Inilah Cara Terbaik Mengatasi Limbah Anorganik yang Menumpuk

Mengenal Sampah Anorganik Beserta Jenis, Contoh, dan Pengolahan

Berdasarkan bentuk atau wujudnya, limbah dapat dikategorikan menjadi 3 jenis, yaitu limbah gas, limbah cair, serta limbah padat yang juga biasa disebut sebagai sampah. Limbah padat atau sampah terbagi lagi menjadi 2 kategori, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik merupakan jenis limbah padat yang berasal dari sisa organisme (makhluk hidup) atau bahan hayati, sehingga memiliki sifat yang mudah terurai secara alami. Sebaliknya, limbah padat anorganik tidak berasal dari unsur makhluk hidup.

Artinya, sampah jenis anorganik ini tidak bisa terurai oleh mikroorganisme secara alami. Untuk mengenali lebih lanjut terkait alternatif pengolahannya, kenali dulu definisi, jenis-jenis, serta apa saja contohnya di artikel berikut ini.

 

Apa Itu Sampah Anorganik?

Secara rinci, sampah atau limbah anorganik adalah jenis produk buangan atau zat sisa yang sulit atau tidak dapat diurai secara alami. Sampah ini umumnya terdiri dari bahan-bahan seperti plastik, logam, kaca, dan kertas.

Karena lebih sulit  terurai secara alami, jenis sampah ini membutuhkan waktu yang sangat lama agar bisa terurai atau terdegradasi. Bahkan, banyak di antaranya yang butuh waktu hingga beratus-ratus tahun.

Secara keseluruhan, sampah anorganik merupakan masalah lingkungan yang serius karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai, dapat mencemari lingkungan, serta berdampak negatif pada kesehatan manusia. Berikut rincian dampaknya:

  • Sampah ini dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Contohnya yakni pencemaran air, udara, dan tanah. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan kerusakan pada ekosistem.
  • Sampah anorganik yang tidak diolah dengan baik dapat menyebabkan pembuangan sumber daya yang tidak perlu. Bahan-bahan anorganik ini dapat digunakan kembali dalam proses daur ulang, namun jika tidak diolah dengan baik akan menjadi sampah yang menumpuk dan sulit diurai.
  • Pengolahan yang tidak baik dapat memicu perubahan iklim, seperti peningkatan suhu global akibat proses pembakaran atau akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya untuk lingkungan.

 

Jenis-jenis Sampah Organik dan Contohnya

Mengenal Sampah Anorganik Beserta Jenis, Contoh, dan Pengolahan

 

Berbeda dengan sampah atau limbah organik yang bisa dihasilkan secara alami dari lingkungan, kebanyakan limbah anorganik berasal dari aktivitas manusia. Contohnya dari proses industri atau sumber daya alam tak terbaharui seperti mineral, minyak bumi, dan lain sebagainya.

Adapun berdasarkan karakteristik atau sumbernya, jenis sampah ini bisa dibedakan lagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

1. Sampah Plastik

Ini adalah jenis sampah anorganik berbahan polimer sintetik yang dibuat dari minyak bumi atau gas alam. Plastik adalah material yang sulit terurai dan membutuhkan waktu ratusan tahun agar bisa terdegradasi.

Plastik juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti BPA dan ftalat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Beberapa contoh sampah plastik yaitu botol plastik, kantong plastik, botol kosmetik, serta wadah makanan dan minuman.

2. Sampah Logam

Logam adalah material yang biasanya memiliki karakter keras, dan terdiri dari unsur-unsur kimia seperti besi, tembaga, aluminium, seng, atau yang lainnya. Beberapa contoh sampah logam yaitu kaleng minuman, besi tua, potongan kawat, paku bekas, dan sejenisnya.

3. Sampah Kertas

Sampah kertas adalah jenis sampah anorganik yang terdiri dari kertas yang sudah tidak terpakai. Adapun kertas adalah bahan yang terbuat dari serat kayu atau tanaman lainnya.

Kertas dapat didaur ulang dan digunakan kembali, namun jika tidak diolah dengan baik, dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Contoh sampah kertas antara lain seperti kertas bekas, majalah, koran, kardus, dan lain sebagainya.

4. Sampah Kaca

Kaca adalah bahan anorganik yang terbuat dari silika atau pasir, dan memiliki sifat yang keras dan sulit untuk terurai. Beberapa contoh sampah kaca antara lain botol atau gelas minuman, kaca jendela, pecahan piring, dan masih banyak lagi.

5. Sampah Karet

Sampah karet adalah jenis sampah yang terdiri dari material karet, sumbernya bisa dari getah pohon karet maupun bahan sintetis. Beberapa contoh sampahnya antara lain ban bekas, sandal rusak, sepatu bekas, dan lain-lain.

6. Sampah Kain

Sampah kain adalah jenis sampah anorganik yang terdiri dari bahan kain yang tidak terpakai lagi atau rusak. Kain bisa terbuat dari serat alami maupun sintetik, namun sama-sama butuh waktu lama untuk terurai. Contoh sampahnya yaitu baju bekas, handuk rusak, hingga karpet bekas.

7. Sampah Karet

Sampah karet adalah jenis limbah anorganik yang terdiri dari bahan karet atau bahan karet sintetis. Karet sulit terurai dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Beberapa contoh sampah karet adalah ban bekas, sandal rusak, dan sepatu bekas.

8. Sampah Elektronik

Sampah elektronik adalah jenis limbah yang terdiri dari barang elektronik yang sudah rusak atau tidak terpakai lagi. Selain dikategorikan sebagai sampah anorganik, jenis sampah ini juga termasuk pada kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Hal ini karena barang elektronik mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang juga sulit diuraikan oleh lingkungan. Beberapa contoh sampah elektronik antara lain telepon genggam bekas, laptop bekas, televisi rusak, dan masih banyak lagi.

 

Alternatif Metode Pengolahan Limbah Padat Anorganik

Sampah-Anorganik-Beserta-Jenis,-Contoh,-dan-Pengolahan

Berbeda dengan sampah organik, sampah atau limbah padat anorganik membutuhkan proses pengolahan yang lebih rumit karena bahannya yang sulit terurai dan sulit didaur ulang. Namun, terdapat beberapa alternatif cara pengolahan yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Sanitary Landfill

Salah satu metode pengolahan sampah anorganik adalah menggunakan sanitary landfill atau TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Metode ini biasanya digunakan untuk sampah yang sudah tidak bisa didaur ulang atau diolah menjadi energi.

Sampah yang masuk ke dalam TPA akan diatur sedemikian rupa dan ditutup dengan tanah atau bahan lainnya untuk menghindari bau dan kontaminasi. Meskipun demikian, metode ini tidak sepenuhnya aman karena bahan-bahan kimia beracun yang terkandung dapat merusak tanah dan mencemari air tanah di sekitar TPA.

2. Insinerasi

Selain sanitary landfill, alternatif metode yang banyak diterapkan di negara maju adalah insinerasi (pembakaran sampah) di unit bernama insinerator. Metode ini umum digunakan untuk sampah yang sulit didaur ulang dan sulit diolah menjadi energi.

Melalui insinerator, sampah yang masuk akan dibakar dan diubah menjadi abu, gas, dan panas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi. Metode ini sangat efektif dalam mengurangi volume sampah, namun butuh perhatian khusus dalam mengelola gas buang dari sisa pembakarannya agar tidak mencemari udara.

3. Bioremediasi

Memang benar bahwa sampah anorganik sulit terurai dan tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme secara alami. Namun dengan teknologi bernama bioremediasi, sampah yang sulit diurai bisa diolah dengan bantuan mikroorganisme tertentu.

Metode ini biasanya digunakan untuk mengolah limbah organik, tetapi juga dapat digunakan untuk mengurangi toksisitas dan volume limbah anorganik tertentu. Mikroorganisme yang digunakan bisa berupa bakteri atau fungi yang sudah diteliti secara khusus.

Sampah atau limbah wajib dikelola sebagai langkah penting dalam menjamin keberlanjutan lingkungan atau sustainability, khususnya dalam ruang lingkup industri atau unit usaha. Hal ini juga termasuk aspek yang krusial dalam sistem manajemen lingkungan.

Mutu International berkomitmen untuk ikut berkontribusi mengelola keberlanjutan lingkungan di industri dan unit usaha lainnya melalui layanan sertifikasi, inspeksi, dan pengujian lingkungan, termasuk terkait pengolahan sampah anorganik.

Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.