Public Announcement - MSPO

TitleContentDate
Contoh Limbah Keras Anorganik dan Limbah Lunak Anorganik

Pencemaran lingkungan akibat sampah atau limbah adalah salah satu masalah yang wajib diatasi. Pasalnya, ada berbagai contoh limbah keras anorganik maupun organik yang dapat mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan, hingga kenyamanan lingkungan hidup.

Berbeda dengan sampah organik yang mudah terurai secara alami, limbah anorganik sulit terurai, bahkan butuh waktu lama agar bisa terdegradasi sempurna. Terutama limbah keras anorganik yang umumnya memiliki sifat lebih sulit terurai oleh mikroorganisme.

 

Perbedaan Limbah Lunak dan Limbah Keras Anorganik

Limbah anorganik adalah jenis produk buangan atau zat sisa yang sulit atau tidak dapat terurai secara alami. Jenis limbah anorganik umumnya terbuat dari bahan-bahan seperti plastik, logam, kaca, dan kertas, yang bukan berasal dari organisme atau makhluk hidup.

Berdasarkan karakteristik atau sifat materialnya, limbah anorganik dapat dibedakan lagi menjadi 2 kategori, yaitu limbah lunak dan limbah keras anorganik. Berbagai contoh limbah lunak anorganik memiliki material yang bersifat lentur atau lunak. Sebaliknya, contoh limbah keras anorganik materialnya lebih kuat dan sulit dihancurkan.

Karena karakteristiknya berbeda, maka metode pengelolaannya juga bisa berbeda-beda. Jadi, kenali seperti apa sifat dari masing-masing materialnya terlebih dahulu agar bisa menentukan metode pengolahan seperti apa yang paling tepat.

 

Contoh Limbah Lunak Anorganik

Contoh Limbah Keras Anorganik dan Limbah Lunak Anorganik

Agar lebih memahami perbedaan antara limbah lunak dan limbah keras anorganik, sebaiknya kenali apa saja contoh limbahnya di lingkungan. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Kertas

Kertas adalah salah satu contoh limbah lunak anorganik yang sering dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kertas merupakan produk yang dibuat dari serat-sertifikasi yang berasal dari kayu atau limbah kertas hasil daur ulang.

Limbah kertas dapat menyebabkan masalah lingkungan ketika dibuang secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, limbah kertas yang terakumulasi dalam jumlah besar dapat menjadi sumber masalah seperti kebakaran, pencemaran udara dan juga pencemaran tanah.

2. Kardus

Kardus adalah produk kertas yang materialnya lebih tebal dan biasanya digunakan untuk membuat kotak atau wadah. Kardus seringkali digunakan untuk mengemas produk seperti barang elektronik, makanan dan minuman, dan lain sebagainya.

Limbah kardus yang dibuang dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, atau menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, kardus juga dapat menjadi sumber kebakaran jika terakumulasi dalam jumlah besar.

3. Plastik

Plastik adalah salah satu jenis limbah lunak anorganik yang paling banyak dihasilkan di dunia. Plastik adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan bahan kimia lainnya, serta memiliki sifat yang sulit diurai oleh alam dan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Limbah plastik dapat mencemari lingkungan dan dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Bahkan, plastik yang terbuang di laut juga dapat membahayakan kehidupan biota laut dan dapat mencemari makanan yang dikonsumsi manusia.

4. Kain

Kain adalah bahan tekstil yang dibuat dari serat seperti kapas, wol, sutera, ataupun bahan sintetis. Limbah kain seringkali dihasilkan dalam bentuk pakaian yang sudah tidak digunakan lagi atau kain yang sudah rusak.

Limbah kain juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar. Selain itu, produksi kain juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan karena memerlukan penggunaan air dan bahan kimia yang banyak, serta menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia yang sulit terurai.

 

Contoh Limbah Keras Anorganik

Contoh Limbah Keras Anorganik dan Limbah Lunak Anorganik

Setelah memahami apa saja contoh limbah lunak anorganik di lingkungan sekitar, kenali pula apa saja contoh jenis limbah keras anorganik yang banyak dijumpai. Berikut adalah poin-poinnya:

1. Kaleng Logam

Kaleng dari bahan logam adalah salah satu contoh jenis limbah keras anorganik yang kerap dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kaleng logam terbuat dari material logam seperti baja ringan atau aluminium yang telah diolah dengan proses khusus.

Limbah kaleng logam yang dibuang secara tidak teratur dapat menyebabkan masalah lingkungan maupun masalah kesehatan organisme. Pasalnya, sampah kaleng bekas yang menimbulkan karat dapat mengganggu kesuburan tanah dan lingkungan.

2. Pecahan Keramik

Pecahan keramik merupakan salah satu contoh limbah keras anorganik biasanya berasal dari barang-barang berbahan keramik seperti piring, mangkuk, dan gelas yang pecah atau rusak, hingga potongan pekerjaan konstruksi bangunan.

Selain mencemari lingkungan, pecahan keramik juga dapat membahayakan hewan dan manusia yang terpapar olehnya, terutama jika tidak sengaja terinjak pecahan keramik yang tajam. Pecahan keramik yang dibuang sembarangan juga dapat mengganggu secara estetika, dan butuh waktu lama untuk terurai.

3. Pecahan Kaca

Contoh jenis limbah keras anorganik selanjutnya adalah pecahan kaca. Pecahan kaca biasanya berasal dari barang-barang seperti botol, kaca jendela, dan peralatan rumah tangga lainnya yang pecah atau rusak.

Sama seperti pecahan keramik, limbah pecahan kaca yang dibuang di sembarang tempat dikhawatirkan dapat membahayakan hewan dan manusia apabila terinjak atau mengenai bagian tubuh. Pecahan kaca juga sangat sulit terurai dalam tanah.

4. Besi Bekas

Besi bekas adalah salah satu contoh limbah keras anorganik yang juga kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Besi bekas biasanya berasal dari barang-barang seperti mobil bekas, peralatan listrik bekas, dan perkakas bekas berbahan besi lainnya.

Di antara contoh limbah anorganik lain, material besi adalah salah satu jenis limbah yang berbahaya karena bersifat korosif. Korosif adalah salah satu karakteristik dari limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun), sehingga dapat berdampak buruk bagi lingkungan maupun organisme (makhluk hidup).

 

Cara Kelola Sampah Anorganik Lunak dan Keras Melalui 5R

Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Refuse) adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah anorganik dengan lebih efektif, baik limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik. Berikut penjelasan rincinya:

1. Reduce (Mengurangi)

Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan material anorganik yang tidak perlu atau tidak penting. Bisa dengan memilih produk ramah lingkungan, membeli barang secukupnya, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, dan lain-lain.

2. Reuse (Menggunakan Kembali)

Reuse adalah upaya memanfaatkan kembali bahan-bahan anorganik yang masih bisa digunakan. Misalnya dengan mengambil kembali botol kaca atau botol plastik bekas untuk diisi ulang, menggunakan kembali kardus atau tas belanja yang masih baik, dan lain sebagainya.

3. Recycle (Mendaur Ulang)

Recycle adalah upaya mendaur ulang contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik agar bisa digunakan kembali sebagai bahan pembuatan produk baru. Misalnya dengan mengumpulkan botol plastik, kaleng aluminium, kertas, dan sebagainya untuk didaur ulang.

4. Repair (Memperbaiki)

Repair adalah upaya untuk memperbaiki barang yang rusak agar bisa digunakan kembali. Bisa dengan memperbaiki sepatu yang rusak, memperbaiki kulkas bekas, dan lain sebagainya.

5. Refuse (Menolak)

Terakhir, refuse adalah upaya untuk menolak menggunakan material anorganik yang tidak ramah lingkungan. Misalnya dengan menolak menggunakan kantong plastik, menghindari produk-produk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, dan lain-lain.

Pengelolaan limbah adalah aspek penting dalam konsep sustainability (keberlanjutan lingkungan). Karena itu, setiap industri maupun unit usaha wajib melakukan pengelolaan limbah sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan.

Mutu International menyediakan layanan sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di ruang lingkup industri atau unit usaha lain. Untuk memastikan pengelolaan contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik di unit usaha Anda sudah sesuai regulasi.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

30 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 LK PT Sumber Graha Sejahtera Unit Jombang

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 LK PT Sumber Graha Sejahtera Unit Jombang Download

29 Mar, 2023
RSPO ASA-1.1 Summary Report of Selapan Jaya POM PT Telaga Hikmah subsidiary of PT Sampoerna Agro Tbk

RSPO ASA-1.1 Summary Report of Selapan Jaya POM PT Telaga Hikmah subsidiary of PT Sampoerna Agro Tbk : Download ENG

29 Mar, 2023
Mengenal Sampah Anorganik Beserta Jenis, Contoh, dan Pengolahan

Berdasarkan bentuk atau wujudnya, limbah dapat dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu limbah gas, limbah cair, serta limbah padat yang juga biasa disebut sebagai sampah. Limbah padat atau sampah terbagi lagi menjadi 2 kategori, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik merupakan jenis limbah padat yang berasal dari sisa organisme (makhluk hidup) atau bahan hayati, sehingga memiliki sifat yang mudah terurai secara alami. Sebaliknya, limbah padat anorganik tidak berasal dari unsur makhluk hidup.

Artinya, sampah jenis anorganik ini tidak bisa terurai oleh mikroorganisme secara alami. Untuk mengenali lebih lanjut terkait alternatif pengolahannya, kenali dulu definisi, jenis-jenis, serta apa saja contohnya di artikel berikut ini.

 

Apa Itu Sampah Anorganik?

Secara rinci, sampah atau limbah anorganik adalah jenis produk buangan atau zat sisa yang sulit atau tidak dapat diurai secara alami. Sampah ini umumnya terdiri dari bahan-bahan seperti plastik, logam, kaca, dan kertas.

Karena lebih sulit  terurai secara alami, jenis sampah ini membutuhkan waktu yang sangat lama agar bisa terurai atau terdegradasi. Bahkan, banyak di antaranya yang butuh waktu hingga beratus-ratus tahun.

Secara keseluruhan, sampah anorganik merupakan masalah lingkungan yang serius karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, dapat mencemari lingkungan, serta berdampak negatif pada kesehatan manusia. Berikut rincian dampaknya:

  • Sampah ini dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Contohnya yakni pencemaran air, udara, dan tanah. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan kerusakan pada ekosistem.
  • Sampah anorganik yang tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan pembuangan sumber daya yang tidak perlu. Bahan-bahan anorganik ini dapat digunakan kembali dalam proses daur ulang, namun jika tidak diolah dengan baik akan menjadi sampah yang menumpuk dan sulit diurai.
  • Pengolahan yang tidak baik dapat memicu perubahan iklim, seperti peningkatan suhu global akibat proses pembakaran atau akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya untuk lingkungan.

 

Jenis-jenis Sampah Organik dan Contohnya

Mengenal Sampah Anorganik Beserta Jenis, Contoh, dan Pengolahan

 

Berbeda dengan sampah atau limbah organik yang bisa dihasilkan secara alami dari lingkungan, kebanyakan limbah anorganik berasal dari aktivitas manusia. Contohnya dari proses industri atau sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral, minyak bumi, dan lain sebagainya.

Adapun berdasarkan karakteristik atau sumbernya, jenis sampah ini bisa dibedakan lagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

1. Sampah Plastik

Ini adalah jenis sampah anorganik berbahan polimer sintetik yang dibuat dari minyak bumi atau gas alam. Plastik adalah material yang sulit terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun agar bisa terdegradasi.

Plastik juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA dan ftalat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Beberapa contoh sampah plastik yaitu botol plastik, kantong plastik, botol kosmetik, serta wadah makanan dan minuman.

2. Sampah Logam

Logam adalah material yang biasanya memiliki karakter keras, dan terdiri dari unsur-unsur kimia seperti besi, tembaga, aluminium, seng, atau yang lainnya. Beberapa contoh sampah logam yaitu kaleng minuman, besi tua, potongan kawat, paku bekas, dan sejenisnya.

3. Sampah Kertas

Sampah kertas adalah jenis sampah anorganik yang terdiri dari kertas yang sudah tidak terpakai. Adapun kertas adalah bahan yang terbuat dari serat kayu atau tanaman lainnya.

Kertas dapat didaur ulang dan digunakan kembali, namun jika tidak diolah dengan baik, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Contoh sampah kertas antara lain seperti kertas bekas, majalah, koran, kardus, dan lain sebagainya.

4. Sampah Kaca

Kaca adalah bahan anorganik yang terbuat dari silika atau pasir, dan memiliki sifat yang keras dan sulit untuk terurai. Beberapa contoh sampah kaca antara lain botol atau gelas minuman, kaca jendela, pecahan piring, dan masih banyak lagi.

5. Sampah Karet

Sampah karet adalah jenis sampah yang terdiri dari material karet, sumbernya bisa dari getah pohon karet maupun bahan sintetis. Beberapa contoh sampahnya antara lain ban bekas, sandal rusak, sepatu bekas, dan lain-lain.

6. Sampah Kain

Sampah kain adalah jenis sampah anorganik yang terdiri dari bahan kain yang tidak terpakai lagi atau rusak. Kain bisa terbuat dari serat alami maupun sintetik, namun sama-sama butuh waktu lama untuk terurai. Contoh sampahnya yaitu baju bekas, handuk rusak, hingga karpet bekas.

7. Sampah Karet

Sampah karet adalah jenis limbah anorganik yang terdiri dari bahan karet atau bahan karet sintetis. Karet sulit terurai dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Beberapa contoh sampah karet adalah ban bekas, sandal rusak, dan sepatu bekas.

8. Sampah Elektronik

Sampah elektronik adalah jenis limbah yang terdiri dari barang elektronik yang sudah rusak atau tidak terpakai lagi. Selain dikategorikan sebagai sampah anorganik, jenis sampah ini juga termasuk pada kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Hal ini karena barang elektronik mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang juga sulit diuraikan oleh lingkungan. Beberapa contoh sampah elektronik antara lain telepon genggam bekas, laptop bekas, televisi rusak, dan masih banyak lagi.

 

Alternatif Metode Pengolahan Limbah Padat Anorganik

Sampah-Anorganik-Beserta-Jenis,-Contoh,-dan-Pengolahan

Berbeda dengan sampah organik, sampah atau limbah padat anorganik membutuhkan proses pengolahan yang lebih rumit karena bahannya yang sulit terurai dan sulit didaur ulang. Namun, terdapat beberapa alternatif cara pengolahan yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Sanitary Landfill

Salah satu metode pengolahan sampah anorganik adalah menggunakan sanitary landfill atau TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Metode ini biasanya digunakan untuk sampah yang sudah tidak bisa didaur ulang atau diolah menjadi energi.

Sampah yang masuk ke dalam TPA akan diatur sedemikian rupa dan ditutup dengan tanah atau bahan lainnya untuk menghindari bau dan kontaminasi. Meskipun demikian, metode ini tidak sepenuhnya aman karena bahan-bahan kimia beracun yang terkandung dapat merusak tanah dan mencemari air tanah di sekitar TPA.

2. Insinerasi

Selain sanitary landfill, alternatif metode yang banyak diterapkan di negara maju adalah insinerasi (pembakaran sampah) di unit bernama insinerator. Metode ini umum digunakan untuk sampah yang sulit didaur ulang dan sulit diolah menjadi energi.

Melalui insinerator, sampah yang masuk akan dibakar dan diubah menjadi abu, gas, dan panas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi. Metode ini sangat efektif dalam mengurangi volume sampah, namun butuh perhatian khusus dalam mengelola gas buang dari sisa pembakarannya agar tidak mencemari udara.

3. Bioremediasi

Memang benar bahwa sampah anorganik sulit terurai dan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme secara alami. Namun dengan teknologi bernama bioremediasi, sampah yang sulit diurai bisa diolah dengan bantuan mikroorganisme tertentu.

Metode ini biasanya digunakan untuk mengolah limbah organik, tetapi juga dapat digunakan untuk mengurangi toksisitas dan volume limbah anorganik tertentu. Mikroorganisme yang digunakan bisa berupa bakteri atau fungi yang sudah diteliti secara khusus.

Sampah atau limbah wajib dikelola sebagai langkah penting dalam menjamin keberlanjutan lingkungan atau sustainability, khususnya dalam ruang lingkup industri atau unit usaha. Hal ini juga termasuk aspek yang krusial dalam sistem manajemen lingkungan.

Mutu International berkomitmen untuk ikut berkontribusi mengelola keberlanjutan lingkungan di industri dan unit usaha lainnya melalui layanan sertifikasi, inspeksi, dan pengujian lingkungan, termasuk terkait pengolahan sampah anorganik.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Mar, 2023
Jenis Limbah Anorganik dan Cara Pengolahannya

Limbah anorganik memerlukan waktu penguraian yang begitu lama, bahkan penguraiannya dapat mencapai ratusan tahun lamanya. Dari berbagai jenis limbah, jenis limbah anorganik menjadi masalah paling sering dihadapi sekarang ini. 

Keberadaan limbah anorganik merupakan dampak dari adanya pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlahnya yang terus meningkat setiap tahunnya, membuat kita harus melakukan pengolahan yang tepat untuk mengatasi penumpukan limbah di beberapa tempat di sekitar kita.

Jenis limbah anorganik adalah jenis sampah yang diproduksi dari bahan non hayati atau dari sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui melalui proses teknologi pengelolaan industri dan tambang.

Sebagian besar dari jenis limbah yang tidak bisa terurai oleh alam maupun mikroorganisme.

 

Jenis Limbah Anorganik

Pada dasarnya, limbah anorganik dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Limbah Anorganik Lunak

Jenis yang pertama adalah limbah anorganik lunak. Limbah anorganik lunak ini sangat mudah dibentuk serta diolah. Hal ini disebabkan karena limbah anorganik lunak memiliki sifat yang lentur. 

Umumnya, limbah anorganik dapat didaur ulang dan menghasilkan produk baru. Bahkan, jika dimanfaatkan dengan maksimal dan baik, hasil daur ulang dari limbah anorganik ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. 

Bukan hanya itu, daur ulang dari limbah anorganik juga dapat mengurangi masalah lingkungan dan meningkatkan taraf hidup yang dimiliki masyarakat. Jenis dari limbah anorganik lunak seperti limbah plastik, kain, kemasan produk, karet sintetis, dan  limbah kertas.

2. Limbah Anorganik Keras

Jenis berikutnya adalah limbah anorganik keras. limbah anorganik keras ini merupakan limbah yang memiliki wujud keras dan padat. Limbah ini bisa membusuk dan sulit diuraikan. 

Proses pengelolaan serta penghancuran dari limbah anorganik keras membutuhkan teknologi kompleks, seperti pengeringan, pencucian serta pemanasan. Beberapa contoh limbah anorganik keras seperti limbah logam, limbah kaca serta limbah keramik. 

3. Limbah Anorganik Gas

Salah satu limbah anorganik yang jarang didengar adalah limbah anorganik gas. Limbah anorganik ini merupakan limbah yang tidak bisa diraba indera. Umumnya, limbah anorganik berasal dari cerobong asap industri atau pabrik ketika melakukan proses produksi.

Gas atau asap tersebut dapat berbahaya karena bisa menyebabkan bumi menjadi semakin panas, serta rawan pada hujan asam. Bahkan polutan tersebut juga dapat menjadi semakin meningkat.

 

Cara Pengolahan Limbah Anorganik

Jenis Limbah Anorganik dan Cara Pengolahannya

Setelah mengenal jenis limbah anorganik, berikutnya adalah cara pengolahan yang dimilikinya. Berikut sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengolahnya, antara lain:

1. Mencegah serta Mengurangi Sampah dari Sumber

Mengurangi serta mencegah sampah dari sumber dapat dilakukan dengan cara memilih atau memilah sampah antara organik dan limbah anorganik. Pemisahan ini dilakukan dengan cara menyediakan tempat sampah untuk jenis sampah berbeda-beda. 

2. Memanfaatkannya Kembali

Pengelolaan limbah anorganik yang lainnya adalah memanfaatkan kembali produk tersebut. Contohnya saja seperti menggunakan kertas yang berasal dari hasil daur ulang untuk membuat berbagai macam kerajinan yang berasal dari sampah plastic. 

3. Membentuk Bank Sampah

Upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi tumpukan limbah anorganik adalah membentuk bank sampah. Bank sampah dapat memberi peluang menabung dan menjaga lingkungan dari dampak limbah anorganik. 

Bila dilihat secara umum, sistem yang dimiliki bank sampah Indonesia terbagi menjadi 3 tahap yaitu:

  • Pemilahan. Dalam tahap pemilahan, sampah akan dipisahkan menjadi 2 kategori yaitu organik serta limbah anorganik. Jenis limbah anorganik, nantinya limbah akan dipilih kembali ke beberapa jenis yaitu plastik, kertas, botol dan besi. 
  • Sampah organik akan diolah kembali menjadi pupuk kompos. Sedangkan limbah anorganik akan disetorkan pada bank sampah. 
  • Penyortiran. Proses berikutnya adalah penyortiran. Bila limbah anorganik sudah terkumpul, limbah anorganik dapat langsung disetor di bank sampah dan dikategorikan sebagai deposit. Deposit sampah ini mirip dengan uang yang disetor pada bank konvensional. 
  • Penjualan. Sampah yang ditimbang juga akan dikonversikan dalam bentuk uang di rekening bank sampah. Bila penyetoran dilakukan oleh nasabah baru, nantinya nasabah akan diminta untuk membuat rekening. Salah satu hal yang harus diingat adalah harga dari sampah ini dapat berbeda-beda.

 

Beda Limbah Anorganik dan Limbah Organik

Jenis Limbah Anorganik dan Cara Pengolahannya

Setelah mengetahui berbagai jenis limbah anorganik, berikutnya adalah perbedaan dari limbah anorganik serta organik. Sebenarnya, terdapat sejumlah perbedaan mendasar antara limbah anorganik serta limbah organik yang bisa dilihat dari berbagai hal, seperti:

1. Sumber

Perbedaan pertama ada pada sumber. Umumnya, limbah organik berasal dari sisa organisme mulai dari manusia, hewan maupun tumbuhan. tetapi, limbah anorganik berbeda, limbah anorganik berasal dari organisme yang tidak hidup. 

2. Kandungan

Umumnya, sampah organik memiliki kandungan karbon serta ikatan hidrogen. Selain itu sampah organik juga memiliki kandungan komposisi yang sangat kompleks bila dibandingkan dengan limbah anorganik. 

Bukan hanya itu, limbah anorganik juga tidak mempunyai kandungan karbon. Umumnya, limbah anorganik mempunyai materi tidak hidup serta memiliki kandungan mineral. 

3. Ketahanan Panas

Umumnya, limbah organik sangat mudah terbakar ketika terkena panas. Hal ini berbeda dengan limbah anorganik yang sangat tahan panas. Namun, ketahanan panas ini juga bergantung dari jenis limbah tersebut. 

4. Hasil Reaksi

Sebuah penelitian yang dilakukan menyebut bila sampah organik mempunyai laju reaksi lebih lambat serta tidak menghasilkan garam. Hal ini berbeda dengan limbah anorganik, limbah anorganik mempunyai laju reaksi yang jauh lebih cepat serta bisa membentuk garam.

 

Ciri Limbah Anorganik

Pada dasarnya ada beberapa ciri dari limbah anorganik, seperti:

1. Tidak Mudah Diurai

Ciri dari limbah anorganik yang pertama ialah tidak mudah diurai. Sehingga, limbah anorganik membutuhkan waktu lama agar dapat diurai. Bahkan, sejumlah limbah anorganik memerlukan waktu sampai puluhan tahun lamanya agar bisa diurai menjadi zat, partikel atau elemen yang ukurannya jauh lebih kecil. 

2. Terbuat dari Bahan Manufaktur

Ciri lain limbah anorganik adalah dibuat dari bahan sintetik atau manufaktur. Contohnya saja seperti styrofoam. Limbah anorganik ini dibuat dari campuran sintetis seperti gas CFC serta polistirena yang dapat merusak dan menipiskan lapisan ozon. 

3. Bisa Didaur Ulang

Ciri lain limbah anorganik adalah bisa didaur ulang. Walaupun limbah anorganik ini tidak mudah diurai, tetapi limbah anorganik bisa diolah dari proses daur ulang, baik untuk kebutuhan lain atau pun diolah dalam bentuk barang baru yang bermanfaat.

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, jenis limbah anorganik ini ada berbagai macam. Selain out proses pengolahan harus dilakukan dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.

Lebih-lebih jika perusahaan yang Anda miliki menghasilkan limbah yang cukup besar dalam proses produksi. Selain itu, cara pengolahan limbah juga harus sesuai dengan peraturan berlaku, bahkan diawasi oleh orang yang bertanggungjawab dan memiliki sertifikasi tertentu.

Sertifikasi pengolahan limbah bisa diperoleh dengan melakukan sejumlah pelatihan khusus. Untuk mendapatkan sertifikasi pengolahan limbah ini, Anda dapat menyerahkannya pada Mutu Certification. 

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLHHK PT. Tanjung Raya Timber

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLHHK PT. Tanjung Raya Timber Download

28 Mar, 2023
Mengenal Limbah Anorganik dan Juga Contohnya

Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak berasal dari makhluk hidup. Limbah jenis ini memerlukan waktu penguraian yang begitu lama, bahkan penguraiannya dapat mencapai ratusan tahun lamanya. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang tidak mudah diurai secara alami. 

Oleh sebab itu, pengelolaan hingga pengolahan limbah jenis ini harus dilakukan dengan tepat, agar dapat menekan angka pencemaran limbah terhadap lingkungan. Perlu diketahui, jenis ini adalah limbah yang banyak mencemari lingkungan Indonesia. Bahkan, terdapat 4 hingga 5 juta ton limbah yang mencemari saluran air serta laut.

 

Pengertian Limbah Anorganik

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, limbah jenis ini diproduksi atau berasal dari bahan non hayati, dan proses teknologi pengelolaan bahan industri dan tambang. Sebagian besar dari limbah ini tidak bisa terurai alam atau mikroorganisme. 

Limbah anorganik juga membutuhkan waktu lama untuk proses penguraiannya. Tak hanya itu, limbah ini juga memiliki sejumlah karakteristik seperti:

  • Memiliki dampak signifikan pada lingkungan dan kesehatan.
  • Mempunyai rantai kimia yang kompleks dan panjang.
  • Tidak mempunyai unsur karbon.
  • Memiliki kandungan bahan kimia yang berbahaya.
  • Lebih mudah didaur ulang.
  • Penguraian limbah membutuhkan waktu yang cukup lama.
  • Tidak mudah diurai oleh mikroorganisme.

Baca juga: Perbedaan Mencolok dari Limbah Anorganik dan Organik

Contoh Limbah Anorganik 

Berikut sejumlah contoh dari limbah anorganik ini, antara lain:

1. Limbah Plastik

Contoh yang pertama adalah limbah plastik. Seperti nama yang dimilikinya, limbah ini berasal dari plastik dan sudah tidak digunakan lagi. Perlu diketahui, limbah jenis ini begitu berbahaya bila dibuang secara sembarangan. 

Hal ini disebabkan karena limbah ini tidak dapat membusuk karena tidak bisa didaur ulang dengan alam. Akibatnya, limbah akan merusak ekosistem. Sebuah data yang berasal dari Badan Pusat Statistik mengungkap, limbah plastik yang berada di Indonesia mencapai 64 ton setiap tahunnya dan 3,2 juta ton dibuang ke laut. 

Limbah anorganik yang ada di laut ini akhirnya terpapar angin, sinar matahari dan gelombang, hingga akhirnya memecahnya menjadi partikel kecil. Setelah memecah menjadi partikel kecil, ikan serta satwa laut ikut mengonsumsinya. 

Ikan yang mengonsumsi limbah ini kemudian dikonsumsi manusia dan dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan. Limbah plastik tentu saja berbahaya untuk lingkungan, karena dapat menyebabkan sejumlah masalah seperti:

  • Mengganggu jalur air yang akan meresap ke tanah.
  • Dapat menurunkan kesuburan tanah, hal ini disebabkan karena plastik akan menghalangi sirkulasi udara di tanah.
  • Hewan akan terjerat dan akhirnya mati karena adanya limbah.
  • Pembuangan limbah dapat membuat aliran sungai menjadi tersumbat dan akhirnya menimbulkan banjir.
  • Asap yang berasal dari pembakaran limbah akan menyebabkan kanker serta gangguan di sistem pernapasan.

2. Limbah Kaca

Contoh limbah anorganik lainnya adalah kaca. Limbah kaca dapat dikatakan sebagai sampah yang berbahaya bila dibuang secara sembarangan, karena dapat terinjak dan akhirnya melukai hewan dan manusia di sekitar. 

Bukan hanya itu, limbah kaca ini juga sukar tarurai di dalam tanah. Kaca dibuat dari pasir silika serta dicampur dengan batu kapur dan abu soda. Dengan pemanasan, tiga bahan tersebut tercampur dan dijadikan kaca. Bahan kaca bahkan membutuhkan waktu hingga 1 juta tahun agar dapat terurai tanpa bersisa. 

Karena alasan inilah, limbah kaca umumnya didaur ulang atau digunakan kembali. Limbah kaca yang sudah pecah akan didaur ulang menjadi barang yang sama seperti semula. Nantinya akan menjadi barang lain seperti vas bunga, botol, cendera mata dan berbagai hiasan lain. 

3. Limbah Logam

Contoh limbah anorganik lainnya adalah limbah logam. Contoh limbah ini seperti kaleng, besi, timah, alumunium dan lainnya. Limbah ini dapat dengan mudah Anda temukan di lingkungan sekitar. 

Pada dasarnya, contoh limbah ini bisa dipisahkan dari timbunan sampah serta dapat didaur ulang menjadi berbagai macam barang dengan nilai seni. Umumnya, limbah ini akan dilebur ke material asalnya serta digunakan sebagai campuran semen atau yang lainnya. 

Umumnya, limbah ini akan dipipihkan agar dapat menghemat ruang dalam tempat sampah. Kemudian untuk kaleng yang memiliki kandungan lem, serta larutan kimia yang berbahaya juga harus dibuang di tempat sampah yang terpisah. 

Kemudian sampah yang berasal dari bahan kaleng bisa didaur ulang menjadi sejumlah barang kerajinan yang memiliki manfaat tinggi seperti gantungan kunci, celengan dan yang lainnya. 

4. Limbah Baterai

Contoh lain yang tidak boleh terlewat adalah limbah baterai. Baterai serta lampu adalah limbah elektronik yang memiliki substansi yang berbahaya. Ketika baterai yang sudah habis, kemudian dibuang di tempat pembuangan akhir, baterai dapat membusuk kemudian bocor. 

Bila limbah anorganik ini mengalami korosi, nantinya bahan kimia dapat meresap di dalam tanah dan akhirnya mencemari air tanah serta permukaan. Banyaknya ukuran dan variasi baterai akan membuat proses daur ulang menjadi sulit. 

Oleh sebab itu, limbah baterai harus dipilih dan dipilah sesuai dengan kesamaan jenis yang dimilikinya, karena setiap jenis baterai mempunyai teknik daur ulang berbeda-beda. 

Baterai yang memiliki kandungan asam timbal yang berasal dari kendaraan sering didaur ulang dan diambil logam dari dalamnya.

 

Kenapa Limbah Jenis Anorganik Harus Didaur Ulang? 

Berikut sejumlah alasan mengapa limbah anorganik harus di daur ulang, antara lain:

1. Dapat Menghemat Sumber Daya Alam

Proses daur ulang limbah jenis ini bisa mengurangi penggunaan sumber daya alam dan dapat semakin menghematnya. 

2. Pencemaran Lingkungan Dapat Dikurangi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, limbah anorganik ini tidak bisa terurai sehingga akan mencemari lingkungan. Dengan proses daur ulang, lingkungan akan menjadi bersih dari adanya limbah ini. 

3. Dapat Menciptakan Lapangan Kerja

Bagaimana limbah dapat menciptakan lapangan kerja? Pengelolaan limbah tentu saja memerlukan sumber daya manusia. Oleh sebab itu, proses daur ulang dari limbah ini akan menciptakan lingkungan kerja serta mengurangi pengangguran yang terjadi. 

4. Melindungi Ekosistem Serta Satwa Liar

Proses daur ulang dapat mengurangi kebutuhan bahan mentah yang baru. Dengan proses daur ulang ini, bahaya serta kerusakan yang terjadi di  ekosistem satwa liar dapat semakin dikurangi. 

5. Menghemat Biaya Pengelolaan Limbah

Dengan proses daur ulang, biaya pengelolaan limbah tentu akan berkurang drastis. Limbah dapat dimanfaatkan untuk membuat barang baru, sehingga biaya pengolahan limbah menjadi berkurang. 

Proses pengelolaan limbah anorganik tentu bukan menjadi hal yang mudah. Lebih-lebih untuk industri yang menghasilkan limbah ini dalam jumlah besar setiap tahunnya. Proses pengolahan harus dilakukan sesuai dengan aturan berlaku. 

Bahkan, orang yang memegang tanggung jawab untuk proses pengolahan juga diharuskan mempunyai sertifikasi yang menunjukkan kompetensi yang dimilikinya. 

Untuk mendapatkan sertifikasi ini, pelatihan khusus bisa dilakukan. Bila ingin karyawan mengikuti sejumlah pelatihan hingga sertifikasi limbah, Mutu Certification dapat dijadikan sebagai pilihan. 

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda. Sertifikasi dari Mutu Certification tidak perlu diragukan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelatihan pengolahan limbah anorganik.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLHHK PT. Bunian Kencana

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLHHK PT. Bunian Kencana Download

28 Mar, 2023
Cara Pengolahan Limbah Cair yang Tepat

Pengolahan limbah cair harus dilakukan dengan tepat. Limbah cair menjadi salah satu jenis limbah yang banyak dihasilkan dari proses produksi industri, sehingga limbah begitu identic dengan sampah industri.

Sayangnya, karena pengolahan yang kurang tepat, tidak sedikit kasus pencemaran lingkungan yang terjadi. Sehingga, sumur warga tercemari. Lantas, bagaimana cara menangani limbah cair?

 

Cara Pengolahan Limbah Cair

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengolah limbah cair, antara lain:

1. Disaring

Untuk memisahkan partikel tersuspensi dan air, limbah air dapat dilakukan penyaringan atau filtrasi. 

2. Florasi

Salah satu proses penanganan limbah yang dilakukan dengan membuang serta memisahkan limbah adalah florasi. Florasi dilakukan dengan memisahkan partikel yang mengapung di air. 

3. Penyerapan

Proses penyerapan dilakukan menggunakan karbon. Saat proses penyerapan ini, partikel yang tidak diperlukan dapat diserap serta dipisahkan dari air. 

4. Pengendapan

Proses pengolahan limbah cair yang lainnya adalah pengendapan. Proses ini dilakukan agar bahan yang tidak mudah terlarut bisa dengan mudah dipisahkan dari air. Proses pengendapan biasanya dilakukan dengan menambahkan elektrolit. 

5. Penyisihan

Proses berikutnya adalah penyisihan. Penyisihan ini dilakukan dengan mengoksidasi limbah sehingga zat beracun dapat dipisahkan dari air. 

6. Menghilangkan Material Organik

Saat mengolah limbah cair, pemberian mikroorganisme juga harus dilakukan. Pemberian mikroorganisme ini dilakukan agar material organik yang berada di dalam air akan hilang dan hancur. 

7. Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit

Untuk menghilangkan organisme yang menyebabkan penyakit, proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan sinar ultraviolet dan menambahkan khlorin. 

8. Menghancurkan Partikel yang Merusak

Penghancuran partikel menjadi hal penting yang harus dilakukan agar dapat melindungi alat dari sejumlah partikel yang memiliki sifat merusak. 

9. Menggunakan Kolam Oksidasi

Menggunakan kolam juga menjadi metode penanganan secara biologi yang dapat dilakukan. 

10.Mengurangi Limbah Cair

Limbah cair dapat dikurangi dengan mengefisienkan produksi, sehingga limbah yang dihasilkan dapat diminimalisir.

Baca juga: 11 Contoh Limbah Cair

 

Sumber Penghasil Air Limbah

Cara Pengolahan Limbah Cair yang Tepat

Setelah membahas masalah pengolahan limbah cair, selanjutnya adalah mengetahui sumber dari limbah ini. Berikut sejumlah sumber yang menghasilkan limbah cair, antara lain:

1. Tempat Umum

Salah satu sumber yang menghasilkan limbah cair adalah tempat umum. Tempat umum ini merupakan tempat yang digunakan banyak orang mulai dari perdagangan, perkantoran, restoran, tempat ibadah hingga hotel. 

Umumnya, air limbah dari hasil tempat umum ini sama dengan jenis yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. 

2. Rumah Tangga

Selain tempat umum, sumber limbah yang lainnya adalah rumah tangga. Setiap harinya, rumah tangga menghasilkan begitu banyak limbah, baik yang memiliki bentuk air, udara hingga padat. Limbah ini dihasilkan dari kegiatan sehari-hari. 

Limbah cair yang dihasilkan dari rumah tangga biasanya dibedakan menjadi 2 jenis yakni limbah dari water closet atau WC dan grey water. Grey water merupakan limbah yang berasal dari hasil kegiatan dapur, mencuci dan mandi. 

3. Industri

Salah satu jenis limbah cair yang cukup berbahaya adalah limbah industri. Seperti nama yang dimilikinya, limbah ini berasal dari kegiatan industri serta sangat berbahaya untuk manusia serta lingkungan hidup. Mengapa bisa demikian? 

Hal ini disebabkan karena industri umumnya digunakan untuk sejumlah keperluan, seperti untuk memindahkan panas karena proses industri. Fungsi lain dari limbah industri digunakan untuk mencuci serta membilas produk atau instalasi yang nantinya akan dilakukan.

 

Karakteristik Limbah Cair

Seluruh limbah cair yang berasal dari industri, kegiatan rumah tangga atau tempat umum, biasanya sudah tidak digunakan lagi. Agar air limbah tidak merusak lingkungan, pengolahan limbah cair harus dilakukan dengan tepat. 

Bila dilihat secara umum, limbah cair ini bisa dikenali sesuai dengan karakteristik kimia, fisik hingga bakteriologis yang dimilikinya. Bila dilihat dari segi fisik, air limbah pada dasarnya memiliki warna suram serta sedikit berbau. 

Sebagian besar limbah cair memiliki bentuk air, namun ada pula limbah yang tercampur dengan bahan-bahan yang memiliki bentuk padat. Sedangkan, bila dilihat dari karakteristik kimia yang dimilikinya, air limbah mempunyai campuran zat kimia organik serta anorganik. 

Sifat dari air limbah ketika keluar dari sumbernya adalah basah. Namun, nantinya akan berubah menjadi asam. Hal tersebut disebabkan karena dekomposisi yang berasal dari bahan organiknya. Saat air limbah mulai berubah menjadi asam, nantinya bau yang kurang enak akan langsung tercium. 

Bila dari karakteristik bakteriologis yang dimilikinya, air limbah memiliki kandungan mikroorganisme mulai dari jamur, bakteri, protozoa, dan mempunyai peran di dalam proses dekomposisi. Bakteri patogen yang berada di air limbah ini biasanya merupakan bakteri e-coli.

 

Mengapa Pengolahan Limbah Cair Harus Dilakukan?

Cara Pengolahan Limbah Cair yang Tepat

Berikut beberapa alasan mengapa limbah cair harus diolah dahulu sebelum langsung dibuang, antara lain:

1. Mencemari Lingkungan

Limbah cair sebagian besar adalah air yang sudah terkontaminasi dengan sejumlah zat berbahaya, sehingga mempunyai dampak yang begitu besar untuk masalah pencemaran lingkungan. 

Limbah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dulu dapat membuang lingkungan tercemar. Jika limbah cair dibuang ke tanah, maka tanah akan menjadi berkurang atau bahkan rusak kesuburannya. 

Limbah juga dapat mencemari sungai, karena memiliki sejumlah kandungan bahan kimia yang berada di dalamnya. Bukan hanya membuat air sungai menjadi kotor, tetapi kehidupan biota yang berada di dalam air juga akan terancam karena limbah. 

2. Ekosistem Rusak

Dampak lain limbah cair yang tidak diolah adalah kerusakan ekosistem lingkungan. Bukan hanya kesuburan tanah saja, tetapi kehidupan hewan dan tumbuhan juga dapat terganggu karena keberadaan limbah. 

Air limbah bukan hanya membuat keasaman pH yang ada di tanah menjadi berubah, tapi juga memiliki kandungan senyawa kimia yang berbahaya. Senyawa ini mampu membunuh mikroorganisme serta hewan kecil, bahkan tumbuhan yang ada di sekitarnya. 

Kekacauan ekosistem ini merupakan salah satu dampak buruk dari limbah yang tidak boleh disepelekan begitu saja. 

3. Mata Pencaharian Masyarakat Terhambat

Pengolahan limbah cair yang tidak dilakukan dengan benar dapat mencemari lingkungan dan akhirnya memberikan dampak buruk untuk masyarakat sekitar. Dengan kesuburan tanah yang berkurang, manusia yang hidup dengan cara bertani akan merasakan dampak dari hal ini. 

Bukan hanya itu, air limbah yang dibuang ke laut atau sungai juga dapat merusak biota air. Hal ini juga dapat berimbas pada masyarakat yang memiliki profesi sebagai nelayan, karena ikan dan hewan laut berkurang yang disebabkan oleh kematian. 

Ikan yang terpapar limbah juga dapat memberi dampak buruk. Bila ikan dikonsumsi manusia, masalah kesehatan akan mengintai. Masalah ini muncul karena adanya kandungan racun yang dibawa ikan. 

4. Muncul Sejumlah Penyakit

Kemunculan sejumlah penyakit yang disebabkan karena limbah cair mungkin bukan menjadi hal baru lagi yang ditemukan. Tidak sedikit pencemaran lingkungan yang muncul diakibatkan karena limbah dan akhirnya menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. 

Dengan bahaya yang ditimbulkan, pengolahan limbah cair harus dilakukan dengan baik. Selain itu, standard pengolahan juga harus dipenuhi sesuai dengan aturan. Bahkan, orang yang memiliki tanggung jawab pada pengolahan tersebut juga harus disertifikasi. 

Sertifikasi dapat diperoleh sesudah mengikuti pelatihan khusus. Anda dapat bekerjasama dengan Mutu Certification untuk proses sertifikasi ini. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK PD Rizky Jati

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK PD Rizky Jati Download

27 Mar, 2023
Inilah 11 Contoh Limbah Cair yang Ada di Lingkungan

Limbah cair merupakan salah satu tantangan lingkungan yang harus dihadapi oleh berbagai industri. Penting untuk diketahui, berbagai contoh limbah cair perlu diidentifikasi agar semua khalayak dapat lebih memahami dampaknya.

Jika tidak dikelola dengan baik, limbah cair dari berbagai sumber industri dapat mencemari sumber air, merusak ekosistem, dan membahayakan kesehatan manusia.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai contoh atau jenis limbah cair yang ada di lingkungan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dan mengelola risiko yang ditimbulkannya.

 

Apa Itu Limbah Cair?

Sebelum mengetahui contoh limbah cair yang bisa ditemukan di lingkungan sekitar, simak dulu pengertiannya. Limbah cair adalah jenis limbah yang berbentuk cairan dan berasal dari berbagai sumber, seperti industri, rumah tangga, pertanian, dan proses alami.

Limbah cair dapat mengandung berbagai bahan kimia, partikel padat terlarut, dan mikroorganisme yang berpotensi merusak lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan baik.

 

11 Contoh Limbah Cair di Lingkungan Berdasarkan Sumbernya

 

Beberapa contoh limbah jenis cair yang biasa ditemukan di lingkungan berdasarkan sumbernya, antara lain:

1. Limbah Air dari Industri Tekstil

Contoh limbah cair ini berasal dari proses pencelupan, pencucian, dan finishing dalam industri tekstil. Biasanya, limbah mengandung pewarna, bahan kimia beracun, deterjen, dan partikel padatan.

Pewarna dan bahan kimia ini dapat mencemari air tanah dan merusak ekosistem jika tidak dikelola dengan baik.

2. Limbah Air dari Industri Makanan dan Minuman

Limbah ini dihasilkan dari proses pengolahan, pencucian, dan sanitasi dalam industri makanan dan minuman. Limbah mengandung sisa makanan, partikel makanan, lemak, minyak, dan bahan kimia.

Limbah ini dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen terlarut (BOD) dalam air dan menyebabkan pertumbuhan alga berlebihan jika tidak diolah dengan benar.

3. Limbah Air dari Pertambangan

Contoh limbah cair ini berasal dari proses ekstraksi dan pengolahan mineral serta air yang terkontaminasi oleh bahan kimia dan logam berat seperti merkuri, arsen, dan timbal. Limbah air dari pertambahangan dapat mencemari sumber air dan membahayakan kehidupan akuatik serta manusia yang mengonsumsi air tersebut.

4. Limbah Air dari Industri Kimia

Limbah air ini dihasilkan dari proses produksi, penyimpanan, dan transportasi bahan kimia. Limbah mengandung bahan kimia berbahaya, asam, basa, logam berat, dan senyawa organik yang mudah terbakar. Limbah ini dapat merusak ekosistem dan mencemari sumber air jika tidak diolah dengan baik.

5. Limbah Air dari Rumah Sakit

Limbah air rumah sakit berasal dari kegiatan sanitasi, pencucian, dan sterilisasi peralatan medis, serta air buangan dari fasilitas perawatan pasien. Limbah mengandung patogen, bahan kimia farmasi, antibiotik, dan bahan berbahaya lainnya.

Limbah ini dapat mencemari sumber air dan menyebabkan penyebaran penyakit jika tidak diolah dengan benar.

6. Limbah Air dari Peternakan

Contoh limbah cair ini berasal dari kegiatan pencucian kandang, pemberian makan, dan pembuangan kotoran hewan. Limbah mengandung nutrisi seperti nitrogen dan fosfor, bakteri, virus, dan parasit. Limbah air dari peternakan dapat menyebabkan eutrofikasi, penurunan kualitas air, dan penyebaran penyakit.

7. Limbah Air dari Pemukiman atau Limbah Air Domestik

Contoh limbah cair ini berasal dari kegiatan domestik seperti mencuci pakaian, mandi, dan memasak. Limbah ini mengandung deterjen, lemak, minyak, kotoran, dan mikroorganisme. Limbah ini dapat mencemari sumber air dan menyebabkan penurunan kualitas air jika tidak diproses dengan baik dan benar.

8. Limbah Air dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap

Limbah ini dihasilkan dari proses pendinginan dan kondensasi uap dalam pembangkit listrik tenaga uap. Limbah ini mengandung panas berlebih, logam berat, dan bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam proses pembangkitan. Limbah ini dapat meningkatkan suhu air dan mencemari sumber air jika tidak diolah dengan benar.

9. Limbah Air dari Industri Kertas dan Pulp

Limbah ini dihasilkan dari proses pembuatan kertas dan pulp, termasuk proses pemutihan, pencucian, dan pengolahan limbah padat. Limbah ini mengandung bahan kimia beracun seperti klorin, sulfur, dan senyawa organik seperti lignin. Limbah ini dapat mencemari sumber air dan merusak ekosistem jika tidak diolah dengan baik.

10. Limbah Air dari Perkapalan dan Pelabuhan

Limbah ini berasal dari aktivitas perkapalan, seperti pencucian tangki, pemeliharaan, dan operasi mesin. Limbah ini mengandung minyak, bahan bakar, bahan kimia berbahaya, dan logam berat. Limbah ini dapat mencemari sumber air, merusak ekosistem pantai, dan membahayakan kehidupan laut jika tidak diolah dengan baik.

11. Limbah Air dari Industri Logam

Limbah cair yang dihasilkan dari industri logam berasal dari limbah asam dan pengolahan krom. Limbah air logam mengandung bahan kimia berbahaya, seperti asam sulfat dan logam berat, yang dapat mencemari air dan tanah serta berdampak buruk pada lingkungan, kesehatan manusia, dan hewan.

 

Metode Pengolahan Limbah Cair

Pengolahan berbagai contoh limbah cair melibatkan serangkaian proses yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminan sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan atau digunakan kembali.

Ada tiga tingkatan utama pengolahan limbah cair: primer, sekunder, dan tersier. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing metode:

1. Pengolahan Primer

Pengolahan primer merupakan tahap awal dalam pengolahan limbah cair yang bertujuan untuk menghilangkan partikel padat dan material mengapung dari limbah. Proses ini melibatkan pemisahan fisik menggunakan metode seperti sedimentasi, flotasi, dan penyaringan.

Salah satu teknologi yang umum digunakan dalam pengolahan primer adalah bak sedimentasi, di mana partikel padat diendapkan di dasar bak dan material mengapung diangkat ke permukaan. Hasilnya, sebagian besar padatan dan material mengapung dihilangkan dari limbah cair.

2. Pengolahan Sekunder

Pengolahan sekunder bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan bahan organik dan mikroorganisme yang terkandung dalam limbah cair. Proses ini melibatkan penggunaan mikroorganisme (bakteri, protozoa, dan fungi) yang memecah bahan organik dalam limbah.

Ada beberapa metode pengolahan sekunder, seperti pengaktifan lumpur, sistem pengolahan aerobik, dan sistem pengolahan anaerobik. Proses pengolahan sekunder secara signifikan mengurangi kebutuhan oksigen terlarut (BOD) dan kebutuhan oksigen kimia (COD) dalam air limbah.

3. Pengolahan Tersier

Pengolahan tersier merupakan tahap lanjutan yang bertujuan untuk menghilangkan polutan yang tersisa setelah pengolahan sekunder, seperti nutrien (nitrogen dan fosfor), logam berat, bahan kimia berbahaya, dan mikroorganisme patogen.

Proses ini melibatkan metode fisik, kimia, dan biologis, seperti filtrasi, koagulasi, flokulasi, adsorpsi, proses oksidasi lanjutan, dan disinfeksi (misalnya klorinasi, ozonisasi, atau penggunaan sinar ultraviolet).

Pengolahan tersier menghasilkan air bersih yang dapat digunakan kembali untuk irigasi, industri, atau bahkan untuk konsumsi manusia dalam beberapa kasus.

Itulah 11 contoh limbah cair yang bisa ditemukan di lingkungan. Setiap jenis limbah cair akan merusak ekosistem dan membahayakan kehidupan organisme yang ada jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, setiap industri yang menghasilkan limbah perlu memahami metode pengolahannya.

Pastikan perusahaan Anda mematuhi standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan dengan Sertifikasi CHSE dari Mutu International. Tingkatkan kepercayaan konsumen pada bisnis Anda melalui layanan sertifikasi Mutu International berpengalaman lebih dari 30 tahun. Hubungi tim ahli kami dan konsultasikan kebutuhan Anda!

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Mar, 2023
7 Contoh Limbah Lunak Organik

Mengingat urgensi untuk mengolah limbah secara efisien demi menjaga keberlanjutan lingkungan, penting untuk memperhatikan berbagai contoh limbah lunak organik yang ada di sekitar. 

Limbah lunak organik merupakan sumber daya yang sering terabaikan, namun memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi ramah lingkungan. Dari sisa makanan hingga ampas kopi, berbagai jenis limbah ini berasal dari sumber alami dan mudah terurai oleh mikroorganisme.

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan 7 contoh umum limbah lunak organik yang dapat diolah kembali guna mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan mendukung konsep lingkungan berkelanjutan.

 

7 Contoh Limbah Lunak Organik dan Cara Mengolahnya

Pada bagian berikut, Anda akan menemukan berbagai jenis limbah organik yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, serta metode pengolahan yang efektif dan ramah lingkungan.

1. Sisa Sayuran dan Buah untuk Kompos

Sisa sayuran dan buah merupakan limbah lunak organik yang sangat umum ditemukan di rumah tangga maupun pasar. Beberapa contoh sisa sayuran dan buah yang bisa diolah kembali meliputi:

  • Daun-daunan yang layu, seperti bayam, kangkung, dan pakis
  • Batang sayuran yang keras, seperti brokoli, kembang kol, dan buncis
  • Kulit buah-buahan, seperti pisang, jeruk, dan nanas
  • Bonggol atau pangkal sayuran, seperti wortel, lobak, dan seledri
  • Sisa buah yang busuk atau tidak layak konsumsi

Mengolah sisa sayuran dan buah menjadi kompos adalah metode paling sederhana dan ramah lingkungan. Proses ini melibatkan penguraian bahan organik oleh mikroorganisme dalam kondisi aerobik.

Anda bisa membuat kompos dengan cara menumpuk sisa sayuran dan buah, menambahkan dedaunan kering dan tanah, serta mengaduk campuran tersebut secara berkala untuk memastikan udara dan kelembaban yang cukup. Dalam beberapa minggu hingga bulan, kompos siap digunakan sebagai pupuk alami yang kaya nutrisi.

2. Kulit Buah untuk Bioetanol

Kulit buah merupakan contoh limbah lunak organik yang sering dihasilkan dari konsumsi buah-buahan di rumah tangga, pasar, atau industri pengolahan buah. Beberapa contoh kulit buah yang bisa diolah kembali adalah:

  • Kulit pisang
  • Kulit jeruk, seperti jeruk nipis dan jeruk lemon
  • Kulit nanas
  • Kulit mangga
  • Kulit melon dan semangka
  • Kulit kelapa

Kulit buah yang mengandung gula, seperti kulit pisang dan kulit jeruk, bisa difermentasikan untuk menghasilkan bioetanol. Proses ini melibatkan penggunaan mikroorganisme seperti ragi yang mengubah gula menjadi etanol dan karbon dioksida.

Untuk menghasilkan bioetanol, kulit buah dihancurkan dan dicampur dengan air, kemudian ditambahkan ragi untuk memulai fermentasi. Setelah fermentasi, etanol dipisahkan dari campuran menggunakan teknik distilasi.

Bioetanol yang dihasilkan bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.

3. Kulit Telur untuk Pupuk Kaya Kalsium

Kulit telur merupakan limbah organik yang sering dihasilkan dari konsumsi telur di rumah tangga, restoran, dan industri pengolahan makanan. Kulit telur kaya akan kalsium, fosfor, dan berbagai mineral lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Kulit telur yang kaya kalsium dapat dihancurkan dan digunakan sebagai pupuk kalsium untuk tanaman. Kalsium merupakan nutrisi penting yang diperlukan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Untuk membuat pupuk kalsium, kumpulkan kulit telur yang telah dibersihkan dan dikeringkan di bawah sinar matahari atau dalam oven. Setelah kering, hancurkan kulit telur menjadi bubuk halus dan taburkan di sekitar tanaman atau campurkan dengan media tanam.

4. Limbah Ternak untuk Biogas

Limbah ternak adalah contoh limbah lunak organik yang merupakan hasil sampingan dari kegiatan peternakan, seperti kotoran hewan, urine, bulu, dan sisa pakan. Limbah ternak bisa diproses ulang untuk menjadi produk yang bermanfaat bagi lingkungan.

Limbah ternak yang mengandung bahan organik, terutama kotoran hewan, bisa digunakan untuk menghasilkan biogas melalui proses fermentasi anaerobik. Biogas, yang terutama terdiri dari metana, dapat digunakan sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil.

Untuk menghasilkan biogas, kotoran hewan dikumpulkan dalam biodigester, di mana mikroorganisme anaerobik menguraikan bahan organik dan menghasilkan gas. Gas yang dihasilkan kemudian disaring dan disimpan untuk digunakan sebagai bahan bakar.

5. Limbah Pertanian untuk Vermikompos

Limbah pertanian meliputi berbagai macam sisa dari kegiatan pertanian, seperti jerami, sisa panen, daun, batang, dan limbah organik lainnya. Limbah pertanian merupakan sumber daya yang melimpah dan bisa diolah menjadi berbagai produk yang berguna.

Limbah pertanian bisa diolah menjadi vermikompos dengan menggunakan cacing tanah. Proses ini melibatkan cacing yang mengkonsumsi limbah pertanian dan mengubahnya menjadi humus yang kaya nutrisi.

Untuk memulai, siapkan wadah yang cocok, tambahkan media seperti serbuk gergaji atau daun kering, kemudian masukkan cacing dan limbah pertanian. Setelah beberapa minggu, Anda akan mendapatkan humus berkualitas tinggi untuk pupuk tanaman.

6. Serbuk Kayu Lunak untuk Pulp Kertas dan Medium Tumbuh Jamur

Serbuk kayu atau serutan kayu merupakan contoh limbah lunak organik yang dihasilkan dari proses penggergajian, pengukiran, atau pemolesan kayu. Serbuk kayu bisa didaur ulang menjadi berbagai produk yang memiliki nilai dan ramah lingkungan.

Serbuk kayu lunak yang berasal dari pohon-pohon seperti pinus, cemara, atau pohon poplar dapat digunakan untuk:

  • Pembuatan Pulp Kertas

Campurkan serbuk kayu lunak dengan air dan bahan kimia pemutih untuk menghasilkan bubur kertas. Bubur kertas ini kemudian dicetak dan dikeringkan untuk menghasilkan kertas daur ulang.

  • Pembuatan Medium Tumbuh Jamur

Serbuk kayu lunak bisa digunakan sebagai medium tumbuh jamur, seperti jamur tiram atau jamur kuping. Sterilkan serbuk kayu dengan air panas atau uap, kemudian campurkan dengan bibit jamur dan biarkan jamur tumbuh selama beberapa minggu.

7. Kulit Kopi untuk Cascara dan Pupuk Organik

Kulit kopi merupakan sisa dari proses pengolahan biji kopi. Kulit kopi memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi, seperti:

  • Pembuatan Teh Kopi

Kulit kopi bisa diolah menjadi minuman yang disebut teh kopi (cascara). Untuk membuat teh kopi, rebus kulit kopi yang telah dikeringkan dengan air.

Lalu, saring dan sajikan seperti teh biasa. Teh kopi ini memiliki rasa unik yang berbeda dari kopi biasa dan kaya akan antioksidan.

  • Pembuatan Pupuk Organik

Kulit kopi mengandung nutrisi yang baik untuk tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Campurkan kulit kopi dengan kompos atau tanah, lalu gunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.

Itulah 7 contoh limbah lunak organik dan cara mengolahnya. Mengolah limbah organik menjadi produk yang bermanfaat tidak hanya membantu menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang bisnis baru.

Anda ingin memastikan perusahaan Anda telah memenuhi standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan? Dapatkan Sertifikasi CHSE dari Mutu International untuk meningkatkan reputasi dan kepercayaan konsumen pada bisnis Anda terhadap standar tersebut.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Mar, 2023
Apa yang Dimaksud Dengan Limbah Lunak Organik/Limbah Basah?

Limbah lunak organik, atau limbah basah, menjadi perhatian penting dalam pengelolaan sampah di Indonesia dan seluruh dunia. Limbah ini mencakup berbagai jenis bahan organik yang dapat mencemari lingkungan dan mengancam keseimbangan ekosistem jika tidak dikelola dengan baik.

Dengan populasi dunia yang terus bertambah dan konsumsi sumber daya alam yang semakin meningkat, penting untuk memahami urgensi pengelolaan limbah secara efektif. Jika tidak diatasi, limbah ini akan berdampak buruk pada lingkungan dan menghambat upaya menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

 

Apa Itu Limbah Lunak Organik?

Limbah lunak organik adalah jenis sampah yang terdiri dari bahan-bahan organik yang mudah terurai oleh mikroorganisme. Limbah ini biasanya memiliki kandungan air yang tinggi dan berasal dari sisa makanan, potongan tumbuhan, dan bahan-bahan alami lainnya.

Limbah basah merupakan istilah lainnya, dan keduanya sering digunakan secara bergantian. Limbah ini dapat terurai melalui proses biodegradasi, yang melibatkan penguraian bahan organik oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan protozoa.

Baca juga: Jenis Limbah dan Dampaknya 

 

Contoh dan Sumber Limbah Lunak Organik

Terdapat beberapa contoh mengenai limbah organik beserta sumbernya. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

1. Sisa Makanan

Sisa makanan merupakan salah satu contoh paling umum dari limbah organik. Hal ini mencakup nasi, sayuran, buah-buahan, daging, dan tulang yang dibuang setelah konsumsi atau kedaluwarsa.

Sisa makanan dapat berasal dari rumah tangga, restoran, kantin, atau fasilitas makan lainnya.

2. Potongan Tumbuhan

Limbah ini mencakup dedaunan, ranting, dan rumput yang berasal dari taman, hutan, atau kegiatan pertanian. Potongan tumbuhan sering kali dihasilkan saat pemangkasan, pembersihan, atau perawatan tanaman.

3. Bahan-bahan Alami

Bahan-bahan alami seperti serbuk kayu, kotoran hewan, dan serasah daun juga termasuk dalam kategori limbah basah.

Serbuk kayu dihasilkan dari kegiatan penebangan dan pengolahan kayu, sedangkan kotoran hewan berasal dari peternakan dan fasilitas pemeliharaan hewan.

4. Produk-produk Dapur

Sejumlah bahan dapur yang tidak lagi dapat digunakan untuk konsumsi manusia, seperti ampas teh, kulit telur, dan sisa kopi, juga termasuk dalam limbah organik.

Produk-produk ini dihasilkan saat memasak dan mengolah makanan, baik di rumah tangga maupun di fasilitas komersial.

 

Dampak Lingkungan dari Limbah Organik

Apa yang Dimaksud Dengan Limbah Lunak Organik/Limbah Basah?

Pengelolaan limbah basah yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai dampak lingkungan, seperti:

1. Emisi Gas Rumah Kaca

Saat limbah organik membusuk di tempat pembuangan sampah atau di lingkungan terbuka, proses tersebut menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Kedua gas ini merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim.

2. Pencemaran Air

Limbah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari sumber air tanah dan permukaan.

Bahan kimia dan mikroorganisme berbahaya dalam limbah organik dapat mencemari sungai, danau, atau air tanah, sehingga berpotensi membahayakan kesehatan manusia, serta merusak ekosistem dan kehidupan akuatik.

3. Pencemaran Tanah

Limbah organik yang menumpuk di tanah dapat mengurangi kesuburan tanah dan menghambat pertumbuhan tanaman.

Selain itu, kandungan kimia dan patogen dalam limbah tersebut dapat terakumulasi dalam tanah, mengakibatkan pencemaran yang dapat mempengaruhi kehidupan flora dan fauna lokal.

4. Sumber Penyakit dan Hama

Penumpukan limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat menarik hama seperti tikus, serangga, dan burung yang dapat membawa penyakit serta merusak pertanian.

Selain itu, pembusukan limbah organik juga dapat menghasilkan bau yang tidak sedap dan mengganggu kualitas hidup masyarakat sekitar.

5. Penggunaan Lahan yang Tidak Efisien

Limbah lunak organik yang tidak dikelola dengan baik dapat memenuhi tempat pembuangan sampah dan mengurangi ruang untuk jenis sampah lainnya.

Hal ini mengakibatkan penggunaan lahan yang tidak efisien dan memerlukan pembukaan tempat pembuangan sampah baru, yang dapat merusak lingkungan dan menghabiskan sumber daya alam yang terbatas.

 

Pengelolaan Limbah Lunak Organik

Mengelola limbah organik secara efektif sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau. Berikut ini beberapa metode pengelolaan yang dapat diaplikasikan:

1. Pengomposan

Pengomposan adalah proses biologis yang mengubah limbah organik menjadi pupuk alami yang kaya akan nutrisi, dikenal sebagai kompos. Proses ini melibatkan penguraian bahan organik oleh mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, di bawah kondisi aerobik atau anaerobik.

Pengomposan dapat dilakukan di tingkat rumah tangga maupun skala industri, dan kompos yang dihasilkan dapat digunakan dalam pertanian, perkebunan, dan perawatan taman.

2. Produksi Biogas

Limbah organik dapat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi biogas, suatu bentuk energi terbarukan. Dalam reaktor biogas, limbah organik diurai oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerobik, menghasilkan gas metana dan karbon dioksida.

Gas metana yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, pemanas, atau bahkan untuk menghasilkan listrik.

3. Pemilahan Sampah

Memisahkan limbah organik dari jenis sampah lainnya sangat penting untuk memudahkan pengolahan dan mengurangi pencemaran lingkungan. Pemilahan sampah dapat dilakukan di rumah, di tempat kerja, atau di fasilitas pengelolaan sampah.

Dengan memilah sampah, kita dapat memastikan bahwa limbah organik diolah dengan cara yang paling efektif dan ramah lingkungan.

4. Pengurangan Limbah

Menerapkan praktik pengurangan limbah merupakan langkah penting dalam mengelola limbah. Praktik ini mencakup mengurangi konsumsi makanan berlebih, menyimpan makanan dengan benar, dan menggunakan sisa makanan untuk pakan ternak atau kompos.

Selain itu, menghindari pemborosan sumber daya dan mendaur ulang bahan-bahan yang masih dapat digunakan juga merupakan bagian penting dari pengurangan limbah.

5. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah organik yang tepat adalah kunci untuk mengurangi dampak lingkungan. Kampanye edukasi, pelatihan, dan program kesadaran dapat membantu masyarakat memahami cara terbaik untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mengelola limbah organik mereka.

6. Kebijakan dan Regulasi Pemerintah

Pemerintah memiliki peran penting dalam mengatur dan memastikan pengelolaan limbah yang efektif. Regulasi yang tepat dan insentif untuk praktek ramah lingkungan dapat mendorong individu dan perusahaan untuk mengelola limbah organik mereka dengan cara yang lebih berkelanjutan.

Pemahaman yang lebih baik tentang limbah lunak basah atau organik dapat membantu segala kalangan masyarakat dalam mengelola sampah secara lebih efektif dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Dengan mengambil tindakan proaktif dalam pengelolaan limbah ini, semua kalangan bisa membantu menjaga kesehatan lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. 

Anda ingin memastikan bisnis pariwisata atau makanan telah memenuhi standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan dengan mengajukan Sertifikasi CHSE? Tingkatkan reputasi dan kepercayaan konsumen terhadap bisnis Anda dengan layanan Sertifikasi CHSE dari Mutu International.

Sebagai perusahaan berpengalaman dengan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional dan tenaga ahli profesional, kami menawarkan layanan sertifikasi integrasi dan laboratorium pengujian. Termasuk juga meliputi pemahaman mengenai limbah lunak organik.

Hubungi tim Mutu International yang telah berpengalaman selama lebih dari tiga dekade dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi serta telah menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan!

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Mar, 2023
Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya (Padat, Cair, dan Gas)

Limbah dalam lingkungan hidup didefinisikan sebagai zat sisa atau bahan buangan yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai. Berdasarkan bentuknya, jenis-jenis limbah dapat diklasifikasikan menjadi limbah padat, cair, dan gas.

Masing-masing memiliki wujud dan karakteristik berbeda-beda, namun sama-sama dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, limbah perlu dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun, jenis limbah yang berbeda juga membutuhkan tindak pengelolaan yang berbeda. Jadi, kenali apa saja klasifikasi limbah berdasarkan bentuknya untuk memahami bagaimana alternatif cara yang benar untuk mengelolanya.

 

Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya

Menurut definisi dari KBBI, limbah merupakan sisa proses produksi atau bahan yang sudah tidak berharga, tidak mempunyai nilai, atau barang yang rusak/cacat dalam proses produksi. Adapun dalam UU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 Tahun 2009, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

Berdasarkan wujud atau bentuknya, limbah dapat diklasifikasikan menjadi 3 kategori. Yaitu limbah padat atau biasa disebut sampah, limbah cair, dan limbah gas. Ketiga jenis limbah tersebut dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber, karakteristik, atau zat penyusunnya.

 

Jenis-jenis Limbah Padat dan Contohnya

Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya (Padat, Cair, dan Gas)

Sesuai namanya, limbah padat merupakan produk buangan atau sisa kegiatan yang berwujud padat (solid). Berdasarkan karakteristiknya, limbah padat atau sampah dibedakan lagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Limbah Padat Organik

Limbah padat organik adalah jenis limbah yang berasal dari bahan-bahan hayati seperti sisa-sisa makanan, tumbuhan, atau hewan. Sederhananya, limbah padat organik adalah sampah yang berasal dari sisa organisme (makhluk hidup) yang mudah terurai dengan sendirinya secara alami.

Contoh jenis-jenis limbah padat organik yaitu sisa makanan, kulit telur, dedaunan, kotoran hewan, kotoran manusia, tulang hewan, dan lain sebagainya. Karena memiliki memiliki sifat yang mudah terurai, sampah organik bisa diolah menjadi kompos.

Namun jika tidak dikelola dikelola dengan baik, limbah padat organik dapat menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Zat-zat yang bersifat organik juga bisa menjadi media berkembang virus dan bakteri.

2. Limbah Padat Anorganik

Sebaliknya, limbah padat anorganik merupakan jenis sampah yang tidak berasal dari unsur makhluk hidup, sehingga tidak dapat terurai oleh mikroorganisme secara alami. Contoh jenis-jenis limbah padat anorganik antara lain plastik, kaca, logam, kayu, dan lain sebagainya.

Karena tidak bisa diurai oleh mikroorganisme, dibutuhkan teknologi dan alat khusus untuk pengelolaannya agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu, jenis limbah padat anorganik tertentu juga masih bisa dimanfaatkan kembali melalui reuse dan recycle.

3. Limbah Padat B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Limbah padat B3 adalah jenis limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. Contoh jenis-jenis limbah B3 berwujud padat antara lain limbah medis, limbah dari industri, laboratorium, dan lain sebagainya seperti baterai, cat, pestisida, obat-obatan, hingga radioaktif.

Limbah padat B3 sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia karena memiliki dampak lebih masif. Karena itu, pengelolaannya harus dilakukan secara khusus dengan teknologi dan alat yang tepat serta mengikuti regulasi yang berlaku.

 

Jenis-jenis Limbah Cair dan Contohnya

Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya (Padat, Cair, dan Gas)

Limbah cair didefinisikan sebagai sisa hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (likuid). Yaitu bisa dalam bentuk air atau disertai kandungan zat buangan lain dalam bentuk larutan atau campuran (suspensi). Berdasarkan sumbernya, limbah cair bisa diklasifikasikan lagi menjadi jenis-jenis sebagai berikut.

1. Limbah Cair Domestik

Limbah cair domestik adalah jenis limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas domestik atau rumah tangga, seperti air kamar mandi, air cucian pakaian, air limbah dapur, dan lain sebagainya.

Di dalamnya, bisa terkandung zat organik maupun anorganik yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Karena itu, dibutuhkan sistem pembuangan dan pengolahan yang baik agar tidak menimbulkan pencemaran.

2. Limbah Cair Industri

Sesuai namanya, limbah cair industri adalah produk sisa berwujud cair yang dihasilkan dari berbagai aktivitas industri, seperti pengolahan makanan, kimia, tekstil, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis limbah cair industri dapat mengandung bahan-bahan berbahaya seperti logam berat, bahan kimia, zat pewarna sintetis, atau B3. Karakteristiknya bisa berbeda-beda tergantung tipe industri yang menjadi sumber limbahnya.

3. Limbah Cair Pertanian

Limbah cair pertanian adalah jenis limbah yang dihasilkan dari aktivitas pertanian, misalnya dari penggunaan pupuk dan pestisida. Jika tidak dikelola dengan baik, jenis limbah ini dapat mencemari sumber air dan tanah di sekitarnya.

Meskipun beberapa jenis limbah cair pertanian ada yang bersifat organik, tetapi tetap dapat memberi dampak buruk bagi lingkungan. Contohnya, penggunaan pupuk secara berlebihan bisa menimbulkan eutrofikasi di lingkungan perairan.

 

Jenis-jenis Limbah Gas dan Contohnya

Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya (Padat, Cair, dan Gas)

Terakhir adalah limbah gas, yaitu jenis zat buangan berwujud gas yang memanfaatkan udara sebagai medianya. Jenisnya bisa berada dalam bentuk gas yang tidak bisa dilihat, atau partikel seperti kabut, debu, asap, atau uap air yang masih bisa dilihat dengan mata telanjang. Berikut contoh limbah gas yang paling banyak mencemari lingkungan:

1. Gas Karbon Dioksida (CO2)

Gas karbon dioksida adalah jenis limbah gas yang paling umum dijumpai dan dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan industri.

Gas CO2 merupakan gas yang berbahaya bagi lingkungan karena dapat menimbulkan efek rumah kaca dan perubahan iklim. Hal ini terjadi karena gas CO2 dapat menyerap radiasi matahari dan menghamburkan kembali ke atmosfer, sehingga suhu bumi menjadi semakin panas.

2. Gas Metana (CH4)

Metana merupakan jenis limbah gas yang dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia seperti pertanian, peternakan, dan pengelolaan sampah. Jika CO2 dihasilkan dari proses pembakaran, maka CH4 bisa berasal dari limbah kotoran manusia dan hewan.

Dibanding CO2, metana dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca yang kuat dalam hal menyerap dan memantulkan panas ke atmosfer. Peningkatan konsentrasi CH4 di udara bahkan dapat mempercepat perubahan iklim dan pemanasan global.

3. Gas Nitrogen Oksida (NOx)

Gas nitrogen oksida merupakan senyawa sisa pembakaran yang tersusun atas nitrogen dan oksigen, baik dalam bentuk NO, NO2, dan lain sebagainya. Gas NOx diketahui sebagai gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Hal ini karena dampaknya dapat menyebabkan pencemaran udara dan menimbulkan hujan asam. Secara lebih jauh, hujan asam diketahui dapat menyebabkan kerusakan pada tanah dan tanaman, serta berbahaya bagi manusia dan hewan.

 

Sistem Pengelolaan Limbah Berdasarkan Jenisnya

Jenis-jenis Limbah Berdasarkan Bentuknya (Padat, Cair, dan Gas)

Berdasarkan jenisnya, limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pengelolaan limbah yang efektif harus mempertimbangkan sifat dan jenisnya agar dapat diolah dan didaur ulang dengan maksimal.

Perlu Anda ketahui, terdapat beberapa mekanisme pengelolaan limbah berdasarkan jenisnya. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

1. Sistem Pengelolaan Limbah Padat

Sistem pengelolaan untuk jenis-jenis limbah padat meliputi proses pengumpulan, pengangkutan, hingga pengolahan. Dalam proses pengumpulan, jenis limbah padat harus dipisahkan berdasarkan jenisnya seperti organik dan anorganik yang meliputi kertas, plastik, logam, dan lain-lain.

Limbah padat anorganik yang masih dapat didaur ulang harus dikirim ke tempat pengolahan limbah daur ulang, sedangkan limbah padat yang tidak dapat didaur ulang harus dikirim ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, jenis limbah padat organik juga dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos.

Untuk mengurangi timbulan limbah padat, bisa digunakan mekanisme 5R, yaitu Refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), repurpose (upcycling atau penggunaan kembali dengan tujuan baru), dan recycle (daur ulang).

2. Sistem Pengelolaan Limbah Cair

Untuk mengelola masalah pencemaran air limbah, digunakan fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). IPAL terdiri atas IPAL domestik untuk kegiatan komunal maupun mandiri, serta IPAL industri.

IPAL domestik adalah instalasi pengolahan jenis-jenis limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga (domestik). Sedangkan IPAL industri adalah instalasi pengolahan air limbah yang digunakan oleh unit usaha atau industri tertentu.

Fasilitas dan teknologi pengolahan yang digunakan juga bisa berbeda-beda tergantung pada karakteristik air limbahnya. Berdasarkan karakteristik atau sifatnya, air limbah memiliki sifat fisik, kimia, serta biologis, sehingga bisa diolah dengan cara fisika, kimia, dan biologis.

3. Sistem Pengelolaan Limbah Gas

Selanjutnya, ada jenis-jenis limbah gas yang bisa dikelola melalui beberapa mekanisme untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Di antaranya yaitu melalui sistem kontrol emisi dengan teknologi scrubber, adsorpsi, filter, precipitator elektrostatik, dan lain sebagainya.

Ada pula beberapa jenis industri yang masih bisa memanfaatkan ulang gas buangnya sebagai pemanas atau untuk keperluan energi lainnya. Hal ini dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas buang ke atmosfer.

Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah gas, diperlukan juga beberapa upaya lain seperti pengurangan bahan bakar fosil dan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Diperlukan juga adanya regulasi yang ketat terkait baku mutu kualitas udara dan batas emisi gas buangan yang diterapkan bagi pelaku industri.

4. Sistem Pengelolaan Limbah B3

Jenis-jenis limbah B3 membutuhkan sistem pengelolaan khusus yang lebih rumit dibandingkan jenis limbah lain. Pasalnya, limbah B3 adalah jenis bahan berbahaya dan beracun yang bisa berdampak bagi makhluk hidup maupun lingkungan sekitar.

Limbah B3 biasanya dihasilkan dari industri besar seperti kimia, farmasi, elektronik, dan rumah sakit. Di Indonesia, regulasi terkait pengelolaan limbah B3 diatur dalam PP Nomor 101 Tahun 2014 dan Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021.

Berdasarkan regulasi tersebut, setiap penghasil limbah kategori B3 wajib melakukan kegiatan pengelolaan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap jenis-jenis limbah membutuhkan pengelolaan khusus sesuai karakteristiknya. Sebab tindak pengelolaan limbah merupakan aspek penting dalam menjamin keberlanjutan lingkungan (sustainability).

Mutu International berkomitmen untuk ikut berkontribusi mengelola keberlanjutan lingkungan di industri dan unit usaha lainnya melalui sertifikasi, inspeksi, dan pengujian terkait lingkungan. Salah satunya dengan ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan (SML).

Dilengkapi laboratorium yang lengkap, kami siap melayani audit dan verifikasi terkait pengelolaan jenis-jenis limbah di unit usaha Anda sesuai standar dan regulasi yang berlaku.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Mar, 2023
Pengumuman Publik Audit Tahap 2 (Sertifikasi) IFCC PT Tunas Timber Lestari

Pengumuman Publik Audit Tahap 2 (Sertifikasi) IFCC PT Tunas Timber Lestari : Download

27 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Daya Sakti Perkasa

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Daya Sakti Perkasa Download

27 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLHHK PT. Barito Pacifik Tbk

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLHHK PT. Barito Pacifik Tbk Download

27 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLHHK PT. Balikpapan Forest Industries

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLHHK PT. Balikpapan Forest Industries Download

27 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLHHK PT. Segara Timber

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLHHK PT. Segara Timber Download

27 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-2.1 Ladang Panjang POM – PT Bahari Gembira Ria subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad

Notification of RSPO ASA-2.1 Ladang Panjang POM – PT Bahari Gembira Ria subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad : Download ENG

27 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-4 Gandaerah Hendana POM – PT Gandaerah Hendana Subsidiary of S&G Biofuel PTE. LTD

Notification of RSPO ASA-4 Gandaerah Hendana POM – PT Gandaerah Hendana Subsidiary of S&G Biofuel PTE. LTD : Download ENG

27 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Resertifikasi VLHHK PT. Pura Barutama

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Resertifikasi VLHHK PT. Pura Barutama Download

27 Mar, 2023
Pengertian Limbah Gas dan Juga Contohnya

Limbah gas merupakan salah satu jenis limbah yang berasal dari sisa proses pembakaran atau penguraian bahan. Ada yang berasal dari proses produksi industri, kendaraan bermotor, aktivitas harian manusia, hingga proses alami seperti erupsi gunung dan kebakaran hutan.

Apapun penyebabnya, limbah berwujud gas dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak ditangani dengan benar. Gas-gas yang terkandung dapat menimbulkan efek rumah kaca yang dapat menyebabkan perubahan iklim global.

Selain itu, gas-gas ini juga dapat mencemari tanah, air, dan udara sehingga dapat membahayakan flora, fauna, hingga manusia yang hidup di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pengelolaan gas buangan menjadi hal yang sangat penting dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

 

Pengertian Limbah Gas beserta Contohnya

Sesuai namanya, jenis limbah ini adalah sebutan untuk zat buangan yang berwujud gas. Karena wujudnya yang ringan, dampak pencemarannya juga bisa menjadi lebih masif, sebab gas diketahui memiliki partikel dengan pergerakan cepat yang tidak teratur ke segala arah.

Jenis limbah gas terdiri atas berbagai macam zat yang terbentuk dari aktivitas alami maupun antropologis (akibat perbuatan manusia). Di antara berbagai macam gas buangan, berikut ini beberapa contoh gas yang paling banyak menjadi pencemar lingkungan:

1. Karbon Dioksida (CO2)

Jenis gas yang paling banyak dikenal secara umum yaitu Karbon Dioksida (CO2). Gas ini umumnya dihasilkan dari aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan kegiatan industri, serta proses alami seperti respirasi manusia dan hewan.

CO2 dikenal sebagai salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata di permukaan bumi.

Dalam jangka panjang, pencemaran akibat jenis limbah gas ini dapat berdampak pada timbulnya cuaca ekstrem, perubahan iklim, naiknya permukaan laut, dan kerusakan ekosistem.

2. Karbon Monoksida (CO)

Karbon Monoksida (CO) adalah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil seperti gas alam, minyak bumi, dan batu bara. Proses pembakaran ini dapat terjadi pada kendaraan bermotor, industri, pembangkit listrik, dan lain sebagainya.

Berbeda dengan CO2 yang masih bisa diserap tumbuhan, Karbon Monoksida justru dikenal sebagai gas beracun yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan.

Limbah gas ini dapat mengikat hemoglobin di dalam darah, sehingga mengganggu oksigenasi tubuh. Paparan terus-menerus juga dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, dan bahkan kematian.

3. Nitrogen Oksida (NOx)

Nitrogen Oksida (NOx) merupakan senyawa kimia oksigen serta nitrogen dihasilkan dari proses pembakaran bersuhu tinggi. Istilah NOx mengacu pada seluruh senyawa oksida nitrogen, contohnya NO (Nitrogen Monoksida) dan NO2 (Nitrogen Dioksida).

NOx dalam berbagai bentuk senyawa diketahui dapat menyebabkan hujan asam dan pencemaran udara. Peningkatan konsentrasi NOx di udara juga dapat menghasilkan ozon troposferik, penyebab iritasi paru-paru yang mengganggu kesehatan manusia.

4. Sulfur Oksida (SOx)

Contoh limbah gas selanjutnya adalah Sulfur Oksida atau SOx, salah satu jenis polutan primer di udara bebas. Contoh bentuk spesies gas oksida sulfur yang dikenal berbahaya adalah SO2, gas tidak berwarna yang berbau dan mudah larut dalam air.

Sulfur Oksida (SOx) dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dengan kandungan belerang tinggi dari kendaraan bermotor, pembangkit listrik, hingga kegiatan industri. Seperti NOx, SOx juga merupakan salah satu penyebab utama hujan asam dan pencemaran udara.

5. Amonia (NH3)

Berbeda dengan 4 contoh limbah gas di atas, amonia tidak dihasilkan oleh proses pembakaran, melainkan dari aktivitas antropogenik seperti pertanian, peternakan, dan kotoran manusia. Selain itu, industri juga dapat menghasilkan NH3 sebagai produk sampingan dari proses produksi.

Peningkatan konsentrasi NH3 di udara diketahui dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan kerusakan paru-paru pada manusia dan hewan. Di air, NH3 juga dapat menyebabkan eutrofikasi yang mempengaruhi kualitas air dan ekosistem.

6. Metana (CH4)

Selain amonia, CH4 atau metana adalah contoh gas lainnya yang dapat dihasilkan dari limbah kotoran manusia dan hewan. Selain itu, metana juga bisa dihasilkan dari aktivitas pertanian, peternakan, pembakaran bahan bakar fosil, serta proses alami seperti dekomposisi limbah organik.

Gas metana dikenal sebagai limbah gas rumah kaca yang lebih kuat dari CO2 dalam hal kemampuan menyerap dan memantulkan panas ke atmosfer. Peningkatan konsentrasi CH4 di udara diketahui dapat mempercepat perubahan iklim dan pemanasan global.

7. Klorin (Cl2)

Contoh limbah berwujud gas selanjutnya adalah klorin atau Cl2, salah satu bahan kimia yang berbahaya dan beracun bagi manusia dan hewan. Umumnya, gas klorin bisa berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, dan kegiatan manusia lainnya.

Dampak dari paparan terhadap Cl2 diketahui dapat menyebabkan iritasi paru-paru, gangguan sistem saraf, dan bahkan kematian. Selain itu, gas klorin juga dapat merusak lapisan ozon, sehingga penggunaannya harus diawasi dan dikontrol dengan ketat.

Baca juga: Mengenal Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

 

Alternatif Solusi Mengatasi Pencemaran Limbah Gas

Pengertian Limbah Gas dan Juga Contohnya

Hingga saat ini, pencemaran udara akibat limbah berwujud gas masih menjadi salah satu masalah lingkungan yang serius di berbagai negara di dunia. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang serius dan berkelanjutan untuk mengatasinya. Berikut ini adalah beberapa alternatif cara yang dapat dilakukan:

1. Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Salah satu sumber utama limbah gas adalah bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, dan gas alam. Oleh karena itu, dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, Anda dapat mengurangi jumlah limbah gas yang dihasilkan.

Upaya ini dapat dilakukan dengan menerapkan penggunaan energi terbarukan, contohnya seperti tenaga surya dan tenaga angin, sebagai alternatif untuk mengganti bahan bakar fosil.

2. Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan

Penggunaan teknologi ramah lingkungan dapat membantu mengurangi jumlah gas buangan yang dihasilkan. Apalagi saat ini, semakin banyak teknologi terkini yang dapat membantu menghasilkan energi dengan perpaduan efisiensi energi dan penggunaan sumber daya terbarukan.

3. Penggunaan Kendaraan Ramah Lingkungan

Tahukah Anda bahwa kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber utama limbah berwujud gas? Oleh karena itu, mengganti kendaraan konvensional dengan kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik atau kendaraan hybrid bisa menjadi solusi.

Dengan menggunakan kendaraan ramah lingkungan, Anda dapat mengurangi jumlah limbah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran. Selain itu, penggunaan transportasi umum seperti bus dan kereta api juga dapat menjadi alternatif.

4. Penerapan Regulasi yang Ketat

Industri dan perusahaan, terutama yang berskala besar merupakan salah satu penyebab utama pencemaran udara akibat gas buangan. Dengan penerapan peraturan yang ketat, jumlah limbah berwujud gas yang dihasilkan bisa dikurangi.

Peraturan ini dapat mencakup persyaratan untuk pengurangan gas buangan, penerapan teknologi ramah lingkungan, hingga sistem tata kelola limbah yang baik. Selain itu, dibutuhkan pula aturan terkait baku mutu kualitas udara sesuai standar.

Untuk mengatasi masalah akibat limbah berwujud gas yang dihasilkan oleh setiap unit usaha, dibutuhkan sistem manajemen khusus terkait pengelolaan limbah. Salah satunya yaitu dengan penerapan ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML).

Mutu International merupakan lembaga sertifikasi, inspeksi, dan pengujian terkait lingkungan yang sudah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai Lembaga Sertifikasi SML.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-1.3 Dendymarker POM – PT Dendymarker Indah Lestari subsidiary of SIPEF Group

Notification of RSPO ASA-1.3 Dendymarker POM – PT Dendymarker Indah Lestari subsidiary of SIPEF Group :Download ENG

27 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-2 POM 7 subsidiary of PT Dharma Satya Nusantara

Notification of RSPO ASA-2 POM 7 subsidiary of PT Dharma Satya Nusantara : Download ENG

27 Mar, 2023
3 Jenis Label Limbah B3

Dalam rangka mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), dibutuhkan label khusus sebagai pembeda antara limbah B3 dengan jenis limbah lainnya. Regulasi terkait label limbah B3 ini juga sudah diatur dalam peraturan perundang-undangan Indonesia.

Tepatnya, hal ini diatur dalam Permen LHK Republik Indonesia No 14 Tahun 2013, tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Melalui regulasi ini, diharapkan masyarakat, pekerja, maupun pihak terkait bisa mengenali informasi dasar mengenai jenis limbah B3 dan karakteristiknya.

 

Perbedaan Label Limbah B3 dengan Simbol Limbah B3

Untuk menjamin faktor keamanan (safety) dalam hal pengelolaan limbah B3, dibutuhkan penandaan khusus pada tempat penyimpanan, pengumpulan, pengolahan, hingga setiap kemasan serta kendaraan pengangkut limbah B3.

Maksud dari penandaan tersebut adalah untuk memberi identitas agar limbah B3 lebih mudah dikenali, sebab dampaknya memang lebih signifikan dibanding limbah biasa. Dalam penandaan ini, dikenal adanya 2 jenis tanda, yaitu simbol limbah B3 dan label limbah B3.

Simbol limbah B3 adalah gambar yang menunjukkan karakteristik dari limbah B3. Sedangkan label limbah bahan berbahaya dan beracun mengacu pada setiap keterangan mengenai limbah B3 dalam bentuk tulisan yang memuat informasi penghasil, alamat penghasil, waktu pengemasan, jumlah, hingga karakteristik limbahnya.

 

Mengenal 9 Jenis Simbol Limbah B3 dan Maknanya

Sebelum membahas terkait label limbah B3, sebaiknya kenali dulu apa saja simbol limbah B3 dan maknanya. Ada 9 jenis penandaan untuk simbol limbah B3, dan semuanya mengikuti bentuk dasar simbol limbah B3 dengan rincian sebagai berikut:

1. Bentuk Dasar Simbol Limbah B3

Bentuk dasar dari simbol limbah B3 adalah bujur sangkar yang diputar 45° (empat puluh lima derajat) hingga membentuk belah ketupat. Pada keempat sisinya, terdapat garis sejajar yang saling menyambung.

Di dalamnya, termuat simbol limbah B3 yang dicantumkan dengan ukuran minimal 10 x 10 cm khusus untuk kemasan. Sedang untuk kendaraan pengangkut, ukuran simbol minimalnya adalah 25 x 25 cm.

2. Simbol Limbah B3 Mudah Meledak

Warna dasar jingga atau oranye, pada bagian tengahnya terdapat tulisan “MUDAH MELEDAK”. Di dalamnya memuat gambar materi limbah yang meledak dengan warna hitam.

3. Simbol Limbah B3 Mudah Menyala

Terdapat 2 macam simbol limbah B3 untuk jenis ini. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

  • Simbol untuk cairan mudah menyala, memiliki warna dasar merah dengan gambar lidah api berwarna putih, dan di bagian tengah tercantum tulisan “CAIRAN MUDAH MENYALA”.
  • Simbol untuk padatan mudah menyala, memiliki warna dasar merah dan putih berjajar vertikal saling berselingan, dengan gambar lidah api berwarna hitam, dan di bagian tengah tercantum tulisan “PADATAN MUDAH MENYALA”.

4. Simbol Limbah B3 Reaktif

Warna dasar kuning, memuat gambar lingkaran hitam dengan asap berwarna hitam. Tepat di bawah gambar tercantum tulisan “REAKTIF”.

5. Simbol Limbah B3 Beracun

Warna dasar putih, memuat gambar tengkorak manusia  berwarna putih dan garis tepi hitam. Di bawah gambar tercantum tulisan “BERACUN”.

6. Simbol Limbah B3 Korosif

Memiliki warna dasar putih di bagian atas dan hitam di bagian bawah. Bagian atas memuat gambar tetesan limbah korosif di plat baja dan telapak tangan, sedangkan bagian bawah terdapat tulisan “KOROSIF”.

7. Simbol Limbah B3 Infeksius

Warna dasar putih, memuat gambar simbol bahan infeksius berwarna hitam. Di bawah gambar tercantum tulisan “INFEKSIUS”.

8. Simbol Limbah B3 Berbahaya terhadap Perairan

Warna dasar putih, memuat gambar pohon berwarna hitam, ikan berwarna putih, dan tumpahan limbah B3 berwarna hitam. Di bawahnya tercantum tulisan “BERBAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN”.

 

Mengenal 3 Jenis Label Limbah B3 dan Maknanya

3 Jenis Label Limbah B3

Selain simbol limbah B3, jenis penandaan selanjutnya adalah label sebagai informasi dasar terkait kondisi kualitatif dan kuantitatif dari limbah B3 yang dikemas. Menurut regulasi yang berlaku di Indonesia, ada 3 jenis label yang diterapkan, yaitu sebagai berikut.

1. Label Limbah B3 untuk Wadah atau Kemasan

Jenis label ini tercantum di wadah atau kemasan limbah, dan berfungsi untuk menginformasikan tentang asal usul, identitas, dan kuantifikasi limbah B3. Ukuran minimalnya adalah 15 x 20 cm, warna dasar kuning, disertai tulisan identitas berwarna hitam dan tulisan “PERINGATAN” berwarna merah.

Pada label untuk limbah B3 ini, wajib dicantumkan beberapa informasi. Berikut adalah daftarnya:

  • Penghasil limbah B3
  • Alamat penghasil, termasuk kode wilayah
  • Telepon penghasil, termasuk kode area
  • Nomor fax penghasil, termasuk kode area
  • Nomor penghasil yang diberikan Kementerian LHK saat pelaporan
  • Tanggal pengemasan
  • Jenis limbah
  • Kode limbah
  • Jumlah limbah
  • Sifat limbah
  • Nomor urut pengemasan

2. Label Limbah B3 untuk Wadah atau Kemasan Kosong

Jenis label ini berbentuk sama seperti bentuk dasar simbol limbah B3, yaitu bujur sangkar yang diputar 45° (empat puluh lima derajat) hingga membentuk belah ketupat.

Label ini dipasang pada wadah atau kemasan dengan ukuran minimal 10 x 10 cm, dan pada bagian tengah dicantumkan tulisan “KOSONG” berwarna hitam.

3. Label Limbah B3 untuk Penunjuk Tutup Wadah atau Kemasan

Sesuai namanya, jenis label ini digunakan untuk menandai tutup wadah atau kemasan limbah B3. Ukuran minimalnya adalah 7 x 5 cm, dengan warna dasar putih disertai gambar 2 buah anak panah mengarah ke atas dengan posisi sejajar di atas blok hitam, dikelilingi dalam frame hitam.

Karena diperuntukkan sebagai tutup wadah atau kemasan, label ini harus terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak, baik akibat goresan maupun akibat paparan limbah dan bahan kimia lainnya.

 

Pentingnya Penandaan Limbah B3

Penandaan dalam bentuk simbol dan label limbah B3 penting untuk dilakukan untuk meminimalisir risiko kesehatan dan lingkungan akibat paparan limbah B3. Penandaan tersebut juga diperlukan sebagai bagian dari regulasi pemerintah terkait pengelolaan limbah B3.

Dengan penandaan limbah B3, dapat diketahui informasi dasar terkait jenis dan karakteristik limbahnya bagi pihak pelaksana dan pengawas pengelolaan limbah B3 serta masyarakat sekitar.

Oleh karena itu, dalam penerapannya, pemberian simbol dan label untuk limbah B3 tersebut harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

  • Tahan lama (tidak mudah rusak)
  • Ditulis dalam Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Indonesia
  • Dapat terlihat dengan jelas
  • Berwarna kontras
  • Tidak tumpang tindih dengan penandaan lainnya
  • Dilekatkan pada kemasan, kendaraan pengangkut, serta gudang penyimpanan bahan berbahaya dan beracun

Penandaan limbah B3 dalam bentuk simbol dan label juga penting dilakukan sebagai bagian dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Pasalnya, paparan dari limbah B3 merupakan salah satu jenis risiko di lingkungan kerja dalam lingkup K3.

Untuk memitigasi risiko tersebut dan memastikan lingkungan kerja yang lebih aman, dibutuhkan audit SMK3 di setiap perusahaan berskala besar yang aktivitasnya berhubungan dengan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun.

Mutu International adalah lembaga sertifikasi, inspeksi, dan pengujian terkait lingkungan yang siap melayani audit dan verifikasi terkait penanganan limbah B3 di unit usaha Anda, termasuk dalam hal penerapan simbol dan label limbah B3.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Mar, 2023
Simbol Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Simbol limbah B3 perlu dikenali agar tidak sampai terjadi kecelakaan atau hal yang membahayakan di tempat kerja. Limbah B3 atau bahan berbahaya dan beracun bisa saja merusak lingkungan hidup jika konsentrasinya terlalu tinggi. Ia bisa merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya. 

Untuk itu, diperlukan pengelolaan yang sesuai standar. Mulai dari proses menghasilkan, pengangkutan, penyimpanan ataupun pembuangannya. Dalam proses tersebut tentu saja dibutuhkan pengetahuan mengenai simbol apa saja dalam limbah B3 yang harus diwaspadai. Menilik hal tersebut, di sini akan dibahas mengenai makna simbol B3.

 

Mengenali Makna Simbol Limbah B3

Simbol dan label adalah dua hal berbeda yang harus ada dalam pengelolaan limbah B3. Namun di sini akan dibahas mengenai simbol B3 sebagai salah satu informasi penting. Pemberian simbol-simbol ini sebagai klasifikasi dan untuk mengidentifikasi jenis limbah B3

Berikut ini macam-macam simbol klasifikasi B3 dan maknanya. Sebagai catatan seluruh simbol biasanya memiliki warna dasaran putih, dan disertai garis tepi tebal berwarna merah. 

1. Simbol untuk Bahan yang Mudah Meledak

Bahan yang mudah meledak atau explosive biasanya ditandai dengan gambar bom meledak. Simbol limbah B3 yang satu ini untuk menunjukkan bahan yang memiliki suhu serta tekanan standar 25 derajat Celcius, 760 mmHg. 

Bahan tersebut dapat mengalami ledakan dan menjadi penyebab kebakaran jika mendapatkan reaksi kimia maupun fisika. Reaksi tersebut menghasilkan gas yang bersuhu dan bertekanan tinggi, sehingga bisa merusak lingkungan.

2. Simbol untuk Bahan Oksidasi

Untuk bahan-bahan yang bersifat oksidasi biasanya ditandai dengan gambar warna hitam yang menyerupai bentuk bola api. 

Simbol limbah B3 ini menandakan bahwa bahan bersimbol tersebut dapat melepaskan panas dan menimbulkan api ketika berinteraksi dengan bahan kimia. Apalagi jika bahannya mudah terbakar dan berada dalam kondisi hampa udara.

3. Simbol untuk Bahan yang Mudah Menyala

Gambar yang tertera untuk simbol bahan yang mudah menyala adalah bara api. Biasanya akan disematkan pada bahan-bahan dengan karakter sebagai berikut:

  • Mudah mengalami kenaikan suhu serta mudah terbakar di temperatur ambien
  • Mudah terbakar jika terjadi kontak dengan api
  • Jenis gas yang mudah terbakar di suhu ataupun tekanan yang normal
  • Menghasilkan gas yang mudah terbakar dan membahayakan apabila tercampur atau mengalami kontak dengan air maupun udara yang lembab
  • Bahan dengan bentuk padat atau cair dengan titik didih <=35 derajat celcius dan titik nyala < 0 derajat celcius.
  • Bahan cair dengan kandungan alkohol
  • Aerosol
  • Peroksida organik dan cairan piroforik

4. Simbol untuk Bahan Beracun

Untuk bahan yang beracun atau toksik memiliki simbol limbah B3 tengkorak dan tulang bersilang. Karakteristik bahan yang masuk kategori ini adalah:

Beracun bagi manusia sehingga bisa menyebabkan sakit, keracunan atau masalah serius jika masuk ke dalam tubuh manusia. Baik masuk melalui sistem pernapasan, kulit ataupun dari mulut. 

Biasanya diuji dengan LD50 yang membedakannya adalah apakah bahannya beracun, sangat beracun atau amat sangat beracun. Selain itu sifat dari bahan ini biasanya toksisitasnya akut. 

5. Simbol untuk Bahan yang Berbahaya

Ditandai dengan gambar silang dengan warna hitam. Menunjukkan bahwa bahan dalam segala bentuk baik itu padat, cair maupun gas yang berbahaya. Apalagi jika terkena manusia baik melalui inhalasi ataupun oral. Bahaya kesehatannya bisa berada pada tingkat tertentu.

Demikian ulasan singkat mengenai beberapa simbol limbah B3 yang wajib Anda ketahui. Dalam proses olah limbah B3, jangan sampai terjadi kesalahan fatal karena minimnya pengetahuan akan standar kelola limbah dan K3. 

Perusahaan Anda dapat bekerja sama dengan MUTU International dalam melakukan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi. Kami telah melayani lebih dari 3000 perusahaan global dengan standar layanan yang tinggi.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Mar, 2023
Inilah Contoh Limbah B3 Berdasarkan dari Jenisnya

Apakah Anda pernah mendengar limbah B3? Istilah ini sering dijumpai dalam pembahasan mengenai lingkungan. Jenis limbah ini bahkan dikenal menjadi salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Sebenarnya seperti apa contoh limbah B3 ini? 

Bila penasaran mengenai limbah B3, berikut ulasan lengkapnya.

 

Contoh Limbah B3 yang Sering Dijumpai

Pada dasarnya, ada berbagai contoh dari limbah B3 ini, atau apakah Anda menjadi salah satu penyumbang limbah ini? sejumlah limbah berbahaya yang banyak ditemukan seperti:

1. Baterai Bekas

Tidak sedikit orang yang membuang baterai bekas yang sudah tidak terpakai di sampah kertas. Padahal, baterai bekas harus dibuang di tempat terpisah. Jika dibiarkan begitu saja, bahan kimia yang berada di dalam baterai bekas dapat mencemari air, tanah dan akhirnya masuk dalam rantai makanan. Contohnya dari tumbuhan kemudian dikonsumsi oleh manusia. 

2. Lampu TL serta Bohlam

Contoh limbah B3 yang lainnya ialah bohlam dan lampu TL. Apakah Anda sering membuang bohlam bekas bersama dengan sampah lain dan tidak membersihkannya dahulu? 

Sebenarnya cara ini kurang direkomendasikan karena bohlam bekas memiliki banyak kandungan zat berbahaya mulai dari nikel hingga merkuri. Kandungan zat ini memiliki potensi mengganggu metabolisme yang berada di dalam tubuh. 

3. Oli Bekas

Tidak sedikit oli bekas yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena oli digunakan untuk memenuhi kebutuhan mesin bermotor. Oli bekas memiliki kandungan materi logam yang begitu berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia. 

Bila dilihat secara medis, materi logam bisa merusak organ tubuh manusia seperti syarat dan ginjal. Bahkan, bisa memicu berbagai masalah penyakit yang berbahaya.

 

Contoh Limbah B3 Berdasarkan Jenisnya

Selain dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa contoh limbah sesuai dengan jenisnya, yaitu:

1. Sumber yang Tidak Spesifik

Jenis limbah yang pertama adalah dari sumber yang tidak spesifik. Limbah ini adalah bahan beracun berbahaya yang bukan berasal dari proses yang utama. Ada berbagai aktivitas yang diduga bisa menjadi faktor penyebab kemunculan limbah ini, contohnya saja seperti kegiatan pemeliharaan alat, pelarutan kerak, inhibitor korosi, pencucian, pengemasan dan yang lainnya. 

2. Sumber Spesifik

Untuk jenis ini, limbah B3 ini berasal dari sumber yang spesifik. Limbah ini muncul dari aktivitas utama dalam kegiatan industri. Contohnya seperti limbah sisa bahan kimia yang digunakan untuk aktivitas produksi. Bukan hanya itu, sejumlah fasilitas serta alat yang digunakan juga termasuk dalam jenis limbah ini.

3. Dari Sumber yang Lain

Jangan salah, limbah beracun serta berbahaya juga dapat berasal dari sumber lain. Umumnya, sumber limbah ini berasal dari hal yang tidak terduga. Contohnya saja seperti produk yang kadaluarsa, tumpahan bahan kimia tertentu, sisa kemasan produk sampai buangan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

 

Kandungan Berbahaya Limbah B3

Contoh-Limbah-B3-Berdasarkan-dari-Jenisnya

Setelah mengenal contoh limbah B3, hal penting lain yang tidak boleh luput dari perhatian adalah bahaya dari limbah ini. Mungkin, Anda sering mendengar kata ini. Bahkan, Anda mungkin beranggapan jika limbah merupakan sampah, sisa kegiatan manusia maupun kotoran. 

Memang, limbah merupakan sampah. Namun, bagaimana dengan limbah B3? limbah B3 ini sendiri adalah singkatan dari Bahan Beracun dan Berbahaya. Limbah B3 ini bisa diartikan sebagai buangan yang memiliki sifat serta memiliki kandungan zat beracun. 

Oleh sebab itu, limbah B3 memiliki potensi merusak lingkungan, mengancam kelangsungan hidup manusia serta mengganggu kesehatan baik secara langsung atau tidak langsung. Perlu diketahui, limbah B3 ini bukan hanya dihasilkan dari kegiatan industri. 

Limbah ini bisa ditimbulkan dari sejumlah aktivitas rumah tangga, seperti pembersih kamar mandi, pembasmi serangga dan yang lainnya. Bukan hanya itu, limbah B3 ini diyakini memiliki kandungan zat organik yang memiliki sifat teratogenik. 

Zat tersebut merupakan zat yang berbahaya dan bisa mengancam perkembangan, menjadi tidak normal. Contohnya saja dalam dunia medis, kandungan limbah B3 bisa mengganggu perkembangan sel saat kehamilan sehingga dapat berpotensi pada perusakan embrio. 

Sebenarnya, limbah B3 ini mudah ditemukan sehari-hari. Sayangnya banyak masyarakat yang tidak mengetahui, sehingga tanpa sadar memperlakukan limbah ini layaknya sampah yang biasa. Padahal bila dibiarkan bisa memberikan dampak pada kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia di masa mendatang.

Baca juga: Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Aman

 

Sifat Limbah B3

Sebuah limbah dapat dikatakan jika limbah B3 bila memiliki sejumlah sifat tertentu. Berikut sifat limbah B3, antara lain:

1. Mudah Meledak

Salah satu sifat limbah B3 adalah mudah meledak. Umumnya, saat limbah B3 berada di suhu serta tekanan standard, akan mudah meledak. Limbah ini dinilai begitu berbahaya mulai dari penggunaan, pembuangan hingga pengangkutan. 

limbah B3 dapat menyebabkan ledakan yang besar bahkan tidak diduga. Oleh sebab itu, masyarakat harus berhati-hati pada jenis limbah ini. 

2. Pengoksidasi

Sifat lain yang dimiliki limbah B3 adalah pengoksidasi. Pengoksidasi merupakan pelepasan panas yang disebabkan karena oksidasi, sehingga bisa menimbulkan api ketika bereaksi dengan bahan lain. Jika limbah ini tidak ditangani dengan baik, kebakaran besar yang terjadi di ekosistem bisa terjadi. 

3. Mudah Menyala

Dapat dikatakan bila limbah B3 berbahaya karena limbah B3 ini mudah menyala. Sehingga, limbah B3 bisa bereaksi dan terbakar karena interaksi dengan bahan lainnya seperti udara, air serta zat lain. Walaupun masih berada di suhu serta tekanan standard, limbah akan tetap mudah menyala. 

4. Beracun

Sifat limbah B3 yang tidak boleh dilupakan adalah beracun. Limbah B3 diyakini memiliki kandungan zat racun yang bisa mengancam kehidupan makhluk hidup baik hewan atau manusia. Umumnya, limbah beracun banyak ditemukan di sisa pertanian seperti buangan pestisida serta lainnya. 

5. Bahaya

Sudah tentu limbah B3 memiliki sifat berbahaya. Limbah ini adalah limbah baik yang memiliki bentuk cair, padat dan gas, sehingga dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan. Salah satu hal yang harus diwaspadai adalah, limbah B3 bisa memberikan reaksi dari kontak inhalasi atau oral. 

6. Korosif

Seluruh limbah B3 umumnya mempunyai sifat korosif. Biasanya, limbah B3 cenderung bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Limbah ini juga dapat memicu pengkaratan baja. Contoh limbah B3 yang memiliki sifat korosif adalah sisa dari asam sulfat yang dapat digunakan di industri baja dan limbah pembersih yang digunakan di industri logam. 

7. Karsinogenik, Mutagenic, Teratogenik

Tiga sifat dari limbah B3 ini harus diwaspadai. Limbah karsinogenik adalah limbah yang bisa memicu penyakit kanker. Sedangkan teratogenik bisa mengganggu pembentukan embrio. Sedangkan, mutagenic akan mempengaruhi perubahan kromosom. 

8. Berbahaya untuk Lingkungan

Sudah tentu limbah B3 mempunyai sifat yang berbahaya untuk lingkungan. Limbah ini dapat berpotensi merusak lingkungan dan ekosistem. Contohnya seperti limbah yang dihasilkan dari mesin pendingin. 

9. Memiliki Sifat Iritasi

Umumnya, limbah B3 memiliki sifat iritasi. Limbah ini akan memicu sensitisasi di kulit, iritasi pernapasan, peradangan dan lainnya. Bahkan, jika dihirup akan menyebabkan mengantuk dan pusing. 

Banyaknya contoh limbah B3 membuat kita harus waspada. Selain itu, industri yang menghasilkan limbah ini juga harus memiliki pengetahuan mengenai pengolahannya. 

Mutu Internasional merupakan jasa inspeksi, pengujian hingga sertifikasi yang dapat dijadikan sebagai pilihan.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Mar, 2023
Pentingnya Sertifikasi K3 Umum untuk Anda Miliki

Perlu diketahui, sekarang ini sejumlah lini bisnis memerlukan minimal 1 orang yang memiliki sertifikasi K3 umum atau yang juga dikenal dengan sebutan AK3U. Sebenarnya, mengapa AK3U ini penting? hal ini disebabkan karena keselamatan serta kesehatan kerja di dalam perusahaan menjadi hal penting dan tidak bisa dipisahkan. 

Bukan hanya itu, keselamatan serta kesehatan kerja juga erat kaitannya dengan kesejahteraan karyawan. Lebih-lebih terdapat peraturan pemerintah yang mewajibkan terdapat karyawan di perusahaan yang memiliki kualifikasi ahli K3 umum. 

Khususnya, untuk perusahaan yang mempunyai risiko tinggi maupun perusahaan yang memiliki minimal 100 orang karyawan. Dengan adanya aturan ini, peningkatan permintaan karyawan AK3U semakin meningkat.

Baca juga: Syarat Wajib Sertifikasi K3

 

Hal Mendasar Mengenai Sertifikasi K3 Umum

Keberadaaan peraturan serta kebutuhan K3 umum bukan terjadi secara tiba-tiba. Kebutuhan K3 umum semakin bertambah disebabkan karena kecelakaan kerja yang sering terjadi. Kecelakaan tersebut dapat mengganggu keselamatan serta kesehatan kerja karyawan. 

Umumnya, kecelakaan ini sering terjadi di bisnis yang berisiko tinggi seperti tambang, konstruksi dan yang lainnya. agar dapat mencegah hal tersebut, pemerintah membuat peraturan yang menunjang kesehatan serta keselamatan karyawan.

Perundang-undangan yang dibuat juga semakin diperkuat lagi dengan Peraturan Pemerintah dan Keputusan Presiden yang erat kaitannya dengan bidang kerja dan penyelenggaraan K3. Akhirnya, peraturan tersebut diimplementasikan pada sejumlah perusahaan di berbagai lini.

 

Pentingnya Memiliki Sertifikasi K3 Umum

Pada dasarnya, ada berbagai alasan mengapa sertifikasi ini penting dimiliki, antara lain:

1. Untuk Mematuhi Peraturan yang Dibuat oleh Pemerintah

Keselamatan serta kesehatan kerja adalah hal penting dan tidak dapat dikesampingkan ketika bekerja. Oleh sebab itu, wajar bila pemerintah mengeluarkan sejumlah peraturan, agar praktik K3 ini dapat segera diimplementasikan dalam berbagai lini bisnis. 

Contohnya, terdapat aturan yang mewajibkan minimal 1 karyawan di dalam perusahaan merupakan ahli K3 umum. Selain itu, sertifikat ini hanya dapat didapatkan dari lembaga pelatihan K3 umum yang mempunyai izin dari Kementerian Ketenagakerjaan. 

2. Dapat Mengetahui Adanya Perkembangan Peraturan

Pemerintah Indonesia begitu memahami mengenai pentingnya keselamatan serta kesehatan kerja di dalam perusahaan. Karena, setiap pekerjaan tentu memiliki risiko tersendiri. Namun, K3 dapat mempengaruhi image dari perusahaan dan kehidupan pekerja. 

Selain itu, pemerintah juga menunjukkan perhatian dari peraturan yang berkaitan dengan K3. Peraturan ini terus menerus berkembang. Ketika terjadi perubahan peraturan, Anda bisa mengetahuinya secepat mungkin ketika sudah memiliki sertifikasi ini.

3. Meningkatkan Kompetensi dan Skill

Saat memiliki sertifikat K3 umum, tentu Anda sudah menjalani sejumlah pelatihan serta melihat secara langsung seperti apa aplikasi kesehatan serta keselamatan kerja yang benar. Hal tersebut dapat menjadi bekal karena bisa meningkatkan kompetensi dan skill, khususnya pada bidang K3 umum. 

Bukan hanya itu, Anda juga dapat mengimplementasikan hal tersebut di dalam perusahaan, sehingga kontribusi yang Anda berikan jauh lebih banyak dibandingkan dengan karyawan lain. Bila hal ini terjadi, tentu nilai Anda di mata perusahaan akan semakin meningkat. 

4. Lebih Mudah Memperoleh Pekerjaan

Sekarang ini fresh graduate pun dapat mengikuti pelatihan K3. Disarankan, pelatihan K3 dilakukan setelah lulus dari bangku kuliah, karena banyak perusahaan yang memerlukan lulusan yang sudah memiliki sertifikat K3 umum. 

5. Bisa Memperoleh Promosi Jabatan

Mengikuti pelatihan serta memperoleh sertifikasi K3 umum dapat membuat karyawan mempunyai value yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan rekan kerjanya yang mempunyai jabatan sama. 

Hal ini dapat membuat karyawan yang bersangkutan lebih diperhatikan sehingga peluang memperoleh promosi jabatan akan menjadi semakin besar lagi. Meskipun demikian, tentu saja setiap perusahaan mempunyai peraturan serta kebijakan berbeda-beda mengenai hal ini. 

Namun, peluang untuk memperoleh promosi jabatan, tentu akan terbuka semakin luas ketika memiliki sertifikat K3 umum ini. 

6. Dapat Meminimalisir Risiko Ketika Bekerja

Pada dasarnya, tujuan akhir pelatihan serta kepemilikan sertifikat K3 umum adalah, peserta bisa memahami serta dapat mengimplementasikan K3 di perusahaan tempatnya bekerja. Oleh sebab itu, mereka diharapkan dapat menilai risiko pekerjaan serta mencegah adanya kecelakaan kerja. 

7. Memahami Lingkungan Kerja

Saat pelatihan sertifikat K3 umum, peserta akan diajari berbagai macam hal mengenai keselamatan kerja. Sehingga saat lulus, peserta mempunyai gambaran berkaitan dengan tanggungjawab yang harus diemban. 

Oleh sebab itu ketika lulus, Anda dapat dengan mudah memahami situasi yang berada di sekitar lingkungan kerja. 

8. Mengurangi Kecelakaan Kerja

Ahli K3 umum akan dapat membuat analisa serta merencanakan alur kerja, akan seluruh pekerja selamat. Dengan adanya ahli K3 umum di dalam perusahaan, potensi angka kecelakaan kerja akan berkurang. 

9. Meningkatkan Citra Positif dari Perusahaan

Citra perusahaan bisa dilihat dari sisi pekerja. Bila semakin banyak pekerja yang mengantongi sertifikasi K3 umum, citra positif perusahaan akan menjadi semakin meningkat. 

Bukan hanya itu, karena dapat mengurangi angka kecelakaan kerja, pengeluaran perusahaan yang disebabkan karena risiko kecelakaan kerja akan dapat diminimalisir dengan maksimal. 

 10. Menjadi Nilai Tambah Bagi Mitra Kerja

Sekarang ini, tidak sedikit mitra kerja yang memilih-milih saat ingin menjalin kerjasama dengan perusahaan. Umumnya, sertifikat K3 umum menjadi salah satu bahan pertimbangan yang akan mereka lakukan. 

Mitra kerja pasti tidak ingin bekerja sama dengan perusahaan yang tidak memperhatikan keselamatan karyawannya dengan baik. 

Selain itu, mitra kerja juga tidak ingin menanggung kerugian ketika terjadi kecelakaan kerja. Oleh sebab itu mitra kerja akan memperhatikan ada tidaknya sertifikat K3 umum ini dengan baik.

 

Peserta yang Bisa Mengikuti Sertifikasi K3 Umum 

Peserta yang dapat mengikuti pelatihan K3 umum cukup beragam, seperti:

1. Praktisi K3

Praktisi K3 umum tentu saja harus mengikuti pelatihan K3 umum agar mereka mempunyai ilmu yang mapan dan dapat memaparkan serta mengimplementasikannya di perusahaan dengan benar. 

2. Anggota P2K3

Perlu diketahui, Panitia Pembina Keselamatan serta Kesehatan Kerja atau yang disingkat dengan P2K3 juga harus mengikuti pelatihan K3 umum ini. hal ini disebabkan karena tugasnya membantu di lokasi kerja dan nantinya menjadi wadah kerjasama antara pekerja serta pengusaha untuk menerapkan keselamatan serta kesehatan kerja. 

3. Pekerja

Setiap pekerja yang berasal dari perusahaan dengan kriteria tertentu diharuskan mempunyai sertifikat K3 umum. Oleh sebab itu, pekerja diharuskan mengikuti pelatihan ini. 

4. Fresh Graduate

Jangan salah, lulusan baru juga bisa mengikuti pelatihan K3. Sertifikat K3 umum untuk lulusan baru dapat dijadikan sebagai modal tambahan agar meningkatkan kualifikasi ketika melamar pekerjaan. 

Mengapa bisa demikian? Sertifikat K3 umum ini bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk perusahaan ketika berada dalam proses rekrutmen. 

Dengan begitu pentingnya sertifikasi K3 umum, sayang rasanya bila melewatkannya begitu saja. Namun, pastikan memilih lembaga yang tepat, agar nantinya sertifikasi tersebut bisa diterima baik secara nasional atau internasional. 

Salah satu perusahaan yang dapat dijadikan sebagai pilihan adalah Mutu Certification. Memiliki pengalaman di bidang sertifikasi, Mutu Certification dapat menjadi pilihan terbaik.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Mar, 2023
Lengkapi Syarat Wajib ini untuk Mendapatkan Sertifikasi K3

Saat ini, terdapat tiga sertifikasi K3 di Indonesia yang sudah diakui yakni Kemnaker, LSP serta BNSP. Seperti yang kita ketahui, Undang-Undang sekarang ini sudah mewajibkan perusahaan dengan sejumlah syarat agar mempunyai tenaga ahli K3 mulai dari ahli, petugas, operator hingga pengawas K3.

Hal ini menjadi salah satu bentuk kepatuhan implementasi K3. Namun, untuk menjadi ahli dalam bidang K3, sseorang harus melakukan sertifikasi terlebih dahulu. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Indonesia memiliki 3 lembaga yang mengeluarkan sertifikasi ini. 

Lantas, seperti apa syarat yang diberikan untuk melakukan sertifikasi? 

 

Sertifikasi K3 Badan Nasional Sertifikasi Profesi

BNSP adalah sebuah badan independen yang memiliki tanggung jawab pada Presiden. Mereka yang memegang wewenang otoritas sertifikasi serta memiliki tugas untuk melakukan sertifikasi kompetensi untuk tenaga kerja. 

BNSP sendiri dibentuk oleh Pemerintah agar dapat melaksanakan sertifikasi kompetensi. Hal ini sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2004 mengenai Badan Nasional Sertifikasi Profesi. 

Syarat yang harus dipenuhi agar dapat mengikuti sertifikasi K3 dari BNSP dibedakan menjadi sejumlah tingkatan, seperti:

a. Tingkat Muda

Untuk tingkat muda, syarat yang diberikan adalah:

  • Sarjana K3, dan memiliki pengalaman bekerja minimal 6 bulan lamanya pada bidang K3
  • Sarjana Teknik non K3 pengalaman kerja minimal 1 tahun pada bidang K3
  • Sarjana non teknik serta non K3, mempunyai pengalaman kerja selama 1 tahun pada bidang K3
  • D3 memiliki pengalaman kerja 2 tahun pada bidang K3
  • SLTA harus memiliki pengalaman 3 tahun pada bidang K3. 

b. Tingkat Madya

Sedangkan, di tingkat  madya juga terdapat sejumlah syarat pendidikan, seperti:

  • Sarjana K3 tingkat S1, diharuskan memiliki pengalaman kerja selama 2 tahun pada bidang K3
  • Sarjana teknik non K3, diharuskan  memiliki pengalaman kerja minimal 7 tahun pada bidang K3
  • Sarjana non teknik serta non K3, diharuskan memiliki pengalaman kerja minimal 7 tahun pada bidang K3
  • Sedangkan untuk tingkat pendidikan D3, diharuskan memiliki pengalaman kerja 8 tahun pada bidang K3
  • Terakhir SLTA atau SMK, diharuskan memiliki pengalaman kerja minimal 10 tahun pada bidang K3.

c. Tingkat Utama

Terakhir adalah tingkat utama, berikut syarat sertifikasi K3 yang diberikan:

  • Sarjana K3 dan memiliki pengalaman kerja minimal 5 tahun pada bidang K3
  • Sarjana teknik, memiliki pengalaman kerja minimal 8 tahun pada bidang K3
  • Sarjana non teknik serta non K3, diharuskan memiliki pengalaman kerja minimal 10 tahun pada bidang K3. 

Bukan hanya sejumlah syarat tersebut, sertifikasi K3 ini juga mempunyai syarat administrasi tertentu yang harus terpenuhi, seperti salinan ijazah terakhir, salinan KTP, pas foto berukuran 3X4 sebanyak 2 lembar, surat rekomendasi yang berasal dari atasan atau rekan kerja, sertifikasi pelatihan K3 yang sudah pernah dilakukan, terakhir adalah surat pengalaman kerja.

Bila seseorang dinyatakan lulus sertifikasi BNSP ini, nantinya akan memperoleh sertifikat yang menunjukkan jika yang bersangkutan sudah kompeten di unit kompetensi tertentu di bidang K3. 

Kemudian, masa berlaku dari sertifikasi ini selama 3 tahun lamanya. Bila ingin memperpanjang, yang bersangkutan harus kembali mengikuti ujian. Rentang waktu pelaksanaan sertifikasi ini selama 4 hari lamanya.

 

Sertifikasi K3 oleh Lembaga Sertifikasi Profesi

Lengkapi Syarat Wajib ini untuk Mendapatkan Sertifikasi K3

Selain BNSP, sertifikasi ini juga bisa dilakukan oleh LSP. Pada dasarnya, LSP juga ada di bawah naungan BNSP, karena di dalam pelaksanaannya BNSP akan memberikan lisensi pada LSP untuk melakukan kegiatan sertifikasi kompetensi dan dikategorikan 3 jenis, yaitu:

a. LSP P1 atau LSP Pihak Pertama

LSP Pihak Pertama, merupakan lembaga yang memastikan kompetensi dengan cara menyelenggarakan pendidikan vokasi atau pekerjaan sesuai kualifikasi serta keahlian. 

b. LSP P2 atau LSP Pihak Kedua

Sebenarnya, LSP Pihak Kedua ini sama dengan LSP pihak pertama, karena menjadi lembaga yang memastikan kompetensi dengan cara menyelenggarakan pendidikan vokasi atau pekerjaan sesuai dengan keahlian serta kualifikasi. 

c. LSP P3 atau LSP Pihak Ketiga

Sedangkan, LSP P3 ini memiliki fungsi yang cukup berbeda, karena bertugas untuk memastikan kompetensi individu sesuai keahlian maupun profesi tanpa syarat lulusan atau lembaga pendidikan tertentu.

 

Sertifikasi Kementerian Tenaga Kerja

Ahli K3 Kemnaker ditunjuk pejabat berwenang yang berada di Kemnaker. Hal tersebut sesuai dengan pertimbangan tim penilai, serta sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja, mengenai Tata Cara Penunjukan serta Wewenang Ahli Keselamatan Kesehatan Kerja. 

Bila dibandingkan dengan BNSP, dapat dikatakan bila syarat yang sertifikasi yang dimiliki oleh Kemnaker jauh lebih ringkas. Hal ini sesuai dengan Pasal 3 Permenaker No 2 Th 1992. Syarat agar dapat  ditunjuk sebagai ahli K3 dari Kemnaker adalah:

  • Lulusan pendidikan tingkat sarjana serta memiliki pengalaman kerja 2 tahun sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya. 
  • Sarjana muda maupun sederajat yang memiliki pengalaman kerja minimal selama 4 tahun sesuai bidang keahlian yang dimilikinya. 
  • Memiliki badan yang sehat
  • Memiliki kelakuan baik
  • Bekerja di instansi bersangkutan
  • Lulus seleksi yang dilakukan oleh tim penilai.

Sedangkan, syarat administrasi yang diperlukan adalah mengajukan permohonan penunjukan ahli K3 Kemnaker dengan sejumlah kelengkapan, seperti:

  • Surat keterangan pernyataan bekerja penuh yang berasal dari perusahaan yang bersangkutan
  • Surat keterangan pengalaman kerja di bidang kesehatan serta keselamatan kerja
  • Surat keterangan sudah melakukan pemeriksaan psikologi
  • Surat keterangan memiliki badan sehat yang berasal dari dokter
  • Surat kelakuan baik yang berasal dari kepolisian
  • Sertifikat pendidikan khusus keselamatan serta kesehatan kerja
  • Fotokopi ijazah 
  • Daftar riwayat hidup. 

Sesudah yang bersangkutan dinyatakan lulus sertifikasi, nantinya yang bersangkutan akan memperoleh 3 buah dokumen yaitu sertifikat keikutsertaan pembinaan calon ahli K3 umum, kemudian surat keputusan penunjukan ahli K3 umum, serta kartu tanda kewenangan ahli K3. 

Keputusan ini memiliki masa berlaku selama 3 tahun. Tetapi, terdapat dokumen yang harus diperpanjang dalam kurun waktu 3 tahun sekali. Dokumen tersebut adalah Lisensi dan SKP. Untuk melakukan perpanjangan dokumen ini tidak mengharuskan ujian ulang, karena hanya perlu mengajukan dan mengumpulkan sejumlah syarat dokumen. 

Namun, durasi yang dibutuhkan untuk sertifikasi yang dikeluarkan oleh Kemnaker ini jauh lebih panjang karena hingga 12 hari. Durasi ini sudah termasuk ujian kompetensi.

 

Tips Mendapatkan Sertifikasi K3

Lengkapi Syarat Wajib ini untuk Mendapatkan Sertifikasi K3

Setelah membahas mengenai syarat mendapatkan sertifikasi ini, hal lain yang harus diperhatikan adalah cara mendapatkan sertifikasi ini. Berikut tips untuk  mendapatkannya, antara lain:

Cari Informasi yang Berkaitan Mengenai Sertifikasi 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sertifikasi ini dilakukan oleh Kemnaker serta BNSP. BNSP adalah lembaga independen yang menjadi fasilitator bahan rujukan perusahaan agar memperoleh pengakuan di bidang K3. 

BNSP ini juga mendukung persaingan yang sehat diantara tenaga kerja. Bila Anda sudah yakin mengenai kemampuan di bidang K3, Anda dapat langsung memilih sertifikasi yang dilakukan oleh BNSP. 

Tetapi, di BNSP akan dilakukan ujian untuk memperoleh surat ijin operasional serta surat penunjukkan. Hal ini berbeda dibandingkan dengan sertifikasi kemnaker.

Oleh sebab itu, bila ingin mengajukan sertifikasi melalui BNSP, pastikan sudah mengikuti pelatihan atau membekali diri dengan pengetahuan berkaitan dengan K3.

Pilih Tempat Pelatihan 

Setelah mencari informasi mengenai pengajuan sertifikasi, Anda dapat mulai memilih tempat pelatihan K3. Pemilihan tempat pelatihan K3 ini tidak boleh dilakukan dengan asal, hal pertama yang harus dikantongi dari tempat pelatihan adalah izin yang berlaku. 

Sekarang ini, banyak tempat pelatihan K3, tetapi belum tentu mengantongi izin yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Oleh sebab itu pilih tempat pelatihan dengan tepat.

Bila Anda ingin mendapatkan sertifikat melalui BNSP, tempat pelatihan ini sebenarnya tidak dibutuhkan. karena, BNSP umumnya tidak membutuhkan lampiran sertifikat pelatihan.

Pengalaman Kerja

Sertifikat ini juga memperhitungkan pengalaman kerja yang dimiliki oleh pekerja. Terdapat proses penilaian kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan saat bekerja di lapangan. 

Oleh sebab itu, sebelum mulai melakukan pengajuan, tidak ada salahnya melakukan sejumlah diskusi dengan pakar K3, selain itu pastikan aktif dalam perusahaan, sehingga banyak ilmu K3 yang didapatkan. 

Pertimbangkan Masalah Dana

Agar memperoleh sertifikat ini, biaya yang harus dikeluarkan bisa dikatakan cukup tinggi. Oleh sebab itu, pastikan melakukan sejumlah perencanaan dengan baik serta mendiskusikannya dengan bagian keuangan perusahaan. 

Umumnya, banyaknya karyawan yang mengikuti sertifikasi ini juga dapat mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, khususnya dari segi pembinaan. Pembinaan ini bukan hanya bisa dilakukan di perusahaan, tetapi dana yang dibutuhkan tentu akan semakin besar. 

Siapkan Semua Berkas yang Dibutuhkan

Seluruh perusahaan yang ingin mengangkat karyawan agar memperoleh sertifikat ini harus melakukan pengajuan permohonan di Kementerian secara tertulis. Kemudian, permohonan tersebut juga harus dilampiri dengan materai.

 

Cara Mendapatkan Sertifikasi K3

Selain memperhatikan berbagai hal di atas, sebenarnya seperti apa cara yang bisa dilakukan agar memperoleh sertifikasi? Langkah pertama yang harus dilakukan tentu dimulai dari pencarian lembaga pelatihan yang menyediakan training berkaitan dengan bidang tersebut. 

Anda dapat mencari lembaga pelatihan K3 umum, maupun K3 yang jauh lebih spesifik. Berikutnya, ahli K3 harus mengikuti sejumlah training yang akan dilakukan oleh LSP bersangkutan. Umumnya, waktu pelatihan akan disesuaikan dengan jumlah materi yang disampaikan. 

Terdapat sejumlah syarat kompetensi yang harus terpenuhi agar ahli K3 dinyatakan lolos. Hal tersebut umumnya diukur dengan standard yang sebelumnya sudah ditentukan oleh pemerintah. Bila sudah dinyatakan lolos, Anda akan memperoleh sertifikat yang sesuai dengan bidang K3 baik K3 umum maupun K3 khusus. 

Sertifikat ini bisa menjadi pegangan saat mengajukan promosi jabatan di perusahaan, atau melamar pekerjaan. Pada dasarnya, dengan memiliki sertifikasi ini, tidak hanya ahli K3 saja yang akan memperoleh keuntungan. Tetapi, perusahaan yang bersangkutan juga akan mendapatkan keuntungan tersebut. 

Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan karena perusahaan dianggap sudah mengikuti peraturan Undang-Undang sesuai yang diwajibkan oleh pemerintah. Bukan hanya itu, dengan mengikuti sertifikasi ini, karyawan yang bekerja di dalam lingkungan perusahaan menjadi semakin terlindungi. 

Bila Anda ingin memperoleh sertifikasi K3 tetapi bingung memilih lembaga yang tepat, Mutu Certification dapat dijadikan sebagai pilihan. Mutu Certification merupakan perusahaan yang menyediakan layanan sertifikasi yang sudah berpengalaman selama bertahun-tahun di bidang ini. 

Baca juga: Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Ahli K3 Umum

Bersama dengan Mutu Certification, sertifikasi yang ingin Anda peroleh bisa didapatkan dengan mudah.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Mar, 2023
RSPO ASA-2.1 Summary Report of Teluk Bakau POM PT Bhumireksa Nusasejati subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad

RSPO ASA-2.1 Summary Report of Teluk Bakau POM PT Bhumireksa Nusasejati subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad : Download ENG

24 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Truslove Young Building Products Indonesia

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Truslove Young Building Products Indonesia Download

22 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 LK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Muaro Jambi

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 LK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Muaro Jambi Download

21 Mar, 2023
Pengertian Limbah Pabrik dan Apa Dampaknya Bagi Lingkungan

Limbah pabrik adalah sisa-sisa buangan atau sampah yang dihasilkan oleh pabrik. Apabila tidak ditangani dengan baik hanya akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Jika sudah demikian, maka akan menimbulkan banyak kerugian. 

Itulah mengapa pemerintah mengatur pengolahan limbah berstandar di undang-undang. Setiap pemilik industri seharusnya memahami bahayanya limbah bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan bijak.

 

Pengertian Limbah Pabrik

Limbah yang berasal dari kegiatan pabrik merupakan sisa-sisa atau bahan buangan yang sudah tidak memiliki nilai guna. Biasanya mengandung banyak bahan berbahaya ataupun beracun yang membahayakan lingkungan. Limbah bisa berwujud padat, gas ataupun cair yang bisa menimbulkan pencemaran tanpa pengolahan yang sesuai.  Berikut pembagian jenis limbah industrial:

Limbah Padat

Jenis limbah padat ini biasanya berupa plastik, kantong, kain, kabel, bubur semen serta lumpur industri.

Limbah Cair

Jenis selanjutnya merupakan berbentuk cair seperti sisa pewarna, sisa cairan pengawet, limbah ampas tempe serta kebocoran minyak yang ada di laut.

Limbah Gas

Limbah Gas Biasanya berupa adanya kebocoran gas yang berasal dari asap pabrik.

Limbah B3

Limbah B3 Merupakan limbah yang harus mendapatkan pengelolaan khusus karena berbahaya dan juga beracun. Industri memiliki skala yang besar ataupun kecil, limbah yang dihasilkan pun berbeda-beda. Sehingga pencemaran yang ditimbulkan dari adanya limbah-limbah dari pabrik ini bisa saja menyerang udara, tanah, air ataupun makhluk hidup sekitarnya. Berikutnya akan dibahas macam-macam dari limbah hasil industri dan apa dampaknya bagi lingkungan.

 

Dampak Limbah Pabrik yang Harus Diwaspadai

Pengertian Limbah Pabrik Serta Dampaknya Bagi Lingkungan

Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran limbah industri tentu tidaklah sedikit. Apalagi jika pabriknya merupakan skala besar, tentu limbah yang dihasilkan juga bukan hal remeh. Sehingga, tidak bisa diolah dengan sembarangan. Berikut ini dampak bagi kesehatan dan juga dampak bagi lingkungan akibat adanya limbah dari pabrik.

Dampak Limbah Bagi Kesehatan

Pencemaran limbah hasil produksi pabrik tentu membahayakan kesehatan juga, dampaknya tertulis di bawah ini:

  1. Menghasilkan sampah yang beracun
  2. Menimbulkan kemunculan penyakit yang menular pada rantai makanan
  3. Memunculkan jamur
  4. Membuat timbulnya penyakit kolera, diare hingga tifus
  5. Banyaknya sampah yang menyebabkan penyakit dan jadi sarang tikus
  6. Sampah yang menjadi lokasi perkembangbiakan lalat dan menyebabkan infeksi

 

Dampak Limbah Bagi Lingkungan

Tidak hanya berdampak pada kesehatan, limbah juga memiliki dampak yang tidak main-main bagi lingkungan sekitar. 

  1. Membuat turun kualitas suatu lingkungan
  2. Menyebabkan turunnya estetika lingkungan
  3. Menghambat pengembangan negara
  4. Lingkungan jadi kurang nyaman 
  5. Memusnahkan makhluk hidup yang terpapar pencemaran

Demikian dampak-dampak limbah dari pabrik yang berbahaya bagi lingkungan dan bagi kesehatan. Untuk mencegah adanya dampak membahayakan tersebut dibutuhkan upaya-upaya pencegahan.

 

Upaya Pencegahan Pencemaran yang Ditimbulkan Limbah Pabrik

Berikut ini adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh industri untuk meminimalisir dampak dari limbah. Sehingga tidak akan sampai merugikan banyak pihak.

Upaya Pengelolaan Limbah Pabrik

Mayoritas limbah hasil industri memiliki kandungan yang berbahaya dan bahkan beracun. Karena banyak pabrik yang menggunakan banyak bahan bersifat kimia dalam proses produksi dan operasional. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pengelolaan limbah yang sesuai dengan standar dari pemerintah. 

Sebelum dibuang, limbah harus difilter dan dipisahkan dari zat yang berbahaya. Karena pelepasan limbah tanpa dikelola atau difilter terlebih dahulu hanya akan membawa dampak negatif bagi lingkungan dan makhluk hidup sekitar.

Tidak Buang Limbah Cair ke Sumber Air

Upaya bijak lainnya dalam menangani limbah pabrik adalah dengan tidak melakukan pembuangan langsung limbah cair ke sumber air. Sebelum melakukan pelepasan limbah cair harus dipisahkan dulu dari zat berbahaya yang bisa mengkontaminasi biota air dengan zat berbahaya. 

Melakukan Penguburan Limbah Organik

Pabrik bisa melakukan pemisahan untuk limbah organik dengan limbah anorganik, kemudian limbah organik bisa diolah dengan metode urug saniter. Karena sifatnya yang mudah diuraikan tentu akan mudah bagi limbah organik mengalami pembusukan di tanah. Selain itu, limbah organik juga bisa diolah menjadi pupuk atau biogas yang memiliki manfaat atau nilai lebih. 

Melakukan Daur Ulang Limbah

Pabrik juga menghasilkan limbah anorganik yang mana akan susah diuraikan, sehingga harus melalui pengolahan khusus. Pengumpulan limbah anorganik yang baik kemudian mendaur ulang limbah menjadi barang-barang baru yang lebih berdaya guna. Sebaiknya juga bekerja sama dengan pabrik daur ulang agar persoalan limbah ini juga dapat teratasi. Daur ulang limbah ini juga dapat memberikan tambahan keuangan pabrik.

Melaksanakan Reboisasi

Limbah dalam wujud gas juga dihasilkan oleh pabrik, sehingga bisa menjadi salah satu sumber polutan. Agar udara tidak mengalami pencemaran, limbah gas yang dihasilkan pabrik melalui cerobong asap biasanya difilter terlebih dahulu. Meski demikian, asap yang dihasilkan tetap dapat merusak lapisan ozon. Oleh sebab itu, munculah rekomendasi upaya pencegahan pencemaran dengan menanam pepohonan di di sekitar wilayah pabrik. Tujuannya agar dapat menetralisir udara dan agar tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

 

Pengolahan Limbah Pabrik yang Tepat

Pengertian Limbah Pabrik Serta Dampaknya Bagi Lingkungan

Selain melakukan upaya-upaya pencegahan pencemaran terhadap hasil limbah dari pabrik. Berikut ini adalah cara untuk mengolah limbah dengan cara yang sesuai.

Pengolahan Limbah Padat

Untuk mengolah limbah padat yang dihasilkan pabrik bisa dengan melakukan penimbunan terbuka (open space dumping). Sanitary landfill (pengga;ian lubang di tanah dengan dilapisi plastik serta tanah liat), melakukan insinerasi, membuat limbah jadi pupuk kompos, mendaur ulang limbah menjadi kerajinan tangan.

Pengolahan Limbah Cair

Cara untuk pengelolaan limbah berbentuk cair yaitu dengan cara pengolahan primer yang melalui proses filtrasi, pengendapan, pengapungan serta proses disinfektasi.

Pengolahan Limbah Gas

Agar gas yang dibuang ke udara menjadi lebih aman maka perlu dilakukan filtrasi dengan memisahkan emisi gas beracun. Sehingga yang keluar dari cerobong asap pabrik merupakan gas yang lebih aman.

Pengolahan Limbah B3

Limbah bahan berbahaya dan beracun atau B3 juga harus dikelola dengan seksama. Biasanya dengan menggunakan metode fisika, kimia ataupun biologi. Pabrik juga bisa menyediakan sumur ataupun kolam sebagai wadah penyimpanan limbah jenis B3.

Kini Anda telah mengetahui mengenai limbah pabrik, mulai dari pengertian, dampak yang diberikan pada kesehatan dan lingkungan, upaya pencegahan pencemarannya serta cara pengelolaan limbah yang tepat disesuaikan dengan jenisnya. Pengetahuan mendasar semacam ini menjadi pedoman tingkat awal bagi pegiat industri agar tidak sampai salah langka dan menganggap sepele persoalan limbah. 

Limbah sebagai sisa-sisa atau buangan tentu sudah tidak memiliki nilai apabila tidak bisa dimanfaatkan sedemikian rupa. Selain itu, limbah pada area industrial juga dapat membahayakan para pekerja yang berada di lingkungan pabrik. Itulah pentingnya bagi perusahaan untuk senantiasa berpegang teguh pada penerapan K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Anda bisa bekerja sama dengan MUTU International, perusahaan penyedia jasa layanan sertifikasi, inspeksi dan pengujian bagi perusahaan di berbagai sektor industri.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

21 Mar, 2023
Manfaat dari Limbah Organik

Manfaat limbah organik bisa dirasakan apabila limbah telah dilakukan pengolahan. Sejatinya pengertian limbah memang merupakan sisa-sisa atau bahan buangan yang tidak lagi memiliki nilai. Biasanya dihasilkan dari aktivitas manusia atau makhluk hidup lainnya.

Sifatnya pun mudah diuraikan dan mudah mengalami pembusukan. Sehingga seringkali membuat orang-orang menjadi lupa bahwa jenis limbah satu ini ternyata juga memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari. Apa sajakah manfaatnya? Anda bisa menyimak sajian artikelnya di bawah ini!

 

Manfaat Limbah Organik: Kenali Dahulu Jenisnya

Sebelum memasuki bagian-bagian yang menjelaskan manfaat dari limbah organik, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai apa dua jenis limbah organik. 

Limbah organik dibagi menjadi 2 jenis lagi, yaitu limbah organik kering dan limbah organik basah. Berikut penjelasan lengkapnya!

Limbah Organik Kering

Merupakan limbah yang memiliki kadar air rendah dan cenderung lebih sulit untuk diuraikan oleh mikroorganisme. Waktu penguraiannya pun membutuhkan sampai bertahun-tahun lamanya. Contohnya adalah berupa potongan kayu, tempurung kelapa ataupun cangkang telur.

Limbah Organik Basah

Untuk jenis yang ini kadar airnya tergolong tinggi dan baru akan kering ketika telah mengalami proses pengolahan. Dengan kadar air yang tinggi membuat tingkat dekomposisinya juga lebih tinggi. Sehingga limbah organik jenis ini jadi lebih mudah untuk diuraikan.

 

Manfaat Limbah Organik dalam Kehidupan Sehari-hari

5 Manfaat Limbah Organik dalam Kehidupan Sehari-hari

Masih banyak yang berpikir bahwa limbah organik tidak akan memberikan manfaat dibandingkan limbah anorganik. Padahal anggapan tersebut sangatlah tidak tepat. Jika Anda memberikan pengolahan lanjutan untuk limbah organik maka bisa mendatangkan banyak sekali manfaat bagi Anda. 

Tak hanya itu, mengambil langkah pemanfaatan limbah menjadi produk yang lebih bernilai juga sebagai upaya untuk meminimalisir jumlah penumpukan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir. Simak manfaat limbah organik di sini!

1. Limbah Organik dimanfaatkan Sebagai Pupuk Organik

Pupuk organik merupakan pupuk yang dibuatnya tanpa menggunakan zat kimia, karena pupuk organik tersusun dari bahan-bahan yang asalnya dari makhluk hidup. Pupuk ini disusun dari limbah organik, berupa sisa-sisa tanaman, binatang ataupun manusia yang telah mengalami pelapukan. 

Sehingga, Anda bisa melakukan pengolahan terhadap limbah organik agar menjadi pupuk organik. Anda tinggal menyediakan medianya, kemudian mencampurkan limbah organik dengan sejumlah tanah, air dan juga EM4. Kemudian Anda menutupnya rapat dan menyimpannya selama 2 hingga 3 minggu.

Adapun manfaat yang diberikan dari penggunaan pupuk organik adalah:

  1. Dapat meningkatkan produksi pertanian baik dari segi kualitasnya ataupun kuantitas
  2. Mengurangi pencemaran tanah karena tidak memakai bahan kimia
  3. Dapat meningkatkan kesuburan dan kualitas lahan dengan berkelanjutan
  4. Membuat produktivitas lahan meningkat
  5. Mencegah terjadinya degradasi lahan

2. Limbah Organik Dapat Menyuburkan Tanah

Manfaat limbah organik selanjutnya adalah bisa meningkatkan kesuburan tanah. Perlu Anda ketahui bahwa limbah organik mengandung unsur hara makro yaitu nitrogen, fosfor dan kalium. Oleh sebab itu, bisa dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang bisa meningkatkan penyediaan air serta unsur hara. 

Limbah organik yang ditimbun di tanah juga bisa menjadi sumber energi serta sumber makanan bagi mikroba tanah. Sehingga limbah organik juga memiliki peran penting yang dapat memperbaiki sifat biologi, kimia dan fisika pada tanah. 

Manfaat lainnya yang diberikan untuk kesuburan tanah adalah memudahkan ketersediaan hara, memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan ketahanan tanah akan serangan erosi.

3. Limbah Organik untuk Pakan Ternak

Untuk limbah organik yang berupa daun-daun, sisa rumput, sampah dari pasar, sisa makanan bisa diolah menjadi pakan ternak. Salah satu metode yang bisa digunakan untuk mengubah limbah organik basah menjadi pupuk organik adalah metode silase. 

Anda harus memastikan untuk memakai sampah basah namun yang tidak mudah alami pembusukan. Sehingga akan jadi lebih awet sebagai pakan ayam dan lele. Kandungan nutrisi yang tinggi dapat menjadikan binatang ternak menjadi lebih sehat dan bugar.

4. Limbah Organik Sebagai Sumber Listrik dan Biogas

Biogas adalah jenis sumber energi alternatif yang memiliki bahan baku dari bahan-bahan organik, salah satunya adalah limbah organik. Pembuatan biogas juga relatif mudah dan dapat dilakukan oleh setiap orang di rumah masing-masing. 

Mengolah sampah organik menjadi biogas merupakan salah satu upaya untuk memaksimalkan manfaat limbah organik. Bagi rumah tangga yang menggunakan tenaga biogas, dapat lebih menghemat biaya dan pengeluaran dana. 

Sebagai sumber tenaga dari bahan yang ramah lingkungan, biogas yang disusun dari bahan organik yang sifatnya biodegradable dapat menjadi bahan bakar transportasi dan kebutuhan akan aliran listrik. Bahan untuk pembuatan biogas selalu tersedia dan terperbarui, sehingga penyediaannya mudah. Selain itu, sebagai upaya untuk menanggulangi penumpukan sampah organik. 

Peternakan biasanya juga menggunakan limbah dan biogas untuk menyalakan lampu dan mengalirkan listrik di kandang untuk lebih hemat biaya operasional. Sementara pada pabrik industri yang lebih besar, biogas dipakai untuk menciptakan kualitas gas alam dan menggerakkan mesin. 

5. Limbah Organik Dimanfaatkan Jadi Kerajinan Tangan

Siapa bilang hanya limbah anorganik yang dapat diolah menjadi kerajinan? Banyak kerajinan yang juga dibuat dari bahan dasar limbah organik. Hal ini akan menambah nilai jual dan kesan unik yang bisa ditawarkan oleh kerajinan ini. 

Berikut ini adalah kerajinan yang dibuat dari limbah organik yang banyak ditemui.

a. Tempat Tisu dari Pelepah Pisang

Biasanya banyak pelepah pisang yang dibiarkan saja menumpuk di kebun atau malah dibakar, padahal bisa dijadikan kerajinan tempat tisu. Pengolahannya juga mudah karena sifat bahan pelepah pisang yang lunak.

b. Tempat Pensil dari Kulit Jagung

Tempat pensil tidak Cuma bisa dibuat dengan bahan kayu ataupun plastik. Tapi juga dari kulit jagung dengan hasil yang lebih unik.

c. Tas Bahan Eceng Gondok

Eceng gondok seringkali disingkirkan dan dianggap tidak memiliki nilai, padahal saat ini banyak digunakan sebagai bahan olahan kerajinan tas atau dompet. 

d. Kerajinan dari Koran Bekas

Koran atau kertas masuk ke dalam kategori sampah organik, dan bisa diolah menjadi kerajinan tangan. Manfaat dari limbah organik yang satu ini bisa dikumpulkan menjadi bubuk yang dihaluskan dan dibentuk menjadi kerajinan.

Kini Anda telah mengetahui manfaat limbah organik yang ternyata berguna bagi kehidupan sehari-hari. Dengan pengolahan yang bijaksana, limbah bukan lagi menjadi persoalan yang membahayakan. 

Untuk itu, penting bagi setiap perusahaan terutama yang bergerak di bidang industrial untuk memastikan bahwa limbah sudah dikelola sesuai standar. Hal ini demi menjaga keberlangsungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3.

Perusahaan Anda dapat bekerja sama dengan MUTU International sebagai penyedia jasa layanan sertifikasi K3, inspeksi dan pengujian. Kami telah berdiri sejak 1990 dan telah bekerja sama dengan lebih dari 3000 perusahan di berbagai sektor industri.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU  untuk update informasi menarik lainnya.

21 Mar, 2023
Inilah Contoh dari Limbah Organik

Contoh limbah organik adalah sisa-sisa bahan makanan atau buangan proses produksi yang sifatnya mudah terurai. Limbah organik kebanyakan berasal dari kegiatan manusia, aktivitas hayati atau organisme. Sehingga limbah tersebut dapat mengalami pembusukan dalam waktu yang singkat. 

Namun, bukan berarti limbah organik bisa dibiarkan begitu saja. Tetap harus diolah agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Di sini akan dibahas mengenai contoh dari limbah-limbah organik yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

 

Ciri-Ciri Limbah Organik

Sebelum memasuki contoh-contoh limbah organik, akan dibahas mengenai ciri-ciri dari limbah ini terlebih dahulu.

Memiliki Kandungan Air

Hal yang menjadi kekhasan ciri dari limbah organik adalah kandungan airnya. Namun ketika sudah memasuki proses pembusukan kandungan air tersebut mengalami penguapan dan menghilang.

Asalnya dari Sisa Bahan Alam

Ciri kedua dari limbah organik adalah sumber atau asalnya. Biasanya berasal dari kegiatan manusia dan yang di dalamnya tidak ada proses panjang. Dalam prosesnya juga tidak berhubungan dengan zat atau senyawa kimia.

Sifatnya yang Mudah Membusuk

Tanpa memerlukan pengelolaan yang ribet, limbah ini akan mengalami pembusukan sendiri. Ada mikroba di dalam tanah yang berkemampuan untuk melakukan dekomposisi limbah organik.

Baca juga: 7 Perbedaan Limbah Organik dan Limbah Anorganik

Contoh Limbah Organik Berdasarkan Jenisnya

Inilah 2 Jenis Contoh Limbah Organik dan Ciri-Cirinya

Apabila didasarkan pada jenisnya, limbah organik terbagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.

Limbah Organik Basah

Untuk jenis pertama yaitu limbah organik basah. Disebut basah karena memiliki banyak kandungan air yang kadarnya tinggi. Limbah ini tergolong lunak dan bahkan mendekati cair, sehingga lebih mudah terurai. 

Contoh limbah basah adalah sisa makanan yang dibuang. Pada umumnya berupa sayuran, nasi, buah-buahan, kulit pisang, dan banyak lainnya. Limbah basah bisa dijadikan bahan campuran untuk pupuk kompos.

Kotoran makhluk hidup baik manusia ataupun binatang ternak juga menjadi jenis limbah basah organik. Biasanya dijadikan sebagai pupuk kandang yang dapat menyuburkan tanaman Anda. Pupuk kandang yang dibuat dari bahan-bahan sampah organik ini mempunyai kandungan zat hara yang sangat baik baik untuk tanah. 

Cocok sekali dimanfaatkan di bidang perkebunan. Bahkan untuk pupuk organik seringkali dianggap sebagai pupuk berkualitas. Selain dapat membuat tanah subur juga dapat memperbaiki zat hara. Tak hanya itu saja, pupuknya  bisa juga mengembalikan kesuburan tanah Anda.

Limbah Organik Kering

Jenis kedua adalah contoh limbah organik kering, yang merupakan limbah-limbah dengan kandungan air yang sangat sedikit. Sehingga membuat limbah jenis kering ini jadi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dihancurkan. 

Meskipun Anda sudah menimbunnya di tanah, tetap saja akan membutuhkan jangka waktu yang begitu panjang. Oleh sebab itu, cara untuk menyiasatinya adalah dengan menghancurkan limbah tersebut terlebih dahulu menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Contohnya adalah sampah kulit telur. Untuk kulit telur bahannya cukup keras dan membuat proses untuk penguraiannya juga jadi lebih lama. Selain itu, ada juga sampah tempurung kelapa yang termasuk dalam jenis limbah organik kering.

 

Contoh Limbah Organik yang Ada di Kehidupan Sehari-Hari

Inilah 2 Jenis Contoh Limbah Organik dan Ciri-Cirinya

Berikut ini adalah contoh-contoh dari limbah jenis organik yang biasanya Anda temukan di kehidupan sehari-hari. 

Sisa Makanan

Sisa-sisa makanan yang dibuang akan menjadi limbah organik. Biasanya limbah berupa sisa makanan ini berasal dari kegiatan domestik. Seperti sampah dapur, atau kegiatan produksi dan jual beli makanan. Pada sebuah restoran juga setiap harinya akan menghasilkan sampah ini. 

Bahkan di tempat lain sekalipun yang tidak memiliki dapur atau kegiatan produksi makanan, sampah berupa sisa makanan tetap bisa dijumpai. Biasanya tergantung pada kegiatan para manusia dalam mengkonsumsi makanan. Hampir di segala tempat dan lini fasilitas publik pasti kita jumpai jenis limbah satu ini.

Sayuran dan Buah-Buahan yang Membusuk

Sampah semacam ini juga akan banyak dihasilkan di pasar tradisional, perkebunan ataupun rumah tangga. Pabrik untuk pengolahan buah juga bisa saja menghasilkan limbah berupa buah-buahan yang membusuk. Biasanya ketika ada kesalahan dalam olah produksi atau keterlambatan produksi. 

Sayuran dan buah-buahan yang membusuk bisa ditimbun di tanah dan akan diuraikan oleh bakteri pengurai dengan begitu mudah. Pembusukannya dapat membuat tanah menjadi lebih subur.

Bangkai Binatang

Binatang ternak ataupun binatang buas yang mati tertembak di tengah hutan tanpa dipungut bisa menjadi limbah. Untuk binatang ternak yang mati sering terjadi pada budidaya ayam, biasanya ayam yang mati karena infeksi akan dipisahkan dari ayam yang sehat. 

Bangkai binatang yang mati bisa ditimbun di dalam tanah atau menjadi sumber pakan bagi binatang lainnya. Kegiatan seperti budidaya dan peternakan seringkali menghasilkan sampah berupa binatang yang telah mati.

Tinja Manusia

Tinja atau kotoran yang dihasilkan oleh manusia juga merupakan limbah organik. Sehingga memerlukan pengelolaan yang tepat. Biasanya diolah di dalam tanah dengan septic tank.

Daun-Daun Berguguran

Contoh limbah organik berikutnya adalah daun-daun yang berguguran dan berserakan di tanah. Daun-daun itu bisa menggemburkan tanah dan bisa dengan mudah terurai. Namun tetap saja memiliki banyak daun yang berserakan akan mengganggu pemandangan mata. Tetap harus dibersihkan dan dikelola dengan baik.

Sisa Tulang Ikan

Pada pusat jual beli ikan, pasar nelayan atau restoran-restoran akan banyak ditemui sampah berupa duri ikan. Jika dibuang dengan sembarangan, contoh limbah organik yang satu ini hanya akan berakhir menyakiti makhluk hidup lain. Jika duri atau sisa tulang menusuk kaki maka akan menciptakan luka.

Sisa-Sisa Kayu dan Tempurung Kelapa

Potongan kayu dari kegiatan penebangan atau pembuatan mebel tentu menjadi sampah. Biasanya kayu memiliki potongan kecil beraneka ukuran. Meskipun jenisnya adalah organik, kayu termasuk bahan keras yang sulit diuraikan. Sehingga, cara untuk mengelolanya adalah dengan menjadikannya produk atau barang lain yang memiliki nilai lebih. 

Kotoran Binatang

Kotoran yang dihasilkan binatang juga merupakan jenis limbah organik. Bisa dimanfaatkan kembali dengan mengolahnya menjadi pupuk kandang. Sehingga bisa berguna untuk menyuburkan tanah Anda. 

Potongan Rambut Manusia

Karena berasal dari makhluk hidup, ini merupakan jenis sampah organik. Mudah saja, jika memiliki limbah ini bisa dikumpulkan untuk dihasilkan menjadi produk lain. Seperti rambut palsu atau kerajinan lainnya. Sehingga tidak menghilangkan nilai barang yang berharga.

Demikianlah pembahasan mengenai contoh limbah organik yang harus dipahami agar tidak terjadi salah penanganan. Limbah organik juga dihasilkan oleh kegiatan di berbagai sektor industri, hal demikian sudah menjadi keniscayaan. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk memahami pentingnya pengelolaan limbah. 

Limbah yang tidak dikelola dengan baik hanya akan mengganggu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Untuk memastikan hal ini, perusahaan dapat bekerja sama dengan MUTU International sebagai perusahaan penyedia jasa layanan sertifikasi K3, inspeksi dan pengujian untuk berbagai sektor industri.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

21 Mar, 2023
7 Perbedaan Limbah Organik dan Limbah Anorganik

Perbedaan limbah organik dengan anorganik perlu diketahui agar tidak sampai terjadi kesalahan dalam pengolahannya. Limbah organik didefinisikan sebagai sisa-sisa buangan atau sampah yang dihasilkan makhluk hidup dan akan secara otomatis mengalami pembusukan. 

Sementara itu untuk limbah anorganik berasal dari sisa-sisa non hayati atau biasanya berwujud sintetik dan buangan hasil olah tambang. Untuk yang jenis anorganik akan lebih sulit untuk diuraikan. Di sini akan dibahas lebih lanjut mengenai perbedaan keduanya!

 

7 Perbedaan Limbah Organik dan Anorganik

Limbah adalah sisa-sisa buangan dari kegiatan produksi ataupun kegiatan manusia yang tidak memiliki nilai dan tidak berguna lagi. Biasanya dihasilkan oleh kegiatan domestik, non-domestik ataupun sektor industri dan pertanian. Pembagian untuk kategori limbah yang banyak dipakai adalah berdasarkan jenis senyawa penyusunnya, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. 

Selain itu ada juga penggolongan limbah lainnya yang mana didasarkan pada wujudna (berupa limbah padat, limbah cair dan limbah gas) lalu berdasarkan pada sumbernya (limbah industri, limbah pertanian, dan limbah pertambangan). 

Terdapat beberapa perbedaan yang bisa dikenali dengan mudah antara limbah anorganik dan organik. Berikut adalah daftar perbedaannya!

1. Berdasarkan Asalnya

Untuk mengetahui perbedaan kedua limbah ini, bisa dimulai dengan asalnya atau sumbernya. Limbah organik biasanya berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang sifatnya memang organik. Biasanya adalah berasal dari kotoran binatang, daun, ranting, kayu, sisa-saia makanan, buah, sayuran dan lain sebagainya. Sifatnya memang mudah membusuk dan mudah diuraikan.

Sementara asal atau sumber limbah anorganik adalah dari kegiatan produksi atau aktivitas manusia. Ada proses pencampuran senyawa kimia dalam menghasilkan sampah tersebut. Sumbernya tidak berasal dari organisme yang hidup, melainkan benda-benda mati. Seperti halnya plastik, kaca, botol minum, bungkus makanan dan lain-lain.

2. Kemudahan Dekomposisi

Perbedaan limbah organik dan anorganik yang berikutnya ada dari kemudahannya untuk mengalami proses dekomposisi. Apakah suatu limbah mudah diuraikan atau tidak? Untuk limbah organik merupakan limbah yang memiliki sifat urai tinggi. Karena asalnya yang merupakan dari makhluk hidup, membuat limbah ini juga mudah diuraikan oleh mikroorganisme. 

Sementara itu, untuk limbah anorganik sifatnya cenderung sulit untuk diuraikan. Membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun agar dapat benar-benar terurai. Seringkali limbah anorganik menimbulkan banyak masalah jika tidak dikelola sebagaimana mestinya. Dampak buruknya bahkan hingga merugikan banyak sektor salah satunya lingkungan dan juga kesehatan makhluk hidup.

3. Berdasarkan Senyawa Penyusunnya

Perbedaan limbah organik dan anorganik selanjutnya dapat dilihat dari senyawa yang menyusun limbah organik dan limbah anorganik. Tentu saja akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Untuk limbah organik biasanya disusun oleh senyawa utama yaitu karbon baik itu pada jenis limbah yang padat, cair, ataupun gas sekalipun. Selain itu, limbah organik juga memiliki ikatan hidrogen.

Sementara itu, bagi limbah anorganik biasanya memang tidak disusun oleh senyawa karbon. Disebabkan sumbernya yang bukan dari makhluk hidup maupun organisme. Namun biasanya sampah anorganik akan mengandung mineral. Untuk bisa mengidentifikasi senyawa penyusunnya juga bukanlah hal yang mudah, sebab tidak bisa dilakukan oleh orang awam dengan kasat mata. 

4. Menurut Jenisnya 

Terdapat beberapa contoh limbah yang termasuk ke dalam limbah organik, yaitu dari sisa makanan, daun dan ranting berguguran, bangkai binatang, sisa-sisa sayuran ataupun buah-buahan, tinja dan banyak lainnya. 

Sementara itu, untuk beberapa jenis dari limbah anorganik mencakup botol minuman, pecahan kaca, bungkus makanan, sampah plastik, elektronik rusak, kresek, ban bekas, besi, logam dan lain sebagainya yang memang tidak berasal dari makhluk hidup. 

5. Berdasarkan Cara Pengolahannya

Perbedaan limbah organik dan anorganik lainnya adalah berdasar pada cara pengolahannya. Untuk bisa mengolah kedua jenis limbah ini diperlukan dua cara yang juga berbeda. Satu hal yang utama dan pasti adalah melakukan pemisahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Sehingga lebih memudahkan petugas atau mesin dalam melakukan sortir dan daur ulang.

Sistem olah limbah diciptakan untuk menangani kedua limbah yang berbeda penangannya. Limbah organik cenderung mudah diolah karena bisa diuraikan dengan mudah oleh mikroorganisme. Anda bisa menimbunnya saja di tanah galian maka mikroorganisme akan bisa melakukan dekomposisi. Sementara untuk limbah anorganik bisa dilakukan pengolahannya dengan cara daur ulang untuk dijadikan produk lainnya yang memiliki nilai lebih tinggi.

6. Ketahanan Akan Panas

Jika berbicara mengenai ketahanan kedua limbah ini akan adanya panas. Untuk limbah organik lebih mudah terbakar, dibandingkan dengan limbah anorganik yang memiliki ketahanan akan panas. 

7. Reaksi yang Dihasilkan

Berdasarkan adanya sebuah penelitian, limbah organik reaksinya terhitung lambat dan tidak bisa menghasilkan senyawa garam. Sementara itu, untuk limbah anorganik reaksinya tergolong lebih cepat dan bisa menghasilkan senyawa garam.

Baca juga: Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Metode Pengolahan Limbah

Kini Anda telah mengetahui perbedaan limbah organik dan anorganik, sekarang ada baiknya jika Anda memahami pula metode pengolahan kedua limbah tersebut. Limbah harus diolah dengan metode yang paling aman dan sesuai.Sehingga tidak menimbulkan kerugian di akhir. Setiap perusahaan atau industri harus memahami hal ini. Berikut ini adalah beberapa metode yang umum dilakukan dalam pengelolaan sampah organik dan sampah anorganik. Di antaranya sebagai berikut!

1. Metode Open Dumping

Untuk metode pengolahan limbah yang satu ini adalah dengan melakukan penimbunan di suatu lahan terbuka tanpa adanya perlakuan atau pengelolaan khusus pada limbah.

2. Metode Penimbunan Terkendali

Metode kedua, adalah sebuah cara untuk pengelolaan open dumping yang sudah dibenahi dan lebih tersistem. Setidaknya sudah terdapat perbedaan antara limbah organik dengan limbah anorganik. Metode ini menggabungkan sistem open dumping dengan metode urug saniter.

3. Metode Urug Saniter

Metode yang terakhir ini adalah metode yang membiarkan sampai ditimbun dahulu lalu dipadatkan dan ditutupi dengan tanah yang menjadi penutupnya. Biasanya akan disediakan lubang galian untuk bisa memendam tanah di dasar tanah.

Sekian pembahasan mengenai perbedaan limbah organik dan anorganik. Semoga ulasan ringkas di atas dapat menambah pengetahuan Anda. Masalah limbah selalu menjadi perhatian serius yang harus secara terus-menerus digencarkan. Sebab, limbah yang tidak dikelola dengan baik hanya akan menjadi sumber permasalahan yang lebih kompleks. 

Limbah organik dan anorganik tidak hanya dihasilkan di sektor rumah tangga tapi juga di sektor industri. Sudah menjadi kewajiban bagi para pelaku industri untuk bertanggung jawab terhadap limbah yang mereka hasilkan. 

Maka, para penggiat industri juga wajib memiliki pengetahuan mengenai hal ini. Perusahaan Anda dapat bekerja sama dengan MUTU Internasional sebagai penyedia jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi untuk beragam sektor industri. Mulai dari sektor kehutanan, perkebunan, manufaktur, logistic, sektor public, pelayanan, konstruksi, makanan, perikanan hingga energi.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

21 Mar, 2023
Pengertian Limbah Organik serta Cara Mengolah dan Jenisnya

Cari tahu mengenai limbah organik dan cara pengolahannya sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi Anda di sini! Limbah organik termasuk salah satu permasalahan limbah yang akan menjadi besar bila tidak segera ditangani dengan baik. Bahkan hingga saat ini masih banyak negara-negara termasuk Indonesia sendiri yang masih kesulitan untuk mengatasi masalah limbah satu ini.

Limbah ini terdiri dari bahan-bahan yang sifatnya organik atau mudah terurai. Meski demikian, tetap menjadi PR bagi setiap individu, kelompok maupun institusi untuk melakukan pengolahan limbah jenis ini. Di sini akan dibahas lebih jauh mengenai limbah jenis organik, mulai dari pengertian, cara olah hingga jenis-jenisnya.

 

Apa yang Dimaksud dengan Limbah Organik?

Limbah yang terdiri dari komponen atau material organik yang sifatnya mudah terurai oleh bakteri pengurai. Biasanya, limbah jenis organik ini merupakan sisa sampah yang asalnya dari makhluk hidup. Berasal dari sisa makanan, kotoran ataupun sampah yang dihasilkan oleh tanaman. 

Dalam proses produksi baik pada kegiatan rumah tangga ataupun kegiatan industri pasti menghasilkan limbah jenis ini. Pada limbah ini terdapat zat kimia yang mana dapat menciptakan proses penguraian secara alami. Sifat zatnya yang stabil itu membuat sampah organik jadi lebih mudah ditimbun dan mengendap di banyak elemen tempat. Baik itu di tanah, danau, sungai atau laut.

Jenis limbah yang organik ini biasanya juga lebih cepat mengalami pembusukan. Sehingga pada akhirnya akan terurai menjadi material kecil yang tidak lagi menimbulkan bau. Tapi, bau tak sedap itu akan muncul apabila limbah tidak dikelola dengan cara yang tepat.  Limbah ini juga memiliki manfaat bagi tanah apabila bisa dimanfaatkan dan diubah menjadi pupuk kompos.

 

Jenis-Jenis Limbah Organik

Limbah bentuk organik ini pun ternyata masih dibagi menjadi dua jenis lagi., yaitu limbah jenis organik yang kering serta yang basah. Simak penjelasannya di bawah ini!

Limbah Jenis Organik Basah

Untuk jenis pertama, jenis organik basah biasanya karena memiliki banyak kandungan air yang kadarnya tinggi. Limbah ini begitu lunak dan bahkan mendekati cair, sehingga akan lebih mudah bagi bakteri dalam menguraikannya. 

Contoh dari jenis basah adalah sisa makanan yang dibuang. Biasanya dapat berupa sayuran, nasi, buah-buahan, kulit pisang, dan banyak lainnya. Biasanya, limbah ini juga dihasilkan dari kegiatan produksi makanan atau oleh kegiatan masing-masing individu yang tidak menghabiskan jatah makanannya maka akan menjadi limbah. 

Limbah semacam ini, baiknya juga dipisahkan dari limbah lainnya. Limbah lain bisa didaur ulang menjadi hal lainnya, sementara untuk limbah sampah basah bekas makanan ini bisa juga dijadikan bahan campuran untuk pupuk kompos.

Kotoran makhluk hidup baik manusia ataupun binatang ternak juga menjadi jenis limbah basah organik. Biasanya dijadikan sebagai pupuk kandang yang dapat menyuburkan tanaman Anda. Pupuk kandang yang dibuat dari bahan-bahan sampah organik ini mempunyai kandungan zat hara yang mikro maupun makro dan begitu baik khasiatnya untuk tanah. 

Sehingga tidak heran jika banyak digunakan di bidang perkebunan. Bahkan untuk pupuk organik yang berkualitas dan sudah diuji ternyata bisa membuat tanah subur. Ditambah juga bisa memperbaiki zat hara serta mengembalikan kesuburan tanah Anda.

Penggunaan pupuk organik tentu akan membantu penjagaan kelestarian dan kualitas tanah, selain itu tumbuhan juga akan menjadi lebih subur dan aman. Karena terhindar dari zat-zat campuran kimia yang ada pada pupuk kimia biasanya.

Limbah Jenis Organik Kering

Jenis kedua adalah organik yang kering, berarti limbah ini terdiri dari bahan-bahan dengan kandungan air yang sedikit. Sehingga membuat limbah jenis ini jadi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dihancurkan. 

Meskipun sudah ditimbun di dalam tanah, tetap saja akan membutuhkan jangka waktu yang tidak singkat. Sehingga cara untuk menyiasatinya adalah dengan menghancurkan terlebih dahulu menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Contohnya adalah sampah cangkang telur. Cangkang telur bahannya cukup keras dan membuat proses untuk penguraiannya juga jadi lebih lama. Ketika Anda sedang melakukan pengolahan pada limbah ini juga sebaiknya berhati-hati. 

Selain itu, ada juga tempurung kelapa yang juga termasuk dalam jenis organik kering. Tempurung kelapa bahannya termasuk begitu keras dan sulit dihancurkan dengan kandungan air yang sangat sedikit. 

Baca juga: Macam-Macam Jenis Limbah dan Dampaknya 

Cara Mengolah Limbah Berbentuk Organik

Pengertian Limbah Organik serta Cara Mengolah dan Jenisnya

Mengetahui jenis-jenis limbah organik saja tidak cukup, setidaknya Anda harus juga memahami bagaimana cara untuk melakukan pengolahan terhadap jenis limbah yang satu ini. 

Mengolah Limbah Jadi Pupuk Kompos

Pertama-tama, Anda harus memisahkan dengan baik antara limbah berbentuk organik dengan limbah anorganik. Selain itu pastikan juga bahwa limbah yang digunakan ini yang merupakan jenis organik basah. Pakailah satu wadah khusus untuk menampung semua limbah ini.

Lalu, Anda bisa menyiapkan peralatan untuk membuat pupuk kompos seperti media dengan ukuran besar, sarung tangan, tanah, air, arang sekam, kapur pertanian serta cairan pupuk EM4 dan bahan tambahan lainnya yang mungkin diperlukan.

Media yang berukuran besar tadi harus memiliki penutup, sehingga pupuk yang diproses nanti tidak terkontaminasi oleh udara luar. Anda bisa mulai mencampurkan tanah dan limbah ke dalam wadah. Kemudian siramkan air dengan kadar yang secukupnya. Disusul dengan memasukkan sekam dan juga kapur pertanian. 

Anda bisa mengaduknya hingga merata, lalu memasukkan EM4 dan tanah, lanjut mengaduknya kembali setelah disiram dengan air yang cukup. Penggunaan tanah untuk menutup banyaknya sampah yang ada di sana. Langkah terakhir adalah dengan menutup rapat wadah tadi dan membiarkannya selama 21 hari atau maksimal 3 minggu untuk hasil pupuk kompos yang bagus.

Sebagai catatan, jangan sampai Anda membiarkan wadah yang sudah ditutup ini kehujanan atau terpapar sinar matahari secara langsung. Agar kualitasnya juga tidak menurun karena zat kontaminan atau perubahan lainnya. Sehingga ketika pupuk kompos telah jadi, Anda bisa memakainya untuk menyuburkan tanaman dan tanah Anda.

Mengolah Limbah Jadi Biogas

Untuk menghasilkan biogas membutuhkan bantuan dari bakteri anaerob yang biasanya berada pada kondisi yang padat udara. Secara umum, segala jenis bahan organik yang diolah bisa menghasilkan biogas. Hanya saja, untuk bahan-bahan organik yang homogen saja yang dapat menghasilkan biogas. 

Terdapat tiga jenis material yang dapat digunakan untuk bahan utama biogas di Indonesia. Yaitu kotoran binatang ataupun tinja manusia, serta limbah cair dan sampah organik. Setelah ini akan diberikan pemaparan mengenai proses pembuatan biogas.

Langkah pertama, mencampurkan limbah jenis organik yang sudah siap olah dengan air, perbandingan yang dipakai 1:1. Kemudian memasukkan material biogas ke reactor sejumlah 2000 liter. Kemudian terjadilah proses pembuatan biogas yang dilakukan di dalam reactor.

Dalam kurun waktu 10 hari, reactor biogas akan mengalami pengembungan dan menjadi keras. Hal tersebut menunjukkan bahwa Anda sudah berhasil menghasilkan biogas. Selanjutnya, biogas bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar.

Jangan lupa, Anda harus menggoyangkan reactor biogas untuk beberapa kali agar terjadi proses penguraian yang lebih sempurna. Sehingga gas yang mengendap di bawah juga dapat naik ke atas. Anda sebaiknya melakukan hal ini setiap Anda melakukan pengisian reaktor biogas.

Pengisian material biogas dapat Anda lakukan setiap hari pada pagi dan sore dengan kapasitas 40 liter. Untuk sisa-sisa pengolahan biogas yang tidak terpakai biasanya akan berupa lumpur. Benda itu akan dapat keluar secara otomatis. Biasanya terjadi ketika Anda sedang melakukan penambahan material biogas di reactor. Sisa-saia bahan tersebut bisa Anda manfaatkan juga untuk membuat pupuk.

 

Manfaat Limbah Organik

Selain dengan dua cara pengolahan di atas, Anda juga perlu mengetahui bahwa limbah jenis organik juga memiliki berbagai manfaat sebagaimana tertulis di bawah ini. Sehingga jika manfaat ini bisa dimaksimalkan, akan mengurangi kuantitas sampah organik yang hanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

Berikut ini adalah daftar manfaat yang diberikan oleh limbah organik

Dapat Diolah Jadi Pupuk Organik 

Hal ini akan dapat membantu menyuburkan tanaman di perkebunan Anda. Selain itu penggunaan pupuk organik juga baik bagi peningkatan kualitas tanah Anda. Ditambah dengan proses pembuatan pupuk kompos yang mudah, bisa dimanfaatkan oleh para pemilik perkebunan. Sehingga berkuranglah penggunaan pupuk kimia yang berpotensi merusak kualitas tanah.

Dapat Menyuburkan Tanah

Sampah organik basah jika ditimbun begitu saja di dalam tanah juga akan mengalami penguraian dan pembusukan dengan sendirinya. Hasilnya akan dapat menyuburkan tanah Anda. Sampah tersebut bisa meningkatkan kadar hara di tanah yang dapat membuat tanaman menjadi lebih subur.

Dapat Dijadikan Pakan untuk Ternak

Limbah jenis organik juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan bagi ternak. Anda bisa mencampurkannya dengan bahan pakan ternak. Biasanya bisa diberikan kepada sapi, kambing, ataupun kerbau. 

Selain itu, bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan pakan bagi ayam, bebek, bangau ataupun dijadikan pelet ikan. Kebanyakan ternak yang diberi campuran makanan olahan limbah jenis organik menjadi lebih sehat.

Dapat Dijadikan Biogas

Anda juga dapat mengolah sampah organik menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Seperti yang disebutkan di atas, bahwa Anda bisa melakukan pengolahan limbah-limbah tersebut dengan media yang bernama mesin reaktor biogas. 

Sehingga, bisa Anda gunakan jadi sumber listrik dan juga sumber energi biogas yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Dapat Dijadikan Kerajinan Tangan

Sampah organik yang telah dipisahkan dari kandungan air atau yang jenis kering bisa dimanfaatkan sebagai kerajinan. Sehingga memiliki daya guna yang lebih tinggi. Seperti contohnya sampah dari tempurung kelapa yang banyak dijadikan kerajinan tangan.

Demikian ulasan mengenai limbah organik yang semoga dapat menambah pengetahuan Anda. Pembahasan mengenai pengertian, jenis, cara pengolahan dan manfaatnya telah secara ringkas diberikan di atas. 

Masalah limbah selalu menjadi perhatian serius yang harus secara terus-menerus digalakkan. Sebab, limbah yang tidak dikelola dengan baik hanya akan menjadi sumber permasalahan lainnya. 

Limbah organik tidak hanya dihasilkan di sektor rumah tangga tapi juga di sektor industri. Maka para penggiat industri juga wajib memiliki pengetahuan mengenai hal ini. Perusahaan Anda dapat bekerja sama dengan MUTU Internasional sebagai penyedia jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi untuk beragam sektor industri. Mulai dari sektor kehutanan, perkebunan, manufaktur, logistik, sektor publik, pelayanan, konstruksi, makanan, perikanan hingga energi.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

21 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-4 Air Batu POM – PT Perkebunan Nusantara IV subsidiary of PT Perkebunan Nusantara III

Notification of RSPO ASA-4 Air Batu POM – PT Perkebunan Nusantara IV subsidiary of PT Perkebunan Nusantara III : Download ENG

20 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-1 Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Tambusai Sejahtera

Notification of RSPO ASA-1 Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Tambusai Sejahtera : Download ENG

20 Mar, 2023
RSPO IC Summary Report of PAM POM PT Parna Agromas subsidiary of PT Parna Agromas

RSPO IC Summary Report of PAM POM PT Parna Agromas subsidiary of PT Parna Agromas : Download ENG

20 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-1.4 Sungai Buaya POM – PT Sumber Indah Perkasa subsidiary of GAR

Notification of RSPO ASA-1.4 Sungai Buaya POM – PT Sumber Indah Perkasa subsidiary of GAR : Download ENG

17 Mar, 2023
Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-2 VLHH PT Kalpika Wanatama

Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-2 VLHH PT Kalpika Wanatama : Download

17 Mar, 2023
RSPO ASA-1.4 Summary Report of Mandah POM PT Bhumireksa Nusasejati subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad

RSPO ASA-1.4 Summary Report of Mandah POM PT Bhumireksa Nusasejati subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad : Download ENG

17 Mar, 2023
Peresmian Laboratorium Cabang Baru MUTU International di Batam

Jumat, 10/03/2023 – PT Mutuagung Lestari dengan brand MUTU International pada tanggal 10 Maret 2023 mengumumkan peresmian laboratorium lingkungan ke-7 perwakilan Batam di Jl. Kawasan Tunas Industrial Estate 2, Ruko Blok C No. 05, Kel. Belian – Batam Center, Kec. Batam, Kota Batam – Kepulauan Riau, Indonesia. Acara ini dihadiri oleh pihak-pihak terkait dan rekanan bisnis seperti PT Fajar Mas Murni, PT Pelayaran Karana Line, dan Baruna Bina Utama Grup.

Acara peresmian ini turut dihadiri oleh Perwakilan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Asisten I Dr.H.T.S Arif Fadhila, M.Si., Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepulauan Riau Wahyu Wahyudin, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Riau, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tanjung Pinang. Mereka memberikan dukungan penuh terhadap perkembangan MUTU International dan harapan terhadap kesuksesan laboratorium cabang baru.

Saat ini, PT Mutuagung Lestari memiliki tujuh cabang laboratorium lingkungan yang berada di Samarinda, Pekanbaru, Pangkalan Bun, Medan, Pontianak, Makassar dan Batam. Selain itu PT Mutuagung lestari juga akan memperluas laboratorium lingkungan di beberapa daerah lainnya seperti Banjarbaru, Aceh, Luwuk, Palembang, Jambi, Serang, Pasuruan.

Irham Budiman, selaku Direktur Operasional PT Mutuagung Lestari berkata dalam sambutannya, “Peresmian Laboratorium di Batam Hari ini adalah peresmian laboratrorium ke 2 PT. Mutuagung Lestari di tahun 2023 setelah Laboratorium Makassar. Insha Allah Jumat depan tanggal 17 Maret akan dilakukan persemian Laboratorium di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.”

“Dengan adanya Laboratorium Lingkungan PT Mutuagung Lestari di Kota Batam ini diharapkan akan memberi kemudahan akses layanan dan dukungan nyata baik kepada mitra kerja di pemerintah maupun kepada mitra di dunia usaha atau industri. Kami mendorong PT. Mutuagung Lestari dan UPT. Laboratorium DLHK Provinsi Kepulauan Riau untuk dapat berperan aktif dalam melaksanakan fungsi monitoring, analisa dan mengukur parameter terhadap dampak lingkungan yang terjadi sebagai konsekuensi berkembangnya dunia usaha dari sektor industri, perhubungan, pariwisata serta properti,” ujar Dr.H.T.S Arif Fadhila, M.Si., Asisten I Gubernur Provinsi Kepulauan Riau.

Acara ini juga disambung dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara MUTU International dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bintan. MoU ini menandai komitmen kedua belah pihak untuk menjalin kerja sama yang erat dalam bidang sampling dan Analisa kualitas air baku dan air limbah di Kabupaten Bintan.

Laboratorium perwakilan baru ini menyediakan layanan terbaru untuk para pelanggan maupun calon pelanggan. Beberapa layanan yang bisa dilakukan di laboratorium perwakilan Batam antara lain pengujian laboratorium dan monitoring kualitas lingkungan. Dengan layanan terbaru ini, diharap bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik dan meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya bagi industri dan perusahaan di wilayah Batam dan sekitarnya.

PT Mutuagung Lesatri mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak dalam acara peresmian laboratorium perwakilan Batam. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk pelanggan kami.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

16 Mar, 2023
Pengumuman Publik Terbit Sertifikat CV Berkah Jaya Abadi

Pengumuman Publik Terbit Sertifikat CV Berkah Jaya Abadi Download

15 Mar, 2023
RSPO ASA-1.3 Summary Report of MSM POM PT Mentaya Sawit Mas subsidiary of Wilmar International Ltd

RSPO ASA-1.3 Summary Report of MSM POM PT Mentaya Sawit Mas subsidiary of Wilmar International Ltd : Download ENG

15 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Sinar Perkasa Wood

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Sinar Perkasa Wood Download

14 Mar, 2023
RSPO ASA-3 Summary Report of Sungai Kupang POM PT Sinar Kencana Inti Perkasa subsidiary of GAR

RSPO ASA-3 Summary Report of Sungai Kupang POM PT Sinar Kencana Inti Perkasa subsidiary of GAR : Download ENG

14 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Duta Mas Board

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Duta Mas Board Download

14 Mar, 2023
RSPO ASA-1.4 Summary Report GMP POM PT Gersindo Minang Plantation subsidiary of Wilmar International Ltd

RSPO ASA-1.4 Summary Report GMP POM PT Gersindo Minang Plantation subsidiary of Wilmar International Ltd : Download ENG

14 Mar, 2023
RSPO ASA-1.4 Summary Report of POM 3 PT Dharma Satya Nusantara

RSPO ASA-1.4 Summary Report of POM 3 PT Dharma Satya Nusantara : Download ENG

14 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-1.4 Lembiru POM – PT Sandika Natapalma subsidiary of Sime Darby Plantation Bhd

Notification of RSPO ASA-1.4 Lembiru POM – PT Sandika Natapalma subsidiary of Sime Darby Plantation Bhd : Download ENG

13 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-1.2 Jakluay POM – PT Tapian Nadenggan subsidiary of GAR

Notification of RSPO ASA-1.2 Jakluay POM – PT Tapian Nadenggan subsidiary of GAR : Download ENG

13 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-1.4 Sungai Merah POM – PT Sumber Indah Perkasa subsidiary of GAR

Notification of RSPO ASA-1.4 Sungai Merah POM – PT Sumber Indah Perkasa subsidiary of GAR : Download ENG

13 Mar, 2023
Notification of RSPO ASA-4 Eagle High Plantation POM – PT Eagle High Plantation

Notification of RSPO ASA-4 Eagle High Plantation POM – PT Eagle High Plantation : Download ENG

13 Mar, 2023
RSPO ASA-1 & ASA-2 Bukit Tunggal Jaya Mill PT Ladang Sawit Mas subsidiary of Bumitama

RSPO ASA-1 & ASA-2 Bukit Tunggal Jaya Mill PT Ladang Sawit Mas subsidiary of Bumitama : Download ENG

13 Mar, 2023
RSPO ASA-1.4 Summary Report of Betung POM PT Laguna Mandiri subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad

RSPO ASA-1.4 Summary Report of Betung POM PT Laguna Mandiri subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad : Download ENG

13 Mar, 2023
RSPO ASA-2.1 Summary Report of Gunung Aru POM PT Bersama Sejahtera Sakti subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad

RSPO ASA-2.1 Summary Report of Gunung Aru POM PT Bersama Sejahtera Sakti subsidiary of Sime Darby Plantation Berhad : Download ENG

10 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK CV Meubel Prima

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK CV Meubel Prima Download

09 Mar, 2023
Pembekalan Peningkatan Kompetensi Auditor Mutu International

Depok, 8 Maret 2023 – Auditor Centre MUTU International mengadakan kegiatan pembekalan dan peningkatan kompetensi auditor mutu pada tanggal 8 Maret 2023 di Bumi Wiyata Depok. Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan kompetensi para auditor MUTU International.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 pagi hingga 15.30 sore tersebut bertujuan memberikan pembekalan kepada auditor mengenai prinsip dan teknik komunikasi persuasif, impartiality auditor, serta kemampuan menerapkan service excellence dalam proses audit.

Acara tersebut diikuti oleh para dewan direksi, auditor internal dan auditor associate, Team Marketing dan Auditor, Inspektor, dan Surveyor MUTU International. Kegiatan ini penting bagi para auditor untuk memperdalam pemahaman mereka tentang standar dan prinsip audit, serta bagaimana menerapkannya dalam praktek.

“Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan kompetensi auditor,” kata Vice President Auditor Centre MUTU International, Bapak Wahyu Riyadhi.

Dalam acara ini, para peserta diajak untuk menyimak beberapa pemaparan narasumber-narasumber seperti Wahyu Riyadhi, Dr. Baban Sarbana S.E, M.Si., dan M Yusuf sekaligus melakukan diskusi dan sharing antara satu sama lain, sehingga dapat saling belajar dan memperoleh pengalaman baru dalam melakukan audit.

Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi perusahaan dan klien-klien MUTU International. Harapan dari kegiatan ini yakni merupakan bagian dari upaya MUTU International dalam mempertahankan kualitas pelayanan sertifikasi. Semoga MUTU International dapat selalu memberikan pelayanan yang maksimal kepada klien, juga pelayanan yang diberikan harus sesuai atau bahkan beyond ekspektasi klien.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

09 Mar, 2023
RSPO ASA-1.4 Summary Report of PKS 2 subsidiary of PT Dharma Satya Nusantara

RSPO ASA-1.4 Summary Report of PKS 2 subsidiary of PT Dharma Satya Nusantara : Download ENG

08 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK CV Jatindo Ukir Furniture

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK CV Jatindo Ukir Furniture Download

07 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Java Wood Industri

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Java Wood Industri Download

07 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Semarang (Patemon-Butuh)

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Semarang (Patemon-Butuh) Download

07 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Purbalingga (Bajong)

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Purbalingga (Bajong) Download

07 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Wiratama Jaya Guna Mandiri

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Wiratama Jaya Guna Mandiri Download

07 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Pilihan Utama Inawood

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Pilihan Utama Inawood  Download

07 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Eastmark International Indonesia

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Eastmark International Indonesia Download

07 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK PT Redtroindo Nusantara

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK PT Redtroindo Nusantara Download

07 Mar, 2023
Pengumuman Publik Kegiatan Audit Tahap 2 SFM-IFCC PT Inocin Abadi

Pengumuman Publik Kegiatan Audit Tahap 2 SFM-IFCC PT Inocin Abadi : Download

07 Mar, 2023
Pengumumkan Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Sengon Kondang Nusantara

Pengumumkan Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Sengon Kondang Nusantara Download

06 Mar, 2023
Pengumumkan Publik Hasil Penilikan 1 LK CV Karya Abadi Mulya

Pengumumkan Publik Hasil Penilikan 1 LK CV Karya Abadi Mulya Download

03 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK PT Albasia Sejahtera Mandiri

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK PT Albasia Sejahtera Mandiri  Download

03 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 LK CV Anugerah Alam Abadi

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 LK CV Anugerah Alam Abadi Download

02 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 PT Duta Maxpil Indonesia

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 PT Duta Maxpil Indonesia Download

02 Mar, 2023
MUTU International Rayakan HUT ke-33 dengan Serangkaian Kegiatan

MUTU International (PT Mutuagung Lestari) merayakan ulang tahun ke-33 pada 2 Maret 2023. Sebagai bentuk perayaan, perusahaan mengadakan serangkaian kegiatan untuk merayakan momen istimewa ini.

Dalam sambutannya, Presiden Direktur MUTU International, Arifin Lambaga memaparkan banyak perusahaan yang mati sebelum usia 10 tahun, bahkan 5 tahun. Salah satu penelitian menghasilkan angka sekitar 35–40% perusahaan tidak mencapai 10 tahun. MUTU International sudah 33 tahun, dan harus bersyukur kepada Allah SWT karena melewati 33 tahun bukan perkara mudah.

MUTU International telah mengalami 3 krisis yang sangat berat, yang terakhir Covid. Namun, karena MUTU International bersatu padu maka berhasil melewati masa-masa sulit tersebut. Mudah-mudahan, sesuai dengan tagline pada ulang tahun ke-33 ini yakni Change and Sustainability. Kita bisa terus bertumbuh dan berkembang.

Menyertai ulang tahun MUTU Ke-33 ini, banyak yang harus MUTU International change atau ubah. Karena, MUTU International sudah tidak sekadar melihat penjualan produk atau jasa kita, namun juga menjual perusahaan sebagai organisasi, sumber daya nya yang profesional dan dapat berkomunikasi dengan baik, serta nilai-nilai kita sebagai perusahaan.

Dalam kesempatan ulang tahun MUTU ke-33 ini maka Arifin mengingatkan kembali bahwa nilai-nilai MUTU International adalah jujur sebagai inti dari layanan supaya kita dipercaya atau mendapatkan trust masyarakat. Kedua, sejak awal perusahaan berdiri hingga sekarang, perusahaan selalu memberi atau sharing. Bukan hanya sekadar memberi, namun memberi yang sesungguhnya adalah yang membawa manfaat. “Kalau kita memberikan layanan, maka klien kita harus merasakan manfaat dari layanan yang kita berikan”. Nilai ketiga adalah profesionalisme.

Dalam rangkaian perayaan HUT ke-33, MUTU International mengadakan beberapa kegiatan yang melibatkan seluruh karyawan perusahaan, antara lain Medical Check Up untuk karyawan-karyawan perusahaan kantor pusat, santunan anak yatim piatu, serta Bakti Sosial Warga RT 001 PT Mutuagung Lestari sebanyak 100 paket sembako.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

Baca juga: Perusahaan dan Layanan Jasa TIC Indonesia

02 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK CV Pelawan Mandiri Utama

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK CV Pelawan Mandiri Utama Download

01 Mar, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK KUB Karang Ayem

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK KUB Karang Ayem Download

01 Mar, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Resertifikasi VLK CV Grand Indo Timber

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Resertifikasi VLK CV Grand Indo Timber Download

28 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Wijayaperkasa Indah

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Wijayaperkasa Indah Download

28 Feb, 2023
Pengertian Hiperkes dalam Dunia K3

Hiperkes adalah salah satu ilmu dalam program K3, yang penting untuk dipahami dan diterapkan para pekerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sendiri wajib diterapkan dalam aktivitas kerja di berbagai jenis sektor industri dan bisnis. 

Kegunaan Hiperkes yaitu untuk menjaga agar pegawai tidak terkena Penyakit Akibat Kerja (PAK), gangguan kesehatan karena aktivitas kerja, baik secara fisik maupun psikis. Hiperkes juga menjaga pegawai dari kecelakaan kerja yang mungkin terjadi,

Terutama dalam jenis industri yang memiliki risiko berbahaya seperti konstruksi, alat-alat berat, pengolahan bahan kimia, dan juga kesehatan. Masing-masing industri ini memiliki potensi rawan kecelakaan kerja. Jika tidak diterapkan aturan K3 dengan baik maka akan membahayakan para pekerja.

Baca juga: Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

Hiperkes Adalah?

‘Hiperkes’ merupakan akronim dari Hygiene Perusahaan, Ergonomi, dan Kesehatan. Sesuai dengan sebutannya Hiperkes fokus pada 3 hal yaitu kebersihan (hygiene), ergonomi yakni hubungan antara pekerja dengan lingkungan serta kesehatan mereka.

Selain itu, Hiperkes adalah suatu disiplin ilmu mengenai kebersihan dan berkaitan dengan penilaian dan juga pengukuran faktor-faktor dalam lingkungan kerja. Misalnya dilihat dari segi biologi, ergonomi, fisika, kimia, dan psikologi. 

Pengukuran dan peninjauan Hiperkes sendiri bertujuan untuk mencari tahu apa saja faktor yang akan memunculkan gangguan kerja, supaya perusahaan dapat melakukan tindakan preventif dengan lebih cepat. Tanpa adanya pembekalan Hiperkes kepada para tenaga kerja, risiko kecelakaan yang membahayakan kesehatan dan keselamatan akan cukup tinggi. 

Perusahaan harus proaktif dalam melakukan upaya-upaya preventif mengatasi potensi bahaya terkait kesehatan di lingkungan kerja. Karena Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting perusahaan yang harus dijaga dan dipastikan keselamatannya. Itulah mengapa pelatihan Hiperkes adalah hal penting dan harus diikuti oleh para pekerja.

 

Pelatihan Hiperkes

Pelatihan yang diberikan kepada tenaga kerja perusahaan yakni tentu terkait ilmu Hiperkes dan penerapannya di lingkungan kerja. Setelah mengikuti pelatihan Hiperkes, para peserta akan mendapatkan sertifikat sebagai pengakuan bahwa mereka telah mendapatkan pematerian dan siap memastikan penerapan Hiperkes di tempat kerja. 

Sertifikat Hiperkes adalah aspek yang penting. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) melalui lembaga-lembaga sertifikasi yang telah ditunjuk dan dipercaya untuk mengadakan pelatihan Hiperkes. 

Perusahaan dianjurkan memberikan pembekalan Hiperkes kepada para pegawai. Perusahaan dapat menggunakan jasa lembaga sertifikasi untuk melaksanakan pelatihan Hiperkes. Sekaligus memperoleh sertifikat Hiperkes bagi para pekerja.

Tenaga kerja yang sangat dianjurkan mengikuti pelatihan Hiperkes di antaranya yaitu dokter, paramedis, dan perawat yang bekerja di sektor kesehatan. Termasuk dokter dan paramedis yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan di perusahaan. Namun Hiperkes juga diperlukan oleh para pekerja di sektor industri rawan kecelakaan lainnya.

 

Manfaat dari Pelatihan

Pengertian Hiperkes dalam Dunia K3

Pelatihan Hiperkes adalah hal yang wajib bagi tenaga kerja di sektor bisnis berbahaya atau rawan menimbulkan PAK. Adapun manfaat dari pelatihan Hiperkes bagi para pekerja di antaranya yaitu:

  • Meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis tenaga kerja dalam mengimplementasikan nilai-nilai K3 terutama dari segi Hiperkes
  • Membantu organisasi atau perusahaan melaksanakan program keamanan dan keselamatan kerja khususnya dari aspek hygiene perusahaan. Serta mampu meningkatkan derajat kesehatan dari tenaga kerja
  • Mengendalikan potensi berbahaya di lingkungan kerja. Serta mampu menyelesaikan bermacam permasalahan terkait K3 di lingkungan perusahaan
  • Mendukung dan juga meningkatkan performa dari penerapan K3 perusahaan. Dengan cara menyiapkan tenaga kerja yang mempunyai kompetensi dan juga kualifikasi untuk  mengidentifikasi serta meninjau bahaya di tempat kerja. 

Adapun gambaran materi secara garis besar, beberapa yang akan didapatkan tenaga kerja dalam pelatihan Hiperkes adalah:

  • Peraturan dan perundangan-undangan terkait kesehatan kerja
  • Dasar-dasar K3
  • Hazard Fisik, psikologi, kimia, biologi, dan juga ergonomis
  • Penyakit Akibat Kerja (PAK)
  • Sanitasi lingkungan Industri
  • Sistem Manajemen K3 (SMK3)
  • Toksikologi Industri
  • Gizi kerja serta produktivitas kerja
  • Pelaporan kesehatan kerja
  • Hygiene industri dan pengelolaan limbah
  • P3K di lingkungan kerja
  • Pengelolaan makanan di lingkungan kerja
  • Tanggap darurat bahaya kebakaran
  • BPJS ketenagakerjaan dan juga kesehatan

 

Hiperkes Bagi Dokter dan Paramedis di Perusahaan

K3 atau Hiperkes adalah hal yang berperan penting untuk mengendalikan potensi yang bisa membahayakan para pekerja selama berada di tempat kerja. Bahaya yang timbul bisa berasal dari sifat pekerjaan, proses produksi, lingkungan kerja, serta penggunaan mesin yang tidak sesuai prosedur. 

Penerapan K3 mampu meminimalisir kecelakaan kerja, gangguan kesehatan yang disebabkan kondisi pekerjaan, dan keselamatan para pekerja baik secara fisik maupun psikis. Karena itulah para pekerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di tempat kerja. 

Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter dan paramedis perusahaan. Hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 3 Tahun 1982, tentang pelayanan kesehatan kerja. 

Namun supaya dokter perusahaan bisa memberikan pelayanan kesehatan yang diperlukan, mereka harus mengetahui tugas serta fungsi dari dokter dan paramedis perusahaan. Penjelasan tersebut didapatkan melalui pelatihan Hiperkes. 

Pelatihan Hiperkes adalah aspek yang tidak boleh ditinggalkan! Perusahaan perlu memberikan atau mengikutsertakan dokter, paramedis, dan tenaga kerja lainnya dalam pelatihan Hiperkes. 

Para pekerja di perusahaan Anda bisa mengikuti pelatihan di lembaga-lembaga sertifikasi yang telah dipercaya Kemnaker, untuk memberikan pembekalan dan menerbitkan sertifikat Hiperkes. 

Pelatihan Hiperkes bagi dokter kurang lebih akan membutuhkan waktu 6 hari atau 56 jam waktu efektif. Sedangkan bagi paramedis dibutuhkan waktu sekitar 5 hari atau 40 jam waktu efektif. Dokter dan paramedis yang telah selesai mengikuti pelatihan Hiperkes adalah tenaga kesehatan yang dinilai sudah siap memberikan pelayanan kesehatan di perusahaan. 

Setelah mengikuti pelatihan Hiperkes, diharapkan dokter dan paramedis perusahaan juga ikut terlibat aktif dalam upaya penerapan program K3 di lingkungan kerja. Agar mengurangi risiko kecelakaan yang dapat berakibat fatal dan memastikan kesehatan para pekerja terjaga. 

Dokter dan paramedis perusahaan juga akan mendapatkan sertifikat Hiperkes. Sebagai tanda telah menuntaskan pelatihan dan siap menerapkannya di tempat kerja.

Demikian uraian mengenai Hiperkes dalam program K3, manfaat, gambaran materi, serta pentingnya pelatihan hiperkes bagi para tenaga kerja. Khususnya dokter dan paramedis dari perusahaan, guna memastikan keselamatan dan kesehatan para pegawai tetap terjaga. 

Sebab setiap jenis industri memiliki risiko bahaya tersendiri yang rawan menimbulkan kecelakaan kerja. Cara terbaik untuk mengendalikan potensi bahaya ini adalah dengan melakukan berbagai upaya preventif melalui program K3. 

Penerapan K3 mampu meminimalisir risiko yang membahayakan keselamatan kerja. Sehingga kecelakaan kerja bisa dicegah. Hiperkes adalah solusinya. Hiperkes merupakan bagian dari K3 yang wajib dipelajari oleh tenaga kesehatan dan para pekerja yang berkaitan dengan pelaksanaan K3 di perusahaan. 

Anda dapat mengadakan pelatihan dan sertifikasi Hiperkes melalui Mutu International, lembaga sertifikasi yang telah dipercaya 3.000 lebih perusahaan dari berbagai negara. Mutu International sendiri menyediakan layanan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi, untuk berbagai sektor industri, selama lebih dari 3 dekade.

Salah satu layanan Mutu International yaitu SMK3 atau Sistem Manajemen K3, termasuk di dalamnya pelatihan dan pembimbingan Hiperkes bagi tenaga kerja perusahaan.

Baca juga: Gaji Ahli K3 Umum Beserta Jenjang Karir

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Feb, 2023
7 Cara Mengatasi Pencemaran Udara yang Bisa Dilakukan

Cara mengatasi pencemaran udara sebenarnya merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Caranya bisa dengan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan. Selain, itu diperlukan berbagai aksi konkret dan bisa dibuktikan! 

Adapun, aksi konkret tersebut harus mulai dibiasakan agar menjadi rutinitas positif sehingga pencemaran udara bisa ditanggulangi dengan baik. Memang apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk meujudkan aksi konkret tersebut? Sebaiknya jangan lewatkan pembahasan berikut!

 

Penyebab Munculnya Pencemaran Udara 

Dengan mengenal penyebab polusi udara, Anda dapat melakukan berbagai cara mengatasi pencemaran udara dengan tepat. Adapun pemicu pencemaran udara cukup beragam, faktor pemicunya tidak hanya satu. 

Udara bisa tercemar bisa disebabkan oleh dua faktor, alam dan aktivitas manusia. Pencemaran udara karena alam bisa dari gunung meletus dan kebakaran hutan. Sedangkan aktivitas manusia yang menyebabkan udara tercemar contohnya yaitu, limbah asap dari pabrik. 

Asap kendaraan bermotor, penggunaan AC, pembakaran sampah, dan penggunaan pupuk yang berlebihan, semua hal tersebut juga dapat menimbulkan pencemaran udara. Selain itu beberapa peristiwa kebakaran hutan juga pemicunya bisa berasal dari manusia. Misalnya membakar sampah dan dedaunan kering, serta membuang puntung rokok sembarangan.

 

7 Cara Mengatasi Pencemaran Udara 

Pencemaran udara adalah kondisi di mana polutan yaitu sesuatu yang menyebabkan polusi tersebar dalam atmosfer. Kualitas udara jadi berubah dan bila terus dihirup dampaknya bisa mengganggu kesehatan saluran pernapasan. Sekalipun polutan ada dalam kadar yang rendah, tetap bisa berakibat buruk pada kesehatan tubuh. 

Namun dalam skala makro, pencemaran udara dapat memunculkan fenomena alam yang memperburuk kondisi bumi. Seperti efek rumah kaca, lapisan ozon menipis, serta turun hujan asam. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan setiap orang untuk mengatasi pencemaran udara. Berikut ini 7 cara di antaranya:

1. Mengurangi Pemakaian Kendaraan Bermotor

Cara mengatasi pencemaran udara yang sangat ampuh adalah dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. Karena gas pembuangan motor dan mobil menjadi salah satu sumber dari polusi udara. 

Meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor milik pribadi akan membantu  mengurangi polusi. Anda dapat beralih dengan menggunakan transportasi umum.  Anda juga bisa mulai menggunakan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. 

Apabila jarak tempuhnya  tidak begitu jauh, Anda bisa berjalan kaki atau naik sepeda. Di berbagai kota besar sudah dibangun fasilitas pendukung, mulai dari pedestrian yang lebar dan jalur khusus sepeda. Anda bisa memanfaatkan sarana tersebut. 

2. Tidak Membakar Sampah

Membakar sampah dianggap sebagai cara termudah untuk memusnahkan sampah. Material sampah yang sulit terurai seperti plastik mungkin akan hancur dengan mudah jika dibakar. Namun asap dari pembakaran justru akan mencemari udara. 

Karena itulah sebaiknya olah sampah dengan cara, pilah sesuai jenis materialnya. Pisahkan sampah yang dapat didaur ulang, seperti botol, kaleng, kaca, bahan karton, dan benda elektronik. Sehingga sampah residu yang terbuang ke TPA hanya sedikit.

Selain itu, supaya konsumsi Anda tidak meninggalkan banyak limbah, sebaiknya kurangi pemakaian bahan yang susah diurai. Misalnya mengganti penggunaan kantong plastik dengan tas belanja. Menggunakan tumblr untuk  membawa air minum, dan lain sebagainya. 

3. Memakai Produk Daur Ulang

Terdapat sejumlah proses dan tahapan untuk menghasilkan suatu produk. Mula dari material penyusun atau bahan baku yang harus ditambang, lalu diangkut, bisa lintas kota atau negara. Kemudian diolah di pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi yang siap pakai. 

Pada setiap proses tersebut, dibutuhkan energi untuk melakukannya. Sehingga menghasilkan dampak lain pada kualitas udara. Cara menanggulanginya Anda bisa mengurangi konsumsi barang baru dari hasil industri besar. Kemudian menggantinya dengan produk daur ulang. 

4. Mengkonsumsi Produk Lokal

Mengkonsumsi makanan lokal bisa jadi cara mengurangi pencemaran udara. Karena untuk menikmati produk dari luar negeri akan menambah jejak gas emisi serta mengeluarkan banyak energi untuk membawa bahan makanan tersebut tersaji di meja makan Anda.

Maka sebaiknya perbanyak konsumsi produk lokal, bukan hanya makanan tapi juga barang-barang konsumsi lainnya. Ada banyak produk lokal yang juga berkualitas dan terjaminan keamanannya untuk dikonsumsi. 

5. Hemat Menggunakan Energi

Menghemat penggunaan energi seperti listrik akan membantu mengurangi polusi udara. Sebab masih ada yang menggunakan bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Asap dari pembakaran tersebut akan menjadi polutan berbahaya. 

Pembakaran tersebut akan mencemari udara dengan kandungan berbahaya seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan polutan berbahaya lainnya. Zat ini akan mempengaruhi kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. 

6. Menanam Pohon

Pohon mampu mengurangi polusi udara. Menanam pohon sama dengan menjaga kehidupan manusia dan kelestarian lingkungan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of Southampton, pohon dapat menyerap partikel berbahaya yang ada di udara sebanyak 850 – 2.000 ton per tahunnya. 

Selain itu pohon juga dinilai mampu menurunkan kadar berbahaya. Seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, benzena, dioksin, monoksida, dan sulfur dioksida. Di samping itu keberadaan pepohonan juga akan memperlambat udara yang sudah tercemar agar tidak terbawa jauh  oleh angin. 

7. Tidak Membakar Hutan 

Dari peristiwa kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia, Anda tentu bisa menyaksikan bagaimana dampak buruknya pada lingkungan dan para warga. Dampak kebakaran hutan juga sampai dirasakan oleh negara tetangga. 

Pemicu kebakaran hutan bisa berasal dari faktor alam. Biasanya ketika masuk musim kemarau, kebakaran hutan lebih rentan terjadi. Akan muncul banyak titik panas (hotspot) yang kemungkinan menjadi lokasi terjadinya kebakaran.  

Namun tak sedikit pula kebakaran hutan yang disebabkan oleh ulah manusia. Faktor pemicunya beragam, mulai dari melakukan illegal logging, memburu hewan liar, pembukaan lahan hutan, bahkan dari puntung rokok yang dibuang sembarangan.

7 cara mengatasi pencemaran udara di atas bisa Anda praktikan sendiri atau coba Anda terapkan di lingkungan rumah dan tempat kerja. Langkah-langkah di atas terlihat sederhana, tapi sebetulnya sangat berpengaruh dalam mengurangi pencemaran udara. 

Bila tidak ditanggulangi segera, polusi udara akan semakin memburuk dan mempengaruhi kesehatan tubuh. Hal yang perlu Anda dan semua orang lakukan yaitu beraktivitas dengan tetap mengedepankan kelestarian lingkungan. Baik dalam kegiatan sehari-hari maupun aktivitas bisnis. 

Khususnya dalam menjalankan aktivitas bisnis, perusahaan harus memperhatikan aspek lingkungan dalam mengoperasikan industri. Perusahaan harus menyusun sejumlah peraturan dan SOP internal untuk memastikan keamanan dan keselamatan kegiatan produksi dan distribusi. 

Perusahaan dapat menggunakan jasa audit atau lembaga sertifikasi, untuk memastikan setiap kegiatan bisnis berjalan dengan baik. Tidak menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan. Selain itu perusahaan akan mendapatkan sertifikat sebagai bentuk pengakuan. Serta bisa dicantumkan di kemasan yang akan menambah nilai produk tersebut. 

Anda dapat mempercayakan proses audit kepada Mutu International, lembaga sertifikasi yang telah dipercaya selama 3 dekade. Mutu International telah mengawal proses sertifikasi di lebih dari 3.000 perusahaan nasional dan internasional. Selain itu, Mutu International juga menyediakan layanan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai jenis industri. 

Jadi, bagaimana? Ingin tahu apakah bisnis Anda sudah menerapkan cara mengatasi pencemaran udara dengan baik? Dan, apakah bisnis Anda layak mendapat sertifikasi ramah lingkungan?

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Feb, 2023
Aktivitas Manusia Penyebab Terjadinya Pencemaran Udara

Penyebab pencemaran udara masih tetap menjadi topik yang sering dibahas hingga saat ini. Pencemaran udara sendiri merupakan zat fisik, kimia maupun biologi yang bisa sangat membahayakan kesehatan hewan, manusia, tumbuhan dan juga lainnya. 

Bukan hanya itu saja, pencemaran udara ini juga bisa mengganggu kenyamanan, estetika dan bahkan merusak bangunan. Pencemaran udara sendiri bisa disebabkan oleh zat alami dan juga bisa terjadi akibat kegiatan yang dilakukan oleh manusia.

 

Penyebab Pencemaran Udara

Berikut sejumlah penyebab dari pencemaran udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia, antara lain:

1. Asap Kendaraan

Sebuah penelitian mengungkapkan, penggunaan kendaraan yang semakin lama, semakin meningkat juga berdampak pada kelebihan penggunaan bahan bakar bahkan semakin banyak gas CO yang berada di udara. 

Kandungan karbon monoksida atau CO ini dinilai sangat berbahaya, bukan hanya pada keadaan udara tetapi juga sangat berbahaya untuk makhluk hidup. Bahkan, pencemaran dalam jangka panjang bisa memberikan dampak pada gangguan pernapasan serta penyakit yang lainnya. 

2. Pembangkit Listrik

Penyebab pencemaran udara yang lainnya adalah pembangkit listrik. Sejumlah pembangkit listrik sekarang ini masih mempergunakan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan. Contohnya seperti gas, batu bara dan minyak. 

Adanya efek dari pembakaran bahan bakar ini dapat menghasilkan gas berbahaya sehingga menyebabkan pencemaran udara.

3. Limbah Asap Industri

Limbah pabrik atau asap industry juga menjadi penyumbang pencemaran udara terbesar di dunia. Cerobong asap pada limbah industri tidak mempunyai filter yang digunakan untuk membuang berbagai sisa zat yang dibuang. 

Dari sejumlah penelitian, beberapa sisa zat yang keluar dari proses ini adalah zat yang berbahaya seperti karbon monoksida, dan berbagai senyawa yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Limbah pabrik juga bisa mengakibatkan pencemaran tanah dan air, sehingga bukan hanya pencemaran udara saja. 

4. Limbah Pertanian

Mungkin kita tidak pernah menduga jika menggunakan pupuk secara berlebihan seperti NH3 dan gas amonia bisa mengakibatkan dampak yang buruk pada atmosfer. Dampak dari adanya limbah pertanian ini bisa menyebabkan hujan asam terjadi. 

5. Kegiatan Pertambangan

Jangan salah, industri pertambangan nyatanya juga bisa menyebabkan pencemaran udara. Hal tersebut disebabkan karena proses penambangan mineral yang diambil dari dalam bumi. Akhirnya, banyak polutan yang dihasilkan dari adanya kegiatan tersebut. 

6. Aktivitas Rumah Tangga

Tanpa kita sadari, kita sendiri juga ikut menyumbang pencemaran udara. Contohnya seperti membakar sampah dengan sembarangan hingga mengecat rumah. Kandungan yang dikeluarkan oleh sejumlah polutan tersebut begitu menyengat dan dapat mengganggu kesehatan. 

7. Kebakaran Hutan

Umumnya, kebakaran hutan ini terjadi di musim kemarau. Bila kebakaran hutan terjadi berkepanjangan, asap dari kebakaran tersebut akan menyebabkan pencemaran udara, dan akhirnya kegiatan sehari-hari akan terganggu. Bahkan, sejumlah penyakit saluran pernapasan dapat timbul. 

8. Tumpukan Sampah

Penumpukan sampah dapat menimbulkan bau dan menyebabkan pencemaran udara. Hal ini disebabkan karena pengolahan sampah yang tidak cepat serta tidak ditangani dengan baik.

Polusi yang muncul tentu saja tidak bisa dianggap remeh begitu saja, karena memunculkan bau yang kurang sedap. Bahkan, dari pembuangan akhir ini dapat membuat tumpukan gas metana dan berbahaya bagi kesehatan.

9. Penebangan Hutan 

Penebangan hutan dengan liar juga menjadi penyebab dari pencemaran. Hutan adalah penyeimbang alam dan harus dijaga kelestariannya dengan baik. Tentu saja penebangan hutan bisa memberikan sejumlah dampak seperti kekeringan berkepanjangan, udara yang tidak netral, dan lainnya. 

Demikian penyebab pencemaran udara dari aktivitas manusia. Agar tidak terjadi pencemaran, sebisa mungkin hindari sejumlah aktivitas di atas. 

Bila sekarang ini Anda mengelola industri, tidak ada salahnya untuk melakukan pengujian atau inspeksi, Mutu Certification siap untuk membantu Anda.

Baca juga: 10 Dampak Pencemaran Udara

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Feb, 2023
Inilah Dampak Pencemaran Udara yang Dapat Ditimbulkan

Dari pertengahan tahun lalu, dampak pencemaran udara menjadi salah satu isu hangat yang terus dibicarakan di Indonesia. Utamanya seperti di Jakarta, bahkan Jakarta mendapatkan rekor indeks kualitas udara yang paling buruk di dunia.

Di tahun 2022 yang lalu, tepatnya di bulan Juni, Jakarta mendapatkan skor 163 AQI, yang berarti bahwa udara di Jakarta tergolong tidak sehat. Kondisi tersebut sebagian besar disebabkan karena begitu banyaknya kendaraan bermotor.

Seperti yang kita ketahui, polusi udara juga menjadi salah satu ancaman lingkungan yang paling besar di dunia. Bahkan, World Health Organization (WHO) memasukkannya sesuai dengan bukti yang jelas dari AQG atau kualitas udara global.

 

Dampak Pencemaran Udara

Pencemaran udara tentu saja memberikan dampak yang sangat buruk untuk kesehatan dan lingkungan. Berikut sejumlah dampak dari pencemaran udara, antara lain:

1. Hujan Asam Terjadi

Adanya letusan hunung berapi dapat menimbuljan abu vulkanik dan membuat udaa menjadi tercemar serta mengakibatkan hujan asam. Sulfur yang terkandung dalam hujan asam inilah yang akan menganggu pertumbuhan tanaman. 

2. Timbul Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca merupakan peningkatan suhu bumi yang disebabkan karena gas HFC dan dapat menjebak panas dan konsentrasi karbondioksida. Bila hal ini terjadi, kenaikan suhu atmosfer akan menjadi semakin meningkat. 

3. Kerusakan Lapisan Ozon

Adanya penggunaan produk pendingin ruangan yang memiliki kandungan CFC seperti di AC akan merusak lapisan ozon yang berada di atmosfer. 

4. Memicu Asma

Terjadinya serangan asma dapat menjadi dampak dari polusi udara yang dapat terjadi, lebih-lebih bagi mereka yang sudah memiliki riwayat asma. Karena menghirup udara yang sudah tercemar oleh polusi serta debu, serangan asma akan lebih sering terjadi. 

5. Memicu Kanker Paru

Zat berbahaya yang berada di dalam udara kotor juga dapat menimbulkan kanker paru. Bahkan, menurut WHO, penyakit tersebut menjadi penyebab utama dari kematian kanker yang berada di Amerika Serikat. 

6. Risiko Peradangan dan Infeksi Jaringan Paru Menjadi Semakin Meningkat

Polusi udara bisa meningkatkan risiko infeksi serta peradangan yang terjadi di jaringan paru. Udara kotor bisa menyerang paru dan menyebabkan pembengkakan serta iritasi yang berada di jaringan paru, akhirnya iritasi ini menyebabkan infeksi paru. 

Kondisi ini lebih berisiko menyerang anak-anak. Bukan hanya itu, dampak dari polusi udara ini juga dapat terjadi pada orang sehat atau orang yang mempunyai riwayat asma, dan sejumlah penyakit paru lainnya, sehingga dapat menyebabkan kondisinya menjadi semakin buruk. 

7. Perkembangan Anak Menjadi Terhambat

Dampak pencemaran udara ternyata juga dapat menghambat serta memperlambat perkembangan paru-paru yang dimiliki oleh anak-anak. Akhirnya, paru-paru tidak dapat berfungsi dengan maksimal saat beranjak dewasa. Bukan hanya itu, polusi udara juga memiliki dampak negatif pada perilaku anak serta perkembangan otak mereka. 

8. Mengurangi Risiko Keguguran, Kelahiran Prematur dan Lainnya

Saat ibu hamil terkena polusi udara, hal ini dapat meningkatkan risiko kelahiran berat badan yang rendah, bahkan kematian bayi. Tidak hanya itu, bahkan buruknya partikel udara juga dapat memungkinkan terjadinya pelemahan dan peradangan plasenta.

Kondisi ini bisa menyebabkan kelahiran bayi prematur. Risiko keguguran semakin lama juga menjadi semakin meningkat. 

9. Terjadi Gangguan Pernapasan

Polusi udara juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan mulai dari sesak napas, batuk, napas pendek hingga mengi. 

10. Memunculkan Penyakit Paru Lain

Polusi udara juga bisa menyebabkan berbagai masalah penyakit paru-paru seperti bronchitis, pneumonia dan lainnya. Demikian penjelasan mengenai dampak pencemaran udara. Ternyata, ada begitu banyak efek yang dapat ditimbulkan dari pencemaran ini. Untuk ikut serta mengurangi risiko dampak pencemaran, tidak ada salahnya untuk melakukan pengujian dan inspeksi untuk pabrik yang Anda kelola.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Feb, 2023
Pencemaran Udara: Pengertian, Contoh, Penyebab, Penanganan

Pencemaran udara atau yang juga disebut dengan polusi udara umumnya disebabkan oleh pelepasan sejumlah bahan kimia di atmosfer. Polusi ini bisa terjadi disebabkan karena aktivitas manusia maupun secara alami.

Polutan dengan bahan kimia serta senyawa di udara yang tidak terjadi dengan alami mampu menurunkan kualitas udara dan sangat berbahaya untuk makhluk yang hidup di bumi. Sebenarnya, seperti apa polusi udara ini? bagaimana cara menanggulanginya?

 

Pengertian Pencemaran Udara

Bila melihat arti dari Encyclopaedia Britannica, polusi udara merupakan pelepasan sejumlah gas, benda padat dan terbelah halus ke atmosfer dan tersebar melebihi kapasitas alami lingkungan untuk menyerapnya. 

Sedangkan, bila melihat pengertian dari National Geographic, polusi adalah campuran partikel serta gas yang bisa mencapai konsentrasi berbahaya, entah di luar atau di dalam ruangan. Polutan yang menyebabkan polusi ini seperti metana, jelaga, asap, jamur, serbuk dan lainnya. 

Polusi disebabkan karena partikel padat, cair serta gas tertentu dan tersuspensi dalam udara. Partikel ini disebut dengan aerosol. Partikel ini bisa berasal dari berbagai macam sumber. Tidak sedikit aerosol yang masuk dalam atmosfer saat aktivitas pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi hingga kayu.

 

Contoh Pencemaran Udara

Pencemaran Udara: Pengertian, Contoh, Penyebab, Penanganan

Ada berbagai contoh dari polusi udara ini, seperti asap kendaraan bermotor. Sekarang ini, setiap rumah memiliki kendaraan bermotor, baik sepeda motor maupun mobil. Tidak hanya itu, jumlah pengguna kendaraan juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Dengan banyaknya penggunaan sepeda motor, asap atau polusi yang dihasilkan juga mengalami peningkatan dan dapat membuat kualitas udara mengalami penurunan.

 

Penyebab Pencemaran Udara

Ada berbagai hal yang menjadi penyebab polusi udara, antara lain:

1. Zat Sisa Pencernaan Hewan

Udara dapat tercemar secara alami disebabkan karena proses pencernaan hewan. Hal ini disebabkan karena pelepasan metana dalam atmosfer dan akhirnya dapat berubah menjadi gas rumah kaca. 

2. Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan sering terjadi dengan alami dan disebabkan karena terik dan panas matahari. Asap dari kebakaran hutan juga memiliki kandungan berbagai macam jenis zat yang memiliki kandungan polutan mulai dari karbondioksida, sulfur dioksida dan lainnya. 

3. Letusan Gunung

Letusan gunung yang mengeluarkan sejumlah material bisa membuat lapisan dalam atmosfer menjadi kotor. Asap yang terjadi ketika gunung meletus juga memiliki kandungan polutan sehingga mencemari udara. 

4. Membakar Sampah

Baik dalam skala besar atau kecil, membakar sampah bisa menyebabkan asap dan akhirnya dapat menurunkan kualitas udara.

 

Cara Menanggulangi Pencemaran Udara

Pencemaran Udara: Pengertian, Contoh, Penyebab, Penanganan

Agar dapat menanggulangi polusi udara, berikut berbagai hal yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Kurangi Kendaraan Bermotor

Perlu diketahui, transportasi yang berada di jalanan adalah penghasil oksida nitrogen yang paling besar. Nitrogen oksida adalah polutan udara yang mempunyai efek buruk pada paru-paru. 

Polutan yang berbahaya dari kendaraan ini bisa dirasakan di kota besar dan lalu lintas padat. Agar dapat membantu mengurangi polusi kendaraan bermotor, hindari berkendara di jalanan ketika jam macet. 

Selain itu, hindari menggunakan mobil berbahan bakar diesel, umumnya mobil dengan bakar diesel akan mengeluarkan banyak nitrogen oksida. 

2. Hemat Energi

Ada sejumlah penelitian yang mengungkap bila berbagai masalah kesehatan muncul karena pembakaran fosil. Pembakaran fosil ketika produksi energi bisa menimbulkan polutan. Polutan yang dihasilkan ini seperti nitrogen oksida, sulfur oksida, karbondioksida dan berbagai polutan yang lain. 

Zat ini tidak hanya memberikan dampak buruk pada kesehatan manusia, tetapi juga pada lingkungan. Oleh sebab itu, langkah yang dapat dilakukan ialah mengurangi penggunaan listrik di tempat kerja serta di rumah. Contohnya, mencabut colokan yang sudah tidak digunakan, menggunakan AC seperlunya, mematikan lampu saat siang hari dan lainnya. 

3. Beli Produk dari Hasil Daur Ulang

Ada berbagai macam proses yang harus dilakukan ketika akan membuat sebuah produk. Contohnya seperti bahan baku yang harus ditambang, kemudian diangkut dan akhirnya diubah ke produk siap pakai. 

Di setiap tahap pembuatan barang, tentu saja disertai dengan bahan kimia gas rumah kaca, emisi dan sejumlah polutan yang lainnya. Tetapi, dengan mempergunakan produk daur ulang, penggunaan energi serta polusi dapat berkurang, sehingga, Anda dapat menggunakan produk daur ulang sebelum ingin membeli sesuatu. 

4. Gunakan Produk Sustainable

Studi yang diterbitkan International Journal of Science tahun 2017 menyebutkan bila 22% kematian dini disebabkan karena polusi udara sering terjadi di negara yang memproduksi barang murah. 

Negara yang memproduksi barang murah umumnya tidak mempunyai batasan emisi, sehingga udara kotor dari negara mereka menjadi udara yang dipergunakan untuk bernafas. Oleh sebab itu, pola yang kita konsumsi akan mempengaruhi tingkat polusi udara global.

Mulai dari sekarang, sebisa mungkin pertimbangkan kembali ketika ingin membeli barang baru, sehingga kualitas udara bisa menjadi lebih baik lagi. Bila ingin membeli produk baru, sebisa mungkin cari perusahaan yang memiliki komitmen untuk mengurangi polusi udara. 

5. Menanam Pohon

Salah satu langkah kecil yang dapat dilakukan agar polusi udara dapat berkurang dengan signifikan adalah menanam pohon di lingkungan sekitar rumah. Sesuai dengan sebuah penelitian, pohon mampu menyerap hingga 2000 ton partikel berbahaya udara perkotaan. 

Bukan hanya menghilangkan partikel tetapi pohon juga mampu menurunkan kadar nitrogen dioksida, karbon dioksida, sulfur dioksida, ozin, dioksin, benzene dan lainnya. Pohon yang ditanam di rumah Anda juga dapat memperlambat pencemaran udara sehingga udara tersebut tidak terbawa terlalu jauh oleh angin.

6. Bersepeda Atau Menggunakan Alat Transportasi Umum

Sekarang ini di Indonesia, pemerintah sudah banyak memberi kemudahan dan fasilitas menggunakan transportasi umum. Menggunakan moda transportasi umum untuk bekerja juga menjadi sebuah langkah yang baik agar dapat mengurangi polusi. 

Bahlan, meskipun hanya sekali dua kali menggunakan transportasi umum, Anda sudah berkontribusi mengurangi kemacetan dan polusi udara.

Berjalan serta naik sepeda dapat memberi berbagai manfaat, Anda dapat mencari jalan pintas yang sempit serta hidup dengan lebih sehat.

7. Makan Produk Organik

Perlu diketahui, industri konvensional menjadi penghasil nitro oksida, amonia serta bisa memancarkan metana dengan konsentrasi tinggi. Sebuah fakta yang berasal dari penelitian menyatakan jika polutan tersebut menyatu serta membentuk partikel halus sehingga dapat merusak sistem pernapasan. 

Oleh sebab itu, Anda harus mempertimbangkan untuk memilih produk organik dibandingkan dengan konvensional. Bukan hanya itu, sebisa mungkin cari produk lokal, sehingga dapat mengurangi emisi dari energi dan transportasi yang digunakan untuk mendapatkan makanan.

8. Kurangi Mengonsumsi Daging

Hal lain yang dapat dilakukan agar pencemaran udara dapat dikurangi adalah mengurangi konsumsi daging. Konsumsi daging sapi menghasilkan hingga 5 kali emisi lebih banyak. 

Dengan mengurangi konsumsi daging, Anda akan menurunkan polusi udara serta membuat pengeluaran pembelian makanan berkurang. 

Pencemaran udara menjadi salah satu masalah pelik hingga sekarang. Sebisa mungkin, kurangi polusi udara mulai dari diri kita sendiri. 

Mutu Certification merupakan salah satu pilihan ketika Anda sedang mencari jasa inspeksi, pengujian maupun sertifikasi untuk berbagai macam industri.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

28 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PD Rizky Jati

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PD Rizky Jati Download

27 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Muaro Jambi

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Muaro Jambi Download

27 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Jombang

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Sumber Graha Sejahtera Cabang Jombang Download

27 Feb, 2023
Notification of RSPO ASA-1.4 Bumi Permai POM and Rahayu POM PT Prima Mitrajaya Mandiri and PT Teguh Jayaprima Abadi Subsidiary of MP Evans Group PLC

Notification of RSPO ASA-1.4 Bumi Permai POM and Rahayu POM PT Prima Mitrajaya Mandiri and PT Teguh Jayaprima Abadi Subsidiary of MP Evans Group PLC : Download ENG

27 Feb, 2023
Notification of RSPO ASA-1.4 Leidong West POM of PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia Subsidiary of Golden Agri Resources Ltd

Notification of RSPO ASA-1.4 Leidong West POM of PT Maskapai Perkebunan Leidong West Indonesia Subsidiary of Golden Agri Resources Ltd : Download ENG

27 Feb, 2023
Mengenal Apa Itu P3K Serta Tugas dan Tujuan

P3K adalah salah satu tindakan yang dibutuhkan ketika berada di situasi darurat. Saat seseorang mengalami kecelakaan, sejumah risiko dapat terjadi mulai dari munculnya luka-luka, pingsan dan yang lainnya. 

Bahkan, korban kecelakaan dapat meninggal dunia bila tidak sesegera mungkin memperoleh pertolongan. Ketika terjadi hal ini, peran P3K sangat diperlukan. Ketika P3K dilakukan dengan maksimal, nyawa korban akan dapat diselamatkan.

Lantas, apa itu P3K? Berikut penjelasan selengkapnya.

 

Apa Itu P3K ?

P3K merupakan sebuah upaya yang diberi ke korban kecelakaan agar dapat menyelamatkan nyawa mereka. Tindakan dari P3K ini juga sering dikatakan sebagai usaha untuk meringankan cedera, sehingga cedera yang terjadi tidak begitu parah. 

Bukan hanya itu, P3K juga mempunyai tujuan agar dapat mempertahankan imunitas korban hingga memperoleh tindakan lanjutan. Bagaimana dengan P3K tempat kerja? 

P3K tempat kerja merupakan tindakan untuk memberi pertolongan pertama ke karyawan atau buruh dengan cepat. Pertolongan ini diberi bagi mereka yang mengalami cedera atau sakit saat sedang bekerja.

Baca juga: Apa Itu Ahli K3 Umum

 

Tugas Petugas P3K

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, P3K adalah hal penting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Umumnya, petugas P3K yang berada di perusahaan adalah buruh yang ditunjuk oleh manajemen serta diberikan sejumlah tugas tambahan. 

Peran dari tugas P3K ini tentu saja sangat penting serta dibutuhkan. Lebih-lebih di industri yang mempunyai risiko kecelakaan kerja tinggi. Minimal, harus terdapat satu petugas P3K yang berada di setiap instansi, dengan 150 tenaga kerja serta risiko kecelakaan kerja.

Berikut sejumlah tugas petugas P3K adalah:

1. Melakukan Perawatan Fasilitas P3K

Perlu diketahui, fasilitas P3K ini merupakan seluruh perlengkapan, bahan, hingga peralatan yang dipergunakan ketika melakukan pertolongan pertama, atau ketika terjadi kecelakaan kerja di perusahaan. 

Fasilitas ini harus dijaga dengan baik agar semakin mempermudah kegiatan P3K. Sehingga, menjaga fasilitas P3K ini telah menjadi tugas dari petugas P3K. Berikut sejumlah fasilitas yang harus dijaga dengan baik, antara lain:

  • Ruang P3K. Jika dilihat secara ideal, ruang P3K ini berada dekat dengan kamar mandi, mudah dijangkau dari area kerja, dekat dengan jalan keluar serta dekat dengan parkir kendaraan. 
  • Kotak P3K. Kotak P3K adalah kotak yang berisi bahan serta alat untuk kebutuhan pelaksanaan P3K di tempat kerja. Kotak P3K ini harus diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau. Kebutuhan di kotak P3K ini juga harus disesuaikan dengan jumlah pekerja serta jumlah unit. 
  • Alat transportasi dan evakuasi. Sejumlah alat transportasi dan evakuasi yang bisa digunakan dalam P3K ini seperti tandu, kursi roda, hingga alat bantu pernapasan. Bila memungkinkan, alat P3K juga harus ada mobil ambulans maupun kendaraan lain yang bisa digunakan untuk pengangkutan korban. 
  • Petugas P3K. Jumlah dari petugas P3K ini bisa disesuaikan dengan risiko besarnya kecelakaan yang terjadi di tempat kerja.

2. Melakukan Tindakan P3K Di Area Kerja

Peran dari petugas P3K sangat diperlukan ketika kecelakaan terjadi atau terdapat rekan kerja yang jatuh sakit di tempat kerja. Umumnya, tindakan P3K yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi yang dimiliki korban. 

Contohnya, korban mengalami patah tulang yang disebabkan oleh kecelakaan kerja, tentu saja pertolongan pertama yang diberikan adalah menghentikan pendarahan tersebut serta memberi tekanan di luka dengan menggunakan kain bersih atau perban yang steril tanpa menggerakkan tubuh korban. 

3. Melaporkan Kegiatan P3K Ke Pengurus

Petugas P3K harus selalu melaporkan kegiatan yang dilakukannya pada pengurus. Pengurus merupakan orang yang memiliki tugas untuk memimpin tempat kerja atau manajemennya. 

4. Mencatat Seluruh Kegiatan P3K

Perlu diketahui, seluruh kegiatan P3K yang dilakukan harus tercatat di dalam buku kegiatan. Tujuan dari hal ini adalah agar dapat memberi data yang valid ke pihak lain. 

Contohnya pada rumah sakit rujukan mengenai kronologi kejadian, identitas dari korban. Kemudian riwayat penyakit sampai tindakan P3K yang sudah dilakukan. 

Dengan mencatat semua kegiatan, hal ini juga berguna untuk melaporkan ke pengurus hal-hal yang ada di instansi atau pihak lain yang berkaitan di dalamnya.

 

Tujuan Petugas P3K

Kegiatan P3K yang dilakukan oleh petugas sudah pasti memiliki tujuan. Tujuan P3K adalah:

1. Mencegah Kondisi Korban Menjadi Semakin Parah 

Ketika terjadi kecelakaan, sejumlah kondisi dapat terjadi, contohnya saja seperti henti jantung, patah tulang, cedera otot dan yang lainnya. Agar dapat mencegah kondisi korban berubah menjadi semakin parah, tindakan P3K dapat dilakukan. 

Tetapi, tindakan tersebut harus dilakukan sesuai diagnosis serta panduan penanganan yang sudah dipelajari oleh petugas P3K ketika berada di pelatihan. 

2. Menyelamatkan Nyawa

Tujuan dari petugas P3K adalah menyelamatkan nyawa korban dari kematian dan kecacatan semaksimal mungkin. Agar dapat mencapai tujuan tersebut, petugas P3K diharuskan dapat mendeteksi kondisi yang dapat membahayakan nyawa korban. 

Contohnya saja seperti korban mengalami henti jantung, petugas P3K harus mampu melakukan resusitasi jantung paru, sehingga jantung korban bisa kembali berdetak serta kembali bernapas. 

3. Mencari Pertolongan yang Lebih Lanjut

P3K juga menjadi tindakan yang tujuannya untuk mencari pertolongan lebih lanjut pada korban yang terkena kecelakaan. Contohnya saja seperti bantuan yang berasal dari tim medis rumah sakit. 

Sembari menunggu bantuan tersebut, petugas P3K harus mengupayakan korban bertahan hingga tim medis yang berasal dari rumah sakit datang ke lokasi. Petugas P3K juga harus menjauhkan korban dari kecelakaan lanjutan. 

Contohnya seperti menjauhkan korban dari tempat semula. Kemudian, ketika menunggu tim medis datang, petugas P3K harus memperhatikan tanda denyut jantung, pernapasan serta tanda yang disebabkan karena shock. 

Bila korban kecelakaan mengalami kendala pendarahan, pernapasan atau tanda syok, sebisa mungkin segera beri pertolongan pertama yang sesuai dengan SOP. 

4. Mempertahankan Imunitas

Setelah terjadi kecelakaan, tentu korban akan merasa takut dan syok. Meskipun tidak disadari, kondisi ini akan melemahkan sistem imun tubuh korban, bahkan bila dibiarkan begitu saja bisa menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan korban. 

Tetapi, dengan pertolongan pertama yang dilakukan oleh petugas P3K, korban akan merasa lebih nyaman dan aman. Perasaan ini tentu dapat membuat imunitas tubuhnya menjadi semakin meningkat, sehingga korban nantinya mempunyai semangat dan harapan agar dapat kembali pulih dari kecelakaan. 

5. Penunjang Penyembuhan

Tidak sedikit korban kecelakaan di tempat kerja yang tidak merasakan hal apapun ketika terjadi kecelakaan. Lebih-lebih jika hanya kecelakaan kecil. Tetapi, bila hal ini diabaikan begitu saja, korban dapat merasakan nyeri yang berada sampai ke seluruh tubuh. 

Inilah alasan mengapa tindakan P3K sangat penting. Agar nantinya rasa nyeri yang dirasakan dapat diatasi serta tidak menimbulkan risiko infeksi. 

P3K adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Jangan sampai mengabaikan P3K dan menganggapnya menjadi hal yang tidak penting. Dalam sertifikasi industry, P3K ini juga menjadi hal yang dibutuhkan. Saat membutuhkan jasa pengujian di berbagai industri, Mutu Certification siap untuk membantu Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Feb, 2023
Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-3 PHL PT Utama Damai Indah Timber

Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-3 PHL PT Utama Damai Indah Timber : Download

27 Feb, 2023
9 Perbedaan Sertifikasi Ahli K3 Umum BNSP dan Kemnaker RI

Sertifikasi Ahli K3 Umum (AK3U) adalah sebuah proses pemberian sertifikat berdasarkan keikutsertaan seseorang pada serangkaian pelatihan. Tujuan pemberian sertifikat ini untuk mengakui keahlian orang tersebut di bidang K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

Di Indonesia, sertifikasi AK3U terdiri atas 2 jenis, yaitu sertifikasi AK3U BNSP dan sertifikasi AK3U Kemnaker RI. Meski sama-sama diberikan untuk seorang ahli di bidang K3, terdapat perbedaan yang cukup spesifik di antara keduanya.

 

9 Perbedaan Antara Sertifikasi Ahli K3 Umum dari BNSP dan Kemnaker RI

Setiap perusahaan umumnya mencantumkan persyaratan khusus untuk merekrut seorang Ahli K3 Umum. Ada yang meminta sertifikasi BNSP, ada yang meminta sertifikasi Kemnaker, ada pula yang mensyaratkan salah satu di antara keduanya.

Jadi, sebelum mengikuti sertifikasi AK3U, sebaiknya kenali apa saja perbedaan antara sertifikasi dari BNSP dan Kementerian Ketenagakerjaan RI. Berikut rincian perbedaannya:

Baca juga: Gaji Ahli K3 Umum dan Jenjang Karirnya

Lembaga yang Menerbitkan

Sesuai namanya, sertifikasi AK3U BNSP diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi, sedangkan sertifikasi AK3U Kemnaker diterbitkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Sertifikasi AK3U BNSP diterbitkan berdasarkan penilaian atas kompetensi dari assesor (badan penilai) khusus. Sedangkan sertifikasi AK3U Kemnaker diterbitkan berdasarkan pertimbangan dari tim penilai oleh pejabat yang berwenang.

Dasar Hukum

Baik sertifikasi Ahli K3 Umum dari BNSP maupun Kemnaker, keduanya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang sama, yaitu UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Adapun perbedaannya terletak pada dasar hukum penunjukan atau sertifikasi AK3U.

Sertifikasi BNSP mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Kep 42/Men/III/2008. Sedangkan sertifikasi Kemnaker mengacu pada Permenaker No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli K3.

Persyaratan Sertifikasi

Menurut Permenaker No. 2 Tahun 1992, persyaratan sertifikasi AK3U oleh Kemnaker adalah:

  • Riwayat hidup
  • Surat keterangan pengalaman kerja
  • Surat keterangan berbadan sehat
  • Surat keterangan pemeriksaan psikologi
  • Surat berkelakuan baik dari kepolisian
  • Surat keterangan pernyataan bekerja penuh dari perusahaan/instansi terkait
  • Fotokopi ijazah terakhir
  • Sertifikat pendidikan khusus K3 jika ada

Sedangkan persyaratan sertifikasi AK3U BNSP adalah sebagai berikut:

  • Fotokopi ijazah terakhir
  • Fotokopi KTP/kartu identitas
  • Pas foto ukuran 3×4 (2 lembar)
  • Surat rekomendasi jika ada
  • Sertifikat pelatihan K3 sebelumnya jika ada
  • CV

Fungsi dan Posisi

Sertifikat AK3U BNSP hanya melekat secara individu sebagai bentuk pengakuan atas kompetensi dengan wewenang yang terbatas. Sedangkan sertifikasi Ahli K3 Umum Kemnaker secara otomatis akan melekat secara individu maupun instansi, sebab pemegangnya akan memperoleh kewajiban dan wewenang khusus dari Kemnaker.

Kompetensi

AK3U BSNP memiliki 7 kompetensi utama sesuai tingkatannya, yaitu mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi, mengkomunikasikan ide-ide /informasi, merencanakan/mengorganisasikan kegiatan, bekerja sama dengan orang lain/kelompok, menggunakan gagasan, memecahkan masalah, dan menggunakan teknologi.

Sedangkan AK3U Kemnaker harus memiliki kompetensi sebagai pengawas jalannya undang-undang K3 serta berkompetensi melakukan identifikasi, evaluasi, dan pengendalian masalah-masalah K3 sesuai bidang atau tempat kerjanya.

Dokumen yang Diperoleh

Setelah mengikuti sertifikasi, AK3U BNSP akan memperoleh sertifikasi kompetensi sesuai unit kompetensi yang diujikan. Sedangkan AK3U Kemnaker akan memperoleh lisensi K3, SKP AK3U, dan sertifikat keikutsertaan pembinaan calon AK3U.

Masa Pelatihan

Masa pelatihan sertifikasi AK3U BNSP adalah selama 4 hari kerja untuk setiap tingkatan, sedangkan masa pelatihan sertifikasi AK3U Kemnaker adalah selama 12 hari kerja.

Masa Berlaku dan Perpanjangan

Sertifikat AK3U BNSP maupun Kemnaker memiliki masa berlaku yang sama, yaitu 3 tahun. Perbedaannya terletak pada cara perpanjangan. Khusus AK3U Kemnaker, setelah 3 tahun pemegangnya wajib memperpanjang lisensi K3 dan SKP tanpa perlu ujian ulang. Sedangkan pemegang AK3U BNSP wajib mengikuti ujian ulang.

Untuk memperoleh sertifikat AK3U dari BNSP maupun Kemnaker, Anda bisa mengikuti sertifikasi Ahli K3 Umum di lembaga sertifikasi resmi. Mutu Certification adalah lembaga sertifikasi yang juga melayani audit SMK3 resmi sesuai regulasi Kemnaker. Jadi, Anda dapat mempercayakan sertifikasi Anda kepada Mutu Certification.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Feb, 2023
Mengintip Gaji Ahli K3 Umum Beserta Jenjang Karirnya di Indonesia

Ahli K3 Umum adalah profesi yang penting dengan tanggung jawab kerja yang besar. Oleh karena itu, gaji Ahli K3 Umum dalam berbagai jenjang karir juga termasuk salah satu yang tertinggi, khususnya di Indonesia.

Bahkan untuk lulusan baru (fresh graduate) dengan pengalaman kerja minimal, gaji yang diperoleh bisa setara atau bahkan lebih tinggi dari sarjana non K3. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab tingginya minat untuk bekerja di bidang ini.

Baca juga: Tanggung Jawab dan Tugas Ahli K3 Umum

Kisaran Standar Gaji Ahli K3 Umum di Berbagai Sektor

Ada beberapa faktor yang menentukan besaran gaji seorang AK3U. Di antaranya skala perusahaan, tugas dan tanggung jawab yang dimiliki (jabatan), jenjang karir, masa kerja, tingkat pendidikan, hingga keahlian atau kompetensi.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Feb, 2023
Apa Itu Ahli K3 Umum dan Apa Saja Tugasnya?

Ahli K3 Umum (AK3U) adalah seseorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Petugas AK3U juga bertanggung jawab memastikan lingkungan kerja dan kegiatan kerja di suatu organisasi atau perusahaan aman dan sehat bagi para pekerjanya.

Secara umum, AK3U bertugas menganalisis risiko dan penilaian bahaya di lingkungan kerja. Dalam melakukan tugasnya, mereka harus memastikan semua aspek lingkungan kerja aman dan sehat sesuai standar yang berlaku.

Karena itu, seorang petugas AK3U wajib mengetahui prinsip-prinsip, peraturan, dan kebijakan pemerintah terkait K3. Hal ini untuk menjamin bahwa penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) di perusahaan sudah sesuai peraturan perundang-undangan.

Baca juga: 10 Universitas dengan Jurusan K3 Terbaik di Indonesia

Definisi dan Tugas Seorang Ahli K3 Umum

Sesuai definisi umum di atas, AK3U adalah seorang ahli yang berkompeten di bidang K3, dibuktikan dengan kepemilikan sertifikasi Ahli K3 Umum dari Kemnaker. Wajib bagi setiap perusahaan untuk memiliki AK3U. Jika tidak punya, maka perusahaan tersebut wajib memberi kursus atau pelatihan khusus agar pegawainya memperoleh sertifikasi AK3U.

Pemegang sertifikat AK3U tersebut memiliki tugas dan wewenang yang berbeda dengan ahli K3 Muda, Madya, dan Utama (Ahli K3 BNSP). Dalam peraturan perundang-undangan, AK3U dari Kemnaker disebut sebagai tenaga teknik berkeahlian khusus yang bertugas mengawasi penaatan terhadap undang-undang K3. Berikut rincian tugas-tugasnya:

1. Advisor K3 Perusahaan

Pertama-tama, seorang AK3U Kemnaker bertugas menjadi penasihat atau advisor perusahaan terkait dengan pelaksanaan K3. Mereka juga menempati posisi sebagai sekretaris dalam Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).

2. Memastikan Lingkungan Kerja Sesuai Standar K3

Selanjutnya, seorang Ahli K3 Umum wajib memastikan bahwa semua peralatan keselamatan yang digunakan di tempat kerja memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan. Peralatan tersebut bisa berupa helm, sepatu keselamatan, tali pengaman, atau alat-alat lain yang diperlukan untuk meminimalkan risiko kerja.

3. Menginspeksi Peralatan Keselamatan Secara Berkala

Selain memastikan kondisi dan lingkungan kerja sesuai standar, AK3U juga harus melakukan inspeksi terhadap peralatan keselamatan secara berkala untuk memastikan bahwa peralatan tersebut masih dalam kondisi baik dan dapat berfungsi dengan baik.

4. Memastikan Pemenuhan K3 Perusahaan

Tugas seorang AK3U sangat penting dalam memastikan bahwa semua kegiatan kerja di suatu perusahaan atau instansi berjalan dengan aman dan sudah memenuhi standar keselamatan kerja yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kemnaker.

5. Melakukan Evaluasi Risiko di Tempat Kerja

Tugas utama seorang Ahli K3 Umum adalah melakukan evaluasi risiko di tempat kerja dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko tersebut. Evaluasi ini mencakup penilaian terhadap kemungkinan potensi terjadinya kecelakaan, bahaya yang mungkin timbul, dan potensi dampak negatifnya bagi kesehatan pekerja.

6. Membuat Rekomendasi untuk Mengurangi Risiko

Setelah melakukan evaluasi risiko, AK3U bertugas untuk membuat rekomendasi sebagai langkah mengurangi resiko tersebut. Rekomendasi ini bisa berupa perubahan prosedur kerja, penggunaan peralatan keselamatan yang tepat, penggunaan bahan kimia yang aman, atau perubahan desain tempat kerja.

7. Memberi Pelatihan dan Pendidikan K3

Tugas selanjutnya adalah memberikan pelatihan dan pendidikan kepada pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Pelatihan ini bisa berupa penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan bahan kimia, atau prosedur evakuasi darurat.

Jadi, AK3U pada dasarnya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua perusahaan atau instansi tempat ia bekerja mematuhi semua peraturan dan regulasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja.

Selain petugas AK3U, pihak perusahaan juga wajib memiliki sertifikasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Jika butuh layanan audit dan penilaian SMK3 yang kredibel dan profesional, Anda bisa mempercayakannya pada Mutu International.

Mutu International adalah lembaga sertifikasi yang juga melayani audit SMK3 resmi sesuai regulasi Kemnaker dan ISO 45001. Selain memberikan sertifikasi Ahli K3 Umum pada karyawan.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Feb, 2023
Memahami Tanggung Jawab dan Tugas Seorang Ahli K3 Umum

Sebagai salah satu bentuk komitmen dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan selama di tempat kerja, maka pemerintah mewajibkan setiap perusahaan untuk memiliki tenaga Ahli K3 Umum (AK3U). Artinya, tugas Ahli K3 Umum pada dasarnya adalah memastikan bahwa kondisi kerja di suatu perusahaan sudah aman dan sehat sesuai standar.

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab tersebut, staf atau tenaga AK3U melakukan berbagai tahapan kerja khusus. Di antaranya seperti identifikasi serta evaluasi terhadap bahaya dan risiko yang ada di tempat kerja, hingga pelatihan dan evaluasi pada para pekerja.

Baca juga: Perusahaan yang Wajib Menerapkan K3 di Tempat Kerja

 

Wewenang, Kewajiban, Tanggung Jawab, dan Tugas Ahli K3 Umum

Tidak sembarang orang bisa menjadi Ahli K3 Umum. Dibutuhkan sertifikat resmi dari Kementerian Tenaga Kerja atau BNSP (Badan Nasional Standarisasi Profesi) sebagai jaminan bahwa petugas tersebut memang berkualifikasi sebagai seorang AK3U.

Lalu, apa saja peran, wewenang, kewajiban, tanggung jawab, dan tugas Ahli K3 Umum yang wajib untuk dilaksanakan di tempat kerja? Berikut ini rincian lengkapnya:

Peran Ahli K3 Umum

Menurut posisi atau jabatannya, peran seorang AK3U di perusahaan bisa berada di lini fungsional atau struktural. Pada lini fungsional, mereka bisa menjadi sekretaris P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Sedangkan di lini struktural, AK3U bisa menindaklanjuti rekomendasi atau saran terkait sistem K3.

Wewenang Ahli K3 Umum

Berdasarkan kualifikasinya, setiap staf AK3U memiliki kewenangan untuk mengawasi sistem K3 di perusahaan tempat ia bekerja. Berikut ini beberapa kewenangan yang mereka miliki:

  • Mengawasi tempat kerja sesuai penunjukan.
  • Memperoleh informasi atau keterangan terkait dengan pelaksanaan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja sesuai bidangnya.
  • Melakukan pengawasan, pemeriksaan, pengujian, analisis, evaluasi, pemberian syarat, serta pembinaan K3 di lingkup kerja. Meliputi kondisi dan fasilitas tenaga kerja, peralatan, proses produksi, penanganan bahan, cara kerja, lingkungan, hingga sifat pekerjaannya.

Kewajiban Ahli K3 Umum

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, seorang AK3U memiliki kewajiban sebagai berikut:

  • Membantu pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan terkait K3, sesuai dengan bidang yang ditentukan pada keputusan penunjukannya.
  • Memberi pelaporan pada Kemnaker atau pejabat terkait yang ditunjuk terkait hasil pelaksanaan tugasnya.
  • Merahasiakan segala keterangan terkait rahasia instansi atau perusahaan yang berhubungan dengan jabatannya.

Tanggung Jawab dan Tugas Ahli K3 Umum

Sementara itu, tugas dan tanggung jawab utama seorang Ahli K3 Umum adalah untuk memastikan perusahaan sudah menerapkan K3 sesuai kebijakan yang diberlakukan. Umumnya, setiap petugas AK3U di perusahaan wajib menjalankan tugas berikut::

  • Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait K3.
  • Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja yang memenuhi prinsip K3.
  • Merencanakan dan menyusun program K3 perusahaan.
  • Membuat prosedur serta instruksi kerja untuk menerapkan K3.
  • Melakukan sosialisasi, penerapan, serta pengawasan terhadap pelaksanaan program, prosedur, dan instruksi kerja.
  • Mengevaluasi dan menyusun laporan penerapan SMK3 serta pedoman teknisnya.
  • Mengusulkan perbaikan metode kerja berbasis K3 jika diperlukan.
  • Melakukan penanganan pada kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta keadaan darurat.

Tanggung jawab dan tugas Ahli K3 Umum memang tidak mudah. Oleh karena itu, setiap calon AK3U wajib menjalani pelatihan serta serangkaian tes agar layak memperoleh sertifikat dan gelar tersebut.

Selain pekerja, pihak perusahaan juga wajib memperoleh sertifikasi di bidang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Untuk menjamin implementasi K3 di perusahaan Anda, Anda bisa menggunakan layanan audit dan penilaian SMK3 dari Mutu International.

Mutu International adalah lembaga sertifikasi, audit, dan inspeksi yang telah ditunjuk sebagai Badan Audit resmi K3 dari Kemnaker sejak tahun 2016. Untuk memastikan implementasi tugas Ahli K3 Umum perusahaan Anda telah berjalan sesuai aturan.

Baca juga: Universitas Terbaik Jurusan K3 di Indonesia

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

27 Feb, 2023
Jenis dan Manfaat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

Air limbah adalah salah satu satu masalah utama dalam berbagai sektor industri maupun domestik, sehingga dibutuhkan fasilitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang memadai. IPAL sendiri merupakan seperangkat sistem, teknik, dan alat yang dibuat untuk pemrosesan dan pengelolaan air limbah sebelum dibuang ke lingkungan.

Dengan menggunakan IPAL, limbah yang akan dibuang bisa dikontrol kualitasnya agar memenuhi standar baku mutu yang aman. Sebab air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, mengganggu kesehatan manusia, serta mengganggu kehidupan biota di perairan.

 

Apa Itu IPAL dan Perannya dalam Sistem Pengelolaan Air Limbah?

Dalam kesehariannya, manusia akan selalu menghasilkan air limbah dari aktivitas sehari-hari, mulai dari mandi, memasak, mencuci piring, menyiram tanaman, hingga buang air. Selain itu, kegiatan lain seperti industri, operasional pabrik, hingga aktivitas pertanian juga selalu menghasilkan air limbah dalam volume besar.

Oleh karena itu, dibutuhkan IPAL sebagai solusi sarana dan prasarana pengolahan air limbah. Pada dasarnya, IPAL adalah suatu sistem pengolahan air limbah yang bertujuan untuk menghilangkan kontaminan dari air limbah sebelum air tersebut dibuang ke lingkungan.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) No. 32 Tahun 2009 yang mewajibkan aturan mengenai pengelolaan air limbah. Oleh karena itu, wajib bagi setiap perusahaan atau industri besar untuk memiliki instalasi pengolahan air limbah sendiri sebagai bentuk komitmen menaati peraturan pemerintah.

Selain itu, hasil pengolahannya harus sudah memenuhi standar maksimum dari setiap parameter yang disyaratkan pada peraturan pemerintah terkait. Parameter tersebut di antaranya meliputi kandungan BOD, COD, pH, TSS, minyak dan lemak, amonia, bakteri coliform, hingga debit maksimum.

 

Jenis-jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah

Sistem pengelolaan air limbah yang digunakan bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis IPAL-nya. Sementara itu, jenis-jenis Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL bisa diklasifikasikan berdasarkan peruntukan atau sumber air limbahnya, yaitu sebagai berikut:

1. IPAL Komunal

Sesuai namanya, IPAL komunal adalah instalasi pengolahan air limbah yang digunakan secara komunal atau bersama-sama dalam suatu kawasan pemukiman secara terpusat.

Pada sistem ini, setiap rumah tangga atau fasilitas umum yang memiliki MCK pribadi akan menghubungkan saluran pembuangannya ke sistem perpipaan IPAL komunal. Jenis sistem IPAL ini biasa digunakan untuk pengelolaan air limbah domestik pada wilayah yang tidak memungkinkan penggunaan IPAL mandiri.

2. IPAL Mandiri

Kebalikan dari IPAL komunal, IPAL mandiri adalah instalasi pengolahan air limbah yang dibuat secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan pengolahan air limbah perorangan, per bangunan, atau per keluarga secara khusus.

Meskipun jangkauannya lebih sempit dari IPAL komunal, namun jenis IPAL ini lebih efektif untuk mengolah air limbah dengan volume kecil dari kelompok yang lebih kecil pula. Meskipun biayanya lebih murah, namun pemilik IPAL mandiri harus mampu mengelola instalasi pengolahannya sendiri.

3. IPAL Industri

Selanjutnya ada IPAL industri, yaitu fasilitas pengelolaan air limbah yang dibuat khusus untuk mengolah air limbah dari kegiatan industri, baik itu dari pabrik maupun perusahaan dalam berbagai sektor.

Berbeda dengan IPAL komunal dan mandiri yang hanya fokus mengolah air limbah domestik dari rumah tangga, maka karakteristik air limbah industri lebih bervariasi. Hal ini karena sifat air limbah dari proses industri bisa berbeda-beda tergantung pada sektornya. Misal, sifat air limbah batu bara tentu berbeda dengan limbah cair medis.

 

Tahap Pengolahan Air Limbah di Sistem IPAL

Jenis dan Manfaat Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

Dalam pengelolaan air limbah, terdapat beberapa jenis teknologi pengolahan yang tahapan aplikasinya berbeda-beda, tergantung pada karakteristik air limbah yang akan diolah. Pasalnya, setiap karakteristik tertentu memerlukan tahapan pengolahan khusus.

Berdasarkan sifatnya, air limbah memiliki karakteristik fisik, kimia, serta biologis. Adapun tahapan pengolahan air limbah yang umumnya berlangsung di sistem IPAL adalah sebagai berikut:

1. Preliminary Treatment (Pengolahan Awal)

Pada tahap awal, dilakukan penyaringan air limbah agar partikel-partikel yang terkandung di dalamnya dapat terpisah. Contoh partikel tersebut antara lain seperti pasir, kerikil, plastik, kayu, atau sampah kecil lain yang harus disaring agar tidak merusak alat-alat instalasi pengolahan air limbah di tahap selanjutnya.

2. Primary Treatment (Pengolahan Primer)

Tahap selanjutnya adalah proses untuk menghilangkan partikel padat di air dengan menggunakan proses fisika yang disebut flotasi dan sedimentasi. Hasilnya, partikel padat yang tidak berhasil disaring dari tahap awal akan mengendap, sedangkan partikel minyak dan lemak akan mengapung di permukaan air limbahnya.

3. Secondary Treatment (Pengolahan Sekunder)

Jika didominasi oleh material organik, maka dibutuhkan unit pengolahan sekunder. Ada beberapa teknologi yang bisa diaplikasikan, namun 3 teknik yang paling umum adalah trickling filter, lumpur aktif (activated sludge), atau treatment ponds.

4. Final/Tertiary Treatment (Pengolahan Akhir/Tersier)

Jika pengolahan primer berfokus pada partikel padat dan pengolahan sekunder berfokus pada material organik, maka pengolahan tersier berfungsi untuk membunuh organisme biologis yang bisa menimbulkan penyakit, misalnya bakteri. Bisa melalui penggunaan klorin (klorinasi), sinar ultraviolet, atau teknologi desinfeksi lainnya.

5. Advanced Treatment (Pengolahan Lanjutan)

Terakhir, ada advanced treatment atau pengolahan lanjutan. Tidak semua sistem pengolahan membutuhkan tahapan ini. Biasanya, tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa efluen hasil olahan benar-benar sudah bersih dan layak diolah secara lebih lanjut untuk diminum atau dikonsumsi.

 

Manfaat Instalasi Pengolahan Air Limbah

Setiap rumah tangga maupun industri membutuhkan fasilitas pengelolaan air limbah khusus berupa IPAL agar air limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan. Selain itu, berikut rincian fungsi lainnya dari penggunaan IPAL:

1. Mengurangi Pencemaran Air

IPAL mampu mengurangi pencemaran air dengan menghilangkan kontaminan dari air limbah, sehingga efluen yang dihasilkan dapat diolah kembali menjadi air bersih yang aman dibuang ke lingkungan.

2. Mengurangi Risiko Gangguan Kesehatan

Air limbah yang tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan penyebaran penyakit. Dengan IPAL, kontaminan berbahaya seperti bakteri dan virus dapat dihilangkan.

3. Meningkatkan Kualitas Perairan

Melalui penggunaan IPAL, kualitas air di perairan dapat meningkat, sebab air yang dibuang ke lingkungan sudah melalui proses pengolahan agar lebih bersih dan tidak lagi mengandung kontaminan berbahaya.

4. Menjaga Kelestarian Lingkungan

Dengan mengurangi pencemaran air, maka lingkungan perairan seperti sungai dan laut akan menjadi lebih bersih dan sehat. Hal ini akan berdampak positif bagi keberlangsungan kehidupan biota di perairan.

5. Menjaga Keberlanjutan Industri

IPAL juga dapat membantu industri agar kadar limbahnya lebih sedikit dan konsentrasi polutannya lebih aman dibuang ke lingkungan. Ini dapat membantu menjaga prinsip keberlanjutan (sustainability) industri dan meningkatkan citranya di mata masyarakat.

Selain memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah khusus, setiap industri juga wajib memantau kualitas air limbahnya secara berkala. Hal ini untuk menjamin bahwa hasil olahan IPAL tersebut sudah sesuai dengan baku mutu yang disyaratkan pemerintah.

Laboratorium Uji MUTU International telah ditunjuk sebagai laboratorium resmi penguji mutu air dan air limbah oleh pemerintah Jawa Barat. Selain itu, Mutu International juga melayani validasi dan verifikasi untuk ISO 14064 yang di dalamnya meliputi penanganan dan pembuangan limbah.

Oleh karena itu, Anda bisa mempercayakan pengujian kualitas dan pemantauan pengelolaan air limbah industri Anda kepada Mutu International.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Feb, 2023
Mengenal Apa Itu Limbah Cair Beserta Jenis, Sumber, dan Cara Pengelolaannya

Limbah cair menjadi salah satu jenis limbah yang perlu mendapatkan perhatian dan pengelolaan khusus. Karena kebanyakan air limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun atau B3. Sehingga, tidak hanya mengandung zat yang bisa mengkontaminasi, limbah ini juga bisa menimbulkan bau yang tidak sedap. 

Limbah jenis cair biasanya dihasilkan dari kegiatan industri, rumah tangga, perdagangan, perkantoran, tempat publik, dan lain-lainnya. Selain itu, limbah ini pun mengandung zat yang membahayakan kesehatan ataupun mengganggu kelestarian lingkungan hidup. Untuk menambah pengetahuan Anda mengenai limbah bersifat cair, maka jangan lewatkan pembahasan artikel ini!

 

Apa itu Limbah Cair?

Limbah berupa cairan ini biasanya terdiri dari bahan kimia organik maupun anorganik yang memiliki konsentrasi dan kuantitas tertentu. Tentu saja dampaknya juga tidak baik bagi lingkungan apalagi jika tidak melalui pengolahan terlebih dahulu. 

Biasanya limbah berupa cairan ini dibuang ke saluran khusus air, kolam, sungai, ataupun perairan bebas lainnya, sehingga akan berakibat fatal dan merugikan. Jika sampai terjadi kesalahan dalam prosedur pengolahannya, zat beracun pada cairannya bisa membahayakan ekosistem perairan maupun makhluk hidup sekitar. 

Air yang sudah terkena pencemaran dapat diidentifikasi melalui bau dan perubahan warna. Bisa juga melalui pengujian khusus yang melakukan uji perubahan pH dalam air. Terdapat baku mutu khusus untuk mengkategorikan air bebas dari pencemaran. Pengolahan pada limbah berbentuk cair ini menetralisir limbah dari zat berbahaya sebelum dialirkan keluar.

 

Jenis-jenis Limbah Cair Berdasarkan Sumbernya

Jenis-jenis limbah berbentuk cair ini dikelompokkan berdasarkan sumbernya. Berikut ini merupakan jenis-jenisnya yang harus Anda ketahui.

1. Limbah Rumah Tangga

Limbah yang satu ini berasal dari sisa-sisa kegiatan rumah tangga yang asalnya bisa dari pemukiman ataupun aktivitas rumah tangga. Seperti mandi, cuci, kakus, ataupun kegiatan lain yang menghasilkan sampah dalam bentuk cairan. Umumnya sampah cairannya termasuk dari bahan organik.

2. Limbah Industri

Jenis berikutnya merupakan limbah berbentuk cair yang dihasilkan dari komponen buangan atau sisa-sisa proses industri. Umumnya limbah ini mengandung zat kimia dengan variasi yang lebih beragam tergantung dari jenis industri yang tengah dijalani. 

Air limbah yang sumbernya dari sektor industri kebanyakan mengandung amonia, lemak, garam, mineral, zat pewarna, zat pelarut, logam, nitrogen, dan lain sebagainya. 

Pengolahannya pun bisa dibilang cukup rumit dibandingkan dengan jenis air limbah lainnya. Untuk penyimpanan dan pengolahannya dibutuhkan perizinan dari pemerintah dan harus memenuhi standar yang telah pakem.

Air limbah dinetralkan terlebih dahulu sebelum dibuang agar bisa menghilangkan zat kontaminan terlebih dahulu. Caranya dengan meminimalkan adanya bakteri patogen yang terkandung dalam air limbah.

3. Limbah Kotapraja

Dikenal juga dengan limbah komersial, yang merupakan limbah cair yang dihasilkan dari tempat atau fasilitas publik. 

Limbah ini biasa terdapat pada daerah perkantoran, pusat perdagangan, hotel, restoran, ataupun tempat ibadah dan tempat-tempat umum yang lainnya. Umumnya, jenis limbah yang dihasilkan mirip dengan limbah rumah tangga organik.

 

Cara Pengolahan Air Limbah

Mengenal Apa Itu Limbah Cair Beserta Jenis, Sumber, dan Cara Pengelolaannya

Pengolahan pada limbah cair pada umumnya adalah kegiatan yang mengurangi dan membuang zat pencemar yang terkandung dalam air limbah. 

Untuk pengelolaannya sendiri terbagi menjadi beberapa macam pengolahan. Pengolahan secara fisik, kimia, biologi, primer, sekunder dan lanjutan atau tersier. Ketahui masing-masing penjelasannya di bawah ini!

1. Olah Limbah secara Fisik

Pengolahan limbah secara fisik diaplikasikan untuk air limbah yang mengandung material padat seperti lumpur, serat, bulu, ataupun kotoran lainnya. Pengolahan ini disebut juga dengan mengolah limbah secara mekanis yang mana prosedurnya mencakup filtrasi, pengambilan buih, pengabangan serta sedimentasi.

2. Olah Limbah secara Kimiawi

Cara mengolah air limbah berikutnya adalah dengan metode kimiawi. Caranya adalah dengan menambahkan pereaksi kimia tertentu yang disesuaikan dengan jenis atau karakteristik limbahnya. 

Sementara prosedurnya meliputi netralisasi, presipitasi dan pemisahan. Selain itu bisa berupa tahapan pengentalan, penghilangan bau yang tidak sedap serta disterilkan dari hama.

3. Olah Limbah secara Biologi

Selanjutnya adalah pengolahan limbah secara biologi yang biasanya digunakan untuk mengurangi atau menurunkan kadar pencemar organic pada air limbah. Kegiatan ini akan memanfaatkan mikroorganisme untuk prosesnya. Sementara prosedurnya bisa mencakup activated sludge, trickling filter dan kolam stabilisasi, serta lainnya.

4. Olah Limbah Primer

Untuk pengolahan limbah cair yang satu ini menggunakan langkah yang bertujuan untuk menghilangkan koloid, padatan yang tersuspensi, menyaring minyak, proses pengapungan, hingga pengendapan.

5. Olah Limbah Sekunder

Tahapan ini dilakukan setelah tahapan primer yang mana tujuannya menghilangkan senyawa atau polutan organik yang terlarut di air limbah. Proses ini juga kebanyakan dilakukan secara biologis.

6. Olah Limbah Tersier

Pengolahan limbah secara tersier ini juga merupakan proses atau tahapan lanjutan, merupakan tahapan akhir setelah diperlakukan dengan metode fisika, kimia, biologis, maupun mengkombinasikan ketiganya. Tahap ini tujuannya menghasilkan air olahan yang lebih berkualitas daripada air tercemar.

 

Parameter atau Indikator bagi Air Limbah

Mengenal Apa Itu Limbah Cair Beserta Jenis, Sumber, dan Cara Pengelolaannya

Sebelum melakukan pengolahan terhadap air limbah, perlu dilakukan analisis terlebih dahulu agar mengetahui jenis dan juga karakteristik air limbah. Sehingga sistem atau metode pengolahannya bisa menyesuaikan. Berikut ini indikator untuk mengetahui keadaan air limbah.

1. Padatan

Biasanya pada limbah cair juga terdapat padatan baik itu jenis organik maupun non-organik yang tersuspensi di air. Sehingga perlu melakukan filtrasi untuk memisahkannya. 

2. Tingkat Kekeruhan

Pada tingkat seperti apa kekeruhan yang ditunjukkan oleh air limbah tersebut. Karena jika air terlalu keruh juga akan sulit bagi cahaya matahari untuk masuk ke air. Biasanya dikarenakan adanya koloid dan suspensi.

3. Bau

Biasanya timbul karena ada mikroorganisme yang tengah bekerja untuk menguraikan bahan organik yang terkandung di air limbah.

4. Suhu

Air limbah tentu memiliki tingkat suhu yang berbeda-beda, apalagi jika dibandingkan dengan air biasa. Suhu air limbah cenderung lebih panas dikarenakan adanya proses pembusukan di dalamnya.

 

Sistem Pengolahan Limbah Cair

Sistem pengolahan untuk air limbah terbagi menjadi dua. Berikut adalah masing-masing penjelasan sistem pengolahannya:

1. Sistem Anaerobik

Pengolahan cairan limbah secara anaerobik ini adalah sebuah proses yang memaksimalkan manfaat reaksi mikroorganisme Pengolahannya ketika kondisi air limbah tidak memiliki kadar oksigen terlarut. 

Sistem anaerobik lebih banyak diaplikasikan karena tingkat kerumitannya lebih rendah jika dibandingkan dengan sistem aerobik. Untuk teknologi yang sering diaplikasikan dalam sistem pengolahan limbah anaerobik meliputi septic tank, imhoff tank, anaerobic baffle reactor, anaerobic filter, dan UASB.

2. Sistem Aerobik

Berikutnya merupakan sistem pengolahan limbah dengan aerobik. Nah, yang dimaksud dengan aerobik adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menguraikan zat-zat organik pada air limbah yang memiliki kadar oksigen terlarut. 

Teknologi yang seringkali diterapkan pada sistem ini adalah activated sludge, aerated pond, tickling filter, rotating biological contactor, fluidized bed reactor serta sequencing batch reactor. 

Demikian seputar limbah cair, baik dari jenis, sumber, parameter ataupun cara pengelolaannya yang telah Anda ketahui. Dalam pengolahannya tentu tidak bisa sembarangan, bahkan memerlukan kehadiran sosok profesional agar sesuai dengan prosedur dan standar yang berlaku. 

Mutu International sebagai penyedia jasa layanan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk beragam jenis industri siap membantu Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK CV Krudut Leather Furniture

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK CV Krudut Leather Furniture Download

24 Feb, 2023
Jenis Limbah Medis yang Harus Ditangani dengan Tepat

Jenis limbah medis bermacam-macam dan tentu saja membutuhkan pengolahan masing-masing. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa limbah medis merupakan hasil buangan atau sampah yang dihasilkan oleh instalasi kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, tempat praktek dokter, laboratorium yang tak sedikitnya mengandung infeksius. 

Apabila tidak dilakukan pengelolaan yang baik, limbah medis bisa menjadi sumber kontaminasi yang menginfeksi. Tak hanya akan menularkan penyakit, namun beberapa juga bisa melukai orang. Di sini akan dibahas bagaimana cara menangani limbah medis sesuai dengan jenisnya.

 

Mengenali Jenis Limbah Medis Berikut Cara Menanganinya

Berikut ini merupakan limbah medis yang dibagi menjadi lima kategori oleh World Health Organization (WHO).

1. Limbah Infeksius

Merupakan limbah medis yang mengandung darah maupun cairan yang asalnya dari tubuh karena prosedur medis. Seperti dari kegiatan operasi, ataupun pengambilan sampel di laboratorium.

Limbah medis yang satu ini juga biasanya berasal dari bahan-bahan sekali pakai. Seperti selang dan botol infus, kain kasa, yang dipakai untuk atasi cairan tubuh. Bisa berupa darah, liur, keringat ataupun urine. Mengandung virus ataupun zat infeksius. 

Cara menanganinya sendiri harus dilakukan sterilisasi terlebih dahulu, baru kemudian melalui proses pembakaran dengan metode dan alat khusus lalu dibuang.

2. Limbah Patologis

Limbah medis jenis patologis merupakan sampah yang asalnya dari jaringan manusia atau hewan, berupa organ dalam serta bagian-bagian tubuh lainnya. Limbah semacam ini biasanya didapatkan usai menjalani prosedur operasi dan otopsi. 

Cara menanganinya dengan meletakkannya pada wadah anti bocor dan menandai dengan label khusus atau warna khusus yang kemudian diolah secara khusus pula. Jenis limbah medis seperti ini masuk kategori organic namun bisa juga mengandung zat-zat yang membahayakan kesehatan.

3. Limbah Benda Tajam

Sampah medis yang satu ini mencakup alat-alat medis yang digunakan saat perawatan penyakit. Biasanya merupakan sampah dari alat sekali pakai semacam jarum suntik ataupun silet. 

Cara menanganinya dengan membuangnya di kotak khusus dengan warna kuning yang memiliki simbol khusus benda tajam. Perlu berhati-hati dalam pengolahannya karena bisa melukai diri.

4. Limbah Kimia

Tak cuma menghasilkan limbah yang bersifat biologis saja, dunia medis juga menghasilkan limbah kimia. Contohnya adalah cairan reagen ataupun sisa-sisa dari kegiatan laboratorium dan penelitian.

Cara menanganinya, jika limbah medis jenis kimia ini dijumpai dalam jumlah yang besar maka memerlukan kemasan dan wadah khusus. Bisa juga dikelompokkan dengan limbah infeksius. Kemudian diberikan pada pihak yang mengelolanya secara khusus pula.

5. Limbah Farmasi

Jenis limbah medis ini pun perlu untuk dikelola dengan baik dan benar pula. Khawatirnya akan dipakai atau disalahgunakan jika limbah ini dibuang dengan sembarangan. Contohnya limbah medis jenis farmasi adalah obat-obatan ataupun vaksin yang telah kedaluwarsa atau tak layak konsumsi sebab sudah terkontaminasi. 

Cara menangani limbah farmasi dengan mengembalikannya kepada apotek agar bisa diproses sesuai prosedur mereka. Bisa juga dikelompokkan dengan limbah infeksius dalam penyimpanannya.

6. Limbah Sitotoksik

Limbah yang satu ini merupakan hasil buangan atau sisa dari produk ataupun bahan berbahaya dan beracun. Biasanya dipakai untuk pengobatan penyakit kanker atau kemoterapi. Sehingga jika tak diolah dengan baik juga bisa jadi pemicu kanker atau adanya mutasi gen. 

Cara menangani limbah sitotoksik harus dikumpulkan dalam wadah khusus yang anti bocor dan kuat. Diberikan juga label sitotoksik sebagai penanda bahaya.

Demikian mengenai jenis limbah medis dan cara menanganinya yang semoga bisa menjadi pengetahuan tambahan bagi Anda. Apabila tidak dikelola dengan benar, limbah medis bisa membahayakan petugas medis, petugas kebersihan instalasi kesehatan, dan juga pasien serta orang sekitar. 

Dibutuhkan tenaga profesional untuk bisa mengelola limbah medis sesuai standar. Mutu Certification sebagai penyedia layanan testing, inspeksi dan sertifikasi untuk beragam industri termasuk kesehatan yang siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Feb, 2023
Pengertian Limbah Medis serta Cara Tepat untuk Menanganinya

Limbah medis menjadi tantangan tersendiri bagi para penyedia layanan kesehatan. Sebab membutuhkan penyimpanan ataupun pengelolaan yang khusus. Sejatinya makna limbah merupakan komponen sisa atau buangan yang memang sudah tidak terpakai lagi. 

Dalam bidang medis, limbah-limbah itu biasanya dapat berupa bekas rendaman darah, sarung tangan, kain kasa, botol infus, jaringan manusia maupun hewan, sampah-sampah dari kamar pasien dan lain sebagainya. Di sini akan dibahas lebih lanjut mengenai limbah dari dunia medis dan bagaimana menanggulanginya.

 

Pengertian Limbah Medis

Sampah hasil kegiatan medis seperti penelitian, pengujian, diagnosis, imunisasi, ataupun perawatan manusia yang memiliki kandungan infeksius, itulah yang disebut limbah dari dunia medis. Komponen sisa atau buangan dari lembaga atau layanan kesehatan seperti rumah sakit, klinik, tempat praktek dokter, laboratorium, dan sebagainya. 

Limbah dari bidang medis bisa digolongkan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang berdampak negatif jika lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya langsung terkontaminasi.

Melansir data dari Kementrian Kesehatan yang dilaporkan Tirto (2021), sebanyak 2.820 rumah sakit, 9.825 puskesmas, dan 7.641 klinik yang ada di Indonesia. Lembaga penyedia layanan kesehatan tersebut, sampah medisnya bisa mencapaii 296,86 ton tiap harinya. Sementara untuk kapasitas pengolahannya hanya 115,68 ton per harinya. 

Sehingga tak mengherankan apabila Kemenkes menghimbau supaya pengolahan sampah medis baiknya juga melibatkan pihak ketiga agar dapat melakukan olah limbah yang semaksimal mungkin.

 

Jenis-Jenis Limbah Medis

Pengertian Limbah Medis serta Cara Tepat untuk Menanganinya

World Health Organization (WHO) telah membuat daftar klasifikasi sampah medis. Berikut adalah jenisnya yang mencakup berbagai jenis produk yang beragam dari industri kesehatan. 

1. Benda Tajam

Sampah medis yang satu ini merupakan segala sesuatu yang sifatnya bisa menembus kulit. Biasanya berupa jarum, pisau bedah, kepingan pecahan kaca, ampul, staples ataupun kabel, dan banyak lagi.

2. Sampah Menular

Merupakan jenis limbah dalam bentuk apapun yang mengandung infeksius dan berpotensi menularkan penyakit. Pada kategori ini termasuk sampah-sampah seperti tisu, kasa, tinja, peralatan ataupun kultur dari laboratorium.

3. Radioaktif 

Merupakan limbah dari cairan radioterapi yang tidak terpakai dalam laboratorium. Dapat berupa gelas maupun persediaan lain yang telah tercemar oleh cairan radioaktif.

4. Patologi

Merupakan sampah-sampah yang berupa cairan dari manusia, jaringan darah, bagian tubuh, bangkai hewan yang telah terkontaminasi.

5. Obat-Obatan

Limbah medis berikutnya adalah sampah dari obat-obatan, antibiotic, maupun vaksin yang sudah kadaluarsa atau tidak lagi terpakai.

6. Bahan Kimia

Sampah-sampah ini mengandung senyawa kimia yang biasanya dipakai untuk kepentingan laboratorium. Mulai dari berbentuk cairan seperti disinfektan, pelarut, hingga yang padat seperti logam dan alat-alat medis termasuk termometer yang rusak.

7. Genotoksik 

Limbah yang satu ini merupakan jenis limbah yang berbahaya. Sifatnya karsinogenik, teratogenik dan mutagenik. Termasuk juga obat sitotoksik yang dipakai untuk melakukan pengobatan penyakit kanker.

 

Potensi Bahaya yang Ditimbulkan Limbah Medis

Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Aman

Penghasil limbah medis terbesar adalah rumah sakit, sebagai salah satu instalasi penyedia layanan kesehatan di Indonesia, maka rumah sakit juga harus bertanggung jawab pada pengelolaan limbahnya. Bahkan limbah yang dihasilkan pun termasuk limbah non-medis dari para pelaku kesehatan dan para pasien.

Limbah seperti kapas, perban, kassa, sarung tangan, masker, infus, pampers dan sebagainya bisa memicu adanya penularan penyakit. Sementara untuk sampah benda tajam meliputi jarum suntik, silet, pisau bedah dan lain-lain juga dapat membahayakan orang-orang sekitar.

Dengan demikian, perlu diberlakukan proses pemilihan dan pemisahan limbah yang disesuaikan dengan kategorinya dan menandai dengan warna tertentu serta label khusus.

 

Bagaimana Cara Menangani Limbah Medis?

Limbah dari kegiatan medis bisa memberikan dampak tak hanya bagi lingkungan tapi juga pada penggiat dunia medis. Seperti petugas kesehatan, pasien kesehatan, petugas pengumpulan dan pembuangan limbah, mereka semua rentan terkontaminasi zat pencemar dari sampah medis. 

Sehingga diperlukan pengelolaan yang tepat dan benar. Berikut ini akan dibahas bagaimana menangani limbah dari kegiatan medis, baik yang merupakan pengelolaan secara umum ataupun berdasar aturan dari pemerintah.

Cara Umum untuk Menangani Sampah Medis

Sampah yang umum dihasilkan oleh instalasi kesehatan dan tidak mengandung bahan beracun ataupun infeksius dapat dicampurkan dengan sampah biasa untuk kemudian dibuang. 

Sementara bagi adanya benda tajam sebaiknya diselubungi wadah anti bocor yang bahannya logam atau plastik. Untuk limbah yang infeksius biasanya ditandai dengan logo yang menunjukkan bahwa sampahnya mengandung zat infeksius. Sementara limbah dengan zat yang sangat menular sebaiknya disterilisasi dengan autoklaf. 

Bagi limbah yang menjadi sampah dari penelitian di bidang kesehatan pada laboratorium merupakan sampah sitotoksis. Sebaiknya dikumpulkan pada wadah yang anti bocor dan dilabeli sitotoksik. 

Untuk limbah yang mengandung zat kimia bisa digolongkan dengan sampah obat farmasi yang dikategorikan ke limbah infeksius. Sementara jika mendapati obat-obatan yang telah kadaluarsa bisa dikembalikan ke apotek. 

Selanjutnya, limbah kimia yang memiliki jumlah besar harus dikemas di wadah yang tahan bahan kimia, dikirimkan ke tempat pengolahan khusus bagi sampah berbahan kimia. Sama halnya dengan limbah yang memiliki kandungan logam berat, merkuri, dan kadmium yang diolah terpisah. Untuk limbah infeksius yang mengandung radioaktif rendah dikumpulkan di kantor kuning untuk melakukan pembakaran.

Cara Kelola Limbah Menurut Kemenkes

Selain cara-cara umum seperti di atas, pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1204/Menkes/SK/2004 mengenai Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit telah mengatur cara mengelola limbah medis

Pertama, pengelolaan limbah padat. Di setiap rumah sakit harus menerapkan reduksi limbah yang dimulai dari sumbernya. Diharuskan pula untuk mengetatkan pengawasan ketika ada penggunaan B3 pada peralatan medis yang digunakan. 

Untuk proses pengumpulan, pengangkutan, maupun pemusnahannya wajib memiliki sertifikasi yang sumbernya dari pihak yang berwenang.

Kedua, pengelolaan limbah cair. Perlu dicatat bahwa rumah sakit diwajibkan untuk mempunyai instalasi pengelolaan limbah air (IPAL) yang dikelola secara mandiri. Selain itu, limbah cair hasil medis harus dikumpulkan di container dan disesuaikan dengan karakteristiknya. Baik itu mengandung bahan kimia, radiologi, ataupun didasarkan dengan volume ataupun prosedur penanganan serta penyimpanannya.

Demikian pembahasan mengenai limbah dari kegiatan medis yang sudah Anda ketahui. Semoga bisa menjadi pengetahuan dan informasi tambahan yang bermanfaat bagi Anda.

Pengelolaan limbah medis jelas menjadi tanggung jawab dan kewajiban yang besar bagi instalasi kesehatan. Maka untuk dapat melakukannya juga dibutuhkan kesadaran dan kerjasama dari seluruh pihak. 

Pengelolaan limbah yang tak tepat akan merugikan tak hanya lingkungan sekitar tapi juga makhluk hidup. Pengelolaan limbah dari medis juga memerlukan prosedur yang sesuai dengan standar, sebab bisa berpotensi menularkan banyak penyakit. 

Dibutuhkan pengawasan juga dari pihak professional agar tak salah dalam prosedural. Mutu Certification sebagai penyedia layanan jasa pengujian, inspeksi, serta sertifikasi untuk beragam industri siap membantu lembaga atau perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Feb, 2023
Limbah Industri: Pengertian, Contoh, dan Cara Menanganinya

Mengenali limbah industri mulai dari jenis-jenisnya sampai cara penanganannya. Limbah industri merupakan sisa atau buangan dari proses industri. Limbah memiliki beragam jenis tergantung dari jenis industri yang tengah dilangsungkan. Limbah juga ada yang berbahaya dan beracun, sehingga dibutuhkan penanganan dan pengolahan secara khusus. 

Sebab jika tidak ditindaklanjuti limbah bisa merusak lingkungan dan merugikan makhluk hidup di sekitar daerah industri. 

Bahkan pengelolaan limbah di industri juga sudah diatur dalam undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH). Pada Pasal 140 dari UU PPLH menyebutkan bahwa pelaku industri yang melakukan pembuangan limbah ke lingkungan tanpa adanya izin maka dikenai denda senilai Rp3 miliar.

Maka dari itu, penting untuk lebih memahami seluk-beluk limbah dari aktivitas industri sekaligus bagaimana cara menanganinya. Simak sajiannya di artikel berikut ini!

 

Pengertian Limbah Industri

Limbah atau buangan hasil aktivitas industri, berarti merupakan komponen sisa yang dianggap sudah tidak memiliki nilai dalam proses produksi. Jenis limbah pun variatif, semuanya bergantung pada produk yang dihasilkan oleh suatu industri. 

Contohnya pada industri tekstil, limbah yang dihasilkan tidak hanya limbah padat berupa potongan kain saja. Tetapi juga limbah cair hasil pewarnaan kain. Sementara itu untuk industri pangan, kebanyakan umumnya menghasilkan limbah organik dan sisa-sisa pengolahan pangan.

Limbah juga kerap mengandung bahan berbahaya ataupun beracun karena sifat, konsentrasi dan juga jumlahnya. Limbah secara langsung ataupun tidak langsung bisa memberikan dampak yang berpotensi membahayakan lingkungan, kesehatan serta kelangsungan hidup makhluk hidup lainnya.

Material yang seringkali ditemukan terkandung dalam limbah umumnya adalah senyawa organik yang bisa terbiodegradasi, mudah sekali alami penguapan, terurai dan berupa padatan tersuspensi yang toksik, parasite, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, setiap perusahaan diwajibkan untuk melakukan pengelolaan limbah industri yang berizin.

 

Contoh Limbah Dalam Proses Industri

Mengenal Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Berikut ini adalah contoh-contoh limbah pada industri yang dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan karakteristiknya.

Limbah Padat

Limbah padat adalah komponen sisa atau buangan dari hasil industri yang sudah tak lagi terpakai dan berbentuk padatan, bubur lumpur, ataupun sampah lainnya. Limbah padat jika dibuang sembarangan ke dalam lingkungan perairan maka bisa mencemari air tersebut dan bisa memicu kematian makhluk hidup yang berada di lingkungan tersebut. 

Namun, jika dibuang secara sembarangan di daratan tanpa adanya proses pengolahan terlebih dahulu juga akan membuat tanah jadi tercemar. Beberapa contoh dari jenis limbah padatan industri biasanya dapat berupa plastik, kain, kantong, kertas, kabel, kayu, besi, komponen listrik, sisa semen, lumpur dan banyak lainnya yang berbentuk padatan. 

Limbah Cair

Berikutnya adalah limbah cair yang sering juga dikenal sebagai entitas yang mencemarkan air. Limbah industri ini bentuknya cairan, biasanya limbah cair dibuang langsung ke saluran air semacam selokan, ke aliran sungai, kolam, ataupun lautan. Namun tentu saja baiknya harus melalui pengolahan terlebih dahulu.

Jika tidak demikian, maka sifatnya bisa menjadi sangat berbahaya, namun memang tak sedikit juga limbah cair yang bisa dinetralisir dengan cepat. Ekosistem air bisa rusak jika entitas pencemar air seperti limbah mengontaminasinya tanpa adanya pengolahan lebih dulu. 

Contoh limbah cair adalah limbah tahu, tempe, kandungan besi, kebocoran minyak, maupun sisa-sisa bahan kimia lainnya.

Limbah Gas

Limbah gas bentuknya berupa molekul-molekul gas yang merupakan hasil dari aktivitas industri. Keluaran pada pabrik biasanya berupa asap atau kabut yang warnanya putih, abu-abu, hingga pekat. 

Tak jarang limbah gas dari industri akan mencemari udara, untuk itu agar gas yang dikeluarkan tidak berbahaya perlu difilter dan dinetralkan terlebih dahulu. Contoh limbah gas adalah kebocoran gas, pembakaran pabrik, asap sisa produksi dan lain-lain.

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Limbah industri yang satu ini disebut juga dengan limbah B3. Merupakan limbah yang berbahaya dan beracun. Sisa buangan dari kegiatan industri  ini senyawa beracunnya cukup tinggi sehingga masuk pengkategorian sendiri. 

Pengelolaannya pun membutuhkan cara yang khusus. Industri yang umumnya menghasilkan limbah B3 seperti industri pengolahan bubur kertas, minyak pelumas, farmasi dan semen.

 

Cara Menangani Limbah Industri Sesuai Jenisnya

Mengenal Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Selanjutnya, Anda juga harus memahami bagaimana cara menangani limbah sesuai dengan jenisnya. Karena  pemerintah pun memang mewajibkan pemilik industri untuk melakukan pengolahan limbah. 

Sebab sudah menjadi kewajiban bagi pemilik industri bahwa setiap keuntungan yang diperoleh dari industri juga harus diimbangi dengan pengolahan limbah yang baik. Berikut ini macam-macam cara penanganan limbah:

Penanganan Limbah Padat

Untuk pengolahan pada limbah padat dapat menggunakan cara-cara sebagai berikut. Pertama, penimbunan terbuka. Bisa dilakukan dengan menumpuk limbah padat di satu area khusus dan dibagi antara padat organic dan yang padat  non-organik. Limbah padat yang organic bisa diuraikan oleh organisme pengurai dan dapat membuat tanah jadi lebih subur.

Kedua, sanitary landfill yaitu pembuangan yang memakai lubang dan dilapisi tanah liat ataupun plastik. Tujuannya agar dapat mengamankan tanah dari rembesan gas atau cairan. Sementara yang ketiga adalah insinerasi, metode ini merupakan pembakaran. Jadi mengubah sampah menjadi abu.

Keempat, membuat kompos padat dari limbah organik. Kemudian bisa menjadi bermanfaat menyuburkan tanah. Kelima, metode daur ulang untuk limbah non-organik. Sehingga dapat mengubah barang tak bernilai menjadi memiliki nilai jual kembali.

Penanganan Limbah Cair

Sebelum membuang limbah cair, diharuskan untuk melakukan pengolahan terlebih dahulu. Memisahkan zat polutan yang ada di dalamnya, agar saat dikeluarkan sudah dalam kondisi yang aman. Untuk pemisahannya ada 3 cara, yaitu secara kimia, biologis dan fisika.

Cara fisika, menggunakan metode pengendapan, flotasi dan penyerapan serta penyaringan. Untuk cara kimia. Memakai metode ozonisasi, oksidasi, koagulasi, serta penukaran ion.  Cara berikutnya adalah biologi, dengan melakukan pemanfaatan mikroorganisme. Pengolahannya dengan metode aerobic, anaerobic fakultatif. 

Penanganan Limbah Gas

Untuk menangani limbah gas, caranya dengan mengurangi emisi gas beracunnya terlebih dahulu, Melalui proses desulfurisasi dengan memakai filter basah. Industri juga bisa beralih dengan memakai bahan bakar yang ramah lingkungan. 

Selain itu, metode lainnya untuk pengolahan limbah gas adalah dengan fase gas. Agar gas yang dibuang nanti tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Sementara untuk metode fase padat memakai adsorben semacam arang aktif yang dapat menyerap bau tidak sedap dari limbah gas.

Penanganan Limbah B3

Untuk menyimpan dan mengolah limbah ini, lembaga industri memerlukan izin dari pemerintah. Limbah b3 tidak boleh sampai tercampur dengan limbah industri jenis lainnya. Untuk proses penanganannya sendiri biasanya juga dikelola dengan metode fisika, kimia, dan juga biologi. 

Untuk cara fisika biasanya dilakukan pemisahan komponen limbah dan pembersihan gas. Sementara jika limbah gas diolah secara kimiawi maka harus melalui beberapa proses diantaranya solidifikasi, reduksi, absorpsi, elektrolisasi, penukaran ion, sedimentasi hingga netralisasi. 

Untuk pengolahannya secara biologi mencakup proses bioremediasi dan fitoremediasi. Dua cara tersebut melibatkan campur tangan mikroorganisme yang tugasnya menguraikan senyawa beracun pada limbah. 

Agar dapat menangani limbah industri dengan tepat dibutuhkan peralatan yang memadai dan juga adanya tenaga ahli yang memang memahami prosedurnya. Mutu Certification sebagai penyedia jasa layanan pengujian, inspeksi dan sertifikasi untuk beragam industri siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

24 Feb, 2023
pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK UD Berkat Bersama

pengumuman Publik Hasil Penilikan 4 LK UD Berkat Bersama Download

23 Feb, 2023
Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-3 PHL PT Gema Hutani Lestari

Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-3 PHL PT Gema Hutani Lestari :Download

 

 

23 Feb, 2023
Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Aman

Dibanding jenis limbah lainnya, limbah B3 memerlukan metode pengelolaan khusus karena sifatnya yang berbahaya dan juga beracun. Di Indonesia, peraturan mengenai pengelolaan limbah B3 termuat secara khusus di dalam Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021 dan PP Nomor 101 Tahun 2014.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, setiap penghasil limbah B3 wajib untuk melakukan pengelolaan khusus yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan/transportasi, pemanfaatan, kegiatan pengolahan, dan juga penimbunan limbah sesuai standar pemerintah yang berlaku.

 

Alternatif Cara Pengelolaan Limbah B3 yang Aman

Limbah B3 adalah jenis limbah yang memiliki sifat berbahaya dan beracun bagi lingkungan dan manusia, sehingga harus dikelola dengan cara yang benar dan memenuhi persyaratan keselamatan yang ketat.

Selain itu, pengolahannya harus dilakukan oleh perusahaan yang sudah memiliki izin khusus untuk mengelola limbah B3. Berikut ini alternatif cara pengelolaan limbah B3 yang aman untuk meminimalisir dampaknya terhadap lingkungan dan makhluk hidup:

1. Pembuangan Khusus

Berbeda dengan limbah biasa, proses pembuangan dalam pengelolaan limbah B3 harus dilakukan secara khusus agar tidak membahayakan manusia dan lingkungan. Berikut ini beberapa metode pembuangan yang umum digunakan oleh industri:

  • Menggunakan sumur dalam atau sumur injeksi (deep well injection), yaitu dipompakan langsung melalui pipa ke lapisan batuan yang dalam.
  • Ditampung di kolam penyimpanan khusus (surface impoundments) yang dilengkapi lapisan pelindung untuk mencegah perembesan limbah.
  • Penimbunan di landfill, dilakukan dengan cara menempatkan limbah B3 ke dalam drum atau tong dan dikuburkan di area landfill.

Ketiga metode pembuangan di atas memiliki resikonya masing-masing. Misalnya, deep well injection dan surface impoundment memiliki resiko rembesan atau kebocoran ke lingkungan. Sedangkan penimbunan di landfill tidak dapat memberi solusi jangka panjang sebab limbahnya akan semakin menumpuk.

2. Pengolahan Secara Kimia, Fisika, dan Biologi

Alternatif metode pengelolaan yang pertama adalah dengan melakukan pengolahan di instalasi khusus, baik secara kimia, fisika, maupun biologi tergantung pada sifat limbahnya.

Contoh proses pengolahan secara kimia dan fisika yang umum dilakukan adalah dengan metode stabilisasi atau solidifikasi. Melalui proses ini, bentuk fisik dan sifat kimia suatu bahan akan diubah agar lebih aman untuk dibuang ke lingkungan.

Alternatif lainnya adalah dengan melakukan proses pengolahan secara biologis seperti bioremediasi dan fitoremediasi. Fungsinya adalah untuk mendegradasi atau mengabsorbsi kandungan bahan-bahan berbahaya dan beracun menggunakan mikroorganisme atau tumbuhan tertentu.

3. Pengolahan Secara Termal

Sesuai namanya, pengolahan termal adalah upaya pengelolaan limbah B3 dengan menggunakan instalasi pembakaran khusus (insinerator), sehingga metode ini disebut juga sebagai insinerasi.

Metode ini banyak digunakan oleh negara-negara maju karena dapat memperkecil volume B3 secara efektif. Dengan syarat, proses pembakaran harus dilakukan secara ketat agar gas beracun dan partikulat dari hasil pembakarannya tidak mencemari udara.

Teknologi insinerasi sangat efektif untuk mengolah berbagai jenis limbah berbahaya yang bersifat beracun dan patogenik, khususnya bahan kimia dan limbah medis. Selain itu, panas dari insinerator juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi.

Setiap perusahaan dan industri wajib mengelola limbah B3 yang dihasilkan. Selain untuk mematuhi regulasi Pemerintah, juga sebagai bentuk komitmen untuk mencegah potensi bahayanya bagi lingkungan dan makhluk hidup.

Jadi, setiap industri dengan skala tertentu wajib melakukan penanganan dan pembuangan limbah  B3 sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan pemerintah. Untuk menjamin pengelolaannya sudah berlangsung sesuai aturan, maka industri dan perusahaan juga wajib melakukan audit lingkungan.

Mutu Certification adalah lembaga pengujian, sertifikasi dan inspeksi yang juga melayani audit terhadap sistem penanganan dan pembuangan limbah industri, termasuk sistem pengelolaan limbah B3. Dengan tim audit profesional dan laboratorium uji tersertifikasi, kami siap melayani kebutuhan audit industri Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

23 Feb, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Limbah B3?

Berdasarkan senyawa penyusunnya limbah dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori salah satunya yaitu B3. Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) adalah jenis limbah yang memiliki sifat berbahaya dan beracun bagi lingkungan dan manusia.

Jenis limbah ini dapat dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia seperti industri, rumah tangga, pertanian, maupun kesehatan. Disebut bersifat berbahaya dan beracun karena mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti logam berat, pestisida, obat-obatan, bahan kimia beracun, dan zat radioaktif.

Zat-zat tersebut dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, jenis limbah ini harus dikelola dengan hati-hati dan sesuai dengan standar keselamatan dan kesehatan yang berlaku.

 

Pengertian Limbah B3 dan Karakteristiknya

Menurut PP Nomor 101 Tahun 2014, limbah B3 didefinisikan sebagai sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun. Adapun B3 (Bahan berbahaya dan beracun) didefinisikan sebagai zat, energi, atau komponen lain yang dapat membahayakan lingkungan, kesehatan, serta kelangsungan manusia dan makhluk hidup lain.

Berbeda dengan jenis limbah biasa, bahan berbahaya dan beracun atau B3 dapat memiliki sifat dan karakteristik tertentu, yaitu sebagai berikut:

Eksplosif (Mudah Meledak)

Bahan berbahaya dan beracun memiliki sifat eksplosif, yaitu dapat dengan mudah meledak pada suhu dan tekanan yang tertentu serta saat terjadi reaksi kimia atau fisik. Ledakan ini dapat menghasilkan gas yang bersifat merusak.

Oksidatif

Sifat oksidatif berarti B3 dapat melepaskan panas maupun memercikkan api ketika terkontaminasi atau bereaksi dengan zat tertentu. Jika terjadi reaksi oksidasi, maka dapat menyebabkan kebakaran.

Flammable (Mudah Terbakar)

Beberapa jenis B3 tertentu dapat menyala dengan mudah jika terpapar udara, nyala api, air, ataupun bahan lainnya. Bahkan, meski sedang berada dalam suhu dan tekanan normal.

Beracun

Maksud dari sifat beracun yaitu dapat berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia. Risikonya bisa menyebabkan penyakit atau gangguan kesehatan, bahkan kematian apabila terjadi kontak via kulit, pernapasan, atau mulut.

Berbahaya

Limbah B3 berbahaya adalah jenis zat yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup sampai tingkat tertentu melalui kontak inhalasi atau oral, baik dalam fase padat, cair, maupun gas.

Korosif

Sifat korosif dapat menyebabkan iritasi saat terpapar kulit, menimbulkan karat pada besi atau baja, serta memiliki pH ekstrim. Contohnya seperti sisa asam sulfat, limbah asam dari aki atau baterai, dan lain sebagainya.

Iritan (Menyebabkan Iritasi)

Apabila terpapar, B3 dapat menimbulkan iritasi, radang, ataupun sensitisasi pada kulit maupun selaput lendir. Pada beberapa kasus, beberapa bahan berbahaya dan beracun juga bisa menyebabkan iritasi pernapasan.

Karsinogenik

Karsinogenik artinya mengandung bahan berbahaya yang berpotensi memicu pertumbuhan sel kanker pada makhluk hidup, termasuk manusia. Cara kerjanya adalah dengan merusak DNA maupun menyebabkan mutasi.

Teratogenik

Teratogenik adalah peristiwa berubahnya formasi sel, jaringan atau organ tertentu secara fisiologi maupun biokimia. Artinya, limbah B3 bersifat teratogenik dapat menyebabkan cacat lahir atau mempengaruhi pembentukan embrio.

Mutagenik

Limbah yang bersifat mutagenik dapat menyebabkan mutasi atau perubahan genetika akibat perubahan pada kromosom atau DNA sel. Dampaknya bisa berupa risiko kanker yang meningkat, atau masalah reproduksi seperti infertilitas dan cacat lahir.

Berbahaya Bagi Lingkungan

Selain berbahaya dan beracun bagi makhluk hidup, B3 juga berbahaya bagi lingkungan sebab dapat merusak ekosistem. Contohnya seperti limbah jenis CFC (chloro fluoro carbon) yang dapat merusak lapisan ozon hingga semakin menipis.

 

Jenis-Jenis Limbah B3 Berdasarkan Sumbernya

Jenis-Jenis Limbah B3 Berdasarkan Sumbernya

Banyak yang mengira bahwa B3 hanya bisa dihasilkan dari kegiatan industri saja, padahal ada pula beberapa di antaranya yang berasal dari aktivitas rumah tangga. Berdasarkan sumbernya, jenis-jenis limbah bahan berbahaya dan beracun dapat diklasifikasikan menjadi:

Dari Sumber Spesifik

Merupakan segala jenis limbah berbahaya yang berasal dari kegiatan utama industri. Berdasarkan PP Nomor 101 Tahun 2014, jenis ini bisa diklasifikasikan lagi menjadi 2 kategori, yaitu limbah B3  dari dari sumber spesifik umum dan khusus.

Contoh limbah dari sumber spesifik umum yang diatur dalam PP tersebut di antaranya seperti abu insinerator, limbah proses tanning, karbon aktif, dan lain sebagainya. Sedangkan contoh limbah dari sumber spesifik khusus yaitu sludge IPAL, slag nikel, slag timah putih, dan lain sebagainya.

Dari Sumber Tidak Spesifik

Merupakan segala jenis limbah berbahaya yang bukan berasal dari proses atau kegiatan utama industri. Melainkan dari kegiatan lainnya yang tidak bersifat spesifik seperti pemeliharaan dan pencucian alat, pencegahan korosi, pengemasan, dan pelarutan kerak.

Contohnya seperti bekas kemasan, bekas cairan pelumas, aki atau baterai bekas, limbah elektronik, limbah resin, dan lain sebagainya. Selain itu, limbah B3 yang sumbernya tidak jelas atau kandungan di dalamnya belum diketahui secara pasti juga bisa dimasukkan dalam kategori ini.

Limbah dari B3 Kedaluwarsa, Tumpahan, atau Bekas Kemasan B3

Meskipun sudah menjadi limbah, namun B3 juga memiliki masa kedaluwarsa. Sifatnya tidak kalah berbahaya dibandingkan B3 lainnya, namun dipisahkan ke dalam kategori khusus karena memiliki karakter yang berbeda.

Adapun contoh bahan tumpahan (chemical spills) yang termasuk kategori ini antara lain seperti metanol, timbal subasetat, metapirilen, dan lain sebagainya. Bekas kemasannya juga termasuk kategori limbah berbahaya sebab sudah terpapar oleh zat tersebut.

 

Bahaya Paparan Limbah B3

Paparan bahan berbahaya dan beracun ke makhluk hidup, terutama manusia bisa terjadi melalui beberapa mekanisme. Di antaranya yaitu oral (mulut dan saluran pencernaan), inhalasi (saluran pernapasan), dermal (kulit), dan peritonial (via suntikan langsung ke peredaran darah).

Jika terpapar, tingkat bahayanya bisa diklasifikasikan menjadi 2 kategori. Pertama adalah Kategori 1, yaitu jenis limbah yang dampaknya bersifat akut (cepat atau tiba-tiba), bersifat langsung, dan dapat berdampak negatif bagi lingkungan.

Sedangkan Kategori 2 adalah jenis limbah yang dampaknya tidak akut, melainkan bersifat tidak langsung bagi manusia dan lingkungan. Artinya, dampak yang timbul tidak akan langsung dirasakan saat itu juga, namun dalam jangka panjang (sub kronis atau kronis).

 

Standar Pengelolaan Limbah B3 di Indonesia

Sebelumnya, standar utama pengelolaan limbah bersifat B3 di Indonesia diatur oleh pemerintah melalui PP Nomor 101 Tahun 2014. Sejak 2021, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga sudah mengeluarkan standar terbaru yaitu Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021.

Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, setiap orang yang menghasilkan limbah kategori B3 wajib melakukan kegiatan pengelolaan. Kegiatan tersebut meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan sesuai standar yang sudah ditetapkan.

Sebagai jenis limbah yang dampaknya sangat signifikan bagi manusia maupun lingkungan, standar pengelolaan B3 harus diatur secara khusus. Terutama bagi perusahaan dan industri besar, penting untuk melakukan penanganan limbah secara profesional.

Mutu Certification adalah lembaga sertifikasi, inspeksi, dan pengujian yang telah berpengalaman mengaudit sistem penanganan dan pembuangan limbah industri, termasuk limbah B3.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

23 Feb, 2023
Prinsip Pengelolaan Limbah yang Baik untuk Lingkungan

Prinsip pengelolaan limbah adalah aturan atau tata cara dalam mengelola limbah. Berikut beberapa di antaranya.

Seiring meningkatnya isu pencemaran lingkungan akibat limbah, diperlukan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik dan efisien sebagai solusi. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah dapat mengancam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Dalam mengelola limbah, terdapat beberapa prinsip yang bisa diterapkan. Dengan implementasi tindak pengelolaan yang baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan, maka dampak pencemaran limbah terhadap lingkungan juga bisa diminimalisir.

Baca juga: Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

 

4 Prinsip Pengelolaan Limbah yang Baik untuk Lingkungan

Prinsip pengelolaan limbah adalah sebuah aturan atau tata cara dalam mengelola limbah yang harus dipenuhi agar hasilnya efektif dan efisien. Berikut beberapa prinsip pengolahan yang umum diterapkan:

Prinsip 3R

3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan prinsip yang paling umum digunakan dalam mengelola limbah. Reduce atau pengurangan limbah adalah salah satu cara mengurangi jumlah produk buangan yang dihasilkan.

Reuse atau penggunaan kembali adalah upaya untuk memanfaatkan kembali limbah yang masih dapat digunakan. Sedangkan recycle atau daur ulang adalah cara untuk mengubah limbah menjadi bahan yang memiliki nilai dan manfaat, sehingga dapat digunakan kembali.

Prinsip 5R

Seiring berkembangnya sistem pengelolaan limbah, prinsip dalam mengelola limbah kini berkembang menjadi konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace, dan Recover). 

Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi jumlah limbah, meminimalisasi dampak lingkungan, serta memaksimalkan potensi limbah yang dapat dimanfaatkan.

Reduce, reuse, dan recycle memiliki konsep implementasi yang sama seperti prinsip 3R. Sedangkan Replace mengacu pada penggantian bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan dengan yang lebih ramah lingkungan. 

Adapun recover adalah memulihkan atau memanfaatkan kembali limbah yang tidak dapat didaur ulang.

Zero Waste

Zero Waste atau “Nol Sampah” merupakan prinsip yang bertujuan untuk mengurangi limbah yang dibuang ke lingkungan. Pada prinsipnya, Zero Waste tidak hanya tentang mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, tetapi juga tentang mengubah pola pikir masyarakat dalam memandang limbah.

Prinsip ini mendorong masyarakat untuk meminimalkan penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai, memanfaatkan kembali dan mendaur ulang sampah, serta menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Cradle to Cradle

Cradle to cradle adalah prinsip pengelolaan limbah yang berupa pendekatan inovatif sesuai siklusnya. Pendekatan ini menekankan pada pengembangan siklus tertutup dalam mengelola limbah, yaitu mengacu pada proses di mana semua bahan digunakan kembali untuk menghasilkan produk yang sama atau produk lain.

Dalam prinsip cradle to cradle, limbah dianggap sebagai sumber daya yang dapat digunakan kembali. Ini berarti bahwa tidak ada limbah yang dihasilkan dari proses produksi atau konsumsi yang tidak dapat digunakan kembali.

Selain prinsip-prinsip tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola limbah. Pertama, pengelolaannya harus sesuai dengan jenis limbah yang dihasilkan, selain itu, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) harus dikelola dengan cara yang berbeda.

 

Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Mengelola Limbah

Dalam mengelola limbah, peran masyarakat dan pemerintah sangat penting. Di antaranya yaitu melalui penetapan berbagai regulasi yang bertujuan untuk mengatur dan mengendalikan pengelolaan berbagai jenis limbah agar tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.

Setiap lapisan masyarakat harus memahami dan mengerti prinsip dalam mengelola limbah sebagai upaya meminimalisir dampak negatifnya. Selaku bagian dari masyarakat, unit usaha serta industri juga harus menerapkan prinsip-prinsip mengelola limbah yang baik dan berkelanjutan.

Oleh karena itu, dibutuhkan audit khusus dari lembaga profesional untuk menjamin pengelolaan limbah di suatu industri sudah memenuhi standar. Mutu Certification adalah lembaga sertifikasi, inspeksi, dan pengujian terkait lingkungan yang siap mendampingi upaya pengelolaan lingkungan pada berbagai sektor industri.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

23 Feb, 2023
Mengenal Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Limbah pada dasarnya berasal dari sebuah kegiatan. Ada berbagai macam jenis limbah yang dapat kita temukan. Limbah umumnya juga mengandung bahan berbahaya atau beracun. Hal ini disebabkan karena baik konsentrasi, sifat maupun jumlahnya dapat membahayakan lingkungan. 

Bahkan, limbah akan mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan makhluk hidup dalam waktu yang lama. Bahan yang biasanya ditemukan pada limbah seperti senyawa organik yang bisa terbiodegradasi. Lantas, apa saja jenis dari limbah ini?

 

Jenis Limbah Sesuai Sumbernya

Jenis dari limbah yang pertama adalah sesuai dengan sumbernya. Bila dilihat dari sumbernya, limbah dikelompokkan menjadi 2, yakni:

Limbah Organik

Jenis yang satu ini terdiri dari bahan yang memiliki sifat organik seperti aktivitas rumah tangga, kegiatan industri dan lainnya. Limbah jenis ini dapat diuraikan dengan mudah dengan proses alami. 

Limbah ini mempunyai sifat kimia stabil, nantinya zat tersebut akan mengendap ke dalam tanah, danau, dasar sungai bahkan laut. Berikutnya limbah ini akan mempengaruhi organisme hayati yang berada di dalamnya. 

Kemudian, untuk limbah rumah tangga seperti air cucian, kertas dan plastik. Limbah ini mempunyai racun tinggi karena mengandung baterai bekas, residu obat hingga air aki. Limbah ini juga termasuk dalam golongan B3 yakni bahan berbahaya serta beracun. 

Kemudian, limbah air cucian dapat mengandung bibit penyakit serta pencemaran biologis seperti jamur, bakteri serta virus. 

Limbah Anorganik

Jenis limbah ini terdiri dari limbah pertambangan dan limbah industri. Limbah anorganik yang berasal dari alam tidak dapat diuraikan serta tidak dapat diperbarui. Bukan hanya itu, air dari limbah industri dapat memiliki kandungan jenis bahan anorganik. 

Contoh dari bahan anorganik ini seperti magnesium klorida, magnesium sulfat yang berasal dari kegiatan pertambahan serta industri. Kemudian, asam anorganik yang mirip dengan asam sulfat serta berasal dari pengolahan biji logam dan bahan fosil.

Sedangkan, limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga ini seperti botol kaca, botol plastik, aluminium dan kaleng. 

 

Jenis Limbah Sesuai Sumbernya

 Bila dibedakan sesuai dengan sumbernya, limbah dibedakan menjadi 3, antara lain:

Limbah Pabrik

Limbah pabrik menjadi jenis yang cukup berbahaya. Limbah ini umumnya memiliki kandungan gas beracun. Sayangnya, biasanya limbah ini dibuang di sungai atau di sekitar rumah warga. Padahal, sungai tersebut digunakan untuk aktivitas warga sehari-hari seperti mandi, cuci, kakus atau MCK. 

Limbah Rumah Tangga

Seperti nama yang dimilikinya, limbah rumah tangga ini merupakan jenis limbah yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga. Limbah ini seperti residu sayuran, atau bahan-bahan kertas. 

Limbah Industri

Umumnya, limbah industri diperoleh dari produksi pabrik. Limbah ini dapat mengandung zat berbahaya seperti asam anorganik dan senyawa organik. Zat ini bisa dimasukkan ke perairan bisa mengakibatkan pencemaran dan bisa membahayakan makhluk hayati pengguna air mulai dari bebek, ikan dan lainnya.

 

Jenis Limbah Sesuai Fisiknya

Mengenal Jenis Limbah dan Dampaknya Bagi Lingkungan

Jika dilihat dari wujudnya, limbah masuk dalam 4 golongan, yaitu:

1. Limbah Padat

Jenis yang pertama adalah limbah padat. Limbah padat adalah limbah yang berasal dari sisa aktivitas manusia serta memiliki wujud padat. Limbah ini dikelompokkan menjadi sejumlah kategori, yaitu:

Sampah Organik yang Mudah Busuk

Sampak organik adalah limbah padat yang memiliki bentuk setengah basah. Limbah ini sering dijumpai di pengelolaan dapur mulai dari sisa makanan, kulit buah maupun sisa sayuran. Karena memiliki sifat organik. Sampah ini sangat mudah diurai oleh mikroorganisme.

Sampah yang Sulit Terurai

Anorganik merupakan sampah yang sulit diurai. Bahkan, jenis ini sangat sulit diurai dengan alami walaupun limbah telah terlihat membusuk. Contohnya seperti plastik, kertas, selulosa, kaca dan lainnya. 

Sampah Industri

Wujud padat sampah industri umumnya dihasilkan dari proses industrial. Jenis ini pada dasarnya bergantung dari industrinyal. Contohnya saja seperti sisa sampah elektrik, kabel bahkan lumpur. 

Sampah abu

Limbah yang memiliki bentuk abu adalah hasil pembakaran. Biasanya limbah ini mempunyai tekstur yang ringan sehingga dapat lebih mudah dibawa oleh angin. 

2. Limbah Cair

Limbah cair adalah sampah yang berasal dari aktivitas domestik atau produksi industri yang memiliki bentuk cairan. Limbah ini bukan hanya memiliki bentuk air, tetapi juga termasuk bahan yang larut dalam cairan. Berikut berbagai jenis limbah cair, antara lain:

Limbah Cair dari Industri

Seperti nama yang dimilikinya, limbah cair dari industri ini merupakan limbah buangan yang berasal dari proses industri. Dalam proses produksi barang yang memiliki skala industri, biasanya pabrik akan menggunakan banyak air di sistemnya. 

Bukan hanya itu, sisa air yang digunakan dalam proses industri juga harus dibuang. Contohnya seperti sisa air cucian daging dan buah, atau sisa air dari pewarna tekstil. 

Limbah Cair dari Domestik

Limbah cair yang berasal dari domestik adalah limbah cair dari perkantoran, rumah tangga, pengerjaan bangunan, usaha dan yang lainnya. contohnya saja seperti air sisa sabun, air tinja dan yang lainnya.

Rembesan

Jangan salah, rembesan juga merupakan jenis limbah. Rembesan umumnya berasal dari pembuangan limbah cair dan meluap hingga di permukaan tanah. Rembesan juga dapat merembes sampai di dalam tanah. 

Contoh dari limbah rembesan ini seperti air yang berasal dari pendingin udara, air buangan yang berasal dari atap, hingga air yang berasal dari kegiatan berkebun dan bertani. 

Air Hujan

Air hujan juga memiliki potensi berubah menjadi limbah cair. Mengapa air hujan dapat menjadi limbah? Hal ini disebabkan karena air hujan ada di permukaan tanah serta mengalir membawa partikel yang cair dan padat. 

3. Limbah Suara

Jenis ketiga adalah limbah suara. Limbah suara ini merupakan gelombang bunyi serta merambat dari udara. Ada berbagai macam hal yang dapat menjadi sumber dari limbah suara. Contohnya seperti mesin pabrik, alat elektronik hingga mesin kendaraan. 

4. Limbah Gas

Jenis yang satu ini adalah limbah yang berada di udara. Sebenarnya, di dalam udara terdapat berbagai macam unsur kimia mulai dari nitrogen, oksigen, dan berbagai unsur yang lain.

Tetapi, bila terdapat penambahan unsur gas tertentu, dan berada dalam jumlah banyak, bahkan melebihi kapasitas udara normal, tentu akan menurunkan kualitas udara.

Akhirnya, udara yang berada di sekitar menjadi tercemar serta akan mengganggu kesehatan masyarakat. Biasanya, limbah gas ini dihasilkan dalam proses industri, gas akan dikeluarkan ke dalam bentuk asap, debu atau partikel.

Bila tidak dikelola dengan baik, penyebarannya akan menjadi lebih luas, utamanya saat angin berhembus. 

Demikian penjelasan mengenai jenis limbah. Mengingat efek buruk yang dapat ditimbulkan, pengelolaan limbah ini tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. 

Mutu Certification merupakan jasa layanan pengujian, inspeksi serta sertifikasi untuk sejumlah industri. Mutu Certification siap membantu Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

23 Feb, 2023
Limbah: Pengertian, Jenis, Sumber, dan Cara Mengatasinya

Limbah adalah produk buangan yang sudah tidak memiliki nilai atau manfaat. Berikut jenis dan cara mengatasinya. Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuk atau dimasukkannya unsur yang dapat mengubah kualitas lingkungan, baik itu berupa zat, energi, maupun komponen lainnya. Salah satu unsur penyebab pencemaran adalah limbah.

Meskipun tidak bisa dihindari, namun manusia dapat melakukan tindak pengelolaan agar limbah yang dibuang tidak berdampak negatif. Oleh karena itu, kenali apa definisi, jenis-jenis, sumber, hingga alternatif cara untuk mengatasi pencemaran akibat limbah.

 

Pengertian Limbah

Setiap aktivitas manusia pasti akan menghasilkan produk buangan atau limbah, baik itu kegiatan domestik maupun kegiatan industri besar. Dampaknya bagi lingkungan bisa berbeda-beda tergantung pada jenis, jumlah, dan cara pengolahannya.

Untuk mengelola pencemaran atau polusi akibat limbah, pemerintah Indonesia maupun berbagai lembaga internasional sudah mengatur tentang hal ini dalam berbagai peraturan. Berikut definisinya menurut berbagai sumber:

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Menurut KBBI, limbah adalah sisa proses produksi, bahan yang tidak mempunyai nilai, tidak berharga, atau barang rusak/cacat dalam proses produksi.

Peraturan Perundang-Undangan Indonesia

Di Indonesia, definisi terkait ini diatur dalam UU PPLH (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup). Menurut UU PPLH Nomor 32 Tahun 2009, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

World Health Organization (WHO)

Menurut WHO, limbah didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang tidak terjadi dengan sendirinya dan berasal dari kegiatan manusia.

United Nations Environment Programme (UNEP)

Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNEP adalah organisasi PBB yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Menurut Konvensi Basel 1989 oleh UNEP, limbah adalah bahan atau benda yang dibuang, dimaksudkan untuk dibuang, atau diwajibkan untuk dibuang menurut ketentuan hukum nasional.

Berdasarkan berbagai definisinya secara formal, dapat disimpulkan bahwa limbah adalah bahan buangan yang sudah tidak memiliki nilai atau manfaat. Asalnya beragam, bisa dari kegiatan manusia maupun dari fenomena alam.

 

Klasifikasi Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya

Limbah: Pengertian, Jenis, Sumber, dan Cara Mengatasinya

Berdasarkan wujud, karakteristik senyawa yang menyusun, hingga sumbernya, bahan buangan bisa diklasifikasikan menjadi kategori tertentu. Berikut jenis-jenis limbah berdasarkan wujudnya:

Padat

Limbah dalam bentuk padat dikenal sebagai sampah, baik itu berupa sampah organik maupun anorganik. Contohnya yaitu plastik, kertas, kaca, kaleng, kayu, dedaunan, sisa makanan, kulit buah, dan lain sebagainya.

Dibanding jenis buangan lain, sampah sebenarnya masih bisa memiliki nilai ekonomis apabila dimanfaatkan kembali atau didaur ulang. Namun jika sudah tidak bisa didaur ulang, maka dibutuhkan pengelolaan lebih lanjut agar tidak menciptakan timbulan sampah yang mencemari lingkungan.

Cair

Secara sederhana, jenis buangan ini memiliki bentuk likuid (cair). Secara lebih rinci, pemerintah mendefinisikan limbah cair melalui PP No. 82 Tahun 2021 sebagai sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.

Bentuknya bisa berupa air maupun disertai kandungan bahan buangan lain dalam bentuk terlarut atau tercampur (suspensi). Selain itu, sumbernya bisa dari aktivitas manusia seperti kegiatan domestik dan industri, maupun dari aktivitas alam seperti aliran air hujan.

Gas

Selanjutnya, ada limbah gas, yaitu zat buangan yang memanfaatkan udara sebagai medianya. Jika kadarnya melampaui baku mutu lingkungan, maka pembuangan zat tertentu ke udara secara berlebihan bisa menyebabkan pencemaran dan gangguan kesehatan.

Zat pencemar tersebut bisa berupa partikel maupun gas. Partikel merupakan butiran halus yang masih bisa terlihat dengan mata telanjang, contohnya kabut, debu, asap, atau uap air. Sedangkan gas tidak bisa dilihat, hanya bisa dicium baunya atau dirasakan dampaknya.

 

Klasifikasi Jenis Limbah Berdasarkan Senyawa Penyusunnya

Berdasarkan senyawa penyusunnya produk buangan bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Berikut penjelasan dari masing-masing jenisnya:

Organik

Limbah organik adalah buangan yang berasal dari makhluk hidup atau bersifat alami dan mudah terurai atau membusuk. Contohnya seperti sisa makanan, dedaunan, kotoran hewan, kotoran manusia, tulang hewan, kulit telur, dan lain sebagainya.

Umumnya, zat-zat yang bersifat organik ini bisa menjadi media berkembangnya virus dan bakteri. Tetapi karena bersifat organik, maka zat ini lebih cepat dan mudah untuk diubah sebagai kompos atau diurai kembali menjadi tanah.

Anorganik

Limbah anorganik adalah produk buangan yang berasal dari bahan-bahan yang tidak hidup seperti kaca, logam, plastik, dan bahan-bahan kimia lainnya. Jenis ini lebih sulit terurai secara alami dan membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai.

Oleh karena itu, zat-zat anorganik ini perlu didaur ulang untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Misalnya yaitu dijadikan bahan baku untuk pembuatan produk baru seperti tas plastik daur ulang, kerajinan tangan, dan lain-lain.

B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Bahan Berbahaya dan Beracun bisa terdiri atas zat-zat organik maupun anorganik yang bersifat toksik dan membahayakan kesehatan makhluk hidup. Umumnya, sumber dari limbah B3 (LB3) adalah industri-industri besar.

Contohnya yaitu pestisida, bahan kimia, baterai, lampu neon, dan lain sebagainya. Jika tidak dikelola dengan baik, maka potensi bahayanya lebih besar dibanding jenis buangan lain. Di Indonesia, peraturan mengenai LB3 termuat secara khusus di dalam Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

 

Sumber Limbah

Menurut sumbernya, bahan buangan juga bisa diklasifikasikan menjadi beberapa kategori. Berikut ini berbagai sumber yang paling signifikan dalam menghasilkan limbah:

Domestik (Rumah Tangga)

Berasal dari aktivitas manusia di rumah tangga atau lingkungan sekitarnya, sehingga sering disebut juga sebagai limbah domestik. Contohnya seperti plastik pembungkus makanan, sisa makanan, air cucian baju, air sabun sehabis mandi, kotoran manusia, dan lain sebagainya.

Industri

Berasal dari sisa-sisa proses produksi suatu industri secara masif, contohnya seperti industri pakaian, makanan, teknologi, dan lain sebagainya. Jenis limbahnya bisa berbeda-beda tergantung pada jenis industri yang menghasilkan, namun umumnya mengandung bahan-bahan berbahaya.

Pertanian

Berasal dari kegiatan pertanian, seperti pupuk, pestisida, dan sampah organik. Beberapa produk buangan tertentu seperti pestisida juga bisa menimbulkan masalah kesehatan khusus bagi makhluk hidup.

Elektronik

Berasal dari perangkat elektronik seperti handphone, laptop, komputer, televisi, dan lain sebagainya. Jenis ini seringkali diabaikan oleh masyarakat dan industri, padahal mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, timbal, dan kadmium.

Medis

Berasal dari aktivitas medis di rumah sakit, klinik, apotek, laboratorium, dan sejenisnya. Contohnya seperti jarum suntik, obat-obatan, bahan kimia, hingga zat radioaktif. Jika tidak dikelola dengan baik, maka bisa menimbulkan kontaminasi dan membahayakan kesehatan makhluk hidup sekitarnya.

 

Dampaknya Bagi Lingkungan dan Makhluk Hidup

Limbah: Pengertian, Jenis, Sumber, dan Cara Mengatasinya

Sebagai produk buangan, limbah dapat mencemari lingkungan maupun membahayakan kesehatan makhluk hidup termasuk manusia, sehingga perlu dikelola secara serius. Berikut berbagai dampak buruk yang bisa terjadi:

Mencemari Lingkungan

Dampak pertama adalah pencemaran ke lingkungan, baik itu lingkungan air, udara, maupun tanah. Jika dibuang ke perairan, maka akan menyebabkan penurunan kualitas air hingga tidak lagi bisa dimanfaatkan dan membahayakan berbagai organisme air.

Di daratan, pembuangan limbah secara tidak bertanggung jawab dapat merusak kualitas tanah. Dampaknya, pertumbuhan tanaman serta kehidupan organisme daratan menjadi terganggu.

Sedangkan di udara, gas buangan dapat menyebabkan polusi udara yang mengganggu kesehatan organisme. Beberapa zat tertentu yang disebut sebagai gas rumah kaca juga merupakan penyebab utama timbulnya pemanasan global.

Mengganggu Secara Estetika

Pernah menemukan air sungai yang keruh dan berwarna gelap? Pernah merasakan udara yang berasap, sesak, bahkan berbau? Atau, pernah melihat tanah yang kering dan tandus?

Semuanya adalah contoh dampak dari pencemaran limbah terhadap aspek estetika lingkungan. Dengan menurunnya kualitas lingkungan di bawah baku mutu yang ditetapkan, kondisinya tentu akan berubah hingga tidak lagi nyaman untuk dipandang.

Menjadi Sumber Penyakit

Selain mencemari lingkungan dan merusak estetika, limbah juga merupakan salah satu sumber penyakit. Sebab dapat mengandung berbagai mikroorganisme patogen dan bahan kimia berbahaya, termasuk zat-zat karsinogenik (penyebab kanker).

Contohnya seperti hasil buangan industri yang dikenal mengandung berbagai zat berbahaya seperti logam berat merkuri, timbal, dan arsenik. Ada juga sampah domestik (organik maupun anorganik) yang bisa menjadi tempat berkembangnya virus dan bakteri.

 

Berbagai Alternatif Cara Mengatasi Limbah

Jika tidak dikelola dengan baik, limbah dapat menimbulkan berbagai dampak di atas. Nantinya hal ini bisa merusak kualitas hidup manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme lainnya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut, di antaranya sebagai berikut:

Daur Ulang

Proses ini merupakan pengolahan produk buangan menjadi barang atau bahan yang dapat digunakan kembali. Daur ulang dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang dan mengurangi penggunaan bahan baku baru.

Beberapa bahan yang dapat didaur ulang antara lain kertas, plastik, kaca, dan logam. Ada yang bisa diubah kembali bentuknya menjadi bahan baru melalui proses pabrik, ada pula yang hanya bisa dikreasikan menjadi produk seperti hiasan, tas, atau pernak-pernik daur ulang.

Komposting

Jika daur ulang adalah kegiatan pengolahan khusus sampah padat bersifat anorganik, maka composting adalah pengolahan khusus limbah organik. Yaitu bisa berupa sisa makanan, daun, ranting, dan lain sebagainya, baik dari aktivitas domestik, pertanian, atau yang lainnya.

Sampah-sampah organik tersebut kemudian bisa diuraikan menjadi kompos. Dibanding cara pengolahan lain, komposting tidak memerlukan biaya besar dan bisa dilakukan dari rumah menggunakan alat dan bahan sederhana.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Khusus yang berbentuk cair, maka solusinya adalah dengan mendirikan IPAL untuk memproses limbahnya agar lebih aman untuk dibuang ke lingkungan. IPAL bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu IPAL domestik dan IPAL industri.

IPAL domestik dibuat khusus untuk air limbah domestik seperti sisa-sisa kegiatan rumah tangga seperti mandi, mencuci, dan buang air. Sedangkan IPAL industri dibuat secara spesifik sesuai dengan jenis zat buangan dari bidang industri tertentu.

Insinerasi

Khusus sampah padat yang sudah tidak bisa diolah kembali serta berbagai jenis LB3, maka solusi yang paling efektif adalah melakukan insinerasi. Insinerasi adalah teknologi pembakaran sampah menggunakan instalasi khusus.

Saat ini, negara-negara maju telah beralih menggunakan sistem insinerasi. Dibanding pembuangan sampah melalui TPA, insinerasi dianggap lebih efektif. Sisa produknya juga bisa lebih diminimalisir dengan wujud berupa abu, partikulat, dan gas sisa hasil pembakaran.

Pengelolaan limbah adalah aspek penting yang harus diperhatikan untuk menjamin keberlanjutan lingkungan (sustainability). Mutu Certification berkomitmen untuk ikut berkontribusi mengelola keberlanjutan industri dan unit usaha lainnya melalui berbagai sertifikasi, inspeksi, dan pengujian terkait lingkungan.

Dilengkapi laboratorium yang lengkap, kami siap melayani audit dan verifikasi terkait penanganan dan pembuangan limbah di unit usaha Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

23 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 LK PT Surabaya Trading Industri

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 LK PT Surabaya Trading Industri Download

23 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Perpanjangan Sertifikat LK UD Kartika Sari

Pengumuman Publik Hasil Perpanjangan Sertifikat LK UD Kartika Sari Download

23 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Truslove Young Building Products Indonesia

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Truslove Young Building Products Indonesia Download

20 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK CV Karya Abadi Mulya

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK CV Karya Abadi Mulya Download

20 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK PT Sengon Indah Mas

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK PT Sengon Indah Mas Download

20 Feb, 2023
RSPO ASA-1 Summary Report of PT Surya Intisari Raya subsidiary of First Resources

RSPO ASA-1 Summary Report of PT Surya Intisari Raya subsidiary of First Resources : Download ENG

20 Feb, 2023
Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-1 PHL PT Wahana Lestari Makmur Sukses

Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-1 PHL PT Wahana Lestari Makmur Sukses : Download

20 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK PT Mustika Bahana Jaya

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK PT Mustika Bahana Jaya Download

17 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK CV Koresh Nature Stone

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK CV Koresh Nature Stone Download

17 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Gunung Putra Mandiri (TPT-KB)

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK PT Gunung Putra Mandiri (TPT-KB) Download

16 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK PT Hexamitra Charcoalindo

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK PT Hexamitra Charcoalindo Download

16 Feb, 2023
Pengumuman Publik Terbit Sertifikat LK PT Putra Tunggal Rejeki

Pengumuman Publik Terbit Sertifikat LK PT Putra Tunggal Rejeki Download

15 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Sertifikasi VLK CV. Berkah Jaya Abadi

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Sertifikasi VLK CV. Berkah Jaya Abadi Download

15 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Sengon Kondang Nusantara

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Sengon Kondang Nusantara Download

14 Feb, 2023
Notification of RSPO ASA-1.4 Tanjung Kembiri POM – PT Forestalestari Dwikarya subsidiary of Golden Agri Resources Ltd

Notification of RSPO ASA-1.4 Tanjung Kembiri POM – PT Forestalestari Dwikarya subsidiary of Golden Agri Resources Ltd : Download ENG

13 Feb, 2023
Notification of RSPO ASA-4 Pembangunan Raya POM – PT Agro Sejahtera Manunggal subsidiary of Bumitama Agri Ltd

Notification of RSPO ASA-4 Pembangunan Raya POM – PT Agro Sejahtera Manunggal subsidiary of Bumitama Agri Ltd : Download ENG

13 Feb, 2023
Upacara Penandatanganan Perjanjian Perwakilan antara TQC Center for Testing and Quality Certification dan MUTU International (PT Mutuagung Lestari)

Demi membuka peluang pasar baru dengan skema internasional yang diterima di market Asia, MUTU International terus mengembangkan kerjasama-kerjasama dengan partner bisnis di luar negeri. Baru saja diresmikan melalui Upacara Penandatanganan Perjanjian Perwakilan pada 8 Februari 2023 lalu, MUTU International dan TQC Center for Testing and Quality Certification di Hanoi, Vietnam memulai kerjasama dalam skema sertifikasi FSSC 22000. Skema sertifikasi FSSC 22000 sendiri adalah audit dan sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan untuk memastikan penyediaan pangan, pakan, dan kemasan yang aman untuk industri barang konsumsi.

Upacara Penandatanganan Perjanjian Perwakilan tersebut dihadiri oleh pihak TQC (President Director, Deputy Director Certification, Department Head International Relations, dan beberapa staf lainnya) serta tentunya pihak MUTU International (Presiden Direktur, Direktur Keuangan & SDM, Direktur Operasional, Deputy Directpr SBU PIJP, dan Vice President OP IV – Pangan).

“Upacara tersebut menjadi langkah awal dalam pengembangan skema sertifikasi pangan seperti FSSC 22000 dan lainnya di Asia untuk menjamin pangan aman layak konsumsi bagi manusia,” jelas Mahmud Firdaus yang merupakan Vice President OP IV MUTU International. Sertifikasi penjamin pangan aman dan berkualitas dapat dilayani oleh MUTU International. Skema-skema sertifikasi pangan yang dapat disertifikasi MUTU International meliputi FSSC 22000, HACCP, dan ISO 22000.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

13 Feb, 2023
RSPO ASA-1.1 Summary Report of Pabatu POM PT Perkebunan Nusantara IV

RSPO ASA-1.1 Summary Report of Pabatu POM PT Perkebunan Nusantara IV : Download ENG

13 Feb, 2023
RSPO ASA-3 Summary Report of Ajamu POM PT Perkebunan Nusantara IV

RSPO ASA-3 Summary Report of Ajamu POM PT Perkebunan Nusantara IV : Download ENG

13 Feb, 2023
RSPO ASA-3 & ASA-4 Summary Report of Sawit Langkat POM PT Perkebunan Nusantara IV

RSPO ASA-3 & ASA-4 Summary Report of Sawit Langkat POM PT Perkebunan Nusantara IV : Download ENG

13 Feb, 2023
RSPO ASA-2 Summary Report of Pasir Mandoge POM PTPN IV subsidiary of PTPN III

RSPO ASA-2 Summary Report of Pasir Mandoge POM PTPN IV subsidiary of PTPN III : Download ENG

13 Feb, 2023
RSPO ASA-1.1 Summary Report of Pulu Raja POM PT Perkebunan Nusantara IV

RSPO ASA-1.1 Summary Report of Pulu Raja POM PT Perkebunan Nusantara IV : Download ENG

13 Feb, 2023
Pemberitahuan Untuk Kegiatan Penilaian ISPO Resertifikasi PT Primatama Mulia Jaya

Pemberitahuan Untuk Kegiatan Penilaian ISPO Resertifikasi PT Primatama Mulia Jaya : Download

09 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 PT Albasia Prima Lestari

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 PT Albasia Prima Lestari Download

09 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK CV Meubel Prima

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK CV Meubel Prima Download

08 Feb, 2023
Notification of RSPO Initial Certification of Globalindo POM PT Globalindo Agung Lestari subsidiary of Genting Plantations

Notification of RSPO Initial Certification of Globalindo POM PT Globalindo Agung Lestari subsidiary of Genting Plantations : Download ENG Download INA

08 Feb, 2023
Notification of RSPO Initial Certification of Satria POM PT Sasana Yudha Bakti subsidiary of REA Holding Plc

Notification of RSPO Initial Certification of Satria POM PT Sasana Yudha Bakti subsidiary of REA Holding Plc : Download ENG Download INA

08 Feb, 2023
10 Universitas dengan Jurusan K3 Terbaik di Indonesia

Ahli-ahli dari jurusan K3 sangat dibutuhkan dengan industri yang semakin berkembang, begitu juga dengan sektor pekerjaan yang juga mengalami perkembangan industri. Dalam menjalankan perusahaan setiap perusahaan perlu memiliki ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang biasa disingkat dengan K3.

Hal ini untuk membangun operasional kerja yang aman dan memenuhi protokol K3. Oleh karena itu prospek kerja dari mahasiswa jurusan K3 sangat menjanjikan.

K3 masuk dalam golongan saintek, di mana materi yang diperoleh tidak akan jauh dari bidang sains. Selain itu, juga ada ilmu psikolog dan juga kesehatan yang akan menjadi bekal pengetahuan akan K3 secara mendalam.

Karena dalam merumuskan kebijakan untuk manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sangat membutuhkan ahli-ahli dari jurusan k3. Termasuk pentingnya dilakukan inspeksi dan sertifikasi mutu akan alat-alat kerja.

Dengan begitu kebijakan akan K3 benar-benar sesuai dan tepat sasaran. Artinya kebijakan yang dibuat benar-benar melindungi pegawai dari risiko kecelakaan kerja. Baik itu karena faktor human error atau karena pengoperasian alat-alat serta bahan yang digunakan untuk produksi.

 

Inilah 10 Universitas dengan Jurusan K3 Terbaik

Anda ingin masuk kuliah yang akan mengarahkan Anda menjadi ahli di bidang K3? Anda bisa simak universitas mana saja yang bisa Anda tuju karena memiliki akreditasi di jurusan keselamatan dan kesehatan kerja terbaik di Indonesia.

Berikut adalah kesepuluh daftar sepuluh universitas dengan jurusan k3 tersebut:

1. Universitas Indonesia (UI)

UI menjadi salah satu kampus ternama di Indonesia dengan akreditasi terbaik di bidang K3. UI membuka program studi di bidang tersebut untuk strata 1 dan strata 2.

Di mana pada S1 dan S2 tepatnya di departemen K3 Fakultas Kesehatan Masyarakat terdapat terdapat lima bidang keilmuan yang dikembangkan. Kelima bidang keilmuan yaitu Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, Higiene Industri, Faktor Manusia dan Perilaku dalam K3, dan Ergonomi.

Selain itu juga terdapat program magister Teknik Manajemen Keselamatan Kebakaran dari Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik yang juga mengembangkan ilmu tentang jurusan K3.

2. Institut Teknologi Bandung (ITB)

Institut teknologi yang berada di Bandung satu ini memiliki program studi K3 yang juga telah diakui oleh negara. Program studi yang dimaksud yaitu program studi Teknik Lingkungan dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.

Program studi ini dikhususkan untuk program strata dua atau S2. Di mana program studi satu ini terbuka untuk lulusan strata satu atau S1 dari beragam latar belakang. Seperti ilmu sains, kesehatan masyarakat, hingga rekayasa dan keteknikan.

Dikatakan memiliki jurusan K3 terbaik, karena ITB telah mengantongi akreditasi BAN PT dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Republik Indonesia (Kemenristekdikti).

Selain itu, program studi Teknik Lingkungan ini juga telah mendapatkan Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) dari Amerika Serikat.

3. Universitas Diponegoro (UNDIP)

Pada tahun ajaran 1997/1998 Universitas Diponegoro secara resmi mulai menerima mahasiswa non reguler lulusan D3 di Fakultas Kesehatan Masyarakat. Sementara untuk program non reguler lulusan SMA dimulai pada tahun 2005.

Melalui sejarah yang cukup panjang, UNDIP kini memiliki program studi yang fokus pada bidang K3 dari S1 hingga S3. Adapun program studi untuk S1 yaitu Kesehatan Masyarakat yang telah terakreditasi A.

Untuk S2 UNDIP memiliki tiga program studi di bidang ini yaitu magister Promosi Kesehatan, Magister Kesehatan Lingkungan, dan Magister Kesehatan Masyarakat. Sementara untuk S3 ada satu program yaitu Doktor Kesehatan Masyarakat.

4. Universitas Gadjah Mada (UGM)

UGM memiliki dua program studi yang fokus pada jurusan K3. Program studi pertama yaitu Ilmu Kesehatan Kerja dari Fakultas Kedokteran, dan program studi yang kedua yaitu jurusan Rekayasa Keselamatan Industri dari Fakultas Teknik.

Untuk kedua program studi tersebut dapat Anda tempuh pada strata dua atau S2 saja. Pada tahun 2019 keduanya telah mengantongi akreditasi A di lingkup S2 untuk Ilmu Kesehatan Masyarakat.

5. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

UNJ ditunjuk menjadi salah satu universitas yang memiliki pengembangan keilmuan di jurusan K3 terbaik di Indonesia. Hal ini karena dalam membentuk program studi di Strata 1 yaitu Teknik Keselamatan dan Proteksi Kebakaran, UNJ bekerjasama dengan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pemerintah setempat.

Di mana pada tahun 2017 UNJ telah memenuhi syarat akreditasi yang diberikan oleh BAN-PT Indonesia. Program studi Teknik Keselamatan dan Proteksi Kebakaran berada di bawah naungan Fakultas Teknik.

6. Universitas Airlangga (UNAIR)

UNAIR menjadi kampus ternama dengan jurusan yang mengembangkan ilmu K3 terbaik di Indonesia. Di mana jurusan di bidang K3 di universitas Airlangga satu ini telah mengantongi akreditasi A dari BAN PT Indonesia.

Jurusan ini berada di bawah naungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR. Di mana untuk pengembangan ilmu di bidang ini UNAIR mempunyai dua program studi S1 yaitu kesehatan masyarakat dan gizi.

7. Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Universitas Negeri Semarang yang selanjutnya dikenal dengan UNNES menjadi universitas yang memiliki pengembangan ilmu di bidang K3 terbaik di Indonesia.

Pada tahun 2009 UNNES telah mengantongi akreditasi B untuk jurusan K3 dari BAN PT Indonesia. Di mana program studi ini berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Keolahragaan.

8. Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Pada tahun 2001 Universitas Jenderal Soedirman atau yang kini lebih dikenal dengan UNSOED mendirikan program studi Kesehatan Masyarakat. Di mana program studi tersebut di bawah naungan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).

Dengan visi menjadi pusat pengembangan sumber daya pedesaan dan kearifan lokal pada bidang kesehatan masyarakat yang mempunyai daya saing global pada tahun 2034, UNSOED terus berusaha meningkatkan akreditasi dari jurusannya satu ini.

9. Universitas Veteran Pembangunan Nasional (UPN) Jakarta

Selanjutnya yaitu UPN Jakarta, di mana untuk program studi yang mengembangkan ilmu K3 UPN Jakarta telah mengantongi akreditasi B di tahun 2013 oleh BAN-PT Indonesia untuk jurusan K3.

Program studi Kesehatan Masyarakat di UPN Jakarta berada di bawah Fakultas Ilmu Kesehatan.

10. Universitas Sebelas Maret

Terakhir yaitu Universitas Sebelas Maret. Universitas satu ini membuka program diploma III dan IV untuk mengembangkan ilmu di bidang K3. Di mana jurusan untuk K3 di bawah naungan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Jurusan tersebut telah mendapat memenuhi akreditas perguruan tinggi dan BAN PT Indonesia memberinya akreditasi B.

Itulah kesepuluh Universitas di Indonesia yang memiliki Jurusan K3 terbaik. Apabila Anda ingin bekerja di bidang keselamatan dan kesehatan kerja suatu perusahaan, jurusan ini sangat cocok untuk Anda.

Di mana nanti dalam praktik kerjanya, untuk melakukan inspeksi dan sertifikasi mutu alat kerja di perusahaan, Anda bisa mengajukan SMK3 di Mutu Internasional. Di mana Mutu Internasional memiliki ahli di bidang pengujian, inspeksi, dan sertifikasi.

Menjadi perusahaan mutu se-Asia Pasifik selama tiga dekade dengan ribuan klien dan berbagai macam sektor industri menjadikan layanan Mutu Certification adalah pilihan terbaik untuk kepentingan sertifikasi K3 di perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

07 Feb, 2023
Jenis Kecelakaan Kerja yang Sering Terjadi di Tempat Kerja

Perusahaan harus memahami dengan benar jenis kecelakaan kerja yang sering terjadi di tempat kerja. Di berbagai sektor kerja tiap-tiap tenaga kerja memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja atau yang biasa dikenal dengan K3. 

Perlindungan yang diberikan mencakup pencegahan atas terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat aktivitas kerja, promosi kesehatan, pengendalian bahaya di lokasi kerja, serta pengobatan dan rehabilitasi.

Dengan begitu produktivitas kerja akan bisa terwujud. Pemerintah pun telah mengatur mengenai K3 dalam peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan. Tepatnya di Pasal 86 dan Pasal 87 Undang-Undang Ketenagakerjaan.

Setiap perusahaan diwajibkan untuk menerapkan manajemen keselamatan serta kesehatan yang melekat dengan manajemen perusahaan. Untuk bisa menerapkan manajemen K3 yang baik, perusahaan harus memahami benar jenis kecelakaan kerja yang bisa membahayakan pegawainya.

Selain itu, perusahaan yang dalam kegiatan operasionalnya menggunakan alat berat, bahan yang bisa membahayakan pegawai maka diharuskan untuk melakukan cek mutu terlebih dahulu. 

Mutu Internasional telah berpengalaman selama tiga dekade untuk membantu perusahaan di berbagai macam sektor untuk memeriksa mutu alat dan bahan-bahan yang digunakan di lapangan untuk menjamin mutunya supaya tidak membahayakan pekerja.

 

7 Jenis Kecelakaan Kerja yang Sering Terjadi di Tempat Kerja

Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak terduga serta tidak dikehendaki untuk terjadi di tempat kerja, di mana dalam kejadian tersebut menimbulkan banyak kerugian. Adanya kecelakaan kerja bisa menyebabkan cedera hingga kecacatan pada pekerja.

Namun, bukan berarti kecelakaan kerja terjadi begitu saja atau “mendadak”. Karena setiap kecelakaan yang terjadi di tempat kerja pasti memiliki sebab dan akibat. Penyebab kecelakaan kerja dapat ditelusuri untuk menemukan bagian “eror” yang menyebabkan hal itu terjadi.

Berikut merupakan jenis-jenis kecelakaan kerja yang sangat sering terjadi di tempat kerja:

1. Tertimpa Objek di Tempat Kerja

Tertimpa objek seringnya terjadi di pabrik atau proyek di lapangan yang menggunakan banyak material. Hal ini bisa terjadi karena adanya objek yang terjatuh tanpa bisa diantisipasi oleh pegawai.

Jatuhnya objek di proyek bangunan bisa terjadi karena disebabkan mesin yang mengalami masalah atau human error yang membuat objek tidak tersimpan di tempatnya.

Oleh karena itu inspeksi sangat perlu untuk dilakukan dan memastikan jika hal-hal yang berpotensi untuk membuat cedera dapat diminimalisir semaksimal mungkin. 

2. Terpeleset atau Terjatuh 

Terpeleset atau terjatuh di tempat kerja sering terjadi di lokasi yang tidak rata atau licin. Hal ini bisa terjadi di area pabrik ataupun perkantoran. 

Meski terkesan sepele, hal ini  bisa menjadi serius dan berisiko tinggi jika terjadi pada pekerja yang berada di lokasi ketinggian. Seperti pada proyek bangunan, pertukangan, memperbaiki instalasi kabel listrik.

Apabila mereka terpeleset hingga terjatuh tanpa adanya alat pengaman tentu jenis kecelakaan kerja satu ini akan menjadi masalah serius. Hal ini bisa mengancam keselamatan pekerja, bahkan berpotensi membuat pekerja mengalami kecacatan hingga kehilangan nyawa.

3. Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan lalu lintas masih termasuk jenis kecelakaan di tempat kerja jika terjadi dalam perjalanan berangkat atau pulang dari atau menuju tempat kerja. Hal satu ini sempat diatur dalam Undang-Undang No.3 tahun 1992 di pasal 1 poin 6.

Hal ini bisa juga terjadi pada perusahaan yang bekerja dalam bidang perniagaan atau pengangkutan. Di mana dalam perjalanan dari satu lokasi ke lokasi lain pekerja berpotensi mengalami kecelakaan lalu lintas.

Oleh sebab itu, sebelum menurunkan pekerja untuk bertanggung jawab atas angkutan, perusahaan perlu melakukan training terlebih dahulu dan memastikan jika pekerja yang akan dipercaya benar-benar memenuhi syarat. Baik dari segi izin mengemudi hingga kemampuan berkendara yang baik.

4. Terkena Benda Tajam atau Mesin

Jenis kecelakaan kerja satu ini kerap terjadi di sektor pekerjaan yang menggunakan mesin atau benda tajam sebagai alat operasionalnya. Perusahaan benar-benar perlu memperhatikan mutu alat yang akan digunakan.

Sebisa mungkin telah lolos uji sertifikasi mutu dan juga melakukan inspeksi mendalam sebelum menyusun K3 yang akan diterapkan. Selain itu, perusahaan juga perlu menyediakan alat pelindung yang mumpuni untuk menghindarkan cedera karena alat-alat operasional yang digunakan.

Adapun penggunaan mesin yang bisa terhenti apabila ada masuknya benda asing juga menjadi tindakan preventif yang bagus.

5. Menghirup Gas Beracun

Gas beracun umumnya terjadi sebagai salah satu jenis kecelakaan kerja tempat kerja yang berhubungan dengan zat kimia. Hal ini sangat rentan terjadi jika perusahaan tidak memastikan peralatan pelindung untuk pekerja sudah cukup aman untuk melindungi dari paparan zat kimia.

Menghirup gas beracun bisa menyebabkan berbagai reaksi dalam tubuh. Misalnya keluhan medis seperti fibrosis pada paru-paru, reaksi alergi pada kulit ataupun mata karena terlalu sering menghirup gas beracun.\

Untuk itu perusahaan harus menyediakan perlengkapan pelindung yang memadai dan sesuai dengan aturan supaya pekerja terhindar dari risiko kerja satu ini.

6. Cedera Otot

Cedera otot umumnya terjadi di tempat kerja yang mengharuskan pekerja membawa beban berat. Area yang kerap tercederai adalah leher dan punggung.

Untuk memimalisir cedera satu ini, ada baiknya jika perusahaan mempertimbangkan digunakannya suatu alat untuk mempermudah kerja pegawai. Alat bantu yang mampu mengurangi beban yang harus ditanggung pekerja untuk memindahkan barang.

Jika tidak memungkinkan untuk menyediakan alat, perusahaan perlu memperhatikan jarak yang perlu ditempuh pekerja untuk memindahkan barang. Sebisa mungkin jaraknya tidak terlalu jauh dan mudah dijangkau, sehingga bisa meminimalisir cedera otot yang mungkin terjadi.

7. Polusi Suara yang Menyebabkan Gangguan Pendengaran

Bekerja menggunakan mesin yang memiliki suara sangat besar tentu mengancam kesehatan telinga. Dalam bidang industri ini dikenal dengan istilah industrial deafness apabila tidak mendapat penanganan yang tepat.

Di mana pekerja berpotensi untuk kehilangan kemampuan mendengarnya karena terus-menerus terpapar polusi suara yang bisa merusak gendang suara. Oleh karena itu, jika dalam industri terdapat alat pelindung telinga supaya pekerja tidak mengalami industrial deafness.

Selain itu ada baiknya jika dalam rentang waktu kerja, pekerja bisa mengambil jeda dalam interval waktu tertentu di tempat yang tidak banyak polusi suara. Di tempat sepi yang bisa membuat tekanan pada gendang telinga berkurang.

Dari berbagai jenis kecelakaan kerja yang sering terjadi di tempat kerja, hal-hal tersebut bisa menjerat perusahaan untuk berurusan dengan hukum. Terlebih jika terbukti kecelakaan kerja yang terjadi karena kelalaian perusahaan dalam manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pekerjanya.

Seperti tidak terjaminnya mutu alat berat yang digunakan dan kurangnya atribut pelindung untuk bekerja dalam bahan-bahan kimia yang bisa membahayakan jika terpapar. Untuk itu sertifikasi mutu sangatlah penting.

Mutu Internasional telah berkecimpung selama tiga dekade dan memiliki ribuan klien di berbagai macam sektor untuk melakukan pemeriksaan mutu. Anda bisa mempercayakan sertifikasi K3 pada tim kami. Karena Proses sertifikasi dari Mutu Internasional dilakukan oleh praktisi profesional di bidang ini.

Untuk bisa mendapatkan sertifikasi mutu dari Mutu Certification Anda bisa mengajukan permintaan sertifikasi SMK3.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

Baca juga: 11 Langkah Pencegahan Kecelakaan Kerja

07 Feb, 2023
Jaminan Kecelakaan Kerja: Definisi, Manfaat dan Tujuan

Terdapat banyak program perlindungan pekerja oleh pemerintah dan badan yang berhubungan dengan hal ini. Contoh programnya adalah jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, jaminan hari tua, dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Pada artikel kali ini, Anda akan menemukan informasi lengkap mengenai jaminan khusus kecelakaan kerja.

Setiap jaminan yang ada sudah diatur dalam Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, soal pokok Jaminan Sosial di Indonesia. Jaminan khusus kecelakaan kerja merupakan salah satu yang paling penting diberikan oleh perusahaan.

Terlebih lagi jika pekerjaan berhubungan dengan tambang minyak, konstruksi, dan bahan kimia berbahaya. Dengan risiko kecelakaan yang tinggi, jaminan ini sangat bisa membantu pekerja serta keluarga di saat hal yang tidak diinginkan terjadi. Untuk mengetahui informasi detail mengenai hal ini, simak informasi dan penjelasannya di bagian selanjutnya.

 

Apa Itu Jaminan Kecelakaan Kerja?

Sering disingkat JKK, jaminan kecelakaan kerja merujuk pada program perlindungan atau proteksi atas risiko kecelakaan serta potensi bahaya yang dapat terjadi selama hubungan kerja berlangsung.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (PP 44/2015), jaminan ini merupakan manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan yang diberikan pada saat peserta mengalami kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. 

Dari kedua arti di atas, bisa disimpulkan kalau jaminan ini dimaksudkan untuk melindungi pekerja yang tidak lagi mampu bekerja karena kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang menyebabkan disabilitas atau penyakit akan di-cover oleh jaminan ini.

Dengan demikian, para pekerja tetap mampu memperoleh hak-haknya dan tetap dijamin kehidupannya oleh pemberi pekerja sebelum atau ketika mengalami kecelakaan kerja. Contohnya kecelakaan di saat sedang dalam perjalanan ke tempat kerja atau penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan kerja. 

Iuran untuk jaminan ini ditanggung sepenuhnya oleh pemberi kerja atau perusahaan. Biasanya, iuran program jaminan ini lebih kecil daripada iuran BPJS Ketenagakerjaan yang lain, sekitar 0,24% hingga 1,74% dari upah atau gaji karyawan.

Iuran bergantung pada tingkat risiko atau potensi bahaya yang ada di lingkungan pekerjaan. Adapun besaran iuran akan dievaluasi, paling tidak, sekali dalam dua tahun. Tingkat risiko yang dicakupi oleh jaminan ini terbagi menjadi lima, yaitu:

  • Tingkat risiko sangat rendah (Kelompok I) 0,24% dari upah kerja per bulan.
  • Tingkat risiko rendah (Kelompok II) 0,54 % dari upah kerja per bulan.
  • Tingkat risiko sedang (Kelompok III) 0,89 % dari upah kerja per bulan.
  • Tingkat risiko tinggi (Kelompok IV) 1,27 % dari upah kerja per bulan.
  • Tingkat risiko sangat tinggi (Kelompok V) 1,74 % dari upah kerja per bulan.

Setiap perusahaan atau pihak pemberi kerja yang berhubungan dengan konstruksi wajib mendaftarkan para pekerjanya menjadi peserta penerima program jaminan kecelakaan kerja pada BPJS Ketenagakerjaan, terlepas dari skala usaha, baik kecil, menengah, atau besar.

 

Manfaat dan Tujuan dari Jaminan Kecelakaan Kerja

Jaminan Kecelakaan Kerja: Definisi, Manfaat dan Tujuan

Diatur dalam Pasal 5 PP 44/2015, pekerja yang mendapatkan jaminan kecelakaan kerja terdiri dari pekerja perusahaan, pekerja perseorangan, dan pekerja asing yang telah bekerja di Indonesia paling singkat 6 bulan. Setiap pekerja ini akan mendapat berbagai manfaat dari jaminan, seperti:

  • Proteksi terhadap risiko kecelakaan kerja mulai dari kecelakaan pada perjalanan pergi-pulang, di kawasan kerja, dan perjalanan dinas.
  • Memperoleh pelayanan kesehatan lengkap mulai dari pemeriksaan dasar, perawatan, rawat inap, penunjang diagnostik, penanganan, pelayanan khusus, alat kesehatan atau implant, jasa tenaga medis, operasi, pelayanan darah, hingga rehabilitasi.
  • Mendapatkan santunan uang meliputi biaya ganti transportasi, santunan sementara tidak mampu bekerja (SMTMB), santunan cacat, santunan kematian, biaya pemakaman, santunan berkala untuk pekerja yang mengalami disabilitas atau kematian, biaya rehabilitasi, biaya ganti pemasangan gigi tiruan, biaya alat bantu dengar, biaya ganti kacamata, dan beasiswa untuk maksimal 2 orang anak (berakhir di umur 23 tahun) jika pekerja mengalami disabilitas atau kematian.
  • Memberikan jaminan Program Kembali Kerja (Return To Work) mulai dari pelayanan lengkap kesehatan, rehabilitasi, dan pelatihan kerja yang diperlukan untuk pekerja yang mengalami disabilitas atau penyakit akibat kerja.

Nilai atau jumlah jaminan yang diberikan bisa saja berbeda. Pastikan Anda memperoleh rincian mengenai manfaat jaminan ini dari perusahaan Anda bekerja agar bisa mengetahui hak-hak yang akan Anda peroleh.

Tujuan dari jaminan kecelakaan kerja ini adalah untuk memastikan setiap pekerja yang berhak mendapat berbagai manfaat pelayanan kesehatan, santunan uang tunai, dan jaminan program kembali kerja apabila pekerja mengalami kecelakaan kerja atau menderita penyakit akibat kerja.

Baca juga: Ikuti Langkah ini untuk Mencegah Kecelakaan Kerja

Kapan Kecelakaan Kerja Sebaiknya Dilaporkan?

Klaim jaminan ini memiliki masa kadaluarsa. Berdasarkan pada Pasal 26 PP 82/2019, pekerja yang tidak melaporkan kecelakaan kerja atau sakit akibat kecelakaan kerja setelah 5 tahun sejak kecelakaan terjadi atau setelah diagnosis penyakit, maka klaim jaminan akan hilang atau gugur.

Pada awalnya, masa kadaluarsa hanyalah 2 tahun saja. Akan tetapi, dampak penyakit akibat kecelakaan kerja terkadang baru bisa terdeteksi setelah lebih dari 2 tahun atau dalam jangka waktu yang lebih panjang. Oleh karena itu, jika memungkinkan, sebaiknya Anda segera periksa kondisi fisik ke dokter atau rumah sakit terdekat jika dirasa terdapat kejanggalan.

 

Cara Mengajukan Jaminan Kecelakaan Kerja

Klaim manfaat dari jaminan ini bisa Anda lakukan di Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) terdekat. Anda perlu membawa atau melengkapi daftar dokumen di bawah agar proses berjalan dengan lancar. 

  • Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).
  • Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan.
  • Absensi pekerja yang mengalami kecelakaan atau menderita penyakit akibat lingkungan kerja.
  • Laporan kronologis kejadian kecelakaan kerja.
  • Formulir Tahap I (diserahkan ke PLKK maksimal  2 x 24 jam).
  • Formulir Tahap II atau form 3a (tidak lebih dari 2 x 24 jam).
  • Kwitansi biaya pengangkutan.
  • Kwitansi biaya pengobatan dan/atau perawatan. Di bawa apabila fasilitas pelayanan kesehatan yang telah digunakan belum bekerja sama.
  • Formulir 3b atau 3c KK3 berupa surat keterangan dokter yang memeriksa/merawat dan/atau dokter penasehat.
  • Dokumen pendukung lainnya.

Setelah semua dokumen yang diperlukan siap, Anda bisa mengajukan klaim pada kantor PLKK terdekat dengan mengikuti langkah berikut ini. 

  • Mengisi formulir yang ada dan melengkapi keperluan dokumen pendaftaran kepesertaan program jaminan.
  • Mengambil nomor antrian.
  • Menyerahkan dokumen dan formulir yang diperlukan kepada petugas setelah dipanggil.
  • Petugas akan menghitung dan membayar sejumlah santunan uang tunai atau ganti rugi akibat kecelakaan kerja.
  • Menerima tanda terima klaim jaminan.
  • Mengisi e-survey terkait penilaian kepuasan.
  • Santunan atau biaya ganti rugi akan dikirim ke rekening bank pekerja atau ahli waris.

Jaminan kecelakaan kerja merupakan jaminan penting agar setiap pekerja yang berhak mampu mengklaim hak-haknya. Dengan berbagai manfaat yang ada, setidaknya hak pekerja akan terlindungi dari potensi bahaya sebelum atau selama bekerja. 

Kecelakaan kerja bisa diminimalisir dengan menerapkan berbagai standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Jika perusahaan Anda ingin memastikan standar telah sesuai dengan peraturan yang berlaku, Mutu Certification dapat mendampingi Anda untuk mendapatkan sertifikasi SMK3.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

07 Feb, 2023
Arti Warna Pada Helm K3

Setiap pelaku yang berkecimpung di ranah proyek harus dapat melindungi diri mereka dengan menggunakan berbagai perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya helm K3.

APD memiliki peran untuk melindungi bagian vital seseorang dari potensi bahaya di lingkungan kerja, begitu pula dengan helm keselamatan dan kesehatan kerja atau safety helmet yang melindungi bagian kepala.

Awalnya, helm keselamatan atau helm k3 digunakan oleh pekerja-pekerja pada galangan kapal. Soalnya, mereka harus melindungi kepala dan mencegah cedera serius dari kejatuhan barang di atas geladak kapal.

Mereka menggunakan aspal kering. Lambat laun, banyak jenis pekerjaan dan perusahaan yang memerlukan helm keselamatan. Material yang digunakan untuk membuat helm pun berganti dari aspal kering, kanvas tebal, luminium, fiberglass, termoplastik, ke High Density Polyethylene (HDPE). Material terakhir masih dipakai untuk membuat helm ini hingga sekarang.

 

Manfaat Penggunaan Helm K3

Masih banyak pekerja di lapangan yang belum memahami atau menolak memakai helm ini sebagai pelindung kepala. Padahal, hal ini menambahkan kemungkinan potensi bahaya benturan pada kepala jadi semakin tinggi.

Cedera serius yang dihasilkan pada bagian kepala dan leher bisa saja meregang nyawa. Bahkan, Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mencatat sebanyak puluhan ribu pekerja, terutama di bidang konstruksi, mengalami kecelakaan kerja dan cedera pada bagian kepala.  

Pemakaian helm k3 sudah tertera pada Lampiran Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. PER.08/MEN/VII/ 2010 tentang Alat Perlindungan Diri. Di mana, helm ini berfungsi untuk memberikan proteksi pada area kepala pekerja dari risiko cedera akibat benturan, kejatuhan benda, teraktuk, atau terpukul benda keras yang sedang melayang di udara.

Namun, penggunaan helm keselamatan hanya diperuntukkan untuk perusahaan atau kawasan kerja yang memiliki risiko tinggi terhadap jenis cedera di atas. Contohnya pekerjaan pada bidang tambang minyak, pabrik, konstruksi bangunan, dan lainnya.

 

Arti Warna Pada Helm K3

Arti Warna Pada Helm K3

Helm keselamatan terdiri dari berbagai warna mencolok dengan arti yang berbeda, tergantung pada identitas posisi atau jabatan seseorang yang memakainya. Tujuan digunakannya warna yang mencolok agar setiap pekerja bisa dengan mudah mengidentifikasi seseorang pada area kerja tertentu.

Dengan demikian, potensi bahaya di lingkungan kerja bisa dicegah atau diminimalisir. Nah, apa saja jenis warna yang dipakai pada helm K3 beserta artinya?

Warna Kuning

Helm berwarna kuning digunakan oleh setiap subkontraktor atau pekerja umum. Penggunaan helm kuning juga dilengkapi oleh APD lain. Pekerja perlu memakai rompi berwarna kuning ketika sedang bertugas di lapangan. 

Dengan warna kuning cerah yang mencolok, mereka menjadi lebih mudah terlihat di saat ada kendaraan atau perpindahan alat berat yang melintasi area kerja.

Warna Biru

Helm keselamatan berwarna biru seringnya digunakan oleh para supervisor lapangan, operator teknis, dan pengawas sementara di area proyek. Operator teknis ini terdiri dari pekerja pada Unit kerja Mekanikal Elektrikal (ME) atau teknisi listrik hingga teknisi ahli di industri bangunan kayu. Selain mereka, para operator alat-alat berat di area kerja juga memakai helm berwarna biru.

Warna Hijau

Helm K3 berwarna hijau dipakai oleh pekerja yang berurusan dengan lingkungan. Contohnya, para peneliti lingkungan dan pengawas lingkungan. Biasanya, mereka sedang melakukan pengawasan terhadap area di mana proyek sedang berlangsung. 

Warna Merah

Helm keselamatan dengan warna merah biasanya digunakan oleh pekerja yang menduduki posisi sebagai pengawas sistem pengamanan pada area proyek berlangsung atau sebagai safety officer.

Mereka bertugas untuk memeriksa sekaligus memastikan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sudah terpasang sesuai dengan standar dan peraturan yang telah ditetapkan. 

Warna Oranye

Para tamu proyek atau perusahaan yang ingin meninjau, memeriksa, atau mengontrol proses berlangsungnya suatu proyek biasanya memakai helm keselamatan berwarna oranye. Selain mereka, orang-orang yang ingin masuk dan memeriksa keberadaan lokasi proyek juga diwajibkan untuk memakai helm k3 ini.

Warna Putih

Untuk orang-orang yang memegang jabatan tinggi di area pembangunan proyek biasanya menggunakan helm keselamatan berwarna putih. Mereka memegang tanggung jawab besar untuk memastikan agar proyek berjalan dengan lancar. Contohnya seperti mandor, insinyur, dan manajer proyek. 

Helm keselamatan ini memiliki berbagai strip yang menandakan posisi secara rinci. 1 strip dengan ukuran 8 mm berarti helm dipakai oleh Pelaksana Proyek. 2 Strip dengan ukuran 2 x 8 mm menandakan posisi Kepala Pelaksana Proyek.

3 strip dengan ukuran 8 mm dan 1 strip dengan ukuran 15 mm pada bagian atas helm menandakan posisi kepala proyek. Para tamu dan pekerja proyek seringnya mencari pemegang posisi-posisi tinggi ini untuk bertanya mengenai informasi detail terkait proyek.

Warna Coklat

Coklat adalah warna terakhir pada helm keselamatan. Helm ini menandakan pemakainya sebagai pekerja di bidang pengelasan atau jenis pekerjaan lain yang berurusan dengan temperatur panas yang tinggi.

 

Hal yang Patut Diperhatikan Ketika Memakai Helm K3

Arti Warna Pada Helm K3

Karena berguna untuk memberikan perlindungan pada bagian kepala setiap pekerja, cara memakai helm ini tidak bisa sembarangan. Potensi bahaya pada setiap industri tambang, konstruksi, dan bahan kimia harus selalu diwaspadai. Oleh karena ini, penting untuk memperhatikan hal di bawah ini ketika Anda memakai helm keselamatan.

  • Pastikan kondisi helm keselamatan tidak mengalami kerusakan dan baik untuk digunakan selama proyek berlangsung. Anda perlu memperhatikan ukuran dan kenyamanan pemakaian helm di kepala. Ganti saja bila helm terlalu sempit atau longgar, memiliki cacat atau rusak.
  • Pakai helm keselamatan sesuai dengan aturan dan standar yang ada. Jangan memakainya terlalu miring, mendongak, terbalik, atau menunduk. Intinya, bentuk pemakaian yang dapat mengganggu pandangan mata Anda dan kenyamanan bekerja. 
  • Chin strip pada helm keselamatan harus digunakan dan disesuaikan pada ukuran kepala. Pastikan helm tidak akan terbang tertiup angin atau lepas karena kondisi kerja, ketinggian, atau cuaca tertentu. 

Jatuhnya benda-benda dan benturan terhadap sesuatu sering terjadi di kawasan proyek konstruksi. Nah, jika hal ini menyebabkan kerusakan pada helm, sekecil apapun itu, sebaiknya Anda segera mengganti helm dengan yang baru. Jangan dibiarkan saja sebab potensi bahaya tidak ada yang bisa memprediksi kemunculannya.

Jika helm keselamatan sudah melebihi batas usia pakai (5 tahun), Anda juga perlu mengganti helm yang sedang dipakai. Akan tetapi, usia ini bergantung pada jenis bahan yang dipakai untuk membuat helm.

Anda perlu memperhatikan informasi ini pada permukaan helm. Ganti jika helm sudah melewati batas usia pakainya. Terakhir, jangan lupa untuk membersihkan helm keselamatan Anda setelah digunakan seharian bekerja. Pasalnya, kotoran yang menempel bisa saja merusak helm apalagi jika Anda bekerja di perusahaan yang berhubungan dengan beragam bahan kimia berbahaya. 

Helm K3 memiliki berbagai warna dengan arti yang menandakan posisi setiap pemakainya. Bagi Anda yang ingin bekerja di perusahaan tambang, konstruksi, atau yang lainnya, informasi mengenai ini sangat krusial demi menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

Anda ingin memastikan perusahaan telah memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja dengan mengajukan sertifikasi SMK3? Hubungi tim Mutu Certification yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi dan dipercaya oleh lebih dari 3.000 perusahaan.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

 

07 Feb, 2023
Jenis Rambu K3 yang Sering Digunakan Beserta Artinya

Setiap pekerjaan memiliki risiko kecelakaan, apalagi pekerjaan yang melibatkan berbagai alat berat dan bahan kimia. Walaupun kecelakaan kerja tidak dapat dihilangkan seutuhnya, potensi kecelakaan kerja setidaknya bisa diminimalisir dengan penerapan rambu K3 atau safety sign.

Rambu ini memiliki pesan visual berbentuk piktogram, simbol, dan teks yang berfungsi untuk menyampaikan informasi tertentu (bahaya, pesan, instruksi, peringatan, dan lainnya) kepada kontraktor, pekerja, dan tamu perusahaan.

Selain menyampaikan informasi, rambu k3 ini berguna untuk meningkatkan kesadaran pekerja terhadap potensi bahaya tak kasat mata, membantu proses evakuasi, dan membantu perusahaan memenuhi peraturan dan persyaratan keselamatan kerja dan sertifikasi (OHSAS, ISO, SMK3, dan lainnya).

Maka dari itu, pemasangan rambu- rambu ini juga harus sesuai dengan standar yang berlaku agar efisiensi dan produktivitas kerja bisa ditingkatkan. Jika Anda ingin tahu lebih lanjut soal jenis dan arti rambu K3, simak penjelasannya di bawah ini.

Baca juga: Inilah Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

Jenis Rambu K3 dan Artinya

Rambu ini memiliki jumlah ratusan dengan simbol dan pesan yang berbeda. Jika dikelompokkan berdasarkan warna dan bentuknya, jenis rambu K3 yang paling sering dipakai terdiri dari:

1. Warna Rambu

Warna yang berbeda pada rambu dapat membantu pekerja untuk segera mengidentifikasi jenis informasi yang disampaikan. Berdasarkan ketentuan standar internasional, ada lima warna yang ada pada rambu K3.

  • Merah

Warna merah berfungsi untuk mengidentifikasi larangan, bahaya/danger, kebakaran/fire, dan berhenti/stop. Rambu berwarna merah sering dipakai untuk menyampaikan informasi bahan kimia cair mana yang paling mudah terbakar, potensi bahaya kematian atau cedera serius, lokasi alat pemadam kebakaran, dan emergency stop.

  • Oranye atau Jingga

Warna oranye memberitahukan informasi mengenai peringatan/warning/awas. Rambu warna oranye menunjukkan potensi atau situasi berbahaya yang dapat menyebabkan cedera serius atau kematian.

Seringnya, rambu ini dipasang di sekitar peralatan dan situasi berbahaya contohnya zat korosif, benda tajam, mesin gerinda, listrik tegangan tinggi, bahaya radioaktif, bahaya sinar laser, dan lainnya.

  • Kuning

Rambu berwarna kuning menandakan waspada/caution. Biasanya, rambu ini dipasang untuk menunjukkan situasi bahaya penyebab cedera ringan ke sedang yang sering terjadi. Contohnya, bahaya barang jatuh, jalan licin, bahaya air panas, bahaya suhu rendah, dan lainnya.

  • Hijau

Warna hijau menandakan kondisi aman atau tanggap darurat. Biasanya, rambu ini juga menunjukkan instruksi praktik kerja secara aman. Contoh dari rambu ini berupa tanda pertolongan pertama, telepon emergensi, pintu darurat, dan sebagainya.

  • Biru

Rambu K3 berwarna biru menandai perhatian/notice. Bukan untuk informasi bahaya, melainkan informasi keselamatan kerja seperti perintah memakai sarung tangan, masker, dan helm.

Setelah tahu arti dari warna yang ada pada safety sign di atas, maka dapat disimpulkan bila perbedaan warna yang ada pada safety sign dapat membantu Anda menentukan klasifikasi bahaya di lingkungan kerja dan mengarahkan tindakan apa yang harus dilakukan berdasarkan safety sign yang dilihat.

2. Bentuk Rambu

Selain warna, bentuk rambu-rambu yang berbeda juga berguna untuk menyampaikan informasi tertentu dan mengidentifikasi klasifikasi bahaya yang ada di lingkungan kerja. Berikut penjelasannya.

  • Bentuk Lingkaran

Bentuk lingkaran pada rambu digunakan untuk mengindikasikan informasi jenis perintah atau larangan yang wajib dipatuhi oleh pekerja. Rambu yang paling sering dipakai berbentuk lingkaran dengan garis miring berwarna merah. Terdapat pula simbol di tengah yang berwarna hitam.

Contohnya, larangan parkir, larangan merokok, larangan membawa benda tajam, larangan menggunakan handphone, dan sebagainya. 

Selain itu, ada juga rambu K3 berbentuk lingkaran dengan warna biru yang menyampaikan perintah keselamatan kerja yang harus dilakukan. Contohnya, pemakaian pelindung keselamatan tangan, perintah wajib memakai helm, menggunakan respirator, dan lainnya.

  • Bentuk Segitiga

Safety sign berbentuk segitiga atau berlian digunakan untuk menandai situasi bahaya, waspada, atau perhatian. Biasanya, rambu segitiga dilengkapi dengan warna dasar kuning atau oranye dan desain piktogram dengan garis tepi luar berwarna hitam.

Contoh rambu K3 ini adalah rambu waspada atau peringatan terhadap area listrik tegangan tinggi, bahaya material yang mudah meledak, bahaya badan terhimpit, bahaya permukaan tajam, dan masih banyak lagi. 

  • Bentuk Persegi

Safety sign dengan bentuk persegi menandai informasi umum yang berguna untuk setiap pembacanya. Jenis rambu bentuk persegi dengan warna dasar hijau menyampaikan informasi seperti lokasi titik kumpul, emergency exit, pertolongan pertama, zona aman, dan peralatan P3K. 

Sedangkan rambu bentuk persegi yang berwarna merah menandai informasi terkait kebakaran seperti telepon darurat kebakaran, lokasi fire stop, tabung pemadam api, hindran, pintu keluar darurat, dan lainnya.

Terakhir adalah rambu bentuk persegi berwarna putih dengan garis tepi berwarna hitam. Rambu ini menyampaikan informasi untuk khalayak umum seperti letak toilet wanita atau pria, penunjuk arah jalan, dan lain-lain.

3. Format Rambu K3

Rambu ini memiliki tiga format: rambu satu panel, dua panel, dan tiga panel. Berikut penjelasan format dan desainnya.

  • One Panel Sign (Rambu Satu Panel)

Rambu ini memiliki desain satu panel saja yang hanya berisi piktogram/simbol atau teks. Contohnya rambu penunjuk arah, telepon darurat, tanda larangan, dan sebagainya.

  • Two Panels Sign (Rambu Dua Panel)

Rambu ini mempunyai dua panel yang mencantumkan piktogram/simbol atau teks dengan tambahan kata kunci atau penjelasan singkat.

Penjelasannya berisi informasi mengenai jenis bahaya, konsekuensi, dan informasi untuk menghindari jenis bahaya tertentu. Contohnya rambu bahaya terjatuh, bahaya listrik tegangan tinggi, jalur evakuasi, dan masih banyak lagi.

  • Three Panels Sign (Rambu Tiga Panel)

Didesain dengan memiliki tiga panel, rambu ini mencantumkan berbagai macam informasi seperti adanya header/signal word (warning, danger, notice, atau safety first), text format (kata kunci atau teks penjelasan), dan piktogram/simbol.

Contohnya pemakaian header “AWAS”, teks penjelas berupa “BAHAYA TERTIMPA. Dilarang memindahkan peralatan ini tanpa pengawasan, dan simbol seseorang sedang mengangkat alat.

  • Multiple Sign (Banyak Rambu)

Jenis rambu ini umumnya dipakai pada perusahaan atau area kerja yang kompleks seperti terdapat beragam jenis bahaya pada satu lokasi atau area kerja sempit yang tidak memungkinkan untuk memasang banyak rambu. 

Contohnya penggabungan berbagai rambu dengan simbol dan teks penjelas tentang gas bertekanan, dilarang menyalakan api, dan larangan merokok dengan header “WASPADA”. 

Pemasangan rambu K3 sangat penting dilakukan demi memperingatkan pekerja, kontraktor, dan tamu perusahaan akan potensi bahaya dan cara pencegahannya. Oleh karena itu, mulailah memasang rambu ini pada titik tertentu di perusahaan Anda atau ganti rambu yang telah usang agar kecelakaan atau PAK bisa diminimalisir. 

Rambu-rambu ini juga menjadi salah satu syarat penting dari penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) agar standar keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012. 

Jika perusahaan Anda sudah melakukan pemasangan Rambu K3 dan berencana untuk memastikan penerapan SMK3, segera hubungi tim Mutu Certification. Kami akan mendampingi Anda agar seluruh persyaratan bisa terpenuhi tanpa kendala.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

07 Feb, 2023
Jenis Perusahaan yang Wajib Menerapkan K3 di Tempat Kerja

Penerapan K3  diperlukan untuk perusahaan-perusahaan yang beroperasi agar dapat mencegah dan meminimalisir kecelakaan kerja. Siapa di dunia ini yang mau bekerja dengan perasaan was-was dan beresiko yang tidak nyaman bahkan tak dapat jaminan keselamatan? 

Kalaupun ada, bukankah lebih aman dan nyaman bekerja pada perusahaan yang menjamin keselamatan dan kesehatan para karyawannya. Kira-kira perusahaan apa saja yang diwajibkan untuk menerapkan k3 pada tempat kerjanya? Kita akan kulik bersama di bawah ini.

 

17 Jenis Peusahaan ini Wajib Melakukan Penerapan K3

Aspek-aspek untuk menerapkan K3 di lingkungan kerja telah termaktub dalam Permenaker Nomor 3 Tahun 2018 yang membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja. Sementara itu untuk jenis usaha yang wajib menerapkan K3 telah diatur dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970. 

Teruntuk perusahaan yang memiliki pekerja seminimalnya 100 orang harus menerapkan K3 apabila kegiatan kerjanya memang mengandung resiko yang berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan kerja. 

Inilah daftar 16 jenis perusahaan yang wajib lakukan penerapan K3:

  • Perusahaan yang aktivitasnya melibatkan penggunaan mesin, peralatan serta instalansi yang berbahaya dan dapat berpotensi kecelakaan, ataupun kebakaran serta ledakan.
  • Perusahaan yang pada kegiatannya melakukan produksi, pengolahan, penggunaan, jual beli, menyimpan alat-alat yang mudah meledak, kebakaran, dapat menggigit, mengandung racun serta infeksi dan memiliki suhu yang tinggi.
  • Perusahaan bidang konstruksi, mulai dari pembangunan, perbaikan, perawatan hingga pembongkaran segala macam bangunan atau sarana prasarana wajib lakukan penerapan K3
  • Perusahaan agribisnis yang dapat berupa pertanian, perkebunan, peternakan, budidaya tanaman atau hewan, dan pengolahan kayu.
  • Semua usaha yang merupakan dalam jenis pertambangan mineral ataupun sumber energi lainnya dan pengolahannya. Baik itu dilakukan di perut bumi, permukaan tanah maupun di wilayah perairan.Menyangkut juga proses usaha pengangkutannya.
  • Jenis usaha yang melakukan penyelaman dan melakukan aktivitas di dalam air.
  • Usaha yang dikerjakan pada area dengan ketinggian tertentu atau pada permukaan tanah dan air.
  • Perusahaan-perusahaan yang dilakukan dalam keadaan suhu ekstrem baik itu suhu rendah atau suhu yang tinggi wajib lakukan penerapan K3.
  • Aktivitas kerja dalam perusahaan yang memiliki resiko terdampak timbunan tanah, kejatuhan reruntuhan atau bahkan terkena pelantingan benda yang jatuh, memiliki resiko hanyut, pekerja dapat terperosok dan bahkan terpelanting.
  • Perusahaan yang objek kerjanya berada pada lubang sumur atau di dalam tangki.
  • Perusahaan yang melakukan kegiatan berupa proses penyebaran suhu, kelembapan, uap gas, asap, debu dan sebagainya yang bahkan juga menimbulkan dampak getaran, radiasi dan bising.
  • Perusahaan yang mengolah limbah pembuangan.
  • Perusahaan penyiaran dan pemancaran serta penerimaan sinyal dan radar.
  • Usaha yang fokusnya pada bidang riset dan penelitian, percobaan, penyelidikan yang mana membutuhkan bantuan dari alat-alat teknis yang rumit.
  • Perusahan produsen ataupun distributor penyaluran minyak, air, gas maupun listrik.
  • Perusahaan di bidang hiburan baik bioskop, tempat rekreasi atau lainnya yang dalam operasionalnya membutuhkan perlengkapan listrik dan mekanis.

Penerapan K3 perlu digalakkan dalam segala jenis perusahaan yang telah disebutkan di atas. Semuanya semata-mata demi kelancaran dan mencegah adanya kerugian besar jika terjadi kecelakaan kerja. 

Untuk memperlancar penerapannya dalam perusahan atau organisasi Anda, tak perlu khawatir! Karena sekarang telah banyak tersedia pelatihan pendidikan K3 untuk perusahaan. Sehingga Anda jadi lebih mudah untuk mengimplementasikannya sesuai kebutuhan dan jenis usaha Anda. 

Mutu International menyediakan pelatihan penerapan K3 dengan silabus dan pemateri yang ahli di bidangnya

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

Baca juga: Mengintip Besaran Gaji Berbagai Bidang Profesi K3 (HSE)

06 Feb, 2023
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja yang Bisa Dilakukan

Pertolongan Kecelakaan Kerja harus segera diberikan begitu kecelakaan terjadi kepada korban. Karena kecelakaan yang terjadinya tidak bisa diprediksi, maka mengharuskan semua pekerja memahami setidaknya cara memberikan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan.

Selagi menunggu kedatangan para petugas medis tiba, sebaiknya ditangani oleh rekan yang berada di sekitar lokasi kejadian terlebih dahulu. Sayangnya, tidak semua orang dapat memahami apa saja yang bisa dilakukan. Simak ulasannya di bawah ini!

 

Inilah 6 Pertolongan Kecelakaan Kerja yang Dapat Dilakukan

Pada kondisi darurat ketika tidak ada tenaga ahli medis yang di sekitar lokasi, tentu pertolongan pertama sangat dibutuhkan. Pertolongan yang diberikan pun tdiak bisa asal-asalan, sebab ini menyangkut nyawa para pekerja. Maka, simaklah langkah-langkah berikut.

1. Mengamati Kondisi Lokasi Kerja

Anda harus bisa memahami dan waspada akan seluruh keadaan yang ada pada lokasi kerja. Sehingga Anda lebih memahami kira-kira apa penyebab kecelakaannya. Anda pun jadi tahu apa yang seharusnya Anda lakukan sebagai bentuk pertolongan pertama. 

Sebelum melakukan pertolongan kecelakaan kerja, Anda juga perlu memperhatikan potensi munculnya korban lain. Jangan sampai pertolongan yang Anda lakukan justru menambah korban baru.

2. Memperhatikan Tingkat Kesadaran Korban

Tidak jarang korban kecelakaan yang kehilangan kesadarannya. Anda harus mengecek kondisinya, apakah sedang sadar penuh, setengah sadar atau malah pingsan. 

Caranya adalah dengan mendekatkan jari Anda pada lubang hidung korban, memeriksa denyut nadi. Anda bisa menyadarkan korban dengan menepuk pundak atau merangsang indera penciuman dengan meletakkan wewangian di lubang hidung korban.

3. Memeriksa Luka Korban

Pertolongan kecelakaan kerja berikutnya ialah mengecek kondisi pernapasan korban dan jangan lupa untuk memeriksa luka-lukanya juga. Apakah ada bagian tubuh yang alami pendarahan atau tidak. Jika ada, otomatis akan kehilangan kesadaran dan Anda harus berusaha untuk meredam pendarahan yang terjadi.

4. Melakukan Kompresi Dada

Apabila Anda mendapati korban tengah tidak sadarkan diri, hal yang perlu Anda lakukan adalah memberikan bantuan pernapasan. Caranya dengan melakukan kompresi dada sebagai pertolongan kecelakaan kerja

Letakkan tumit tangan pada tengah dada korban dan kemudian juga tumit tangan satunya dengan keadaan jari-jari yang mengunci. Kemudian tekan dengan kedalaman 4-5 cm. 

Apabila tidak menunjukkan tanda-tanda yang baik maka sebaiknya segera dibawa ke IGD atau rumah sakit terdekat untuk memperoleh penanganan yangs sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan.

5. Obati Luka

Ketika Anda menemukan daya luka pada bagian tubuh korban, selagi menunggu penanganan maka sebaiknya diobati terlebih dahulu. 

Atau jika luka itu berupa luka kecil yang tidak memerlukan penanganan ahli, maka sebaiknya dikerjakan sendiri agar tenaga medis fokus untuk menangani hal lainnya. Apalagi jika terdapat banyak korban, jika memiliki kemampuan pertolongan kecelakaan kerja dapat mempercepat kinerja tenaga medis. 

6. Tidak Panik

Satu hal yang harus ditanamkan ketika terjadi kecelakaan kerja seperti ini adalah untuk tidak merasa panik. Usahakan untuk tetap tenang supaya Anda bisa memberikan pertolongan pertama. 

Apabila Anda sudah mengupayakan pertolongan namun tidak membuahkan hasil, maka Anda harus segera melapor kepada pihak berwajib agar segera menanganinya.

Demikian mengenai pertolongan kecelakaan kerja yang bisa dilakukan oleh Anda. Untuk lebih memahami dan langsung mempraktekannya, Anda dapat mendaftarkan perusahaan Anda di pelatihan K3. 

K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja diperlukan bagi perusahaan agar dapat mencegah dan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Mutu International menyediakan pelatihan terpercaya dengan silabus materi yang dibuat oleh ahlinya. Dapatkan penawaran terbaik dari kami sekarang juga!

Baca juga: Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

06 Feb, 2023
Kerugian yang Ditimbulkan Akibat Terjadinya Kecelakaan Kerja

Kerugian Kecelakaan Kerja harus ditanggung oleh perusahaan. Biaya kerugian yang ditimbulkan karena adanya kecelakaan kerja itu tidak sedikit. Kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan juga tdiak sekedar soal materi, tapi juga banyak dampak lain yang jelas akan berpengaruh pada operasional dan kredibilitas perusahaan.

Di sini akan dibahas kerugian apa saja yang harus ditanggung oleh perusahaan akibat terjadinya kecelakaan kerja.

 

2 Jenis Kerugian Kecelakaan Kerja

Mengacu pada apa yang telah disusun oleh Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Oregon Amerika (OREGON OSHA), kerugian yang terjadi karena kecelakaan kerja dibagi menjadi dua jenis yaitu langsung atau tidak langsung.

Biaya Langsung

Pada kerugian satu ini mencakup hal-hal seperti biaya yang diasuransikan perusahaan, biaya perawatan serta rumah sakit bagi korban atau pekerja, biaya pengobatan korban pekerja, santunan kematian kepada keluarga korban pekerja.

Selain itu, termasuk juga serta pengeluaran biaya kompensasi di luar dari yang sudah diasuransikan oleh perusahaan. Kerugian kecelakaan kerja ini yang nampak dan seolah sedikit biaya dan dampaknya. 

Biaya Tidak Langsung

Sementara jenis kedua ialah biaya tidak langsung yang harus dipikul oleh perusahaan. Di antaranya ialah  biaya kerusakan yang terjadi pada infrastruktur, kerusakan fasilitas, peralatan dan mesin. Biaya kebakaran jika terjadi, biaya tindakan darurat.

Perusahaan juga harus alami hilangnya waktu untuk produksi, harus melatih pekerja baru, menggaji karyawan di waktu yang hilang sebab terjadi kecelakaan, produktivitas yang menurun. 

Selain 2 jenis kerugian tersebut, ada juga kerugian lain yang harus ditanggung oleh perusahaan. Menyangkut biaya legal dan administrasi  untuk melakukan proses klaim asuransi, konseling hukum dan sebagainya. 

Biaya produktivitas disebabkan oleh proses produksi yang tidak bisa bekerja maksimal bahkan sampai berhenti. Hal ini pun menyangkut pemulihan dari sisi psikologis yang harus diberikan pada pekerja terdampak. Biaya investigasi pun diperlukan juga agar tidak terjadi kecelakaan serupa yang berulang.

Baca juga: Inilah Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja yang Harus Diwaspadai

Dampak Kerugian Kecelakaan Kerja Bagi Perusahaan Bagai Fenomena Iceberg

Seringkali dikaitkan dengan fenomena gunung es atau iceberg. Kerugian yang ditanggung perusahaan ketika ada kecelakaan kerja sesungguhnya tidak semurah atau semudah kelihatannya. Untuk itu kerugian yang ada pun dibagi dengan kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. 

Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa kerugian tidak hanya menyangkut persoalan keuangan saja. Tapi juga mempertaruhkan kredibilitas perusahaan kedepannya. 

Bahkan ada juga dampak-dampak lain yang terjadi dan menjadi efek domino. Seperti trauma yang dialami oleh para pekerja, hal itu juga harus menjadi concern yang difokuskan oleh perusahaan dalam menanggulangi kerugian kecelakaan kerja.

Tidak sedikit juga perusahaan yang jadi tercoreng nama baiknya karena terjadinya kecelakaan kerja. Perusahaan jadi kehilangan kepercayaan dan kredibilitasnya turun di mata masyarakat. 

Jika sudah menyangkut reputasi tentu akan sulit bahkan perusahaan asuransi manapun tidak akan bisa mengatasinya. Dengan demikian, perusahaan sendiri harus mampu bekerja ekstra dan berjuang mengembalikan citranya. 

Demikian untuk kerugian kecelakaan kerja yang ditanggung oleh perusahaan. Untuk dapat mencegah dan meminimalisir adanya kecelakaan kerja, penting untuk mengimplementasikan standar K3. Berlaku tidak hanya untuk perusahaan tapi juga seluruh lapisan karyawan. 

Mengikuti pelatihan K3 adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir kerugian dari kecelakaan kerja. Pastikan untuk melibatkan seluruh pekerja untuk bisa berpartisipasi dalam hal ini.  

Mutu International dapat menjadi salah satu partner terbaik bagi perusahaan Anda untuk mengadakan pelatihan K3.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

06 Feb, 2023
11 Langkah Pencegahan Kecelakaan Kerja di Tempat Kerja

Pencegahan Kecelakaan Kerja merupakan suatu upaya untuk dapat meminimalisir bahkan juga menghindari resiko fatal dari adanya kecelakaan di lokasi kerja. Perlunya pencegahan ialah untuk menghindari berbagai macam kerugian yang mungkin hadir sebagai dampak dari kecelakaan. 

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu diusahakan untuk selalu diterapkan pada segala kondisi di tempat kerja. Di sini akan dibahas upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Baca juga: Awas! 3 Faktor Ini Dapat Menyebabkan Kecelakaan Kerja

11 Langkah Pencegahan Kecelakaan Kerja yang Bisa Dilakukan

Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, maka ada baiknya Anda sebagai pihak yang terlibat di sebuah perusahaan untuk memahami upaya apa yang bisa dikerahkan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kecelakaan kerja terjadi karena 3 faktor, yaitu faktor lingkungan, faktor alat kerja dan faktor manusia itu sendiri. 

Sehingga dalam pencegahannya pun melibatkan ketiga aspek tersebut, mulai dari memperhatikan lingkungan, alat kerja hingga para manusia atau pekerja. Sebab setiap pekerja ataupun bagian-bagian dalam suatu operasional perusahaan akan memiliki peran dalam pengaplikasian pencegahan ini. Apa saja upayanya? Jangan lewatkan poin-poin dan penjelasan berikut!

Memahami dan Melaksanakan K3

K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerja mendapatkan perlindungan dan terjamin keamanannya saat bekerja. K3 ini telah diatur dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, seringkali dikenal sebagai aturan pokok dari diterapkannya K3. 

Jika perusahaan dan karyawan memahami K3, maka akan lebih mudah bagi kedua belah pihak untuk melakukan pencegahan. Tidak perlu khawatir, karena saat ini telah banyak tersedia pelatihan pendidikan K3 jika perusahaan belum merasa cakap memahami aturan tersebut.

Menyediakan APD

Pada beberapa sektor industri atau perusahaan diperlukan APD atau Alat Pelindung Diri yang bisa dipakai oleh pekerja saat mengerjakan objek kerja. Alat ini salah satu yang dibutuhkan dalam pencegahan kecelakaan kerja. Hal ini gunanya meminimalisir dampak yang ditimbulkan jika terjadi kecelakaan kerja. 

Sehingga, pekerja bisa terlindungi ketika terjadi jatuhnya benda berat, atau terluka sebab adanya kesalahan operasi mesin. Jika pekerjaan berhubungan dengan bahan kimia juga akan lebih aman bagi pekerja berlindung di balik APD. Pastikan bahwa APD yang dikenakan juga aman serta nyaman bagi mobilisasi pekerja.

Membuat SOP dan Pembagian Kerja

Gunanya membuat SOP atau Standar Operasional Prosedur ialah agar mengatur dan memastikan bahwa aktivitas operasional perusahaan berjalan sebagaimana mestinya dan lancar. SOP juga menyangkut peraturan dan acuan bagaimana para karyawan bekerja. 

Semacam sebuah pedoman untuk melaksanakan kegiatan kerja. Dalam penyusunan SOP pun lagi-lagi tetap harus memperhatikan K3. 

Pada SOP juga akan lebih jelas terkait pembagian kerja, agar tidak terjadi kecelakaan maka upaya pencegahan kecelakaan kerja juga dengan membagi ranah pekerjaan kepada yang ahli atau menguasai. Sebaiknya, perusahaan juga membuat aturan yang harus diterapkan pekerja menyangkut perilaku kerja dan peraturan kerja.

Menciptakan Lokasi Kerja yang Aman

Lokasi kerja dapat dikatakan aman apabila telah memenuhi standar atau syarat yang diatur dalam SSLK atau Syarat-Syarat Lingkungan Kerja. Apa saja yang termasuk dalam ketentuan SSLK? Lokasi kerja harus steril dari debu dan kotoran. 

Bebas dari asap yang bersumber dari rokok, uap gas, ataupun mesin produksi. Aman dari adanya radiasi. Terhindar dari getaran yang ditimbulkan dari mesin dalam skala yang sangat mengganggu. Atau terdapat kebisingan lainnya yang memecahkan fokus dan konsentrasi atau bahkan mengganggu pendengaran pekerja.

Selain itu, lokasi kerja juga harus ditunjang dengan listrik yang aman serta memadai. Penerangan harus jelas dan cukup, dengan sirkulasi udara yang sesuai kebutuhan. 

Melengkapi Fasilitas Kesehatan

Salah satu upaya pencegahan kecelakaan kerja lainnya adalah dengan menyediakan fasilitas yang dapat menunjang kesehatan karyawan. Tidak hanya jasmani tapi juga kebutuhan rohani. Seperti adanya ruang medis untuk pertolongan pertama pada kecelakaan, yang telah dilengkapi dengan obat lengkap. 

Bahkan staf medis khusus yang mampu menangani jika ada keluhan kesehatan dari pekerja. Selain itu juga melengkapi perusahaan dengan tempat ibadah bagi pekerja.

Menempatkan Poster K3 di Tempat Kerja

Untuk dapat meningkatkan dan membangun kesadaran akan pentingnya K3, penting juga untuk menciptakan lingkungan yang juga mendukung kegiatan tersebut. 

Salah satu caranya adalah dengan meletakkan poster-poster terkait K3 sebagai reminder dan juga wawasan agar para pekerja selalu mengingatnya. Jangan lupa untuk mengganti poster yang memang tidak relevan lagi atau sudah tidak efektif.

Memberikan Pelatihan Kepada Pekerja

Pelatihan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan para pekerja. Training yang cukup dan sesuai akan dapat memotivasi dan meningkatkan produktivitas pekerja. Sementara training K3 secara berkala juga diperlukan agar pekerja benar-benar memahami pentingnya penerapan keselamatn kerja. 

Perusahaan juga harus memastikan bahwa pekerja baru mendapatkan pengetahuan tentang K3 dan segala hal mengenai aturan di perusahaan.

Memelihara Peralatan Pendukung Kerja

Peralatan pendukung kerja yang tidak layak pakai bisa menjadi faktor terjadinya kecelakaan kerja. Untuk itu penting menjaga dan melakukan perawatan pada seluruh peralatan kerja. Mengganti yang sudah usang dengan yang baru. Penting untuk melakukan pengecekan juga sebelum mengoperasikan peralatan.

Menjaga Kebersihan Lokasi Kerja

Kebersihan pada tempat kerja juga berpengaruh dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Pastikan untuk terus menjaga kebersihan dan keteraturannya sebagai pencegahan kecelakaan kerja. Lantai atau medan yang licin karena tumpahan minyak atau bahan kimia tentu membahayakan bagi pekerja. 

Tidak hanya itu, tempat kerja yang tidak teratur serta kotor juga dapat menurunkan produktivitas kerja. Jika ada cairan berbahaya yang mudah terbakar tercecer tanpa dibersihkan, bisa saja memicu terjadinya kebakaran.

Melaporkan Kondisi Tidak Aman Segera

Jika pekerjaan dirasa menemukan keadaan tidak wajar saat proses bekerja, atau tidak bisa mengatasi suatu permasalahan yang menyangkut mesin atau keselamatan kerja, sebaiknya lekas membuat laporan. 

Karena kecelakaan kerja memang tidak biasa langsung terjadi begitu saja, tapi jika sering menunda ataupun mengabaikan tanda-tanda yang muncul akan susah terhindar dari kecelakaan kerja.

Tidak Bekerja Jika Sakit

Jika mendapati pekerja yang memaksakan diri bekerja pada kondisi sedang sakit, tidak fit atau stamina yang tidak prima. Sebaiknya segera dihentikan. Karena hal itu beresiko dan membahayakan. 

Upaya pencegahan pada kecelakaan kerja adalah dengan menyadari kemampuan dan kapasitas untuk tidak bekerja dan membahayakan sekitar saat sedang sakit.

Demikian yang harus diketahui dan mulai dilaksanakan dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja. Untuk dapat melakukannya dibutuhkan partisipasi dari setiap lapisan posisi di perusahaan. Tidak hanya pada karyawan atau pekerja lapangan saja. Memulai dengan pendidikan dan pelatihan untuk menyelaraskan pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya K3 dapat menjadi prioritas.

Saat ini, perusahaan Anda dapat mendaftarkan pelatihan K3 dan ISO Series di lembaga terpercaya dan profesional seperti Mutu International. Telah lebih dari 30 tahun berkecimpung di bidang pelatihan dan pendidikan bagi perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

06 Feb, 2023
3 Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja yang Sering Terjadi

Penyebab kecelakaan kerja dibagi menjadi beberapa faktor. Penting bagi perusahaan maupun pekerja itu sendiri untuk memahami apa saja hal yang dapat memicu potensi terjadinya kecelakaan saat bekerja. 

Sebab kecelakaan di lokasi kerja tentu bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh. Di sini, akan dibahas apa saja faktornya agar Anda lebih memahami dan mewaspadainya. Apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja?

 

Mengetahui 3 Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja. Ketika kecelakaan kerja terjadi, tentu banyak kerugian yang diderita. Tak hanya di pihak perusahaan saja, tapi juga pada sisi pekerja. Kerugian yang didera pun tak hanya dari segi materi saja, tapi juga jiwa, hingga lingkungan sekitar. 

Faktor yang menjadi penyebab kecelakaan kerja dibagi menjadi 3, yaitu faktor lingkungan, faktor manusia hingga faktor peralatan. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

 

1. Faktor Lingkungan

3-Faktor-Penyebab-Kecelakaan-Kerja-yang-Sering-Terjadi

Penyebab pertama dari terjadinya kecelakaan kerja adalah faktor lingkungan. Penyebab yang satu ini memiliki kaitan dengan standarisasi keamanan atau safety yang diterapkan pada lingkungan kerja. 

Bisa jadi, ada ketidaksesuaian yang terjadi sehingga memicu kecelakaan. Faktor lingkungan pun masih dibagi lagi menjadi beberapa hal yang berpengaruh besar pada keselamatan kerja.

  • Faktor Area Kerja

Area kerja tak sedikit yang beresiko dan berbahaya, tergantung dari jenis pekerjaan seperti apa yang sedang dilakukan. 

Apalagi ketika harus bekerja di ruang terbuka yang terasing atau lahan belum terjamah, tentu lebih beresiko dibanding melakukan pekerjaan di lokasi tertutup atau yang telah familiar. 

Bahkan resiko juga akan menghampiri para pekerja yang harus bekerja di lokasi dengan ketinggian tertentu.

  • Faktor Model Lokasi Kerja

Model tempat kerja sebaiknya memang telah didesain modelnya sejak awal, jauh hari sebelum para pekerja mulai datang menggarap di area kerja. Namun, pada banyak kasus masih banyak perusahaan yang abai terhadap hal satu ini. 

Beberapa bahkan masih belum ready ketika bekerja sudah tiba di area. Ada juga yang didesain sekadarnya dan beresiko serta taka man bagi pekerja. 

  • Faktor Medan yang Licin

Lantai atau medan permukaan lokasi kerja yang licin juga bisa menjadi penyebab kecelakaan kerja. Sebaiknya, lantai kerja memiliki permukaan keras dan disusun dari material yang waterproof, kuat diterpa beban, bahan kimia, tumpahan minyak dan sebagainya.

  • Faktor Kondisi Penerangan 

Apabila lokasi kerja didukung dengan penerangan yang cukup dan sesuai kebutuhan, tentu akan memudahkan mobilitas dan kinerja para pekerja. Penerangan yang emmadai dapat memudahkan pekerja untuk lebih awas penglihatannya ketika mengerjakan objek kerja. 

  • Faktor Suhu

Berdasarkan sebuah penelitian, manusia dapat mencapai produktivitas tertinggi ketika bekerja di bawah tekanan suhu udara 24 – 27 derajat celcius. 

Sebab, jika suhu udara menjadi terlalu dingin akan mengurangi efisiensi kerja bahkan bisa memicu terjadinya kaku pada otot. Sementara itu, jika suhu terlalu panas juga bisa mengurangi kelincahan kerja, bahkan hingga menurunkan kapasitas koordinasi saraf perasa dan motorik.

  • Faktor Kebisingan

Lingkungan kerja yang terlalu bising juga bisa menurunkan produktivitas kerja. Apabila pekerja tidak fokus, bisa saja jadi kesalahan yang fatal. Sehingga tak menutup kemungkinan adanya kecelakaan kerja. Tak hanya itu, bisa juga menjadi gangguan untuk kelancaran komunikasi antar pekerja.

 

2. Faktor Manusia

3-Faktor-Penyebab-Kecelakaan-Kerja-yang-Sering-Terjadi

Berikutnya, faktor manusia menjadi penyebab kecelakaan kerja. Faktor ini memiliki keterkaitan dengan perilaku manusia, kondisi fisik atau kesehatan pekerja, hingga perolehan pelatihan keselamatan kerja dan penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja. Faktor-faktor ini muncul karena campur tangan atau pengaruh utama dari manusia.

  • SOP 

Adanya SOP yang dibuat tapi tidak memperhatikan bagaimana keselamatan kerja. Prosedur yang dilakukan kebanyakan terlalu beresiko, penting untuk melakukan evaluasi dan revisi pada SOP yang diterapkan agar aman bagi pekerja. 

  • Fasilitas Pelatihan Keselamatan Kerja

Sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk membekali pelatihan semacam ini kepada para pekerjanya. Hal ini merupakan salah satu pendidikan dasar agar seluruh pekerja dapat memahami dan mempunyai keterampilan yang mumpuni perihal keselamatan dan kesehatan kerja. 

Jika semua telah dibekali dengan hal ini, maka dapat meminimalisir potensi adanya penyebab kecelakaan kerja. Alangkah lebih baiknya juga jika pelatihan tidak hanya berupa teori namun langsung melakukan praktek. 

  • Menggunakan Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri atau APD biasa dipakai untuk melindungi pekerja dari adanya  bahaya dan resiko kecelakaan kerja. Apabila seorang pekerja tidak menggunakan APD maka bisa memperlebar resiko adanya kecelakaan. 

APD memang tidak lantas membuat seseorang terhindar dari kecelakaan, tapi bisa meminimalisir efeknya yang parah. 

  • Pekerja yang Tidak Terampil

Kualitas Sumber Daya Manusia juga bisa menjadi salah satu faktor, bisa mengoperasikan mesin dan memahami SOP saja tak cukup. Pekerja yang tidak terampil juga akan kesulitan ketika dihadapkan pada problem di lapangan. 

Operator mesin atau alat kerja lain membutuhkan penguatan terus menerus hingga akhirnya menjadi terampil.

 

3. Faktor Peralatan

3-Faktor-Penyebab-Kecelakaan-Kerja-yang-Sering-Terjadi

Penyebab berikutnya ialah faktor peralatan yang mendukung atau dipakai saat bekerja. Nah, di bawah ini merupakan penjelasan masing-masing dari faktor peralatan:

  • Kondisi Rancangan Alat

Alat-alat yang dipakai pekerja dan yang dirancang tanpa memperhatikan keamanan maka akan menjadi resiko penyebab kecelakaan. Maka dari itu, perusahaan hendaknya menyediakan peralatan kerja yang rancangannya sudah sesuai standar K3.

  • Kondisi Mesin 

Mesin yang sudah tidak prima kinerjanya atau telah using dapat menjadi salah satu penyebab kecelakaan kerja. Sebaiknya, perusahaan tak perlu memakai mesin yang sudah tidak layak dan segera melakukan regenerasi atau pembaharuan. 

Begitu pula ketika tengah terjadi kerusakan pada mesin, harap segera direparasi tanpa menunda-nunda. 

Jika mesin bermasalah dan malah menimbulkan resiko fatal, maka akan berdampak langsung pada pekerja yang saat itu tengah memakai mesin tersebut. Penting untuk selalu melakukan pemeliharaan dan maintenance pada mesin.

  • Posisi Tata Letak Mesin

Penentuan tata letak untuk memposisikan mesin juga berpengaruh dalam kinerja pekerja. Selain untuk mobilitas yang mudah, juga bagaimana saat menggunakan mesin para pekerja juga berada di posisi yang aman. Keselamatan pekerja juga dapat terjamin dengan peletakkan mesin yang sesuai dan aman sesuai standar K3.

Demikianlah faktor-faktor yang kerap menjadi penyebab kecelakaan kerja. Semua dapat dicegah dan diminimalisir dengan adanya pendidikan dan pembekalan baik untuk perusahaan maupun pekerja.

Baca juga: Mengenal Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

Mengenai apa itu K3 alias Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sebuah kondisi dan faktor yang memiliki dampak menyangkut kesehatan dan keselamatan di lingkungan kerja. Baik yang menyangkut pekerja, perusahaan, kontraktor, pemasok, pengunjung dan siapapun yang berada di lingkungan kerja dna berdampak. 

Mutu International menyediakan pelatihan dan pendidikan mengenai K3 dan juga ISO Series untuk perusahaan Anda. Diajarkan dan dikelola oleh ahli terpercaya dan profesional di bidangnya. Mutu International telah merancang silabus dan materi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan perusahaan Anda. 

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

06 Feb, 2023
Notification of RSPO ASA-1.4 Bumi Palma POM – PT Bumipalma Lestaripersada subsidiary of Golden Agri Resources Limited

Notification of RSPO ASA-1.4 Bumi Palma POM – PT Bumipalma Lestaripersada subsidiary of Golden Agri Resources Limited : Download ENG

06 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Kaliandra Merah Nusantara

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Kaliandra Merah Nusantara Download

06 Feb, 2023
Pengumuman Publik Terbit Sertifikat LK CV Hikmah Fajar

Pengumuman Publik Terbit Sertifikat LK CV Hikmah Fajar Download

06 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK UD Berkat Bersama

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK UD Berkat Bersama Download

06 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Pilihanutama Inawood

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Pilihanutama Inawood Download

06 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Surabaya Trading Industri

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK PT Surabaya Trading Industri Download

06 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK PT Redtroindo Nusantara

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK PT Redtroindo Nusantara Download

06 Feb, 2023
Apa yang Dimaksud dengan Kecelakaan Kerja?

Secara umum, kecelakaan kerja adalah kejadian atau insiden tidak terencana yang terjadi di tempat kerja. Dampaknya, karyawan atau tenaga kerja dapat menderita cedera, baik itu secara fisik maupun mental.

Penyebab terjadinya kecelakaan di tempat kerja pun beragam, mulai dari faktor manusia, peralatan, material kerja, hingga faktor alam seperti bencana. Oleh karena itu, dibutuhkan SOP dan penggunaan alat pelindung diri (APD) sebagai bentuk tindak pencegahan.

 

Definisi Kecelakaan Kerja

Definisi secara umum terkait hal ini adalah segala insiden yang terjadi di tempat kerja atau berkaitan dengan pekerjaan, yang dapat menimbulkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK), hingga kematian. Secara rinci, definisi terkait hal ini sudah termuat dalam beberapa standar dan peraturan perundang-undangan berikut:

  • OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment Series)

OHSAS adalah standar internasional terhadap penerapan sistem manajemen K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). Menurut OHSAS, kecelakaan kerja adalah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan, dan dapat menyebabkan kesakitan, cedera, hingga kematian.

  • Permenaker Nomor 5 Tahun 2021

Menurut standar peraturan terbaru di Indonesia yaitu Permenaker Nomor 5 Tahun 2021, kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja.

  • Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970

UU Nomor 1 Tahun 1970 menyebut bahwa kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun harta benda.

 

Klasifikasi dan Contoh Kecelakaan Kerja

Selain OHSAS, badan internasional lainnya yang ikut mengatur terkait kecelakaan atau insiden di tempat kerja adalah Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO (International Labour Organization). Menurut ILO, contoh insiden kecelakaan saat bekerja dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut:

  • Menurut Jenis Pekerjaan

Di bawah ini merupakan poin-poin yang termasuk dalam klasifikasi kecelakaan kerja menurut jenis pekerjaan:

  1. Terjatuh
  2. Tertimpa benda yang jatuh
  3. Tertumbuk atau terkena benda/peralatan kerja
  4. Terjepit oleh benda atau peralatan kerja
  5. Gerakan/aktivitas yang melebihi kemampuan pekerja dan terlalu menekan fisik hingga menimbulkan cedera
  6. Terpapar suhu ekstrim
  7. Tersengat arus listrik
  8. Mengalami kontak dengan bahan berbahaya
  9. Terkena efek radiasi
  • Menurut Penyebab

Di bawah ini merupakan poin-poin yang termasuk dalam klasifikasi kecelakaan kerja menurut penyebab:

  1. Kecelakaan akibat mesin (alat kerja)
  2. Kecelakaan akibat alat pengangkut atau kendaraan
  3. Kecelakaan akibat kondisi lingkungan kerja yang tidak ideal
  4. Kecelakaan akibat bahan dan zat berbahaya
  5. Kecelakaan akibat instalasi listrik
  • Menurut Kelainan atau Sifat Luka

Di bawah ini merupakan poin-poin yang termasuk dalam klasifikasi kecelakaan saat bekerja menurut kelainan atau sifat luka:

  1. Patah tulang
  2. Dislokasi (keseleo)
  3. Regang otot
  4. Memar
  5. Amputasi
  6. Luka luar (luka di permukaan)
  7. Luka bakar
  8. Keracunan
  9. Mati lemas
  10. Bekas sengatan arus listrik
  11. Bekas paparan radiasi
  • Menurut Letak Kelainan atau Luka di Tubuh

Di bawah ini merupakan poin-poin yang termasuk dalam klasifikasi kecelakaan kerja menurut letak kelainan atau luka di tubuh:

  1. Kepala
  2. Leher
  3. Badan
  4. Anggota tubuh bagian atas
  5. Anggota tubuh bagian bawah
  6. Kelainan/luka di banyak area sekaligus

 

Dampak Kecelakaan di Tempat Kerja dan Penanganannya

Apa yang Dimaksud dengan Kecelakaan Kerja?

Kecelakaan di tempat kerja dapat menimbulkan berbagai dampak, baik itu cedera fisik, psikis, hingga kematian. Berdasarkan tingkat keparahannya, dampak akibat kecelakaan di tempat kerja dapat dibedakan menjadi beberapa poin sebagai berikut:

  • Cedera fatal (fatality) yang mengakibatkan pekerja yang bersangkutan meninggal dunia.
  • Cedera yang menghilangkan waktu kerja produktif (loss time injury)
  • Cedera yang menyebabkan karyawan tidak bisa masuk kerja (loss time day)
  • Cedera yang membatasi kemampuan kerja (restricted duty)
  • Cedera yang membutuhkan perawatan medis (medical treatment injury)
  • Cedera ringan seperti lecet, mata kemasukan debu, dan sejenisnya (first aid injury)
  • Tidak menimbulkan cedera (non injury accident)

 

Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Menurut Teori

Kecelakaan saat kerja dapat terjadi karena berbagai faktor penyebab, mulai dari kelalaian manusia, penggunaan alat, material, hingga faktor alam. Berdasarkan teori di bidang ilmu K3, berbagai faktor penyebabnya adalah sebagai berikut.

  • Teori Domino

Menurut teori domino yang dikemukakan oleh Heinrich, kecelakaan kerja terjadi karena 5 faktor utama yang saling berhubungan. Yaitu kondisi kerja, kelalaian manusia, tindakan kerja yang tidak aman, kecelakaan/insiden, dan cedera.

Menurut teori domino, jika salah satu faktor tersebut terjadi, maka seluruh faktor lainnya akan terdampak dan mengalami efek domino. Maksudnya, apabila kondisi kerja tidak aman, maka akan timbul kelalaian dari tindakan kerja tidak aman, hingga mengakibatkan kecelakaan dan cedera.

  • Teori Multiple Factor

Menurut teori ini, faktor yang berkontribusi sebagai penyebab kecelakaan kerja adalah 4M, yaitu Man (manusia), Machine (mesin/peralatan), Media (lingkungan kerja), dan management (manajemen kerja).

Faktor manusia meliputi usia, gender, keterbatasan kemampuan, kekuatan, motivasi, kondisi emosi, dan lain sebagainya, adapun mesin tergantung pada jenis peralatannya. Media dipengaruhi oleh lingkungan kerja seperti suhu, kebisingan, atau getaran. Sedangkan manajemen dipengaruhi oleh komunikasi, kebijakan, dan lain sebagainya.

 

Cara Meminimalisir Terjadinya Kecelakaan Kerja

Cara meminimalisir dan mencegah terjadinya kecelakaan saat bekerja bisa dilakukan melalui beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

  • Regulasi (Peraturan)

Regulasi adalah serangkaian ketentuan atau peraturan resmi yang harus dipatuhi untuk meminimalisir resiko kecelakaan kerja. Di Indonesia, salah satu contoh regulasi yang berlaku saat ini adalah Permenaker Nomor 5 Tahun 2021.

  • Standarisasi

Selain regulasi, standarisasi juga berperan penting dalam mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Standarisasi adalah standar resmi yang ditetapkan di dunia industri maupun tempat kerja tertentu. Salah satu contoh standar yang berlaku secara internasional adalah OHSAS.

  • Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Pada dasarnya, syarat penggunaan APD sudah tercantum pada setiap regulasi dan standarisasi di bidang K3. Dengan menggunakan APD, pekerja dapat terlindungi dari berbagai resiko yang mungkin terjadi akibat prosedur tertentu di tempat kerja.

  • Monitoring (Pengawasan)

Pengawasan penting untuk dilakukan untuk memastikan bahwa setiap tempat kerja menerapkan standar dan regulasi yang berlaku sesuai ketentuan. Apabila terdapat indikasi pelanggaran, maka perusahaan yang melanggar dapat diberi hukuman atau sanksi.

  • Pendidikan

Faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap perilaku dan karakteristik seseorang di tempat kerja. Pekerja dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih teliti dan berhati-hati dalam melaksanakan prosedur kerja yang beresiko.

  • Training (Pelatihan)

Cara terakhir adalah melalui pemberian training atau pelatihan. Pelatihan berfungsi sebagai sarana pemberian instruksi praktis kepada para pekerja terkait keselamatan kerja, termasuk terkait cara bekerja secara aman untuk menghindari potensi bahaya.

Di Indonesia, pelatihan dan sertifikasi K3 untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja bisa dilakukan melalui beberapa lembaga. Di antaranya yaitu Kemnaker, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi).

Mutu International adalah lembaga sertifikasi yang menyediakan pelatihan di bidang K3 untuk mencegah dan menanggulangi kecelakaan kerja. Sebagai Badan Audit K3 resmi dari Kemnaker, Mutu International juga melayani penilaian audit sistem manajemen K3 di perusahaan.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

03 Feb, 2023
Mengintip Gaji K3 (HSE) di Berbagai Bidang Profesi

Di antara berbagai bidang kerja lainnya, standar gaji K3 bagi para tenaga kerja di bidang K3 atau HSE memang terbilang tinggi. Bahkan untuk lulusan diploma yang pengalamannya masih minim, besaran gaji yang diperoleh bisa lebih tinggi dari lulusan sarjana bidang non K3.

Hal ini dipengaruhi  oleh pentingnya implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi setiap perusahaan. Selain itu, setiap ahli K3 juga wajib mengikuti pelatihan dan sertifikasi di bidang K3 sebagai bukti bahwa mereka memang kompeten di bidang tersebut.

Itu sebabnya, gaji K3 atau gaji HSE yang tinggi menjadi salah satu faktor penyebab tingginya minat untuk bekerja di bidang tersebut. Jika berminat, Anda bisa menjadikan K3 sebagai alternatif bidang kerja yang potensial.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Sertifikasi dan Pelatihan K3

Kisaran Standar Gaji HSE atau Gaji K3 Menurut Sektor Kerjanya

Mengintip Gaji K3 (HSE) di Berbagai Bidang Profesi

Salah satu hal yang membuat profesi standar gaji K3 terbilang tinggi adalah karena sektor kerjanya yang luas dan dibutuhkan oleh berbagai bidang kerja. Adapun kisaran standar gaji untuk profesi di bidang K3 berdasarkan posisi dan sektor kerjanya adalah sebagai berikut.

A. Standar Gaji HSE Sektor Manufaktur

  • Koordinator HSE (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 5-10 tahun), standar gajinya adalah Rp10-20 juta.
  • Manajer HSE (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10-15 tahun), standar gaji K3 ini adalah Rp20-30 juta.
  • Head of Sustainability (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10-15 tahun), standar gaji HSE ini adalah Rp25-35 juta.
  • QA (Quality Assurance) Engineer (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 3-5 tahun), standar gajinya adalah Rp10-14 juta.
  • QA (Quality Assurance) Supervisor (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 4 tahun), standar gaji K3 ini adalah Rp12-20 juta.
  • QA (Quality Assurance) Manager (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 20 tahun), standar gajinya adalah Rp16-18 juta.

B. Standar Gaji HSE Sektor Konstruksi

  • Spesialis Lingkungan (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10 tahun), standar gajinya adalah Rp30-45 juta.
  • Manajer HSE (minimal lulusan D3 dengan pengalaman kerja 1 tahun), standar gaji K3 ini adalah Rp7-8 juta.
  • HSE Supervisor (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 5 tahun), standar gaji HSE ini adalah Rp9-13 juta.
  • HSE Officer (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10 tahun), standar gajinya adalah Rp10-24 juta.
  • Process Safety atau Loss Prevention Engineer (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 5-8 tahun), standar gaji K3 ini adalah Rp20-55 juta.
  • QC (Quality Control) Engineer (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 5-8  tahun), standar gaji HSE ini adalah Rp15-23 juta.
  • QC (Quality Control) Senior Engineer (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 11  tahun), standar gajinya adalah Rp20-27 juta.
  • QC (Quality Control) Manager (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10  tahun), standar gajinya adalah Rp40-70 juta.

C. Standar Gaji HSE Sektor Pertambangan

  • Manajer Lingkungan (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10-20 tahun), standar gaji K3 ini adalah Rp20-28 juta.
  • Manajer HSE (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10 tahun), standar gaji HSE ini adalah Rp28-40 juta.
  • Safety Coordinator (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 3 tahun), standar gajinya adalah Rp6-8 juta.
  • Technical Service Superintendent (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10 -20 tahun), standar gaji K3 ini adalah Rp30-35 juta.

D. Standar Gaji HSE Sektor Migas (Minyak dan Gas)

  • Manajer HSE (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 5-10 tahun), standar gajinya adalah Rp28-40 juta.
  • HSE Advisor (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10-20 tahun), standar gaji HSE ini adalah Rp95-125 juta.
  • Technical Safety Advisor (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 10-20 tahun), standar gajinya adalah Rp95-25 juta.
  • Technical Safety Manager (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 5-10  tahun), standar gaji K3 ini adalah Rp77-95 juta.

E. Standar Gaji HSE Sektor Petrokimia

  • QA (Quality Assurance) Manager (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 7 tahun), standar gajinya adalah Rp55-75 juta.
  • QA (Quality Assurance) Officer (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 3 tahun), standar gaji K3 ini adalah Rp10-18 juta.
  • Sustainability Specialist (minimal lulusan S1 dengan pengalaman kerja 8 tahun), standar gajinya adalah Rp20-27 juta.

Selain 5 sektor di atas, gaji K3 pada bidang lain seperti kelistrikan, otomotif, industri, manufaktur, dan lain sebagainya juga sama tingginya. Oleh karena itu, pekerjaan di bidang K3 atau HSE memiliki nilai jual dan daya saing yang lebih tinggi dibanding bidang lainnya.

 

Peluang Karir di Bidang K3 Berdasarkan Bidang Kerja

Dari kisaran standar gaji HSE di atas, dapat diketahui bahwa peluang berkarir pada bidang K3 memang sangat luas. Selain memiliki standar gaji yang tinggi, pilihan karirnya juga lebih banyak, beberapa di antaranya yaitu:

HSE (Health Safety, and Environment)

Sesuai nama bidangnya, tenaga kerja di bidang HSE bertanggung jawab membuat sistem manajemen K3 dan lingkungan. Mulai dari penyusunan prosedur, manajemen resiko, hingga implementasinya di perusahaan. Gaji K3 di bidang ini bervariasi tergantung pada jenjang karir dan lama waktu bekerja.

Safety Officer

Seorang Safety Officer bertugas memastikan seluruh pekerja berada dalam kondisi yang aman dan sehat selama berada dalam lingkungan kerja. Adapun rata-rata gaji HSE di bidang ini adalah sekitar Rp5 juta atau lebih, tergantung lama waktu bekerja.

Process Safety

Tugas dan kewajibannya adalah untuk memastikan keamanan dari seluruh rangkaian proses kerja. Terutama bagi proses kerja yang melibatkan alat berat dan instalasi khusus seperti tangki, perpipaan, dan lain sebagainya. Adapun rentang gaji K3 di bidang ini kurang lebih sama seperti safety officer.

Safety Inspector

Tugas seorang safety inspector adalah menginspeksi atau memeriksa penerapan aturan dan kebijakan K3 di suatu perusahaan. Apabila terdapat pelanggaran, maka inspector berwenang untuk menghukum dan menindak setiap pelanggaran yang terjadi. Gaji K3 di bidang ini lebih tinggi dibanding posisi safety officer.

Fire Safety

Dibandingkan safety officer biasa, profesi di bidang fire safety memiliki tanggung jawab khusus untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran. Sertifikasi untuk ahli K3 kebakaran juga berbeda dengan AK3U. Adapun gaji K3 untuk bidang ini kurang lebih sama dengan bidang lain, tergantung jenjang karir dan lama waktu bekerja.

Safety Advisor

Sesuai namanya, safety advisor berperan sebagai konsultan atau penasehat yang memberi advice atau rekomendasi terkait implementasi K3 di tempat kerja. Karena wawasan yang lebih luas dan pengalaman yang lebih banyak, gaji HSE untuk safety advisor lebih tinggi dibanding posisi lainnya.

Environmental Specialist

Berbeda dengan bidang HSE lain yang lebih fokus pada bidang keselamatan dan kesehatan kerja, bidang ini lebih berfokus pada pengelolaan lingkungan. Gaji HSE di bidang ini bervariasi tergantung pada industri, jenjang karir, dan lama waktu bekerja.

Selain 6 bidang kerja di atas, ada pula bidang lainnya seperti analisis Quality Control (QC), Quality Assurance (QA), dan masih banyak lagi. Dengan pilihan kerja yang lebih luas, peluang gaji HSE dan gaji K3 untuk berkarir di bidang ini juga lebih bervariasi.

Agar dapat bekerja di bidang K3 dan memperoleh gaji HSE yang tinggi, Anda wajib mengikuti sertifikasi K3. Mutu International adalah lembaga penyedia pelatihan dan sertifikasi di bidang Sistem Manajemen K3 (SMK3) di Indonesia yang dilengkapi materi terstruktur dan pelatih profesional.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

03 Feb, 2023
Rekomendasi Tempat Sertifikasi dan Pelatihan K3 di Indonesia

Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu, dibutuhkan sertifikasi dan pelatihan K3 untuk memenuhi penerapan K3 di sebuah perusahaan.

Hal ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Adapun pihak yang bertugas melaksanakan prosedur operasional terkait manajemen K3 di suatu perusahaan adalah ahli K3 yang sudah mengikuti sertifikasi dan pelatihan.

Baca juga: Syarat serta Manfaat Sertifikasi K3

Aspek Penting dalam Memilih Tempat Sertifikasi dan Pelatihan K3

Sertifikasi dan pelatihan untuk K3 di Indonesia dapat diikuti pada beberapa lembaga, di antaranya yaitu Kemnaker, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), dan LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). Masing-masing berwenang untuk memberikan serangkaian pelatihan di bidang K3 umum maupun SMK3 bagi pesertanya.

Kemnaker dan BNSP sudah memiliki standar khusus dari pemerintah dalam hal pengadaan sertifikasi dan pelatihan K3. Sedangkan untuk memilih tempat sertifikasi dan pelatihan dari LSP secara umum terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

Legalitas

Aspek pertama yang harus diperhatikan adalah legalitas, sebab setiap lembaga yang mengadakan sertifikasi wajib terdaftar di BNSP. Pastikan bahwa tempat pelatihan K3 tersebut sudah terdaftar di BNSP secara resmi.

Pasalnya, saat ini terdapat beberapa lembaga yang mengklaim diri sebagai tempat pelatihan, namun ternyata belum terdaftar resmi. Biasanya, pihak yang belum terdaftar hanya tergolong sebatas event organizer di bidang K3.

Bidang Pelatihan

Di bidang K3, ada banyak jenis pelatihan yang dapat diikuti. Mulai dari pelatihan dan sertifikasi di bidang Ahli K3 Umum (AK3U), Sistem Manajemen K3 (SMK3). dan masih banyak lagi.

Pastikan bahwa tempat pelatihan K3 yang dipilih sudah sesuai dengan bidang pelatihan yang diinginkan. Hal ini karena setiap bidang memiliki fokus pelatihan yang berbeda-beda.

Outline Materi

Dalam pelaksanaan sertifikasi dan pelatihan K3, dibutuhkan materi yang terstruktur dan komprehensif untuk membantu peserta belajar selama mengikuti pelatihan.

Umumnya, outline materi yang ideal harus memuat prinsip penerapan, metode identifikasi bahaya dan penilaian resiko, hingga berbagai peraturan dan standar lainnya di bidang K3.

Kompetensi Tenaga Pengajar

Aspek penting selanjutnya adalah kompetensi dari tenaga pengajar atau instruktur yang memberi pelatihan. Pastikan bahwa instruktur tersebut telah memiliki kualifikasi yang sesuai, dibuktikan dengan sertifikat dan pengalaman bekerja di bidang K3.

Fasilitas

Aspek selanjutnya adalah dari segi fasilitas selama mengikuti sertifikasi dan pelatihan K3. Umumnya, fasilitas utama yang wajib dipenuhi adalah lokasi/tempat pelatihan, instruktur, training kit (modul materi dan alat tulis), serta sertifikat kompetensi.

Ada pula yang memberi fasilitas akomodasi, konsumsi, hingga transportasi bagi pesertanya. Selain itu, biasanya ada yang fasilitasnya dilengkapi dengan suvenir tambahan seperti tas punggung, baju, dan lain sebagainya.

Testimoni

Terakhir, calon peserta pelatihan perlu mengecek testimoni atau ulasan dari para peserta sebelumnya. Testimoni tersebut bisa diperiksa melalui internet, website resmi, maupun akun media sosial dari lembaga pelatihan tersebut.

 

Rekomendasi Tempat Sertifikasi dan Pelatihan K3 di Indonesia

6 aspek di atas adalah hal penting yang harus diperhatikan saat memilih tempat sertifikasi dan pelatihan di bidang K3. Salah satu rekomendasi tempat pelatihan terbaik di Indonesia pada bidang Sistem Manajemen K3 (SMK3) adalah Mutu International.

Mutu International menyediakan sertifikasi dan pelatihan K3 yang didampingi oleh para praktisi K3 profesional dan berpengalaman sebagai instruktur. Sebagai Badan Audit K3 resmi yang sudah ditunjuk oleh Kemnaker, Mutu International berkomitmen untuk mendukung implementasi K3 di Indonesia melalui pelatihan yang komprehensif.

Tertarik untuk mendapatkan sertifikasi dan pelatihan K3 untuk sumber daya manusia bisnis Anda?

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

03 Feb, 2023
Manfaat dan Juga Syarat untuk Mendapatkan Sertifikasi K3

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah bidang yang berhubungan dengan kegiatan pencegahan dan perlindungan dari resiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Karena itu, dibutuhkan sertifikasi K3 sebagai bentuk pengakuan keahlian di bidang K3.

Adapun pihak yang wajib memiliki sertifikat ahli K3 umum (AK3U) adalah pekerja atau calon pekerja di bidang HSE (Health, Safety, and Environment) atau sejenisnya. Yaitu, bidang yang bertanggung jawab atas perlindungan lingkungan serta kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.

Dengan sertifikasi ahli K3 umum, perusahaan dapat mengetahui kapasitas seseorang untuk menerapkan prosedur K3 di tempat kerja. Dengan menerapkan prosedur K3 yang baik dan benar, maka tingkat kecelakaan kerja bisa lebih diminimalisir.

Baca juga: Alat Pelindung Diri K3 yang Wajib Digunakan

Manfaat Sertifikasi K3 bagi Pemegang Sertifikat

Dalam penerapannya, sertifikasi K3 melibatkan berbagai bidang ilmu mulai dari kesehatan kerja, teknik keselamatan, psikologi organisasi dan industri, psikologi kesehatan kerja, ergonomika, kimia, fisika kesehatan, dan lain-lain. Dengan demikian, pemegang sertifikat K3 dapat memperoleh berbagai manfaat sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kompetensi Diri

Saat menjalani pelatihan, pemegang sertifikat K3 akan mempelajari langsung seperti apa aplikasi kesehatan dan keselamatan kerja yang baik dan benar. Sehingga, kemampuan dan kompetensi diri mereka di bidang K3 tentu akan lebih meningkat. Selain itu, sertifikat yang dipegang juga menjadi bukti tertulis akan kompetensinya.

2. Meningkatkan Nilai Jual Pekerja

Saat ini, tingkat persaingan di dunia kerja sangat tinggi, terutama di bidang HSE. Dengan mengikuti sertifikasi K3, para pencari kerja dapat meningkatkan nilai jual serta daya saing mereka dibandingkan kandidat lainnya, sehingga potensi untuk diterima bekerja menjadi lebih besar.

3. Meningkatkan Peluang Promosi Jabatan

Ada beberapa hal yang mempengaruhi peluang seseorang mendapatkan promosi untuk naik jabatan, di antaranya yaitu skill yang dibuktikan oleh sertifikat tertulis. Selain lebih mudah diterima bekerja, pemegang sertifikat K3 juga lebih mudah mendapat pengakuan dari perusahaan untuk diberi promosi jabatan.

4. Mampu Melaksanakan Operasional K3

Di dalam pelatihan K3, peserta akan diajarkan tentang berbagai standar dalam melaksanakan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja. Sehingga setelah lulus, seorang AK3U dapat dipastikan mampu melaksanakan berbagai prosedur tersebut di tempat bekerjanya nanti.

 

Manfaat Sertifikasi K3 bagi Perusahaan

Manfaat dan Juga Syarat untuk Mendapatkan Sertifikasi K3

Di dunia kerja, setiap perusahaan wajib menerapkan prinsip K3 untuk melindungi resiko penyakit dan kecelakaan pada pekerja. Sehingga, perusahaan yang tidak memiliki ahli K3 umum (AK3U) wajib memberikan sertifikasi atau pelatihan K3 bagi pegawainya agar perusahaan memperoleh manfaat sebagai berikut:

1. Memenuhi Kewajiban Hukum

UU Nomor 13 Tahun 2003 terkait Ketenagakerjaan mengatur tentang hak bagi setiap pekerja/buruh untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja. UU Nomor 1970 tentang Keselamatan Kerja juga mengatur tentang kewajiban suatu perusahaan untuk memiliki ahli K3.

Menurut UU tersebut, suatu tempat kerja wajib memiliki ahli K3 apabila terdapat lebih dari 100 orang tenaga kerja. Walaupun pegawainya kurang dari 100, jika terdapat bahan, proses, peralatan, atau instalasi besar yang beresiko, maka tempat kerja tersebut tetap wajib mempekerjakan seorang ahli K3.

2. Mengurangi Resiko Saat Bekerja

Manfaat sertifikasi K3 yang paling utama adalah untuk mengurangi resiko terjadi penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Sehingga, hal ini merupakan bentuk tanggung jawab dari perusahaan atas keselamatan para tenaga kerjanya.

3. Meningkatkan Citra dan Kredibilitas Perusahaan

Ada banyak aspek yang mempengaruhi citra suatu perusahaan secara umum, salah satunya bagaimana cara perusahaan memperlakukan karyawan. Melalui implementasi K3, hal tersebut menjadi wujud kepedulian perusahaan atas para tenaga kerjanya.

Dengan lisensi dan sertifikasi K3, citra dan kredibilitas perusahaan juga akan meningkat secara positif. Sehingga reputasi perusahaan di kalangan masyarakat secara umum maupun di lingkup profesional juga akan meningkat.

4. Meningkatkan Kepercayaan Mitra Kerja pada Perusahaan

Untuk dapat bekerja sama dengan mitra atau rekan  kerja, umumnya setiap mitra kerja menetapkan kriteria tertentu. Memiliki sertifikat K3 dapat membantu meningkatkan kepercayaan dari rekan kerja kepada perusahaan, sehingga proses menjalin hubungan kerja sama menjadi lebih mudah.

5. Meningkatkan Produktivitas Perusahaan

Dengan resiko kecelakaan kerja yang semakin minimal, maka resiko pengeluaran ekstra untuk menanggulangi hal tersebut juga dapat dikurangi. Selain itu, kinerja karyawan juga akan lebih aman dan terjaga melalui penerapan SOP yang sesuai.

Oleh karena itu, perusahaan yang sudah memiliki lisensi dan sertifikasi K3 akan memiliki produktivitas kerja yang lebih unggul. Dengan meningkatnya produktivitas kerja, maka profit perusahaan pun akan ikut meningkat.

 

Syarat Melakukan Sertifikasi K3

Manfaat dan Juga Syarat untuk Mendapatkan Sertifikasi K3

Di Indonesia, sertifikasi K3 dapat diterbitkan oleh beberapa lembaga, di antaranya yaitu Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan) dan  BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). Masing-masing memiliki persyaratan yang berbeda, yaitu sebagai berikut.

A. Syarat Sertifikasi K3 di BNSP

BNSP adalah sebuah lembaga sertifikasi independen yang bertanggung jawab kepada presiden sebagai pelaksana sertifikasi kompetensi pekerja.

Di BNSP sendiri terdapat 3 tingkatan ahli K3 yaitu tingkat Muda, Madya, dan Utama. Adapun syarat-syarat untuk mengikuti sertifikasi K3 di BNSP berdasarkan tingkatannya meliputi:

  1. Khusus tingkat Muda, dibutuhkan pengalaman kerja di bidang K3 minimal 6 bulan untuk sarjana K3, minimal 1 tahun untuk sarjana teknik dan sarjana non teknik, minimal 2 tahun untuk lulusan D3, dan minimal 3 tahun untuk lulusan SLTA.
  2. Khusus tingkat Madya, dibutuhkan pengalaman kerja di bidang K3 minimal 2 bulan untuk sarjana K3, minimal 5 tahun untuk sarjana teknik non K3, minimal 7 tahun untuk dan sarjana non teknik, minimal 8 tahun untuk lulusan D3, dan minimal 10 tahun untuk lulusan SLTA.
  3. Khusus tingkat Utama, dibutuhkan pengalaman kerja di bidang K3 minimal 8 bulan untuk sarjana K3, dan minimal 10 tahun untuk sarjana teknik dan sarjana non teknik.

Sementara syarat-syarat administrasi untuk mengikuti sertifikasi K3 di BNSP meliputi:

  1. Fotokopi ijazah pendidikan terakhir
  2. Fotokopi identitas (KTP/KITAS/Paspor)
  3. Pas foto 3×4 (2 lembar)
  4. Surat rekomendasi (jika ada)
  5. Sertifikasi K3 sebelumnya (jika ada)
  6. CV

B. Syarat Sertifikasi K3 di Kemnaker

Syarat untuk mendapatkan sertifikat K3 dari Kemnaker lebih ringkas dibanding BNSP, yaitu meliputi:

  1. Sarjana yang memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun sesuai bidang keahlian masing-masing.
  2. Sarjana Muda atau sederajat yang memiliki pengalaman kerja minimal 4 tahun sesuai bidang keahlian masing-masing.
  3. Badan sehat
  4. Kelakuan baik
  5. Bekerja secara penuh di instansi terkait
  6. Lulus seleksi tim penilai

Sementara syarat-syarat administrasi untuk mengikuti sertifikasi K3 di Kemnaker meliputi:

  1. Daftar riwayat hidup
  2. Fotokopi ijazah terakhir
  3. Sertifikat pendidikan K3 (jika ada)
  4. Surat keterangan berbadan sehat
  5. Surat keterangan pemeriksaan psikologi
  6. Surat keterangan pengalaman kerja di bidang K3
  7. Surat keterangan pernyataan bekerja dari instansi/perusahaan

Selain Kemnaker dan BNSP, lembaga lain yang berwenang mengadakan sertifikasi adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Mutu Institute menyediakan pelatihan dan sertifikasi di bidang K3, khususnya terkait Sistem Manajemen K3 (SMK3) bagi pekerja maupun perusahaan.

Mutu International juga telah ditunjuk sebagai Badan Audit K3 resmi dari Kemnaker sejak tahun 2016. Dengan praktisi K3 yang profesional dan berpengalaman, Anda dapat mempercayakan sertifikasi K3 kepada Mutu International.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

03 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 PT Sumber Graha Sejahtera Unit Balaraja

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 PT Sumber Graha Sejahtera Unit Balaraja Download

03 Feb, 2023
Pentingnya Penerapan Manajemen K3 Laboratorium

Di dalam perusahaan, instansi, ataupun lembaga pendidikan, laboratorium merupakan tempat yang penting. Karena menjadi lokasi untuk melakukan penelitian, pengujian produk, dan analisa. Untuk menjaga keamanan selama beraktivitas di dalam lab, diperlukan K3 laboratorium yang jelas dan komprehensif.

Setiap petugas ataupun orang yang masuk ke dalam laboratorium wajib mematuhi aturan K3 yang berlaku supaya keamanan dan keselamatannya terjamin. Selain itu para pekerja juga bisa terhindar dari risiko kecelakaan dan jenis bahaya lainnya.

 

Manfaat Manajemen K3 Laboratorium

Pada umumnya tujuan penerapan K3 adalah untuk memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja. Tujuan lainnya untuk mencegah dan mengurangi risiko kecelakaan kerja atau penyakit yang diakibatkan aktivitas pekerjaan. 

Oleh karena itu, penerapan K3 ini akan sangat bermanfaat bagi para petugas. Memberikan jaminan agar pegawai memperoleh rasa aman dan nyaman dalam bekerja. Adapun manfaat manajemen K3 laboratorium yaitu:

  • Menjaga keselamatan, kesehatan, dan juga kesejahteraan individu yang bekerja di dalam laboratorium
  • Mencegah pihak lain baik individu maupun kelompok, terkena risiko atau terganggu kondisi kesehatannya, akibat aktivitas di laboratorium
  • Mengontrol penggunaan dan penyimpanan bahan-bahan yang beracun, korosif, mudah terbakar, mudah meledak, dan menyebabkan iritasi
  • Mengontrol proses pelepasan bahan berupa gas dan zat yang berbau ke udara. Memastikan gas tersebut tidak akan berdampak negatif pada lingkungan sekitar. 

 

Bahaya yang Dapat Muncul di Laboratorium

Pentingnya Penerapan Manajemen K3 Laboratorium

Bekerja di dalam laboratorium memiliki risiko dengan tingkat bahaya yang cukup tinggi. Sebagai laboran, pegawai perlu berhati-hati dan waspada dengan risiko pekerjaan. Karena dampaknya tidak hanya menimpa pegawai tapi juga bisa terkena ke masyarakat.

Berikut ini bahaya yang bisa muncul jika pihak perusahaan atau lembaga tidak menerapkan K3 Laboratorium: 

1. Keadaaan Darurat Berskala Besar serta Situasi Sensitif

Operasional laboratorium dapat terganggu bila terjadi suatu peristiwa berskala besar atau situasi yang sensitif. Misalnya seperti gempa bumi, banjir, kebakaran, pandemi, dan pemadaman listrik. 

Selain itu tumpahan bahan beracun atau lepasnya bahan berbahaya juga termasuk ke dalam keadaan darurat. Begitu juga bila peralatan, bahan, dan data dari dalam laboratorium hilang. K3 laboratorium diberlakukan untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi. 

2. Bahaya Hayati

Bahaya hayati atau biologis yaitu berkaitan dengan aktivitas pengamatan dan penelitian di dalam laboratorium klinis misalnya laboratorium mikrobiologi. Namun bisa juga terjadi di laboratorium lain. 

Bahaya biologis dapat menimpa pegawai dan mempengaruhi kesehatan tubuh. Akibat kontaminasi organisme ataupun bahan yang berasal dari organisme tertentu, dapat mengganggu kesehatan manusia. Hal tersebut bisa muncul dari sampel penelitian, bakteri, virus, jamur atau parasit. 

3. Paparan Bahan Beracun 

Selain bahaya hayati, tanpa adanya K3 laboratorium pegawai juga bisa terkena paparan bahan kimia yang beracun. Selain itu, perlu diingat bahwa semua zat kimia tidak sepenuhnya aman. Hampir semua bahan kimia bisa menimbulkan dampak berbahaya, jika tersentuh dalam waktu yang lama. 

4. Bahan Kimia yang Mudah Terbakar, Reaktif, dan Eksplosif

Pekerja laboratorium dan tamu kunjungan harus berhati-hati serta memperhatikan simbol bahan-bahan kimia untuk keselamatan kerja. Terdapat beberapa simbol bahan kimia untuk menandakan apakah suatu zat kimia bersifat reaktif, eksplosif, dan lain sebagainya.

Simbol tersebut berupa gambar tertentu dengan bentuk segitiga. Jika orang yang berada di laboratorium bisa membaca simbol bahan kimia dan mengikuti K3 laboratorium, maka mereka bisa terhindar dari risiko kontak langsung dengan bahan kimia yang berbahaya. 

Selain itu ada juga jenis bahaya lain yang mungkin terjadi di laboratorium. Misalnya bahaya yang diakibatkan listrik, seperti tersengat listrik, hubungan arus pendek, hingga kebakaran. Kemudian ada juga risiko psikologis dan ergonomis yang membuat pegawai mengalami kelelahan dalam bekerja.

 

Penerapan Manajemen K3 Laboratorium

Pentingnya Penerapan Manajemen K3 Laboratorium

Supaya terhindar dari kondisi ataupun situasi bahaya, maka perlu diterapkan manajemen K3. Berisikan berbagai macam prosedur yang perlu diikuti, guna menjaga keamanan pegawai dan orang lain yang sedang berada di dalam laboratorium. 

Secara umum, siapapun yang sedang berada di dalam laboratorium harus berhati-hati. Tidak boleh menghirup uap dari bahan kimia, mencicipi sesuatu kecuali kalau diperbolehkan. Serta jangan sampai ada kontak langsung dengan bahan kimia apapun.

Sedangkan untuk para pegawai di dalam laboratorium, mereka harus menerapkan K3 laboratorium. Berikut ini beberapa prosedur yang termasuk K3 untuk laboratorium:

1. Pakaian Laboratorium

Ketika memasuki ruang lab, tubuh harus dilindungi dengan pakaian dan alat pelindung. Mulai dari jas lab, sarung tangan, kacamata, dan penutup rambut. Rambut harus diikat dan ditutup untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. 

Selain itu di dalam lab sebaiknya menggunakan alas kaki berupa sepatu keamanan (safety shoes), untuk memberikan perlindungan menyeluruh pada kaki. Kemudian hindari mengenakan perhiasan yang dapat rusak bila terkenan bahan kimia. 

2. Pemindahan Bahan Kimia

Aktivitas yang cukup sering dilakukan di dalam lab adalah memindahkan bahan kimia. Ketika memindahkan zat tertentu petugas harus membaca label di wadah dan pastikan tidak salah mengambil bahan. 

Serta jangan mengembalikan suatu bahan kimia ke dalam tempat atau botol yang semula. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan kontaminasi. Selain itu, cara memindahkan bahan kimia padat berbeda dengan bahan kimia yang cair. 

Ketika memindahkan bahan kimia yang padat, petugas harus menggunakan sendok sungu ataupun alat lain asalkan tidak terbuat dari logam. Satu sendok hanya untuk satu jenis bahan kimia. Ketika mengambil bahan, wadah asli tidak boleh terbuka terlalu lama untuk menjaga agar tidak terjadi kontaminasi. 

Sedangkan untuk bahan kimia yang cair, cara memindahkan zat kimia menggunakan batang pengaduk dan pipet. Botol yang menjadi wadah bahan kimia harus dibuka dengan hati-hati dan tutupnya tidak boleh ditaruh sembarangan di atas meja, agar bahan tidak terkontaminasi. 

3. Memanaskan Bahan Kimia

Petugas seringkali harus memanaskan bahan kimia di dalam tabung reaksi atau gelas kimia. Ketika melakukan proses memanaskan suatu zat di dalam tabung reaksi pastikan isinya sepertiga. 

Api pemanas diposisikan di bawah larutan, lalu tabung reaksi digoyang supaya pemanasannya merata. Kemudian pastikan mulut tabung reaksi mengarah ke tempat yang kosong. Supaya bila ada percikan tidak akan mengenai petugas. 

Sedangkan jika petugas menggunakan gelas kimia, memanaskan larutan harus dibantu dengan kaki tiga untuk menopang gelas. Lalu letakkan batang gelas ataupun batu didih di dalam gelas kimia untuk menghindari pemanasan yang mendadak. 

4. Peralatan Laboratorium dan Cara Kerja

K3 laboratorium juga mengatur penggunaan peralatan di dalam lab supaya terhindar dari potensi kecelakaan kerja. Petugas harus menggunakan peralatan laboratorium dengan hati-hati dan teliti. 

Misalnya saat memegang botol reagen, area telapak tangan harus memegang bagian botol yang terdapat label. Kemudian banyak peralatan lab yang terbuat dari gelas dan benda pecah belah lainnya. Jadi pastikan petugas selalu mengenakan sarung tangan saat berada di dalam lab. 

5. Aturan Pembuangan Limbah

Aktivitas di dalam laboratorium akan menghasilkan limbah. Sisa bahan kimia yang menjadi lebih harus ditangani dengan prosedur yang tepat. K3 laboratorium akan mengatur ketentuan pembuangan limbah. 

Misalnya limbah tidak boleh langsung dibuang ke lingkungan. Setiap jenis limbah yang berbeda ditempatkan di wadah yang berbeda atau harus dipilah. Yaitu terdiri dari limbah organik, limbah padat, limbah cair, dan limbah berbahaya beracun. 

6. Penanggulangan Risiko Terkena Bahan Kimia

Ketika petugas atau siapapun terkena bahan kimia langkah pertama adalah tidak boleh panik. Minta bantuan rekan terdekat, kemudian bersihkan bagian tubuh yang terkena langsung dengan bahan kimia. 

Jika zat kimia mengenai kulit, jangan digaruk atau diusap dengan tangan, keringkan dulu lalu oleskan salep levertran yang bisa mengobati luka bakar. Tapi jika kondisinya cukup serius segera bawa ke ruang medis atau rumah sakit untuk penanganan yang lebih tepat.

Begitu banyaknya risiko bahaya yang bisa muncul di dalam laboratorium membuat penerapan K3 laboratorium menjadi suatu hal yang mutlak. K3 di dalam lab juga termasuk ke dalam implementasi aturan K3 secara keseluruhan di lokasi kerja.

Untuk menjamin pelaksanaan K3 berjalan dengan baik dan efisien diperlukan proses audit Sistem Manajemen K3 (SMK3) oleh lembaga audit independen yang telah ditunjuk pemerintah. 

Baca juga: Alat Pelindung K3 Beserta Fungsinya

Anda dapat mengajukan sertifikasi SMK3 di Mutu International yang telah ditunjuk oleh kementerian tenaga kerja, untuk melakukan audit K3. Mutu International sudah berpengalaman dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi sejak 1990. Serta telah dipercaya oleh 3.000 lebih perusahaan.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

03 Feb, 2023
Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

Penggunaan Alat Pelindung Diri K3 atau APD K3 merupakan bentuk implementasi ketentuan K3 di lingkungan kerja. APD wajib digunakan para pegawai, untuk meningkatkan aspek keamanan saat bekerja. Karena di berbagai sektor industri terdapat risiko kecelakaan dengan tingkat berbahaya yang beragam. 

Kecelakaan kerja bisa menimpa siapa saja. Faktor penyebabnya bisa karena jenis pekerjaannya memang membahayakan atau metode kerja yang dilakukan tidak sesuai. Faktor lain yaitu lingkungan kerja tidak aman, keteledoran pegawai, dan terakhir karena tidak mengenakan APD.

Penggunaan APD K3 sudah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor 8 tahun 2010. Pada pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa Alat Pelindung Diri atau APD adalah alat-alat yang dapat melindungi seseorang, sebagian maupun seluruh tubuh dari risiko bahaya yang ada di tempat kerja.

Baca juga: Prinsip K3 dalam Lingkungan Kerja

Jenis Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya 

Perusahaan harus menyediakan APD sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai secara percuma. Tentunya agar bisa menjamin keselamatan pekerja selama berada di lapangan. Pada umumnya jenis-jenis alat pelindung terdiri dari:

1. Pelindung Kepala

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

Alat pelindung untuk kepala bisa berupa helm pengaman (safety helmet), topi, tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan lain sebagainya. Alat ini berfungsi untuk menjaga kepala dari kemungkinan terjadinya benturan, kejatuhan benda keras atau tajam, dan terpukul pada bagian kepala. 

Selain melindungi dengan risiko benturan benda, penutup kepala juga akan menjaga individu dari radiasi panas, percikan bahan kimia, api, mikroorganisme, dan suhu yang sedang ekstrem.  

2. Pelindung Wajah

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

APD K3 yang digunakan untuk melindung area wajah termasuk mata yaitu kacamata pengaman (spectacles), face shield, googles, masker selam, dan tameng muka lengkap dengan kacamata pengaman yang menjadi satu (full face masker). 

Alat pelindung wajah ini berfungsi untuk melindungi organ mata dan muka secara keseluruhan. Terutama dari bahan kimia berbahaya, partikel kecil yang melayang di udara dan permukaan air. 

Termasuk melindungi wajah dari percikan panas, uap, radiasi gelombang elektromagnetik, pancaran cahaya, benda kecil. Pelindung tersebut juga akan menjaga wajah dari benturan benda keras atau tajam. 

3. Pelindung Telinga

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

Untuk melindungi organ telinga pekerja perlu menggunakan APD K3 berupa penutup telinga atau ear muff. Bisa juga menggunakan sumbat telinga atau ear plug. Alat ini efektif melindungi telinga dari suara bising dan tekanan tinggi. 

Mengingat kondisi beberapa lokasi kerja bisa sangat bising. Dikarenakan suara mesin dan alat-alat berat. Pelindung telinga harus selalu digunakan khususnya oleh pekerja yang sedang mengoperasikan alat atau mesin yang mengeluarkan suara cukup berisik. 

4. Pelindung Saluran Pernapasan

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

APD K3 untuk melindungi organ pernapasan bekerja dengan cara menyalurkan udara bersih ke dalam saluran pernapasan. Atau menyaring cemara di udara agar jangan sampai masuk ke dalam paru-paru. Misalnya cemaran dari bahan kimia, debu, mikroorganisme, kabut, uap, asap, gas, dan sebagainya. 

Alat pelindung untuk pernapasan terdiri dari banyak jenis. Di antaranya yang paling umum ada masker, respirator, dan katiri. Kemudian ada juga canister, airline respirator, rebreather, tangki selam, Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA), dan juga emergency breathing apparatus.

5. Pelindung Tangan

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

Pelindung tangan yang umum dikenal adalah sarung tangan. Alat pelindung ini memiliki fungsi untuk menjaga tangan juga jari-jari tangan dari suhu panas atau dingin. Selain itu, juga untuk melindungi tangan dari api, radiasi, bahan kimia, arus listrik, goresan, infeksi virus, bakteri dan jasad renik. 

APD K3 sarung tangan bisa terbuat dari beberapa jenis bahan. Ada sarung tangan yang dibuat dengan bahan kain, kanvas, karet, kulit, dan juga dari logam. Penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis pekerjaan pegawai. 

6. Pelindung Kaki

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

APD K3 untuk melindungi kaki yaitu berupa sepatu keselamatan yang jenisnya dibedakan sesuai jenis pekerjaan. Ada sepatu keselamatan yang dikenakan untuk pekerjaan peleburan, pengecoran logam. Ada pula yang dipakai di tempat konstruksi bangunan serta jenis sepatu khusus untuk lokasi kerja lainnya. 

Sepatu keselamatan digunakan agar kaki dapat terlindungi dari tertimpa barang, terbentur benda berat, terkenan cairan berbahaya dengan suhu yang tinggi atau terlalu rendah. Selain itu sepatu juga melindungi kaki dari bahan kimia berbahaya, jasad renik, dan menjaga agar kaki tidak tergelincir. 

7. Pakaian Pelindung

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

 

APD K3 dalam bentuk pakaian pelindung bisa berupa romi (vest), jaket, celemek (Apron/Coveralls), dan pakaian pelindung lainnya. Baik yang menutupi seluruh bagian tubuh atau hanya sebagian. 

Pakaian pelindung ini memiliki fungsi melindungi tubuh sebagian atau seluruhnya, dari bahaya temperatur yang ekstrim, bisa panas atau terlalu dingin. APD tersebut juga dapat menjaga badan dari api, percikan bahan kimia berbahaya, cairan, logam panas, uap panas, radiasi, patogen, dan jenis bahaya lainnya. 

8. Alat Pengaman di Ketinggian

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

Dalam Permen Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 8 tahun 2010 alat ini disebut dengan istilah alat pelindung jatuh perorangan. Artinya yaitu alat yang berfungsi membatasi gerak badan pekerja supaya tidak terjatuh atau menjaga agar pekerja tetap berada pada posisi yang diinginkan dalam keadaan tergantung. 

Jenis alat pelindung dari ketinggian terdiri dari tali pengaman (safety rope), sabuk pengaman (harness), tali koneksi (lanyard), karabiner. Alat penjepit tali (rope clamp), alat penahan jatuh (mobile fall arrester), dan alat penurun (descender), juga termasuk ke dalam alat pelindung jatuh perorangan. 

9. Pelampung

Alat Pelindung Diri K3 dan Fungsinya

Pada beberapa lokasi kerja, pelampung perlu disediakan sebagai standar APD K3. Alat ini berfungsi menjaga pengguna yang sedang bekerja di atas permukaan air atau di atas air, supaya tidak tenggelam. 

Selain itu pelampung juga bisa digunakan untuk mengatur tingkat keterapungan, agar pengguna bisa berada dalam posisi melayang di dalam air atau bahkan tenggelam sesuai dengan kedalaman yang diinginkan. 

Jenis pelampung yang biasa digunakan dalam industri di antarannya ada jaket keselamatan (life jacket), lalu ada juga rompi keselamatan (life vest). Selain itu untuk mengatur keterapungan ada alat yang disebut buoyancy control device. 

Itu dia jenis-jenis APD K3 dengan berbagai variasi alat, yang umum digunakan di banyak industri berbeda. Keberadaan APD di lokasi kerja sangat penting dan harus selalu dipastikan ketersediaannya. Apabila APD rusak atau kadaluarsa harus segera dimusnahkan kemudian diganti dengan alat yang baru.

 

Manajemen Alat Pelindung Diri K3 dan Sertifikasi SMK3

Semua pekerja wajib mengenakan APD yang sesuai dengan standar keselamatan ketika sedang bekerja. Setiap jenis APD yang dikenakan pegawai harus sudah berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia) atau sesuai dengan standar yang berlaku. 

Karena itulah penting bagi perusahaan untuk melakukan manajemen APD K3 di lingkungan kerja. Pengelolaan APD ini dilakukan oleh pengurus yang ditunjuk. Tugasnya yaitu mengidentifikasi kebutuhan APD, melakukan perawatan, penyimpanan, pelatihan, inspeksi, dan juga evaluasi. 

APD K3 merupakan bagian dari implementasi K3 di lingkungan kerja. Sebagai upaya untuk melaksanakan semua prinsip K3, perusahaan perlu menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lokasi kerja. 

Proses penerapan SMK3 ini melalui tahapan yang cukup panjang dan memerlukan auditor independen dari luar perusahaan untuk melakukan pemeriksaan. Apakah setiap kriteria K3 telah terpenuhi dan terlaksana dengan baik atau belum, termasuk di dalam penggunaan APD K3 yang sesuai.

Setelah melewati proses audit, perusahaan akan mendapatkan sertifikat SMK3 sebagai bentuk pengakuan. Namuan tahapan audit ini hanya dilakukan oleh lembaga independen yang ditunjuk secara resmi oleh Kementerian Tenaga Kerja.

Anda dapat mengajukan permohonan sertifikasi SMK3 di Mutu International yang telah ditunjuk oleh kementerian untuk melakukan audit K3. Mutu International sudah berpengalaman dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi selama 3 dekade.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

02 Feb, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK CV Pelawan Mandiri Utama

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK CV Pelawan Mandiri Utama PP

02 Feb, 2023
Prinsip Dasar K3 yang Harus Ada Dalam Lingkungan Kerja

Prinsip K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) wajib dijalankan oleh semua perusahaan dan lembaga. Supaya pekerja dapat terlindungi dari risiko kecelakaan atau sakit akibat aktivitas di lokasi kerja. Terutama pada perusahaan dengan kegiatan pekerjaan berisiko tinggi. 

Aturan K3 telah diatur dalam Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Hal ini juga tercantum dalam Peraturan Pemerintah no 50 tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). 

Pengaturan mengenai norma, pedoman, standar dan kriteria (NPSK) K3 untuk berbagai jenis bidang juga sudah diatur dalam peraturan-peraturan terpisah. Lengkapnya, landasan hukum mengenai prinsip K3 menunjukkan peran pemerintah untuk menjamin keselamatan para tenaga kerja.

Selanjutnya tugas setiap perusahaan adalah menerapkan aturan K3 secara konsisten. Penerapan ini harus sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan melindungi dan memberikan hak kepada para pekerja.

 

Prinsip K3 yang Harus Ada di Lingkungan Kerja

Prinsip-prinsip dasar  K3 yang harus ada dalam lingkungan kerja disesuaikan dengan potensi risiko bahaya yang dapat terjadi. Alasannya karena masing-masing perusahaan mempunyai tingkat risiko bahaya yang berbeda. Namun, secara umum prinsip dasar K3 terdiri dari:

  • Ketersediaan APD (Alat Pelindung Diri) dalam kondisi baik dan jumlah yang cukup di tempat kerja.
  • Terdapat buku petunjuk atau pedoman penggunaan alat dan isyarat bahaya.
  • Sudah ada pembagian tugas dan tanggung jawab berkaitan dengan K3.
  • Tempat kerja yang sesuai dengan standar SSLK (Syarat-syarat lingkungan kerja). Yaitu lingkungan kerja yang steril dari kotoran, asap, radiasi, dan lain sebagainya. Tempat yang aman dengan fasilitas memadai juga harus menjadi prioritas. Contohnya seperti lampu penerangan yang terang, tersedia ventilasi dan juga sudah disusun aturan kerja/aturan keperilakuan.
  • Tersedia fasilitas penunjang kesehatan jasmani maupun rohani di lokasi kerja.
  • Tersedia sarana dan prasarana lengkap.
  • Adanya kesadaran di antara pegawai untuk menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 

Dengan memastikan semua prinsip K3 ini terpenuhi, pegawai dapat melakukan pekerjaan dengan aman. Serta merasa terjamin keselamatannya sekalipun melakukan pekerjaan yang berisiko tinggi.

Baca juga: Apa Kepanjangan K3?

Prinsip K3 Berdasarkan Ketentuan Penerapan SMK3

Pengertian, Maksud, serta Tujuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Menerapkan K3 di perusahaan juga bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Selain itu, dapat meningkatkan reputasi perusahaan atau lembaga. Karena itulah, penting bagi perusahaan untuk benar-benar memperhatikan jalannya prinsip K3 di lingkungan kerja. 

Caranya yaitu dengan menerapkan SMK3 di perusahaan. SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen di dalam perusahaan secara keseluruhan. Bertujuan untuk melakukan pengendalian risiko yang berhubungan dengan pekerjaan, agar tercipta lingkungan kerja yang aman, nyaman, efisien, serta produktif. 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah no 50 tahun 2012, penerapan SMK3 ini terdiri dari 5 prinsip di antaranya yaitu: 

1. Penetapan Kebijakan

Prinsip K3 yang pertama adalah menetapkan kebijakan terkait K3. Untuk dapat menetapkan kebijakan, perusahaan harus melakukan tinjauan awal bagaimana kondisi K3 saat ini di lingkungan kerja. 

Tinjauan ini meliputi proses identifikasi bahaya, komparasi penerapan K3 perusahaan lain yang bergerak di sektor yang sama. Kemudian melakukan analisa sebab akibat suatu kejadian membahayakan bisa terjadi, mempertimbangkan kompensasi, dan melihat sumber daya yang tersedia.

Selain melakukan peninjauan, perusahaan juga harus memperhatikan segala bentuk masukan dari pekerja dan serikat pekerja. Supaya dan menyusun ketetapan kebijakan K3 yang sesuai dengan potensi risiko yang ada. 

2. Perencanaan K3

Prinsip K3 selanjutnya yaitu perencanaan K3. Dalam prosesnya, perencanaan K3 ini mengacu pada kebijakan K3 yang sudah ditetapkan. Penyusunan rencana K3 juga harus melibatkan wakil pekerja, ahli K3, panitia pembina K3, serta pihak terkait lainnya dari dalam perusahaan. 

Rencana K3 sedikitnya perlu memuat penjelasan tentang tujuan dan saran, skala prioritas, upaya pengendalian bahaya, penetapan sumber daya, jangka waktu pelaksanaan, indikator pencapaian, serta sistem pertanggungjawaban.

3. Pelaksanaan Rencana K3

Setelah perencanaan selesai, prinsip K3 berikutnya yaitu pelaksanaan rencana K3. Dalam menerapkan rencana K3 yang sudah disusun perusahaan, perlu didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten di bidang K3. Serta ditunjang sarana yang memadai. 

Selain itu, pelaksanaan rencana K3 harus diintegrasikan ke dalam kegiatan manajemen di perusahaan. Dikomunikasikan ke seluruh pihak. Kemudian, pelaksanaan kegiatan K3 dilakukan berdasarkan pedoman yang sudah dibuat sebelumnya. 

4. Pemantauan Serta Evaluasi Kinerja K3

Setelah menerapkan K3, perusahaan masih harus melakukan pemantauan serta evaluasi kinerja K3. Yaitu dengan melakukan pemeriksaan, pengujian, dan juga pengukuran. Serta melakukan audit internal SMK3 secara berkala.

Hal ini dilakukan untuk mengecek efektivitas penerapan K3 di lingkungan kerja.  

Pada prinsip K3 yang satu ini perusahaan dapat menggunakan jasa lembaga audit. Apabila di dalam perusahaan belum ada ahli K3 yang dinilai kompeten untuk melakukan evaluasi. 

5. Peninjauan & Juga Peningkatan Kinerja SMK3

Setelah melakukan evaluasi, perusahaan perlu melakukan peninjauan dan juga peningkatan kinerja SMK3. Nantinya hasil dari peninjauan dipakai untuk melakukan perbaikan dan juga peningkatan.

Perbaikan dilakukan jika terjadi perubahan aturan atau ada perundang-undangan yang baru. Ketika ada tuntutan dari pihak terkait dan pasar, adanya perubahan struktur organisasi di dalam perusahaan. Serta jika ada perubahan produk dan kegiatan di perusahaan. 

Selain itu, masukan dari pekerja, perkembangan teknologi, hasil kajian kecelakaan, dan pelaporan juga dapat mendorong perbaikan penerapan K3. Hal ini perlu dilakukan guna pelaksanaan K3 dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

 

Penilaian Penerapan SMK3 

Dari 5 prinsip K3 yang sudah dijelaskan sebelumnya, penerapan pedoman keamanan di lingkungan kerja, akan berlanjut pada tahapan penilaian SMK3. Hal ini untuk memastikan bahwa semua prinsip tersebut berjalan dengan baik dan efektif. 

Proses audit SMK3 ini dilakukan oleh lembaga audit atau sertifikasi yang telah ditunjuk kementerian tenaga kerja. Namun tetap berdasarkan permohonan dari perusahaan. Jadi perusahaan boleh menggunakan jasa lembaga audit manapun, selama instansi tersebut sudah disetujui oleh kementerian untuk melakukan audit K3. 

Penilaian penerapan prinsip K3 akan dilihat dari banyak aspek pertimbangan. Beberapa di antaranya yaitu pembangunan dan pemeliharaan komitmen, pembuatan dan pendokumentasian rencana K3, pembelian dan pengendalian produk, serta masih banyak lagi yang lainnya. Semua sudah terteran dengan rinci pada lampiran Peraturan Pemerintah no 50 tahun 2012. 

Setelah penilaian SMK3 selesai, masih ada tahap pengawasan yang perlu dilakukan secara berkala. Pengawasan umumnya dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan dari pusat, provisi, atau kabupaten/kota. Namun pengawasan juga bisa dilakukan oleh instansi lain dan harus tetap berkoordinasi dengan pihak dari pengawasan ketenagakerjaan. 

Perusahaan Anda dapat mengajukan permohonan audit dan sertifikasi SMK3 di Mutu International yang sudah berpengalaman dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi sejak tahun 1990. Serta telah dipercaya oleh lebih dari 3.000 perusahaan di seluruh dunia. 

Mutu International ditunjuk oleh kementerian ketenagakerjaan untuk melakukan audit K3. Serta melakukan sertifikasi SMK3 sebagai pengakuan terhadap perusahaan yang sudah menerapkan prinsip K3 di lingkungan kerja. Proses audit dilakukan oleh praktisi profesional di bidangnya.  Hubungi Mutu International untuk penjelasan lebih lanjut.

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui E-Mail: [email protected] atau Telepon: (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Certification International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

02 Feb, 2023
Apa Kepanjangan K3?

Menjamin keamanan di lingkungan kerja merupakan tanggung jawab perusahaan. Serta membutuhkan peran aktif dari semua pegawai untuk terus menerapkan K3. Kepanjangan K3 yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

K3 memiliki lambang berupa palang di dalam roda bergerigi 11, berwarna hijau dengan dasar warna putih. Lambang dari K3 pasti bisa dengan mudah Anda temukan di kawasan kerja baik itu di pabrik ataupun kantor suatu perusahaan. 

Namun masih banyak yang belum mengetahui kepanjangan K3. Meski sebetulnya K3 sendiri sudah menjadi standar keamanan yang wajib diikuti dan dipatuhi perusahaan maupun lembaga. 

Ketentuan mengenai K3 bahkan sudah diatur melalui undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan menteri tenaga kerja, atau keputusan bersama para Menteri.

Baca juga: Tujuan dari K3

 

Kepanjangan K3 dan Pengertiannya

K3 merupakan singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI nomor 50 tahun 2012, pengertian K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Setiap perusahaan diwajibkan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan (SMK3). Aturan tersebut telah tertuang dalam UU no 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Bahwa SMK3 ini harus diaplikasikan dan diintegrasikan ke sistem manajemen dalam perusahaan.  

Adapun SMK3 memiliki definisi sebagai bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja, guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.

Cara penerapan SMK3 juga sudah diatur dalam PP RI nomor 50 tahun 2012. Dijelaskan bahwa perusahaan yang wajib menerapkan SMK3 yaitu perusahaan yang mempekerjakan sedikitnya 100 orang pegawai. Serta memiliki potensi bahaya yang tinggi.

Semua pihak dari jajaran top manajer hingga petugas lapangan harus mengetahui apa kepanjangan K3. Serta memahami segala prinsip dan peraturan keamanan yang berlaku. 

Dengan ini, lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk semua pihak, produktivitas yang terus meningkat, dan terjaminnya kesejahteraan pegawai bisa diciptakan.

 

Cara Mendapatkan Sertifikat K3 dan SMK3

Sertifikasi K3 merupakan proses bagi individu mendapatkan pengakuan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Sebab suatu perusahaan harus mempunyai ahli K3 yang sudah tersertifikasi. Untuk mendapatkan sertifikat K3, seorang pegawai harus mengikuti pelatihan khusus.

Sedangkan sertifikat SMK3 diberikan kepada perusahaan sebagai pengakuan atas keberhasilannya menerapkan K3 di lingkungan kerja. Sesuai dengan kepanjangan K3, suatu perusahaan harus menjamin keselamatan dan kesehatan selama pegawai bekerja. Meminimalisir risiko kecelakaan kerja dan penyakit yang bisa muncul. 

Untuk mendapatkan sertifikat SMK3, perusahaan dapat mengajukan permintaan sertifikasi pada lembaga pemeriksaan yang ditunjuk Kementerian Tenaga Kerja. Lembaga sertifikasi tersebut nantinya akan melakukan audit SMK3. 

Audit SMK3 sendiri merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis dan independen. Untuk mengecek pemenuhan kriteria yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam melakukan penerapan SMK3 di perusahaan.

Secara singkat proses sertifikasi SMK3 ini akan melalui proses penetapan kebijakan K3, kemudian dilanjut perencanaan K3. Setelah itu perusahaan melakukan pelaksanaan rencana K3. Selanjutnya dilakukan pemantauan dan evaluasi kinerja K3, peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3, dan yang terakhir adalah penilaian SMK3.

Penilaian SMK3 ini dilakukan oleh lembaga audit yang sudah ditunjuk Menteri atas permohonan dari perusahaan. Baru setelah itu perusahaan bisa mendapatkan sertifikat SMK3. Kedepannya akan tetap dilakukan pengawasan untuk memastikan penerapan K3 masih berjalan dengan efektif.

Baca juga: Arti Lambang atau Logo K3

Setelah memahami dengan betul kepanjangan K3, Anda dapat mengajukan permintaan sertifikasi di MUTU International yang sudah berpengalaman dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi selama 3 dekade. Proses sertifikasi disini dilakukan oleh praktisi profesional di bidangnya.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

02 Feb, 2023
Arti Lambang atau Logo K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan kegiatan yang menjamin serta melindungi keselamatan dan kesehatan para pegawai selama berada di lingkungan kerja. Umumnya logo K3 dapat dilihat di tempat kerja dalam bentuk bendera. Serta dicantumkan juga dalam pakaian pelindung, rambu-rambu, dan dokumen.

Bendera dengan lambang K3 juga dipasang di beberapa tempat seperti gerbang masuk, pintu utama, dan tentunya di depan kantor dari Panitia Pembina K3 atau Safety Department. Dengan tujuan dipasang sebagai identitas dan mengingatkan para pekerja akan potensi bahaya dan cara menghindarinya.

Logo tersebut sangat khas dengan bentuknya dan warna dasar yang putih dan simbol berwarna hijau. Tentu logo tersebut memiliki arti dan makna sendiri. Kali ini akan dibahas lebih dalam mengenai lambang K3 yang wajib dipasang di lokasi unit kerja atau pabrik.

 

Bentuk dan Makna dari Logo K3

Bentuk dan warna dari lambang K3 sudah diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja (Kepmenaker) Republik Indonesia nomor 1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 

Berikut ini penjelasan mengenai bentuk dan makna logo K3 yang perlu Anda ketahui:

  • Lambang K3 memiliki bentuk palang yang dilingkari oleh roda bergigi sebelas. 
  • Palang mempunyai makna bebas dari kecelakaan dan sakit saat bekerja.
  • Roda bergerigi melambangkan bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani.
  • Lambang berupa palang dan roda tersebut dibuat dalam warna hijau dengan bagian dasar berwarna putih.
  • Warna putih memiliki arti bersih dan suci. Sedangkan warna hijau memiliki arti selamat, sehat, serta sejahtera.
  • Kemudian alasan mengapa logo K3 dibuat dengan bentuk roda bergerigi sebelas yaitu untuk melambangkan 11 bab dalam Undang-undang Keselamatan Kerja. Aturan yang harus diikuti dan ditaati oleh para pelaksana kerja.

 

Aturan Pemasangan Logo K3

Arti Lambang atau Logo K3

Lambang K3 wajib dipasang di beberapa tempat di dalam kawasan kerja. Yaitu pada lokasi-lokasi yang mudah terlihat oleh pegawai. Logo yang dipasang di kawasan pabrik atau perusahaan biasanya dalam bentuk bendera.

Selain itu lambang K3 juga dicantumkan di seragam kerja atau APD seperti rompi dan helm. Logo juga tertera dalam dokumen-dokumen yang terkait dengan pelaksanaan K3. Lambang K3 perlu dimuat dalam poster, papan nama, dan rambu-rambu kerja. 

Sedangkan untuk cara pemasangan bendera logo K3 sudah diatur juga dalam Kepmenaker. berikut ini ketentuannya:

  • Bendera lambang K3 dipasang berdampingan dengan bendera merah putih (bendera nasional). Bendera K3 dipasang di tiang sebelah kiri dan tidak boleh lebih tinggi dari tiang bendera nasional. Ketika di tempat kerja sedang ada kegiatan atau aktivitas pekerjaan, bendera K3 harus dipasang satu tiang penuh. 
  • Bendera K3 dipasang di gerbang masuk ke halaman tempat kerja/pabrik/perusahaan. 
  • Bendera K3 juga perlu dipasang di pintu utama dari bangunan kantor atau pabrik.
  • Selain itu bendera logo K3 dipasang pula di kantor panitia pembina K3 dari perusahaan.

Pemasangan lambang K3 dilakukan sebagai bentuk komitmen dari perusahaan menerapkan standar keselamatan kerja. Adapun manfaat dari pemasangan simbol K3 di tempat kerja adalah:

  • Memberikan informasi dan mengedukasi para pekerja tentang potensi bahaya dapat muncul kapan saja dan dimana saja saat berada di tempat kerja. Maka, dari para pegawai diingatkan untuk selalu waspada dalam bekerja.
  • Mengingatkan para pekerja untuk selalu mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). Mulai dari helm, sarung tangan, sepatu, dan jaket keselamatan. 
  • Logo K3 juga bisa dipakai sebagai tanda untuk penyimpanan alat-alat darurat. Ketika dibutuhkan, para pekerja tahu harus mengambil alat keselamatan di mana. Sehingga pegawai bisa terlindungi dari situasi membahayakan.

Demikian penjelasan mengenai lambang K3 yang wajib dipasang di lingkungan kerja. Sebagai bentuk komitmen memberikan perlindungan dan menjamin keselamatan, setiap perusahaan dan pabrik wajib mempraktikkan norma K3 dengan baik. 

Pemasangan logo K3 menjadi salah satu upaya untuk menjamin pelaksanaan sistem manajemen keselamatan kerja dapat berjalan. Namun hal tersebut pun tidak cukup. Sertifikasi diperlukan untuk memastikan penerapan K3 sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. 

Anda dapat mengajukan permohonan sertifikasi SMK3 di MUTU International yang sudah berpengalaman dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi sejak tahun 1990. Proses sertifikasi dilaksanakan secara efisien dan dilakukan oleh praktisi profesional di bidangnya.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

02 Feb, 2023
Pengertian, Maksud, serta Tujuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Operasional di suatu perusahaan atau pabrik harus memperhatikan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Hal ini berguna memberikan rasa aman, nyaman, dan menjamin keselamatan para pekerja. Selain itu, untuk menghindari risiko kecelakaan dari pekerjaan yang dilakukan. 

Semua jenis perusahaan di berbagai sektor wajib menerapkan standar K3 di lokasi kerja. Sebagai bentuk komitmen menghadirkan tempat kerja yang aman dan kondusif. Semua hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja sudah diatur dalam undang-undang, sejak tahun 1970.

Bentuk dari penerapan K3 dapat terlihat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) selama bekerja. Serta menaati semua petunjuk keselamatan kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). 

Kewajiban ini ditujukan pada perusahaan yang mempekerjakan pegawai atau buruh, paling sedikit 100 orang. Serta jenis pekerjaan dengan tingkat potensi atau risiko bahaya yang tinggi. Untuk itu, sebaiknya Anda mengenal lebih jauh mengenai sistem ini.

 

Pengertian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia nomor 50 tahun 2012 mengenai penerapan SMK3, dijelaskan tentang pengertian dari K3. Yaitu segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan serta kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. 

Sedangkan berdasarkan Standar Internasional OHSAS 18001, K3 adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk menjamin serta melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja. Melalui berbagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. 

Jadi, dapat disimpulkan bawa K3 merupakan segala bentuk kegiatan yang dipraktikan perusahaan atau pabrik agar dapat menjamin keselamatan tenaga kerja. Sehingga pegawai terhindar dari risiko kecelakaan saat bekerja atau sakit yang diakibatkan aktivitas kerja.

 

Maksud Serta Tujuan dari K3 

Berdasarkan PP nomor 50 tahun 2012 tentang SMK3, tujuan dari diterapkannya standar keselamatan dan kesehatan kerja adalah:

  • Meningkatkan efektivitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi;
  • Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat pekerja/serikat buruh; 
  • Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas.

Adapun tujuan dari K3 secara umum yaitu:

Perlindungan untuk Pegawai

Tujuan utama dari disusunnya ketentuan K3 adalah sebagai peraturan serta perlindungan untuk para pekerja di berbagai bidang. Baik itu sektor industri seperti konstruksi, pertambangan, ataupun institusi lain seperti perkantoran. 

Perlindungan di sini juga termasuk memperhatikan kesehatan para pekerja. Dengan begitu kinerja para pegawai dapat terjaga bahkan meningkat. 

Penjagaan Bagi Pekerja

Adanya K3 juga bertujuan memberikan penjagaan bagi para pekerja di semua tingkatkan, pengunjung, dan masyarakat di sekitar lokasi kerja. Hal yang dimaksud penjagaan di sini lebih kepada memastikan lokasi kerja aman untuk semua orang.

Perusahaan harus dapat memberikan kepastian bahwa semua pihak yang sedang berada di lapangan, terjamin keselamatan dan kesehatannya. 

Bekal Saat Bekerja

Ketentuan K3 yang telah disusun dapat menjadi bekal untuk para pekerja melakukan tugasnya. Setiap pegawai harus mengikuti protokol dan aturan yang berlaku. Sehingga segala jenis proses yang ada di lokasi kerja tidak boleh dilakukan sembarangan.

Terutama pada tempat-tempat kerja dengan risiko bahaya cukup tinggi. Penerapan aturan dan SOP (Standard Operating Procedure) mutlak harus dilakukan. 

Karena setiap ketentuan yang ada telah dibuat berdasarkan perhitungan yang matang. Ketika prosedurnya dilanggar, sangat berisiko terjadi kecelakaan kerja. 

Penjaminan untuk Sumber Daya

Penjaminan untuk sumber daya yaitu segala kebutuhan yang berhubungan dengan aktivitas produksi. Baik Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA). Dengan begitu kegiatan produksi tetap bisa berjalan dengan efektif.

Penerapan K3 memberikan jaminan keamanan untuk para pekerja dan lingkungan. Hal ini juga bisa meminimalisir risiko kecelakaan serta timbul penyakit karena kerja. Ditambah lagi untuk mengurangi dampak kerusakan alam atau lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas pekerjaan.

Penjamin untuk Hidup Sekitarnya

Selain menjamin keamanan pekerja, K3 juga menjamin hidup orang-orang lain di sekitar. Seperti rekan kerja, pengguna, pengunjung, keluarga dari pekerja, dan juga masyarakat yang berada di sekitar lokasi pabrik atau perusahaan. 

Penyusunan ketentuan K3 harus menjamin keamanan semua pihak yang terlibat. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Supaya mengurangi potensi bahaya dari risiko pekerjaan. 

Peningkatan Kesejahteraan 

Perusahaan juga harus memperhatikan kesejahteraan pegawai. Membuat para pekerja merasa aman dan terpenuhi segala hak-haknya. Dengan begitu mereka dapat melaksanakan kewajiban pekerjaan dengan baik dan profesional. 

Aturan K3 harus mencakup upaya-upaya peningkatan kesejahteraan ini dengan jelas. Bukan membiarkan para pegawai untuk menghabiskan banyak waktunya pada penyedia pekerjaan. Sehingga produktivitas juga akan ikut meningkat.

 

Risiko Bahaya Selama di Tempat Kerja

Pengertian, Maksud, serta Tujuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Setiap jenis pekerjaan memiliki risiko tersendiri. Dengan mengidentifikasi apa saja jenis kecelakaan yang mungkin muncul, membuat perusahaan bisa melakukan berbagai tindakan preventif. Guna meminimalisir risiko terjadi kecelakaan dan memberikan perlindungan kepada pegawai. 

Disamping perencanaan aturan K3 oleh pihak perusahaan, pegawai yang bekerja di lapangan juga harus waspada. Serta mengikuti semua ketentuan dan standar keselamatan yang sudah disusun perusahaan. Adapun jenis risiko yang bisa timbul setidaknya terdiri dari 5 macam, di antaranya yaitu:

Risiko Ergonomi

Ergonomi berkaitan dengan desain peralatan seperti mesin dan tempat kerja. Risiko kerja dari segi ergonomi dapat terjadi ketika pegawai melakukan gerakkan yang sama atau repetitive untuk waktu yang cukup lama. 

Meski duduk atau berada dalam posisi sama, bisa menimbulkan cedera. Seperti nyeri sendi, pegal linu, sakit pinggang dan masalah lain bisa lebih parah. Karena itulah mengurangi repetisi merupakan solusi yang harus dilakukan untuk meminimalisir bahaya ergonomi. Hal ini juga diatur dalam ketentuan K3. 

Risiko Fisik

Risiko bahaya kerja juga dapat menyerang fisik. Yaitu bisa berupa vibrasi (getaran), radiasi, dan suhu lingkungan. Misalnya suara bising di tempat kerja yang bisa menyebabkan ketulian. Serta paparan radiasi dari sinar X atau gamma, lama kelamaan dapat merusak jaringan tubuh. Di sinilah aturan K3 sangat diperlukan. 

Selain kondisi lingkungan serta radiasi, vibrasi yang kencang akibat dari penggunaan mesin berkali-kali juga bisa menyebabkan pegawai mengalami rasa mual. Menimbulkan nyeri pada otot, bahkan muncul gangguan pada pembuluh darah. 

Karena itulah penting bagi pegawai melindungi tubuh dari potensi bahaya yang dapat muncul. Misalnya menggunakan hearing protection device, untuk melindungi telinga dari suara bising. Mengenakan thermoluminescent dosimeter, untuk menjaga tubuh dari paparan radiasi. Semua itu termasuk alat pelindung diri K3. 

Risiko Biologis

Risiko biologis umumnya menyerang para pekerja di sektor kesehatan serta tenaga medis. Mereka berisiko terkena penyakit yang diakibatkan oleh virus juga bakteri, seperti hepatitis B dan C, tuberculosis (TBC), serta HIV/AIDS. 

Selain itu para pekerja yang banyak berinteraksi dengan hewan juga terancam terpapar penyakit yang berasal dari binatang. Seperti antraks dan rabies. Untuk mencegah penularan penyakit, tempat kerja harus benar-benar memperhatikan aspek higienitas. 

Dengan menerapkan K3, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja juga proses pekerjaan yang bersih, higienis, serta aman. Selain itu perusahaan juga bisa memberikan vaksinasi kepada pegawai. Guna meminimalisir dampak yang bisa terjadi jika pegawai terserang virus dan bakteri penyebab penyakit.  

Risiko Kimiawi

Seperti yang diketahui secara umum bahwa bahan kimia tertentu bisa sangat berbahaya bagi manusia. Bahkan tak sedikit yang sifatnya beracun. Apabila zat tersebut masuk ke tubuh bisa menimbulkan masalah kesehatan. Karena itulah K3 diperlukan. 

Cara suatu zat kimia berbahaya ke dalam tubuh bisa melalui mulut, hidung, mata, serta kulit. Bentuk zat yang masuk bisa berupa gas, cair, uap, atau aerosol. Dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti alergi, gangguan pernapasan dan paru-paru.

Untuk terhindar dari bahaya karena zat kimia, pekerja harus menggunakan perlengkapan keamanan selama berada di lokasi kerja. Perusahaan perlu menerapkan sistem manajemen K3 yang komprehensif. Sehingga walaupun sampai terjadi kecelakaan kerja, penangannya bisa lebih cepat. 

Risiko Psikologis

Bukan hanya fisik yang bisa terkena risiko berbahaya dari pekerjaan. Gangguan psikologis juga dapat mengancam kesehatan mental para pegawai. Pemicunya adalah stres akibat pekerjaan. 

Stress dapat muncul bisa disebabkan oleh hubungan antara rekan kerja atau relasi pegawai dengan atasan. Kemudian bisa juga karena jenis pekerjaan berubah, beban tanggung jawab, perubahan jadwal, aturan, juga faktor-faktor lainnya. Aturan K3 harus bisa mengatasi permasalah psikologis pegawai.

Karena ketika psikologis para pegawai terganggu mereka tidak bisa bekerja dengan performa terbaik. Sehingga tingkat produktivitas menurun. Cara mengatasinya yaitu dengan memberikan waktu untuk istirahat, menyediakan fasilitas penunjang yang nyaman. Serta menyediakan fasilitas konseling untuk kesehatan mental para pekerja. 

 

Ruang Lingkup K3

Ruang lingkup dari keselamatan dan kesehatan kerja di lokasi perusahaan/pabrik untuk semua jenis sektor bisnis meliputi:

Lingkungan Kerja

Yaitu lokasi para pekerja melakukan aktivitas pekerjaan. Dalam menerapkan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan harus memastikan lingkungan kerja yang aman serta nyaman.

Yakni dengan memperhatikan fasilitas memadai, memperhatikan pengaturan suhu, ventilasi, dan penerangan. Serta menyediakan sarana keamanan lainnya sesuai ketentuan K3 yang dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan. Atau pemicu penyakit para para pekerja serta orang-orang yang sedang berada di lingkungan kerja. 

Bahan dan Alat Kerja

Yaitu meliputi segala macam bahan dan alat kerja untuk kebutuhan perusahaan melakukan proses produksi barang atau jasa. Bahan perlu dipastikan keamanannya. Begitu pula dengan alat-alat kerja yang dipakai harus dalam kondisi baik. 

Bahan dan alat kerja ini bahkan harus memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang berlaku. Sehingga hasil akhir dari produksi adalah barang atau jasa yang berkualitas. Aturan K3 juga memperhatikan keamanan para pengguna produk atau jasa. 

Metode Kerja

Metode ini berkaitan dengan standar dari cara kerja yang mesti dilakukan oleh para pegawai. Dengan tujuan agar dapat bekerja secara efektif dan juga efisien. Serta berguna untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para karyawan.

Metode kerja mencakup pengetahuan dasar K3. Tentang bagaimana cara mengoperasikan mesin. Apa saja pakaian dan alat pelindung diri yang harus dikenakan selama bekerja. Serta pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan saat terjadi kondisi darurat. Semuanya harus dilaksanakan sesuai standar. 

Setiap perusahaan di berbagai jenis sektor yang mempekerjakan pegawai sedikitnya 100 orang, wajib menerapkan K3. Semua ketentuan, persyaratan dan cara penerapan sudah diatur oleh undang-undang. Setiap jenis industri memiliki Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NPSK) yang sudah disesuaikan. 

Proses penerapan K3 di tempat kerja bisa menghabiskan waktu yang cukup panjang. Namun perusahaan Anda tidak harus melakukannya sendiri. Anda dapat menggunakan jasa dari lembaga sertifikasi untuk melakukan audit dan pembinaan. 

MUTU International yang sudah berpengalaman dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi selama 3 dekade. Dipercaya oleh lebih dari 3.00 perusahaan di seluruh dunia. Proses sertifikasi K3 disini dilakukan oleh praktisi profesional di bidangnya.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di InstagramFacebookLinkedinTiktokTwitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

02 Feb, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 PT Surya Satrya Timur

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 3 PT Surya Satrya Timur Download

02 Feb, 2023
Penyerahan Sertifikat Akreditasi PEFC/IFCC – COC kepada MUTU International dan Sertifikat Kegiatan Sertifikasi COC IFCC/PEFC PT Korindo Abadi

MUTU International menyelenggarakan pertemuan kecil untuk menyelenggarakan penyerahan sertifikat Akreditasi COC IFCC/PEFC oleh KAN kepada MUTU International dengan nomor LSPr-067-IDN. Sekaligus juga, acara yang diselenggarakan pada Selasa, 31 Januari 2023 di Kantor MUTU International itu sebagai ajang penyerahan sertifikat Kegiatan COC IFCC/PEFC kepada PT Korindo Abadi oleh MUTU International.

Tak hanya penyerahan sertifikat, namun juga terdapat sesi pemaran dan diskusi terkait prospek produk bersertifikat IFCC/PEFC dan perannya di pasar internasional oleh Anggota Board of Director PEFC International¸ Dr. Ir. Drajad Hari Wibowo, M.Ec.

Direktur Bina Pengolahan / Pemasaran Hasil Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Krisdianto S.Hut., M.Sc., Ph.D. dan Ketua Komite Akreditasi Nasional (KAN), Drs. Kukuh S. Achmad, M.Sc., APT., juga turut menghadiri pertemuan tersebut. Sertifikat KAN kepada MUTU International langsung diserahkan oleh Ketua KAN kepada Presiden Direktur MUTU International, Ir. Arifin Lambaga, M.S.E. 

Dihadiri juga oleh perwakilan dari beberapa asosiasi terkait sertifikasi hutan berkelanjutan seperti Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO), Asosiasi Pulp dan Kertan Indonesia (APKI), DAN Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMK). 

Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) merupakan sistem sertifikasi hutan dan produk hasil hutan terbesar di dunia yang diselenggarakan di Indonesia oleh Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC).

Sertifikat-pertama-MUTU-ke-Korindo

Indonesian Forestry Certification Cooperation (IFCC) adalah suatu organisasi nirlaba yang didirikan pada tanggal 9 September 2011. IFCC bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan pengelolaan hutan lestari di Indonesia, melalui penerapan sertifikasi kehutanan yang memenuhi tolak ukur pengelolaan hutan lestari PEFC. 

Standar pengelolaan hutan lestari IFCC disahkan oleh PEFC. IFCC telah secara resmi menjadi National Governing Body PEFC di Indonesia sejak November 2012, pada 1 Oktober 2014 skema sertifikasi IFCC telah secara resmi mendapatkan endorsement dari PEFC Council. 

IFCC/PEFC bekerja melalui sistem sertifikasi hutan nasional, memungkinkan negara-negara menyesuaikan persyaratan pengelolaan hutan lestari mereka.IFCC memiliki dua skema utama yaitu skema Sustainable Forest Management (SFM-IFCC) dan Chain of Custody (COC-IFCC). 

Sertifikasi SFM-IFCC yaitu sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari pada PBPH Hutan Alam dan Hutan Tanaman, Hutan Masyarakat, dan tree outside forest (sektor hulu) untuk pemastian kelestarian bahan baku kayu. Adapun COC-IFCC yaitu sertifikasi bagi industri produk kehutanan untuk kepastian kelestarian bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan produk kayu. 

Sebagai salah satu perusahaan jasa TIC dalam bidang hutan dan produk hasil hutan di Indonesia, MUTU International berkomitmen untuk terus berkembang dengan menambahkan skema-skema sertifikasi untuk menjawab tantangan global dalam bidang sertifikasi terutama sertifikasi hutan dan produk hasil hutan. Dalam rangka mewujudkan komitmen tersebut, MUTU telah memperoleh Akreditasi COC-IFCC. Selanjutnya, MUTU juga dalam proses memperoleh Akreditasi skema SFM-IFCC yang ditargetkan untuk dicapai pada Semester I tahun 2023.

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui [email protected] atau (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

31 Jan, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK PT Sarana Jaya Andalan

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 LK PT Sarana Jaya Andalan Download

31 Jan, 2023
Notification of RSPO ASA-2.1 AMP POM – PT AMP Plantation subsidiaryof Wilmar International Limited

Notification of RSPO ASA-2.1 AMP POM – PT AMP Plantation subsidiaryof Wilmar International Limited : Download ENG

30 Jan, 2023
Notification of RSPO ASA-3 Subur Arum Makmur POM – PT Subur Arum Makmur subsdiary of First Resources Ltd

Notification of RSPO ASA-3 Subur Arum Makmur POM – PT Subur Arum Makmur subsdiary of First Resources Ltd : Download ENG

30 Jan, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK PT Albasia Sejahtera Mandiri

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 4 VLK PT Albasia Sejahtera Mandiri Download

30 Jan, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK CV Koresh Nature Stone

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 2 VLK CV Koresh Nature Stone Download

30 Jan, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Duta Maxpil Indonesia

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK PT Duta Maxpil Indonesia Download

30 Jan, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK KUB Karang Ayem

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 1 VLK KUB Karang Ayem Download

30 Jan, 2023
Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK CV Anugerah Alam Abadi

Pengumuman Publik Rencana Kegiatan Audit Penilikan 3 VLK CV Anugerah Alam Abadi Download

30 Jan, 2023
Soft Launching dan Syukuran Kantor Serta Laboratorium Lingkungan – MUTU Makassar

Soft Launching dan Syukuran Kantor dan Laboratorium Lingkungan MUTU International – Kantor Perwakilan Makassar

Pada Jumat, 27 Januari 2023 lalu MUTU International (PT Mutuagung Lestari) bersuka cita merayakan soft launching dan syukuran kantor dan laboratorium lingkungan perwakilan MUTU International di Makassar yang baru saja dibangun di Jl. Dg. Ramang No.147, Sudiang Raya, Kec. Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Direktur MUTU International, Arifin Lambaga; Ultimate Beneficial Owner dan Komisaris MUTU International, M. Indra Permana; Direktur Operasional MUTU International, Irham Budiman; Direktur Eksekutif, SBU Inspeksi dan Solusi Perdagangan MUTU International, Halik Abdullah; Direktur PT Fajar Mas Murni, Fajar Setiadi; dan Kepala Cabang Makassar PT Fajar Mas Murni, Azis.

Dengan diresmikannya kantor dan laboratorium lingkungan perwakilan MUTU International di Makassar, MUTU International berharap dapat membantu lebih banyak pihak yang membutuhkan jasa pengujian kualitas lingkungan di wilayah tengah dan timur Indonesia.

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui E-Mail: [email protected] atau Telepon: (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Certification International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

30 Jan, 2023
RSPO ASA-1.2 Summary Report of Dolok Ilir POM PT Perkebunan Nusantara IV

RSPO ASA-1.2 Summary Report of Dolok Ilir POM PT Perkebunan Nusantara IV : Download ENG

30 Jan, 2023
RSPO IC Summary Report of PWS POM PT Pinang Witmas Sejati subsidiary of KLK Bhd

RSPO IC Summary Report of PWS POM PT Pinang Witmas Sejati subsidiary of KLK Bhd : Download ENG

29 Jan, 2023
RSPO ASA-2.1 Summary Report of Kijang POM PT Buana Wiralestari Mas

RSPO ASA-2.1 Summary Report of Kijang POM PT Buana Wiralestari Mas : Download ENG

29 Jan, 2023
RSPO ASA-2.1 Summary Report of Nagasakti POM PT Buana Wiralestari Mas

RSPO ASA-2.1 Summary Report of Nagasakti POM PT Buana Wiralestari Mas : Download ENG

26 Jan, 2023
Notification of RSPO Initial Certification (MS-B) of KOPERASI SERBA USAHA MASAGENA LALLA TASSISARA (KSU MALATA)

Notification of RSPO Initial Certification (MS-B) of KOPERASI SERBA USAHA MASAGENA LALLA TASSISARA (KSU MALATA) : Download ENG Download INA

26 Jan, 2023
Notification of RSPO Initial Certification (MS-B) of Koperasi Pemasaran Ikatan Petani Sawit Swadaya

Notification of RSPO Initial Certification (MS-B) of Koperasi Pemasaran Ikatan Petani Sawit Swadaya : Download ENG Download INA

26 Jan, 2023
Notification of RSPO Re-Certification of Tapung Kanan POM PT Sekarbumi Alamlestari subsidiary of Kuala Lumpur Kepong Bhd

Notification of RSPO Re-Certification of Tapung Kanan POM PT Sekarbumi Alamlestari subsidiary of Kuala Lumpur Kepong Bhd : Download ENG Download INA

26 Jan, 2023
Notification of RSPO Re-Certification of Blang Simpo POM PT Perkasa Subur Sakti subsidiary of Sime Darby Plantation Bhd

Notification of RSPO Re-Certification of Blang Simpo POM PT Perkasa Subur Sakti subsidiary of Sime Darby Plantation Bhd : Download ENG Download INA

26 Jan, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Panca Karya Unggul Pratama

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 1 LK PT Panca Karya Unggul Pratama Download

24 Jan, 2023
Mengenal Apa Itu Nilai Ekonomi Karbon (NEK) / Carbon Pricing

NILAI EKONOMI KARBON (NEK) atau CARBON PRICING didefinisikan sebagai Pemberian harga (valuasi) atas emisi GRK/karbon. NEK merupakan praktek dari “polluters-pay-principle” sehingga siapapun yang mengeluarkan emisi karbon wajib membayar kompensasi atas polusi yang dikeluarkan, khususnya bagi industri atau pelaku bisnis. Penerapan Perpres NEK dan penerapan peraturan turunannya merupakan upaya Pemerintah Indonesia untuk menyediakan landasan pelaksanaan kebijakan yang lebih kuat, dan implementasi carbon pricing lebih terarah dalam mencapai target pengendalian perubahan iklim atau Nationally Determined Contribution (NDC). 

Penetapan NEK menjadi penting karena mendorong investasi hijau, mengatasi celah pembiayaan perubahan iklim, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. NEK juga tentunya berperan sebagai mitigasi kondisi geografis dan klimatologis, peningkatan kasus bencana hidrometeorologi, dan kebutuhan untuk meningkatkan ketahanan iklim negara Indonesia akibat perubahan iklim.

Setiap pelaksana dan/atau penanggung jawab wajib mencatatkan pelaksanaan Aksi Mitigasi Perubahan Iklim, Aksi Adaptasi Perubahan Iklim, NEK, dan sumberdaya perubahan iklim pada Sistem Registri Nasional (SRN) Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK. Data-data tersebut perlu diverifikasi dan divalidasi oleh pihak ketiga, selaku verifikator dan validator.

Lalu, apa itu kegiatan validasi dan verifikasi? Validasi adalah proses sistematis dan terdokumentasi oleh pihak yang tidak terlibat dalam kegiatan (bisnis/industri/penganggung jawab aksi yang mengeluarkan karbon) untuk memastikan bahwa rancangan pelaksanaan kegiatan memenuhi syarat yang ditetapkan. Adapun verifikasi merupakan kegiatan untuk memastikan kebenaran dan penjaminan kualitas data aksi dan sumber daya yang disampaikan oleh penanggung jawab aksi ke dalam SRN PPI.

MUTU merupakan salah satu Lembaga Verifikasi/Validasi Gas Rumah Kaca (LV/VGRK) yang sudah terakreditasi KAN sejak Tahun 2015 untuk menyelenggarakan penilaian kesesuaian berupa kegiatan validasi/verifikasi berdasarkan ISO/IEC 14065:2020 General principles and requirements for bodies validating and verifying environmental information

Kontribusi MUTU pada Penyelenggaraan  NEK adalah sebagai Lembaga Validasi / Verifikasi independen yang memberikan opini terhadap Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM) yang disusun oleh Penyelenggara Aksi Mitigasi pada proses Registrasi SRN PPI dan sebagai Verifikator yang memberikan opini terhadap laporan implementasi dan monitoring Aksi Mitigasi pada proses pengajuan penerbitan Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE).

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui E-Mail: [email protected] atau Telepon: (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Certification International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

24 Jan, 2023
Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 PT Goldfindo Intikayu Pratama

Pengumuman Publik Hasil Penilikan 2 PT Goldfindo Intikayu Pratama Download

24 Jan, 2023
Notification of RSPO ASA-3 Sungai Kupang POM – PT Sinar Kencana Inti Perkasa subsdiary of Golden Agri Resources Ltd

Notification of RSPO ASA-3 Sungai Kupang POM – PT Sinar Kencana Inti Perkasa subsdiary of Golden Agri Resources Ltd : Download ENG

23 Jan, 2023
Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-4 PHL PT Rimba Karya Rayatama

Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-4 PHL PT Rimba Karya Rayatama : Download

23 Jan, 2023
Notification of RSPO ASA-2.1 Teluk Bakau POM – PT Bhumireksa Nusasejati subsdiary of Sime Darby Plantation Berhad

Notification of RSPO ASA-2.1 Teluk Bakau POM – PT Bhumireksa Nusasejati subsdiary of Sime Darby Plantation Berhad : Download ENG

23 Jan, 2023
Notification of RSPO ASA-2.1 Pemantang POM – PT Teguh Sempurna subsdiary of Sime Darby Plantation Berhad

Notification of RSPO ASA-2.1 Pemantang POM – PT Teguh Sempurna subsdiary of Sime Darby Plantation Berhad : Download ENG

23 Jan, 2023
Notification of RSPO ASA-1.4 Mandah POM – PT Bhumireksa Nusasejati subsdiary of Sime Darby Plantation Berhad

Notification of RSPO ASA-1.4 Mandah POM – PT Bhumireksa Nusasejati subsdiary of Sime Darby Plantation Berhad : Download ENG

23 Jan, 2023
Notification of RSPO ASA-1.1 Kendawangan POM – PT Gunajaya Karya Gemilang subsdiary of Bumitama Agri Ltd

Notification of RSPO ASA-1.1 Kendawangan POM – PT Gunajaya Karya Gemilang subsdiary of Bumitama Agri Ltd : Download ENG

23 Jan, 2023
Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-2 PHL PT Kalimantan Satya Kencana

Pengumuman Publik Kegiatan Penilikan Ke-2 PHL PT Kalimantan Satya Kencana : Download

23 Jan, 2023
Pengumuman Publik Hasil Kegiatan Sertifikasi VLHH Koperasi Rimba Tiga Lestari (HTR)

Pengumuman Publik Hasil Kegiatan Sertifikasi VLHH Koperasi Rimba Tiga Lestari (HTR) :Download

20 Jan, 2023
Metode Survey dalam Penelitian: Definisi, Jenis dan Contoh

Metode survey merupakan metode yang sengaja digunakan untuk mengumpulkan data primer dengan menggunakan pertanyaan lisan serta tulisan. Metode survey ini memerlukan interaksi maupun hubungan antara peneliti dan subjek penelitian untuk  mendapatkan data yang diperlukan. 

Data primer biasanya digunakan untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian. Sebagian pengumpulan data bisa disusun agar dapat menjelaskan sebab akibat maupun mengungkapkan sejumlah ide.

 

Definisi Metode Survey

Metode ini sebenarnya merupakan proses, teknik atau alat yang digunakan untuk memperoleh informasi penelitian dengan mengajukan pertanyaan pada narasumber atau responden. Metode ini juga dianggap sebagai proses untuk mengumpulkan data dengan menggunakan sampel dari populasi tertentu. 

Contohnya seperti mencari tahu apakah terdapat pengaruh ekonomi keluarga terhadap prestasi siswa. Bila total populasi 100 siswa, nantinya akan diambil 40 siswa yang nantinya akan di survey. Menurut seorang ahli yaitu Neuman W Lawrence, metode survey merupakan penelitian kuantitatif. 

Metode ini mengambil respons, pendapat serta tanggapan yang berasal dari sekelompok orang mengenai objek penelitian. Dari hasil survey, nantinya akan memperkaya informasi sehingga penelitian dapat dikatakan baik serta mendekati kenyataan.

 

Jenis Metode Survey

Ada beberapa jenis metode ini, antara lain:

Penelitian Deskriptif

Jenis ini adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan dengan tepat sifat individu, gejala, keadaan serta kelompok tertentu untuk menentukan frekuensi dan penyebaran hubungan tertentu antara satu hal dengan hal lain di dalam masyarakat. 

Penelitian ini tidak berfokus mencari hubungan sebab akibat, tetapi lebih ditekankan pada variabel dalam situasi tertentu. Metode survey deskriptif biasanya terdiri dari beberapa langkah yaitu memilih sampel dengan acak, kemudian menentukan karakteristik sampel, dan terakhir menyimpulkan populasi sesuai dengan sampel. 

Eksplanatori

Bila penelitian deskriptif hanya memberi jawaban dari pertanyaan kapan, apa, dimana, siapa. Penelitian eksplanatori ini akan memberi jawaban mengapa sebuah peristiwa tersebut dapat terjadi.

Neuman memberikan penjelasan jika penelitian eksplanatori adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk memeriksa masalah maupun fenomena. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. Di beberapa referensi metodologi penelitian, eksplanatori ini juga disebut dengan penelitian konfirmasi. 

Berikut sejumlah tipe penelitian eksplanatori, antara lain:

  • Causal explanation. Tipe  ini adalah penjelasan mengenai penyebab sejumlah fenomena atau peristiwa. 
  • Structural explanation. Tipe ini adalah penjelasan mengenai peran abstrak, kode, universal maupun kode hukum. 
  • Interpretative explanation. Penelitian ini memiliki tujuan membantu pemahaman. 
  • Correlation research. Tipe ini juga sering disebut dengan penelitian asosiasi, dan merupakan penelitian yang mempelajari apakah terdapat perubahan nilai dalam sebuah variable dengan variable lain. 
  • Causal research. Jenis ini adalah penelitian yang tujuannya untuk meneliti sebab akibat antara dua variabel. Ketika menggunakan tipe ini, umumnya peneliti ingin menjelaskan pengaruh dari perubahan variasi nilai. 
  • Prediksi. Penelitian prediksi adalah sebuah penelitian yang meramalkan kemungkinan yang terjadi di masa mendatang sesuai dengan informasi sekarang maupun di masa lalu. Penelitian ini mirip dengan sebab akibat, tetapi peneliti melihat gejala yang terjadi di zaman dulu dengan masa sekarang. 
  • Komparatif. Jenis terakhir adalah komparatif. Penelitian ini membandingkan dua gejala maupun lebih. 

Eksploratori

Metode survey eksploratori adalah penelitian yang dilakukan agar bisa mengeksplorasi topic. Umumnya, penelitian ini dilakukan saat seorang peneliti akan meneliti topic baru maupun subjek penelitian adalah subjek yang baru. 

Tujuan dari eksploratori adalah merumuskan hipotesis yang tepat untuk penelitian di masa mendatang.

Baca juga: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Contoh dari Survey

Contoh Metode Survey

Metode Survey dalam Penelitian: Definisi, Jenis dan Contoh

Berikut sejumlah contoh penelitian yang mempergunakan metode ini, antara lain:

  1. Pengaruh Absensi Terhadap Prestasi Siswa SMP Nurul Huda.
  2. Perbandingan Prestasi Kerja Para Pegawai Negeri pada Jurusan Administrasi PTN dan PTS di Lampung.
  3. Pengaruh Suhu Lingkungan (X1) dan Jenis Tanah (X2) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat.
  4. Hubungan Strategi Promosi dan Penjualan Motor di sebuah Dealer A Lampung.
  5. Perbandingan Strategi Promosi dan Penjualan Antara PT Nirwana, PT Agromas dan CV NiagaHost.
  6. Hubungan Pendidikan dengan Prestasi Kerja di Bidang Pemasaran.
  7. Produktivitas Kerja Karyawan CV Tani Makmur.

 

Desain Metode Survey

Terdapat 2 jenis desain survey, yaitu:

Cross Sectional

Jenis yang pertama adalah Cross Sectional. Cross Sectional merupakan jenis survey yang popular serta sering digunakan. Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan Cross Sectional, peneliti bisa mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan waktu lebih cepat. 

Cross Sectional adalah desain penelitian yang membuat peneliti hanya perlu mengumpulkan data di satu titik waktu. Desain yang satu ini sangat efektif untuk memberi snapshot dari sikap sekarang ini (ketika penelitian sedang dilakukan).

Namun, salah satu hal yang harus dijadikan sebagai perhatian adalah Cross Sectional kurang efektif jika digunakan untuk meneliti trend maupun perkembangan dari waktu ke waktu. Sehingga, penelitian Cross Sectional cocok digunakan dalam satu waktu dan tidak terdapat tindak lanjut selanjutnya. 

Longitudinal

Metode survey yang lainnya adalah longitudinal. Bukan hanya Cross Sectional yang dapat digunakan, tetapi ada juga Longitudinal. Longitudinal merupakan desain yang akan melibatkan pengumpulan data di periode waktu tertentu. 

Hasil dari desain ini dapat dilakukan untuk mengumpulkan data tentang trend maupun populasi yang sama. Bila dilihat secara umum, Longitudinal terbagi menjadi 3 jenis desain, yaitu:

  • Trend Studies.  Jenis Trend studies ini merupakan penelitian dengan subjek yang sama dan digunakan untuk meneliti perubahan yang terjadi berkaitan dengan topic tertentu. 
  • Cohort Study. Ada juga Cohort Study, Cohort Study adalah penelitian yang membuat peneliti lebih mengidentifikasi subpopulasi sesuai dengan karakteristik tertentu, dan mempelajarinya dari masa ke masa. 
  • Panel Studi. Terakhir adalah Panel Studi. Panel Studi merupakan desain survey yang nantinya peneliti akan memeriksa orang yang sama.  

 

Karakteristik Metode Survey

Terdapat sejumlah karakteristik penelitian survey, antara lain:

Pengambilan Sampel Dari Populasi

Penelitian dengan menggunakan metode ini biasanya akan memilih serta mempelajari sampel dari sebuah populasi, kemudian nantinya hasil penelitian akan digeneralisasi. Peneliti harus memahami sejumlah istilah yaitu target populasi, populasi, dan sampel penelitian. 

Pengumpulan Data

Umumnya, peneliti yang menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data yang diperlukan dari responden. Tetapi, adakalanya dengan sejumlah pertimbangan, peneliti melakukan sejumlah wawancara pada subjek.

Bila pengumpulan data menggunakan kuesioner, nantinya peneliti bisa memberi kuesioner secara langsung pada subjek, dan dapat menggunakan media teknologi seperti email, Google form, dan sejumlah media lain. 

Merancang Instrument

Sebenarnya, ini menjadi tahap yang penting sebelum pengumpulan data dilakukan, yaitu merumuskan instrument. Di tahap ini, peneliti dapat menggunakan instrument yang telah ada dan memilih mengembangkan instrument sendiri. 

Saat menyusun instrument, peneliti diharuskan memastikan jika instrument tersebut bisa dimengerti oleh subjek dan valid. 

Umumnya, metode survey ini juga dibutuhkan dalam pengujian produk. Sebenarnya, untuk masalah pengujian produk, perusahaan Anda tidak perlu melakukannya sendiri. Anda dapat menyerahkannya pada Mutu Certification sebagai penyedia jasa pengujian, inspeksi hingga sertifikasi untuk berbagai macam industri.

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui E-Mail: [email protected] atau Telepon: (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Certification International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

19 Jan, 2023
Survey Adalah: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Contohnya

Survey adalah bagian penting dalam penelitian. Umumnya, survey menjadi langkah akurat ketika ingin mengumpulkan data. Bahkan, ketika melakukan sebuah penelitian, survey menjadi metode yang harus dikuasai.

Survey sendiri memiliki berbagai macam tujuan, selain itu peneliti bisa melakukannya dengan berbagai macam cara. Berikut berbagai hal mengenai survey yang harus diketahui.

 

Survey Adalah

Survey merupakan metode yang dapat menyediakan sumber data serta wawasan, jenis umum survey ini adalah kuesioner tertulis, wawancara dengan sambungan telepon, tatap muka, survey elektronik dan lainnya. 

Berasal dari kata kerja yang memiliki arti melihat sesuatu, survey merupakan metode untuk mengumpulkan informasi yang berasal dari kelompok dan mewakili populasi. Bila dari segi etimologis, survey dari bahasa latin yang terdiri dari kata “sur”, yang memiliki arti di atas, serta “vidier”, dengan arti melihat. 

Bila dilihat dari KBBI, survey adalah sebuah teknik riset dengan cara memberi batas jelas dari data. Survey memiliki arti penyelidikan, pengukuran, dan peninjauan. Nantinya, survey akan mengumpulkan informasi mengenai sekelompok orang dan mengajukan pertanyaan. 

Survey dapat dilakukan dengan cara wawancara cepat, nantinya surveyor akan mengajukan sejumlah pertanyaan. Survey sendiri digunakan untuk mengumpulkan data dalam berbagai macam bidang. Bahkan, survey menjadi salah satu pilihan terbaik ketika ingin mencari preferensi, karakteristik, hingga pendapat sekelompok orang. 

Umumnya, data diperoleh dari penggunaan prosedur standar agar dapat memastikan jika setiap responden dapat menjawab pertanyaan playing field agar bisa menghindari pendapat biasa serta bisa memenuhi hasil penelitian.

 

Tujuan Survey

Ada berbagai tujuan melakukan survey ini, antara lain:

  1. Memaparkan data yang berasal dari objek penelitian
  2. Menginterpretasikan serta menganalisis dengan sistematis
  3. Mengumpulkan data secara sederhana
  4. Menerangkan dan menjelaskan fenomena. 

 

Manfaat Survey

Tentu saja survey memberikan sejumlah manfaat, seperti:

  1. Agar mendapatkan fakta yang berasal dari gejala yang ada
  2. Mencari keterangan faktual yang berasal dari kelompok, daerah dan lainnya
  3. Melakukan evaluasi dan perbandingan pada hal yang sudah dilakukan orang lain untuk menangani hal serupa
  4. Untuk membuat rencana serta pengambilan keputusan. 

 

Jenis Survey

Terbagi menjadi beberapa jenis, jenis-jenis survey adalah:

  1. Private survey. Seperti nama yang dimilikinya, jenis ini dilakukan dengan cara pribadi dan tidak dipublikasikan.
  2. Advocacy survey. Jenis survey ini dilakukan untuk memperjuangkan sebuah masalah. 
  3. Omnibus survey. Untuk omnibus survey, jenis ini adalah survey pendek dan digabungkan dalam kuesioner dan dilaksanakan dengan cara regular. 
  4. In house poll. In house poll ini dilakukan secara mandiri. 
  5. In home poll. Jenis survey in home poll dilakukan di rumah responden. 
  6. Exit poll. Exit poll merupakan survey yang dilakukan segera sesudah pemilik meninggalkan TPS. 
  7. Quick count. Mungkin, jenis survey ini sering di dengar. Quick count merupakan pengumpulan informasi yang berkaitan dengan proses pemilu serta perolehan suara yang dilakukan oleh relawan. 

 

Contoh Survey

Agar semakin jelas, berikut sejumlah contoh survey adalah:

Sensus Penduduk

Jenis survey yang satu ini digelar dalam kurun waktu tertentu dan dilakukan oleh BPS atau Badan Pusat Statistik. 

Kepuasan Masyarakat

Survey mengenai kepuasan masyarakat juga sering disebut dengan IKM atau Indeks Kepuasan Masyarakat. Survey ini digelar oleh organisasi atau lembaga seperti pengadilan, catatan sipil, puskesmas dan lainnya. 

Opini Public

Survey opini public merupakan kegiatan yang dilakukan agar bisa mengetahui pendapat masyarakat mengenai isu yang erat kaitannya dengan masalah public. Umumnya upaya tersebut dilakukan dari sebuah penelitian.

 

Penggunaan Umum Survey

Survey Adalah: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Jenis dan Contohnya

Survey dilakukan untuk sejumlah penggunaan. Berikut beberapa penggunaan survey adalah:

Penelitian Sosial

Survey sering digunakan untuk menyelidiki karakteristik dan pengalaman kelompok sosial berbeda. 

Riset Pasar

Penggunaan umum lainnya dari survey adalah riset pasar. Survey sengaja dilakukan untuk mencari tahu apa yang dipikirkan oleh pelanggan mengenai produk, perusahaan dan layanan yang dimiliki.

Penelitian Kesehatan

Survey penelitian kesehatan ini dilakukan agar bisa mengumpulkan data yang berasal dari pasien mengenai gejala serta pengobatan yang dilakukan. 

Politik

Sedangkan, untuk survey politik digunakan sebagai pengukur opini public mengenai partai serta kebijakan. 

Psikologi

Survey psikologi sengaja dilakukan untuk meneliti ciri kepribadian, perilaku dan preferensi.

 

Cara Melakukan Survey

Agar bisa melakukan survey dengan baik, berikut langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

Tentukan Populasi serta Sampel

Sebelum survey mulai dilakukan, surveyor harus memiliki pertanyaan penelitian yang mendefinisikan apa yang ingin dicari tahu. Dengan berdasarkan pertanyaan tersebut, surveyor harus menentukan siapa yang akan ditargetkan untuk ikut dalam survey. 

Populasi merupakan kelompok yang ingin diketahui. Survey bertujuan menghasilkan hasil yang bisa digeneralisasi di semua populasi. Sedangkan sampel merupakan sebagian kecil populasi yang dapat dijadikan sebagai sasaran survey. 

Menentukan Jenis Survey

Ada berbagai macam jenis survey. Utamanuya, jenis survey adalah wawancara dan kuisioner. Kuesioner biasanya berisi sejumlah pertanyaan dan didistribusikan dari surat, online maupun responden yang mengisi sendiri. 

Sedangkan, wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan dari telepon secara langsung dan mencatat tanggapan. Jenis yang dipilih tergantung dari ukuran sampel, fokus penelitian dan lokasi. 

Merancang Pertanyaan

Surveyor juga harus memutuskan mana pertanyaan yang akan diajukan serta seperti apa cara menanyakannya. Penting dipertimbangkan isi, jenis, ungkapan serta urutan tata letak. Terdapat 2 bentuk utama dari pertanyaan survey ini yaitu terbuka serta tertutup.

Umumnya, survey menggunakan kombinasi dari keduanya. Pertanyaan tertutup akan memberi responden sejumlah jawaban yang sudah ditentukan untuk dipilih. Contohnya jawaban ya atau tidak dengan sejumlah skala.  

Contohnya saja seperti 5 poin mulai dari sangat setuju hingga tidak setuju. Sedangkan pertanyaan terbuka tidak mempunyai jawaban yang sudah ditentukan untuk dipilih. Sehingga, responden akan menjawab menggunakan kata-kata dari mereka sendiri. 

Pertanyaan terbuka ini umum dalam wawancara, tetapi juga sering digunakan dalam kuesioner. Jenis pertanyaan ini berguna untuk pertanyaan lanjutan dan meminta penjelasan rinci mengenai tanggapan pada pertanyaan tertutup. 

Pembagian Survey

Sebelum memulai melakukan survey, buat rencana dengan jelas mengenai dimana, kapan, serta bagaimana survey ini dilakukan. Tentukan banyaknya tanggapan yang diperlukan dan bagaimana cara memperoleh akses ke sample. 

Berbagai persiapan di atas juga sering disebut dengan desain survey. Desain survey adalah pondasi yang kuat sehingga dapat survey dapat dilakukan dengan baik, secara online, surat maupun langsung. 

Melakukan Analisis Survey

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menganalisis survey. Pertama, surveyor dapat mengolah data, umumnya pengolahan data ini dilakukan dengan menggunakan program komputer dan mengurutkan seluruh tanggapan. 

Surveyor juga harus membersihkan data dengan cara menghapus tanggapan yang salah atau tidak lengkap.

Survey adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan, baik berkaitan dengan bisnis maupun pendidikan. Selain itu prosesnya juga harus dilakukan dengan baik agar mendapatkan hasil yang akurat.

Baca juga: Mengenal Apa Itu TIC (Testing, Inspection, and Certification)

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui E-Mail: [email protected] atau Telepon: (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Certification International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

19 Jan, 2023
Tujuan Diterapkannya RSPO dan ISPO di Indonesia

Sebagai pebisnis yang bergerak di bidang kelapa sawit, tujuan penerapan RSPO dan ISPO menjadi hal yang harus diketahui. RSPO sendiri merupakan sertifikasi yang digunakan untuk mewujudkan industri yang ramah lingkungan. Lebih-lebih Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai peran vital di dalam industri minyak sawit. 

Pemerintah sendiri juga terus menerus mendorong pengusaha sawit agar melakukan sertifikasi RSPO ini. Hal ini bukan hanya dilakukan agar dapat mendukung jalannya industry hijau, tetapi juga dilakukan agar dapat melancarkan laju ekspor minyak sawit.

 

Tujuan RSPO di Indonesia

Berlokasi di Swiss, tepatnya di Zurich, RSPO juga mempunyai kantor sekretariat di Kuala Lumpur. Bersama dengan pengemban kepentingan, RSPO memiliki focus mengembangkan dan mempromosikan pertumbuhan serta penggunaan minyak sawit berkelanjutan menggunakan standar global. 

Dengan mempromosikan serta menerapkan praktik produksi berkelanjutan dan menjamin tidak adanya kawasan konservasi tinggi serta hutan primer yang dikorbankan hanya untuk perkebunan sawit. Tujuan penerapan RSPO juga ingin melestarikan keanekaragaman hayati, menghargai kehidupan masyarakat yang berada di pedesaan, khususnya di negara yang menghasilkan sawit. 

Agar dapat mewujudkan tujuan tersebut, RSPO bukan hanya terlibat proaktif dengan perusahaan, tetapi juga dari semua rantai supply mulai dari petani, pengolah kelapa sawit, pengecer, konsumen, pemerintah, dan lainnya. 

Sebenarnya, di Indonesia RSPO memiliki sifat sukarela, sehingga tidak wajib seperti ISPO. Lantas, apa tujuan RSPO di Indonesia? Bila dibandingkan dengan ISPO, RSPO dapat memberi keyakinan pasar tentang kelapa sawit yang ramah lingkungan. 

Perlu diketahui, pasar Eropa sekarang ini lebih melirik perusahaan yang sudah bergabung dengan RSPO. Hal ini disebabkan karena RSPO sudah diakui di dunia, sehingga sertifikasi RSPO dibutuhkan bagi perusahaan yang ingin menjual produk di pasar Eropa. 

Tujuan RSPO dianggap menjadi bagian penting untuk memajukan industri kelapa sawit yang berada di Indonesia. Secara tidak langsung, adanya RSPO mendorong produsen yang berada di dalam negeri untuk terus memproduksi minyak sawit yang berkelanjutan agar dapat masuk di perdagangan global. 

Bahkan, produk yang memiliki logo RSPO dianggap sebagai produk berkelanjutan serta terstandarisasi. Dengan sejumlah alasan ini, pemerintah hingga sekarang ingin terus mendorong perusahaan mengantongi sertifikasi RSPO.

Baca juga: Keuntungan Sertifikasi RSPO bagi Petani

Tujuan dari ISPO

Setelah membahas tujuan penerapan RSPO, berikutnya adalah ISPO. Saat ini, citra dari perkebunan sawit semakin lama semakin memburuk di mata masyarakat. Maklum saja, perkebunan kelapa sawit dianggap memicu efek rumah kaca. 

Pembukaan lahan yang tidak menggunakan prosedur dan ketentuan yang jelas dapat merusak hutan dan akhirnya menyebabkan efek rumah kaca. Selain itu teknik pembukaan lahan yang tidak baik seperti dibakar, bisa memperparah emisi karbon. 

Dengan adanya sejumlah masalah lingkungan di tengah padatnya industry sawit, Kementerian Pertanian akhirnya memutuskan untuk membuat kebijakan sertifikasi  ISPO. Sertifikasi ISPO atau Indonesian Sustainable Palm Oil System diperuntukkan untuk pengusaha sawit. 

Tujuan ISPO sendiri adalah agar dapat meningkatkan daya saing produk sawit yang berada di Indonesia sekaligus ikut berpartisipasi pada program pengurangan emisi karbon. Bukan hanya itu, ISPO juga meningkatkan perhatian pengusaha sawit pada isu lingkungan. 

Sekarang ini, sertifikasi ISPO wajib dan menjadi syarat mutlak ekspor CPO. Dengan adanya ISPO, diharapkan tidak ada lagi pengusaha yang melakukan pelanggaran usaha, baik dari sisi hukum, maupun lingkungan hidup. 

Secara resmi, tujuan penerapan ISPO adalah:

  1. Memastikan pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan
  2. Menurunkan emisi GRK atau Gas Rumah Kaca serta INDC atau Intended Nationally Determined Contribution
  3. Meningkatkan daya saing kelapa sawit yang ada di Indonesia
  4. Meningkatkan skala ekonomi, kualitas lingkungan hidup dan sosial budaya. 

 

Tujuan ISPO untuk Pengusaha

5 Perusahaan TIC Terbaik di Indonesia

Dengan sertifikasi ISPO, pengusaha sawit juga memperoleh sejumlah manfaat, seperti:

Dapat Membuktikan Legalitas Usaha

Agar dapat memenuhi syarat sertifikasi ISPO, pengusaha harus mempunyai badan usaha serta izin usaha yang legal serta masih berlaku. Sehingga perusahaan bisa memperoleh sertifikasi ISPO yang dapat dipastikan legal serta beroperasi di bawah paying hukum di Indonesia. 

Tentu saja dengan status bisnis yang jelas dan legal akan menguntungkan perusahaan, baik ketika melakukan usaha atau ketika menjual produk kelapa sawit yang dimiliki ke luar negeri. Tanpa ISPO pengusaha tidak dapat mengekspor sawit. 

Melestarikan Lingkungan

Sekarang ini, isu lingkungan menjadis alah satu hambatan paling besar di dalam industri kelapa sawit. Oleh sebab itu ISPO mengatur dengan jelas dan rinci mengenai kewajiban pengusaha agar menjaga konservasi alam yang ada di sekitar lahan. 

Contohnya seperti melarang pembukaan lahan yang memiliki nilai konservasi yang tinggi atau memiliki nilai sejarah. Tidak hanya itu, ISPO mengatur mengenai pengawasan serta penghijauan lahan yang ada di kawasan industri sawit. 

Dengan aturan tersebut, kerusakan lingkungan yang disebabkan karena industry sawit bisa diminimalkan bahkan dihilangkan secara keseluruhan. Sayangnya, sekarang ISPO belum melibatkan LSM yang independen sebagai lembaga pengawas. 

Meminimalisir Dampak Sosial

Salah satu isu yang sering mencuat adalah sengketa sosial masyarakat. Sengketa ini dapat disebabkan karena lahan maupun isu kesenjangan sosial. Tetapi, dengan adanya ISPO, pengusaha diharapkan bisa memberdayakan serta lebih memperhatikan kualitas hidup masyarakat yang berada di sekitar lahan. 

Dengan meningkatnya kualitas hidup masyarakat, dampak sosial keberadaan kebun kelapa sawit bisa berkurang, dan pengusaha bisa fokus untuk meningkatkan produktivitas.

 

Cara Agar Lolos Sertifikasi RSPO dan ISPO

Setelah mengetahui tujuan ISPO serta RSPO, tertarik untuk melakukan pengajuan sertifikasi ini? agar sertifikasi ISPO dan RSPO bisa berjalan dengan lancar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti:

Komitmen Pada Transparansi

Agar tujuan penerapan RSPO tercapai, pebisnis harus memiliki komitmen penuh pada transparansi informasi berkaitan dengan status hukum, keadilan sosial di lingkungan, isu lingkungan dan lainnya. prinsip ini juga berkaitan dengan kemudahan akses dokumen manajemen oleh public. 

Tepat Hukum

Agar sertifikasi ISPO dan tujuan penerapan RSPO berjalan dengan lancar, perusahaan harus taat hukum, perusahaan harus mentaati hukum serta aturan yang berlaku di tingkat nasional dan internasional. Pebisnis juga harus dapat membuktikan hak penggunaan tanah dengan legal serta tidak menghilangkan hak pengguna lain. 

Memiliki Komitmen Pada Kelayakan Ekonomi Jangka Panjang

Perusahaan kelapa sawit harus mempunyai rencana manajemen jangka panjang. Rencana yang disusun, minimal harus 3 tahun lamanya. Rencana ini bertujuan agar mencapai keamanan dari segi ekonomi serta keuangan, sehingga tujuan RSPO dapat tercapai.

Melakukan Operasional Bisnis dengan Baik

Perusahaan harus memiliki prosedur operasional dengan tepat dan dapat dipantau dengan konsisten. Perusahaan juga harus mempertahankan kesuburan tanah, menjaga ketersediaan air dan menjaga kualitas. 

Bahkan, perusahaan juga harus ikut meminimalisir erosi, degradasi tanah dan memberantas hama. Jika memungkinkan, bukan hanya mempertahankan, tetapi ikut meningkatkan kesuburan tanah hingga di tingkat tertentu.

Baca juga: Syarat Serta Cara Mendapatkan Sertifikasi RSPO

Dengan tujuan penerapan RSPO yang sangat penting untuk berlangsungnya bisnis, tidak ada salahnya Anda mulai memperhatikan masalah sertifikasi ini mulai dari sekarang. Bila bingung mencari lembaga penilaian kesesuaian yang profesional dan independen, Mutu Certification dapat dijadikan sebagai pilihan.

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui E-Mail: [email protected] atau Telepon: (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Certification International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

19 Jan, 2023
Inilah Keuntungan yang Didapat Petani Jika Memiliki Sertifikasi RSPO

Keuntungan RSPO tak hanya dirasakan oleh perusahaan besar saja, namun juga memberikan kesempatan kepada para petani untuk dapat memaksimalkan keuntungan.  

Berkaca pada fakta bahwa jumlah dan peran petani kelapa sawit yang cukup besar di dunia, maka RSPO juga menginisiasi banyak posibilitas bagi para petani kelapa sawit untuk mengambil peran dalam implementasi produksi minyak sawit yang berkelanjutan.

 

Keuntungan RSPO di Indonesia

Indonesia sendiri telah terkenal di kancah internasional sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia. Namun tak sedikit dari perusahaan, organisasi ataupun petani yang belum melakukan pengolahan ramah lingkungan. 

Selain itu, keuntungan dari hasil perdagangan minyak kelapa sawit tak bisa dipungkiri pada umumnya masih didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar. Sementara para petani, sebagai salah satu sektor penting dalam rantai pasokan kelapa sawit masih belum menerima hasil yang layak. Di sinilah RSPO berperan.

Apabila para petani mendaftar anggota biasa pada RSPO, akan ada banyak keuntungan yang dapat diperoleh. Karena keuntungan RSPO memakai sistem roundtable, di mana setiap anggota memiliki  kesempatan dan hak yang setara.

 

Bagaimana Upaya RSPO Mendukung Petani?

Untuk dapat mewujudkan dukungan bagi para petani kelapa sawit, RSPO telah menyusun dan mengembangkan Standar Petani Swadaya (ISH). Di antaranya tentu berisikan panduan yang mudah dan komplit, agar petani dapat mendapatkan sertifikasi dengan mudah. 

Memberdayakan para petani sebagai salah satu rantai vital pasokan kelapa sawit sangat penting. Keuntungan RSPO dapat berkiprah menjadi asosiasi yang inklusi bagi para petani. Inilah yang dilakukan oleh RSPO.

Menguatkan Kapasitas Petani untuk Sertifikasi

Untuk dapat dengan mudah memenuhi Standar Petani Swadaya, terdapat Consumer Goods Manufacturers atau disebut juga retailer yang bertugas mendukung petani. Keuntungan RSPO juga menyediakan wadah bertajuk Platform Keterlibatan Petani RSPO agar dapat menghubungkan petani dengan lembaga atau mitra yang berkenan mendukung proyek petani.

Menyediakan Kredit bagi Petani RSPO

Kendala modal yang dialami petani juga menjadi salah satu hal yang ingin RSPO jadikan concern. Siapa saja dapat membantu petani dengan membeli Kredit Petani RSPO. Menjadikan ini sebagai salah satu keuntungan RSPO.

Bantuan Dana bagi Petani

Hal ini dicetuskan di tahun 2013, membantu pendanaan petani dengan program Dana Dukungan Petani RSPO (RSFF) yang telah berhasil mendanai lebih dari 30 ribu petani di banyak wilayah tak terkecuali di Indonesia. Menjadi salah satu keuntungan RSPO bagi petani.

Pelatihan bagi Petani

Disediakan juga sebuah Akademi Pelatih Petani yang bertujuan membuat kapasitas dna kemampuan petani meningkat. Agar petani dapat melakukan praktek olah lahan yang berkelanjutan. Sehingga dapat memaksimalkan potensi lahan dan meningkatkan hasil panen.

 

Daftar Keuntungan RSPO Bagi Petani Sawit

Petani atau pemilik lahan kelapa sawit yang telah menjadi anggota RSPO dapat merasakan berbagai macam keuntungan. 

  • Petani tersertifikasi RSPO dapat meningkatkan hasil dari panen kelapa sawit mereka 
  • Para petani juga dapat mengatasi hambatan yang datang ketika mereka ingin menjangkau market global
  • Mendapatkan pembekalan dan pelatihan dari keuntungan RSPO, mulai dari tentang konservasi tanah dan air, dampak lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, tata cara berkebun berkelanjutan
  • Keuntungan RSPO berpotensi meningkatkan pendapatan petani
  • Terdapat sistem pinjaman/kredit, berupa dana premi untuk petani yang tergabung dalam asosiasi dan bersertifikat
  • Memiliki serikat yang se-frekuensi dan setujuan
  • Keuntungan RSPO membuat petani terhindar dari monopoli harga kelapa sawit karena regulasi ditetapkan oleh RSPO
  • Di ranah internasional, petani yang tergabung di RSPO tidak akan mengalami hambatan nonformal semacam diskriminasi atau halangan ekspor produk di negara-negara lain khususnya Uni Eropa
  • Sebagai media bagi petani dan peminat produknya untuk bernegosiasi
  • Petani akan lebih memahami cara efisiensi lahan
  • Tanda Buah Segar (TBS) lebih berkualitas

Demikianlah keuntungan RSPO yang bisa diperoleh apabila petani tergabung dalam asosiasi dan bersertifikat. Anda dapat menghubungi Mutu Certification untuk mengikuti pelatihan yang Anda butuhkan.

Baca juga: Peran Penting RSPO untuk Perusahaan Kelapa Sawit

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui E-Mail: [email protected] atau Telepon: (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu Certification di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

18 Jan, 2023
Inilah Peran Penting RSPO untuk Perusahaan Kelapa Sawit

Peran penting RSPO tergolong esensial bagi perusahaan kelapa sawit, khususnya yang telah atau hendak berekspansi secara global. Indonesia, sebagai negara utama di dunia yang menghasilkan kelapa sawit tentu membutuhkan regulasi atau sistem yang terintegrasi seperti RSPO.

RSPO ialah Roundtable on Sustainable Palm Oil, sebuah organisasi atau asosiasi skala internasional yang beranggotakan lebih dari 1000 perusahaan, tersebar di 50 negara. Perusahaan yang telah tersertifikasi RSPO dapat dengan mudah melakukan perdagangan di kancah internasional. 

Saat ini, semua pemangku kepentingan dalam industri kelapa sawit banyak yang telah menjadi anggota RSPO. Salah satunya karena tuntutan dan standar dari pasar. Kredibilitas produk dan perusahaan lebih dapat dipertanggungjawabkan ketika perusahaan menunjukkan sertifikat RSPO.

 

Peran Penting RSPO dalam Industri Kelapa Sawit

Apabila mengacu pada namanya, roundtable, ialah sebuah sistem atau skema di mana seluruh anggota dalam sebuah organisasi memiliki hak dan tujuan yang sama. Hal ini pun diterapkan dalam penyusunan standar RSPO yang berlaku tiap 5 tahun. Penyusunan Nya selalu berdasarkan masukan dari seluruh anggota atau pemangku kepentingan.

Peran RSPO memiliki tujuan mulia dan besar untuk dapat mengambil peran vital dalam industri ini. Mereka mempromosikan praktik produksi, pengolahan dan perdagangan minyak kelapa sawit yang berprinsip sustainable dan ramah lingkungan. 

RSPO dan seluruh yang terlibat di dalam industri kelapa sawit harus mampu berkomitmen untuk melakukan pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Tak boleh ada aktivitas dalam industri yang sifatnya merusak. Para anggota RSPO harus dapat melakukan konservasi lahan dan mencegah serta mengatasi dampak atas adanya industri kelapa sawit. 

Pertanggungjawaban ini juga tak berhenti di ranah lingkungan, peran penting RSPO ini juga membuat seluruh anggota konsisten memperhatikan dampak sosial berikut kesejahteraan pekerja, pemenuhan hak dan segala pihak yang terlibat di dalam industri.

 

Sepintas Tentang Konsep RSPO

Apa itu RSPO dan Mengapa itu Penting?

Salah satu peran penting RSPO yaitu menggunakan konsep Millenium Development Goals (MDGs) yang masih berkaitan dengan prinsip 3P yaitu Planet, People and Prosperity. Semua perusahaan di bawah sertifikasi RSPO secara sukarela menunjukkan kesungguhan dalam meningkatkan produksi minyak kelapa sawit, namun tetap dengan menerapkan prinsip sustainability atau berkelanjutan. 

Hadirnya RSPO juga memberikan peluang atau kesempatan yang sama pada petani swadaya untuk dapat menjangkau lebih luas pasar, mencapai market global dan meningkatkan kualitas produksi. Para petani menjadi lebih layak lagi dalam menikmati keuntungan di industri kelapa sawit dengan adanya peran RSPO. Pedoman kerja, standarisasi, pembekalan dan penyaluran dana semua diprakarsai oleh RSPO.

 

Manfaat RSPO Bagi Perusahaan

RSPO mampu memberikan dampak yang positif dan memberikan dampak bagi setiap anggota yang tergabung dalam asosiasi ini. 

  • Dengan menjadi anggota RSPO, maka memperoleh sertifikat untuk memproses dan memperjualbelikan minyak kelapa sawit secara berkelanjutan.
  • Mendapatkan label RSPO pada kemasan produk yang akan menambah nilai tambah pada perusahaan, Sebab hal ini menunjukkan bahwa perusahaan menerapkan pengolahan minyak sawit yang berkelanjutan. 
  • Peran RSPO mendorong perusahaan dalam pelestarian lingkungan hidup dan mengupayakan dampak yang positif bagi keanekaragaman hayati
  • Mempromosikan pengolahan yang aman dan melindungi ekosistem alam
  • Menjamin hak-hak dan keselamatan pekerja
  • Meminimalisir dan mengontrol dampak sosial yang muncul dari adanya perusahaan minyak kelapa sawit
  • Meningkatkan kualitas produksi minyak kelapa sawit yang dihasilkan perusahaan

Demikianlah peran penting RSPO dalam industri kelapa sawit di Indonesia dan global secara keseluruhan. Meski sifatnya tak wajib namun RSPO berkesinambungan dan saling mendukung dengan ISPO (Indonesian Sustainable palm Oil) yang sifatnya wajib. Keduanya sama-sama berperan dalam mengatur standar operasional perusahaan kelapa sawit di Indonesia. Dengan bergabung bersama RSPO, perusahaan akan terus berkomitmen dalam menjalin operasional yang berkelanjutan dan berporos pada pelestarian lingkungan.

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui E-Mail: [email protected] atau Telepon: (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

18 Jan, 2023
Rekomendasi Tempat Pelatihan RSPO Terbaik di Indonesia

Pelatihan RSPO diperlukan bagi perusahaan agar dapat menerapkan sistem RSPO atau Roundtable on Sustainable Palm Oil. Sistem tersebut menjadi standar internasional yang wajib dipenuhi oleh perusahaan apabila ingin memiliki sertifikat dan keanggotaan RSPO. Terkhusus jika Anda menginginkan perusahaan dapat menjangkau market global yang lebih luas dengan mudah.

 

Mengenali RSPO

Sebelum membaha pelatihan RSPO, ada baiknya mengenali terlebih dahulu lembaga apakah RSPO ini. RSPO sebagai lembaga asosiasi nirlaba skala global, telah terdapat di berbagai negara. RSPO menjadi wadah dalam merumuskan regulasi dan implementasi standar produksi, pengolahan dan konsumsi  minyak kelapa sawit. Didirikan pertama kali di Swiss pada tahun 2004, saat ini telah memiliki ribuan anggota yang menyebar di 50 negara di belahan dunia. 

Organisasi ini muncul dengan inisiasi banyaknya kesulitan yang dialami industri minyak kelapa sawit untuk mengelola operasionalnya. Kehadiran RSPO dapat menjadi poros untuk mengatur sistem agribisnis yang berkelanjutan. Sebab, sistem yang dipakai ialah roundtable yang berarti terdapat hak yang rata dan setara bagi setiap anggota dan pemangku kepentingan.

 

Standar RSPO yang Harus Dipenuhi Perusahaan

Standar yang dibuat oleh RSPO bertujuan untuk mewujudkan misi besar RSPO. Setiap perusahaan atau organisasi yang ingin mendapatkan sertifikasi RSPO harus mampu memenuhi standar global ini. Standar dibuat secara kolektif dan merupakan hasil kesepakatan bersama oleh para stakeholder. Sehingga akan sesuai dengan kebutuhan setiap organisasi yang unik. 

  • Prinsip dan Kriteria (P&C): untuk memastikan bahwa kelapa sawit telah ditanam dan diproduksi dengan sustainable.
  • Standar Sertifikasi Rantai Suplai (SCC): untuk memastikan hasil panen atau produksi dijual sebagai ‘minyak sawit berkelanjutan’ dan telah bersertifikat RSPO.
  • Standar Petani Swadaya (ISH): untuk meningkatkan penghasilan dan memberikan wadah inklusi bagi petani swadaya
  • Prosedur Penanaman Baru (NPP)
  • Pendekatan Yurisdiksi 
  • Sertifikasi Grup

Semua data, dokumen, dan kelengkapan standar yang dibuat selalu diperbaharui secara berkala agar selalu relevan. Pada pelatihan RSPO nanti, akan dijabarkan dengan mendetail terkait standar dan syarat RSPO.

 

Alur Sertifikasi RSPO bagi Perusahaan

Agar dapat mendapatkan sertifikasi, perusahaan/organisasi harus mampu menunjukkan kepatuhan dan komitmen pada standar yang berlaku. Sehingga dapat senantiasa mempertahankan dan meningkatkan konsistensi sebagai perusahaan yang berkelanjutan. Dengan mengikuti pelatihan RSPO, dapat mempermudah perusahaan menjalankan skema sertifikasi.

Memenuhi Standar

Perusahaan harus memenuhi standar yang berlaku secara global di asosiasi RSPO. Secara mendetail dan keseluruhan tanpa pengecualian.

Audit oleh Badan Terakreditasi

Selama menjalani standarisasi, akan ada pihak ketiga yang bertugas sebagai badan sertifikasi resmi. Tugasnya adalah mengaudit dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Apakah konsisten dan mengalami peningkatan dalam pemenuhan standar. Perusahan akan dipantau ketat selama proses ini.

 

Manfaat Menjadi Perusahaan Bersertifikat RSPO

Dengan menjadi perusahaan bersertifikat RSPO, dapat merasakan beberapa manfaat di bawah ini.

  • Menjamin adanya perlindungan pada hak pekerja dan peningkatan produktivitas
  • Meminimalisir adanya kecelakaan saat kerja
  • Sifatnya yang lebih inklusif untuk petani kecil
  • Berperan serta dalam mengurangi emisi gas rumah kaca
  • Olah limbah pabrik yang lebih baik 
  • Mengurangi pemakaian pestisida agar lebih aman bagi tanah
  • Meningkatkan kepatuhan pada syarat dan standar yang berlaku secara global
  • Mudah memperoleh kepercayaan pasar

Setelah mengetahui banyak manfaat dari sertifikasi RSPO, Anda tentu mulai terpikir untuk dapat meraih benefitnya semaksimal mungkin dengan mengikuti pelatihan RSPO. Demi menunjang kelancaran proses sertifikasi.

Baca juga: Syarat Serta Cara Mendapatkan Sertifikasi RSPO

Manfaat Implementasi RSPO untuk Perusahaan

Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa didapat dengan menerapkan sistem RSPO:

  • Dapat memperluas jangkauan pasar minyak kelapa sawit
  • Berpotensi untuk meningkatkan harga jual minyak kelapa sawit
  • Membuat peningkatan pada volume produksi minyak kelapa sawit
  • Mengurangi adanya resiko kecelakaan kerja
  • Mengukuhkan citra organisasi perusahaan sebagai perusahaan ramah lingkungan

 

Mengapa Perlu Pelatihan RSPO?

Bagi perusahaan untuk memiliki beberapa perwakilan ataupun seluruh karyawan memahami sistem RSPO akan membawa banyak keuntungan. Pelatihan ditujukan untuk semakin memantapkan langkah dan komitmen perusahaan untuk memenuhi standar dan prinsip RSPO.

  • Paham akan pentingnya sistem RSPO
  • Paham pada integrasi persyaratan RSPO
  • Paham dokumentasi RSPO
  • Memahami peraturan perundangan yang berkaitan dengan RSPO
  • Memahami dan dapat menjalankan tahapans erta proses persiapan menuju sertifikasi RSPO

Perlu diketahui bahwa masa aktif sertifikat RSPO adalah lima tahun, ketika telah mencapai masa tersebut perusahaan Anda akan kembali menjalani masa audit. Hal ini untuk mengecek apakah sertifikat masih bisa dipertahankan, atau lisensi sudah tidak berlaku. Bahkan audit tahunan juga diperlukan agar dapat memperbarui lisensi RSPO PalmTrace setiap tahunnya. 

Mengikuti pelatihan RSPO dapat juga menjadi langkah evaluasi apakah perusahaan telah memiliki kepatuhan yang konsisten pada perusahaan atau perlu banyak peningkatan. Sertifikasi dapat dipertahankan setelah audit dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini oleh Tim Audit bersertifikat.

  • Daftar periksa audit telah diselesaikan sesuai standar RSPO yang berlaku, seperti pada proses pengajuan di atas
  • Dokumen direview
  • Kunjungan tim audit ke lapangan
  • Interview dengan pihak terkait oleh tim audit dan perwakilan perusahaan

Jika ditemukan masalah yang tidak patuh atau tidak sesuai standar RSPO maka kebijakan audit akan memberikan jangka waktu agar dapat melakukan perbaikan supaya sertifikasi tetap dipertahankan dan valid.

 

Rekomendasi Pelatihan RSPO di Indonesia

Salah satu cara agar dapat mengikuti prosedur dan lolos sertifikasi RSPO adalah dengan mengikuti pelatihan RSPO. Rekomendasi pelatihan yang telah memiliki pengalaman panjang selama 20 tahun di Indonesia, ialah Mutu Institute. 

Mutu Institute terdepan dalam pengutamaan kualitas untuk pelayanan dan pelatihan atau pendidikan untuk pelanggan. Kami didukung dengan tim yang kompeten dan profesional ahli di bidangnya,  akan menjadi mitra Anda dan memastikan bahwa perusahaan Anda akan menjadi salah satu yang berperan dan berkontribusi dalam industri berkelanjutan.

Berikut ini jenis pelatihan yang bisa Mutu Institute sediakan bagi perusahaan Anda:

Understanding & Implementing

Pada sesi pelatihan RSPO ini, akan diadakan dalam 2 hari. Pelatihan yang diberikan adalah pemahaman akan standar RSPO yang tengah diterapkan. Sehingga perusahaan dapat memperoleh pengetahuan riil dan informasi paling terkini terkait apa saja persyaratan yang diperlukan. Pelatihan ini akan diadakan selama 2 hari dengan rangkaian ujian di hari terakhir.

Internal Auditor

Sementara untuk Pelatihan RSPO ini memiliki tujuan untuk menyampaikan pengetahuan dan keterampilan pada peserta pelatihan agar bisa mengelola dan mengoperasikan program audit internal. Materi yang disampaikan mengenai audit internal yang telah disesuaikan dengan ISO 1901. Digelar selama 3 hari dan akan ada ujian pula.

 

Mengapa Harus Mutu Institute?

Mutu Institute telah berkomitmen untuk menyediakan jasa pendidikan dan pelatihan RSPO yang disesuaikan dengan kebutuhan para pelanggan. Selain itu, kami juga selalu berkomitmen untuk melakukan peningkatan pelayanan secara berkala melalui upaya-upaya di bawah ini:

  • Silabus pelatihan yang Mutu Institute buat selalu berkorelasi dan terintegrasi dengan kebutuhan perusahaan dan tuntutan sistem internasional
  • Kami mengerahkan tenaga pengajar yang profesional dan berkompetensi tinggi di bidangnya
  • Sistem pelatihan kami menggunakan metode yang aktif, interaktif, inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang hidup.
  • Seluruh pelatihan yang kami selenggarakan sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku
  • Menerapkan evaluasi secara berkala untuk meningkatkan mutu pelayanan dan pelatihan yang diberikan

Tunggu apalagi? Sekarang saatnya bagi perusahaan Anda untuk berkontribusi dalam  menciptakan industri kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui [email protected] atau (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.

18 Jan, 2023
Syarat Serta Cara Mendapatkan Sertifikasi RSPO

Syarat sertifikasi RSPO bisa didapatkan dengan melakukan pengajuan. Gunanya memiliki sertifikasi RSPO sendiri sebagai bentuk keseriusan dan tanda bahwa suatu perusahaan atau perseorangan merupakan salah satu produsen/pengecer kelapa sawit berkelanjutan. Menunjukkan bahwa Anda mampu bekerja sesuai dengan standar internasional yang berlaku.

 

Sekilas Tentang RSPO

RSPO atau Roundtable Sustainable Palm Oil merupakan organisasi nirlaba yang menjadi sebuah asosiasi bagi 7 sektor industri. Di antaranya ialah, produsen kelapa sawit, penjual kelapa sawit, produsen produk olahan kelapa sawit, pengecer nya, pemilik modal, bank, serta lembaga pelestarian lingkungan atau swadaya masyarakat. 

Fungsi RSPO sebagai asosiasi sendiri untuk mengatur regulasi produksi, pengolahan serta penjualan minyak sawit.  Semua sektor industri yang menjadi anggota dan telah melakukan sertifikasi RSPO, nantinya akan diajak berkomitmen untuk memproduksi, mendistribusi dan mengonsumsi kelapa sawit dengan prinsip sustainable dan environmentally friendly. 

RSPO telah eksis sejak 2002 silam, dengan keanggotaan yang mencapai ribuan perusahaan dari 50 negara asal. Kantor RSPO di Indonesia sendiri berlokasi di Jakarta dan telah ada sejak 2006 lalu. Berdasarkan catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), produksi minyak sawit Indonesia sebanyak 51,3 juta ton di tahun 2021. Tak heran jika Indonesia konsisten menjadi negara pertama sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.

Untuk itu, tak sedikit dari perusahaan atau para petani swadaya yang berusaha untuk mendapatkan sertifikat RSPO.  Sebab RSPO bisa membantu perusahaan atau petani untuk terus bertumbuh dan menjangkau pasar internasional. Berikut ini akan dibahas syarat dan caranya yang bisa Anda ikuti.

Baca juga: Mengapa RSPO itu Penting?

Ketahui Syarat Sertifikasi RSPO

Agar dapat mengantongi sertifikat RSPO, perusahaan, petani swadaya ataupun organisasi harus mampu menunjukkan kepatuhan terhadap Standar RSPO yang berlaku. Mereka sebagai pemangku kepentingan harus menyelesaikan proses verifikasi secara menyeluruh dan sistematis melalui proses audit tahunan. Anggota juga harus mempertahankan dan meningkatkan status kepatuhan. Terdapat tiga elemen untuk skema syarat sertifikasi RSPO:

Memenuhi Standar RSPO

Standar yang sedang berlaku dalam asosiasi menjadi dasar penilaian saat sertifikasi. Dalam poin-poin standar RSPO terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi calon anggota. Semua telah disusun mengikuti praktik terbaik ISEAL untuk standar sustainable yang kredibel. 

Standar yang dikembangkan RSPO telah melalui banyak pertimbangan dan hasil diskusi bersama dengan semua pemangku kepentingan. Standarnya terdiri dari: Prinsip dan kriteria RSPO, standar sertifikasi rantai suplai. Standar petani swadaya. Standar yang ada selalu ditinjau dan diperbaharui selama 5 tahun sekali. Selengkapnya untuk standar RSPO dapat ditinjau di https://rspo.org laman resmi mereka. 

Proses Akreditasi

Badan sertifikasi pihak ketiga terakreditasi oleh Assurance Service International (ASI) akan mengevaluasi calon anggota, apakah sudah memenuhi standar RSPO atau belum. Tim tersebut bertugas memastikan bahwa para anggota komitmen dan konsisten memenuhi standar yang berlaku. 

Proses Requirements

Pada tahap ini, telah tiba untuk menentukan apakah dua persyaratan di atas telah dipenuhi dan terlaksana atau belum. Semua persyaratan yang diwajibkan ditinjau secara detail dan terukur.

Setelah memahami syarat sertifikasi RSPO. Anda dapat mengakses lama berikut ini untuk memproses pengajuan sertifikasi.

 

Cara Mendapatkan Sertifikasi RSPO

Inilah Manfaat ISPO bagi Pekebun Sawit Indonesia

Setelah Anda melakukan langkah-langkah di atas untuk proses sertifikasi, maka Anda dapat menjadi anggota RSPO. Selanjutnya, Anda harus melakukan beberapa langkah di bawah ini agar mendapatkan sertifikatnya. Untuk memproses keanggotaan RSPO diperlukan estimasi waktu 4 – 6 minggu. 

Anda perlu untuk memilih peran Anda dalam sektor industri kelapa sawit. Apakah Anda merupakan penanam, pengolah, pengecer atau produsen bagi konsumen langsung. Catatlah sektor dan iuran tahunan. Terdapat 3 macam keanggotaan RSPO yang harus Anda sesuaikan dengan usaha Anda.

Keanggotaan Biasa sebutan bagi mereka yang terlibat langsung dalam rantai pasokan minyak sawit. Memperjualbelikan 500 metrik ton minyak sawit per tahunnya. Berikutnya adalah keanggotaan asosiasi, terlibat langsung dalam rantai pasokan namun hanya jualbeli kurang dari 500 metrik ton per tahunnya. Selanjutya keanggotaan afiliasi, tidak termasuk dalam rantai pasokan minyak sawit. Mereka ini adalah para akademisi, organisasi riset & penelitian, atau lembaga pemerintah. 

Buat Akun RSPO Sesuai Keanggotaan. Di sini akan dibahas syarat sertifikasi RSPO untuk membuat keanggotaan berdasarkan kategori sektor Anda. Dokumen apa saja yang dibutuhkan akan diulas di sini.

Petani Swadaya

Syarat sertifikasi RSPO yang dibutuhkan untuk petani kelapa sawit atau petani kecil adalah sebagai berikut. Bukti pendaftaran bisnis dapat berupa akta pendirian, sertifikat reputasi baik, anggaran dasar atau jenis dokumen lain yang masih serupa.

Kemudian, dibutuhkan juga pelaporan rencana penerapan Prinsip dan Kriteria RSPO terbaru, Template pelaporan untuk lembar Penilaian Nilai Konservasi Tinggi. Menunjukkan lokasi perkebunan dalam format file .shp. 

Distributor atau Grosir

Mereka yang terlibat dalam kegiatan pengolahan atau perdagangan kelapa sawit membutuhkan beberapa dokumen berupa bukti pendaftaran bisnis. Laporan tahunan pemegang saham, struktur perusahaan dan memaparkan praktik lapangan terkait kebijakan yang sustainable dalam Corporate Social Responsibility.

Produsen Barang untuk Konsumen

Persyaratan dokumen yang diperlukan tak berbeda jauh dengan distributor atau grosir. Mereka yang termasuk dalam sektor ini memproduksi minyak sawit yang bisa langsung dikonsumsi oleh konsumen tanpa pemrosesan lebih lanjut.

 Pengecer

Mereka yang membeli dari produsen atau grosir dan dijual kepada konsumen akhir. Dapat menyiapkan dokumen yang serupa disebutkan sebelumnya.

Jika ingin menilik lebih detail untuk membership RSPO dapat merujuk ke laman resmi RSPO.

 

Prinsip yang Diterapkan Untuk Sertifikasi RSPO

Dalam syarat sertifikasi RSPO, terdapat 8 prinsip utama untuk dapat mewujudkan misinya sebagai asosiasi bagi 7 sektor industri kelapa sawit agar dapat terus beroperasi sesuai dengan standar internasional yang berkelanjutan serta ramah lingkungan.

Prinsip 1, Komitmen Pada Transparansi

Informasi dan laporan harus ditunjukkan secara terbuka yang telah berisikan informasi tentang skema konservasi lingkungan, status hukum serta bagaimana kondisi sosial di lokasi sekitar usaha.

Prinsip 2, Kepatuhan Pada Hukum

Hukum yang wajib ditaati adalah hukum yang berlaku di Indonesia sekaligus hukum internasional, yang telah mengatur perihal perdagangan kelapa sawit. Seluruh penggunaan lahan untuk lokasi usaha juga harus didukung oleh hukum yang legal.

Prinsip 3, Manajemen Keuangan Jangka Panjang

Perusahaan harus menyajikan data laporan keuangan usaha secara berkala. Tak lupa juga harus menyertakan rancangan anggaran dana pengelolaan usaha untuk sedikitnya 3 tahun ke depan.

Prinsip 4, Praktik Pengelolaan Perkebunan yang Baik

Melengkapi setiap dokumentasi saat mengelola perkebunan mulai dari penanganan kesuburan, pengendalian erosi dan sebagainya secara konsisten berkala untuk jangka waktu yang panjang. 

Prinsip 5, Peduli Pelestarian Lingkungan

Industri yang diatur dalam RSPO harus berkomitmen untuk menaruh kepedulian dan perhatian penuh mengenai konservasi lingkungan. Mulai dari bagaimana mengatur limbah hasil produksi, pelestarian lahan, dan tidak menerapkan pembakaran untuk buka lahan.

Prinsip 6, Tanggung Jawab Akan Dampak Sosial

Peka dan mampu bertanggung jawab untuk dampak sosial yang ditimbulkan dari aktivitas pengelolaan usaha kelapa sawit. Mulai dari kesejahteraan pekerja hingga masyarakat sekitar yang sekiranya terdampak.

Prinsip 7, Tanggung Jawab Pada Pengembangan Usaha 

Sebelum melakukan pengembangan usaha, diwajibkan untuk melakukan analisis dan survey terhadap lokasi dengan nilai konservasi tinggi.

Prinsip 8, Berkomitmen untuk Melakukan Perbaikan Berkelanjutan

Senantiasa menjalankan kegiatan konservasi lingkungan serta mengatasi masalah limbah atau dampak sosial lain yang berpotensi muncul di area perkebunan.

 

Jangan Menunda untuk Urus Sertifikasi RSPO Sekarang

Demikianlah mengenai syarat sertifikasi RSPO yang bisa menjadi acuan untuk Anda. Perlu dipahami bahwa peraturan ataupun persyaratan bisa saja berubah sesuai dengan kondisi ataupun kebijakan dari RSPO dan lembaga berwenang lainnya. Anda bisa mengandalkan informasi terupdate dengan mengunjungi laman resmi RSPO. 

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Tiktok @mutuinternational, Twitter @mutuinfo, Youtube @MUTU TV dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

18 Jan, 2023
Apa itu RSPO dan Mengapa itu Penting?

Apa itu RSPO? Mengapa hal ini penting bagi perkembangan industri kelapa sawit? Yuk, pelajari informasi terkait RSPO di bawah ini.

Industri kelapa sawit, terutama di Indonesia, tumbuh dan berkembang dengan pesat. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan), Indonesia memproduksi lebih dari 49.7 juta ton pada tahun 2021 dengan total perkebunan mencapai 15.08 juta hektare. 

Kelapa sawit merupakan komoditas dengan produktivitas tertinggi di antara minyak nabati lainnya seperti minyak lobak dan minyak bunga matahari. Bisa dipakai untuk banyak keperluan membuat permintaan terhadap minyak kelapa sawit semakin tinggi, baik di dalam dan luar negeri.

Nah, apa hubungan data di atas dengan apa itu RSPO? Permintaan yang semakin tinggi membuat banyak kalangan masyarakat dan pemerintah untuk memperluas jumlah perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Hal ini tentu berdampak pada ekosistem sekitar, mengingat perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu faktor terbesar deforestasi atau penghilangan hutan.

Oleh karena itu, demi menjaga berkelanjutan lingkungan, diperlukan suatu aturan agar efek negatif dari kelapa sawit terhadap ekosistem sekitar bisa diminimalisasi. Dalam hal ini, RSPO berperan untuk menormalisasi pembentukan sistem berkelanjutan (sustainability). Untuk memahami hal ini lebih lanjut, simak informasi lengkap mengenai apa itu RSPO.

 

Apa Itu RSPO?

Apa itu RSPO? RSPO merupakan singkatan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil. RSPO merujuk pada asosiasi nirlaba yang mempersatukan berbagai organisasi industri kelapa sawit dalam satu tujuan termasuk produsen, pemroses atau pedagang, produsen barang-barang konsumen, pengecer, LSM sosial, LSM pelestarian lingkungan atau konservasi alam, bank, dan investor kelapa sawit.

Bersama-sama, setiap organisasi sepakat untuk membuat dan mengaplikasikan standar internasional demi mencapai penanaman dan pemrosesan kelapa sawit berkelanjutan (sustainable palm oil). Hal ini dilakukan agar setiap proses produksi kelapa sawit ramah lingkungan.

Pembentukan RSPO didasari oleh pesatnya pertumbuhan industri kelapa sawit yang dapat mengakibatkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan seperti kerusakan hutan, hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim global, dan masalah sosial. 

Maka dari itu, implementasi RSPO terus diawasi oleh berbagai pihak mulai dari anggota asosiasi, LSM, pers, dan pemerintah. Partisipasi ini dimaksudkan agar setiap aktor industri kelapa sawit beroperasi sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. 

 

Sejarah Berdirinya RSPO

Pada tahun 2004, RSPO didirikan demi mempromosikan pengelolaan minyak sawit berkelanjutan. Terdapat lima anggota inti yaitu Worldwide Fund for Nature (WWF), Malaysian Palm Oil Association (MPOA), Unilever Netherlands, Aarhus United UK Ltd. (AAK), dan Migros Genossenschafts Bund (Switzerland). Saat ini, RSPO memiliki lebih dari 5,000 anggota dari 94 negara dengan kantor pusat berada di Zurich, Swiss, kantor sekretariat berlokasi di Kuala Lumpur, dan kantor perwakilan di Jakarta, Indonesia. 

Sejak hari didirikan, RSPO telah mengembangkan serangkaian kriteria yang wajib dipatuhi oleh perusahaan untuk menghasilkan Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat RSPO atau RSPO Certified Sustainable Palm Oil (CSPO). Dengan adanya kriteria ini, diharapkan setiap pelaku usaha industri kelapa sawit dapat meminimalisasi dampak negatif produksi minyak sawit terhadap area sekitar, flora dan fauna, serta masyarakat setempat.

RSPO sebagai asosiasi pemberi sertifikasi internasional yang berfokus pada produksi kelapa sawit memiliki ciri khas pembeda dari asosiasi industri lainnya, yaitu:

  • Setiap pemangku kepentingan merupakan anggota dan memiliki hak suara dalam penetapan aturan dan standar yang berlaku.
  • Tidak diwajibkan bagi anggota untuk memiliki sertifikat RSPO, hal ini dilakukan secara sukarela.
  • Sistem verifikasi dan penilaian terhadap sertifikasi dilakukan secara transparan oleh lembaga yang telah dipercaya.
  • Bertujuan untuk meminimalisir kerusakan terhadap lingkungan dalam jangka panjang.
  • Mendalami visi dan misi asosiasi agar dapat berkomitmen menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar dengan standar produksi kelapa sawit yang berkelanjutan.

 

Mengapa RSPO Penting?