19 Alat Ukur Listrik Lengkap dengan Fungsi dan Cara Kerjanya

19 Alat Ukur Listrik dengan Fungsi dan Cara Kerjanya

Untuk mengukur besaran listrik, dibutuhkan alat ukur listrik yang sesuai dengan fungsinya. Dengan menggunakan alat ukur, teknisi atau pengguna akan mengetahui besarnya arus listrik dengan akurat. 

Dulunya, alat ukur ini memang masih menggunakan pengukuran analog, sehingga menggunakan jarum agar dapat menunjukkan skala atau angka. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti sekarang ini, banyak alat ukur digital sehingga mudah digunakan.

 

Jenis Alat Ukur Listrik

Berikut berbagai jenis alat untuk mengukur daya, tegangan, resistansi, hingga frekuensi listrik, antara lain:

1. Volt Meter

Jenis yang pertama adalah volt meter. Volt meter sendiri merupakan alat ukur tegangan yang masuk di dalam satu rangkaian. Umumnya, volt meter ini sering dipergunakan oleh teknisi elektronika agar mengetahui besarnya tegangan listrik yang masuk di dalam rangkaian. 

Ada berbagai macam bagian dari volt meter ini seperti terminal positif serta negatif. Terminal positif serta negative ini dipergunakan sebagai penghubung volt meter ke arah sumber listrik. kemudian ada juga batas ukur, batas ukur terlihat dari batas maksimal jarum. 

Bagian volt meter yang terakhir adalah jarum penunjuk. Jarum penunjuk hanya berada di volt meter analog. Volt meter terbagi menjadi 2 jenis yaitu digital serta analog. Memang, untuk jenis volt meter digital, penggunaannya jauh lebih mudah. 

Selain itu, pengukuran juga lebih akurat, karena hasil pengukuran ditampilkan ke dalam bentuk angka. Sayangnya, tidak sedikit yang masih banyak menggunakan volt meter analog. 

Cara kerja yang dimiliki volt meter cukup mudah. Pemasangan hanya perlu dilakukan secara paralel pada rangkaian listrik potensial. Kemudian, teknisi hanya perlu penyesuaian pemasangan kutub voltmeter positif di potensial tinggi dan negative di potensial rendah. 

2. Amperemeter

jenis alat ukur listrik yang berikutnya adalah amperemeter. Amperemeter merupakan alat yang sering dipergunakan untuk mengukur arus AC di rangkaian elektronika. Saat menggunakan amperemeter, arus listrik yang melewati rangkaian akan diketahui secara akurat. 

Lantas, bagaimana cara kerja serta langkah menggunakan amperemeter ini? Penggunaan amperemeter hanya harus dipasang secara seri di penghantar, biasanya alat ini akan langsung bekerja saat dipasang di bagian ujung penghantar. 

Amperemeter umumnya akan bekerja sesuai gaya Lorentz serta gaya magnetis. Nantinya, tegangan arus yang mengalir di kumparan, akan diselimuti medan magnet, sehingga dapat menimbulkan gaya Lorentz yang nantinya bisa menggerakkan jarum ampere. 

Bila semakin besar tegangan arus yang mengalir, simpangan yang dimiliki akan menjadi semakin besar juga. Kemampuan amperemeter ini dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan hambatan shunt secara paralel pada amperemeter. Besarnya hambatan shunt ini bergantung dari seberapa besar kemampuannya ditingkatkan. 

3. Frekuensi Meter

Apakah Anda sudah pernah mendengar frekuensi meter? pada dasarnya, frekuensi meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi pada rangkaian listrik AC. 

Frekuensi di sini ialah jumlah getaran yang terjadi di rangkaian listrik dalam setiap detiknya. Cara menggunakan frekuensi meter untuk mengukur getaran per detik sebenarnya tidak sulit. 

Anda hanya perlu menyiapkan frekuensi meter yang lengkap dengan lidah getar, stop kontak serta kabel penghubung. Kemudian, pasang kabel penghubung di frekuensi meter. hubungkan kabel secara bersamaan di stop kontak. 

Anda bisa langsung mengecek lidah getar yang bergetar dengan cepat. Inilah hasil pengukurannya. 

4. Ohm Meter

Berfungsi sebagai pengukur daya listrik dan resistansi rangkaian listrik, ohm meter juga dapat digunakan untuk mengetes apakah bagian saklar, sekring serta kabel terputus atau tidak. 

Untuk menggunakan ohm meter, langkah yang dilakukan cukup mudah. Anda hanya perlu memutuskan daya yang berasal dari rangkaian, kemudian masukkan probe di lubang meteran, lakukan pengaturan meteran agar posisinya ada di angka 0. 

Berikutnya, pilih rangkaian yang  akan Anda uji, hubungkan 1 probe di salah satu ujung rangkaian, kemudian 1 probe lain di ujung lainnya. Jangan lupa, catat hasilnya. 

5. Wattmeter

Alat ukur lainnya adalah wattmeter. Wattmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur daya di rangkaian listrik. Terdapat 3 jenis wattmeter untuk memudahkan pengukuran listrik yakni wattmeter digital, wattmeter induksi serta wattmeter analog. 

Untuk jenis wattmeter digital, penggunaannya sebenarnya paling mudah karena Anda hanya perlu menghubungkan kabel input di terminal watt, kemudian menghubungkan kabel output, dan langsung menghidupkan wattmeter. 

Agar dapat mengetahui daya yang diingini, tekan tombol pilihan, contohnya watt 1 digunakan untuk 2000 watt sampai X10 watt. Kemudian, pilih watt zero adjust agar tampilan layar menjadi 0, berikutnya hubungkan kabel input di stop kontak sehingga load dapat bekerja. 

6. Kwh Meter

Alat ukur listrik yang lainnya adalah KwH meter. Umumnya, setiap rumah mempunyai KwH meter yang dipasang di bagian tembok. Bila masih menggunakan listrik prabayar, umumnya petugas PLN akan melakukan pengecekan setiap bulan. 

KwH meter digunakan untuk mengukur daya listrik yang sudah digunakan oleh rumah serta bangunan dalam periode tertentu, umumnya dalam waktu 1 bulan. 

7. Tachometer

Sebenarnya, tachometer tidak berkaitan dengan listrik secara langsung. Tetapi, tachometer ini sering digunakan sebagai pengukur kinerja motor listrik. Tachometer digunakan untuk mengukur seberapa cepat motor listrik serta seberapa efisien daya yang dikeluarkan olehnya. 

8. Tespen 

Untuk mengetahui serta mengecek apakah penghantar mempunyai tegangan atau tidak, tespen umumnya akan digunakan. Di sini, penghantar listrik yang dimaksud seperti kawat listrik, kabel listrik hingga stop kontak listrik. 

Perlu diketahui, tespen hanya bisa digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya aliran listrik di penghantar listrik dengan menggunakan indikator lampu. Contohnya, saat terdapat listrik di kabel, lampu indikator akan langsung menyala. Tetapi, bila tidak terdapat aliran listrik, lampu tidak menyala. 

9. Tang Ampere

Alat ukur listrik yang tidak boleh ketinggalan adalah tang ampere. Tang ampere ini juga sering disebut dengan clamp meter. alat ukur ini digunakan agar dapat mengukur arus listrik di kabel konduktor yang sedang dialiri arus listrik menggunakan dua rahang penjepit. 

Umumnya, tang ampere yang ada di pasaran mempunyai fungsi sebagai multimeter. Sehingga, bukan hanya memiliki dua rahang penjepit, tetapi tang ampere juga mempunyai dua probe yang bisa digunakan untuk mengukur tegangan AC, resistansi serta tegangan DC. 

 10. Megger

Berikutnya adalah megger. Megger sendiri merupakan alat ukur yang digunakan agar kita dapat mengetahui ketahanan isolasi di rangkaian elektronika. Umumnya, alat ini digunakan oleh teknisi untuk mengukur tahanan isolasi di rangkaian listrik menggunakan tegangan tinggi. 

 11. Oscilloscope

Pernah mendengar atau bahkan menggunakan oscilloscope? Oscilloscope merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan memproyeksikan bentuk sinyal listrik sehingga dapat dilihat ke dalam bentuk sinyal digital. 

Oscilloscope mempunyai sejumlah manfaat seperti mengukur amplitude dari radio, kemudian mengetahui beda input serta output hingga menyelidiki gejala periodik. 

 12. Manifold

Sebenarnya, bila dilihat-lihat, manifold bukan hanya digunakan untuk mengukur listrik. Manifold umumnya digunakan untuk mengukur udara di sebuah ruangan. Contohnya, manifold digunakan oleh teknisi agar dapat mengukur tekanan udara di sebuah komponen, seperti saluran udara yang ada di dalam kulkas. 

 13. Multimeter

Sebenarnya, multimeter merupakan alat ukur yang sangat multifungsi. Hal ini disebabkan karena multimeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan listrik, aliran listrik hingga daya listrik. Semua dapat di cek hanya dari satu alat saja. 

Multimeter terbagi menjadi 2 jenis yani multimeter digital serta multimeter analog. Tetapi, disarankan menggunakan multimeter digital karena memiliki akurasi yang jauh lebih baik. 

Mengukur menggunakan multimeter sebenarnya cukup mudah. Contohnya saja ketika ingin mengukur resistor atau Ohm. Untuk mengukurnya, Anda hanya perlu mengatur saklar selector di Ohm. 

Berikutnya, pilih skala yang sesuai dengan perkiraan ohm, umumnya diawali dengan tanda X, atau kali. Umumnya, tanda ini bisa ditemukan dalam multimeter analog. Hubungkan probe di komponen resistor. Terakhir, baca hasil pengukuran yang berada di display multimeter. 

 14. Generator Fungsi

Sebenarnya, generator fungsi ini adalah alat yang digunakan untuk sumber pemicu. Sehingga alat ini menjadi bagian dari alat uji elektronik agar dapat menciptakan gelombang. 

 15. Fluxsi Meter

Sebenarnya, fluxsi meter ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang berada di dalam sebuah ruangan. Umumnya, fluxsi meter akan digunakan sebelum instalasi listrik dilakukan, sehingga teknisi dapat menggunakan watt lampu paling tepat. 

 16. Kapasitor Meter

Di dalam industri kendaraan serta elektronika, tentu kita akan berkenalan dengan berbagai komponen listrik. Salah satunya adalah kapasitor. Umumnya, para teknisi harus melakukan pemeriksaan apakah kapasitor tersebut dapat berfungsi dengan baik atau sudah mengalami kerusakan. 

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memeriksa keadaan kapasitor adalah dengan menggunakan kapasitor meter. Walaupun terdapat cara lain yang bisa dilakukan untuk mengukur kapasitor, tetapi menggunakan kapasitor meter ini dikenal jauh lebih praktis. 

Selain itu, dengan menggunakan kapasitor meter, kita akan mengetahui nilai yang jauh lebih mendetail sehingga pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan mendetail. 

17. LCR Meter

Sebenarnya, LCR meter merupakan alat ukur yang sangat mirip dengan AVO meter. LCR meter ini merupakan gabungan dari alat ukur listrik yang lain. Seperti singkatan yang dimilikinya, LCR meter dapat digunakan untuk mengukur induksi, resistor, kapasitor serta tahanan. 

 18. Micro Meter

Mungkin Anda sudah sering mendengar mengenai micro meter. Baik teknisi listrik, hingga teknisi permesinan, tentu tidak asing lagi dengan micro meter. Micro meter menjadi alat yang penting dimiliki. 

Bagi teknisi, micro meter umumnya digunakan untuk mengukur ukuran kawat tembaga dinamo bekas yang sedang digulung ulang. Terkadang, bila hanya mengira-ngira, pengukuran dilakukan dengan tidak akurat. 

Bahkan, kesalahannya bisa terlalu jauh. meskipun jumlah lilitan tersebut tidak keliru, tetapi perbedaan ukuran kawat akan mempengaruhi performa ketika dinamo beroperasi. 

 19. Leak Detector

Sebenarnya, leak detector masih satu bagian dengan manifold gauge. Fungsi yang dimiliki leak detector adalah mendeteksi kebocoran di sistem refrigerasi udara dalam freezer. Kadang kala, manifold dapat mendeteksi kebocoran kulkas, tetapi kita mungkin tidak mengetahui dimana lokasi kebocoran tersebut berada. 

Memahami berbagai alat ukur listrik menjadi hal wajib yang harus dilakukan oleh pekerja yang berkaitan erat dengan hal ini. Lebih-lebih bila Anda merupakan bagian dari K3 perusahaan. Semua hal yang berkaitan dengan alat ukur listrik sampai dengan risiko kecelakaan kelistrikan, dapat diperoleh dari pelatihan K3 kelistrikan

Mutu Certification menyediakan layanan sertifikasi yang berkaitan dengan kelistrikan, sehingga perusahaan yang Anda miliki benar-benar sesuai dengan standard. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.