07 Jan Perbandingan antara DRAM dan LCAM
Dokumen Rencana Aksi Mitigasi Perubahan Iklim (DRAM) merupakan dokumen yang disusun oleh pelaku usaha dalam upaya memperoleh Sertifikasi Pengurangan Emisi GRK (SPE-GRK).
SPE GRK sendiri merupakan surat bukti pengurangan emisi oleh usaha dan/atau kegiatan yang telah melalui pengukuran, pelaporan dan verifikasi (measurement, reporting and verification) serta tercatat dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim dalam bentuk nomor dan/atau kode registri.
Sedangkan LCAM (Life Cycle Asset Management) merupakan sebuah metode evaluasi komprehensif yang digunakan untuk menilai dampak lingkungan dari produk, layanan atau proses dalam siklus hidupnya (life cycle).
Adanya verifikasi LCAM berguna untuk memastikan akurasi dan kredibilitas data yang dihasilkan. Terlebih, jika dihubungkan dengan Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM), LCAM berperan penting sebagai parameter keberhasilan implementasi strategi lingkungan. Dengan digunakannya LCAM, perusahaan dapat mengevaluasi strategi DRAM yang disusun apakah telah sesuai target dan dapat mengurangi dampak lingkungan atau belum.
Meski berjalan berdampingan, terdapat perbandingan yang signifikan antara DRAM dan LCAM, antara lain sebagai berikut:
-
Definisi dan Pendekatan
DRAM adalah metode yang dirancang untuk menilai pengurangan dampak lingkungan secara langsung dalam lingkup aktivitas atau proses tertentu. Fokusnya terbatas pada hasil langsung yang dicapai, sering kali tanpa mempertimbangkan dampak dari tahap lain di luar lingkupnya.
DRAM memiliki pendekatan yang bersifat mikro, dan fokus pada suatu tahapan atau proses. Selain itu, pendekatan yang digunakan adalah mengukur efisiensi langsung dalam pengurangan emisi, konsumsi energi dan sebagainya.
Sebagai contoh, DRAM digunakan dalam hal pemasangan alat kontrol polusi pada cerobong asap untuk mengurangi emisi SO₂ dalam aktivitas pabrik.
LCAM merupakan pendekatan yang komprehensif untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari suatu produk, proses, atau layanan sepanjang siklus hidupnya, mulai dari ekstraksi bahan mentah hingga pembuangan akhir.
Berbeda dengan DRAM, pendekatan yang digunakan LCAM lebih bersifat makro dan holistik, dan mencakup semua tahap siklus hidup. LCAM juga mempertimbangkan emisi langsung dan tidak langsung, termasuk dampak dari rantai pasokan, transportasi dan daur ulang.
Sebagai contoh, LCAM digunakan untuk mengukur total jejak karbon dari kendaraan listrik, termasuk produksi baterai, distribusi, penggunaan, dan daur ulangnya.
-
Ruang Lingkup Analisis
Dalam analisis, DRAM hanya berfokus pada beberapa tahap, seperti tahap operasional atau aktivitas tertentu.DRAM tidak berfokus pada dampak dari hulu (upstream) hingga ke hilir (downstream). Analisis ini cocok untuk studi kecil atau penilaian dampak lingkungan dalam waktu yang singkat.
Sebagai ilustrasi, DRAM berfungsi untuk menilai efisiensi energi dari boiler baru yang dipasang di pabrik dengan menghitung pengurangan emisi CO2 selama operasi.
Berbeda dengan ruang lingkup LCAM yang mencakup seluruh siklus hidup produk atau aktivitas, dari bahan mentah hingga pembuangan.
Sebagai ilustrasi, studi siklus hidup untuk pembangkit listrik tenaga angin yang mencakup dampak lingkungan dari produksi turbin, transportasi ke lokasi, pemasangan, operasional, hingga pembongkaran.
-
Kompleksitas dan Detail
Dalam DRAM, tingkat kompleksitas rendah karena lebih sederhana dan hanya melibatkan data dari aktivitas atau proses tertentu. Hal ini memiliki kelebihan yakni dapat dieksekusi secara cepat dan efisien untuk keputusan operasional atau proyek kecil. Namun, kelemahannya adalah tidak mempertimbangkan dampak tidak langsung, sehingga kurang cocok untuk analisis keberlanjutan secara holistik
Sedangkan LCAM memiliki tingkat kompleksitas lebih tinggi karena melibatkan data dari berbagai sumber dan tahap. Kelebihannya, hal ini dapat memberikan gambaran secara komprehensif tentang dampak lingkungan, sehingga memungkinkan adanya perbandingan antar opsi. Kendati demikian, kelemahannya adalah membutuhkan data yang lengkap, dengan biaya analisis tinggi, dan keahlian khusus.
Sebagai contoh:
- DRAM: Mengukur emisi CO₂ dari kendaraan selama penggunaan.
- LCAM: Mengukur total emisi CO₂ dari kendaraan, termasuk bahan bakar yang digunakan, produksi material, dan daur ulang.
-
Pengunaan Utama
DRAM digunakan untuk menilai langsung efisiensi operasional atau pengurangan emisi. DRAM juga digunakan untuk mengambil keputusan jangka pendek atau lingkup secara kecil. Hal ini cocok untuk mematuhi regulasi lokal atau proyek dengan fokus spesifik tertentu.
LCAM digunakan sebagai strategi mempertahankan keberlanjutan jangka panjang. Hal ini sesuai untuk pengambilan keputusan berbasis data dalam desain produk, kebijakan, atau investasi. Targetnya, LCAM digunakan untuk memenuhi standar internasional dan target pasar global.
-
Keterkaitan dengan Perdagangan Karbon
Dalam relevansinya dengan perdagangan karbon, DRAM digunakan untuk melaporkan pengurangan langsung dari emisi dan membantu dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh kredit karbon dari aktivitas spesifik.
Sedangkan, LCAM berfungsi untuk memberikan kerangka yang lebih luas untuk memahami kontribusi produk atau aktivitas dalam siklus perdagangan karbon, serta memastikan bahwa pengurangan emisi tidak menghasilkan dampak negatif di tahap lain.
-
Standar yang Digunakan
Untuk menerapkan DRAM, tidak selalu mengacu dan terikat pada standar internasional tertentu, melainkan dapat mengacu pada regulasi lokal, nasional atau berdasarkan industri spesifik tertentu.
Berbeda dengan LCAM yang umumnya mengacu pada standar internasional seperti ISO 14040, LCAM digunakan dalam konteks perdagangan karbon global atau pengakuan pasar internasional.
-
Dampak pada Kebijakan dan Keberlanjutan
DRAM dapat membantu perumusan kebijakan yang spesifik dan langsung, seperti batas emisi tertentu. DRAM juga fokus pada dampak mikro dan pencapaian target jangka pendek.
Sedangkan, LCAM mendukung kebijakan keberlanjutan holistik dengan memberikan wawasan tentang dampak siklus hidup.Hal ini guna menciptakan strategi pengelolaan lingkungan berbasis bukti di tingkat makro.
-
Dampak Ekonomi
Penggunaan DRAM menimbulkan dampak ekonomi, utamanya adalah:
- Biaya Lebih Rendah
Karena fokusnya lebih terbatas, penerapan DRAM sering kali memerlukan sumber daya yang lebih sedikit untuk pengumpulan data dan analisis.
- Manfaat Ekonomi Langsung
Hasil analisis dapat langsung digunakan untuk penghematan biaya operasional, seperti pengurangan konsumsi energi atau bahan baku.
Sebagai ilustrasi, DRAM digunakan untuk menghitung penghematan energi dari penggunaan boiler efisien secara langsung menunjukkan potensi penghematan biaya.
Dengan verifikasi LCAM, terdapat dua dampak utama, yakni:
- Investasi Lebih Besar di Awal
Biaya analisis yang lebih tinggi karena cakupan siklus hidup yang luas.
- Manfaat Jangka Panjang
Memberikan wawasan strategis untuk desain produk, kebijakan, atau investasi yang lebih efisien dalam jangka panjang.
Contohnya, LCAM pada kendaraan listrik menunjukkan biaya total kepemilikan (TCO) yang lebih rendah dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil dalam siklus hidupnya.
-
Tantangan dan Batasan
Tantangan yang harus dihadapi dalam pengaplikasian DRAM adalah data sering kali terlalu spesifik, sehingga sulit untuk digunakan dalam perencanaan jangka panjang. Sedangkan, dalam LCAM tantangan utamanya ialah kompleksitas data yang membutuhkan koordinasi lintas sektor untuk mengumpulkan informasi yang akurat di setiap tahap siklus hidup.
Mengenai batasan, DRAM menyajikan data yang terbatas atau tidak memberikan gambaran menyeluruh tentang dampak di luar tahap langsung yang dianalisis. Sedangkan batasan dari LCAM ini memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan, sehingga kurang cocok untuk keputusan cepat.
-
Integrasi DRAM LCAM
DRAM dan LCAM dapat saling melengkapi. DRAM digunakan untuk pengukuran langsung dan cepat, sedangkan LCAM untuk evaluasi menyeluruh.
Dengan sinergi keduanya, dapat menciptakan wawasan praktis strategis dan mengurangi risiko jangka pendek yang berdampak buruk pada keberlanjutan jangka panjang.
Contohnya, DRAM digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sistem transportasi publik dalam mengurangi emisi langsung. Kemudian, LCAM mengevaluasi dampak siklus hidup dari pengadaan hingga operasional infrastruktur transportasi tersebut.