China Borong CPO RI, Nilainya Rp 40 T

Jakarta – Pengusaha Indonesia dengan China telah menandatangani kontrak untuk membeli produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya. Nilai ekspor CPO yang diteken tersebut mencapai US$ 2,6 miliar setara Rp 40,3 triliun (kurs Rp 15.500).
Nota kesepahaman kerja sama perdagangan ditandatangani oleh China Chamber of Commerce for Import and Export for Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA) dengan empat Asosiasi produk kelapa sawit Indonesia dan turunannya.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas sebelumnya mengatakan bahwa agenda penandatanganan kontrak dagang yang dilakukan di Kementerian Perdagangan meneken pembelian 1 juta ton produk CPO. Di mana angka itu telah direncanakan sebelumnya saat pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden China Xi Jinping.

“Acara tandatangan ini merupakan tindak lanjut pertemuan bilateral antara kedua negara pada akhir Juli lalu atas komitmen RRT membeli 1 juta produk CPO,” jelasnya di kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (11/11/2022).

Namun, tak lama berselang Kementerian Perdagangan melaporkan bahwa kesepakatan dagang yang telah dilakukan menekan kontrak pembelian 2,5 juta ton dengan nilai transaksi US$ 2,6 miliar.

Transaksi itu dilakukan dalam penandatanganan 16 kontrak dagang oleh 9 pelaku usaha Indonesia dengan 13 buyers Tiongkok binaan China Chamber of Commerce for Import and Export for Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA).

Zulhas juga menyampaikan permintaan agar bisa mempermudah produk Indonesia lainnya untuk masuk ke pasar China. Dengan begitu, diharapkan juga kerja sama kedua negara bisa terus menguntungkan.

“Saya berharap penandatanganan ini segera dapat diwujudkan dalam bentuk nyata untuk meningkatkan ekspor produk CPO dan turunannya serta produk perikanan Indonesia ke Tiongkok,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Adapun empat asosiasi yang melakukan kontrak dagang di antaranya, Asosiasi produk kelapa sawit dan turunannya terdiri dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Gabungan Minyak Nabati Indonesia (GIMMI), Asosiasi Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN).

Sebagai informasi, pada Januari hingga Agustus 2022 ekspor produk kelapa sawit dan turunannya Indonesia ke Tiongkok mencapai US$ 3,6 miliar. Berdasarkan data Badan Pusat statistik yang diolah Kementerian Perdagangan, volume ekspor produk kelapa sawit dan turunannya dari Indonesia ke Tiongkok pada 2021 mencapai 6,6 juta ton.

Nilai itu meningkat 14,17% dari tahun sebelumnya. Pada 2021 nilai ekspor produk kelapa sawit Indonesia ke Tiongkok mencapai U$ 6,06 miliar, melonjak 82,87% dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan meningkatnya harga komoditas CPO dunia dalam setahun terakhir.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri dan Deputi Perdagangan Internasional Tiongkok Wang Shouwen, mengatakan mengakui bahwa Indonesia sudah menjadi sumber minyak kelapa sawit untuk China selama 7 tahun berturut-turut. Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral, baik untuk impor CPO dan lainnya.

“Kami akan terus memperluas produk pertanian unggul dari Indonesia ke dalam pasar dan perbanyak impor dari Indonesia. Kami juga berharap Indonesia menjaga kestabilan kebijakan perdagangan dan mendorong perdagangan serangkaian produk pertanian seperti minyak kelapa sawit dan lain-lain,” tuturnya.

Rencana Ekpos 1 Juta Ton CPO
Sebelumnya mengenai pembelian 1 juta ton CPO oleh China telah dibahas dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Perdana Menteri Li Keqiang di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa sore (26/7/2022).
Dalam pertemuan tersebut pihak China menyampaikan komitmen untuk menambah impor CPO (Crude Palm Oil/minyak sawit) 1 juta ton dari Indonesia. Selain itu, China juga prioritaskan impor produk pertanian dari Indonesia. Kedua pemimpin juga bahas kerja sama pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.

Hal ini juga diamini oleh Mendag Zulkifli Hasan. Dalam keterangan tertulis pada Juli 2022 lalu, Zulhas mengatakan siap menindaklanjuti persetujuan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang soal tambahan ekspor 1 juta ton crude palm oil (CPO).

“Komitmen ini diharapkan dapat memperlancar ekspor CPO Indonesia dan memperbaiki harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani hingga di atas Rp 2.000/kg,” kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Kamis (28/7/2022).

Saat itu, Zulhas memastikan ekspor CPO ke China tidak akan mengganggu stok bahan baku minyak goreng dalam negeri. Menurutnya, stok minyak saat ini melimpah sehingga harga minyak goreng akan tetap stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14.000/liter.

“Saya menjamin bahwa harga minyak goreng tidak akan naik dan akan tetap stabil. Saat ini stok bahan baku minyak goreng sangat melimpah. Tangki-tangki CPO di dalam negeri masih penuh,” jelasnya.

Sumber : 

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6400751/china-borong-cpo-ri-nilainya-rp-40-t.