Uji Laboratorium Kimia: Definisi, Tujuan, Pengujian, Alat

Uji Laboratorium Kimia: Definisi, Tujuan, Pengujian, Alat

Anda mungkin sudah pernah atau bahkan sering mendengar istilah uji laboratorium kimia. Namun, apakah Anda sudah tahu apa yang dimaksud dengan pengujian tersebut?

Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut tentang pengujian kimia, termasuk tentang tujuan, tahap pengujian, dan alat-alat yang umum digunakan di laboratorium kimia. Simak hingga tuntas dan pastikan bahwa pengujian ini telah dilakukan untuk berbagai proses dalam industri Anda!

Tentunya, keamanan dan kualitas menjadi hal penting yang perlu diperhatikan, sehingga pengujian laboratorium adalah hal yang tidak boleh diabaikan.

Apa yang Dimaksud Uji Laboratorium Kimia?

Ketika akan mengenal sesuatu lebih dalam, ada baiknya dimulai dari mengenal definisinya. Hal ini juga berlaku untuk pengujian yang satu ini.

Uji laboratorium kimia atau pengujian kimia merupakan jenis pengujian yang menggunakan proses kimiawi dalam melakukan tindakannya. Hal ini bisa berupa pengujian dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif, tergantung tujuan dari dilakukan uji ini.

Pengujian atau pengukuran ini memakai metode dan peralatan kimia tertentu, sesuai dengan sensitivitas yang diperlukan untuk hasil pengujian.

Dalam melakukan pengujian tersebut, metode dan peralatan yang digunakan tentunya perlu diperhatikan dengan baik. Karena membutuhkan berbagai fasilitas, maka pengujian ini membutuhkan laboratorium yang dirancang secara khusus dengan standar yang memadai.

Tujuan dari Uji Laboratorium Kimia

Pada dasarnya, tujuan dari pengujian ini ada bervariasi, sehingga jenis uji atau analisisnya pun dapat disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Secara umum, inilah berbagai tujuan dari pelaksanaan uji kimia.

  • Mengukur Kehadiran Senyawa dengan Uji Kualitatif

Tujuan dari uji kimia memang bervariasi, salah satunya untuk mengukur kehadiran senyawa. Jika ingin mencapai tujuan ini, maka jenis uji atau analisis yang dibutuhkan yaitu dengan metode kualitatif.

Salah satu contohnya yaitu melakukan tes asam untuk komponen emas, hal ini banyak dilakukan dalam bidang industri perhiasan. Uji ini menjadi penting untuk dapat membuat produk terbaik yang terjamin kualitas dan keamanannya.

  • Mengukur Jumlah Relatif dengan Uji Kuantitatif

Kedua, ada analisis kuantitatif yang memiliki tujuan untuk mengukur jumlah relatif dalam sampel uji. Dalam berbagai bidang industri, uji kuantitatif menjadi tahap penting yang perlu dilakukan secara tepat.

  • Mencari Massa dengan Analisis Gravimetri

Uji kimia juga bisa digunakan untuk mencari massa, misalnya untuk menimbang sampel sesudah atau sebelum mengalami suatu perubahan. Untuk dapat melakukan tujuan ini, maka Anda perlu melakukan analisis gravimetri.

  • Melakukan Analisis Volumetri

Selanjutnya, uji laboratorium kimia juga dapat berguna untuk melakukan analisis volumetri. Caranya, dengan menambahkan reaktan untuk dimasukkan ke dalam larutan. Proses tersebut dilakukan ketika melakukan analisis, sehingga titik ekivalen yang diinginkan tercapai.

Pengujian yang paling umum dilakukan yaitu terasi untuk asam-basa, dengan memanfaatkan indikator yang dapat ditunjukkan dengan perubahan warna. Tentunya, pengujian sejenis ini dapat sangat berguna untuk berbagai bidang.

  • Berbagai Jenis Uji Kimia menjadi Penting dalam Dunia Industri

Melakukan uji kimia tentunya tidak dilakukan tanpa tujuan, karena hal ini juga sangat penting dalam dunia industri.

Untuk dapat memproduksi berbagai jenis produk, maka seringkali dibutuhkan pengujian tertentu, termasuk dalam uji kimia. Maka dari itu, terdapat berbagai standar mutu yang perlu dipatuhi terkait pengujian ini.

Jika Anda berkecimpung dalam dunia industri untuk bidang tertentu, maka pastikan bahwa setiap prosesnya sudah dilakukan dengan tahap uji yang tepat. Beberapa bidang membutuhkan uji kimia untuk memastikan kualitas dan keamanan produk.

Sebelumnya, telah dijelaskan empat jenis uji kimia dan tujuannya. Pentingnya melakukan pengujian perlu dipahami dengan baik bagi pengelola industri yang terkait dengan keperluan pengujian tersebut. Sebenarnya, masih banyak lagi jenis uji kimia lain yang lebih mendetail untuk bidang-bidang tertentu.

Tahapan dalam Uji Laboratorium Kimia

Sama halnya dengan tujuan, tahap dalam melakukan pengujian kimia perlu disesuaikan dengan jenis ujinya. Namun, jika bicara tentang tahapan secara umum, maka berikut adalah tahap penting dalam uji kimia yang perlu dilakukan dengan bantuan fasilitas laboratorium.

Tentunya, setiap tahap di bawah ini perlu dilakukan dengan standar yang tepat dan sistem keamanan yang memadai.

  • Tahap Perencanaan

Tahap pertama yaitu melakukan perencanaan analisis atau pengujian. Dalam tahap awal ini, ada dua poin penting yang perlu Anda pahami supaya proses uji dapat dilakukan dengan tepat.

Pertama, Anda perlu mengetahui berbagai informasi analisis yang dibutuhkan untuk proses ini. Selanjutnya, perlu diperhatikan dengan baik terkait tingkat ketepatan dan ketelitian dalam melakukan pengujian. Selain itu, sampel yang digunakan juga perlu ditentukan dengan tepat, sehingga hasil ujinya menjadi valid.

Kedua, perlu dipahami dengan baik terkait metode apa yang akan digunakan untuk melakukan pengujian ini. Supaya bisa mendapatkan hasil yang tepat dan akurat, maka metode yang dipilih perlu dipastikan sejak tahap persiapan.

  • Tahap Sampling atau Pengambilan Sampel

Tahap kedua yaitu pengambilan sampel atau bisa juga disebut dengan sampling. Ini merupakan tahap yang sangat krusial, karena tujuan dari pengujian dapat menjadi tidak tercapai atau hasilnya tidak valid jika salah dalam melakukan pengambilan sampel.

Maka dari itu, tahap ini perlu diterapkan dengan metode yang tepat, sesuai dengan jenis uji yang akan dilakukan.

  • Tahap Persiapan Sampel

Tahap ketiga yaitu persiapan sampel untuk melakukan uji kimia. Jika sampel yang dipakai dalam bentuk padat, maka diperlukan proses pengeringan supaya kadar airnya hilang. Selanjutnya, diperlukan proses penimbangan supaya diketahui berat sampel tersebut dan dipastikan sudah sesuai dengan metode yang digunakan.

Persiapan sampel juga perlu disesuaikan dengan jenis sampel yang dipakai, pastikan bahwa sampel yang dipersiapkan sudah layak untuk diuji pada tahap selanjutnya.

  • Tahap Pemisahan untuk Senyawa Pengganggu

Selanjutnya, ada tahap untuk memisahkan senyawa pengganggu dari sampel yang akan digunakan. Pemisahan ini dilakukan supaya sampel tidak terkontaminasi dengan zat lain yang dapat mengganggu pengujian.

Salah satu metode yang paling mudah dan banyak digunakan dalam melakukan pemisahan yaitu metode pengendapan.

  • Tahap Pengujian atau Analisis

Selanjutnya, masuk ke dalam tahap pengujian atau yang bisa disebut tahap analisis. Tahap ini dapat dilakukan sesuai dengan jenis uji dan metode yang digunakan. Diperlukan standar yang tepat dalam melakukan pengujian perlu diterapkan dengan baik, supaya hasil ujinya valid.

  • Tahap Perhitungan, Laporan, dan Evaluasi

Setelah melalui tahap pengujian, maka dilanjutkan dengan tahap perhitungan. Jika sudah dihitung sesuai dengan metode yang tepat, maka selanjutnya adalah pembuatan laporan dan melakukan evaluasi.

Pembuatan laporan perlu disesuaikan dengan ketentuan dari lembaga terkait, sehingga setiap bagiannya dapat tersampaikan secara maksimal.

Alat-alat yang Umum Digunakan dalam Uji Laboratorium Kimia

Sesuai dengan penjelasan awal, pengujian kimia membutuhkan alat khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sensitivitasnya. Maka dari itu, penting untuk melakukan pengujian ini dengan fasilitas yang memadai, yaitu dilakukan dalam laboratorium kimia.

Jika melihat dari pengertian secara umum, laboratorium dapat diartikan sebagai ruangan yang di dalamnya telah terdapat berbagai alat dan bahan untuk melakukan eksperimen atau pengujian. Salah satu jenis laboratorium yang umum digunakan untuk berbagai keperluan penting yaitu laboratorium kimia.

Ada banyak alat yang terdapat di dalamnya, sesuai dengan kebutuhan dari pengujian yang umum dilakukan pada laboratorium tersebut. Di bawah ini adalah sebagian alat laboratorium kimia, khususnya alat-alat yang umum digunakan.

  • Gelas Ukur

Pertama, ada alat yang sangat umum yaitu gelas ukur. Fungsinya yaitu untuk mengukur volume dari bahan cair dengan tingkat ketelitian rendah. Anda bisa memanfaatkan alat ini untuk sampel penelitian atau pengujian.

  • Gelas Beaker

Kedua, ada gelas beaker yang berfungsi untuk tempat penampungan sementara bagi berbagai bahan atau sampel yang digunakan.

  • Pengaduk Kaca

Pengaduk kaca adalah alat yang dapat digunakan ketika Anda butuh mengaduk larutan atau membuatnya menjadi homogen. Alat ini juga dapat membantu Anda ketika perlu mengalirkan atau memindahkan larutan ke dalam corong, bisa juga untuk membantu proses penyaringan.

  • Corong Gelas

Ketika perlu memasukkan atau memindahkan larutan ke dalam wadah yang memiliki dimensi lebih kecil, maka Anda bisa memanfaatkan corong gelas. Selanjutnya, alat ini juga bisa digunakan untuk membantu proses penyaringan, karena bisa berfungsi sebagai wadah untuk meletakkan kertas saring.

  • Labu Ukur atau Labu Takar

Labu ukur memiliki fungsi untuk membuat larutan tertentu dengan volume yang sebelumnya telah direncanakan dengan perhitungan yang teliti. Selain itu, Anda juga dapat menggunakannya untuk mengencerkan suatu larutan hingga volume tertentu dengan tingkat ketelitian yang tinggi.

  • Pipet Ukur

Sesuai namanya, pipet ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume dari sebuah larutan. Hal ini bisa dilakukan dalam berbagai skala, serta memiliki tingkat ketelitian yang tinggi. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkannya untuk mengambil larutan.

  • Pipet Tetes

Sebenarnya, ada beberapa jenis pipet yang umum digunakan dalam laboratorium kimia. Selain pipet ukur, ada pula pipet tetes. Fungsi dari pipet jenis kedua ini yaitu untuk mengambil bahan atau cairan dalam jumlah yang sedikit atau berbentuk tetesan.

Dalam alat ini, tidak ada ukuran volume, sehingga dibutuhkan alat pendukung lainnya jika Anda perlu mengukur volume tersebut.

  • Pipet Volume

Masih dalam kategori pipet, selanjutnya ada pipet volume. Dengan memanfaatkan alat ini, Anda dapat melakukan pengukuran atau pengambilan bahan, namun hanya dengan satu skala ukuran. Tingkat ketelitiannya pun sangat tinggi, lebih tinggi jika dibandingkan dengan pipet ukur yang sudah dibahas sebelumnya.

  • Neraca Analitik

Selanjutnya, ada neraca analitik yang memiliki fungsi untuk mengukur bahan kimia, supaya dapat digunakan secara tepat dan presisi. Dapat dikatakan ini adalah sebuah alat sejenis timbangan, namun dikhususkan untuk berbagai kebutuhan laboratorium.

  • Buret

Alat selanjutnya yang ada di dalam laboratorium kimia yaitu buret. Anda dapat memanfaatkan alat ini untuk melakukan titrasi.

  • Tabung Reaksi

Tabung reaksi adalah jenis alat yang digunakan sebagai wadah untuk menyimpan media. Selain itu, dapat juga dipakai untuk media pengenceran.

  • Rak Tabung Reaksi

Jika bicara tentang tabung reaksi, maka rasanya kurang lengkap jika tidak membahas tentang alat pendukungnya, yaitu rak tabung reaksi. Ini merupakan tempat untuk meletakkan tabung reaksi. Biasanya, rak penyimpanan ini dapat memuat 10 atau 12 buah tabung reaksi.

Dengan meletakkannya pada rak, maka tabung reaksi akan lebih aman dan tersusun dengan rapi.

  • pH Meter

Dalam berbagai proses pengujian, analisis, atau penelitian, seringkali dibutuhkan alat untuk mengukur tingkat asam atau basa dari sebuah bahan. Maka dari itu, pH meter adalah alat yang tepat untuk membantu.

  • Termometer

Termometer tentunya sudah tidak asing bagi Anda, karena alat ini tidak hanya digunakan untuk keperluan laboratorium. Mungkin saja, alat ini bahkan ada di dalam rumah Anda, misalnya di kotak P3K.

Termometer memiliki fungsi untuk mengukur suhu, misalnya suhu pada bahan sampel yang akan diuji. Ada berbagai jenis termometer yang dapat digunakan, sesuai dengan kebutuhan pengukuran suhunya.

  • Pinset

Alat yang satu ini juga mungkin saja sudah cukup sering terdengar. Pinset merupakan alat yang dipakai untuk mengambil benda kecil. Anda bisa mengambil benda atau bahan tersebut tanpa perlu menyentuhnya secara langsung menggunakan tangan.

  • Gelas Arloji

Sebelumnya, telah ada alat yang digunakan untuk menjadi wadah bahan dalam bentuk cair, lalu bagaimana dalam bentuk padat? Gelas arloji adalah alat yang memiliki fungsi untuk menjadi wadah atau tempat bagi berbagai jenis bahan kimia yang berbentuk padat.

  • Lup

Alat ini sudah cukup familiar bagi Anda jika sering berkunjung ke laboratorium atau jika memiliki ketertarikan kepada hal-hal yang berbau peralatan laboratorium. Lup merupakan kaca pembesar yang berbentuk bulat. Lup dapat dipakai untuk memperhatikan kenaikan suhu pada termometer.

Hal ini menjadi semakin penting jika melakukan perhitungan dengan memanfaatkan termometer raksa yang tidak memiliki warna.

  • Cawan Uap

Cawan uap merupakan alat yang dapat menguapkan larutan, caranya yaitu dengan meletakkannya di atas api.

  • Karet Penghisap

Selanjutnya, ada alat berupa karet penghisap. Alat ini memiliki fungsi untuk membantu ketika akan mengambil berbagai jenis larutan kimia yang tergolong berbahaya. Caranya yaitu dengan disambungkan ke bagian pipet volume atau pipet ukur.

  • Penjepit Logam

Penjepit logam adalah alat yang memiliki bentuk menyerupai gunting. Namun, ujungnya dapat menjepit benda atau bahan yang nantinya akan dibakar.

  • Penjepit Kayu

Selain penjepit logam, ada pula jenis penjepit lainnya yang terbuat dari bahan kayu. Penjepit kayu memiliki fungsi untuk menjepit tabung reaksi. Hal ini dilakukan selama proses atau tahap pemanasan.

  • Oven

Mungkin saja Anda sudah familiar dengan oven yang digunakan untuk membuat kue. Ternyata, ada pula jenis oven yang dapat digunakan pada laboratorium kimia. Oven ini memiliki fungsi untuk mengeringkan sampel maupun peralatan laboratorium.

Dalam berbagai tindakan, diperlukan kondisi yang kering, sehingga oven memainkan peran penting dalam hal ini.

  • Refraktometer

Refraktometer adalah alat yang dipakai untuk melakukan pengukuran terhadap kadar bahan terlarut. Misalnya, mengukur kadar garam, gula, dan protein.

Itulah berbagai penjelasan tentang uji laboratorium kimia. Tentunya, Anda kini sudah lebih paham tentang definisi, jenis dan tujuan, tahapan, dan alat yang digunakan dalam pengujian tersebut.

Sebenarnya, masih banyak lagi alat laboratorium yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai pengujian kimia. Banyaknya metode pengujian dapat membuat alat yang diperlukan pun semakin bervariasi.

Dengan dukungan dari perkembangan teknologi, berbagai laboratorium kimia pun telah semakin modern. Hal ini membuat hasil pengujiannya dapat menjadi semakin terpercaya.

Pengujian ini menjadi langkah yang sangat penting untuk berbagai jenis industri, sehingga perlu diperhatikan bagi setiap pemilik perusahaan. Standar yang ketat perlu diterapkan untuk tetap menjaga keamanan dan kualitas dari setiap produk yang dihasilkan.

Maka dari itu, MUTU International hadir dan siap membantu berbagi kebutuhan Anda terkait uji laboratorium kimia. MUTU Internasional adalah lembaga yang bergerak dalam bidang pengujian, inspeksi, serta berbagai jenis sertifikasi. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, mari segera kunjungi laman kami di sini atau hubungi kami.