Sejarah Tanah Gambut Jenis, Manfaatnya, dan Persebarannya

Sejarah Tanah Gambut Jenis, Manfaatnya, dan Persebarannya

Terkenal sebagai jenis tanah dengan kandungan bahan organik yang tinggi, tanah gambut menjadi lahan yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Lahan ini menjadi sumber energi sebab sumber susunan tanahnya yang merupakan akumulasi material organik.

Lahan gambut, atau bisa disebut sebagai lahan basah, menutupi hingga 3% permukaan bumi. Banyak sekali cara untuk mengelola dan memelihara lahan basah, contohnya untuk kegiatan pertanian hingga kehutanan. Sebelum membahas lebih jauh tentang manfaat lahan basah, mari simak terlebih dahulu jenis-jenisnya berikut ini!

 

Jenis Tanah Gambut 

Tahukah Anda bahwa lahan basah mengikuti faktor lingkungan tanah lahan tersebut berada? Itulah mengapa cukup banyak jenis lahan basah jenis ini di Indonesia, sebab setiap lingkungan memiliki kondisi yang berbeda-beda.

  • Menurut Kedalaman Tanah

Terdapat empat jenis gambut bila dilihat dari ketebalan atau kedalaman tanahnya. Berikut adalah poin-poin dan penjelasannya:

  • Dangkal

Jenis paling dangkal memiliki ketebalan dari 50 sentimeter hingga 100 sentimeter. Proses pembentukan lahan dangkal ini relatif singkat, yaitu mulai dari 1 sampai dengan 5 tahun pembentukan.

  • Sedang

Jenis kedua adalah lahan sedang yang ketebalannya berkisar dari 100 sentimeter sampai dengan 200 sentimeter. Waktu pembentukan tanah dengan kedalaman sedang adalah 5 sampai 10 tahun.

Lahan yang sedang memiliki tingkat karbon lebih tinggi daripada lahan paling dangkal.

  • Dalam

Kemudian, terdapat lahan dengan ketebalan 200 sentimeter sampai dengan 300 sentimeter yang termasuk kategori lahan dalam. Proses pembentukan lahan dengan kedalaman tersebut mencapai hingga 10 tahun atau lebih.

  • Sangat Dalam

Untuk lahan paling dalam, ketebalannya harus melebihi 300 sentimeter. Tentu saja semakin dalam akan semakin lama lahan terbentuk, yang mana mencapai di atas atau setara dengan 50 tahun.

Tingkat karbon lahan jenis ini sangat tinggi, jadi cukup berbahaya apabila dikeringkan sebab dapat melepas emisi yang mengancam kestabilan iklim dan lingkungan.

  • Menurut Tingkat Penguraian dan Volume

Terdapat tiga macam tanah gambut jika melihat tingkat dekomposisi atau penguraiannya. Berikut adalah poin-poin dan penjelasannya:

  • Fibrik 

Jenis lahan ini memiliki tingkat kematangan yang paling rendah, jadi kandungan serabut melebihi 66%. Lalu, berat isi tanah kurang dari 0,1 gram/cm3. 

Untuk kandungan airnya di atas 850%, dengan warna tanah cokelat kekuningan hingga cokelat kemerahan.

  • Hemik

Jenis ini termasuk gambut transisi yang berwarna cokelat kelabu hingga cokelat merah kelam. Serabutnya ada 33% sampai 66%, dengan berat isi dari 0,1 g/cm3 hingga 0,19 g/cm3. 

  • Saprik

Jenis saprik menjadi jenis paling matang dengan kandungan serabut kurang dari 33%. Kemudian, berat isi jenis ini melebihi 0,2 g/cm3. Adapun kandungan airnya kurang dari 450% serta berwarna kehitaman.

  • Menurut Proses Pembentukan

Ada tiga kategori berdasarkan proses pembentukannya. Apa saja itu? Ketahui melalui poin-poin dan penjelasan berikut:

  • Ombrogen

Jenis ini mendapatkan pengaruh curah hujan dan bisa Anda temukan dengan mudah. Lapisan lahan cukup tebal dengan ketebalan 20 meter, yang mana lebih tinggi dibandingkan permukaan sungai sekitar.

Ombrogen juga memiliki unsur hara yang cukup terbatas dan berasal dari air hujan. Tingkat keasaman lahan jenis ini pun tinggi, yang berasal dari keluarnya sungai di wilayah ombrogen dengan pH 3,0 sampai 4,5. 

  • Topogen

Selain ombrogen, terdapat topogen yang pembentukan lahannya terpengaruh oleh topografi di lingkungan tersebut. Biasanya, terdapat sumbatan drainase pada tanah berbentuk cekung yang terletak di pegunungan maupun pedalaman.

Kedalaman lahan hanya mencapai 4 meter, dengan tingkat keasaman air tidak setinggi ombrogen. Kandungan unsur hara lebih tinggi daripada ombrogen, sehingga cenderung lebih subur.

Kandungan zat hara berasal dari lapisan tanah mengandung mineral yang berada di sungai maupun air hujan.

  • Pegunungan 

Jenis yang satu ini mendapatkan pengaruh dari gunung maupun bukit. Lahan jenis pegunungan relatif lebih subur dari topogen maupun ombrogen.

  • Menurut Lingkungan Tempat Pembentukan

Jenis lahan basah ada empat bila dikategorikan menurut tempat pembentukan lahannya, yaitu sebagai berikut:

  • Cekungan atau Basin Peat

Pertama adalah basin peat yang berada di area cekungan seperti lembah sungai maupun rawa belakang.

  • Sungai atau River Peat

Kedua, ada lahan river peat dengan lingkungan pembentukan sepanjang sungai yang memasuki area lembah kurang 1 kilometer. Sebutan lain untuk jenis ini adalah gambut pedalaman.

Anda bisa menemukannya di Kalimantan Tengah, yang mana contohnya adalah Sungai Barito, Sungai Mantangai, serta Sungai Kapuas.

  • Dataran Tinggi atau Highland Peat

Ketiga, ada highland peat yang merupakan jenis lahan dengan tempat pembentukan di punggung bukit serta pegunungan. Contoh nyatanya adalah Pegunungan Tigi di Papua serta Pegunungan Dieng di Jawa Tengah.

  • Pantai atau Coastal Peat

Terakhir adalah coastal peat, yang tempat terbentuknya berada di sepanjang pantai atau wilayah pesisir.

  • Menurut Posisi Pembentukan

Terdapat tiga jenis gambut menurut posisi pembentukannya. Di bawah ini merupakan penjelasan masing-masing jenis tersebut:

  • Pedalaman 

Jenis ini terbentuk serta terletak di wilayah tanpa dipengaruhi oleh pasang surut dari air laut.

  • Pantai 

Posisi pembentukan merupakan pesisir pantai, sehingga dipengaruhi oleh mineral dari air laut.

  • Transisi 

Posisi lahan di antara pedalaman maupun pantai, sehingga seperti transisi, yang memberikan pengaruh dari pasang surut oleh air laut secara tidak langsung.

  • Menurut Tingkat Kesuburan

Bila dilihat dari kesuburannya, tanah gambut dapat dikategorikan menjadi 3 jenis seperti berikut ini:

  • Eutrofik 

Jenis lahan ini memiliki kandungan mineral, basa, dan unsur hara yang cukup banyak. Jadi, kesuburan lahan jenis ini termasuk yang tertinggi. 

Ciri lahannya adalah ketebalan yang tipis, serta mendapatkan kandungan dari air sungai serta laut.

  • Mesotrofik 

Selanjutnya, terdapat lahan mesotrofik dengan kesuburan sedang sebab kandungan mineral dan basa di jenis lahan ini lebih sedikit dari lahan jenis eutrofik.

  • Oligotrofik 

Adapun jenis lahan paling gersang atau paling tidak subur menurut kategori gambut adalah lahan oligotrofik. Kandungan mineral maupun basa cukup sedikit, dengan ciri tanah tebal serta tidak dekat dengan sungai maupun laut.

 

Manfaat Tanah Gambut 

Lahan Gambut: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Ciri

Cukup banyak kegiatan yang bisa Anda lakukan untuk memanfaatkan lahan basah jenis ini. Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Sumber Air

Memiliki daya serap air cukup tinggi, lahan ini akan menjadi sumber air bagi lingkungan sekitar. Terutama ketika musim hujan, maka tanah akan meresap dan menampung air hujan dalam volume yang banyak dan cukup cepat.

  • Penjaga Lingkungan dari Pemanasan Global

Selanjutnya, lahan basah jenis ini dapat membantu lingkungan sekitar dalam mengurangi pemanasan global dengan cara menyerap metana dan karbon.

Adapun karbon maupun metana merupakan jenis gas berbahaya, yang jika dilepas ke udara akan mengancam kestabilan lingkungan. 

Itulah mengapa, lahan gambut perlu dijaga agar tidak dibakar sembarangan karena akan menghasilkan polusi dan berdampak buruk bagi kesehatan.

  • Area Peternakan 

Hewan ternak bisa dipelihara di lahan ini sebab mereka tidak memerlukan unsur hara seperti tumbuhan. Adapun hewan yang bisa dibudidayakan adalah sapi hingga unggas.

  • Media untuk Menanam Tanaman Semusim

Untuk area tanah gambut yang dangkal serta subur, Anda bisa membudidayakan tanaman satu musim, contohnya kacang-kacangan, ubi kayu, kedelai, jagung, hingga padi. Pemilihan tipe lahan juga penting agar meminimalisir dampak lingkungan.

  • Sumber Energi bagi Lingkungan Sekitar

Anda bisa mengeringkan gambut agar dapat diubah menjadi bahan pembuatan briket atau bata. Selain itu, tanah lunak yang berkualitas dapat Anda manfaatkan sebagai sumber tenaga listrik untuk wilayah tanpa jangkauan listrik.

  • Pencegah Lingkungan dari Dampak Banjir 

Kemampuan daya serap yang tinggi menjadikan tanah jenis ini dapat menampung air hingga 850% dari bobot keringnya. Lalu, untuk tanah yang telah mengalami penguraian kemampuannya berbeda lagi. Daya tahan air menjadi dua sampai enam kali lipat dari berat keringnya. 

 

Persebaran Tanah Gambut 

Tanah subur satu ini memiliki wilayah persebaran yang bervariasi. Berikut adalah wilayah-wilayah tersebut:

  • Persebaran di Indonesia

Mengikuti pernyataan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki lahan basah terluas. 

  • Sumatera Selatan

Luas tanah lunak di provinsi Sumatera Selatan adalah 1,7 juta hektare.

  • Sumatera Utara

Luas tanah lunak di provinsi Sumatera Utara adalah 0,6 juta hektare.

  • Kalimantan Barat

Luas tanah lunak di provinsi Kalimantan Barat adalah 1,8 juta hektare. 

  • Kalimantan Timur

Luas tanah lunak di provinsi Kalimantan Timur yaitu 0,9 juta hektare.

  • Kalimantan Tengah

Luas tanah lunak di provinsi Kalimantan Tengah yaitu 2,7 juta hektare.

  • Kalimantan Utara

Luas tanah lunak di provinsi Kalimantan Utara adalah 0,6 juta hektare.

  • Kalimantan Selatan

Luas tanah lunak di provinsi Kalimantan Selatan adalah 0,6 juta hektare.

  • Riau

Luas tanah lunak di provinsi Riau yakni 2,2 juta hektare.

  • Papua 

Luas tanah gambut di provinsi Papua adalah yang paling luas di Indonesia, yaitu 6,3 juta hektare.

  • Papua Barat

Untuk luas tanah lunak di provinsi Papua Barat adalah 1,3 juta hektare.

  • Persebaran di Dunia

Jika di Indonesia ada Papua dengan wilayah gambut terluas di Indonesia, maka di luar negeri terdapat negara seperti Rusia yang memiliki 3,83 juta hektare lahan. 

Namun, sayangnya terdapat pengalihan fungsi lahan secara massal dan besar sehingga saat ini jumlah lahan basah di Rusia tidak sebanyak itu lagi.

Kemudian, terdapat beberapa negara di Eropa, seperti Finlandia serta Belarusia, yang turut memiliki lahan basah cukup luas. Sayangnya, lahan basah tersebut memiliki nasib yang sama dengan di Rusia.

Sebanyak 33% lahan telah dikonversi ke fungsi lain yang berlangsung sejak 1990 hingga 2008.

Lalu, terdapat Asia yang mengalami kenaikan luas lahan menjadi 7,8 hektare. Khususnya Asia Tenggara dengan jumlah lahan gambut tropis sebanyak 60%, yang mana menutupi 12% daratan negara tersebut.

Itulah tanah gambut beserta jenis, manfaat, serta persebarannya yang dapat menambah wawasan Anda. Jenis lahan basah satu ini memang memiliki banyak informasi untuk digali, khususnya mengenai manfaat lahan yang dapat dijadikan kegiatan ekonomi seperti peternakan hingga industri.

Selain fungsi tersebut, Anda juga perlu mengingat manfaat lahan sebagai alat penyerapan karbon dan metana yang krusial bagi kestabilan lingkungan. Itulah mengapa, perlu praktik keberlanjutan atau sustainability bagi Anda yang ingin mengelola jenis lahan tersebut.

Wujudkan dengan Sertifikasi Industri Hijau di MUTU International, yang menjamin kegiatan perekonomian dilaksanakan secara sadar lingkungan.

PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.

MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).

Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter, Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.