Tugas Safety Officer dan Tanggung Jawab di lingkungan kerja

Perbedaan ISO 45001 dan OHSAS 18001

Tahukah Anda, pada era globalisasi ini, perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi hal yang sangat penting. Untuk itu, standar perbedaan ISO 45001 OHSAS 18001 hadir sebagai panduan dalam implementasi sistem manajemen K3. 

Standar internasional Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ISO 45001 dan OHSAS 18001 sering menjadi bahan perbandingan dalam hal manajemen risiko K3. ISO 45001 dirilis pada Maret 2018 sebagai pengganti OHSAS 18001, yang telah menjadi standar terkenal sejak tahun 1999.

 

13 Perbedaan ISO 45001 OHSAS 18001

Meskipun memiliki persamaan dalam bidang manajemen K3, ISO 45001 dan OHSAS 18001 memiliki beberapa perbedaan utama dalam evaluasi kinerja K3.

1. Definisi

ISO 45001 adalah standar internasional terbaru yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Standar ini difokuskan untuk membantu organisasi menciptakan kerangka kerja untuk meningkatkan keselamatan kerja, mencegah kecelakaan kerja dan meningkatkan kinerja K3.

Di sisi lain, OHSAS 18001 adalah standar yang lebih tua dan kini sudah tidak digunakan lagi. Standar ini berfokus pada identifikasi bahaya dan penilaian risiko serta kontrol yang berhubungan dengan K3.

2. Format Struktur

Perbedaan ISO 45001 OHSAS 18001 kedua, ISO 45001 mengadopsi format High-Level Structure (HLS), yang juga digunakan oleh standar ISO lainnya seperti ISO 9001 (manajemen kualitas) dan ISO 14001 (manajemen lingkungan). 

Format ini memfasilitasi integrasi berbagai sistem manajemen, yang membantu organisasi mengelola dan meningkatkan aspek-aspek berbeda dari operasional mereka secara lebih efisien dan efektif. Sebaliknya, OHSAS 18001 tidak mengikuti format ini, sehingga integrasinya dengan sistem manajemen lainnya bisa lebih sulit dan kompleks.

3. Fokus pada Karyawan

ISO 45001 menekankan pentingnya keterlibatan dan partisipasi aktif karyawan dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko, serta dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan K3. Standar ini mengakui bahwa karyawan memiliki pemahaman yang unik dan berharga tentang risiko K3 yang ada.

Oleh karena itu, melibatkan mereka dalam proses manajemen K3 dapat membantu menciptakan solusi yang lebih efektif dan praktis. Di sisi lain, OHSAS 18001 cenderung lebih berfokus pada penerapan prosedur dan kebijakan oleh manajemen, bukan pada keterlibatan aktif karyawan.

4. Penilaian Risiko

ISO 45001 mendorong pendekatan proaktif dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko, serta pengendalian dan penanganannya. Ini mencakup penilaian risiko yang lebih komprehensif dan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial.

Sementara itu, OHSAS 18001 memiliki pendekatan yang lebih reaktif, dengan penekanan pada identifikasi bahaya dan pengendalian risiko.

5. Konteks Organisasi

ISO 45001 menuntut pemahaman yang lebih baik tentang konteks organisasi dan bagaimana hal itu mempengaruhi sistem manajemen K3. Standar ini mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan strategis dan arah organisasi. OHSAS 18001 tidak memiliki persyaratan yang sejelas ini.

6. Tanggung Jawab Manajemen

Perbedaan ISO 45001 OHSAS 18001 selanjutnya, ISO 45001 memberikan peran yang lebih besar kepada manajemen puncak dalam mendemonstrasikan kepemimpinan dan komitmen mereka dalam sistem manajemen K3. Hal ini mencakup penyusunan kebijakan K3 yang efektif. 

Termasuk penugasan peran dan tanggung jawab, pengalokasian sumber daya, dan komunikasi yang efektif tentang pentingnya K3 dan bagaimana setiap individu dalam organisasi dapat berkontribusi pada peningkatan kinerja K3. Sementara itu, OHSAS 18001 tidak menekankan peran manajemen puncak sebanyak ISO 45001.

7. Penyusunan Kebijakan K3

ISO 45001 menekankan pada penyusunan dan penerapan kebijakan K3 yang jelas dan efektif, yang mencerminkan komitmen organisasi terhadap peningkatan kinerja K3. Kebijakan ini harus komunikasikan secara jelas dan dipahami oleh semua orang dalam organisasi.

Selain itu, kebijakan ini harus ditinjau secara berkala untuk memastikan relevansinya dengan perubahan dalam konteks organisasi dan sektor industri yang relevan. Sementara itu, OHSAS 18001 hanya mensyaratkan adanya kebijakan K3, tanpa penekanan pada perannya dalam peningkatan kinerja.

8. Audit Internal

ISO 45001 menekankan peningkatan berkelanjutan dan audit internal yang lebih komprehensif. Standar ini mendorong organisasi untuk secara konsisten mengevaluasi dan meningkatkan sistem manajemen K3 mereka. 

Hal ini dilakukan melalui audit internal yang rutin dan sistematis, yang membantu organisasi mengidentifikasi kelemahan dalam sistem manajemen K3 mereka dan merancang dan menerapkan tindakan perbaikan yang efektif. Sementara itu, OHSAS 18001 lebih berfokus pada persyaratan audit eksternal dan mematuhi standar yang ada.

9. Evaluasi Risiko

ISO 45001 memandu organisasi untuk melakukan evaluasi risiko yang lebih komprehensif, melibatkan berbagai aspek dari operasional bisnis, termasuk perubahan organisasional dan proses pengadaan. 

Evaluasi ini membantu organisasi merancang dan menerapkan tindakan pengendalian risiko yang efektif dan sesuai dengan bahaya dan risiko yang ada. Sementara itu, OHSAS 18001 lebih berfokus pada penilaian risiko operasional dan mengendalikan bahaya yang diidentifikasi.

10. Keterlibatan Karyawan

ISO 45001 menekankan pentingnya keterlibatan dan partisipasi karyawan dalam semua aspek sistem manajemen K3. Ini mencakup perencanaan, implementasi, penilaian kinerja, dan peningkatan berkelanjutan.

Karyawan dihargai sebagai kontributor penting dalam sistem manajemen K3 dan diberikan peluang dan sumber daya yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif. Sementara itu, OHSAS 18001 tidak menekankan keterlibatan karyawan sebanyak ISO 45001.

11. Sertifikasi

Perbedaan ISO 45001 OHSAS 18001  selanjutnya adalah pengakuan sertifikasi. ISO 45001 adalah standar yang diakui secara internasional dan diterima secara luas oleh banyak organisasi dan negara di seluruh dunia. Pengakuan ini memberikan kepercayaan kepada banyak pihak.

Contohnya, kepada pihak berkepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, dan regulator, bahwa organisasi berkomitmen untuk keselamatan dan kesehatan kerja. Di sisi lain, OHSAS 18001 bukan standar ISO dan karenanya tidak memiliki pengakuan internasional yang sama.

12. Penanganan Kecelakaan

ISO 45001 memandu organisasi dalam manajemen dan penanganan kecelakaan kerja, serta memastikan bahwa ada tindakan pencegahan yang efektif untuk mencegah kejadian yang sama di masa depan.

Standar ini menekankan pentingnya belajar dari insiden dan memanfaatkan pengetahuan ini untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem manajemen K3. Sementara itu, OHSAS 18001 lebih berfokus pada identifikasi bahaya dan pengendalian risiko untuk mencegah kecelakaan dan penyakit kerja.

13. Tata Kelola

ISO 45001 memiliki tata kelola yang lebih baik dan lebih terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya. Standar ini memberikan kerangka kerja yang lebih baik untuk memastikan konsistensi dan efisiensi dalam pelaksanaan sistem manajemen K3.

Ini membantu organisasi merancang dan menerapkan proses dan prosedur yang konsisten, yang mengurangi variabilitas dan meningkatkan efektivitas sistem manajemen K3. Sebaliknya, OHSAS 18001 tidak memberikan kerangka kerja yang sama untuk tata kelola sistem manajemen.

Kedua standar ini memiliki perbedaan yang krusial, namun tujuan utamanya tetap sama, yaitu memberikan lingkungan kerja yang aman dan sehat untuk karyawan. ISO 45001 tampaknya menawarkan pendekatan yang lebih holistik dan proaktif dibandingkan OHSAS 18001.

Seiring berjalannya waktu, ISO 45001 diharapkan menjadi standar utama dalam sistem manajemen K3. Perusahaan Anda ingin menerapkan ISO 45001? Hubungi Mutu Certification, lembaga sertifikasi independen yang telah dipercaya oleh lebih dari 3.000 perusahaan di Indonesia dan menawarkan berbagai layanan pengujian, inspeksi, serta sertifikasi.

Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Mutu Certification dapat membantu perusahaan untuk memperoleh sertifikasi ISO 45001 yang dibutuhkan.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.