Mengembangkan Tanaman Pangan Melalui Replanting

Besarnya potensi tanaman tumpang sari antara tanaman kelapa sawit dengan tanaman pangan seperti padi dan jagung, petani tetap mendapatkan pendapatan dari hasil tumpang sari sehingga tidak harus menunggu hingga minimal 3,5 tahun.

Seperti yang diketahui taman pangan seperti padi dan jagung setidaknya dalam setahun dapat dipanen sebanyak 2-3 kali.

Jadi sambil menunggu tanaman sawit berbuah, petani masih tetap bisa menghidupi keluarganya melalui tanaman tumpang sari.

Penggunaan benih kelapa sawit bersertifikat terdapat di Kabupaten Solok Selatan sebesar 5.000 batang, Kabupaten Sijunjung sebesar 6.125 batang dan untuk intensifikasi benih kelapa sawit dilakukan di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 2.000 batang hal ini dilakukan guna mengembalikan produktivitas perkebunan masyarakat.

Salah satunya manfaat dalam melakukan tumpang sari adalah pada saat melakukan peremajaan pada kelapa sawit dapat disisipkan dengan tanaman jagung. Tetapi, perlu diingat bahwa tanaman jagung hanya dapat dilakukan selagi menunggu sampai tanaman kelapa sawit usia 3,5 tahun atau tanaman kelapa sawit berbuah, Setelah tanaman sawit memasuki TM 1 maka pola tumpang sari tanaman-jagung akan berubah menjadi pola integrasi sawit-sapi, dengan melakukan perubahan tersebut dapat memperkecil biaya pemupukan untuk tanaman kelapa sawit itu sendiri dan menambah pendapatan untuk petani sawit.

Sumber :
Marketing Communication
PT.MUTUAGUNG LESTARI