Oil

Apa Itu Wastewater Treatment Plant, Apa Kegunaannya?

Air adalah sumber daya yang sangat berharga bagi kehidupan di planet bumi, baik untuk manusia maupun makhluk hidup lainnya yaitu hewan dan tumbuhan. Untuk itu, dibutuhkan Wastewater Treatment Plant (WWTP) atau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Pasalnya, penggunaan sumber daya air secara tidak bertanggung jawab dan pembuangan limbah air yang tidak terkendali telah menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius. Itu sebabnya, WWTP adalah infrastruktur penting yang harus ada di setiap wilayah.

 

Definisi Wastewater Treatment Plant (WWTP)

Sebelum memahami pentingnya fungsi dan kegunaan dari WWTP, sebaiknya pahami terlebih dahulu apa definisinya.. Pada dasarnya, WWTP adalah singkatan dari Wastewater Treatment Plant atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

Sesuai namanya, ini adalah jenis fasilitas khusus yang dirancang dan digunakan untuk membersihkan air limbah sebelum air tersebut dibuang kembali ke lingkungan. Di sisi lain, air limbah atau wastewater adalah air bekas pakai.

Ini termasuk limbah dari tubuh manusia seperti urin dan feses, sisa makanan, minyak, sabun, hingga bahan kimia berbahaya. Bahkan di rumah, Anda pasti pernah menghasilkan air limbah dari wastafel, pancuran, bak mandi, toilet, mesin cuci, dan sumber-sumber lainnya.

Adapun di dunia industri, kontribusi terbesar air limbah berasal dari berbagai kegiatan pabrik dan perusahaan. Itu sebabnya, setiap air limbah tersebut perlu dikumpulkan dalam satu instalasi pengolahan khusus, yaitu IPAL.

 

Fungsi dan Kegunaan WWTP

Lalu, sebenarnya mengapa fasilitas pengolahan air limbah sangat penting bagi kehidupan manusia maupun lingkungan? Berikut ini rincian fungsi dan kegunaannya sebagai alasan mengapa WWTP itu sangat penting:

1. Menjaga Kehidupan Perikanan

Air bersih sangat penting bagi kehidupan akuatik. Industri perikanan sangat bergantung pada air yang bersih dan sehat. WWTP membantu menjaga kualitas air agar mendukung kehidupan ikan dan makhluk hidup air lainnya.

2. Menjaga Habitat Liar

Sungai, rawa, dan perairan lainnya adalah rumah bagi banyak spesies yang bergantung pada ekosistem ini. Adanya IPAL membantu menjaga habitat liar dan menjaga ekosistem air yang sehat.

3. Menjaga Sumber Rekreasi dan Kualitas Hidup

Air adalah sumber rekreasi yang penting bagi manusia. WWTP memastikan bahwa tempat-tempat rekreasi seperti pantai, danau, dan sungai tetap bersih dan aman untuk dinikmati oleh masyarakat.

4. Mencegah Masalah Kesehatan

Air yang terkontaminasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. WWTP membantu menghilangkan material berbahaya dari air sehingga air yang dibuang ke lingkungan aman bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lain.

 

Tahapan Proses Pengolahan di Wastewater Treatment Plant

Apa Itu Wastewater Treatment Plant, Apa Kegunaannya?

Setelah memahami definisi dan alasan mengapa WWTP sangat penting, berikut ini rincian tahapan-tahapan dalam proses pengolahannya:

1. Tahap Preliminary (Preliminary Treatment)

Tahap ini adalah tahap pertama dalam pengolahan air limbah. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan air untuk tahap pengolahan selanjutnya. Ini melibatkan penyisihan partikel atau benda yang dapat merusak peralatan dalam fasilitas dan peralatan yang akan digunakan selama proses pengolahan.

Biasanya, tahap ini melibatkan penyaringan kasar untuk memisahkan limbah padat berukuran besar dan sedang. Untuk itu, digunakan filter dengan ketebalan yang bervariasi. Selanjutnya, lemak dan partikel pasir akan dihilangkan dengan menggunakan degreasers.

2. Tahap Primer (Primary Treatment)

Tahap selanjutnya dalam proses pengolahan di WWTP adalah primary treatment. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan sebagian dari padatan tersuspensi dalam air. Untuk mencapai tujuan tersebut, air akan diendapkan selama satu hingga dua jam dalam bak khusus.

Pada bak ini, gaya gravitasi akan membantu memisahkan partikel-partikel padatan tersuspensi di dalamnya. Selain itu, tahap ini juga mencakup homogenisasi aliran dan penyisihan bahan organik yang terkait dengan padatan tersuspensi.

Selama proses ini, bahan kimia seperti koagulan dan flokulan juga dapat ditambahkan untuk meningkatkan sedimentasi padatan dan menghilangkan fosfor. Dalam beberapa kasus, basa dan agen asam umumnya ditambahkan untuk menetralkan pH air limbah.

3. Tahap Sekunder (Secondary Treatment)

Tahap ini dirancang untuk menghilangkan materi organik dari air, serta nutrisi seperti nitrogen dan fosfor. Pengolahan sekunder ini pada umumnya bersifat biologis, yaitu menggunakan bakteri dan mikroorganisme untuk mendegradasi dan menyisihkan materi organik dalam air limbah yang diolah.

Jenis metode pengolahan yang paling umum digunakan adalah lumpur aktif, di mana air yang akan diolah dibiarkan dalam tangki selama beberapa hari dengan kondisi oksigen yang bervariasi (aerobik, anoksik, dan anaerobik), tergantung kebutuhan.

Di sini, berbagai jenis bakteri yang hidup di tangki atau reaktor lumpur aktif akan mengonsumsi materi organik dan nutrisi yang terkandung dalam air limbah untuk menghilangkannya agar menjadi bersih.

Setelah proses tersebut, akan kembali diterapkan unit pengendapan sekunder kedua. Di sini, bakteri yang telah tumbuh dalam proses sebelumnya akan diendapkan ke bagian bawah tangki pengendapan hingga menghasilkan campuran air dan padatan, yang disebut lumpur biologis.

Campuran ini kemudian diekstraksi atau dikeluarkan melalui bagian bawah unit pengolahan. Kemudian, air yang sudah dibersihkan dari bakteri dan padatan akan mengalir melalui bagian atas unit dalam bentuk hasil air yang jernih.

4. Tahap Tertiary (Tertiary Treatment)

Pada umumnya, pengolahan Wastewater Treatment Plant dari limbah domestik atau limbah industri tertentu hanya berakhir di tahap sekunder saja. Jika air yang diolah sudah memenuhi syarat kualitas air yang boleh dibuang ke lingkungan, maka pengolahan lanjutan tidak lagi diperlukan.

Namun untuk memastikan kualitasnya semakin baik, biasanya dilakukan pengolahan tambahan pada tahap tersier. Jika tahap sekunder berfokus pada metode biologis, maka tahap ini lebih berfokus pada pengolahan secara kimia.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas akhir air sehingga air tersebut dapat kembali ke lingkungan (laut, sungai, danau, dan lainnya), atau bahkan digunakan kembali untuk aktivitas manusia.

Untuk mencapainya tujuan tersebut, sejumlah proses dilakukan untuk menghilangkan agen patogen yang ada di dalam air limbah. Contoh mikroorganisme yang perlu dihilangkan misalnya bakteri tinja seperti E. coli dari air limbah kotoran manusia.

Adapun teknik yang digunakan meliputi filtrasi dengan sand bed (lapisan pasir) atau bahan lain, serta desinfeksi. Desinfeksi ini biasanya dilakukan dengan klorin ( natrium hipoklorit) atau cahaya UV, untuk mengurangi jumlah mikroorganisme patogen.

5. Pengolahan Lumpur (Sludge Treatment)

Berbagai proses di atas akan menghasilkan air bersih yang jernih dan lumpur sebagai byproduct atau produk sampingannya. Lumpur tersebut berasal dari hasil ekstraksi saat proses pengendapan.

Pertama-tama, lumpur akan diperkental untuk mengurangi volumenya. Lalu, lumpur ini akan diolah melalui proses aerobik (dengan udara) atau proses anaerobik (dalam tangki tertutup) untuk menstabilkan pertumbuhan bakteri dan menghilangkannya.

Setelah bersih dari bakteri, materi organik, dan logam berat, dan lain-lain, maka proses akhirnya adalah pengeringan. Setelah dikeringkan, lumpur ini sudah aman untuk dibuang ke lingkungan atau dimanfaatkan ulang. Di beberapa negara, ada yang memanfaatkannya sebagai pupuk pertanian.

Oleh karena itu, penting bagi setiap industri dan perusahaan besar untuk memiliki instalasi Wastewater Treatment Plant. Bahkan, WWTP merupakan salah satu syarat penting dalam audit di bidang lingkungan. Untuk memastikan perusahaan Anda sudah mematuhi aturan terkait pengelolaan limbah, Anda bisa mengikuti audit dan sertifikasi di Mutu International.

PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.

MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).

Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.