29 Des Implementasi dan Evaluasi dalam Dokumen Rencana Aksi Mitigasi (DRAM)
Dokumen Rencana Aksi Mitigasi (DRAM) adalah dokumen strategis yang dirancang untuk mengidentifikasi dan merencanakan tindakan mitigasi terhadap risiko tertentu, seperti bencana alam, perubahan iklim, atau potensi risiko lainnya. Dalam konteks mitigasi iklim, implementasi dan evaluasi DRAM mencakup langkah-langkah berikut:
-
Implementasi DRAM
Implementasi adalah proses penerapan langkah-langkah yang telah direncanakan dalam DRAM untuk mengurangi risiko. Agar implementasi berjalan efektif, harus ada unsur-unsur berikut:
a. Penetapan Tugas dan Tanggung Jawab
Pemetaan pemangku kepentingan dilakukan dengan melakukan identifikasi pihak-pihak yang terlibat, termasuk pemerintah pusat dan daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), sektor swasta, komunitas, dan akademisi.
Selain itu, distribusi peran dibutuhkan agar setiap pihak diberikan tanggung jawab spesifik, seperti misalnya pemerintah daerah bertanggung jawab atas pengaturan kebijakan lokal, LSM berperan dalam penyuluhan masyarakat, serta sektor swasta menyediakan teknologi atau sumber daya tambahan.
Terlebih, distribusi peran ini tidak akan berjalan secara efektif tanpa adanya koordinasi dan kolaborasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk forum atau tim khusus untuk memastikan komunikasi berjalan lancar antara semua pihak.
b. Penyediaan dan Pengelolaan Sumber Daya
Sumber daya ini dapat berupa keuangan, teknologi dan infrastruktur serta sumber daya manusia dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan.
Sumber dana dapat berasal dari APBN, APBD, hibah internasional, atau partisipasi swasta. Misalnya, mitigasi bencana gempa bumi membutuhkan alokasi dana untuk pembangunan struktur tahan gempa.
Sumber teknologi dan infrastruktur dapat diperoleh dengan menerapkan inovasi teknologi seperti sistem peringatan dini (early warning system), aplikasi pengelolaan bencana, atau desain bangunan ramah lingkungan.
Sumber daya manusia juga dibutuhkan agar memiliki kapasitas dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan.Pelatihan dapat dilakukan meningkatkan kapasitas tenaga kerja di sektor mitigasi, seperti petugas lapangan atau relawan.
c. Integrasi dalam Kebijakan dan Perencanaan Lokal
Hal ini dibutuhkan agar implementasi DRAM dapat berjalan dengan lebih efektif dan menghasilkan dampak baik tidak hanya bagi penyusun namun juga bagi lingkungan sekitar.
Integrasi ini dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan DRAM dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar pengelolaan lahan mendukung mitigasi risiko. Contohnya, menempatkan zona hijau di daerah rawan banjir.
Selain itu, DRAM harus mendukung rencana nasional, seperti target penurunan emisi dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
d. Pelaksanaan Program Lapangan
Program konkret yang dilakukan bisa berupa pembangunan Infrastruktur, misalnya, pembangunan tanggul untuk mencegah banjir, atau penguatan bangunan tahan gempa.
Selain itu, penyuluhan dan pendidikan dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi risiko melalui workshop, simulasi bencana, atau pelatihan tanggap darurat.
Restorasi ekosistem juga dapat dilakukan, misalnya dengan cara penanaman kembali hutan mangrove atau reboisasi untuk mencegah erosi dan banjir.
e. Dokumentasi dan Pelaporan
Setiap tahapan pelaksanaan harus didokumentasikan untuk memantau perkembangan. Pelaporan juga dilakukan secara berkala kepada lembaga pengawas atau penyandang dana untuk menjaga akuntabilitas.
-
Evaluasi DRAM
Evaluasi adalah proses menilai efektivitas rencana mitigasi yang telah dilaksanakan. Proses ini penting untuk memastikan hasil sesuai tujuan dan memberikan dasar untuk perbaikan.
a. Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators/KPI)
Indikator yang diukur ini harus mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif.
Aspek kuantitatif dapat berupa penurunan angka korban bencana, jumlah rumah yang terhindar dari risiko, atau pengurangan emisi gas rumah kaca dalam ton CO2. sedangkan aspek kualitatif dapat berupa tingkat kepuasan masyarakat terhadap tindakan mitigasi.
b. Metode Pemantauan dan Pengumpulan Data
Pemantauan berkala dilakukan melalui inspeksi lapangan, survei masyarakat, dan analisis laporan pelaksanaan. Pengumpulan data yang dilakukan dapat dijalankan secara real-time dengan memanfaatkan teknologi seperti sensor lingkungan atau drone untuk memantau keberhasilan tindakan mitigasi.
Selain itu, kajian dampak dilakukan melakukan analisis dampak lingkungan (AMDAL) atau evaluasi sosial ekonomi terhadap keberhasilan rencana mitigasi.
c. Keterlibatan Pemangku Kepentingan dalam Evaluasi
Tak hanya dalam proses implementasi, keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi juga dibutuhkan. Terlebih, terhadap masyarakat yang terdampak langsung memberikan masukan tentang manfaat tindakan mitigasi.
Dalam evaluasi DRAM, hasil evaluasi harus dipublikasikan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan donor.
d. Analisis Hasil dan Penyusunan Rekomendasi
Hasil dari DRAM dianalisis untuk mengetahui identifikasi hambatan dan peningkatan strategi yang dapat dilakukan.
e. Pelaporan Hasil Evaluasi
Laporan hasil evaluasi dapat dibuktikan dengan dokumentasi evaluasi yang disusun dalam laporan resmi, dan pembaruan DRAM berdasarkan hasil evaluasi untuk memastikan relevansi dan efektivitas.