12 Jul Sustainable Development Goals (SDGs) untuk Kesejahteraan Masyarakat
Tahun 2015 silam, berbagai negara di dunia merumuskan agenda pembangunan berkelanjutan yang disepakati dalam Sidang Umum PBB pada September 2015. Agenda yang dimaksud tersebut ialah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang ingin dicapai pada 2030 mendatang.
Sustainable Development Goals merupakan agenda penyempurnaan dari Millennium Development Goals (MDGs), dimana program tersebut merupakan suatu gagasan atau ide yang disepakati pada awal abad millenium hingga tahun 2015. Gagasan ini merupakan salah satu gagasan pembangunan berkelanjutan yang sudah dimulai sejak tahun 1970 yang dipahami sebagai konsep pembangunan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan dimensi lingkungan.
Mengenal Sustainable Development Goals
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) merupakan serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh PBB sebagai panduan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan secara global. Sustainable Development Goals ini bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi dunia saat ini.
Sustainable Development Goals sekaligus menjadi komitmen global dan nasional dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam 17 hal sebagai berikut :
- Tanpa Kemiskinan: Mengakhiri kemiskinan di semua bentuk dan dimensi, memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang sama terhadap sumber daya, layanan, dan peluang ekonomi.
- Pangan yang Aman dan Bergizi: Mencapai ketahanan pangan, meningkatkan sistem produksi pertanian yang berkelanjutan, meningkatkan akses makanan yang cukup dan bergizi bagi semua orang.
- Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan: Memastikan kesehatan yang baik dan kesejahteraan bagi semua usia. Fokus pada upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, serta peningkatan akses layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.
- Pendidikan Berkualitas: Menjamin akses yang inklusif, adil, dan berkualitas terhadap pendidikan untuk semua orang. Selain itu juga dilakukan dengan mendorong kesetaraan gender dalam pendidikan dan meningkatkan keterampilan bagi pembangunan berkelanjutan.
- Kesetaraan Gender: Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan, menghapus segala bentuk diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan serta memastikan akses yang sama terhadap peluang sosial, ekonomi, dan politik.
- Air Bersih dan Sanitasi: Meningkatkan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang aman bagi semua orang serta mempromosikan praktik pengelolaan air yang berkelanjutan.
- Energi Terjangkau dan Bersih: Memastikan akses yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern terhadap energi bagi semua orang, serta mendorong peralihan ke sumber energi terbarukan dan berkelanjutan.
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan pekerjaan yang layak untuk semua orang. Selain itu juga melindungi hak-hak pekerja, memberikan perlindungan sosial, dan meningkatkan produktivitas.
- Industri, Inovasi, dan Infrastruktur: Membangun infrastruktur yang kuat; berkelanjutan; dan dapat menghasilkan inovasi, mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta meningkatkan akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi.
- Mengurangi Ketimpangan: Mendorong inklusi sosial, ekonomi, dan politik serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang.
- Kota yang Berkelanjutan: Membangun perkotaan yang inklusif, aman, tahan bencana, dan berkelanjutan, serta meningkatkan akses terhadap perumahan yang layak, transportasi publik, ruang terbuka hijau, dan pengelolaan limbah yang baik.
- Konsumsi dan Produksi yang Berkelanjutan: Mendorong pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dengan mengurangi limbah, efisiensi sumber daya, dan penggunaan bahan berbahaya.
- Tindakan Iklim: Mengambil tindakan segera untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya dengan mendorong pembangunan rendah karbon dan ketangguhan terhadap perubahan iklim.
- Kehidupan di Bawah Air: Mempertahankan dan menggunakan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudera, dan ekosistem pesisir. Kemudian, mencegah dan mengurangi dampak negatif terhadap kehidupan bawah air.
- Kehidupan di Darat: Melindungi, memulihkan, dan mempromosikan pengelolaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, hutan, dan keanekaragaman hayati. Selanjutnya mengatasi deforestasi dan degradasi lahan.
- Perdamaian, Keadilan, dan Institusi yang Kuat: Mendorong masyarakat yang damai, inklusif, dan berkeadilan dengan membangun lembaga yang efektif, bertanggung jawab, dan inklusif di semua tingkatan.
- Kemitraan untuk Mencapai Tujuan: Memperkuat aliansi global untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan dukungan keuangan, transfer teknologi, dan kapasitas dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Sustainable Development Goals dianggap sebagai “blueprint” atau kerangka kerja yang luas untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. Melalui Sustainable Development Goals, PBB berupaya mendorong kerjasama internasional, transfer teknologi, akses keuangan, dan kapasitas pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara bersama-sama.
Dengan demikian, Sustainable Development Goals menjadi pedoman penting bagi negara-negara dan organisasi untuk mengukur kemajuan, mengidentifikasi tantangan, serta mengarahkan kebijakan dan tindakan mereka menuju pembangunan berkelanjutan yang lebih inklusif dan adil bagi semua orang.
Latar Belakang adanya Sustainable Development Goals
Latar belakang adanya Sustainable Development Goals (SDGs) dapat ditelusuri ke Konferensi Puncak Bumi Pertama yang diadakan oleh PBB di Rio de Janeiro, Brasil pada tahun 1992. Konferensi ini menghasilkan Dokumen Agenda 21, yang memperkenalkan konsep pembangunan berkelanjutan dan mengakui perlunya tindakan global untuk mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi dunia saat itu.
Agenda 21 menyuarakan kebutuhan untuk mengintegrasikan aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam upaya pembangunan nasional dan internasional. Namun dalam pelaksanaannya, terjadi kesenjangan dan tantangan dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara komprehensif.
Untuk mengatasi hal ini, pada 2000 silam, PBB menetapkan Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang berfokus pada delapan tujuan utama, termasuk pengentasan kemiskinan, pendidikan dasar, kesehatan, dan lingkungan. MDGs berhasil meningkatkan kesadaran global tentang isu-isu pembangunan dan mencapai kemajuan yang signifikan dalam beberapa bidang.
Namun setelah masa berlakunya MDGs berakhir pada tahun 2015, terungkap bahwa masih banyak tantangan yang belum teratasi dan ketimpangan yang berlanjut di berbagai aspek pembangunan. Oleh karena itu, PBB menginisiasi proses perumusan SDGs untuk menggantikan MDGs.
Proses perumusan SDGs melibatkan partisipasi luas dari negara-negara anggota PBB, organisasi internasional, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Diskusi dan konsultasi berlangsung di tingkat global dan nasional untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan isu-isu penting yang harus diatasi dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan.
September 2015, Sidang Puncak PBB diadakan dengan mengadopsi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan yang mencakup 17 tujuan SDGs dan 169 target yang spesifik. SDGs dianggap sebagai komitmen global untuk mengatasi masalah yang kompleks dan saling terkait dalam pembangunan berkelanjutan.
Oleh karena itu, Sustainable Development Goals hadir untuk memperkuat upaya pembangunan berkelanjutan, mengintegrasikan dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta mendorong kemitraan global yang melibatkan semua pemangku kepentingan.
Untuk memudahkan pelaksanaan dan pemantauan, 17 Tujuan dan 169 target TPB/SDGs dikelompokkan ke dalam empat pilar yaitu;
- Pilar pembangunan sosial: meliputi Tujuan 1, 2, 3, 4 dan 5
- Pilar pembangunan ekonomi: meliputi Tujuan 7, 8, 9, 10 dan 17
- Pilar pembangunan lingkungan: meliputi Tujuan 6, 11, 12, 13, 14 dan 15
- Pilar pembangunan hukum dan tata kelola: meliputi Tujuan 16
Dalam penerapan Sustainable Development Goals, perlu adanya partisipasi sekaligus kerjasama dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, juga organisasi internasional. Sinergi dari berbagai pihak tersebut diperlukan sebagai upaya bersama dalam mengimplementasikan kebijakan dan tindakan yang berfokus pada keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan, sehingga tujuan untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan adil bagi seluruh jajaran masyarakat dapat tercapai.
Ingin Melakukan Pengurusan Sertifikasi?
PT Mutuagung Lestari atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.
Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International. Sertifikasi dari lembaga pelatihan MUTU International bersifat resmi dan BNSP. Jadi Anda tidak perlu khawatir.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.