Penyerahan Sertifikat ISPO dan Dialog Interaktif Penguatan ISPO di Hotel Borobudur Jakarta

[:id]

Jakarta (3/8) – Bertempat di Hotel Borobudur, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menggelar penyerahan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 35 industri kelapa sawit yang telah melalui proses audit yang menyatakan bahwa industri kelapa sawit tersebut sudah sesuai dengan standar pengelolaan sawit berkelanjutan. Menko Perekonomian, Darmin Nasution, secara simbolis menyerahkan sertifikat ISPO kepada 9 lembaga sertifikasi ISPO.
Dalam sambutannya pada acara Penyerahan Sertifikat ISPO dan Dialog Interaktif Penguatan ISPO, Darmin menyatakan, semua perusahaan perkebunan sawit harus mengantongi sertifikat ISPO untuk meyakinkan negara-negara lain, produk minyak sawit mentah Indonesia sudah ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan.
“ISPO adalah standar yang kita sepakat untuk menjadikannya sebagai standar yang kredibel, dihormati, dan diterima secara internasional,” kata Darmin.

Kepala Sekretariat Komisi ISPO Hendrajat Natawidjaya menambahkan, ISPO merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memajukan industri kelapa sawit ke kancah internasional.

Dengan mensertifikasi ISPO, dunia internasional bisa melihat bahwa seluruh industri kelapa sawit nasional sudah melalui standar dan memperhatikan lingkungan.

Menurutnya, dengan sertifikasi ISPO, industri kelapa sawit diharapkan memiliki standar yang bisa berdaya saing di kancah global. Meski begitu, harus di akui ISPO masih standar nasional dan perlu diperkenalkan ke luar mengenai standar yang benar-benar menyesuaikan kebutuhan industri kelapa sawit global. Ini bentuk komitmen kepada dunia internasional, pada pasar global bahwa kita bangun kelapa sawit yang berkelanjutan‎.

Setelah dialog interaktif, dilanjutkan penyerahan sertifikat ISPO 35 perusahaan perkebunan kelapa sawit oleh Lembaga Sertifikasi ISPO. Salah satu lembaga sertifikasi yang menyerahkan yaitu PT. Mutuagung Lestari diwakili oleh Arifin Lambaga selaku Presiden Direktur memberikan sertifikat ISPO kepada 11 perusahaan perkebunan kelapa sawit, diantaranya yaitu PT. Mitra Inti Sejati Pantation, PT. Gunta Samba Jaya, PT. Anak Tasik, PT. Parna Agromas, PT. Rebinmas Jaya, PT. Manakara Unggul Widya, PT. Ricky Kuriniawan Kertapersada, PT. Bina Sawit Abadi Pratama, PT. Kresnaduta Agroindo, PT. Satyakisma Usaha, PT. Tapian Nadenggan (Kalimantan Tengah).

Dengan menyerahkan sertifikat kepada 11 perusahaan perkebunan kelapa sawit, maka PT. Mutuagung Lestari sebagai lembaga sertifikasi ISPO yang memberikan sertifikat terbanyak . Ini mengukuhkan bahwa PT. Mutuagung Lestari sebagai lembaga sertifikasi terdepan di perkelapasawitan dan terus berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik baik bagi kliennya.

 

Sumber :
Marketing Communication
PT.MUTUAGUNG LESTARI[:en]

Jakarta (3/8) – Bertempat di Hotel Borobudur, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan menggelar penyerahan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 35 industri kelapa sawit yang telah melalui proses audit yang menyatakan bahwa industri kelapa sawit tersebut sudah sesuai dengan standar pengelolaan sawit berkelanjutan. Menko Perekonomian, Darmin Nasution, secara simbolis menyerahkan sertifikat ISPO kepada 9 lembaga sertifikasi ISPO.
Dalam sambutannya pada acara Penyerahan Sertifikat ISPO dan Dialog Interaktif Penguatan ISPO, Darmin menyatakan, semua perusahaan perkebunan sawit harus mengantongi sertifikat ISPO untuk meyakinkan negara-negara lain, produk minyak sawit mentah Indonesia sudah ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan.
“ISPO adalah standar yang kita sepakat untuk menjadikannya sebagai standar yang kredibel, dihormati, dan diterima secara internasional,” kata Darmin.

Kepala Sekretariat Komisi ISPO Hendrajat Natawidjaya menambahkan, ISPO merupakan wujud komitmen pemerintah untuk memajukan industri kelapa sawit ke kancah internasional.

Dengan mensertifikasi ISPO, dunia internasional bisa melihat bahwa seluruh industri kelapa sawit nasional sudah melalui standar dan memperhatikan lingkungan.

Menurutnya, dengan sertifikasi ISPO, industri kelapa sawit diharapkan memiliki standar yang bisa berdaya saing di kancah global. Meski begitu, harus di akui ISPO masih standar nasional dan perlu diperkenalkan ke luar mengenai standar yang benar-benar menyesuaikan kebutuhan industri kelapa sawit global. Ini bentuk komitmen kepada dunia internasional, pada pasar global bahwa kita bangun kelapa sawit yang berkelanjutan‎.

Setelah dialog interaktif, dilanjutkan penyerahan sertifikat ISPO 35 perusahaan perkebunan kelapa sawit oleh Lembaga Sertifikasi ISPO. Salah satu lembaga sertifikasi yang menyerahkan yaitu PT. Mutuagung Lestari diwakili oleh Arifin Lambaga selaku Presiden Direktur memberikan sertifikat ISPO kepada 11 perusahaan perkebunan kelapa sawit, diantaranya yaitu PT. Mitra Inti Sejati Pantation, PT. Gunta Samba Jaya, PT. Anak Tasik, PT. Parna Agromas, PT. Rebinmas Jaya, PT. Manakara Unggul Widya, PT. Ricky Kuriniawan Kertapersada, PT. Bina Sawit Abadi Pratama, PT. Kresnaduta Agroindo, PT. Satyakisma Usaha, PT. Tapian Nadenggan (Kalimantan Tengah).

Dengan menyerahkan sertifikat kepada 11 perusahaan perkebunan kelapa sawit, maka PT. Mutuagung Lestari sebagai lembaga sertifikasi ISPO yang memberikan sertifikat terbanyak . Ini mengukuhkan bahwa PT. Mutuagung Lestari sebagai lembaga sertifikasi terdepan di perkelapasawitan dan terus berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan pelayanan terbaik baik bagi kliennya.

Sumber :
Marketing Communication
PT.MUTUAGUNG LESTARI[:]