Ikuti Cara Ini untuk Memilih dan Menanam Bibit Sawit

Ikuti Cara Ini untuk Memilih dan Menanam Bibit Sawit

Kelapa sawit merupakan komoditas yang banyak dibudidayakan di Indonesia, bahkan menjadi sumber devisa yang besar bagi negara untuk sektor non-migas. Tentu saja, ada berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam hal tersebut, misalnya terkait bibit sawit.

Untuk bisa membudidayakan kelapa sawit dengan baik dan mencapai hasil yang optimal, maka perlu melakukan pemilihan bibit atau benih yang terbaik dan paling tepat. Selanjutnya, proses penanaman dan perawatan sawit juga perlu diperhatikan dengan baik.

Bagi setiap orang yang berkecimpung di dunia budidaya sawit, hal ini penting untuk menjadi perhatian.

Baca juga: Inilah Pupuk Sawit yang Tepat untuk Pemupukan

 

Cara Memilih Bibit Sawit

Indonesia merupakan salah satu negara yang beriklim tropis, sehingga terbilang sangat cocok dan strategis untuk menanam kelapa sawit. Berbagai daerah di Nusantara pun terkenal sebagai daerah yang membudidayakan kelapa sawit.

Meski demikian, ketika akan membudidayakan sawit, pemilihan bibit yang akan ditanam perlu menjadi perhatian. Hal ini tidak bisa dilakukan secara asal-asalan, karena bisa berdampak buruk bagi perkembangan budidaya nantinya.

Bibit yang dipilih, akan menjadi langkah awal untuk menentukan kualitas dari buah sawit. Berikut merupakan cara untuk memilih bibit sawit supaya hasil budidaya bisa maksimal, pastikan Anda mengetahui dan menerapkannya.

Perhatikan dan Pastikan Kesehatan Bibit

Ketika akan menanam apapun, maka hal penting yang sangat perlu diperhatikan yaitu tentang kesehatan bibit. Hal ini tentunya juga berlaku dalam memilih bibit kelapa sawit.

Pilihlah bibit yang terlihat sehat secara fisik, sehingga Anda akan lebih yakin bibit tersebut dapat bertumbuh dengan baik.

Pastikan tidak ada akar yang keluar dari plastik polybag, bagian akarnya masih utuh dan tampak sehat, tidak terdapat tanda dari hama atau serangga, serta tidak ada daun yang terbelah atau berwarna kuning kecoklatan.

Jika terdapat salah satu dari tanda di atas, maka Anda akan lebih sulit untuk membuatnya bertumbuh dengan baik dan sehat.

Mengembalikan kondisinya untuk menjadi sehat merupakan hal yang cukup sulit, maka sebaiknya pilih saja yang sudah sehat sejak awal. Dengan memilih bibit sawit terbaik, maka berbagai proses selanjutnya akan menjadi semakin mudah.

Lihat dari Bentuknya, Pastikan Sesuai Standar Bibit yang Baik

Ketika akan memilih dan menanam, maka sebaiknya Anda mengetahui standar dari bibit yang baik.

Ciri-ciri dari bibit sawit yang baik yaitu memiliki bentuk biji yang bulat atau lonjong, tidak terdapat cekungan, serta ukurannya proporsional. Maksud dari proporsional yaitu ukuran bijinya tidak terlalu kecil maupun terlalu besar.

Jika melihat dari batangnya, maka sebaiknya memilih bibit yang batangnya pendek namun memiliki radikula akar yang panjang. Hal lain yang menjadi ciri  yaitu bibit tidak memiliki tempurung berserat ataupun licin.

Pastikan Legalitas dari Bibit yang Akan Ditanam

Hal ketiga yang penting untuk Anda perhatikan ketika memilih bibit sawit yaitu tentang legalitasnya. Bibit yang legal atau resmi berasal dari jenis varietas yang unggul dan terjamin kualitasnya.

Berbagai proses seleksi telah dilalui  dalam pemilihan genetik dan perkecambahan, untuk memilih varietas berkualitas. Proses tersebut dilakukan secara ketat oleh pemerintah, sehingga Anda bisa percaya dengan hasil dan kualitas tersebut.

Lalu sebaliknya, jika Anda memilih jenis bibit yang tidak legal atau tidak resmi, maka tidak ada jaminan atas hal-hal tersebut. Anda tidak bisa memastikan berbagai aspeknya, misalnya kualitas, genetika, dan perkecambahan.

Dengan bibit yang tidak resmi, maka akan semakin sulit untuk membudidayakan kelapa sawit.

 

Cara Penyemaian Bibit Sawit

Ikuti Cara Ini untuk Memilih dan Menanam Bibit Sawit

Selain membeli bibit kelapa sawit yang sudah siap tanam, Anda juga bisa melakukan pembibitan sawit dengan berbagai langkah dan perawatan yang tepat.

Jika akan melakukan pembibitan, maka proses penyemaian bibit perlu menjadi perhatian bagi Anda. Berikut adalah cara penyemaian bibit kelapa sawit yang bisa Anda ikuti langkah-langkahnya.

Siapkan Polybag

Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu menyiapkan media tanamnya. Isilah polybag dengan ukuran 15 x 23 centimeter atau 12 x 35 centimeter dengan tanah yang sudah diayak. Isi sebanyak 1,5 kilogram sampai 2,5 kilogram.

Masukkan Bibit

Jika media tanah sudah siap, maka Anda bisa memasukkan bibit sawit. Masukkan ke dalam polybag, tanamlah dengan kedalaman kurang-lebih 2 centimeter.

Pastikan Tanah Selalu Lembab

Hal penting yang harus Anda pastikan yaitu tingkat kelembaban tanah, pastikan tanah di dalam polybag tetap lembab. Dengan begitu, bibit kelapa sawit dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik.

Namun, perlu diperhatikan juga bahwa jangan sampai tanah menjadi terlalu lembab. Hal tersebut juga dapat berdampak kurang baik untuk bibit sawit yang sedang disemai.

Simpan dan Rawat Polybag

Selanjutnya, Anda perlu menyimpan dan merawat polybag tersebut. Simpan selama 2 sampai 4 bulan di bedengan dengan diameter 120 centimeter.

Kecambah Akan Mulai Tumbuh

Setelah disimpan dan dirawat dengan baik, maka kecambah akan mulai tumbuh. Biasanya, akan muncul sebanyak empat sampai lima helai daun. Jika sudah sampai pada tahap ini, maka proses pembibitan sawit sudah bisa terlihat hasilnya.

Pindahkan Bibit

Langkah selanjutnya, pindahkan bibit ke polybag dengan ukuran 40 x 50 centimeter dan ketebalan 1,11 milimeter. Isi dengan tanah sebanyak 15 sampai 30 kilogram, pastikan tanah sudah diayak.

Sebelum memindahkan bibit, siram tanah tersebut dengan memakai 0,5 tutup botol POC NASA, atau bisa dengan perhitungan 5 mililiter per 1 liter air.

Atur Posisi Polybag

Aturlah polybag yang baru ke posisi segitiga sama sisi, berikan jarak 90 x 90 centimeter untuk setiap polybag.

 

Pemeliharaan Bibit SawitMemahami Urutan Pemupukan Kelapa Sawit Agar Cepat Berbuah

Dalam proses pembibitan, tentu saja dibutuhkan langkah-langkah pemeliharaan supaya bibit bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik. Berikut merupakan hal-hal yang sebaiknya Anda perhatikan dan lakukan dalam proses pembibitan tersebut.

Penyiraman

Hal pertama yang tentunya sangat penting yaitu penyiraman bibit, lakukan sebanyak dua kali dalam sehari. Anda bisa menyiram pada pagi dan sore hari, pastikan hal ini dilakukan secara rutin dan tidak terlewatkan.

Dengan penyiraman yang terkontrol, maka kebutuhan asupan air dari bibit sawit dapat terpenuhi dengan baik.

Penyiangan

Selanjutnya, hal yang perlu Anda ketahui yaitu ada kemungkinan munculnya gulma pada bibit sawit yang telah disemai. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dan penyiangan secara rutin.

Anda bisa melakukan penyiangan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam jangka waktu sebulan. Namun, hal ini dapat lebih disesuaikan dengan keadaan dari gulma, intensitasnya bisa bertambah jika ternyata gulma juga berkembang dengan lebih banyak.

Penyulaman

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan, ketika bibit sudah berumur 4 sampai 9 bulan, maka perlu dilakukan penyulaman.

Pemupukan

Selanjutnya, tentang pemupukan bibit kelapa sawit, maka ada cara yang perlu diperhatikan sesuai dengan fase pembibitannya, berikut merupakan penjelasan lebih rincinya:

  • Pupuk NPK 15-15-6-4

Untuk pupuk jenis ini, digunakan dari minggu kedua sampai minggu ke-12, dengan rincian:

  • Minggu ke-2 dan ke-3, sebanyak 2 gram
  • Minggu ke-4 dan ke-5, sebanyak 4 gram
  • Minggu ke-6 dan ke-8, sebanyak 6 gram
  • Terakhir, untuk minggu ke-10 dan 12, berikan sebanyak 8 gram
  • Pupuk NPK 12-12-17-2

Selanjutnya, untuk pupuk jenis NPK 12-12-17-2, maka penggunaannya sebagai berikut:

  • Minggu ke-14, 15, 16, serta 20, diberikan sebanyak 8 gram
  • Minggu ke-22, 24, serta 26, diberikan sebanyak 12 gram
  • Minggu ke-30, 32, 34, serta 36, diberikan sebanyak 17 gram
  • Minggu ke-38 dan ke-40, diberikan sebanyak 20 gram
  • Pupuk NPK 12-12-17-2

Untuk pupuk selanjutnya yaitu jenis NPK 12-12-17-2, dengan rincian pemakaian sebagai berikut:

  • Minggu ke-19 dan ke-21, yaitu sebanyak 4 gram
  • Minggu ke-23 dan ke-25, yaitu sebanyak 6 gram
  • Minggu ke-27, 29, serta 31, sebanyak 8 gram
  • POC NASA

Selanjutnya, ada POC NASA yang perlu diberikan mulai minggu pertama sampai minggu ke-40. 

Dosisnya yaitu 1-2 cc setiap 1 liter air untuk masing-masing bibitnya. Anda bisa menyemprotkannya setiap satu sampai dua minggu sekali.

Penggunaan pupuk tersebut perlu diperhatikan dengan baik, karena memiliki dampak yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan dari bibit kelapa sawit.

Baca juga: Memahami Urutan Pemupukan Kelapa Sawit Agar Cepat Berbuah

 

Teknik Penanaman yang Tepat

Setelah berbagai hal tentang pembibitan, maka hal selanjutnya yang sebaiknya Anda pahami yaitu tentang teknik penanaman yang tepat. Perhatikan penjelasan berikut ini untuk informasi lebih lengkap untuk menanam kelapa sawit.

Menentukan Pola Tanaman

Untuk tanaman kelapa sawit, maka pola tanaman yang baik yaitu tumpang sari atau yang disebut juga dengan monokultur. Berikut merupakan langkah untuk membuat lubang tanam dalam pola tumpang sari:

  1. Pisahkan antara tanah galian yang berada di bagian atas setebal 20 centimeter dengan tanah galian yang berada di bawahnya.
  2. Buat lubang tanam dengan ukuran 50 x 40 centimeter, dengan kedalaman yaitu 40 centimeter.
  3. Berikan jarak antar tanaman sawit sebanyak 9 x 9 x 9 meter
  4. Ketika akan menanam di kebun sawit dengan area bukit, maka Anda perlu membuat teras yang melingkari bukit. Ambillah jarak sebanyak 1,5 meter jika dari sisi bukit.

Cara Menanam Kelapa Sawit

Setelah menentukan pola tanaman, selanjutnya Anda bisa mulai menanamnya. Jika bicara soal waktu terbaik untuk menanam, maka jawabannya adalah musim hujan.

  • Lepaskan Polybag

Anda bisa melepaskan polybag yang telah berisi bibit sawit. Perhatikan dengan baik, jangan sampai gumpalan dari tanah yang ada di sana rusak. Hal tersebut bisa berdampak pada kerusakan dari perakaran bibit.

  • Masukkan Bibit

Selanjutnya, Anda bisa memasukkan bibit ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan sebelumnya.

  • Berikan Natural Glio

Berikan Natural Glio di berbagai area sekitar akar tanaman sawit. Natural Glio tersebut merupakan yang sudah difermentasi dengan memakai pupuk kandang dalam jangka waktu sekitar seminggu.

  • Timbun Tanah

Langkah berikutnya, timbun tanah galian untuk bagian atas. Pastikan tanah tertimbun dengan baik sehingga tanaman juga bisa berkembang optimal.

  • Siramkan POC NASA

Jika proses penanaman sudah selesai, maka Anda bisa menyiramkan POC NASA. Siram dengan merata, pakailah dosis 5 sampai 10 mililiter untuk 1 liter air setiap pohonnya.

Itulah berbagai penjelasan tentang pemilihan bibit sawit, cara pembibitan, serta teknik menanam yang baik. Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka proses budidaya sawit dapat berjalan dengan lebih terkontrol dan hasil panennya bisa optimal.

Namun, perlu diperhatikan berbagai perawatan lanjutan dalam proses budidaya sawit. Ada berbagai hal yang perlu diperhatikan, pastikan semua prosesnya dilakukan dengan baik dan sesuai standar.

Lalu, selain mengetahui informasi tentang bibit sawit, menjadi penting juga bagi Anda untuk melakukan sertifikasi ISPO yang wajib bagi usaha sawit di Indonesia. Dalam hal ini, lembaga sertifikasi MUTU International dapat membantu Anda untuk menjalani berbagai proses sertifikasi tersebut.

PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.

MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).

Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter, Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.