Inilah Pupuk Sawit yang Tepat untuk Pemupukan

Inilah Pupuk Sawit yang Tepat untuk Pemupukan

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi sangat tinggi dalam komoditas kelapa sawit, sehingga sawit banyak dibudidayakan di berbagai daerah. Untuk bisa mencapai hasil kebun sawit yang maksimal, maka dibutuhkan berbagai jenis perawatan, termasuk memilih dan memberikan pupuk sawit yang tepat.

Ada berbagai unsur hara yang penting bagi tanaman kelapa sawit, cara pemupukannya juga perlu dilakukan dengan tepat. Pengetahuan tentang pupuk ini menjadi hal penting bagi para produsen sawit, simak artikel ini hingga tuntas untuk informasi lebih lengkapnya!

 

Unsur Hara yang Penting dalam Pupuk Sawit

Tingginya potensi dan banyaknya budidaya di berbagai daerah, membuat kelapa sawit bahkan menjadi penghasil devisa yang tinggi bagi negara. Ini menjadi peluang usaha yang cukup menggiurkan bagi banyak orang, terlebih yang berkecimpung di sektor perkebunan.

Namun tentu saja, seperti yang sudah disinggung sejak awal, hal yang penting untuk diperhatikan adalah perawatan untuk tanaman sawit ini. Pemilihan pupuk dan proses pemupukan menjadi hal yang sudah seharusnya disorot dengan baik.

Dalam hal ini, ada beberapa unsur hara yang penting dalam membantu proses penyuburan dan perkembangan tanaman kelapa sawit. Ada yang diperlukan dalam jumlah sedikit, ada pula yang diperlukan dalam jumlah yang lebih banyak.

Ketika akan memilih pupuk sawit, kandungan unsur berikut ini bisa menjadi pertimbangan. Pastikan tanaman sawit bisa tumbuh dan berkembang dengan subur, sehingga hasilnya juga akan maksimal untuk Anda.

Unsur Nitrogen (N) yang Penting untuk Pertumbuhan

Unsur hara pertama yang sangat penting bagi pertumbuhan kelapa sawit yaitu nitrogen. Unsur ini diperlukan dalam jumlah yang terbilang banyak, karena memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan tanaman.

Nitrogen sangat berguna dalam melakukan percepatan terhadap pertumbuhan dari tunas tanaman, sehingga banyak diperlukan dalam tahap pembibitan.

Pertumbuhan daun yang terjadi dalam fase vegetatif juga membutuhkan asupan unsur hara yang satu ini. Pertumbuhan dari kelapa sawit bisa terhambat jika kekurangan unsur penting ini.

Ada berbagai ciri-ciri tanaman sawit yang kekurangan unsur nitrogen, yaitu daun jadi berwarna hijau pucat dan kekuningan (bahkan bisa sampai menggulung hingga mati), tulang daun dan pelepahnya berubah warna menjadi kuning cerah, tumbuh gulma di sekitar tanaman sawit, serta tanaman menjadi kerdil.

Jika sudah ada tanda-tanda tersebut, maka pemberian unsur nitrogen perlu diperhatikan. Contoh jenis pupuk sawit yang mengandung unsur nitrogen yaitu pupuk urea, ZA, serta NPK.

Unsur Fosfor atau Phosphor (P) untuk Memperkuat Batang dan Akar

Unsur hara penting yang kedua yaitu fosfor atau phosphor. Jumlah kebutuhan unsur fosfor juga terbilang banyak, karena memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan memperkuat bagian batang serta akar tanaman. 

Selain itu, unsur ini juga bisa berperan dalam meningkatkan kualitas dari buah yang nantinya dihasilkan.

Jika kekurangan unsur fosfor, maka daunnya tampak berwarna keunguan, pertumbuhan tanaman terhambat, tanaman bisa menjadi kerdil, serta muncul gulma dan alang-alang di daerah sekitar tanaman.

Untuk mendapatkan unsur ini, maka Anda bisa memakai pupuk sawit berupa pupuk rock phospat, TSP, SP-18, serta SP-36. Pupuk jenis tersebut bisa memberikan unsur fosfor bagi tanaman sawit sehingga tanaman bisa kembali tumbuh dengan kuat.

Unsur Kalium (K) sebagai Penentu Kuantitas dan Kualitas Buah

Unsur kalium dapat menjadi salah satu penentu dari kuantitas dan kualitas buah nantinya. Selain itu, unsur ini juga berperan untuk membantu meningkatkan konduktansi dari stomata serta biosintesis fotosintesis di bagian daun secara umum, sehingga dapat merangsang asimilasi dari karbon yang bersih.

Tanda-tanda dari kekurangan unsur kalium yaitu munculnya bintik kuning di bagian daun, biasanya terus menyebar hingga jadi menyatu, bahkan bisa membuat seluruh bagiannya menjadi berwarna oranye.

Tanda selanjutnya yaitu munculnya garis berwarna putih yang terbentang lurus pada kedua sisi tulang di bagian tengah daun.

Untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih parah bagi tanaman, maka pemberian unsur kalium penting untuk menjadi perhatian. Pada tahap pertumbuhan vegetatif, kalium umumnya diberikan pada tanaman dalam bentuk KCl.

Dalam bentuk tersebut, kalium ditambahkan dengan unsur kaporit atau Cl ini memiliki fungsi untuk meningkatkan jumlah daun, luas daun, keliling batang, dan tinggi batang untuk tanaman sawit yang masih terbilang muda. Selain itu, unsur kalium juga bisa diperoleh dari pupuk sawit ZK dan NPK.

Unsur Magnesium (Mg) yang Mendukung Terbentuknya Minyak

Unsur selanjutnya yang juga dibutuhkan oleh tanaman sawit dalam jumlah yang banyak yaitu magnesium. Unsur hara yang satu ini menjadi sangat penting sebab dapat mendukung terbentuknya minyak dalam biji sawit, sehingga hal ini layak untuk menjadi perhatian khusus bagi produsen sawit.

Selain itu, unsur magnesium juga diperlukan dalam mendukung berjalannya proses fotosintesis pada tanaman. Jika kekurangan unsur ini, maka tanaman dapat memiliki ujung daun yang berwarna kekuningan ketika terkena paparan sinar matahari. 

Semakin lama, daun-daun tersebut bisa berubah menjadi warna cokelat, bahkan bisa sampai kering. Pupuk sawit yang mengandung unsur magnesium antara lain yaitu kieserit dan dolomit.

Unsur Tembaga (Cu) sebagai Pembentuk Klorofil

Jika sebelumnya banyak dibahas tentang unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak, sekarang saatnya membahas tentang unsur yang diperlukan namun tidak terlalu banyak jumlahnya. 

Meski hanya diperlukan sedikit, namun unsur ini memiliki manfaat yang cukup penting bagi tanaman sawit.

Unsur hara tembaga memiliki fungsi dalam hal pembentukan zat hijau daun atau yang sering dikenal dengan klorofil. Selain itu, tembaga juga memiliki peran untuk membantu percepatan dari reaksi fisiologi kelapa sawit.

Jika tanaman kekurangan unsur tembaga, maka tanda yang terlihat yaitu daunnya memiliki warna kuning pucat. Jika dibiarkan semakin lama, maka daun-daun tersebut akan mengering dan menjadi mati.

Biasanya, daerah yang tanamannya kekurangan unsur ini yaitu kawasan tanah gambut. Oleh sebab itu, pemberian pupuk sawit yang mengandung unsur ini perlu menjadi perhatian. Salah satu jenis yang memiliki kandungan tembaga yaitu pupuk CuSO4.

Unsur Boron (B) yang Membantu Perkecambahan dan Menjaga Kesehatan Akar

Selanjutnya, ada unsur boron yang dapat membantu tanaman sawit dalam hal perkecambahan. Selain itu, unsur ini juga turut berperan dalam menjaga kesehatan dari akar tanaman kelapa sawit.

Jika tanaman sawit kekurangan unsur ini, maka daunnya bisa terlihat keriting atau bergelombang. Selanjutnya, ujung dari daun juga berbentuk seperti terlipat serta memiliki warna hijau tua, rapuh, tidak normal, dan rentan terserang crown disease.

Itulah berbagai unsur hara yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman sawit. Jika kekurangan unsur tersebut, maka bisa saja terdapat berbagai tanda yang terlihat, seperti yang sudah dijelaskan pada setiap bagian unsur di atas.

Jika tanda-tanda tersebut sudah terlihat, maka pemberian pupuk sawit perlu lebih diperhatikan lagi.

 

Metode Pemupukan yang Tepat untuk Hasil yang Optimal

Inilah Pupuk Sawit yang Tepat untuk Pemupukan

Setelah mengetahui unsur hara apa saja yang penting, selanjutnya Anda sebaiknya juga mengetahui bagaimana metode pemupukan yang tepat sehingga bisa mendapatkan hasil panen yang optimal.

Untuk dapat melakukan metode yang tepat, maka Anda perlu mengikuti hal-hal berikut ini dengan baik.

Tepat Jenis

Hal pertama yang penting untuk diperhatikan yaitu tepat jenis. Anda perlu menyesuaikan formulasi dari pupuk sawit sesuai dengan jenis unsur hara yang diperlukan oleh tanaman.

Berbagai tanda kekurangan unsur hara telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, hal tersebut bisa menjadi salah satu acuan tentang pemberian pupuk. 

Jika kebutuhan unsur hara tidak sesuai atau kurang, maka kelapa sawit bisa saja terhambat pertumbuhan, perkembangan, atau kesehatannya.

Memberikan pupuk yang tepat adalah jalan terbaik untuk memelihara tanaman sawit dengan baik. Jadi, ketika akan memilih pupuk, perhatikan dengan teliti unsur hara yang terkandung di dalamnya.

Tepat Dosis

Melakukan proses pemupukan juga tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, ada berbagai dosis dan anjuran yang perlu diperhatikan dengan baik ketika memberikan pupuk sawit.

Pemupukan memang penting, namun memperhatikan dosisnya juga tidak kalah pentingnya. Memberikan lebih banyak unsur hara, belum tentu menjadi pilihan yang tepat, karena bisa jadi hal tersebut sebenarnya tidak diperlukan.

Dalam hal ini, pastikan Anda mengaplikasikan pupuk dengan mengikuti anjuran agronomis setempat, sehingga tidak terjadi masalah pada tanaman sawit.

Tepat Waktu

Ada beberapa fase dalam budidaya tanaman sawit, mulai dari tahap pembibitan, tahap ketika sawit belum memberikan hasil produksi, hingga tahap dimana tanaman sawit sudah menghasilkan.

Pada setiap tahapnya, terdapat kebutuhan unsur hara yang berbeda. Misalnya, pada tahap awal membutuhkan nitrogen dan fosfor yang lebih banyak.

Hal ini penting untuk menjadi perhatian Anda ketika memberikan pupuk sawit. Pastikan Anda menyesuaikan pemupukan dengan setiap fase pertumbuhan tanaman sawit.

Tepat Sasaran

Ketika membudidayakan tanaman kelapa sawit, maka menjadi penting bagi Anda untuk memperhatikan lingkungan di sekitar tempat budidaya.

Setiap daerah, bisa jadi memiliki ciri khas lingkungan yang berbeda. Bisa jadi, jenis tanah, cuaca, dan berbagai kondisi lainnya memiliki perbedaan yang perlu menjadi perhatian bagi Anda.

Anda bisa melakukan konsultasi dengan agronomis supaya bisa mendapatkan hasil produksi yang maksimal dari perkebunan sawit.

Tepat Cara

Supaya tidak salah dalam proses pemberian pupuk sawit, maka sebaiknya Anda perhatikan petunjuk penggunaan yang umumnya tertera pada kemasan pupuk.

Ikuti cara yang dianjurkan supaya unsur hara yang terkandung di dalam pupuk tersebut bisa menyerap dengan baik. Umumnya, pupuk tersebut dapat diberikan dengan cara dipendam atau disebarkan di sekeliling pohon.

 

Rekomendasi Pemupukan untuk Tanaman Kelapa Sawit

Untuk mencapai hasil yang terbaik bagi perkebunan sawit Anda, berikut adalah rekomendasi pemupukan yang bisa diikuti.

Masa Pembibitan Sawit (1-12 Bulan)

Pada masa awal pertumbuhan atau bisa disebut masa pembibitan, tanaman sawit membutuhkan unsur hara nitrogen dan fosfor lebih banyak. Oleh sebab itu, pupuk sawit yang tepat untuk masa ini yaitu yang tinggi akan kedua unsur tersebut.

Anda bisa memakai pupuk NPK 15-15-6-4 untuk masa pembibitan. Anjuran dosisnya yaitu 30 gram per pohon untuk bibit yang berusia 1-3 bulan. Selanjutnya, ketika usia 4-12 bulan, Anda bisa memberikan 75 gram pupuk setiap pohonnya.

Pupuk tersebut dapat diberikan setiap 3 bulan sekali. Caranya, benamkan pupuk ke tanah sedalam 10-15 centimeter. Selain itu, bisa juga Anda sebarkan di bagian sekeliling tanaman, berikan pada radius 2/3 dari tajuk.

Dengan memberikan unsur nitrogen dan fosfor, maka pemupukan ini dapat membantu proses pertumbuhan bibit, serta pembentukan bagian akar dan batang tanaman.

Masa Tanaman Belum Memberikan Hasil (1-3 Tahun)

Setelah masa pembibitan, tanaman sawit mulai masuk ke masa dimana akar dan batangnya sudah cukup kuat, namun masih belum memberikan hasil produksi.

Untuk masa ini, diperlukan NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) yang berimbang untuk bisa memacu pertumbuhan vegetatif dari kelapa sawit. Anda bisa memakai pupuk sawit NPK 12-12-17-2+TE.

Anjuran dosis pemupukan pada masa ini yaitu 2 sampai 2,5 kilogram untuk setiap pohonnya. Anda bisa membagi dosis pemupukan tersebut menjadi 2 sampai 3 kali dalam setahun.

Ketika Tanaman Sudah Menghasilkan (Mulai dari 4 tahun)

Selanjutnya, tanaman kelapa sawit mulai memasuki tahap untuk bisa menghasilkan. Pada masa ini, diperlukan pupuk dengan unsur kalium yang dominan.

Unsur hara tersebut bisa memicu peningkatan produksi buah, sehingga tanaman akan lebih cepat memberikan hasil produksi. Anda bisa memakai pupuk sawit NPK 13-6-27-4 + 0,65B atau pupuk NPK 13-8-27-4-0 + 0,5 B. 

Pemilihan pupuk tersebut perlu disesuaikan dengan jenis dari tanah sekitar tanaman. Anjuran dosis untuk pupuk pada masa ini yaitu 2 – 2,5 kilogram per pohon untuk tanaman yang sedang berusia 4 sampai 8 tahun.

Ketika memasuki usia 9 sampai 13 tahun, maka dosisnya meningkat menjadi 2 – 3,5 kilogram untuk setiap pohonnya. Pada usia 14 hingga 20 tahun, Anda bisa memberikan dosis 2 sampai 3 kilogram setiap pohonnya.

Untuk pemberian pupuk ini, Anda bisa membaginya menjadi dua kali dalam satu tahun. Cara pemberian pupuk masih sama dengan cara-cara pada periode sebelumnya, Anda bisa membenamkannya atau menyebarkan di sekelilingnya.

 

Kegiatan yang Dapat Mendukung Keberhasilan Pemupukan

Ada berbagai kegiatan yang bisa dilakukan dalam mendukung keberhasilan dari proses pemberian pupuk sawit. Berikut merupakan hal-hal yang bisa Anda perhatikan dan terapkan supaya pemupukan bisa berjalan optimal.

Bersihkan Lingkungan Sekitar Tanaman

Supaya proses pemupukan bisa berjalan dengan optimal, maka sebaiknya Anda membersihkan berbagai gulma yang berada di sekitar tanaman. Dengan begitu, proses penyerapan unsur hara oleh tanaman sawit bisa berjalan dengan optimal.

Membuat Pasar Panen

Kegiatan kedua yaitu melakukan membuat pasar panen. Maksudnya, Anda membuka jalan yang terdapat di antara beberapa baris tanaman sawit. Hal ini nantinya akan mempermudah Anda dalam melakukan proses pemupukan.

Membersihkan Gawangan yang Mati

Ada berbagai jenis unsur hara yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Untuk menjaga supaya unsur hara yang terserap tidak berkurang, maka berbagai tanaman lain yang mengganggu penyerapan unsur tersebut perlu disingkirkan. Misalnya, gulma atau berbagai jenis tanaman liar yang menjual di antara tanaman sawit. Biasanya, ada beberapa jenis polong-polongan yang tumbuh di sekitar sawit.

Itulah berbagai informasi tentang pupuk sawit, mulai dari berbagai unsur hara yang penting, metode yang tepat, rekomendasi pemupukan, serta berbagai kegiatan yang bisa membuat pemupukan menjadi lebih optimal. Hal-hal tersebut dapat diperhatikan dan diikuti guna mencapai hasil panen yang maksimal.

Tentu saja, proses perawatan kelapa sawit sebaiknya dilakukan dengan sebaik mungkin, supaya hasilnya juga bisa lebih optimal. Dalam hal ini, pemupukan menjadi bagian penting yang tidak boleh diabaikan. Kesalahan dalam memilih pupuk atau melakukan pemupukan bisa berdampak pada hasil komoditi ini nantinya.

Jadi, pastikan Anda telah memilih dan memakai pupuk sawit dengan tepat. Selanjutnya, untuk berbagai keperluan pengujian, inspeksi, hingga sertifikasi, Anda bisa menggunakan layanan dari MUTU International.

PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.

MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).

Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter, Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.