04 Apr Limbah Pertanian: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Dampaknya
Limbah pertanian adalah sampah atau sisa-sisa buangan dari bagian-bagian yang tidak lagi dibutuhkan dari kegiatan pertanian. Limbah pertanian juga menjadi salah satu persoalan serius yang harus dihadapi oleh sektor pertanian. Apalagi mengingat bahwa pertanian masih menjadi salah satu faktor dominan yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Indonesia. Tentu saja limbah yang dihasilkan juga tak sedikit.
Meski tak seberbahaya limbah industrial yang memiliki banyak kandungan kimia serta bahan berbahaya dan beracun, mengelola limbah dari pertanian juga merupakan kewajiban bagi pemilik lahan pertanian. Di sini akan diulas lebih lengkap mengenai limbah dari sektor pertanian, simak hingga akhir.
Pengertian Limbah Pertanian
Secara sederhana, limbah dari hasil pertanian adalah sampah atau sisa-sisa buangan dari bagian-bagian yang tidak lagi dibutuhkan dari kegiatan pertanian. Dengan mudahnya kita menjumpai lahan pertanian di Indonesia, semudah itu pula bagi Anda dalam menemukan limbah dari sisa produksi di sektor pertanian.
Jenis-jenis limbah sektor pertanian biasanya dibagi menjadi tiga yang didasarkan dari sumbernya, waktunya, serta wujudnya. Pada bagian selanjutnya Anda akan memelajari jenis-jenis limbah yang satu ini.
Jenis-jenis dan Contoh Limbah dari Sektor Pertanian
Berikut ini adalah limbah pertanian berdasarkan jenis-jenisnya, yang dibagi menjadi jenis limbah berdasarkan dari sumber, waktu hingga wujudnya.
Jenis & Contoh Limbah Berdasarkan Sumbernya
Limbah dari sektor pertanian yang dikelompokkan berdasarkan sumbernya terdiri dari limbah tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan hingga perkotaan. Berikut masing-masing pembahasannya!
1. Limbah dari Tanaman Pangan
Sumbernya dari hasil pengolahan tanaman untuk menjadi pangan, contohnya adalah padi, jagung, ketela, serta kacang-kacangan. Biasanya limbah ini bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pupuk organik. Sementara untuk jagung, kulitnya bisa juga dijadikan sebagai pembungkus jajan tradisional seperti dodol atau wajik.
2. Limbah dari Tanaman Hortikultura
Hortikultura merupakan salah satu budidaya tanaman kebun seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Untuk sayuran dan buah-buahan yang mengalami kerusakan tentu tidak lolos quality control untuk dijual.
Untuk limbah dari sayur-sayuran biasanya dihasilkan dari hasil pengelolaan bawang, kentang, kubis, wortel, lobak, cabai, mentimun, bayam, serta banyak jenis sayuran lainnya.
Sementara untuk limbah buah-buahan seperti hasil pengelolaan alpukat, anggur, jeruk, apel, papaya dan banyak lainnya. Limbah dari kegiatan hortikultura ini bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak ataupun bahan pembuatan pupuk organik.
3. Limbah dari Perkebunan
Untuk selanjutnya adalah limbah dari kegiatan perkebunan. Seperti pengelolaan kelapa sawit, tebu, kopi, cengkeh, jambu mete, teh, dan lainnya.
Limbah dari tanaman kelapa bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan tangan ataupun alat rumah tangga seperti gayung dan keset.
Sementara limbah yang dihasilkan oleh tanaman lainnya bisa juga dijadikan bahan untuk pembuatan pupuk organik.
4. Limbah dari Peternakan
Sektor peternakan juga menjadi salah satu penghasil limbah pertanian yang banyak setiap harinya. Apalagi jika jumlah hewan ternak yang dimiliki lebih banyak tentu menghasilkan banyak limbah juga.
Limbah ini asalnya dari hasil pengelolaan kambing, sapi, domba, kambing, babi serta unggas. Limbah berupa kotoran binatang ternak bisa menjadi bahan utama pembuatan pupuk kandang.
Selain itu, limbah kotoran ternak ini juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan energi biogas.
5. Limbah Organik Perkotaan
Limbah yang dihasilkan dari aktivitas di perkotaan akan berbanding lurus juga dengan banyak tidaknya jumlah penduduk. Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung serta Surakarta telah menjadi kota dengan penghasilan limbah yang tinggi.
Namun tak perlu khawatir karena limbah organik aktivitas perkotaan ini masih bisa dimanfaatkan menjadi bahan penyusun pupuk dan bioenergy.
Jenis dan Contoh Limbah Berdasarkan Waktunya
Berikutnya merupakan jenis-jenis limbah yang dikelompokkan berdasar pada waktunya.
1. Limbah Pra-panen
Limbah-limbah dari hasil pertanian yang terkumpul saat masa panen belum berlangsung. Biasanya limbahnya akan berupa jamur, rumput, batang atau ranting, hama, serta kotoran ternak.
2. Limbah Panen
Ketika panen sudah tiba, maka akan menghasilkan sampah yang merupakan hasil kelola jagung, padi, pelepah pisang dan banyak lainnya.
3. Limbah Pasca-Panen
Setelah masa panen berakhir juga, industri ini masih menghasilkan limbah pertanian. Contohnya adalah kulit, jeroan, dedak, sekam, sabut atau serat kelapa dan lain sebagainya.
Jenis dan Contoh Limbah Berdasarkan Wujudnya
Jenis selanjutnya dikelompokkan berdasarkan wujudnya yang merupakan padat, cair ataupun gas.
1. Limbah Padat
Limbah-limbah berwujud padat ini banyak dijumpai pada tiga waktu baik saat pasca panen, ketika panen ataupun setelah panen. Untuk wujud yang padat berupa tempurung kelapa, serat kelapa, batang dan ranting kayu, ampas tahu serta hal lainnya.
Apabila Anda membiarkannya begitu saja akan menjadi penyebab adanya pencemaran lingkungan. Limbah ini harus dikelola dengan baik dan benar.
2. Limbah Cair
Limbah dengan wujud cair biasanya dihasilkan oleh kegiatan pembersihan serta pemupukan lahan pertanian. Sehingga ada cairan pupuk cair ataupun kotoran yang dihanyutkan dalam proses ini.
Limbah pertanian ini bisa membuat mikroorganisme jadi membiak dengan lebih cepat dari biasanya, disebabkan oleh kandungan nutrient dari bahan organik. Biasanya akan menghasilkan bau busuk yang merupakan proses di mana oksigen terlarut dalam air.
3. Limbah Gas
Untuk jenis limbah yang satu ini biasanya akan dihasilkan dari proses hasil olah pertanian yang merupakan uap dari proses pengeringan bahan pertanian. Bisa pada proses pelayuan dan pengeringan teh.
Untuk limbah berupa gas pembuangannya sebaiknya melalui filter cerobong gas tertentu, sehingga jika ada gas yang berbahaya dapat diminimalisir dampak buruknya.
Dampak Limbah Sektor Pertanian
Kegiatan pertanian merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk memperbanyak ternak dan tanaman. Sehingga dalam kegiatan sehari-hari untuk proses perkembangbiakan tersebut dapat juga menghasilkan limbah yang terus bertambah.
Jika tidak dikelola dengan sebaik mungkin, tentu akan mengalami penumpukkan. Sebagai salah satu kegiatan yang menghasilkan energi dan pangan bagi manusia, sektor pertanian tentu bisa secara terus menerus menghasilkan limbah pertanian. Berikut ini dampaknya!
Mengganggu Kehidupan Biotik
Adanya limbah dari kegiatan pertanian bisa menjadi salah satu sumber pencemar yang bisa mengganggu kehidupan biotik sekitarnya.
Menggangu Keindahan
Tidak hanya menjadi sumber polutan, limbah juga bisa sangat mengganggu mata dan membuat rusak keindahan lingkungan sekitar. Apalagi jika limbah dibiarkan begitu saja tanpa ada pengelolaan lebih lanjut.
Sumber Penyakit
Mengingat bahwa limbah merupakan bahan tidak terpakai yang sudah tidak diperlukan, maka bisa menjadi sarang dari bibit-bibit penyakit. Apalagi kadang dalam kegiatan pertanian memakai beberapa bahan yang mengandung zat kimia.
Selain itu, untuk limbah kotoran baik berupa padatan maupun cairan juga menimbulkan bau yang bisa sangat mengganggu.
Dampak yang ditimbulkan oleh limbah pertanian bisa diminimalisir dengan sistem pengolahan limbah yang disesuaikan dengan jenis-jenisnya di atas. Sehingga dampak negatif bisa ditangani sebelum menimbulkan kerugian. Berikut akan dibahas perihal pengelolaan limbah dari sektor pertanian.
Pengelolaan Limbah Sektor Pertanian
Setelah mengetahui dampak-dampaknya, akan lebih baik jika Anda dapat mengelola limbah pertanian agar bisa memaksimalkan manfaatnya. Di bawah ini adalah ulasan mengenai pengolahan limbah dari sektor pertanian yang bisa Anda lakukan.
1. Limbah Diolah Jadi Pupuk Organik
Limbah organik pertanian dan hasil hortikultura bisa dimanfaatkan untuk bahan-bahan dasar pembuatan pupuk organik. Kandungan atau khasiat pupuk organik begitu beragam untuk kesuburan tanah pertanian.
Limbah yang semula tidak memiliki nilai manfaat, menjadi lebih berguna jika dikelola menjadi pupuk organik. Hasil tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik juga lebih baik dan berkualitas dibandingkan tanaman yang dipupuk kimia.
2. Limbah Sebagai Pengendali Penyakit Tanaman
Tidak hanya dapat dijadikan pupuk untuk meningkatkan kualitas tanah, limbah pertanian juga bisa dijadikan bahan pengendali penyakit pada tanaman. Caranya adalah dengan melakukan fermentasi.
Sehingga, limbah seperti kotoran ternak itu bisa mengendalikan adanya penyakit pada tanaman Anda.
3. Limbah Sebagai Pakan untuk Ternak
Limbah dari pertanian juga bisa dijadikan bahan dan campuran untuk memberikan pakan kepada ternak. Cara membuatnya adalah dengan melakukan pengeringan di bawah paparan sinar matahari selama 3 hingga 4 hari.
Hal ini bisa juga dilakukan dengan melalui proses fermentasi untuk meningkatkan nutrisi dan kandungan protein yang ada pada pakan ternak.
4. Limbah Sebagai Kerajinan Tangan
Salah satu limbah yang dihasilkan dari kegiatan pertanian adalah kemampuan pelepah pisang untuk dijadikan kerajinan tangan. Anda bisa memotong pelepah pisang lalu menjemurnya dan melakukan pelunakan pada pelepah pisang.
Sehingga nanti setelah menjadi bersih dapat dijadikan kerajinan tangan. Limbah seperti batok kelapa dan serat kelapa juga bisa dijadikan bahan kerajinan yang bermanfaat untuk rumah tangga.
5. Limbah Sebagai Biogas
Banyak limbah hasil pertanian yang dimanfaatkan untuk pembuatan biogas. Sehingga dapat meningkatkan nilai dan manfaatnya.
Untuk batang pohon singkong serta daunnya yang kering bisa dicampurkan dengan onggok, serta kotoran ternak yang mana dapat menambah nitrogen dan mikroorganisme yang mempercepat proses pembuatan biogas.
Dengan adanya pengelolaan yang menjadikan limbah ke biogas, bisa menjadi salah satu sumber energi alternatif yang jelas lebih murah.
6. Limbah Sebagai Produk Budidaya
Onggok adalah hasil olahan daun singkong yang menjadi tapioka. Onggok menjadi salah satu limbah pertanian dengan tingkat pencemaran yang terbilang tinggi. Sehingga jika dibuang begitu saja bisa menghabiskan seluruh kebutuhan oksigen.
Hal itu akan menyebabkan terjadinya pembusukan dan bau yang tidak sedap. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, onggok dapat digunakan sebagai bahan pengganti jerami. Manfaatnya adalah untuk melakukan proses budidaya jamur merang.
Kini Anda telah mengetahui mengenai limbah pertanian. Mulai dari pengertian, jenis, contoh, dampak, hingga cara pengolahannya agar mendatangkan manfaat bagi Anda. Jika limbah dikelola dengan baik dan benar, ternyata memiliki daya guna yang tinggi bagi kehidupan sehari-hari.
Untuk sektor pertanian, mengelola limbah dengan cara yang bijaksana merupakan suatu keharusan. Maka dari itu, penting bagi setiap pemilik lahan pertanian dan perkebunan ataupun budidaya untuk memastikan bahwa limbah dikelola sesuai standar. Hal ini demi menjaga keberlangsungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 serta kelangsungan ekosistem.
Perusahaan Anda dapat bekerja sama dengan Mutu International sebagai penyedia jasa layanan sertifikasi, inspeksi dan pengujian. Kami telah berdiri sejak 1990 dan telah bekerja sama dengan lebih dari 3000 perusahan di berbagai sektor industri. Sehingga Anda juga bisa mempercayakan kebutuhan perusahaan Anda kepada kami.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.