19 Jun Mendukung Pertumbuhan Industri Sawit: Peran Mutu Certification sebagai Sahabat Petani Sawit
Program Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) merupakan sebuah sertifikasi keberlanjutan yang ditujukan bagi petani sawit di Indonesia. Adanya kebijakan ISPO ini menjadi perhatian di kalangan petani untuk dapat dijalankan pada perkebunan sawitnya.
PT Mutuagung Lestari sudah lama menjadi sahabat bagi petani. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Ir.Gulat ME Manurung, MP selaku Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).
“PT Mutuagung Lestari sudah terdepan dalam mendukung petani sawit di Indonesia. Petani peserta replanting diharapkan selanjutnya mengikuti sertifikasi (ISPO),” ujar beliau.
Mengapa Perlu Sertifikasi ISPO?
Standar ISPO diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian No. 38 tahun 2020, merupakan standar yang bersifat mandatory atau wajib bagi seluruh perusahaan sawit yang beroperasi di Indonesia, mulai dari hulu ke hilir.
Keuntungan Sertifikasi ISPO
Penetapan sertifikasi ISPO mempunyai keuntungan untuk meningkatkan produksi agar memiliki daya saing serta memenuhi komitmen pemerintah Indonesia dalam mitigasi gas rumah kaca.
Baca juga: Beginilah Cara Pengajuan Sertifikasi ISPO
Prinsip ISPO
- Kepatuhan Legalitas Usaha Perkebunan
- Penerapan Praktek Perkebunan Yang Baik
- Pengelolaan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam, dan Keanekaragaman Hayati
- Tanggung Jawab Terhadap Ketenagakerjaan
- Tanggung Jawab Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
- Penerapan Transparansi
- Peningkatan Usaha Secara Berkelanjutan
ISPO Sebagai Solusi Bagi Petani Sawit
Salah satu tujuan ISPO adalah untuk menata pengelolaan kelapa sawit agar dapat semakin produktif dan berkelanjutan. Untuk itu, mengadopsi ISPO dapat memberikan berbagai manfaat khususnya bagi para petani sawit di antaranya sebagai berikut :
1. Kepatuhan terhadap Standar Keberlanjutan
ISPO menetapkan standar yang ketat dalam praktik pertanian sawit yang berkelanjutan. Dengan mengikuti persyaratan ISPO, petani sawit diharapkan dapat menerapkan praktik yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, masyarakat, dan kesejahteraan pekerja.
2. Akses ke Pasar yang Lebih Luas
Sertifikasi ISPO memungkinkan petani sawit untuk mengakses pasar yang mengutamakan produk sawit berkelanjutan. Banyak perusahaan dan konsumen internasional kini memprioritaskan produk sawit yang diproduksi secara bertanggung jawab dan terverifikasi keberlanjutannya. Dengan memiliki sertifikasi ISPO, petani sawit dapat memenuhi persyaratan pasar yang semakin ketat terkait keberlanjutan.
3. Perlindungan terhadap Regulasi
Dalam beberapa tahun terakhir, regulasi internasional dan nasional terkait kelapa sawit semakin diperketat. Dengan memiliki sertifikasi ISPO, petani sawit akan lebih mematuhi persyaratan perundangan yang berlaku dan melindungi usaha mereka dari risiko perizinan dan perdagangan yang tidak sah.
4. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
ISPO mendorong petani sawit untuk mengadopsi praktik terbaik dalam pengelolaan perkebunan, penggunaan pupuk dan pestisida yang bijaksana, serta pengelolaan limbah yang lebih baik. Dengan menerapkan praktik-praktik ini, petani sawit dapat meningkatkan efisiensi produksi dan produktivitasnya.
5. Pembiayaan dan Insentif
Beberapa lembaga keuangan dan pemerintah memberikan akses lebih mudah terhadap pembiayaan atau insentif khusus bagi petani sawit yang memiliki sertifikasi keberlanjutan seperti ISPO. Ini dapat membantu petani sawit dalam mengembangkan usaha mereka, melakukan investasi dalam teknologi dan infrastruktur, serta meningkatkan keberlanjutan produksi.
6. Reputasi dan Citra yang Lebih Baik
ISPO sebagai sertifikasi keberlanjutan dapat meningkatkan reputasi dan citra petani sawit di mata konsumen, perusahaan, dan masyarakat luas. Dengan memperlihatkan komitmen terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan, petani sawit dapat memperoleh kepercayaan dan dukungan dari berbagai pihak.
Tantangan Bagi Petani Sawit
Petani sawit yang memiliki sertifikasi ISPO dapat dikatakan telah mengambil langkah awal untuk menjalankan praktik pertanian yang berkelanjutan. Namun perlu disadari bahwa dalam perjalanannya, akan ada tantangan yang mungkin saja dihadapi di antaranya :
- Tantangan dalam menerapkan praktik keberlanjutan sebagaimana tujuan dari sertifikasi ISPO itu sendiri. Memastikan kepatuhan terhadap keberlanjutan dapat menjadi tantangan dalam hal kepatuhan ataupun perubahan budaya pertanian, misalnya meliputi pengelolaan limbah, penggunaan pestisida secara bijaksana, konservasi air, dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati.
- Keterbatasan sumber daya dan infrastruktur yang memadai untuk menerapkan praktik keberlanjutan. Keterbatasan yang dimaksud dapat meliputi keterbatasan modal, teknologi, serta infrastruktur pendukung yang diperlukan untuk menerapkan praktik-praktik keberlanjutan secara efektif.
- Terjadinya peningkatan biaya produksi, termasuk biaya pengelolaan limbah, penggunaan pupuk organik, atau biaya pemulihan lahan. Petani sawit perlu mengatasi tantangan ini dengan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sehingga dapat menyeimbangkan biaya yang lebih tinggi.
- Dalam beberapa kasus, petani sawit mungkin akan mengalami ketergantungan pada pihak ketiga, seperti perusahaan perkebunan atau mitra bisnis. Meskipun ketergantungan ini terjadi untuk memastikan penerapan praktik keberlanjutan yang sesuai dengan standar ISPO, namun hal ini dapat mempengaruhi tingkat kontrol dan kemandirian petani sawit dalam menjalankan operasi keberlanjutan.
- Tuntutan pasar yang semakin tinggi terkait keberlanjutan dan sertifikasi tambahan. Adanya sertifikasi ISPO yang dimiliki oleh petani sawit dapat membuka akses pasar yang jauh lebih luas. Di sisi lain, hal tersebut akan menjadi tantangan bagi petani sawit dalam hal pemenuhan tuntutan pasar menyangkut persyaratan yang berbeda-beda dari berbagai sertifikasi dan label pasar.
- Adanya perubahan kebijakan dan regulasi pemerintah terkait kelapa sawit dan keberlanjutan. Petani sawit harus siap untuk tetap mengikuti perubahan yang terjadi sekaligus beradaptasi dengan persyaratan baru yang diberlakukan untuk mempertahankan kepatuhan terhadap standar keberlanjutan.
Mutu Internasional melayani Sertifikasi ISPO
MUTU International telah menjadi perusahaan swasta Indonesia yang terbesar di bidangnya. Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.
Sebagai sahabat petani, MUTU Internasional juga siap untuk mendampingi proses pengurusan sertifikasi ISPO. Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.
Sertifikasi dari lembaga pelatihan MUTU International bersifat resmi dan BNSP. Jadi Anda tidak perlu khawatir. PT Mutuagung Lestari atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990 dan bergerak di bidang jasa inspeksi, testing, serta sertifikasi atau TIC (Training, Inspection, and Certification).
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.