07 Aug Peran Penting Laboratorium Uji Lingkungan untuk Pelaku Usaha
Laboratorium uji lingkungan merupakan garda terdepan dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan bisnis dan keberlanjutan lingkungan. Pada hampir setiap industri, keberadaan laboratorium ini menjadi semakin penting.
Mengapa? Karena setiap aktivitas bisnis, terutama yang berhubungan langsung dengan sumber daya alam, berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap lingkungan.
Di sini, laboratorium lingkungan berperan sebagai penjaga, pengawas, dan penasihat yang memberikan data dan informasi akurat untuk mendukung kebijakan dan keputusan bisnis yang bertanggung jawab.
Apa Itu Laboratorium Uji Lingkungan?
Laboratorium lingkungan adalah fasilitas khusus yang dilengkapi dengan teknologi dan peralatan canggih untuk melakukan berbagai jenis pengujian lingkungan. Laboratorium dapat melakukan berbagai jenis pengujian yang mencakup analisis kualitas air, tanah, udara, dan berbagai parameter lingkungan lainnya.
Sebagai penjaga dalam pemantauan dan pengelolaan lingkungan, laboratorium menyediakan data dan informasi yang akurat dan dapat dipercaya untuk mendukung pengambilan keputusan dalam berbagai sektor, termasuk bisnis.
Di laboratorium lingkungan, tim ilmuwan dan teknisi yang terampil menggunakan keahlian mereka untuk melakukan pengujian. Mereka menggunakan instrumen dan metodologi canggih untuk menganalisis sampel yang dikumpulkan dari berbagai lingkungan. Hasil pengujian ini memberikan gambaran tentang kondisi lingkungan pada titik waktu tertentu.
Selain pengumpulan data, laboratorium juga berperan penting dalam penelitian dan inovasi. Mereka mengembangkan metode dan teknologi pengujian baru untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengujian, serta untuk mengatasi tantangan lingkungan yang baru dan kompleks.
Mengapa Laboratorium Uji Lingkungan Penting bagi Pelaku Usaha?
Ada beberapa alasan utama mengapa laboratorium lingkungan menjadi elemen kunci dalam operasional bisnis, terutama yang berhubungan langsung dengan lingkungan. Berikut ini penjelasannya:
Menyediakan Informasi dan Saran bagi Pembuatan Kebijakan dan Rencana Pembangunan yang Berkelanjutan
Dengan berbagai analisis dan pemantauan yang dilakukan, laboratorium lingkungan mampu memainkan berbagai peran vital, seperti:
a. Sebagai Sumber Pengetahuan dan Data yang Berkaitan dengan Lingkungan
Laboratorium uji lingkungan berfungsi sebagai pusat pengetahuan dan data lingkungan. Mereka melakukan berbagai jenis pengujian lingkungan dan menghasilkan data yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk memahami kondisi lingkungan saat ini dan memprediksi tren masa depan.
Data ini sangat penting untuk merencanakan dan mengimplementasikan strategi bisnis yang berkelanjutan.
b. Membantu Merancang Kebijakan dan Rencana Pembangunan yang Berkelanjutan
Dengan data dan informasi yang disediakan oleh laboratorium, pelaku usaha dapat merancang kebijakan dan rencana pembangunan yang berkelanjutan.
Misalnya, mereka dapat merencanakan penggunaan sumber daya alam dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan, atau merancang produk dan layanan yang lebih ramah lingkungan.
c. Melakukan Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Laboratorium juga berperan dalam pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan. Mereka dapat melakukan pengujian lingkungan secara berkala untuk memantau dampak operasi bisnis terhadap lingkungan dan mengevaluasi efektivitas strategi lingkungan yang telah diterapkan.
d. Sebagai Sarana Penelitian dan Inovasi dalam Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Lingkungan
Laboratorium dapat mengembangkan metode pengujian baru dan lebih efisien, atau menciptakan teknologi dan solusi baru untuk mengatasi tantangan lingkungan yang ada.
Memantau Kondisi Lingkungan dan Mengukur Dampak Aktivitas Manusia terhadap Ekosistem
laboratorium memainkan peran dalam membantu pelaku usaha untuk memahami dan mengelola dampak operasi mereka terhadap lingkungan melalui analisis ini:
a. Pemantauan Kualitas Air
Laboratorium melakukan pengujian kualitas air untuk memantau kondisi air di suatu area dan mengukur dampak aktivitas manusia terhadap kualitas air tersebut. Pengujian ini dapat mencakup analisis kandungan kimia, fisik, dan biologis air.
b. Analisis Kualitas Tanah
Laboratorium juga melakukan analisis kualitas tanah (kandungan nutrisi, pH, tekstur, dan kontaminan dalam tanah) untuk memantau kondisi tanah dan mengukur dampak aktivitas manusia terhadap kualitas tanah.
c. Pemantauan Kualitas Udara
Laboratorium melakukan pemantauan kualitas udara untuk memantau kondisi udara dan mengukur dampak aktivitas manusia terhadap kualitas udara. Pengujian ini termasuk analisis kandungan partikel, gas, dan polutan lainnya dalam udara.
d. Analisis Keanekaragaman Hayati
Laboratorium memantau kondisi keanekaragaman hayati di suatu area dan mengukur dampak aktivitas manusia terhadap keanekaragaman hayati tersebut, termasuk analisis jumlah dan jenis spesies, serta interaksi antara spesies dan lingkungan mereka.
e. Pemantauan Dampak Lingkungan
Laboratorium melakukan pemantauan dampak lingkungan untuk mengukur dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, seperti analisis dampak operasi bisnis terhadap kualitas air, tanah, udara, dan keanekaragaman hayati.
Memberikan Kontribusi Berupa Data Akurat pada Penyusunan Laporan
Laboratorium menyediakan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penyusunan berbagai laporan, seperti:
a. Laporan UKL/UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan)
Laporan UKL/UPL adalah dokumen yang mencakup hasil pemantauan terhadap efek lingkungan dari suatu bisnis, yang harus disusun setiap enam bulan. Dokumen ini memiliki peran penting untuk:
- Mengenali potensi dampak baru terhadap lingkungan yang belum terdaftar dalam dokumen UKL UPL/RKL RPL.
- Menjamin bahwa pelaku bisnis memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengelola dan mengawasi keadaan lingkungan.
- Memberikan strategi yang tepat untuk pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan.
- Memberikan materi untuk penilaian pengelolaan lingkungan di masa yang akan datang.
Perusahaan yang tidak melakukan pengelolaan, pemantauan, dan pelaporan Laporan UKL/UPL secara rutin dapat dianggap tidak aktif dalam operasional atau bisnisnya, dan konsekuensinya dapat berupa pencabutan izin lingkungan hingga izin usaha.
b. Laporan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
Setiap rencana usaha atau kegiatan yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, atau biasa disebut Amdal.
Dampak penting merujuk pada perubahan lingkungan hidup yang sangat mendasar dan diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Laporan AMDAL memberikan analisis dampak potensial operasi perusahaan terhadap lingkungan, rencana untuk mengelola, dan memitigasi dampak tersebut.
AMDAL membantu mencegah atau meminimalkan dampak lingkungan negatif dari proyek atau kegiatan. Ini dapat mencakup dampak pada kualitas air, kualitas udara, keanekaragaman hayati, dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat sekitar.
Penyusunan dan persetujuan AMDAL merupakan persyaratan hukum. Perusahaan yang tidak mematuhi persyaratan ini dapat menghadapi sanksi, termasuk denda, penundaan, atau penghentian proyek.
c. Laporan RKL/RPL (Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan)
Dokumen Amdal mencakup bagian vital yang dikenal sebagai laporan RKL/RPL. RKL merujuk pada upaya mitigasi terhadap efek lingkungan yang dihasilkan oleh rencana bisnis dan/atau aktivitas. Di sisi lain, RPL adalah inisiatif pemantauan terhadap elemen lingkungan yang terpengaruh oleh rencana bisnis dan/atau aktivitas.
RKL dan RPL harus dilaporkan setiap enam bulan sekali kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, gubernur, atau kepala daerah. Tujuan utama dari RKL-RPL adalah untuk:
- Menghindari atau mencegah efek lingkungan yang merugikan dan mengatasi, meminimalkan, atau mengontrol efek merugikan yang muncul selama bisnis dan/atau aktivitas.
- Meningkatkan efek positif sehingga efek tersebut dapat memberikan keuntungan yang lebih besar baik kepada penanggung jawab bisnis dan/atau aktivitas maupun pihak lain, terutama masyarakat.
Regulasi Pemerintah Mengenai Laboratorium Uji Lingkungan
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PPLHK) mencakup berbagai aspek penting yang berkaitan dengan laboratorium lingkungan.
Regulasi ini dirancang untuk memastikan bahwa laboratorium menjalankan peran mereka dalam melindungi lingkungan dan masyarakat dari dampak negatif aktivitas industri dan pembangunan. Peraturan ini mencakup berbagai aspek, termasuk:
- Persyaratan dan prosedur untuk mendapatkan izin operasional laboratorium lingkungan.
- Standar dan prosedur operasional laboratorium lingkungan.
- Persyaratan dan prosedur untuk pengujian sampel lingkungan.
- Persyaratan dan prosedur untuk penilaian kinerja laboratorium lingkungan.
- Persyaratan dan prosedur untuk pengawasan dan penegakan hukum terhadap laboratorium lingkungan.
Peraturan ini juga mencakup sanksi administratif bagi laboratorium lingkungan yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan. Sanksi ini dapat berupa peringatan tertulis, penghentian sementara kegiatan, pencabutan izin, dan/atau denda administratif.
Standar ISO 17025:2017 dalam Laboratorium Uji Lingkungan
Laboratorium lingkungan harus mematuhi standar ISO 17025:2017 (Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi) dalam operasional mereka, untuk memastikan sistem manajemen kualitas, secara teknis kompeten, dan mampu menghasilkan hasil pengujian dan kalibrasi yang valid.
Sejarah dan Tujuan Standar ISO 17025:2017
Standar ISO 17025 pertama kali diterbitkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) pada tahun 1999 dan telah direvisi beberapa kali, terakhir pada tahun 2017.
Tujuan utama standar ini adalah untuk menetapkan persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Standar ini dirancang untuk memastikan bahwa laboratorium dapat menghasilkan hasil pengujian dan kalibrasi yang akurat, dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Implementasi Standar ISO 17025:2017 di Laboratorium Lingkungan Indonesia
Implementasi standar ISO 17025:2017 di laboratorium lingkungan melibatkan beberapa langkah, termasuk:
a. Penilaian Status Saat Ini
Melakukan audit internal untuk mengetahui status saat ini laboratorium terhadap standar ISO 17025:2017. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
b. Penyusunan Dokumen
Menyusun dokumen seperti Manual Kualitas, Prosedur Operasi Standar (SOP), dan Instruksi Kerja (IK) yang sejalan dengan standar ISO 17025:2017.
c. Pelaksanaan Sistem Manajemen Kualitas
Mengimplementasikan sistem manajemen kualitas yang telah dibuat. Ini termasuk mengadakan pertemuan tinjauan manajemen, melakukan audit internal, dan menjalankan program pengendalian kualitas.
d. Pendidikan dan Pelatihan
Menyediakan pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi staf laboratorium untuk memastikan bahwa mereka memahami persyaratan ISO 17025:2017 dan bagaimana menerapkannya dalam operasi sehari-hari.
e. Validasi Metode
Melakukan validasi metode untuk memastikan bahwa metode pengujian dan kalibrasi yang digunakan mampu memberikan hasil yang valid.
f. Pengendalian Perangkat
Menyusun dan menerapkan program pengendalian perangkat. Ini termasuk pemeliharaan rutin, kalibrasi dan pengecekan perangkat.
g. Pengendalian Non-konformitas dan Tindakan Perbaikan
Menyusun dan menerapkan prosedur untuk mengendalikan non-konformitas dan melaksanakan tindakan perbaikan.
h. Pra-Assessment
Melakukan pra-assessment atau audit internal untuk memastikan bahwa laboratorium sudah siap untuk audit oleh badan akreditasi.
i. Audit oleh Badan Akreditasi
Mengajukan permohonan untuk audit oleh badan akreditasi dan, jika diperlukan, melaksanakan perbaikan yang direkomendasikan.
Proses Uji di Laboratorium
Proses pengujian melibatkan beberapa tahapan, termasuk pengambilan sampel, pengujian dan kalibrasi, dan interpretasi hasil uji. Berikut penjelasan tentang setiap tahapan:
Pengambilan Sampel
Ini adalah tahap awal dalam proses pengujian di laboratorium uji lingkungan. Dalam tahap ini, sampel lingkungan diambil untuk diuji.
a. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan oleh laboratorium lingkungan dapat bervariasi tergantung pada jenis sampel dan tujuan pengujian.
Misalnya, sampel air mungkin diambil dari sungai, danau, atau sumur, sementara sampel tanah mungkin diambil dari berbagai kedalaman dan lokasi di lahan yang akan diuji.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Sampel
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan sampel, termasuk kondisi lingkungan, waktu pengambilan sampel, dan metode pengambilan sampel.
Laboratorium lingkungan harus mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk memastikan bahwa sampel yang diambil mewakili kondisi lingkungan yang akan diuji.
Pengujian dan Kalibrasi
Tahap selanjutnya adalah pengujian dan kalibrasi. Dalam tahap ini, sampel diuji dan hasilnya dikalibrasi untuk memastikan akurasi dan keandalan.
a. Jenis-Jenis Pengujian dan Kalibrasi
Ada banyak jenis pengujian dan kalibrasi yang dapat dilakukan oleh laboratorium lingkungan, termasuk pengujian kualitas air, pengujian kualitas tanah, pengujian kualitas udara, dan pengujian keanekaragaman hayati. Setiap jenis pengujian ini memerlukan metode dan peralatan yang berbeda.
b. Teknologi dan Alat yang Digunakan dalam Pengujian dan Kalibrasi
Laboratorium menggunakan berbagai teknologi dan alat dalam pengujian dan kalibrasi. Teknologi dan alat ini dapat mencakup spektrofotometer, kromatografi gas, mikroskop, dan alat analisis lainnya. Teknologi dan alat ini digunakan untuk menganalisis sampel dan menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Interpretasi Hasil Uji
Setelah pengujian dan kalibrasi selesai, tahap selanjutnya adalah interpretasi hasil uji. Dalam tahap ini, hasil pengujian dianalisis dan diinterpretasikan untuk membuat kesimpulan tentang kondisi lingkungan yang diuji.
a. Cara Membaca dan Memahami Hasil Uji
Hasil pengujian dapat mencakup berbagai jenis data, termasuk konsentrasi zat kimia, pH, suhu, dan parameter lainnya.
Untuk membaca dan memahami hasil ini, perlu pengetahuan dan pemahaman tentang metode pengujian, standar kualitas lingkungan, dan dampak potensial zat atau kondisi yang diuji terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
b. Tindak Lanjut dari Hasil Uji
Berdasarkan interpretasi hasil uji, dapat ditentukan tindak lanjut yang perlu dilakukan. Tindak lanjut ini dapat mencakup perubahan dalam operasi atau praktek bisnis, perbaikan atau remediasi lingkungan, atau tindakan hukum atau regulasi.
Teknologi Terkini dalam Laboratorium Uji Lingkungan
Laboratorium lingkungan memakai banyak teknologi terkini dalam operasional mereka. Teknologi ini memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pengujian.
Teknologi Pengujian Lingkungan Terbaru
Laboratorium lingkungan terus mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pengujian mereka. Teknologi ini dapat mencakup alat dan metode pengujian canggih, perangkat lunak analisis data, dan sistem manajemen laboratorium.
Misalnya, teknologi seperti spektroskopi massa tandem, kromatografi cair bertekanan tinggi, dan teknologi lainnya telah menjadi standar di banyak laboratorium lingkungan.
Manfaat Teknologi Terkini bagi Laboratorium Lingkungan
Teknologi terkini membawa banyak manfaat bagi laboratorium lingkungan. Pertama, mereka dapat meningkatkan efisiensi pengujian dengan mempercepat proses pengujian dan mengurangi jumlah sampel dan reagen yang diperlukan.
Kedua, mereka dapat meningkatkan akurasi pengujian dengan mengurangi kesalahan manusia dan memperbaiki deteksi dan kuantifikasi zat. Ketiga, mereka dapat memperluas kapabilitas pengujian dengan memungkinkan deteksi dan kuantifikasi zat baru atau kompleks.
Selain itu, laboratorium uji dapat melakukan pengujian dengan lebih efisien dan akurat. Yang mana, keandalan hasil pengujian sangatlah penting untuk memastikan kualitas data dan memenuhi persyaratan hukum dan regulasi.
Implementasi Laboratorium Uji Lingkungan dalam Berbagai Sektor Industri
Laboratorium lingkungan memainkan peran dalam membantu berbagai industri mematuhi regulasi lingkungan dan memastikan bahwa operasi mereka tidak merusak lingkungan, contohnya:
Sektor Industri Manufaktur
Industri manufaktur melibatkan berbagai proses yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, termasuk emisi udara, pembuangan limbah, dan penggunaan energi.
Laboratorium dapat membantu industri ini dengan menguji emisi gas berbahaya dari proses produksi di pabrik manufaktur, seperti nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), dan partikel debu.
Setelah proses analisis, hasil pengujian dan pemantauan emisi gas akan dilaporkan kepada pihak manajemen pabrik manufaktur dan otoritas lingkungan setempat. Laporan ini harus jelas dan transparan, mencakup hasil pengujian, interpretasi data, dan tindakan korektif yang diambil jika diperlukan.
Sektor Industri Pertambangan
Industri pertambangan dapat memiliki dampak lingkungan yang sangat besar, termasuk erosi tanah, pencemaran air, dan kerusakan habitat.
Oleh sebab itu, laboratorium ditugaskan untuk menguji kualitas air di sekitar lokasi tambang. Parameter uji yang ditentukan meliputi pH, kekeruhan (TSS), total logam berat (misalnya timbal dan merkuri), BOD (kebutuhan oksigen biokimia), COD (kebutuhan oksigen kimia), dan konsentrasi logam seperti besi, tembaga, dan seng.
Tim teknisi laboratorium secara berkala akan mengambil sampel air dari sungai dan sumur di sekitar lokasi tambang. Pengambilan sampel dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi dan memastikan representativitas data.
Lalu, sampel air diuji di laboratorium sesuai dengan standar industri dan peraturan lingkungan yang berlaku. Misalnya, konsentrasi logam berat dianalisis menggunakan AAS, sementara BOD dan COD diukur dengan menggunakan instrumen khusus.
Jika hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas air melebihi batas yang diperbolehkan, langkah-langkah korektif harus segera dilakukan. Contohnya, peningkatan pengolahan air limbah tambang, implementasi teknologi pengolahan yang lebih efisien, atau pengurangan aktivitas pertambangan di area yang rentan.
Sektor Industri Makanan dan Minuman
Laboratorium Lingkungan memainkan peran penting dalam sektor industri makanan dan minuman untuk memastikan produk yang diproduksi aman untuk konsumsi dan mematuhi standar kualitas dan regulasi yang berlaku.
Sebagai contoh, laboratorium bisa melakukan pengujian untuk deteksi kontaminan seperti bakteri, virus, jamur, dan zat kimia berbahaya yang mungkin ada dalam makanan atau minuman. Teknik seperti PCR (Polymerase Chain Reaction) dan ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) sering digunakan untuk pengujian ini.
Selain itu, laboratorium melakukan analisis untuk menentukan kandungan nutrisi dalam produk, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Data ini digunakan untuk pembuatan label nutrisi yang akurat.
Untuk menjamin keamanan produk, laboratorium juga melakukan pengujian cemaran logam berat (timbal, raksa, arsenik, dan kadmium yang bisa berbahaya jika dikonsumsi) dan pengujian mikrobiologis (Salmonella, E. coli, dan Listeria).
Terakhir, laboratorium melakukan pemantauan lingkungan untuk memeriksa kondisi sanitasi dan higiene di fasilitas produksi. Hal ini dapat mencakup pengujian air, udara, permukaan, dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi.
Laboratorium uji lingkungan memainkan peran vital dalam memastikan bahwa pelaku usaha dapat beroperasi dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan layanan dari laboratorium ini, pelaku usaha dapat memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi lingkungan, meminimalkan dampak negatif operasi mereka terhadap lingkungan, dan berkontribusi terhadap upaya global untuk menjaga dan melindungi lingkungan kita.
Untuk memastikan kepatuhan dan keberlanjutan lingkungan dalam bisnis Anda, konsultasikan bersama Mutu International dan temukan bagaimana layanan kami dapat membantu Anda mencapai tujuan lingkungan yang ditetapkan.
PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.
MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).
Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.