27 Mar Standar Uji Laboratorium Pangan Harus Dipenuhi oleh Produsen
Standar Uji Laboratorium Pangan Harus Dipenuhi oleh Produsen
Produsen produk pangan memiliki tanggung jawab besar terhadap kualitas produk yang mereka pasarkan. Salah satu bentuk tanggung jawab tersebut diperlihatkan dengan adanya uji laboratorium pangan untuk memastikan standar kualitas. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena banyak alasan.
Uji laboratorium produk pangan memiliki peran penting dalam memastikan kualitas pangan tersebut. Sebelum dipasarkan kepada masyarakat, produk pangan ini harus dipastikan aman dan tidak mengandung bahan-bahan yang berbahaya. Dalam hal ini produsen harus memenuhi standar uji tertentu agar produknya bisa lolos.
Apa Itu Uji Laboratorium Pangan?
Sebelum mengeluarkan sebuah produk pangan dan mendistribusikannya kepada masyarakat, pihak produsen harus melakukan pengujian. Proses inilah yang disebut sebagai uji laboratorium pangan dimana produk pangan tersebut akan dibawa di laboratorium untuk diperiksa secara lengkap.
Pengujian ini akan membantu perusahaan untuk mendapatkan data lengkap mengenai produk pangan yang mereka produksi. Mulai dari bahan-bahan yang digunakan, kandungan gizi, hingga keamanan produk pangan tersebut. Layanan laboratorium ini bisa disediakan perusahaan itu sendiri namun juga dapat dilakukan oleh pihak ketiga.
Jika perusahaan pangan tidak memiliki fasilitas uji pangan sendiri maka dibutuhkan kerja sama dari pihak lain. Hasil dari pengujian tersebut nantinya akan digunakan untuk mengurus izin distribusi produk. Jika hasil pengujian menunjukkan hasil yang positif maka produk dinyatakan aman untuk beredar.
Standar Uji Laboratorium Pangan
Setiap produsen tentu harus memahami apa saja standar uji laboratorium yang harus dipenuhi oleh produk pangan mereka. Ini akan menjadi acuan untuk menyusun formula produk yang tepat. Selain itu dengan mengetahui seperti apa standarnya maka produsen bisa menilai apakah produk mereka sudah lolos uji atau belum.
Ada beberapa parameter yang digunakan dalam pengujian ini. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing parameter dan seperti apa standar uji laboratorium pangan yang harus dipenuhi.
-
Kandungan Air
Pertama ada kadar air yang dalam produk makanan memiliki fungsi mempertahankan tekstur makanan itu sendiri. Kadar air ini juga akan berpengaruh terhadap rasa, bobot, sekaligus daya simpan produk. Kadar air yang terlalu banyak bisa membuat tekstur makanan jadi lebih lembek dan meningkatkan risiko penggumpalan.
Setiap jenis produk makanan memiliki standar kadar air yang berbeda-beda. Misalnya saja untuk biskuit standarnya adalah 4%, sereal jagung 3,5%, mentega 15,9%, yogurt 85,1%, dan susu 89,3%. Umumnya laboratorium akan melakukan pengujian kadar air memakai metode thermogravimetri dan Karl Fischer Titration.
-
Kadar Protein
Selanjutnya uji laboratorium pangan akan melakukan pemeriksaan terhadap kadar protein. Ini juga tidak kalah penting dibandingkan kadar air. Analisis ini nantinya akan dipakai untuk mengetahui jumlah berbagai jenis protein dalam produk dan nilai nutrisi protein dari sebuah produk.
-
Kandungan Lemak
Parameter berikutnya yang dipakai untuk menguji produk pangan adalah kandungan lemak. Kadar lemak ini penting untuk dikendalikan karena jika kadarnya terlalu tinggi bisa memicu berbagai dampak negatif. Mulai dari obesitas, penyakit jantung koroner, kolesterol, dan masih banyak lagi.
Penentuan kadar lemak ini menggunakan aturan SNI (Standar Nasional Indonesia) no. 2891 Tahun 1992. Metode yang digunakan yaitu ekstraksi pelarut atau sokletasi. Apabila kadar lemak terlalu tinggi, maka produk pangan harus melewati formulasi ulang agar bisa lebih terkontrol.
-
Tingkat Keasaman
Kadar pH ternyata juga sangat penting untuk menentukan kualitas produk pangan. pH ini merupakan derajat keasaman dan penting untuk mengidentifikasi kontaminasi bakteri maupun mikroorganisme lainnya. Tingkat pH ini bisa berpengaruh pada berbagai hal seperti kualitas tekstur, perubahan rasa, dan kandungan gizi pangan.
Dalam hal ini laboran akan menggunakan alat bernama pH meter untuk mengukur kadar pH. Setiap jenis produk akan menunjukkan kadar pH yang berbeda tergantung spesifikasi masing-masing.
Mengapa Uji Laboratorium Pangan Perlu Dilakukan?
Perusahaan produk pangan perlu memahami dengan baik alasan dilakukannya uji laboratorium terhadap produk mereka. Berikut adalah beberapa alasan mengapa uji laboratorium pangan perlu dilakukan:
-
Memastikan Keamanan Pangan
Alasan pertama adalah untuk memastikan keamanan produk pangan. Laboratorium akan melakukan uji pangan dan memastikan bahwa produk tersebut dalam kondisi bersih dan aman. Tentu hal ini dilakukan demi memastikan produk pangan yang akan beredar di masyarakat benar-benar aman dan layak dikonsumsi.
Selain memastikan tidak ada bahan-bahan yang berbahaya, uji laboratorium pangan ini juga dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya kontaminan. Jenis kontaminan yang dimaksud di sini seperti residu pestisida, bakteri patogen, serta bahan-bahan kimia berbahaya yang mengancam kesehatan.
-
Mengkaji Ulang Kualitas Nutrisi
Uji laboratorium terhadap produk pangan juga dilakukan untuk mengkaji ulang kualitas nutrisi yang terkandung dalam produk tersebut. Proses pengujian akan menghasilkan data berupa kandungan nutrisi yang ada di dalam pangan. Selain jenis nutrisinya, pengujian juga bisa memberi data terkait kadar setiap nutrisi tersebut.
Biasanya hasil pengujian terkait nutrisi ini akan dicantumkan dalam tabel kandungan gizi di kemasan produk. Dari sini konsumen bisa membaca dan mengetahui apa saja kandungan nutrisi dalam produk yang akan mereka konsumsi.
-
Mengukur Aspek Organoleptik
Manfaat lain dari proses uji laboratorium pangan adalah untuk mengukur aspek organoleptik. Aspek organoleptik sebuah produk ini memuat banyak aspek mulai dari aroma, rasa, hingga tekstur. Semua aspek ini sangat penting untuk menilai sejauh apa kualitas produk pangan yang akan dipasarkan.
Dalam pengujian tersebut akan dipastikan bahwa produk pangan memiliki cita rasa yang baik dan tekstur yang tepat. Selain itu aroma yang dimiliki oleh produk tersebut juga bagus sehingga menarik minat konsumen.
-
Memastikan Kepatuhan Standar Pangan
Pengujian laboratorium terhadap produk pangan juga dilakukan untuk memastikan bahwa produsen sudah mematuhi standar pangan yang berlaku. Dalam proses produksi pangan ada beberapa aturan yang harus dipenuhi. Proses produksi dan hasil produknya harus memenuhi standar sehingga bisa beredar secara legal.
Pihak produsen dapat mengetahui dan menyimpulkan apakah produknya sudah memenuhi standar pangan atau belum lewat uji laboratorium. Itulah mengapa uji laboratorium pangan ini sangat penting untuk dilakukan agar produk yang akan didistribusikan ke pasar benar-benar sudah memenuhi standar.
Sampai di sini Anda tentu sudah bisa memahami bahwa pengujian laboratorium terhadap produk pangan memang sangat penting untuk dilakukan oleh produsen. Pihak produsen juga harus paham standar seperti apa yang perlu mereka penuhi. Tujuannya agar proses produksi berjalan baik dan produknya layak beredar.
Jika produk sudah lolos pengujian laboratorium maka produsen akan menerima informasi atau dokumen secara lengkap. Nantinya produk ini juga dinyatakan aman dan bisa beredar di masyarakat sesuai aturan.
Uji laboratorium pangan saat ini bisa dilakukan bersama Mutu International. Perusahaan ini memiliki kredibilitas tinggi dalam bidang pengujian mutu dan sertifikasi. Sudah ada banyak perusahaan yang menggunakan jasa mereka. Silakan hubungi tim Mutu International secara langsung untuk informasi lebih lengkap.