Minyak Makan Merah Dijual Rp 9.000 per Liter, Petani Sawit Dijamin Untung

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan produksi dan penjualan minyak makan merah tak akan merugikan petani. Ini berkaitan dengan harga jual yang dipatok sekitar Rp 9.000 per liter.

Pernyataan Menteri Teten ini sekaligus menepis berbagai anggapan yang ditemuinya kalau harga minyak makan merah tak menguntungkan bagi petani. Ia menegaskan, bahkan dari sisi bisnisnya, dijalankan dan dimiliki oleh koperasi petani.

“Bukan berarti misalnya harga Rp 9.000 (per liter) dikatakan dengan menekan petaninya, petaninya seolah-olah dirugikan, karena kemarin saya membaca di medsos dengan harga Rp 9.000 (per liter) seolah-olah pemerintah lebih memperhatikan ibu-ibu, pengguna konsumen minyaknya, tapi menekan petani, ini gak bener,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (4/9/2022).

Dia menerangkan, faktor yang membuat rencana harga jual minyak makan merah ini bisa jauh dibawah harga eceran tertinggi minyak goreng kemasan sederhana. Alasannya, biaya logistik yang dipangkas sedemikian rupa.

Sebagai contoh, untuk minyak goreng biasa, jarak pabrik dengan kebun sawit sangat jauh, sehingga membutuhkan biaya logistik yang besar. Sementara, pabrik minyak makan merah akan ditempatkan dekat dengan kebun kelapa sawit.

“Yang memang pabrik ini kenapa bisa bikin murah karena lebih efisien, biaya logistiknya lebih murah. Misalnya karena pabrik ini terintegrasi dekat dari suplai TBS-nya sehingga tidak harus logistiknya jauh, ongkos angkutnya jauh, dan ini juga kita harapkan nanti justru pasarnya juga terintegrasi,” ujarnya.

CNah ini kita terintegrasi. Nah model-model pabrik yang kecil-kecil ini tuh di Thailand sudah diterapkan, jadi terintegrasi jadi si petaninya biaya logistiknya lebih murah,” tambah dia.

Menteri Teten mengungkap angka Rp 9.000 merupakan hasil hitungan sementara antara PTPN bersama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kedepannya, penentuan harga tetap akan mengikuti naik-turunnya harga crude palm oil (CPO) dan tandan buah segar (TBS) sawit.

“PTP dengan BPOM kemarin sudah menghitung bisa sampai harganya Rp 9000 tapi kan tentu mengikuti harga fluktuasi CPO-nya, TBS,” kata dia.

 

Sumber :

https://www.liputan6.com/bisnis/read/5088104/minyak-makan-merah-dijual-rp-9000-per-liter-petani-sawit-dijamin-untung