16 May Sertifikat HACCP: Prosedur, Syarat, dan Cara Memperolehnya
Sertifikat HACCP merupakan salah satu sertifikasi penting yang harus dimiliki oleh perusahaan produsen pangan. Untuk memastikan bahwa pangan yang diproduksi sesuai dengan standar jaminan mutu, tidak sedikit dari konsumen atau pihak ketiga yang melek melihat sertifikat ini pada sebuah perusahaan.
Jika Anda merupakan pemilik usaha bahan-bahan pangan, ataupun seorang konsumen, tetap perlu memahami tentang HACCP. Apalagi jika Anda menginginkan output produksi yang berkualitas, maka pahamilah setiap standar yang diberlakukan.
Apa itu Sertifikat HACCP?
Sebelum memasuki pembahasan lebih jauh untuk mendapatkan sertifikat ini, alangkah lebih baiknya jika Anda memahami terlebih dahulu mengenai apa itu HACCP.
Hazard Analysis and Critical Control Point atau disingkat dengan HACCP merupakan sebuah prosedur yang mengatur manajemen keamanan pangan. Pendekatannya ialah dengan proses yang preventif. Sertifikasi HACCP ini telah berlaku secara internasional dan diakui oleh Food and Drug Administration (FDA).
Prinsip kerja HACCP ini meliputi hal-hal seperti analisis dan kontrol terhadap berbagai jenis bahaya atau hazard yang berpotensi muncul saat proses produksi pangan. Jenis bahaya yang kemudian dianalisis HACCP adalah jenis mikrobiologis, kimiawi hingga fisis. Kesemuanya memiliki risiko yang bisa saja membahayakan kesehatan konsumen.
HACCP harus mampu memastikan bahwa zat-zat bahaya tersebut tidak ditemukan di makanan. Prosedurnya juga menyeluruh end-to-end mulai dari proses manufakturnya hingga sebuah produk pangan beralih ke tangan para konsumen.
Selanjutnya, jika sebuah produk dinyatakan lolos dari proses analisis. Maka produk tersebut berhak untuk mendapatkan sertifikasi HACCP. Sertifikat tersebut menunjukkan komitmen dan konsistensi perusahaan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip HACCP.
Saat ini telah banyak perusahaan besar yang menggunakan prinsip manajemen HACCP. Sehingga produknya bisa terjamin aman, tidak merugikan maupun membahayakan keselamatan konsumennya. Sehingga, kepercayaan konsumen dan kredibilitas produk-produk sebuah perusahaan juga jadi lebih terpercaya dengan adanya sertifikat ini.
Syarat-Syarat yang Harus Dipenuhi: 7 Prinsip Dasar HACCP
Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa untuk memperoleh sertifikat HACCP maka sebuah perusahaan wajib untuk konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip HACCP. Apa sajakah itu?
1. Analisis Bahaya
Prinsip yang satu ini adalah berfokus pada tanggung jawab perusahaan untuk memastikan bahwa alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan produksi statusnya aman. Tidak ada satupun dari bahan material maupun peralatan yang memiliki kandungan bahan berbahaya.
Bahan-bahan untuk produksi pangan wajib bebas dari bahaya yang berisiko memberikan ancaman pada konsumen. Begitu juga dengan peralatan dan lokasi pengolahan harus aman dari bahaya.
2. Penentuan Titik Kendali Kritis
Prinsip ini dikenal juga dengan Critical Control Point (CCP). Perusahaan harus melakukan pengidentifikasian untuk setiap tahapan produksi. Agar setiap prosedurnya terdeteksi dan jika muncul masalah bisa segera diatasi dengan baik.
Hal ini didasari dengan fakta bahwa ada beberapa jenis bahan pangan yang bisa berubah menjadi zat berbahaya jika terdapat kelalaian dalam pengolahan. Melakukan CCP akan sangat memudahkan perusahaan dalam sistem pengawasan dan pengendalian produksi.
3. Penetapan Batas Kritis
Sebagai upaya memastikan bahwa CCP berada dalam kendali yang sesuai. Maka, perlu diperhatikan adanya penetapan batas kritis. Hal ini akan mengatur dan membatasi toleransi yang ditetapkan agar tidak terjadi kegagalan produksi yang tidak sesuai HACCP.
Gunanya batas kritis juga sebagai acuan dalam melakukan quality control. Produk yang melebihi batas tersebut dinyatakan tidak layak untuk dipasarkan.
4. Monitoring
Prosedur monitoring sangat diperlukan dalam proses produksi yang sesuai dengan standar sertifikat HACCP. Melakukan monitoring akan mempermudah perusahaan dalam mengidentifikasi kesalahan atau masalah yang terjadi. Sehingga bisa segera diatasi dengan cepat dan tepat.
Monitoring perlu dilakukan secara berkala dengan tujuan dapat konsisten untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Proses ini dilakukan baik untuk manajemen perusahaan ataupun prosedur produksinya.
5. Tindakan Koreksi
Demi meningkatkan keefektifan karyawan dalam bekerja, diperlukan adanya penetapan tindakan koreksi. Terkadang ada saja kesalahan yang tak terduga muncul di proses produksi. Apabila sudah ditetapkan tindakan koreksinya, maka karyawan bisa dengan cepat melakukan perbaikan.
6. Verifikasi
Prosedur verifikasi juga harus ditetapkan jika perusahaan ingin memperoleh sertifikat HACCP. Tujuan diberlakukan verifikasi adalah agar mengetahui apakah proses produksi sudah sesuai rencana awal.
Maka prosedur ini juga wajib dilakukan dengan baik, biasanya akan digelar dengan bentuk kegiatan penelitian kecil. Bisa juga dengan sebuah uji laboratorium yang tahapannya sangat detail.
7. Dokumentasi
Terakhir adalah prinsip dokumentasi. Setiap kegiatan yang dilaksanakan harus memiliki dokumentasi dan sifatnya wajib. Dokumentasi ini sebagai bukti dan wujud rekaman yang menyimpan seluruh proses produksi.
Dokumentasi biasanya berupa laporan yang dilengkapi sajian foto ataupun video. Jangan ragu ketika melakukan ini dan usahakan untuk menyusun dokumentasi sebaik mungkin. Karena pendokumentasian yang baik juga bisa menjadi sebuah portofolio berharga bagi perusahaan Anda.
Prosedur untuk Sertifikasi HACCP
Setelah mengetahui syarat HACCP yang disesuaikan dengan prinsip dasarnya, maka berikut ini adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam mendapatkan sertifikat HACCP.
- Perusahaan sudah paham akan peraturan pemerintah yang tengah berlaku perihal sistem manajemen jaminan mutu dan keamanan produksi pangan.
- Perusahaan konsisten dan mampu berkomitmen untuk mengimplementasikan prinsip dasar HACCP.
- Perusahaan mempunyai ruang lingkup usaha seperti tempat produksi berlangsung dan seluruh area yang menjadi milik perusahaan.
- Apabila masih berada di manajemen yang sama, maka tetap bersedia untuk melakukan kegiatan sertifikasi HACCP yang berbeda-beda untuk seluruh kegiatan produksi yang memiliki potensi bahaya dan risiko.
- Memiliki staf atau tim khusus yang memang khusus ditugaskan sebagai penanggung jawab sistem mutu dan jaminan keamanan produksi.
- Melengkapi syarat-syarat dokumen yang dibutuhkan seperti SIUP, Akta Pendirian, TDP, NPWP, dan sudah memulai kegiatan produksi.
Cara Memperoleh Sertifikat HACCP
Berikut ini adalah ringkasan mengenai tahapan sertifikasi HACCP. Dalam praktiknya, untuk memperoleh sertifikat ini membutuhkan proses yang panjang. Sebelum perusahaan Anda melakukan kegiatan inspeksi, harus melakukan pendaftaran untuk sertifikasi terlebih dahulu. Simak lebih lengkapnya di sini!
1. Persiapan Kegiatan Inspeksi
Tim atau staf khusus yang sudah dibentuk untuk proses sertifikasi akan diketuai oleh inspektur sebagai tim inspeksi. Maka inspektur bertugas membuat perencanaan tahapan inspeksi. Selain itu perlu dibuat juga adanya laporan-laporan untuk melakukan inspeksi.
2. Pelaksanaan Kegiatan Inspeksi
Selanjutnya momen krusial kegiatan inspeksi yang dilakukan oleh tim inspektur. Perusahaan akan diperiksa dengan mengacu pada 7 prinsip dasar sertifikat HACCP. Jika inspektur menemukan adanya ketidaksesuaian data ataupun prosedur maka akan dicatat dan dilaporkan ke perusahaan.
Biasanya akan digencarkan pada kegiatan observasi lapangan, analisis dokumen hingga wawancara. Penemuan-penemuan yang tidak sesuai akan didokumentasikan dalam laporan dengan format PLOR (Problem, Location, Objective, Evidence, dan Reference).
3. Pembahasan Hasil Inspeksi
Hasil temuan inspektur akan dibahas dengan pihak manajemen perusahaan. Kemudian inspektur akan memberikan rekomendasi dan juga waktu bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan. Setelah itu disusunlah laporan yang lebih lengkap, untuk perbaikan sendiri akan diberikan batas waktu bagi perusahaan.
Agar dapat melakukan prosedur yang sesuai dan proses inspeksi yang mudah dalam memperoleh sertifikat HACCP, Anda jelas membutuhkan tim inspektur ahli. Perusahaan Anda bisa bekerja sama dengan tim inspektur Mutu Certification.
Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Berdiri sejak 1990, Mutu Certification siap menjadi mitra bagi perusahaan Anda karena telah berpengalaman di bidangnya.
Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.