Definisi, Alat, Analisis pada Laboratorium Mikrobiologi

Definisi, Alat, Analisis pada Laboratorium Mikrobiologi

Definisi, Alat, Analisis pada Laboratorium Mikrobiologi

Laboratorium mikrobiologi merupakan fasilitas yang digunakan untuk berbagai jenis kegiatan praktikum, penelitian, serta pengembangan di dunia mikrobiologi. Ada banyak jenis kegiatan yang bisa dilakukan di fasilitas laboratorium ini. Mulai dari kegiatan edukasi hingga di tingkat profesional. 

Demi mendukung kelancaran aktivitas di laboratorium ini maka akan selalu dibutuhkan peralatan yang lengkap. Selain itu semua peralatan di dalam laboratorium juga harus dijamin mutunya sehingga semua kegiatan berjalan lancar. 

Definisi Laboratorium Mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan sebuah bidang ilmu yang mendalami tentang mikroorganisme. Dalam proses penelitian mikroorganisme tersebut, dibutuhkan tempat khusus dan peralatan yang memadai. Semua ini bisa ditemukan di sebuah laboratorium yang didesain secara khusus. 

Laboratorium ini dapat diartikan sebuah ruangan dengan fasilitas khusus yang dipakai untuk mengamati aktivitas bakteri. Pengamatan terhadap bakteri tersebut meliputi pertumbuhan, penanaman atau inokulasi, inkubasi bakteri, dan lain sebagainya.

Tempat ini harus selalu dijaga agar tetap steril karena berhubungan langsung dengan bakteri. Bahkan udara yang keluar masuk juga harus diperhatikan atau dikontrol agar bakteri yang diamati di dalam laboratorium tidak terkontaminasi. 

Laboratorium mikrobiologi dapat ditemukan di berbagai tempat. Mulai dari sekolah, rumah sakit, universitas, tempat industri, dan masih banyak lagi. Fasilitas ini sangat dibutuhkan baik untuk kepentingan edukasi maupun hal-hal lain yang berada di tingkat profesional. 

Di sekolah dan universitas, laboratorium ini biasanya digunakan untuk beragam jenis praktikum. Mulai dari pengamatan kultur bakteri, pengamatan zona hambat bakteri, dan lain sebagainya. Sementara itu keberadaan laboratorium di rumah sakit biasa dipakai untuk mendeteksi virus maupun bakteri. 

Laboratorium ini juga biasanya dijumpai di tempat-tempat industri. Fasilitas tersebut sangat dibutuhkan untuk mengamati pertumbuhan bakteri pada sebuah produk makanan maupun minuman. Tidak hanya itu, fasilitas ini juga bisa ditemukan di tempat industri obat. 

Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi

Ada banyak sekali jenis alat yang bisa Anda jumpai di sebuah laboratorium untuk bidang ilmu mikrobiologi. Tentunya setiap alat akan mendukung segala jenis aktivitas yang ada di laboratorium. Berikut adalah beberapa jenis alat yang biasa dijumpai di  laboratorium mikrobiologi:

  • Kawat Ose

Pertama ada kawat ose yang digunakan untuk mengambil bakteri saat proses penanaman atau inokulasi. Kawat ose ini merupakan jenis kawat anti karat yang memiliki bentuk lingkaran kecil di bagian ujungnya. 

Lingkaran kecil pada kawat ose ini adalah bagian yang berfungsi untuk mengambil bakteri. Setelah itu bakteri yang menempel di lingkaran tersebut akan diusapkan ke media yang dipakai untuk tumbuh bakteri. 

Kawat ose memiliki peran yang sangat penting dalam proses inokulasi bakteri. Melalui kawat ose ini, laboran tidak perlu memegang bakteri secara langsung. Proses inokulasi pun berjalan secara steril dan tidak ada kontaminasi yang dapat merusak hasil penelitian. 

Kawat ose juga sangat mudah untuk disterilkan. Biasanya laboran hanya perlu memanaskan ujung kawat ose dengan pembakar bunsen. Setelah itu tunggu beberapa saat hingga suhunya turun barulah kawat ose bisa dipakai untuk mengambil bakteri. 

  • Mikroskop

Berikutnya ada mikroskop yang sebenarnya sudah cukup populer dan familiar di kalangan masyarakat. Mikroskop merupakan jenis alat yang sangat penting dalam dunia mikrobiologi. Alat ini membantu Anda untuk mengamati objek yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. 

Seperti kita tahu bahwa laboratorium mikrobiologi merupakan tempat yang dipakai secara khusus untuk meneliti virus dan bakteri. Keduanya sama-sama berukuran kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Itulah mengapa dibutuhkan mikroskop untuk mengamatinya. 

Mikroskop memiliki beberapa komponen penting, di antaranya adalah lensa objektif dan lensa okuler. Jenis mikroskop yang biasa ada di laboratorium juga bermacam-macam, tergantung jenis bakteri yang diamati. 

  • Autoklaf

Anda juga bisa menemukan autoklaf di fasilitas laboratorium ini. Autoklaf merupakan alat yang biasanya dipakai untuk menjalankan proses inkubasi media bakteri. Inkubasi itu sendiri merupakan proses pertumbuhan bakteri yang berlangsung di ruangan tertutup. 

Proses inkubasi bakteri bisa berjalan lebih lancar apabila memakai alat seperti autoklaf. Alat ini bisa menjaga suhu tetap stabil sehingga bakteri dapat bertumbuh. Selain biasa digunakan untuk proses inkubasi, autoklaf juga sering dimanfaatkan untuk proses sterilisasi alat laboratorium. 

  • Oven

Bukan oven yang biasa Anda lihat di dapur, ini merupakan jenis oven yang berbeda dan biasa digunakan di laboratorium. Oven biasa dipakai untuk sterilisasi alat dan bahan. Biasanya bahan yang disterilisasi pakai oven adalah jenis bahan yang mudah mengalami kerusakan jika terkena uap. 

Tentunya dibutuhkan jenis oven khusus untuk mendukung berbagai jenis pekerjaan di laboratorium. Selain itu pemakaian oven juga harus dilakukan dengan hati-hati karena alat ini mengeluarkan panas. 

  • Biological Safety Cabinet

Alat lain yang juga dibutuhkan di sebuah laboratorium khusus bidang mikrobiologi adalah BSC atau Biological Safety Cabinet. Ini merupakan sebuah alat yang dipakai untuk menjalankan pekerjaan aseptis. Bentuknya seperti meja dan memiliki sekat yang sangat kokoh. 

BSC juga dilengkapi sinar UV dan blower. Di tempat inilah Anda bisa menanam bakteri dan memberi perlakuan lainnya dengan risiko kontaminasi yang sangat kecil. Lingkungan kerja di meja tersebut aseptis dan disinari oleh ultraviolet selama 2 jam agar steril. 

  • Pipet Ukur dan Pipet Tetes

Saat bekerja di laboratorium khusus untuk mikrobiologi, biasanya Anda akan menemukan pipet ukur dan pipet tetes. Keduanya sama-sama dipakai untuk memindahkan larutan. Hanya saja pipet tukur biasa hanya digunakan satu kali sedangkan pipet tetes bisa dipakai berulang kali. 

Perbedaan utama dari pemakaian dua jenis pipet ini adalah volume cairan yang dipindahkan. Pipet ukur dipakai untuk memindahkan larutan yang volumenya sudah diketahui. Sementara itu pipet tetes lebih direkomendasikan untuk memindahkan larutan yang volumenya tidak diketahui. 

  • Mikropipet

Mereka yang bekerja di laboratorium ini juga pasti sangat akrab dengan mikropipet. Mikropipet  merupakan alat yang dipakai untuk memindahkan cairan dengan volume sangat kecil. Alat ini memiliki sistem kerja yang sama seperti pipet biasa hanya saja volumenya jauh lebih kecil. 

Biasanya mikropipet akan digunakan bersama dengan tip. Tip ini memiliki volume yang berbeda dan hanya bisa sekali pakai. Jika sudah selesai digunakan maka tip harus langsung buang dan Anda bisa menggunakan tip baru jika ingin memakainya lagi. 

  • Tabung Reaksi

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan tabung reaksi, apalagi jika sering bekerja di laboratorium. Alat ini berbentuk tabung yang dipakai untuk melakukan beragam jenis uji biokimiawi. Selain itu tabung reaksi juga biasa dipakai untuk menumbuhkan mikroba. 

Tabung reaksi fleksibel untuk diisi dengan media padat maupun cair. Tinggal menyesuaikan saja dengan kebutuhan saat uji coba terhadap bakteri. 

  • Tabung Durham

Lanjut ke alat berikutnya yang juga banyak dijumpai di laboratorium mikrobiologi yaitu tabung durham. Tabung ini memiliki ukuran yang cukup kecil dan biasanya dipakai untuk menampung atau menjebak gas hasil metabolisme bakteri uji. 

Dilihat dari segi bentuk, bentuknya hampir mirip dengan tabung reaksi. Hanya saja ukuran tabung ini jauh lebih kecil. Bahan yang digunakan juga sama dan sebaiknya diperlakukan dengan hati-hati agar tidak pecah. 

  • Labu Erlenmeyer

Alat selanjutnya adalah labu erlenmeyer. Benda ini seperti gelas ukur yang di bagian atasnya mengerucut. Fungsinya adalah untuk menampung larutan serta meracik berbagai jenis bahan komposisi. 

Biasanya laboran akan memakai alat ini untuk membuat media tanam bakteri. Ukurannya sangat bervariasi tergantung volume yang dimiliki. Mulai dari labu erlenmeyer yang kecil dengan volume 25 ml sampai yang berukuran besar 1000 ml. 

  • Millipore Filter

Pekerja di laboratorium mikrobiologi juga biasanya akan menemukan millipore filter. Ini merupakan jenis alat yang dipakai untuk proses sterilisasi bahan. Jenis bahan yang bisa disterilisasi memakai alat ini adalah bahan yang tidak tahan panas dan mudah rusak oleh bahan kimia. 

  • Pembakar Spiritus

Selanjutnya ada juga pembakar spiritus atau yang biasa dikenal sebagai lampu bunsen. Alat ini biasanya digunakan untuk menciptakan kondisi steril. Terdapat cairan spiritus di dalam bunsen yang kemudian akan menghasilkan api. Melalui api inilah laboran akan melakukan sterilisasi beberapa alat. 

  • Gelas Ukur

Laboran yang bekerja di laboratorium ini juga biasanya akan membutuhkan gelas ukur. Sesuai namanya, gelas ini dipakai untuk mengukur volume cairan tertentu. Ada banyak pilihan jenisnya tergantung ukuran dan skala volume yang dimiliki. 

Gelas ukur ini juga punya peran penting dalam pembuatan media tumbuh bakteri. Biasanya gelas ukur dipakai untuk memastikan ukuran setiap bahan saat membuat media. 

  • Arnold Steam Sterilizer

Ada banyak jenis alat sterilisasi yang bisa Anda jumpai di laboratorium ini. Salah satunya adalah Arnold steam sterilizer. Alat ini dipakai untuk sterilisasi beragam jenis peralatan yang terbuat dari kaca atau bahan tahan panas. 

Cara kerjanya mengandalkan uap air panas. Uap ini nantinya akan membunuh bakteri bahkan sampai tingkat spora. Suhu yang bisa dicapai adalah 80 derajat celcius. 

Kegiatan yang Dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi

Ada banyak jenis kegiatan yang dapat dilakukan di laboratorium ini. Tentunya semua kegiatan tersebut bisa berjalan lancar berkat alat-alat yang sudah disebutkan tadi. Berikut adalah beberapa jenis kegiatan yang berhubungan dengan dunia mikrobiologi dan biasa dijalankan di laboratorium:

  • Sterilisasi dan desinfeksi aneka jenis peralatan laboratorium;
  • Isolasi dan identifikasi mikroba serta jamur yang didapatkan dari lingkungan;
  • Pengujian pengaruh faktor lingkungan terhadap pertumbuhan jamur dan mikroba; 
  • Kajian terhadap proses metabolisme dan fisiologis mikroba;
  • Uji coba aktivitas antijamur dan antimikroba yang didapatkan dari bahan-bahan alami;
  • Pengamatan terhadap proses budidaya jamur makroskopis;
  • Produksi koleksi kultur murni yang lengkap dengan karakter maupun fungsi mikroorganisme;
  • Pengembangan teknologi aplikasi hayati mikroorganisme. 

Demi kelancaran beragam jenis aktivitas di laboratorium mikrobiologi, maka kelengkapan fasilitas di dalamnya sangatlah penting. Alat-alat yang dibutuhkan harus lengkap dan terjamin dari segi mutu agar hasil dari proses penelitian maupun pengujian bisa lebih akurat. 

Dalam hal ini setiap fasilitas laboratorium harus berusaha untuk melakukan pengendalian mutu. Selain itu penting juga untuk mendapatkan sertifikasi mutu agar laboratorium memiliki kualitas yang memenuhi standar. Hal ini berlaku untuk laboratorium di fasilitas pendidikan maupun tempat-tempat lainnya. 

Kendali mutu terhadap laboratorium mikrobiologi dapat dilakukan melalui MUTU International. Perusahaan ini melayani jasa pengujian, inspeksi, maupun sertifikasi. Dari segi kualitas, perusahaan ini memiliki track record yang sangat baik dan sudah dipercaya oleh banyak perusahaan di Indonesia. 

Referensi

https://analitika.co.id/laboratorium-mikrobiologi/

https://bloglab.id/daftar-alat-alat-laboratorium-mikrobiologi-dan-fungsinya/

http://www.biologi.fst.ar-raniry.ac.id/2019/05/unit-laboratorium-mikrobiologi.html