CPO (Crude Palm Oil): Pengertian, Contoh, dan Jenisnya

CPO (Crude Palm Oil): Pengertian, Contoh, dan Jenisnya

Minyak kelapa sawit mentah atau yang lebih dikenal dengan istilah CPO (Crude Palm Oil), merupakan salah satu komoditas utama Indonesia. Komoditas ini juga dikenal memiliki peran penting dalam industri makanan, energi, dan kosmetik di seluruh dunia. 

Bahkan jika dibandingkan, Crude Palm Oil memiliki persentase sekitar 40% dari total konsumsi minyak nabati dunia. Oleh sebab itu, ada banyak sekali contoh produk turunannya yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pengertian CPO (Crude Palm Oil)

Crude Palm Oil (CPO), atau minyak kelapa sawit mentah, adalah salah satu komoditas penting dalam dunia industri dan pangan. Minyak ini diperoleh melalui proses ekstraksi dari daging buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).

Proses ekstraksi dilakukan dengan cara memisahkan daging buah dari bijinya, kemudian biji yang telah dipisahkan akan diolah untuk menghasilkan minyak. Keunikan CPO terletak pada warnanya yang merah kekuningan, disebabkan oleh kandungan beta-karoten yang tinggi.

Beta-karoten adalah senyawa yang memiliki peran sebagai prekursor vitamin A dan berperan sebagai pigmen warna pada tumbuhan. Selain itu, kandungan asam lemak bebasnya juga relatif rendah, sehingga cocok untuk digunakan dalam berbagai jenis industri.

 

Jenis-Jenis Palm Oil

Berdasarkan proses pengolahannya, palm oil atau minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO). Meski sama-sama dihasilkan dari tanaman sawit, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, yaitu:

Warna dan Kandungan

Crude Palm Oil (CPO) dihasilkan melalui tahap awal ekstraksi buah sawit yang kaya akan vitamin E dan karoten yang menghasilkan minyak dengan warna merah atau jingga, sehingga sering disebut sebagai “Red Palm Oil.”

Kandungan asam lemak dalam CPO seimbang, dengan komposisi sekitar 50% asam lemak jenuh dan 50% asam lemak tidak jenuh. Karena komposisinya yang seimbang ini, CPO lebih cocok digunakan untuk produksi berbagai produk turunan yang dapat dikonsumsi, seperti minyak goreng, margarin, dan cokelat.

Adapun PKO memiliki karakteristik yang berbeda. Dari segi warna, PKO memiliki warna alami yang tampak lebih bening karena kandungan vitamin E dan beta karoten yang lebih sedikit.

Komposisi asam lemak dalam juga PKO berbeda, dengan sekitar 80% asam lemak jenuh dan 20% asam lemak tidak jenuh. Meskipun kandungan lemak jenuhnya lebih tinggi, sebagian besar adalah jenis Medium Chain Fatty Acids (MCFA).

Hal ini tentu berbeda dari minyak kelapa yang memiliki komposisi lemak jenuh yang lebih tinggi. Karena itu, PKO digunakan secara khusus untuk produksi berbagai produk turunan yang umumnya tidak dikonsumsi secara langsung seperti sabun, deterjen, dan produk kosmetik.

Proses Pengolahan

Dari aspek proses pengolahan, CPO atau minyak sawit mentah diperoleh melalui ekstraksi dari mesocarp atau daging buah kelapa sawit. Buah dari TBS (Tandan Buah Segar) dipanen dan diangkut ke pabrik.

Selanjutnya, buah tersebut dijadikan sebagai subyek sterilisasi menggunakan uap, yang akan memisahkan buah dari tandannya dan mematikan enzim yang dapat mempengaruhi kualitas minyak.

Setelah proses ini, buah diolah dengan cara diperas untuk mengeluarkan minyaknya. Minyak ini kemudian disaring dan dimurnikan untuk menghilangkan kontaminasi sebelum dikeringkan sesuai standar CPO.

Di sisi lain, PKO diperoleh dari biji keras yang terdapat di dalam buah kelapa sawit. Setelah buah TBS diproses untuk mendapatkan CPO, biji keras yang tersisa dikenal sebagai kernel.

Proses ekstraksi PKO melibatkan pemisahan kernel dari cangkangnya dan kemudian penghancuran kernel untuk menghasilkan minyak. Cangkang yang tersisa kemudian bisa digunakan sebagai bahan bakar hayati.

Sedangkan minyaknya harus diproses terlebih dahulu untuk pemurnian sebelum digunakan dalam berbagai produk turunan.

Penggunaan dan Produk Turunan

Crude Palm Oil memiliki beragam penggunaan di berbagai sektor. Minyak ini digunakan dalam industri makanan dan minuman, seperti margarin, minyak goreng, dan produk makanan olahan.

Selain itu, CPO juga digunakan dalam produksi biodiesel sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan. Di industri kosmetik, minyak ini digunakan dalam pembuatan sabun, lotion, dan produk perawatan kulit lainnya.

Industri kimia juga memanfaatkan Crude Palm Oil sebagai bahan baku dalam produksi berbagai produk, termasuk deterjen. Di sisi lain, PKO atau Palm Kernel Oil juga dimanfaatkan untuk berbagai produk turunan seperti kosmetik, produk kimia, dan industri, namun penggunaannya tidak semasif CPO.

 

Contoh Produk Turunan Crude Palm Oil

Dari penjelasan singkat terkait perbedaan antara CPO dan KPO, dapat diketahui bahwa Crude Palm Oil dapat menghasilkan beragam jenis produk turunan untuk berbagai sektor. Berikut ini beberapa contohnya:

Minyak Goreng dan Margarin

Minyak kelapa sawit mentah dikenal sebagai bahan baku utama untuk produksi bahan pangan dan domestik. Contoh produk turunannya antara lain yaitu minyak goreng dan mentega.

Kandungan lemak seimbang dalam CPO menjadikannya sebagai pilihan yang ideal untuk menggoreng dan memasak. Minyak goreng yang dihasilkan dari sawit mentah juga memiliki stabilitas yang baik pada suhu tinggi.

Oleh karena itu, jenis minyak ini cocok untuk digunakan dalam berbagai proses penggorengan. Selain itu, minyak goreng berbahan CPO juga mengandung vitamin E, beta karoten, dan antioksidan lain yang bermanfaat bagi kesehatan.

Produk Makanan Olahan

Crude Palm Oil digunakan dalam pembuatan berbagai produk makanan olahan seperti cokelat, kue, biskuit, dan makanan ringan lainnya. CPO memberikan tekstur, rasa, dan kestabilan yang dibutuhkan dalam produk-produk tersebut.

Produk Kosmetik

Selanjutnya, CPO juga digunakan dalam pembuatan produk kosmetik seperti lipstik, lip balm, lotion dan masih banyak lagi. Kandungan vitamin E dalam minyak ini dapat memberikan manfaat antioksidan dan perlindungan bagi kulit.

Selain itu dalam beberapa contoh produk seperti lipstik, CPO dapat berfungsi sebagai bahan pengikat untuk pigmen warna sekaligus membantu menjaga stabilitas warna yang lebih lama.

Produk Perawatan Rambut dan Kulit

Minyak kelapa sawit mentah juga memiliki peran dalam produk kecantikan lain untuk perawatan rambut dan kulit. Misalnya dalam produk sampo, CPO dapat memberikan kelembaban pada kulit kepala dan meredakan masalah ketombe.

Adanya kandungan vitamin E dalam minyak ini juga mendukung kesehatan akar rambut dan membantu rambut menjadi lebih kuat dan berkilau. Contoh produk turunan lainnya yaitu untuk sabun mandi.

Bahan Bakar Nabati (Biodiesel)

Ternyata, CPO bisa diubah menjadi biodiesel yang merupakan bahan bakar nabati ramah lingkungan untuk kendaraan bermotor. Biodiesel dari minyak ini memiliki beberapa keunggulan dibanding bahan bakar fosil.

Salah satunya yaitu keuntungan dalam hal mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Selain itu, penggunaan biodiesel berbasis CPO juga dapat mendukung upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung energi terbarukan.

 

Keunggulan CPO Dibandingkan Jenis Minyak Lain

CPO (Crude Palm Oil): Pengertian, Contoh, dan Jenisnya

Dibandingkan jenis minyak nabati lainnya, minyak sawit mentah memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi faktor pembeda. Mulai dari efisiensi produksi yang tinggi hingga aplikasi yang luas, berikut ini berbagai keunggulan utamanya:

Kebutuhan Lahan yang Efisien dan Produktivitas Tinggi

Minyak sawit adalah tanaman yang sangat efisien dalam penggunaan lahan. Terutama jika dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lain seperti kedelai, kelapa, rapeseed, dan bunga matahari.

Sebab, tanaman kelapa sawit mampu menghasilkan jumlah minyak yang jauh lebih tinggi dengan luas lahan yang sama. Ini dapat menjadi keunggulan untuk memenuhi permintaan global yang sangat tinggi akan minyak nabati.

Kontinuitas Panen Sepanjang Tahun

Keunggulan lain dari CPO adalah kemampuan pohon kelapa sawit untuk terus menghasilkan tandan buah sepanjang tahun. Dalam 3 hingga 4 tahun pertumbuhan, satu pohon kelapa sawit dapat menghasilkan sekitar 40 kilogram minyak per tahun.

Ini menjadikan produksi minyak sawit jauh lebih stabil dan dapat diandalkan, terutama dibandingkan dengan tanaman lain yang mungkin hanya memiliki masa panen tertentu dalam setahun.

Harga yang Lebih Rendah

Dikarenakan produktivitas yang sangat tinggi, harga minyak sawit cenderung lebih rendah dibandingkan jenis minyak nabati lainnya. Hal ini menjadikan CPO sebagai pilihan yang ekonomis dalam berbagai aplikasi.

Dengan harga yang lebih terjangkau, minyak kelapa sawit memiliki dampak positif dalam mengurangi biaya produksi dalam berbagai industri yang mengandalkan minyak nabati sebagai bahan utamanya.

Kandungan dan Nutrisi

Minyak sawit juga memberikan manfaat kesehatan dan nutrisi jika dimanfaatkan untuk produk pangan. Sebab, CPO diketahui memiliki kandungan vitamin E, beta karoten, dan fitosterol.

Berbagai kandungan tersebut diketahui memiliki efek positif terhadap kesehatan kulit, kesehatan jantung, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kandungan lemak yang seimbang dalam CPO juga menjadikannya sebagai pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan lemak tubuh.

Penggunaan yang Luas dalam Berbagai Industri

Keunggulan minyak sawit juga terletak pada keberagaman penggunaannya dalam berbagai sektor industri. Di industri makanan, minyak sawit digunakan sebagai bahan baku dalam produksi minyak goreng, margarin, dan berbagai produk makanan olahan.

Sedangkan di sektor industri dan kosmetik, CPO digunakan dalam pembuatan produk kosmetik seperti lipstik, lotion, dan sabun, serta bahan baku dalam pembuatan deterjen dan pembersih. Selain itu, minyak sawit juga memiliki peran penting dalam produksi biodiesel sebagai bahan bakar nabati yang ramah lingkungan.

 

Pentingnya Industri Kelapa Sawit di Indonesia

Dengan besarnya potensi dan keunggulan yang dimilikinya, industri minyak kelapa sawit di Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam bidang ekonomi. Sebab, Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen dan pemasok Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia.

Indonesia disebut memiliki luas tutupan lahan sawit sejumlah 16,38 juta ha dengan total produksi 46,8 juta ton CPO, menurut Kementerian Pertanian. Bahkan, hingga 73,83% dari jumlah nilai ekspor pertanian Indonesia berasal dari komoditas kelapa sawit.

Jadi, industri sawit telah menjadi komponen vital dalam ekonomi Indonesia dan memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek, termasuk pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja, dan kontribusi terhadap perdagangan internasional. 

Namun, penting untuk diketahui bahwa industri sawit juga memiliki sejumlah tantangan dalam hal lingkungan dan aspek keberlanjutan. Sehingga, penting untuk menerapkan praktik perkebunan sawit yang bertanggung jawab terhadap aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga standar CPO dan industri kelapa sawit Indonesia. Untuk memastikan produksi sawit di industri Anda sudah berkelanjutan dan sesuai standar, Mutu International menyediakan jasa sertifikasi ISPO, RSPO, dan MSPO.

PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.

MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).

Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter, Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.