PENYERAHAN PENGAKUAN LEMBAGA SERTIFIKASI DAN SERTIFIKAT ISPO KE X

[:id]Acara Pengakuan Lembaga Sertifikasi dan Sertifikat ISPO ke X, yang diisi dengan dialog interaktif bertema :”Percepatan Sertifikasi ISPO , solusi jitu hadapi issue negatif”, diselenggarakan di Menara 165, Jakarta, pada hari ini Selasa, 18.September 2018.

Hari ini sebanyak 67 sertifikat dari total 413 sertifikat ISPO yg sudah diterbitkan,  diserahkn kepada perusahaan kelapa sawit termasuk 2 KUD petani swadaya.

Dari 67 sertifikat ISPO yang diberikan,  sebanyak 22 sertifikat  diserahkan kepada klien PT Mutuagung Lestari.

Kontribusi pendapatan negara yang besar dari kelapa sawit,  menunjukkan bahwa kelapa sawit di Indonesia sudah dikelola dengan baik.

Menurut dirjen perkebunan,  bpk Ir Bambang,MM, pemerintah sedang bergegas melakukan percepatan ISPO, dengan menggulirkan dana lebih dari Rp 14.7 T untuk menyukseskan program tersebut.

Selanjutnya dirjen perkebunan mengatakan prioritas yang perlu dibenahi adalah data, untuk mendapatkan gambaran jelas kegiatan yang harus dilakukan untuk mendukung program percepatan ini.

Dengan data yang valid, pemerintah menghimbau masyarakat agar berkoordinasi dengan para bupati untuk minta penglepasan kawasan kepada KLHK dan bagi yang belum HGU , agar berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengatasinya. Permasalahan legalitas formal tersebut harus segera dibenahi agar para petani juga mendapatkan  kepastian hukum. Selanjutnya Bambang mengatakan ISPO adalah kedaulatan bangsa, menuju sawit Indonesia menjadi  sawit yang berdaulat

Joko Supriyono (GAPKI)  menambahkan pelaku usaha sawit menghadapi kendala untuk mendptkan izin lingkungan yang harus dari KLHK,  begitu juga untuk mendapatkan izin pembuangan limbah B3, yang harus dari  kementrian. Joko minta agar kendala ini segera mendapatkan jalan keluarnya.

Sementara Kristiadi (pengamat politik)  mengatakan jangan sampai karena kepentingan politik,  program pemerintah yang baik tidak mendapat dukungan ,yang pada akhirnya pendapatan negara,  termasuk kesejahteraan petani terhambat.

Menurut Prof Bungaran Saragih (PASPI) ,  ISPO jangan  dijadikan sebagai satu2nya solusi menangkal isu negatif,  karena bisa menjadi overuse ,  namun ISPO sangatlah penting. Jika ada permasalahan di kelapa sawit Indonesia akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia.

Saragih menambahkan permasalahan yang ada di kelapa sawit justru bukan di kelapa sawitnya sendiri  tapi di kebijakan makronya, dan ini merupakan pekerjaan rumah bersama. Budaya yang selalu berfikir  mengutamakan  kepentingan pribadi atau golongannya sebaiknya diperbaiki.

Beliau juga mengatakan bahwa  issue negatif itu peanut ,   karena hanya untuk melupakan pekerjaan rumah yang  sesungguhnya. Jika sebagian golongan masyarakat masih hanya memikirkan kepentingan golongannya saja,  maka dapat menghambat kesejahteraan para petani dan menghambat Indonesia keluar dari kemiskinan.

Sumber :
Ibu Tati Maryati
Excecutive Vice President Marketing
PT. MUTUAGUNG LESTARI