Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya (Padat, Cair, dan Gas)

Pengertian Limbah Gas dan Juga Contohnya

Limbah gas merupakan salah satu jenis limbah yang berasal dari sisa proses pembakaran atau penguraian bahan. Ada yang berasal dari proses produksi industri, kendaraan bermotor, aktivitas harian manusia, hingga proses alami seperti erupsi gunung dan kebakaran hutan.

Apapun penyebabnya, limbah berwujud gas dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan benar. Gas-gas yang terkandung dapat menimbulkan efek rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim global.

Selain itu, gas-gas ini juga dapat mencemari tanah, air, dan udara sehingga dapat membahayakan flora, fauna, hingga manusia yang hidup di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pengelolaan gas buangan menjadi hal yang sangat penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

 

Pengertian Limbah Gas beserta Contohnya

Sesuai namanya, jenis limbah ini adalah sebutan untuk zat buangan yang berwujud gas. Karena wujudnya yang ringan, dampak pencemarannya juga bisa menjadi lebih masif, sebab gas diketahui memiliki partikel dengan pergerakan cepat yang tidak teratur ke segala arah.

Jenis limbah gas terdiri atas berbagai macam zat yang terbentuk dari aktivitas alami maupun antropologis (akibat perbuatan manusia). Di antara berbagai macam gas buangan, berikut ini beberapa contoh gas yang paling banyak menjadi pencemar lingkungan:

1. Karbon Dioksida (CO2)

Jenis gas yang paling banyak dikenal secara umum yaitu Karbon Dioksida (CO2). Gas ini umumnya dihasilkan dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan industri, serta proses alami seperti respirasi manusia dan hewan.

CO2 dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi.

Dalam jangka panjang, pencemaran akibat jenis limbah gas ini dapat berdampak pada timbulnya cuaca ekstrem, perubahan iklim, naiknya permukaan laut, dan kerusakan ekosistem.

2. Karbon Monoksida (CO)

Karbon Monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil seperti gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Proses pembakaran ini dapat terjadi pada kendaraan bermotor, industri, pembangkit listrik, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan CO2 yang masih bisa diserap tumbuhan, Karbon Monoksida justru dikenal sebagai gas beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan.

Limbah gas ini dapat mengikat hemoglobin di dalam darah, sehingga mengganggu oksigenasi tubuh. Paparan terus-menerus juga dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, dan bahkan kematian.

3. Nitrogen Oksida (NOx)

Nitrogen Oksida (NOx) merupakan senyawa kimia oksigen serta nitrogen dihasilkan dari proses pembakaran bersuhu tinggi. Istilah NOx mengacu pada seluruh senyawa oksida nitrogen, contohnya NO (Nitrogen Monoksida) dan NO2 (Nitrogen Dioksida).

NOx dalam berbagai bentuk senyawa diketahui dapat menyebabkan hujan asam dan pencemaran udara. Peningkatan konsentrasi NOx di udara juga dapat menghasilkan ozon troposferik, penyebab iritasi paru-paru yang mengganggu kesehatan manusia.

4. Sulfur Oksida (SOx)

Contoh limbah gas selanjutnya adalah Sulfur Oksida atau SOx, salah satu jenis polutan primer di udara bebas. Contoh bentuk spesies gas oksida sulfur yang dikenal berbahaya adalah SO2, gas tidak berwarna yang berbau dan mudah larut dalam air.

Sulfur Oksida (SOx) dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dengan kandungan belerang tinggi dari kendaraan bermotor, pembangkit listrik, hingga kegiatan industri. Seperti NOx, SOx juga merupakan salah satu penyebab utama hujan asam dan pencemaran udara.

5. Amonia (NH3)

Berbeda dengan 4 contoh limbah gas di atas, amonia tidak dihasilkan oleh proses pembakaran, melainkan dari aktivitas antropogenik seperti pertanian, peternakan, dan kotoran manusia. Selain itu, industri juga dapat menghasilkan NH3 sebagai produk sampingan dari proses produksi.

Peningkatan konsentrasi NH3 di udara diketahui dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan kerusakan paru-paru pada manusia dan hewan. Di air, NH3 juga dapat menyebabkan eutrofikasi yang mempengaruhi kualitas air dan ekosistem.

6. Metana (CH4)

Selain amonia, CH4 atau metana adalah contoh gas lainnya yang dapat dihasilkan dari limbah kotoran manusia dan hewan. Selain itu, metana juga bisa dihasilkan dari aktivitas pertanian, peternakan, pembakaran bahan bakar fosil, serta proses alami seperti dekomposisi limbah organik.

Gas metana dikenal sebagai limbah gas rumah kaca yang lebih kuat dari CO2 dalam hal kemampuan menyerap dan memantulkan panas ke atmosfer. Peningkatan konsentrasi CH4 di udara diketahui dapat mempercepat perubahan iklim dan pemanasan global.

7. Klorin (Cl2)

Contoh limbah berwujud gas selanjutnya adalah klorin atau Cl2, salah satu bahan kimia yang berbahaya dan beracun bagi manusia dan hewan. Umumnya, gas klorin bisa berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, dan kegiatan manusia lainnya.

Dampak dari paparan terhadap Cl2 diketahui dapat menyebabkan iritasi paru-paru, gangguan sistem saraf, dan bahkan kematian. Selain itu, gas klorin juga dapat merusak lapisan ozon, sehingga penggunaannya harus diawasi dan dikontrol dengan ketat.

Baca juga: Mengenal Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

 

Alternatif Solusi Mengatasi Pencemaran Limbah Gas

Pengertian Limbah Gas dan Juga Contohnya

Hingga saat ini, pencemaran udara akibat limbah berwujud gas masih menjadi salah satu masalah lingkungan yang serius di berbagai negara di dunia. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dan berkelanjutan untuk mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa alternatif cara yang dapat dilakukan:

1. Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Salah satu sumber utama limbah gas adalah bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, dan gas alam. Oleh karena itu, dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, Anda dapat mengurangi jumlah limbah gas yang dihasilkan.

Upaya ini dapat dilakukan dengan menerapkan penggunaan energi terbarukan, contohnya seperti tenaga surya dan tenaga angin, sebagai alternatif untuk mengganti bahan bakar fosil.

2. Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan

Penggunaan teknologi ramah lingkungan dapat membantu mengurangi jumlah gas buangan yang dihasilkan. Apalagi saat ini, semakin banyak teknologi terkini yang dapat membantu menghasilkan energi dengan perpaduan efisiensi energi dan penggunaan sumber daya terbarukan.

3. Penggunaan Kendaraan Ramah Lingkungan

Tahukah Anda bahwa kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber utama limbah berwujud gas? Oleh karena itu, mengganti kendaraan konvensional dengan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik atau kendaraan hybrid bisa menjadi solusi.

Dengan menggunakan kendaraan ramah lingkungan, Anda dapat mengurangi jumlah limbah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran. Selain itu, penggunaan transportasi umum seperti bus dan kereta api juga dapat menjadi alternatif.

4. Penerapan Regulasi yang Ketat

Industri dan perusahaan, terutama yang berskala besar merupakan salah satu penyebab utama pencemaran udara akibat gas buangan. Dengan penerapan peraturan yang ketat, jumlah limbah berwujud gas yang dihasilkan bisa dikurangi.

Peraturan ini dapat mencakup persyaratan untuk pengurangan gas buangan, penerapan teknologi ramah lingkungan, hingga sistem tata kelola limbah yang baik. Selain itu, dibutuhkan pula aturan terkait baku mutu kualitas udara sesuai standar.

Untuk mengatasi masalah akibat limbah berwujud gas yang dihasilkan oleh setiap unit usaha, dibutuhkan sistem manajemen khusus terkait pengelolaan limbah. Salah satunya yaitu dengan penerapan ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML).

Mutu International merupakan lembaga sertifikasi, inspeksi, dan pengujian terkait lingkungan yang sudah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Lembaga Sertifikasi SML.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.