Update Terbaru 2024 Penerapan GMP (Good Manufacturing Practices)

Update Terbaru 2024 Penerapan GMP (Good Manufacturing Practices)

Good Manufacturing Practices (GMP) merupakan praktik yang perlu diterapkan oleh industri manufaktur. Penerapan GMP menjadi pedoman dalam proses produksi, sehingga hasil produksi memenuhi standar kualitas yang berlaku dan sesuai ekspektasi konsumen.

Anda yang mengelola pabrik manufaktur dan belum menerapkan GMP di tahun 2024 harus segera melakukannya. Sebab, kredibilitas sebagai manufaktur akan meningkat melalui GMP yang baik. Kepercayaan konsumen pun meningkat karena produk manufaktur terjamin kualitasnya.

Mari simak lebih lengkap mengenai Good Manufacturing Practices dan penerapannya berikut ini!

Apa itu Penerapan GMP? 

GMP (Good Manufacturing Practices) atau Praktik Manufaktur yang Baik merupakan sistem yang meliputi prosedur, proses, serta dokumentasi untuk menjamin produksi dan pengontrolan produk manufaktur (makanan, farmasi, kosmetik) konsisten sesuai standar kualitas yang berlaku.

Manufaktur yang menerapkan GMP akan terhindar dari risiko seperti penyitaan, hukuman penjara, hingga denda karena tidak mematuhi ketentuan yang berlaku. 

Hal tersebut karena GMP memeriksa seluruh aspek pada proses produksi. Maka dari itu, kesalahan seperti kontaminasi silang hingga salah pelabelan dapat dicegah. 

Anda bisa bekerja sama dengan MUTU International sebagai penyedia jasa sertifikasi komprehensif, termasuk yang berhubungan dengan GMP seperti sertifikasi HACCP.

5 Komponen Utama Penerapan GMP yang Baik

Industri manufaktur perlu menerapkan GMP agar kualitas dan keamanan hasil produksi terjamin konsisten. Terdapat lima komponen utama yang bisa menjadi fokus ketika menerapkan GMP. 

Komponen tersebut dikenal dengan 5 P, yang membantu manufaktur memenuhi standar ketat pada keseluruhan proses produksi. Berikut 5 P yang merupakan komponen utama dalam menerapkan GMP:

  • People (Manusia) 

Seluruh pegawai diharapkan secara ketat patuh pada aturan dan proses produksi. Pelatihan GMP perlu dilaksanakan oleh seluruh pegawai sehingga mereka memahami sepenuhnya tanggung jawab dan peran dalam pekerjaannya.

Penilaian pada kinerja pegawai akan membantu manufaktur meningkatkan produktivitas, kompetensi, dan juga efisiensi pegawai.

  • Products (Produk)

Sebelum pendistribusian ke konsumen, seluruh produk perlu melalui pengujian, perbandingan, serta penjaminan kualitas secara berkelanjutan. Ini termasuk memastikan bahan utama (termasuk bahan mentah) memiliki spesifikasi jelas di setiap tahap produksinya.

Metode standar yang digunakan pada proses pengemasan, pengujian, hingga alokasi produk sampel pun perlu diperhatikan dengan komprehensif. 

  1. Processes (Proses) 

Proses manufaktur perlu didokumentasikan dengan jelas dan konsisten. Komponen penerapan GMP yang satu ini juga perlu didistribusikan pada seluruh pegawai. 

Selain itu, perlu adanya evaluasi rutin agar seluruh pegawai mematuhi proses berjalan dan mencapai standar dari organisasi berwenang.

  • Procedures (Prosedur) 

Berikutnya, terdapat prosedur yang merupakan bagian dari proses yang perlu dipatuhi agar mencapai hasil konsisten. Seluruh pegawai perlu mengetahui komponen ini dan mematuhinya dengan konsisten pula. 

Apabila terjadi penyimpangan terhadap prosedur manufaktur, maka perlu pelaporan dan penyelidikan dengan segera.

  • Premises (Tempat) 

Komponen GMP yang terakhir adalah tempat. Manufaktur wajib mengutamakan kebersihan untuk mencegah kecelakaan, kontaminasi silang, hingga kematian. 

Penempatan dan juga penyimpanan terhadap semua jenis peralatan perlu dilakukan dengan tepat. Lalu, peralatan juga perlu dikalibrasi secara berkala. Jadi, manufaktur selalu memiliki peralatan yang sesuai standar dan menghasilkan produk yang konsisten.

10 Prinsip Penerapan GMP

Terdapat sepuluh prinsip yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan dan penerapan GMP, yaitu:

  1. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP)
  2. Melaksanakan SOP dan instruksi pekerjaan
  3. Mendokumentasikan prosedur dan proses manufaktur
  4. Memvalidasi efektivitas SOP
  5. Merancang dan menerapkan sistem kerja
  6. Memelihara sistem manufaktur, fasilitas, dan juga peralatannya
  7. Mengembangkan kompetensi pegawai dalam bekerja
  8. Mencegah kontaminasi dengan meningkatkan kebersihan
  9. Memprioritaskan kualitas dan mengintegrasikannya dalam alur pekerjaan
  10. Melakukan audit GMP dengan teratur

Peraturan Penerapan GMP

Peraturan yang berlaku ketika menerapkan Good Manufacturing Practices berada di bawah mandat pemerintah nasional dari masing-masing produsen. Peraturan tersebut yang akan mengatur proses produksi, lalu verifikasi, hingga validasi hasil produksi dari suatu manufaktur.

Selain itu, peraturan tersebut akan memastikan produk aman dan efektif untuk didistribusikan ke pasaran. Apabila sebuah manufaktur tidak mematuhi peraturan GMP yang berlaku, maka akan menimbulkan berbagai akibat fatal. Ketidakpatuhan tersebut seperti kontaminasi silang, pemalsuan, hingga kebersihan area produksi yang buruk.

Standar Penerapan GMP

Demi meningkatkan keamanan hasil produksi manufaktur, dikembangkan standar GMP yang akan memastikan konsumen menerima produk dengan kualitas paling baik. Mematuhi standar GMP akan berdampak positif pada reputasi manufaktur.

Berikut empat ukuran yang perlu manufaktur patuhi agar dapat menegakkan standar GMP:

  • Tim Penilaian Kualitas

Manufaktur perlu memiliki tim yang terampil dan fokus pada kepatuhan GMP dan perbaikan prosedur manufaktur. Tim bertugas menilai kualitas operasional untuk mengidentifikasi jika terdapat masalah.

Ini akan membantu manufaktur menyusun langkah perbaikan yang sesuai. Selain itu, tim yang berwenang ini juga bertanggung jawab atas pemantauan terjadwal pada peralatan, instrumen, proses, serta keterampilan pegawai.

  • Validasi 

Tindakan validasi dalam GMP perlu terdokumentasi. Tindakan ini akan mendemonstrasikan proses, instrumen, serta aktivitas dalam manufaktur secara rutin. Tujuan tindakan validasi adalah memeriksa apakah aspek-aspek tersebut berjalan sesuai ekspektasi.

Fokus tindakan validasi sebaiknya fokus pada empat proses di bawah ini:

  • Tindakan validasi proses
  • Tindakan validasi sanitasi dan pembersihan
  • Tindakan validasi sistem komputerisasi
  • Tindakan validasi metode analisis
  • Audit Dadakan

Melakukan audit dadakan secara berkala akan membantu manufaktur memperoleh informasi lebih akurat tentang aktivitas yang terjadi di pabrik manufaktur. 

Bila teridentifikasi ketidakpatuhan, maka dapat diketahui akar penyebabnya. Tindakan pencegahan pun bisa dilakukan sebelum masalah berkembang lebih besar.

  • Pelatihan Kepatuhan

Untuk menjamin kepatuhan pegawai dalam penerapan GMP, maka perlu dilaksanakan pelatihan kepatuhan. Memberikan pemahaman mengenai Good Manufacturing Practices kepada pegawai perlu ditingkatkan. 

Sistem atau operasional juga harus ditingkatkan secara berkelanjutan demi memastikan standar yang berlaku memenuhi ketentuan GMP. 

Kemudian, lakukan pelatihan pada seluruh pegawai pada aspek seperti sanitasi, pencatatan, pelabelan, penanganan peralatan manufaktur yang tepat, serta SOP yang berlaku untuk meminimalkan kesalahan dan menjaga kepatuhan.

Untuk pelatihan kepatuhan GMP, percaya pada MUTU International sebagai penyedia layanan testing hingga sertifikasi terpercaya sejak 1990. 

9 Cakupan Penerapan GMP

Industri manufaktur perlu memerhatikan sembilan cakupan yang terdapat pada penerapan Good Manufacturing Practices sebagai berikut:

  • Lingkungan Produksi

Area pengolahan untuk proses produksi perlu terjaga kebersihannya. Selain itu, lingkungan ini pun harus diperhatikan keamanannya untuk melindungi pegawai. 

Salah satu menjaga kebersihan dan keamanannya adalah memastikan area ini memiliki sistem ventilasi yang lancar untuk pembuangan angin. Jadi, area produksi pun terbebas dari risiko pencemaran lingkungan.

  • Fasilitas dan Bangunan Usaha

Tidak cukup hanya bersih dan aman, lingkungan produksi pun perlu memiliki desain bangunan yang terarah. Luas bangunan harus memadai, begitu pula dengan fasilitasnya. Lengkapi dengan fasilitas seperti tempat sanitasi hingga ventilasi udara.

  • Peralatan Produksi

Cakupan GMP selanjutnya adalah peralatan produksi. Manufaktur sebaiknya menggunakan peralatan yang tidak beracun (non-toxic), sehingga terjamin keamanannya. Selain itu, pastikan alat-alat produksi mudah dibersihkan dan tidak mudah berkarat.

  • Sarana Sanitasi

Terutama untuk manufaktur pangan, sarana sanitasi sangat penting dimiliki. Pastikan persiapan sarana sanitasi komprehensif, sehingga kebersihan lingkungan, pegawai, hingga bahan baku produksi terjamin.

  • Sistem Pengawasan Hama

Sistem pengawasan atau pengendalian terhadap hama akan berjalan lancar jika sarana sanitasi dalam manufaktur lengkap. Tindakan pencegahan tetap perlu dilakukan. Contohnya, penutupan saluran masuk hingga pemasangan kawat pada ventilasi. 

Hal tersebut akan mencegah hama masuk ke area lingkungan produksi. Proses produksi pun aman dan terjamin kebersihannya. 

  • Kebersihan Pegawai

Kebersihan pegawai adalah cakupan penerapan GMP berikutnya yang wajib diperhatikan. Perlu penerapan peraturan yang lengkap tentang kebersihan pegawai. Ini meliputi petunjuk, lalu peringatan, serta larangan ketika sedang bekerja pada bagian produksi.

  • Pengawasan Proses

Pengawasan terhadap proses produksi pada industri manufaktur perlu dilakukan secara komprehensif. Pengawasan dilakukan melalui tiga tahap, yakni pengawasan pra-produksi, pengawasan saat produksi, hingga pengawasan pasca produksi.

  • Manajemen Pengendalian

Proses produksi juga perlu pengendalian. Ini bertujuan untuk meminimalkan penyimpangan yang berisiko menurunkan kualitas hasil produksi. Maka dari itu, penting untuk mengatur pengendalian agar selalu terlaksana.

  • Dokumentasi dan Pencatatan

Dokumentasi serta pencatatan pada industri manufaktur perlu dilakukan guna meningkatkan jaminan kualitas hasil produksi. Pencatatan dan dokumentasi meliputi tindakan seperti perekaman tanggal produksi lengkap dengan tanggal kedaluwarsa produk.

Tujuan dari Penerapan GMP 

Tidak hanya demi kepuasan konsumen saja, menerapkan GMP akan menguntungkan produsen dan juga pemerintah. Simak tujuan menerapkan GMP selengkapnya di bawah ini:

  • Melindungi Keselamatan Konsumen

Keselamatan konsumen akan terjaga apabila hasil produksi manufaktur mempertimbangkan GMP. Ini karena kualitas produk terjamin, sehingga terhindar dari segala risiko berbahaya.

  • Menjaga Citra di Pasaran

Bagi produsen, GMP akan membantu mereka memasarkan produk ke pasaran dengan citra yang positif. Produsen juga bisa meningkatkan kredibilitas brand di mata konsumen. Calon konsumen pun akan lebih percaya dan merasa aman saat memilih produnya.

  • Memberikan Pengetahuan tentang Produk

Hak konsumen adalah mengetahui rincian produk yang dibelinya. Rincian seperti komposisi produk, efek samping, hingga tanggal kedaluwarsa dapat diatur dengan baik melalui penerapan GMP

  • Menambah Jumlah Konsumen

Terjaganya citra manufaktur di mata konsumen akan membuat semakin banyak audiens yang tertarik dengan produknya. Ini menguntungkan produsen, sebab peluang jumlah konsumen bertambah semakin besar.

  • Mencapai Target Perusahaan

Target perusahaan dalam aspek penjualan pun akan lebih mudah tercapai jika menerapkan GMP. Performa perusahaan juga turut meningkat dengan efektif, terlebih bila jumlah konsumen semakin bertambah dan produk semakin dikenal.

  • Menghemat Biaya Operasional

GMP yang tepat akan membantu manufaktur menghemat biaya operasional. Sebab, perusahaan terhindar dari pengeluaran yang tidak perlu seperti biaya ganti rugi atau biaya perbaikan akibat kualitas produk tidak sesuai standar yang berlaku.

Semoga pembahasan mengenai penerapan GMP tersebut dapat membantu Anda yang ingin melaksanakan Good Manufacturing Practices bagi bisnisnya di tahun 2024. Perlu adanya sistem yang komprehensif dan melibatkan seluruh komponen manufaktur.

Anda perlu mengerahkan seluruh tim agar pelaksanaan GMP berjalan lancar dan konsisten. Solusi menjadikan GMP efektif dan efisien adalah bekerja sama dengan penyedia layanan dan jasa testing, certification, serta inspection seperti MUTU International.

Salah satu sertifikasi yang tersedia adalah HACCP. Ini berguna terutama bagi manufaktur pangan. Sebab, persiapan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang didistribusikan mendapat pengendalian dan pengawasan melalui sistem HACCP.

Jadi, andalkan layanan komprehensif dari MUTU International ketika ingin menerapkan GMP! Hubungi kami untuk detail informasi sertifikasi terkait GMP!