20 Mar Faktor dan Jenis Pemeriksaan yang Mempengaruhi Uji Laboratorium
Faktor dan Jenis Pemeriksaan yang Mempengaruhi Uji Laboratorium
Demi memastikan mutu produk sesuai standar, perlu dilakukan laboratorium uji terhadap produk tersebut. Berbeda dengan uji laboratorium pada bidang kesehatan, uji lab produk suatu perusahaan berkaitan dengan aspek seperti pangan, mikrobiologi, hingga lingkungan.
Terdapat berbagai faktor yang dapat menentukan hasil dari uji laboratorium suatu produk. Contohnya seperti jarak laboratorium untuk uji produk tersebut hingga anggaran pengujian produknya. Jenis pemeriksaan terhadap produk juga bervariasi menyesuaikan tipe produknya.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak selengkapnya melalui pembahasan berikut!
Pengertian Laboratorium Uji
Sebelum membahas berbagai faktor serta jenis pemeriksaan pada uji laboratorium, mari pahami lebih dulu apa itu uji lab. Laboratory testing atau uji laboratorium merupakan metode pengujian mutu pada suatu produk sebelum memasarkan produk tersebut.
Tujuan dari uji laboratorium adalah memastikan bahwa kualitas produk yang melalui pengujian telah sesuai standar ketika sampai di tangan konsumen.
Adapun pengujian pada laboratorium dilaksanakan dengan prosedur yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) ataupun standar internasional. Ini menjamin kualitas produk telah sesuai dengan standar yang berlaku luas.
Maka dari itu, daya saing produk pun meningkat sehingga mampu bersanding dengan produk berkualitas lainnya di pasar internasional.
Apabila Anda memiliki target menjangkau pasar internasional, maka segera lakukan uji laboratorium pada produk Anda. Tersedia MUTU International yang menyediakan layanan uji laboratorium dengan kualitas terjamin karena berpengalaman sejak 1990.
4 Faktor yang Mempengaruhi Laboratorium Uji
Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi hasil dari uji laboratorium, diantaranya sebagai berikut:
-
Jarak dan Lokasi Logistik
Ketika ingin melakukan uji mutu produk, jarak serta lokasi manufaktur dengan laboratorium adalah salah satu yang perlu Anda pertimbangkan. Bila jarak dan lokasi laboratorium cukup dekat, maka akan memudahkan proses distribusi produk.
Namun, apabila fasilitas laboratorium tempat uji produk tidak dekat, maka pastikan tersedia layanan kurir. Ini untuk membantu efisiensi transportasi yang berpengaruh pada kualitas produk ketika sampai di laboratorium.
-
Anggaran Pengujian
Besarnya biaya yang perlu dikeluarkan pun turut mempengaruhi hasil dari uji lab mutu produk. Pengambilan keputusan pada proses pengujian bisa dipengaruhi oleh anggaran yang tersedia.
Bila ingin hasil optimal, Anda perlu memaksimalkan anggaran untuk laboratorium uji produk. Sebab, kualitas laboratorium yang akan Anda dapatkan pun sebanding dengan harga yang dibayar.
Meskipun anggaran bukan faktor satu-satunya, tentu ini patut menjadi perhatian.
-
Durasi Pengujian Produk
Uji laboratorium memiliki durasi pengujian yang bervariasi. Anda perlu memilih laboratorium yang bisa memberikan hasil uji sesuai dengan durasi ketahanan produk yang melewati proses uji.
Misalnya, seperti produk makanan yang daya tahan produknya cenderung lebih rendah dan singkat. Bila bisnis Anda adalah produsen makanan, maka pilih laboratorium yang mampu memberikan hasil sesuai waktu ketahanan produk.
-
Reliabilitas Hasil Pengujian
Faktor satu ini adalah yang paling rentan jika dilihat secara empiris. Beberapa pendekatan untuk mengoptimalkan reliabilitas atas hasil pengujian produk adalah sebagai berikut:
-
Self Audit Laboratorium
Anda dapat meminta calon laboratorium untuk mengisi kuesioner sebagai self auditing. Anda akan mendapatkan data seperti frekuensi pekerjaan hingga waktu pengujian dengan lebih mudah.
-
Audit Mutu terhadap Pemasok
Pendekatan ini melibatkan pegawai yang mengevaluasi kinerja dari uji laboratorium, pengelolaan catatan, verifikasi hasil uji, hingga tindakan perbaikan.
-
Sampling Buta (Uji Profisiensi)
Anda sebagai manufaktur akan memperoleh informasi nyata mengenai kemampuan laboratorium dalam mendapatkan hasil uji.
Anda perlu menyiapkan sampling untuk pemeriksaan buta, sehingga akan cukup memakan waktu.
-
Pengakuan Laboratorium
Anda bisa mendapatkan pengakuan laboratorium dengan mengevaluasi kepatuhan calon laboratorium akan tujuan dan kebijakan mutu. Lalu, melihat bagaimana prosedur teknis hingga bukti pencatatan pengujiannya.
Ini akan memastikan hasil uji dapat dipertahankan dan dipertanggungjawabkan.
5 Jenis Pemeriksaan Laboratorium Uji
Setelah mengetahui berbagai faktor yang berpengaruh pada uji laboratorium, Anda sebaiknya mengetahui pula berbagai jenis pemeriksaan yang ada seperti di bawah ini:
-
Analisis Komposisi
Jenis pemeriksaan pada laboratorium yang pertama adalah analisis terhadap komposisi produk. Sifat pemeriksaan ini kuantitatif dan juga kualitatif.
Analisis kuantitatif akan menganalisis jumlah unsur yang terdapat pada sampel produk. Sementara itu, analisis kualitatif akan mencari unsur yang berada di dalam sampel.
Menentukan tipe analisis bergantung pada spesimen produk yang akan diuji. Lalu, analisis akan dilakukan dengan spektroskopi.
Metode tersebut mampu menentukan komposisi bahan kimia pada sampel produk. Ini termasuk zat lainnya yang bisa berpengaruh pada kualitas sampel.
-
Pengujian Logam
Laboratorium uji juga mampu mengetahui sifat, komposisi, hingga paduan logam pada sampel produk. Anda jadi tahu jika ternyata produk mengandung logam asing atau sejenisnya di luar ketentuan.
Paduan akan dipecah sehingga pengujian bisa berjalan lancar dan mengetahui nilai komposisinya lebih akurat. Lalu, hasil uji nanti dibandingkan pada database.
Perbandingan tersebut akan menemukan logam murni maupun yang tidak bertanda. Uji logam ini bermanfaat untuk memastikan produk memiliki daya tahan memadai dalam penggunaan normal. Produk juga diharapkan tahan terhadap risiko seperti korosi.
-
Deteksi Kontaminasi
Risiko produk terkontaminasi zat lain dalam proses produksi cukup tinggi. Bentuk kontaminasinya beragam, seperti kekeruhan, residu permukaan, hingga sisa bahan kimia dari proses produksi.
Baik produk kosmetik, pangan, hingga obat-obatan memiliki risiko kontaminasi yang sama. Oleh sebab itu, perlu diadakan deteksi kontaminasi agar produk lebih aman.
Produsen dapat mengidentifikasi zat penyebab kontaminasi. Setelah itu, produsen akan melakukan perbaikan agar kontaminan tersebut tidak terulang kembali.
-
Pengujian Material
Suatu produk merupakan perpaduan dari berbagai bahan atau material. Masing-masing material memiliki kecenderungan memberikan pengaruh pada kualitas maupun daya tahan suatu produk secara komprehensif.
Material yang digunakan pun perlu mencapai pemenuhan syarat tertentu menyesuaikan dengan peraturan dan ketentuan berlaku. Itulah mengapa, Anda pengujian material perlu dilakukan.
Kualitas setiap material yang menyusun suatu produk akan diketahui secara jelas melalui uji material. Misalnya, bahan A ternyata menurunkan ketahanan produk. Sedangkan, bahan B jadi material yang meningkatkan suatu produk
-
Pengujian Regulasi
Produk yang akan Anda pasarkan sebaiknya memiliki regulasi yang sah menurut peraturan perundang-undangan. Produk pun perlu memenuhi standar kesehatan maupun keselamatan.
Untuk itu, uji laboratorium ada sebagai jaminan bahwa produk Anda telah sesuai dan patuh dengan standar tersebut. Produk di pasaran pun terhindar dari risiko ditarik secara paksa atau bahkan hingga lebaran.
Berbagai faktor dan jenis pemeriksaan pada laboratorium uji tersebut merupakan aspek yang harus diperhatikan agar mutu produk terjamin. Anda pun bisa memasarkan produk dengan lebih leluasa karena kualitas dan komposisi produk memenuhi standar yang berlaku.
Untuk memudahkan uji laboratorium, Anda bisa menggunakan jasa penyedia layanan uji laboratorium seperti MUTU International.
Tersedia laboratorium lengkap yang menyesuaikan bidang pengujiannya, seperti laboratorium khusus analisis umum dan juga pangan serta laboratorium khusus mikrobiologi.
Tim penguji pun profesional dan peralatan laboratoriumnya lengkap. Jadi, jangan ragu untuk menggunakan layanan uji laboratorium dari MUTU International! Hubungi kami untuk informasi uji mutu produk dalam laboratorium berkualitas!