23 Feb Limbah: Pengertian, Jenis, Sumber, dan Cara Mengatasinya
Limbah adalah produk buangan yang sudah tidak memiliki nilai atau manfaat. Berikut jenis dan cara mengatasinya. Pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuk atau dimasukkannya unsur yang dapat mengubah kualitas lingkungan, baik itu berupa zat, energi, maupun komponen lainnya. Salah satu unsur penyebab pencemaran adalah limbah.
Meskipun tidak bisa dihindari, namun manusia dapat melakukan tindak pengelolaan agar limbah yang dibuang tidak berdampak negatif. Oleh karena itu, kenali apa definisi, jenis-jenis, sumber, hingga alternatif cara untuk mengatasi pencemaran akibat limbah.
Pengertian Limbah
Setiap aktivitas manusia pasti akan menghasilkan produk buangan atau limbah, baik itu kegiatan domestik maupun kegiatan industri besar. Dampaknya bagi lingkungan bisa berbeda-beda tergantung pada jenis, jumlah, dan cara pengolahannya.
Untuk mengelola pencemaran atau polusi akibat limbah, pemerintah Indonesia maupun berbagai lembaga internasional sudah mengatur tentang hal ini dalam berbagai peraturan. Berikut definisinya menurut berbagai sumber:
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Menurut KBBI, limbah adalah sisa proses produksi, bahan yang tidak mempunyai nilai, tidak berharga, atau barang rusak/cacat dalam proses produksi.
Peraturan Perundang-Undangan Indonesia
Di Indonesia, definisi terkait ini diatur dalam UU PPLH (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup). Menurut UU PPLH Nomor 32 Tahun 2009, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
World Health Organization (WHO)
Menurut WHO, limbah didefinisikan sebagai sesuatu yang tidak berguna, tidak terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang tidak terjadi dengan sendirinya dan berasal dari kegiatan manusia.
United Nations Environment Programme (UNEP)
Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNEP adalah organisasi PBB yang bergerak di bidang lingkungan hidup. Menurut Konvensi Basel 1989 oleh UNEP, limbah adalah bahan atau benda yang dibuang, dimaksudkan untuk dibuang, atau diwajibkan untuk dibuang menurut ketentuan hukum nasional.
Berdasarkan berbagai definisinya secara formal, dapat disimpulkan bahwa limbah adalah bahan buangan yang sudah tidak memiliki nilai atau manfaat. Asalnya beragam, bisa dari kegiatan manusia maupun dari fenomena alam.
Klasifikasi Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya
Berdasarkan wujud, karakteristik senyawa yang menyusun, hingga sumbernya, bahan buangan bisa diklasifikasikan menjadi kategori tertentu. Berikut jenis-jenis limbah berdasarkan wujudnya:
Padat
Limbah dalam bentuk padat dikenal sebagai sampah, baik itu berupa sampah organik maupun anorganik. Contohnya yaitu plastik, kertas, kaca, kaleng, kayu, dedaunan, sisa makanan, kulit buah, dan lain sebagainya.
Dibanding jenis buangan lain, sampah sebenarnya masih bisa memiliki nilai ekonomis apabila dimanfaatkan kembali atau didaur ulang. Namun jika sudah tidak bisa didaur ulang, maka dibutuhkan pengelolaan lebih lanjut agar tidak menciptakan timbulan sampah yang mencemari lingkungan.
Cair
Secara sederhana, jenis buangan ini memiliki bentuk likuid (cair). Secara lebih rinci, pemerintah mendefinisikan limbah cair melalui PP No. 82 Tahun 2021 sebagai sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair.
Bentuknya bisa berupa air maupun disertai kandungan bahan buangan lain dalam bentuk terlarut atau tercampur (suspensi). Selain itu, sumbernya bisa dari aktivitas manusia seperti kegiatan domestik dan industri, maupun dari aktivitas alam seperti aliran air hujan.
Gas
Selanjutnya, ada limbah gas, yaitu zat buangan yang memanfaatkan udara sebagai medianya. Jika kadarnya melampaui baku mutu lingkungan, maka pembuangan zat tertentu ke udara secara berlebihan bisa menyebabkan pencemaran dan gangguan kesehatan.
Zat pencemar tersebut bisa berupa partikel maupun gas. Partikel merupakan butiran halus yang masih bisa terlihat dengan mata telanjang, contohnya kabut, debu, asap, atau uap air. Sedangkan gas tidak bisa dilihat, hanya bisa dicium baunya atau dirasakan dampaknya.
Klasifikasi Jenis Limbah Berdasarkan Senyawa Penyusunnya
Berdasarkan senyawa penyusunnya produk buangan bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu organik, anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Berikut penjelasan dari masing-masing jenisnya:
Organik
Limbah organik adalah buangan yang berasal dari makhluk hidup atau bersifat alami dan mudah terurai atau membusuk. Contohnya seperti sisa makanan, dedaunan, kotoran hewan, kotoran manusia, tulang hewan, kulit telur, dan lain sebagainya.
Umumnya, zat-zat yang bersifat organik ini bisa menjadi media berkembangnya virus dan bakteri. Tetapi karena bersifat organik, maka zat ini lebih cepat dan mudah untuk diubah sebagai kompos atau diurai kembali menjadi tanah.
Anorganik
Limbah anorganik adalah produk buangan yang berasal dari bahan-bahan yang tidak hidup seperti kaca, logam, plastik, dan bahan-bahan kimia lainnya. Jenis ini lebih sulit terurai secara alami dan membutuhkan waktu lebih lama untuk terurai.
Oleh karena itu, zat-zat anorganik ini perlu didaur ulang untuk mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Misalnya yaitu dijadikan bahan baku untuk pembuatan produk baru seperti tas plastik daur ulang, kerajinan tangan, dan lain-lain.
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Bahan Berbahaya dan Beracun bisa terdiri atas zat-zat organik maupun anorganik yang bersifat toksik dan membahayakan kesehatan makhluk hidup. Umumnya, sumber dari limbah B3 (LB3) adalah industri-industri besar.
Contohnya yaitu pestisida, bahan kimia, baterai, lampu neon, dan lain sebagainya. Jika tidak dikelola dengan baik, maka potensi bahayanya lebih besar dibanding jenis buangan lain. Di Indonesia, peraturan mengenai LB3 termuat secara khusus di dalam Permen LHK Nomor 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
Sumber Limbah
Menurut sumbernya, bahan buangan juga bisa diklasifikasikan menjadi beberapa kategori. Berikut ini berbagai sumber yang paling signifikan dalam menghasilkan limbah:
Domestik (Rumah Tangga)
Berasal dari aktivitas manusia di rumah tangga atau lingkungan sekitarnya, sehingga sering disebut juga sebagai limbah domestik. Contohnya seperti plastik pembungkus makanan, sisa makanan, air cucian baju, air sabun sehabis mandi, kotoran manusia, dan lain sebagainya.
Industri
Berasal dari sisa-sisa proses produksi suatu industri secara masif, contohnya seperti industri pakaian, makanan, teknologi, dan lain sebagainya. Jenis limbahnya bisa berbeda-beda tergantung pada jenis industri yang menghasilkan, namun umumnya mengandung bahan-bahan berbahaya.
Pertanian
Berasal dari kegiatan pertanian, seperti pupuk, pestisida, dan sampah organik. Beberapa produk buangan tertentu seperti pestisida juga bisa menimbulkan masalah kesehatan khusus bagi makhluk hidup.
Elektronik
Berasal dari perangkat elektronik seperti handphone, laptop, komputer, televisi, dan lain sebagainya. Jenis ini seringkali diabaikan oleh masyarakat dan industri, padahal mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, timbal, dan kadmium.
Medis
Berasal dari aktivitas medis di rumah sakit, klinik, apotek, laboratorium, dan sejenisnya. Contohnya seperti jarum suntik, obat-obatan, bahan kimia, hingga zat radioaktif. Jika tidak dikelola dengan baik, maka bisa menimbulkan kontaminasi dan membahayakan kesehatan makhluk hidup sekitarnya.
Dampaknya Bagi Lingkungan dan Makhluk Hidup
Sebagai produk buangan, limbah dapat mencemari lingkungan maupun membahayakan kesehatan makhluk hidup termasuk manusia, sehingga perlu dikelola secara serius. Berikut berbagai dampak buruk yang bisa terjadi:
Mencemari Lingkungan
Dampak pertama adalah pencemaran ke lingkungan, baik itu lingkungan air, udara, maupun tanah. Jika dibuang ke perairan, maka akan menyebabkan penurunan kualitas air hingga tidak lagi bisa dimanfaatkan dan membahayakan berbagai organisme air.
Di daratan, pembuangan limbah secara tidak bertanggung jawab dapat merusak kualitas tanah. Dampaknya, pertumbuhan tanaman serta kehidupan organisme daratan menjadi terganggu.
Sedangkan di udara, gas buangan dapat menyebabkan polusi udara yang mengganggu kesehatan organisme. Beberapa zat tertentu yang disebut sebagai gas rumah kaca juga merupakan penyebab utama timbulnya pemanasan global.
Mengganggu Secara Estetika
Pernah menemukan air sungai yang keruh dan berwarna gelap? Pernah merasakan udara yang berasap, sesak, bahkan berbau? Atau, pernah melihat tanah yang kering dan tandus?
Semuanya adalah contoh dampak dari pencemaran limbah terhadap aspek estetika lingkungan. Dengan menurunnya kualitas lingkungan di bawah baku mutu yang ditetapkan, kondisinya tentu akan berubah hingga tidak lagi nyaman untuk dipandang.
Menjadi Sumber Penyakit
Selain mencemari lingkungan dan merusak estetika, limbah juga merupakan salah satu sumber penyakit. Sebab dapat mengandung berbagai mikroorganisme patogen dan bahan kimia berbahaya, termasuk zat-zat karsinogenik (penyebab kanker).
Contohnya seperti hasil buangan industri yang dikenal mengandung berbagai zat berbahaya seperti logam berat merkuri, timbal, dan arsenik. Ada juga sampah domestik (organik maupun anorganik) yang bisa menjadi tempat berkembangnya virus dan bakteri.
Berbagai Alternatif Cara Mengatasi Limbah
Jika tidak dikelola dengan baik, limbah dapat menimbulkan berbagai dampak di atas. Nantinya hal ini bisa merusak kualitas hidup manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme lainnya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut, di antaranya sebagai berikut:
Daur Ulang
Proses ini merupakan pengolahan produk buangan menjadi barang atau bahan yang dapat digunakan kembali. Daur ulang dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang dan mengurangi penggunaan bahan baku baru.
Beberapa bahan yang dapat didaur ulang antara lain kertas, plastik, kaca, dan logam. Ada yang bisa diubah kembali bentuknya menjadi bahan baru melalui proses pabrik, ada pula yang hanya bisa dikreasikan menjadi produk seperti hiasan, tas, atau pernak-pernik daur ulang.
Komposting
Jika daur ulang adalah kegiatan pengolahan khusus sampah padat bersifat anorganik, maka composting adalah pengolahan khusus limbah organik. Yaitu bisa berupa sisa makanan, daun, ranting, dan lain sebagainya, baik dari aktivitas domestik, pertanian, atau yang lainnya.
Sampah-sampah organik tersebut kemudian bisa diuraikan menjadi kompos. Dibanding cara pengolahan lain, komposting tidak memerlukan biaya besar dan bisa dilakukan dari rumah menggunakan alat dan bahan sederhana.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Khusus yang berbentuk cair, maka solusinya adalah dengan mendirikan IPAL untuk memproses limbahnya agar lebih aman untuk dibuang ke lingkungan. IPAL bisa dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu IPAL domestik dan IPAL industri.
IPAL domestik dibuat khusus untuk air limbah domestik seperti sisa-sisa kegiatan rumah tangga seperti mandi, mencuci, dan buang air. Sedangkan IPAL industri dibuat secara spesifik sesuai dengan jenis zat buangan dari bidang industri tertentu.
Insinerasi
Khusus sampah padat yang sudah tidak bisa diolah kembali serta berbagai jenis LB3, maka solusi yang paling efektif adalah melakukan insinerasi. Insinerasi adalah teknologi pembakaran sampah menggunakan instalasi khusus.
Saat ini, negara-negara maju telah beralih menggunakan sistem insinerasi. Dibanding pembuangan sampah melalui TPA, insinerasi dianggap lebih efektif. Sisa produknya juga bisa lebih diminimalisir dengan wujud berupa abu, partikulat, dan gas sisa hasil pembakaran.
Pengelolaan limbah adalah aspek penting yang harus diperhatikan untuk menjamin keberlanjutan lingkungan (sustainability). Mutu Certification berkomitmen untuk ikut berkontribusi mengelola keberlanjutan industri dan unit usaha lainnya melalui berbagai sertifikasi, inspeksi, dan pengujian terkait lingkungan.
Dilengkapi laboratorium yang lengkap, kami siap melayani audit dan verifikasi terkait penanganan dan pembuangan limbah di unit usaha Anda.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.