Mengenal Apa Itu Deforestasi Hutan, Berikut Dampak dan Pencegahannya

Hutan merupakan tempat tinggal bagi berbagai jenis flora dan fauna. Hutan juga memiliki berbagai  fungsi penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan makhluk hidup. Namun, di berbagai tempat, banyak terjadi deforestasi hutan sehingga fungsi hutan menjadi tidak maksimal.

Sebenarnya, apa itu deforestasi? Lalu, apa saja dampak yang dapat terjadi serta cara untuk mencegahnya?

 

Mengenal Deforestasi Hutan

Deforestasi dapat dikatakan sebagai peristiwa menghilangnya tutupan dari suatu hutan. Selanjutnya, dapat berdampak terhadap menghilangnya fungsi serta struktur dari hutan tersebut.

Secara sederhana, peristiwa deforestasi merupakan menghilangnya kawasan hutan dan berubah menjadi kawasan lain. Itu berarti jumlah lahan hutan menjadi berkurang, bahkan bisa sampai hilang. Sebagian dari lahan hutan yang awalnya berisi berbagai vegetasi hutan beserta ekosistemnya, kehilangan fungsinya karena tergeser oleh fungsi lain.

Bisa dikatakan bahwa deforestasi adalah mengubah kawasan hutan menjadi kawasan bukan hutan. Perubahan tersebut terjadi secara permanen.

Fungsi hutan yang awalnya untuk melestarikan lingkungan beserta ekosistemnya, mulai berubah menjadi fungsi lain untuk keperluan suatu kelompok manusia.

Biasanya, deforestasi dapat terjadi ketika suatu hutan berlokasi di kawasan yang secara langsung berbatasan dengan berbagai aktivitas manusia. Sebagai contoh, aktivitas pertanian atau perkebunan.

 

Penyebab Deforestasi Hutan

Terdapat berbagai hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya deforestasi, beberapa penyebabnya yaitu:

Pembukaan atau Perluasan Lahan Perkebunan

Penyebab pertama terjadinya deforestasi yaitu aktivitas pembukaan atau perluasan lahan perkebunan, salah satunya kebun kelapa sawit. Di Indonesia, pembukaan lahan untuk kebun kelapa sawit tersebut menjadi faktor besar terhadap berkurangnya luas hutan.

Deforestasi semacam ini dapat mengurangi bahkan menghilangkan fungsi hutan. Kehidupan berbagai satwa yang tinggal di dalam hutan pun dapat terganggu dengan berbagai aktivitas perkebunan.

Aktivitas Tambang dan Pengeboran

Penyebab selanjutnya masih terkait dengan aktivitas manusia, yaitu pertambangan dan pengeboran. Alih fungsi lahan hutan tidak jarang disebabkan oleh adanya penambangan atau pengeboran di kawasan tersebut.

Jika tidak mempertimbangkan berbagai aspek lingkungan, maka kedua hal tersebut dapat merusak hutan dalam skala besar. Setelah aktivitas selesai pun memberikan dampak negatif bagi kualitas tanahnya.

Selain itu, adanya pertambangan atau pengeboran di lingkungan hutan dapat mengganggu kehidupan satwa di dalamnya. Kedua hal ini sangat berpotensi membuat bising dan tidak baik untuk kesejahteraan satwa.

Perambahan Hutan

Aktivitas perambahan hutan juga menjadi salah satu penyebab deforestasi hutan. Biasanya, dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Terdapat berbagai penyebab terjadinya perambahan hutan, misalnya karena kurangnya informasi terkait hal tersebut, kurangnya pengawasan, hukum yang lemah, faktor ekonomi yang mendesak, bahkan dapat juga karena adanya pihak yang menjadi sponsor.

Berbeda dari perkebunan atau pertambangan yang cenderung dilakukan oleh perusahaan besar, aktivitas ini dilakukan oleh individu atau kelompok masyarakat di sekitar hutan.

Penanganannya dapat dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Misalnya, jika hal tersebut terjadi karena masyarakat tidak tahu, maka perlu adanya edukasi dan sosialisasi.

Adanya Transmigrasi

Program transmigrasi yang dilakukan Pemerintah juga memiliki potensi untuk terjadinya deforestasi, karena area pemukiman di lingkungan tersebut dapat terus meningkat jumlahnya.

Jika program dilakukan di sekitar kawasan hutan, maka perlu adanya berbagai perencanaan yang baik supaya aspek lingkungan tetap terjaga.

Terjadi Kebakaran Hutan

Terjadinya kebakaran hutan pastinya dapat berpengaruh terhadap berkurangnya lahan hutan. Kebakaran hutan juga dapat menghilangkan plasma nutfah. Dampak buruk juga dapat diterima oleh para satwa yang tinggal di dalamnya.

Sayangnya, hal ini masih sering terjadi di Indonesia hingga saat ini. Perlu adanya berbagai pengawasan supaya hal ini dapat dicegah dan ekosistem dapat terjaga dengan baik.

 

Dampak dari Deforestasi Hutan

Apa Itu Deforestasi Hutan? Berikut Dampak dan Pencegahannya

Hutan memiliki berbagai fungsi vital, baik bagi keseimbangan alam maupun untuk kesejahteraan manusia. Terjadinya deforestasi dapat berdampak terhadap kedua hal tersebut, dampak tersebut antara lain:

Berkurang hingga Punahnya Flora dan Fauna

Keberadaan hutan menjadi tempat tinggal untuk berbagai jenis flora dan fauna. Terjadinya deforestasi dapat membuat berkurangnya flora dan fauna, karena tempat hidup mereka berkurang atau bahkan hilang

Jika deforestasi hutan dibiarkan dalam jangka waktu lama dan semakin banyak lahan hutan yang beralih fungsinya, maka dapat terjadi kepunahan untuk flora atau fauna tertentu.

Indonesia memiliki berbagai jenis flora dan fauna, kekayaannya juga diakui untuk skala dunia. Terdapat pula berbagai flora dan fauna endemik yang hanya ditemui di tempat tersebut. Menjaga kelestariannya menjadi sangat penting, supaya mereka dapat berkembang biak dengan baik dan tidak punah.

Deforestasi memberikan berbagai dampak buruk bagi flora dan fauna. Hal ini membuat deforestasi tidak memberikan keuntungan untuk lingkungan atau ekosistem, tetapi hanya menguntungkan untuk sekelompok manusia.

Terganggunya Siklus Air

Hutan dapat menjadi stabilisator untuk siklus air di kawasan tersebut. Berkurangnya lahan dan fungsi hutan, dapat membuat berkurangnya juga penguapan air tanah yang dilakukan oleh pepohonan.

Akibatnya, cuaca di kawasan tersebut dapat menjadi kering. Terjadinya deforestasi dalam skala besar dapat membuat dampak ini semakin terasa dan berpotensi untuk menimbulkan berbagai dampak buruk lainnya.

Terjadi Bencana

Dampak selanjutnya yaitu dampak yang sangat merugikan bagi manusia, yaitu terjadinya bencana. Kerugiannya dapat dirasakan secara langsung dan bisa jadi memiliki dampak yang besar.

Hutan merupakan penyeimbang lingkungan dan ekosistem. Hutan yang menjaga berbagai kestabilan, sehingga segala aktivitas di dalamnya dapat berjalan dengan baik.

Jika terjadi deforestasi hutan, maka fungsi tersebut akan berkurang. Dampaknya, berbagai keseimbangan akan berkurang bahkan menghilang. Hal ini menyebabkan terjadinya berbagai bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

Bencana banjir dapat terjadi karena kurangnya resapan air, sehingga air tersebut mengalir ke tempat yang tidak sewajarnya, misalnya sampai ke pemukiman. Di samping itu, resapan air yang tidak baik juga dapat menyebabkan terjadinya tanah longsor.

Kedua bencana ini merupakan jenis bencana alam yang dapat dicegah dengan berbagai cara, misalnya dengan menjaga hutan. Dengan fungsi hutan yang baik, manusia akan merasa lebih aman dan terhindar dari bencana.

Terjadinya Perubahan Iklim hingga Pemanasan Global

Salah satu fungsi dari hutan adalah sebagai penyimpan cadangan karbon. Selain itu, hutan juga dapat menyerap karbon dioksida untuk selanjutnya diubah menjadi oksigen. Inilah yang membuat udara di lingkungan hutan menjadi lebih segar.

Fungsi tersebut dapat berkurang jika terjadi deforestasi hutan, terlebih jika terjadi dalam skala besar atau dalam jangka waktu yang panjang. Selanjutnya, dapat terjadi perubahan iklim hingga pemanasan global.

Belakangan ini, isu pemanasan global semakin banyak dibicarakan. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu turut menjaga lingkungan, termasuk hutan.

 

Cara-cara untuk Mencegah Deforestasi Hutan

Karena terdapat berbagai dampak negatif dari terjadinya deforestasi, maka perlu adanya pencegahan supaya tidak terjadi deforestasi. Dengan demikian, keseimbangan ekosistem dapat lebih terjaga.

Berikut ini adalah berbagai cara pencegahan yang dapat dilakukan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, cara-cara berikut dapat dilakukan dengan maksimal.

Melakukan Reboisasi

Hal pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan reboisasi dan penghijauan. Kedua hal tersebut serupa dari segi fungsi, namun memiliki sedikit perbedaan dari segi kondisinya.

Reboisasi adalah aktivitas menanam kembali di berbagai kawasan hutan. Selanjutnya, penghijauan adalah aktivitas penanaman di luar kawasan hutan.

Reboisasi dapat dilakukan untuk memperkuat fungsi dari hutan, sehingga berbagai dampak dari deforestasi dapat dicegah. Ini perlu menjadi program yang didukung oleh berbagai pihak, karena menjaga hutan adalah kewajiban bersama.

Pengawasan Hutan

Supaya tidak terjadi deforestasi hutan, maka perlu adanya berbagai pengawasan. Hal ini dilakukan untuk mencegah berbagai jenis ancaman terhadap hutan, misalnya penebangan liar.

Pengawasan hutan dapat dilakukan dengan berbagai hal, misalnya melalui aparat yang memiliki wewenang. Selain itu, dapat dilakukan melalui monitoring dengan berbagai teknologi, misalnya melalui satelit.

Selain dari pemerintah, masyarakat yang tinggal di sekitar hutan juga dapat melakukan pengawasan. Sebagai penghuni kawasan tersebut, mereka dapat lebih mudah mengawasi secara langsung.

Dengan adanya pengawasan yang baik, maka berbagai tindakan ilegal yang berpotensi merusak hutan dapat dicegah.  Namun, hal ini harus diimbangi dengan penegakkan hukum yang baik, sehingga dapat dilakukan dengan efektif.

Bersama dengan melakukan pengawasan, memberikan edukasi kepada masyarakat juga merupakan solusi yang baik untuk dapat mengurangi perambahan hutan. Selanjutnya, masyarakat dapat diarahkan untuk lebih peduli terhadap hutan di sekitarnya.

Hingga saat ini, masih banyak masyarakat yang melakukan perambahan karena kurangnya informasi. Banyak yang belum paham apa saja dampak yang dapat timbul jika hal tersebut dilakukan secara berlebihan.

Lakukan REDD+

REDD+ merupakan singkatan dari Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, yang merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk berbagai aktivitas konservasi hutan.

Hal ini memakai sebuah skema keuangan untuk berbagai kegiatan konservasi. Tujuannya yaitu untuk menghitung nilai dari setiap karbon yang ada di hutan.

Sistem yang dilakukan adalah negara maju menawarkan investasi untuk negara berkembang supaya dapat membantu secara finansial untuk mengurangi angka deforestasi hutan.

Hal ini membuat kedua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga cadangan oksigen dunia melalui berbagai hutan di dunia, termasuk Indonesia.

Pakai Sistem Tebang Pilih

Pencegahan deforestasi juga dapat dilakukan dengan menerapkan sistem tebang pilih. Sistem ini sudah banyak dipakai untuk berbagai kawasan di Indonesia dan ini merupakan sistem yang sebaiknya selalu diterapkan.

Sesuai namanya, tebang pilih adalah menebang pohon dengan memilih sesuai dengan umurnya. Pohon yang telah berumur ditebang terlebih dahulu dan pohon lainnya tetap dibiarkan hidup.

Selain itu, dilakukan penanaman kembali untuk mengganti pohon berumur yang telah ditebang. Dengan siklus yang berulang ini, maka penebangan dapat dilakukan secara rutin dalam jangka waktu tertentu.

Sistem ini dapat diterapkan untuk hutan penghasil kayu, misalnya pohon jati dan pohon sengon. Dengan tebang pilih, maka manusia dapat memanfaatkan hasil hutan dengan tetap menjaga kelestariannya.

Deforestasi memiliki berbagai dampak negatif, baik untuk manusia maupun lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya berbagai langkah pencegahan sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.

Menjaga hutan adalah tanggung jawab setiap orang, termasuk berbagai untuk berbagai industri dan perusahaan. Perlu adanya sistem dan standar yang memastikan bahwa aktivitasnya tidak merusak lingkungan.

Untuk membantu mencapai sistem dan standar tersebut, Mutu Certification hadir sebagai pemberi layanan dan sertifikasi bagi berbagai jenis industri. Terutama, untuk berbagai jenis perusahaan yang bersinggungan langsung dengan lahan atau fungsi hutan. Dengan standar yang baik, maka Anda dapat turut mencegah deforestasi hutan.

 

Ingin Ikut Terus Berkontribusi dalam Menjaga Lingkungan Indonesia?

PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.

Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.

Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International. Sertifikasi dari lembaga pelatihan MUTU International bersifat resmi dan BNSP. Jadi Anda tidak perlu khawatir.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.