Menyiasati Harga Cabai

[:id]Saat ini yang sedang menjadi tren adalah melonjaknya harga cabai hingga titik tertinggi.

Dalam seminggu terakhir harga cabai rawit di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, mengalami kenaikan hingga mencapai harga Rp 100.000 per kilogram. Kenaikan harga terjadi karena jumlah stok cabai yang datang terbatas. Pedagang beralasan pasokan cabai masih minim karena panen belum merata.

Upaya pemerintah untuk menghindari kenaikan harga cabai melalui Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mencanangkan program 50 juta cabai di pekarangan seluruh Indonesia. Ia mengatakan jika tiap rumah tangga menanam pohon cabai akan menekan angka kemiskinan.

“Gerakan tanam cabai, kita akan tanam cabai di 2017, 50 juta pohon. Bantuan dari pemerintah 10 juta pohon, kita akan distribusi ke daerah-daerah. Tujuannya adalah cabai bisa terpenuhi, menekan anggaran belanja ibu-ibu, menekan inflasi, dan juga menekan kemiskinan,” jelas Amran.

Selain untuk menekan inflasi dan kemiskinan, Amran juga mengatakan bahwa gerakan ini akan mempesiapkan Indonesia untuk impor cabai. Bagi keluarga yang tidak memiliki lahan yang cukup luas, Amran menganjurkan agar menanam dengan cara bersusun ke atas.

Amran menjelaskan program ini tidak akan menurunkan pendapatan petani cabai. “Kalau nanti ini berhasil, petani besar kita siapkan untuk ekspor seperti beras ketan. Untuk ibu rumah tangga, kalau bisa memenuhi kebutuhannya sendiri,” pungkasnya.”Khusus untuk kota Jabodetabek, itu kita bisa tanam bertingkat kalau lahannya terbatas. Insya Allah, solusi cabai di republik ini, perlu kita ekspor,” sambung Amran.

Perlu pengawalan ketat agar program itu berjalan sukses. Selain itu, pengembangan sentra-sentra pertanian cabai sudah waktunya digalakkan agar petani mampu memetik keuntungan dari apa yang mereka tanam.

Sumber :
Marketing Communication
PT. MUTUAGUNG LESTARI[:en]Currently trending are skyrocketing price of pepper to the highest point.

In the last week price of cayenne pepper in the market Kramat Jati, Jakarta, has increased to reach Rp 100,000 per kilogram. The price increase occurred because the number of restricted stock chilli coming. Traders reasoned the supply of chili is still minimal because the harvest has not been evenly distributed.

Efforts by the government to avoid price increases chili through the Minister of Agriculture, Andi Amran Sulaiman, launched a program of 50 million chili in the courtyard throughout Indonesia. He said that if every household planting of pepper will reduce poverty.

“Movement of planting chili, we will be planting chili in 2017, 50 million trees. Assistance from the government 10 million trees, we will be the distribution to the affected areas. The aim is chili can be met, pressing budget mothers, curb inflation, and also pressing poverty, “said Amran.

In addition to suppressing inflation and poverty, Amran also said that the movement would mempesiapkan Indonesia’s imports of chilli. For families who do not have enough land, Amran encourage planting with tiered way to the top.

Amran explain this program will not lose revenue chili farmers. “If later this works, large farmers we prepare for export such as glutinous rice. For housewives, if it can meet its own needs,” he said. “Especially for city Jabodetabek, that we could plant storied if the land is limited. Inshallah, solutions chili in this republic, we need to export, “said Amran.

Need an escort so that the program was a success. In addition, the development of centers of agriculture chili was time encouraged so that farmers are able to reap the benefits of what they sow.

source:
Marketing Communication
PT. Mutuagung Lestari[:]