03 Sep Hutan Hujan Tropis: Pengertian, Ciri, Manfaat, Hutan Terluas
Hutan merupakan tempat tinggal dan bertumbuh bagi beraneka jenis flora dan fauna, tergantung dari jenis hutannya. Di dunia ini, ada berbagai jenis hutan, salah satunya yaitu hutan hujan tropis.
Bagi masyarakat Indonesia, jenis hutan yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, mungkin masih banyak orang yang belum terlalu mengetahui apa yang dimaksud dengan hutan jenis hujan tropis ini.
Simak penjelasan pada artikel ini hingga tuntas untuk mengetahui tentang pengertian, ciri-ciri, manfaat, serta negara yang memiliki hutan terluas untuk jenis ini.
Pengertian Hutan Hujan Tropis
Sesuai dengan namanya, hutan ini umum ditemui di berbagai kawasan yang beriklim tropis, atau yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Masih berkaitan juga dengan namanya, hutan ini memiliki curah hujan yang terbilang tinggi dalam sepanjang tahunnya.
Hutan hujan tropis sering disebut sebagai paru-paru dunia, karena jenis hutan yang satu ini merupakan penghasil oksigen dalam skala besar. Kisaran oksigen yang dihasilkan bahkan mampu untuk menutup 40% kebutuhan oksigen di bumi ini, termasuk yang dibutuhkan oleh manusia.
Kondisi dari hutan ini tergolong selalu basah dan selalu hijau. Selanjutnya, meski keberadaannya hanya sekitar 2% dari keseluruhan permukaan bumi, namun ekosistem di dalamnya bisa mencangkup 50% dari keseluruhan jenis fauna dan flora di bumi ini.
Dengan kapasitasnya yang luar biasa dalam memproduksi oksigen, maka keberadaan hutan ini cukup vital bagi seluruh penghuni bumi. Jika terjadi kerusakan pada daerah tertentu, maka dampaknya bisa saja terasa hingga berbagai penjuru dunia.
Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis
Setiap jenis hutan tentunya memiliki cirinya masing-masing, baik dari segi kondisi lingkungan, ragam flora dan fauna, kegunaan, dan sebagainya. Berikut adalah berbagai ciri dari hutan khas daerah tropis yang satu ini.
1. Memiliki Curah Hujan Tinggi
Seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, hutan ini memiliki curah hujan yang tergolong tinggi.
Hutan ini bisa diguyur hujan dalam sepanjang tahunnya, bahkan pada tahap tertentu curah hujannya bisa mencapai 10 ribu milimeter per tahun. Kondisi ekstrem tersebut pernah terjadi di hutan tropis kawasan barat negara Kolombia dan hutan di Nugini.
2. Kelembaban Udara yang Tinggi
Karena hutan ini memiliki tingkat curah hujan yang tinggi, maka hal ini sangat berdampak terhadap tingkat kelembabannya.
Secara umum, hutan ini hanya memiliki bulan kering dalam jangka waktu kurang dari tiga bulan setiap tahunnya. Selebihnya, kondisi kelembabannya masih tergolong cukup tinggi.
Pada bulan kering pun kondisi tanah di hutan ini masih tetap basah dan tetap memiliki cadangan air yang cukup.
Kelembaban yang tinggi tersebut dapat membuat sering muncul kabut di dalam hutan. Hal ini disebabkan karena banyaknya penguapan air dari tanah dan dedaunan, sehingga ketika naik ke atmosfer dapat berubah menjadi kabut.
3. Memiliki Banyak Pohon Rimbun
Ciri selanjutnya yang juga sangat mudah untuk diamati yaitu tentang jenis pepohonan yang tumbuh di hutan ini. Hutan jenis ini banyak ditumbuhi pohon yang lebat dan rimbun, bahkan bisa saling menyatu dan seakan membentuk kanopi di bagian atasnya.
Berbagai jenis pohon berukuran tinggi hidup di hutan ini, sehingga dapat membuat udara di kawasan ini menjadi sejuk dan segar. Pohon jenis ini juga dapat membuat suhu udara menjadi semakin dingin.
Selain tanaman yang tinggi dan lebat, mudah untuk ditemui tanaman jenis perdu yang merambat dengan bebas. Berbagai jenis tanaman permukaan tanah pun umum ditemukan bersama dengan tanaman perdu.
Secara umum, sebagian besar tumbuhan yang hidup di hutan ini memiliki daun dengan ukuran yang lebar serta bercabang. Tingkat kelembaban yang tinggi menjadi faktor penting yang mendukung kehidupan berbagai jenis pohon berdaun lebar tersebut.
4. Memiliki Vegetasi Tanaman yang Berlapis
Ada berbagai jenis vegetasi yang tumbuh di hutan ini, mulai pepohonan yang menjulang tinggi hingga tanaman penutup lantai hutan seperti lumut dan jamur.
Jika dikategorikan, vegetasi yang tumbuh terdiri dari strata A hingga E, dengan penjelasan sebagai berikut.
Di tingkat A, terdapat berbagai pohon yang ketinggiannya mencapai sekitar 30 meter. Pepohonan ini tidak menyukai jenis naungan serta memiliki batang yang lurus.
Di tingkat B, terdapat jenis pohon yang memiliki ketinggian kisaran 20 sampai 30 meter. Pohonnya memiliki banyak cabang dan bisa saling bersinggungan, sehingga membentuk kanopi yang sebelumnya telah dibahas.
Di tingkat C, ada berbagai pohon dengan kisaran tinggi yaitu 4 sampai 20 meter, dengan tajuk yang rapat dan banyak ranting.
Di tingkat D, terdapat golongan anak-anak pohon. Sebagai contoh, tanaman palem, herba, serta tanaman paku dengan ketinggian mencapai 4 meter.
Terakhir, di tingkat E, terdapat jenis vegetasi yang tergolong penutup lantai, misalnya berbagai macam jamur dan lumut.
Berbagai jenis vegetasi tersebut membentuk ekosistem hutan yang baik, serta menjadi tempat tinggal untuk aneka ragam fauna.
5. Tempat Hidup Tumbuhan Epifit
Tumbuhan epifit merupakan jenis vegetasi yang hidup dengan cara menumpang pada jenis tumbuhan lainnya. Namun, tumbuhan ini berbeda dengan jenis tumbuhan parasit yang mengganggu bagi inangnya.
Jenis tumbuhan epifit memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dengan mandiri. Meski membutuhkan inang untuk tempat hidup, namun tumbuhan ini tidak mengambil unsur hara dari inang atau penyangganya.
Contoh dari tumbuhan epifit yang umum ditemui di hutan tropis yaitu aneka jenis paku-pakuan dan bunga anggrek. Di Indonesia pun terdapat beragam jenis anggrek yang menjadi salah satu kebanggaan negara ini.
6. Mendapatkan Sinar Matahari Sepanjang Tahun
Hutan ini umumnya terletak di kawasan dengan lintang 5 sampai 10 derajat ke selatan dan utara dari garis ekuator atau garis khatulistiwa. Karena letaknya di daerah dengan iklim tropis, maka hutan ini cenderung mendapatkan sinar matahari dalam sepanjang tahunnya.
Sinar matahari mungkin saja terganggu jika berada dalam kondisi cuaca tertentu, misalnya ketika cuaca berawan, mendung, atau hujan.
Namun, meski terkena sinar matahari hampir sepanjang tahunnya, sinar tersebut tidak dapat mencapai ke bagian terdalam dari hutan. Dasar hutan ini biasanya tidak terkena sinar matahari karena tingkat kerapatan vegetasi yang cukup tinggi, sehingga bagian dalamnya cenderung lebih gelap.
7. Kemampuan Regenerasi Tinggi
Jika bicara soal tingkat regenerasi, maka hutan ini terbilang cukup baik karena pertumbuhannya bisa berlangsung dengan cepat.
Maka dari itu, ketika ada kerusakan pada bagian tertentu, hutan ini akan cukup mudah untuk memulihkan diri. Namun, kerusakan yang dimaksud yaitu hal-hal yang disebabkan oleh proses alami, misalnya pohon yang tumbang karena terpaan angin kencang, atau batang pohon jatuh karena mengalami pelapukan.
Meski tingkat regenerasinya terbilang tinggi, bukan berarti hutan ini akan mudah pulih jika dirusak oleh berbagai aktivitas manusia. Sebagai contoh, penebangan liar atau jenis perusakan hutan lainnya.
8. Biasanya Memiliki Genangan Air
Di dalam hutan ini, terdapat kawasan yang disebut sebagai hutan basah. Dalam bahasa Inggris, kawasan ini disebut dengan evergreen atau everwet.
Di sana, sering ditemui keberadaan genangan air, terlebih ketika sudah memasuki musim penghujan. Kawasan ini umumnya berada di dasar hutan atau bagian yang sudah cukup dalam.
Hal ini merupakan kondisi yang terbentuk secara alami, disebabkan oleh tanah yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas air.
9. Tempat Tinggal Berbagai Jenis Fauna Endemik
Ciri khas selanjutnya dari hutan ini yaitu menjadi tempat tinggal bagi berbagai fauna endemik, khususnya fauna kawasan tropis.
Sebagai contoh, ada beruang madu, tapir, orangutan, gajah, harimau sumatera, tarantula, tarsius, macan dahan, dan berbagai jenis burung seperti burung kasuari.
Sebagai negara yang memiliki kawasan hutan tropis yang cukup luas, berbagai satwa pun menjadi kekayaan alam untuk negara ini. Maka dari itu, keberlangsungan hidupnya perlu dijaga dan dilestarikan dengan optimal, sehingga dapat mencegah kepunahan mereka.
Manfaat Hutan Hujan Tropis
Hutan memiliki berbagai jenis manfaat bagi ekosistem di dalamnya serta lingkungan sekitarnya, termasuk untuk manusia yang tinggal di kawasan tersebut.
Secara umum, manfaat dari hutan jenis ini dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi. Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut yang sebaiknya Anda ketahui, supaya menjadi semakin paham betapa pentingnya menjaga hutan.
1. Manfaat dari Segi Ekologi
Pertama dan utama, tentu saja hutan ini memiliki manfaat penting dari segi ekologi. Berikut merupakan beberapa manfaat penting dari hutan tropis ini.
a. Hidrologis
Manfaat ekologi yang pertama yaitu sebagai unsur hidrologis. Artinya, hutan dapat menjadi tempat cadangan air tanah yang tersimpan di dalam berbagai jenis akar pohon.
Ketersedian dari air tersebut menjadi unsur yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk di sekitarnya, baik flora, fauna, hingga manusia.
b. Edafis
Selanjutnya, ada manfaat edafis, yaitu hutan dapat menjadi tempat untuk menjaga kesuburan tanah. Selain itu, hutan juga dapat menjadi tempat persediaan berbagai jenis unsur hara yang penting bagi flora di sekitarnya.
Manfaat ini pula yang menjadi titik penting untuk keberlangsungan ekosistem dan rantai makanan. Dengan ketersediaan unsur hara dan didukung oleh kesuburan tanah, maka dapat mendukung untuk berlangnya siklus rantai makanan dengan baik.
c. Klimatis
Ketiga, ada juga manfaat klimatis, yaitu memanfaatkan hutan sebagai penyeimbang iklim di bumi serta sumber penghasil oksigen. Berbagai jenis hutan, memiliki peran vital dalam keseimbangan iklim di bumi.
Dengan adanya pepohonan di hutan, maka dapat mengurangi banyaknya gas emisi karbon yang ada atmosfer bumi. Berbagai dampak dari pemanasan global juga dapat diminimalisir dengan menjaga kelestarian hutan ini.
2. Manfaat dari Segi Sosial
Setelah membahas manfaat untuk lingkungan atau ekologi, selanjutnya akan dibahas manfaat bagi manusia di sekitarnya. Secara umum, ada dua aspek yang bisa dibahas dalam hal ini, yaitu sosial dan ekonomi.
Dari segi sosial, hutan dapat memberikan manfaat berupa hubungan timbal balik antara alam dan manusia. Dengan berbagai kekayaannya, alam telah memberikan banyak kebutuhan yang diperlukan manusia. Selanjutnya, sudah sepantasnya manusia pun memberikan perhatian untuk menjaga hutan di sekitarnya. Ini merupakan hubungan timbal balik yang perlu diperhatikan, sehingga terciptalah sebuah keseimbangan.
Biasanya, masyarakat di sekitar hutan memiliki aturan tertentu terkait cara untuk menjaga dan melindungi hutan.
Hingga kini, masih banyak masyarakat yang memegang teguh hukum adat setempat terkait pemanfaatan dan pelestarian hutan. Hal ini tentunya disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
3. Manfaat dari Segi Ekonomi
Selanjutnya, ada manfaat yang dapat dilihat dari segi ekonomi. Kekayaan hutan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Jika bicara soal hasil hutan, maka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hasil hutan kayu dan bukan kayu. Kedua jenis tersebut tentu saja memiliki manfaat yang luar biasa untuk segi perekonomian negara dan masyarakat sekitar.
a. Hasil Hutan Kayu
Berbagai jenis kayu dapat diperoleh dari kawasan hutan, selama telah mematuhi standar dan aturan yang berlaku.
Setiap jenis kayu memiliki nilainya tersendiri, tergantung dari sifat yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari segi kekuatan, keawetan, serat, corak, dan sebagainya.
b. Hasil Hutan Bukan Kayu
Selanjutnya, ada hasil hutan bukan kayu yang dapat meliputi berbagai kekayaan hutan yang boleh dimanfaatkan. Sebagai contoh, getah pohon, tumbuhan obat, dan minyak atsiri.
Berbagai jenis hasil hutan ini dapat dimanfaatkan berdasarkan dengan kebutuhan pasar, namun harus tetap memperhatikan keberlangsungan ekosistem dan mematuhi peraturan yang berlaku.
Hutan Terluas
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hutan jenis ini berada di kawasan tropis atau daerah yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Ada beberapa negara yang memiliki kawasan hutan terbesar untuk jenis hujan tropis ini, yaitu sebagai berikut:
1. Brazil
Di posisi pertama, ada negara Brazil yang memiliki kawasan hutan hujan tropis terluas di dunia. Brazil memiliki hutan yang cukup familiar di telinga banyak orang, yaitu Hutan Amazon.
Area dari hutan tersebut dapat mencapai lebih dari 6 juta kilometer persegi atau 2,3 juta mil persegi.
2. Kongo
Selanjutnya, di posisi kedua ada Republik Demokratik Kongo yang terletak di benua Afrika bagian tengah.
Cekungan Kongo menjadi kawasan hutan tropis terbesar kedua di dunia dengan sungai yang mengaliri area tersebut. Luasnya mencapai 3,7 juta kilometer persegi atau 1,4 juta mil persegi. Cekungan tersebut banyak didominasi oleh hutan hujan dan daerah rawa-rawa.
3. Indonesia
Ketiga, ada Indonesia yang juga sangat terkenal dengan kawasan hutan tropisnya. Hutan tersebut tersebar di berbagai pulau-pulau besar, yaitu di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
Indonesia juga telah menjadi rumah bagi berbagai satwa endemik khas kawasan tropis, sehingga kelestarian dan kelangsungan hidupnya perlu dijaga dengan baik.
4. Peru
Selanjutnya, ada Peru yang merupakan negara di Amerika Selatan bagian barat. Hutan di sana menjadi rumah bagi berbagai satwa, mulai dari mamalia hingga beraneka jenis burung.
5. Kolombia
Nomor lima, ada negara Kolombia yang memiliki pusat keanekaragaman hayati bernama Taman Serrania de Chiribiquete.
Hutan yang ada di kawasan negara ini juga masih termasuk dalam kawasan Hutan Amazon. Terdapat ribuan jenis spesies yang tinggal di sana, misalnya jaguar, tapir, trenggiling raksasa, dan aneka burung endemik.
Itulah berbagai pengertian tentang hutan hujan tropis, mulai dari pengertian, ciri-ciri, manfaat, hingga hutan terluas. Pada dasarnya, hutan ini memiliki berbagai manfaat, baik untuk ekosistem di dalamnya maupun untuk masyarakat sekitar hutan.
Karena jenis hutan yang satu ini banyak ditemui di Indonesia, maka sudah sepantasnya dilindungi dengan baik keberadaannya. Dengan turut menjaga hutan, maka Anda telah berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan lingkungan.
Jika Anda memiliki bisnis atau usaha, terutama yang berhubungan dengan hutan hujan tropis atau ekosistem di dalamnya, maka penting untuk turut mengambil peran dalam kelestarian hutan. MUTU International sebagai lembaga sertifikasi dapat membantu Anda dalam hal ini. Pastikan bisnis atau usaha Anda telah mendapat sertifikasi yang dibutuhkan.
PT Mutuagung Lestari Tbk atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.
MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).
Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.