SERTIFIKASI MUTUAGUNG KUASAI PASAR GLOBAL

  1. Mutuagung Lestari terus mengembangkan sayap bisnisnya ke mancanegara. Setelah membuka cabang di Malaysia dan Tiongkok, kini Mutuagung pun hadir di Vietnam, selain kantor perwakilan di Jepang. Mutuagung juga memperluas pelayanan pemberian sertifikasi untuk penggunaan energy yang masuk dalam penerapan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi.

Kami memperluas layanan dan membuka cabang baru di Vietnam bekerjasama dengan Vina Control, yakni BUMN surveyor Vietnam. Pelayanan kami sudah berjalan dalam dua bulan terakhir, “ujar direktur utama PT. Mutuagung Lestari, Arifin Lambaga di Jakarta, pekan lalu.

Pembukaan cabang di Vietnam dinilai strategis karena perdagangan Indonesia-Vietnam sendiri terus meningkat. Apalagi, Vietnam juga salah satu negara yang ikut Kemitraan Trans-Pasifik, sehingga banyak peluang yang tercipta.

“Impor beras kita dengan Vietnam kan juga besar, bahkan lebih besar dari Thailand. Kita bisa impor beras antara 500.000 ton sampai 1 juta ton,” kata Arifin.

Sebagai perusahaan yang sudah go international, berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga menguntungkan Mutuagung karena persaingan yang kian terbuka. Apa lagi, selama ini lembaga sertifikasi yang didirikan tahun 1990 ini sudah terbiasa menggarap pasar Asean. “Malah bukan saja tingkat Asean, kami sudah beredar di mana-mana, “ ujar Arifin Lambaga.

Sebagai perusahaan yang menjual produk jasa sertifikasi, Mutuagung memang berpengalaman selama 26 tahun berkiprah di bisnis ini. Mutuagung adalah lembaga sertifikasi pertama di Asia-Pasifik yang diakui sebagai lembaga sertifikasi oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang untuk menangani sertifikasi JAS (Japan Agriculture System).

Menurut Arifin, kunci sukses produk jasa di pasar international adalah ketika sudah mendapat kepercayaan pasar Jepang. Itu sebabnya, dengan diakui sebagai lembaga sertifikasi pertama untuk menangani sertifikasi JAS, Mutuagung  mampu bersaing dengan perusahaan sejenis dalam mengeluarkan sertifikasi.

Selain di Jepang, Mutuagung juga tercatat sebagai lembaga sertifikasi pertama di Asia-Pasifik yang telah diakreditasi oleh California Air Resources Board (CARB) dalam menerbitkan sertifikasi CARB untuk Emisi formaldehida dari produk berbasis kayu.

Pada tingkat Asean, tutur Arifin, sejak lama Mutuagung melayani industry berbasis kayu di Malaysia. Bahkan, pasar Tiongkok pun sudah digarap dan terus membesar. “Saat ini klient kami di Tiongkok sudah 100 lebih perusahaan, “ ujar Arifin. Banyak klientnya itu akan mengekspor produk kayunya ke pasar Amerika dan pengurusan sertifikasi melalui Mutuagung.

Sepertiga omset dari luar negeri

Berbekal dengan penjualan produk sertifikasi di pasar global, Arifin mengakui, saat ini omzet penerimaan perusahaan sekitar 30 % disumbang dari penjualan jasa dari luar negeri. Banyak sekali permintaan dari sejumlah negara, baik dari Asia, Eropa dan belahan dunia lain. Di Tiongkok, Mutuagung sudah punya pasar yang lumayan.

Belakangan pasar yang mulai digarap adalah Vietnam. Di negeri itu, kini banyak pesanan khususnya produk kayu dari pasar AS dan Jepang maupun Eropa. Sehingga mereka mulai melirik Mutuagung untuk melakukan sertifikasi produknya guna memenuhi permintaan pasar luar negerinya.

ISO 50001

Menyinggung soal pasar dalam negeri, Arifin Lambaga menjelaskan jika saat ini untuk produk kayu sudah mulai jenuh. Namun, permintaan sertifikasi untuk produk lain bertambah. Nah, salah satu peluang perluasan layanan adalah pelayanan pemberian sertifikasi untuk penggunaan energy yang masuk dalam penerapan ISO 50001 Sistem Manajemen Energi.

ISO 50001 merupakan sebuah sistem manajemen energi international baru. Ini adalah system manajemen energy global pertama setelah sekian banyak standar dikeluarkan dilingkup nasional dan regional seperti EN 16001. ISO 50001 EnMS berbasis pada model system manajemen yang telah dipahami dan diterapkan oleh perusahaan di seluruh dunia, prinsip ‘plan-do-chek-art’ tetap dilakukan pada standar ini sama seperti ISO 9001, ISO 14001, dan standar sistem manajemen lainnya.

“Basis kami selama ini kan sertifikasi yang bersifat mandatory. Nah, penerapan ISO 50001 ini juga bagian dari aturan kementerian ESDM,” papar Arifin. Selama ini, Mutuagung memang memberi layanan sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), Indonesia on Sustainable Palm Oil (ISPO) ataupun CARB.

Belakangan Mutuagung juga mulai menggarap sertifikasi gas rumah kaca (GRK). Layanan ini diberikan untuk produk yang akan diekspor ke Uni Eropa yang meminta sertifikasi GRK. “Layanan ini kami lakukan sejak tahun lalu, “ papar Arifin.

Selain itu, Mutuagung juga mulai menggarap audit lingkungan yang diperluas ke industry minyak dan gas (migas). Jadi, setelah 26 tahun berkiprah, kini layanan Mutuagung tak lagi bergerak di sector kehutanan, perkebunan, dan pertanian, tapi mulai memasuki sektor pertambangan minyak dan gas. (Agro Indonesia)

Sumber : Agro Indonesia Vol. XII No. 598 28 Juni – 4 Juli 2016