K3 Menurut OHSAS dan WHO, Apa Perbedaan dan Definisinya?

Jelaskan Apa yang Dimaksud K3 Menurut OHSAS dan WHO

Sebagai dua standar yang menjadi acuan dunia internasional, definisi terkait apa yang dimaksud dengan K3 menurut OHSAS dan WHO sedikit berbeda meski maksudnya sama. Karena itu, penting bagi para pekerja untuk memahami perbedaan antara keduanya.

Sebab di antara berbagai organisasi dan lembaga yang memberikan pedoman dan standar untuk K3, OHSAS dan WHO sama-sama menjadi acuan bagi banyak negara di dunia. Dengan mengenali perbedaan definisi dan konsepnya, penerapan K3 bisa lebih maksimal.

 

Perbedaan antara OHSAS dan WHO

Sebelum mengetahui perbedaan definisi terkait K3 menurut OHSAS dan WHO, sebaiknya pahami dulu perbedaan antara OHSAS dan WHO. Pasalnya, OHSAS merupakan suatu standar internasional, sedangkan WHO adalah suatu lembaga atau organisasi internasional.

Sesuai namanya, OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment Series) merupakan standar internasional yang menetapkan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi organisasi yang ingin meningkatkan kinerja K3-nya.

OHSAS dirancang untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko K3 di tempat kerja. Selain itu, OHSAS juga membantu organisasi dalam memenuhi persyaratan hukum dan peraturan terkait K3.

Namun sejak 2018, OHSAS tidak lagi diperbarui dan digantikan oleh standar baru yaitu ISO 45001. Meskipun demikian, konsep terkait K3 menurut OHSAS masih tertuang dan diimplementasikan dalam standar dan sertifikasi ISO 45001 yang terbaru.

Sedangkan World Health Organization atau disingkat sebagai WHO adalah lembaga dunia yang berfokus pada kesehatan. Karena bidang K3 merupakan salah satu ruang lingkup dari dunia kesehatan, maka WHO juga turut terlibat dalam implementasi K3.

Baca juga: OHSAS 18001 Sistem Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan

Definisi K3 Menurut OHSAS dan WHO

K3 Menurut OHSAS dan WHO, Apa Perbedaan dan Definisinya?

Jadi, apa perbedaan antara definisi K3 menurut OHSAS dengan definisi menurut WHO? Untuk lebih memahami, berikut penjelasan secara lebih rinci:

1. K3 Menurut OHSAS

Sebagaimana penjelasan di atas, OHSAS (Occupational Health and Safety Assessment Series) adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen K3 di perusahaan, salah satunya standar OHSAS 18001:2007.

Menurut standar OHSAS 18001:2007, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan semua kondisi serta faktor yang bisa berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja seorang tenaga kerja maupun orang lain di tempat kerja, baik itu kontraktor, pemasok, pengunjung, maupun tamu.

2. K3 Menurut WHO

WHO adalah badan kesehatan dunia yang fokus pada kesehatan masyarakat dan kesehatan global, termasuk K3. Adapun pandangan terkait K3 menurut WHO sejalan dengan pendapat dari International Labour Organization (ILO) bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah hak asasi manusia yang harus dijamin dan dilindungi.

Sedangkan definisi K3 atau occupational health menurut WHO yaitu hal yang terkait mencakup semua aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dan berfokus pada pencegahan bahaya sebagai tujuan utama.

 

Perbedaan Pendekatan terhadap Implementasi K3 dari OHSAS dan WHO

Selain dari segi definisi, perbedaan antara konsep K3 menurut OHSAS dan WHO juga bisa dilihat dari pendekatan masing-masing lembaga dalam mengimplementasikan standarnya. Adapun rincian lengkapnya adalah sebagai berikut.

1. Pendekatan dalam Implementasi K3 menurut OHSAS

Pertama, OHSAS lebih terfokus pada standar dan sertifikasi K3 di tempat kerja. Dalam hal ini, OHSAS berfokus dalam membantu organisasi untuk memenuhi persyaratan hukum dan mengurangi risiko kecelakaan kerja dan penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan.

Artinya, organisasi dapat mengikuti standar OHSAS 18001 ataupun OHSAS 45001 untuk memastikan bahwa sistem manajemen K3 mereka memenuhi standar yang telah ditetapkan.

2. Pendekatan dalam Implementasi K3 menurut WHO

Di sisi lain, WHO sebagai organisasi kesehatan dunia lebih berfokus pada upaya promosi dan pemeliharaan kesehatan dan keselamatan kerja secara holistik atau menyeluruh sebagai satu kesatuan.

WHO menekankan bahwa kesehatan yang baik mencakup kesehatan fisik, mental, dan sosial dan bahwa tujuan utama K3 adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan dan kapasitas kerja karyawan. WHO juga menempatkan pentingnya mengembangkan budaya kerja yang mendukung kesehatan dan keselamatan kerja.

Selain perbedaan di atas, OHSAS juga diketahui lebih terfokus pada evaluasi dan pengukuran efektivitas sistem manajemen K3, termasuk dengan menggunakan audit dan sertifikasi. Sementara WHO lebih menekankan pada promosi dan edukasi tentang K3, serta pengembangan lingkungan kerja yang mendukung K3.

 

Integrasi antara K3 Menurut OHSAS dan WHO

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Meskipun ada perbedaan antara OHSAS dan WHO dalam pendekatan mereka terhadap K3 di tempat kerja, keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu memastikan kesehatan dan keselamatan kerja yang optimal bagi karyawan.

Karena itu, penting bagi organisasi untuk mempertimbangkan kedua pendekatan ini secara bersamaan dan mengintegrasikan elemen-elemen yang paling efektif dari masing-masing pendekatan untuk memastikan penerapan K3 yang terbaik di tempat kerja.

Integrasi ini dapat membantu organisasi untuk mencapai tingkat kesehatan dan keselamatan kerja yang tinggi, serta meningkatkan produktivitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan. Beberapa cara integrasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Menerapkan Standar OHSAS dan Pedoman WHO secara Bersamaan

Dengan menggabungkan standar internasional OHSAS dan pedoman WHO, perusahaan atau organisasi dapat memastikan bahwa sistem manajemen K3 mereka mencakup semua aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang relevan, serta memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku di bidang K3.

Pastikan pula bahwa semua karyawan memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan di tempat kerja dan berkomitmen untuk mematuhi standar serta prosedur keselamatan yang telah ditetapkan.

2. Menerapkan Program K3 secara Holistik

Program K3 yang holistik melibatkan semua aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang relevan, termasuk kesehatan mental dan fisik para pekerja, lingkungan kerja yang sehat dan aman, hingga pencegahan risiko dan bahaya.

Hal ini juga melibatkan penerapan standar keselamatan kerja yang ketat, pelatihan reguler kepada karyawan, dan pengembangan kebijakan yang memprioritaskan keselamatan dan kesehatan karyawan.

3. Mengikuti Sertifikasi Sistem Manajemen K3 (SMK3)

Sebenarnya, sejak 12 Maret 2018, OHSAS 18001 sudah diganti menjadi ISO 45001 tentang Sistem Manajemen K3 yang lebih komprehensif dan sudah mencakup seluruh dasar menurut OHSAS maupun WHO.

Karena itu, solusi untuk mengintegrasikan antara konsep OHSAS dan WHO dalam hal K3 adalah dengan mengikuti sertifikasi ISO 45001 tentang Sistem Manajemen K3 (SMK3) atau Occupational Health & Safety Management System.

ISO 45001 dikenal sebagai standar internasional pertama di dunia yang memberlakukan syarat atau pedoman untuk sistem manajemen K3. Dengan sertifikasi ini, perusahaan bisa memitigasi risiko sekaligus meningkatkan kinerjanya melalui lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.

Untuk memperolehnya, Anda bisa mengikuti penilaian audit dan sertifikasi terkait SMK3 pada lembaga sertifikasi yang sudah terakreditasi. Salah satunya yaitu Mutu International yang sudah melayani penilaian audit SMK3 sesuai PP Nomor 50 Tahun 2012.

Sejak tahun 2016, Mutu International telah ditunjuk sebagai Badan Audit resmi K3 dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Berdiri sejak 1990, Mutu Certification siap menjadi mitra bagi perusahaan Anda karena telah berpengalaman di bidangnya.

Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.