TARGET EKSPOR BERAS ORGANIK DIPATOK 100 RIBU TON HINGGA AKHIR TAHUN

[:id]Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (2/9) mengatakan, bahwa Indonesia baru saja mengekspor beras organik sebanyak 40 ton ke Belgia, dengan per kilo gram sekitar Rp 60-70 ribu. Sementara target ekspor beras organik hingga akhir tahun dipatok 100 ribu ton.

Beras organik yang diekspor ini berasal dari sejumlah sentra produksi beras yang sudah tersertifikasi, seperti Tasikmalaya di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, ungkap Amran.

Untuk mendukung program ekspor beras organik, pemerintah akan mengembangkan beberapa lahan pertanian. Pemerintah juga akan mengembangkan sentra produksi beras di luar Pulau Jawa demi mengejar target swasembada beras yang diamanatkan Presiden Joko Widodo.

“Kita berencana mengembangkan 100 ribu hektare (ha). Nanti lima tahun ke depan, kita targetkan 500 ribu ha. Ini merupakan potensi yang belum digarap pemerintah,” ungkapnya.

Saat ini ketersediaan beras dalam negeri sudah cukup, faktor cuaca mendukung membuat hasil panen melimpah.

Harga jual beras di tingkat pedagang grosir relatif turun. Contohnya di Pasar Cipinang, Jakarta, harga beras saat ini berkisar Rp7.000 sampai Rp7.500 per kg, turun dibandingkan dengan beberapa waktu lalu yang berkisar Rp8.500 sampai Rp8.700 per kg, menurut Amran lagi.

Beras sebagai salah satu produk organik yang beredar di Indonesia, dapat mencantumkan logo organik Indonesia setelah memperoleh sertifikat organik.

PT Mutuagung Lestari sebagai salah satu Lembaga Sertifikasi untuk produk organik siap membantu produsen produk organik, salah satunya beras organik untuk meraih Label “organik”. Sehingga target ekspor yang disampaikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman bisa tercapai.

Sumber :
Marketing Communication
PT.MUTUAGUNG LESTARI[:]