Harga Minyak Rekor! Harga CPO Ikutan Naik, tapi Secuil

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat jelang sesi istirahat perdagangan hari ini, Rabu (2/6/2021). Meskipun mengalami apresiasi, tetapi harga CPO tetap di bawah RM 4.000/ton.

Harga kontrak pengiriman Agustus di Bursa Malaysia Derivatif Exchange untuk komoditas CPO naik 1,5% lebih ke RM 3.956/ton. Belakangan ini harga minyak sawit terombang-ambing di kisaran RM 3.900 – RM 4.000.

Kenaikan harga minyak sawit pada perdagangan hari ini ditopang oleh peningkatan harga minyak mentah dunia yang cetak rekor tertinggi barunya sepanjang 2021. Harga kontrak Brent tembus US$ 70/barel didukung dengan prospek permintaan yang lebih baik.

Permintaan minyak di tahun ini diperkirakan bakal naik 6 juta barel per hari (bph) menjadi 96 juta bph. Kenaikan tersebut setara dengan 6% dari permintaan global sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Minyak sawit dan minyak nabati lain merupakan substitusi minyak mentah karena menjadi bahan baku biodiesel sebagai bahan bakar alternatif untuk fossil fuel.

Namun sentimen yang membebani harga minyak sawit mentah adalah diberlakukannya kebijakan lockdown selama dua pekan di Malaysia. Kebijakan ini diterapkan pemerintah dalam rangka mengendalikan pandemi Covid-19 yang semakin tak terkontrol.

Hal tersebut dilakukan setelah pada Jumat (28/5/2021) negara itu memecahkan rekor infeksi harian baru dengan angka 8.290 kasus infeksi. Angka tersebut angka yang tertinggi dalam sejarah pandemi Covid-19 di Malaysia.

Pengumuman lockdown total disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. “Hanya sektor ekonomi dan jasa penting yang akan diizinkan untuk beroperasi,” ujar Muhyiddin dilansir Straits Times, Sabtu (29/5/2021).

Desakan untuk lockdown total sudah muncul sebelum keputusan Muhyiddin. Sebelumnya Sultan Negara Bagian Johor, Sultan Ibrahim Iskandar, meminta pemerintah Malaysia mempertimbangkan penguncian penuh alias “full lockdown“.

Kenaikan kasus Covid-19 di Malaysia bahkan lebih ngeri ketimbang India jika melihat salah satu indikator epidemiologi berupa kenaikan kasus per 1 juta penduduk di Malaysia sudah lebih tinggi dibandingkan dengan India.

Berdasarkan catatan CNBC International, rata-rata kasus infeksi Covid-19 harian di Malaysia per satu juta orang mencapai angka 205, jauh lebih tinggi ketimbang India yang mencapai 150.

Populasi Malaysia memang tak sebesar India karena hanya menampung 32 juta penduduk. Jelas jauh sekali jika dibandingkan dengan Negeri Bollywood. Namun jika angka pertambahan kasus harian per satu juta penduduknya lebih tinggi maka sudah jelas Malaysia sedang dalam keadaan darurat.

 

Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/market/20210602111650-17-249936/harga-minyak-rekor-harga-cpo-ikutan-naik-tapi-secuil

TIM RISET CNBC INDONESIA