Penyebab Utama dan Dampak dari Emisi Karbon terhadap Lingkungan

Penyebab Utama dan Dampak dari Emisi Karbon terhadap Lingkungan

Emisi karbon, yang merupakan salah satu penyebab utama perubahan iklim, telah menjadi perhatian global dalam beberapa dekade terakhir. Gas-gas rumah kaca, termasuk karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), dan dinitrogen oksida (N₂O), semakin meningkat akibat aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, perubahan penggunaan lahan, dan deforestasi. Di Indonesia, masalah ini menjadi semakin mendesak, mengingat negara ini adalah salah satu penghasil emisi karbon terbesar di dunia akibat penggunaan energi intensif, kegiatan agrikultur, dan alih fungsi hutan.

Pemahaman tentang penyebab utama dan dampak emisi karbon sangat penting dalam membangun kesadaran kolektif dan mendorong aksi mitigasi yang berkelanjutan. Emisi karbon tidak hanya mempengaruhi iklim global, tetapi juga memberikan dampak langsung pada kehidupan masyarakat, termasuk peningkatan frekuensi bencana alam, hilangnya keanekaragaman hayati, dan kerugian ekonomi. Indonesia, dengan posisi geografisnya yang strategis dan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki peran penting dalam upaya global untuk mengatasi krisis iklim.

Dengan menganalisis akar penyebab emisi karbon serta dampaknya terhadap lingkungan, kita dapat merancang solusi yang lebih efektif dan berfokus pada keberlanjutan. Ini tidak hanya akan membantu melindungi lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi pembangunan ekonomi hijau dan kesejahteraan masyarakat.

Penyebab Utama Emisi Karbon

Berikut beberapa kegiatan yang mendukung munculnya emisi karbon:

Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Hal ini menjadi penyebab utama emisi karbon di Indonesia. Terlebih, saat ini Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara menyumbang sekitar 60% dari total kapasitas energi listrik nasional. Selain itu, transportasi darat mayoritas masih berbahan bakar bensin dan solar. 

Deforestasi dan Degradasi Hutan

Emisi karbon terjadi akibat penebangan hutan untuk pembukaan lahan perkebunan, pertanian, atau tambang. Hal ini terus terjadi lantaran adanya laju deforestasi tinggi di Kalimantan dan Sumatera untuk kelapa sawit dan tambang. Dengan deforestasi dan degradasi ini, pelepasan karbon yang tersimpan dalam biomassa pun menjadi penyebab adanya emisi karbon.

Pertanian, Peternakan dan Pengelolaan Sampah

Emisi gas rumah kaca seperti metana (CH₄) dari peternakan dan sawah irigasi, serta nitrous oxide (N₂O) dari penggunaan pupuk kimia. Metana juga dihasilkan dari limbah peternakan, seperti peternakan sapi misalnya.

Tak hanya itu, pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) tanpa pengelolaan menghasilkan gas metana dari dekomposisi organik.

Industri dan Manufaktur

Sektor industri menyumbang emisi karbon yang besar melalui proses manufaktur yang memanfaatkan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama dan reaksi kimia yang menghasilkan emisi langsung. 

Dampak Emisi Karbon terhadap Lingkungan

Adanya emisi karbon menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan, di antaranya adalah:

Perubahan Iklim

Emisi karbon meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca (GRK), yang menyebabkan pemanasan global. Dampaknya, meningkatkan suhu rata-rata tahunan dan mempercepat pencairan es seperti di kutub. Selain itu, perubahan iklim ditandai dengan adanya cuaca yang ekstrim seperti banjir, badai dan kekeringan yang lebih sering terjadi.

Kenaikan Permukaan Laut

Pemanasan global melelehkan es kutub, menyebabkan kenaikan muka air laut. Wilayah pesisir pun memiliki risiko tenggelam karena kenaikan permukaan laut ini. Erosi pantai juga memperparah hilangnya lahan produktif

Kerusakan Ekosistem Hutan

Deforestasi dan emisi karbon dari pembakaran hutan merusak habitat satwa liar. Dampaknya, populasi spesies endemik seperti orangutan Kalimantan dan harimau Sumatera terancam punah, dan terjadinya degradasi hutan mangrove yang vital untuk menyerap karbon dan mencegah abrasi.

Penurunan Kualitas Udara

Emisi karbon sering disertai polutan lain yang mencemari udara. Hal ini berdampak dengan polusi udara dan kualitas udara buruk di kota-kota besar seperti Jakarta. Dampak dari polusi udara ini dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat seperti meningkatnya masalah pernapasan.

Kerugian Ekonomi

Dampak lingkungan dari emisi karbon dapat mengganggu infrastruktur dan ekonomi, seperti membengkaknya biaya perbaikan infrastruktur akibat bencana seperti banjir meningkat, dan kerugian sektor perikanan akibat kerusakan terumbu karang.