01 Agu Seminar Nasional Kiat Sukses Replanting Kelapa Sawit
26 Juli 2016 telah berlangsung Seminar Nasional Kiat Sukses Replanting Kelapa Sawit bertempat di hotel Menara 165 Jln. TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Acara ini berlangsung selama satu hari dan sebagai narasumbernya adalah Dirjen Perkebunan, Ketua APKASINDO, Ketua ASPEKPIR, dan Direktur PASPI. Yang masing-masing orang menyatakan point penting bahwa perkebunan perkelapasawitan harus di sertifikasi ISPO agar terjaminnya perkembangan perkelapasawitan, dan bukan hanya PKS atau Perusahaan Kelapa Sawit saja yang di sertifikasi ISPO, tetapi bagi para petani sawit swadaya juga bisa tersertifikasi ISPO.
Saat ini lebih dari 30 % areal perkebunan kelapa sawit baik plasma maupun Swadaya sudah melewati umur produktif dan segera harus direplanting. Beberapa kendala dalam pelaksanaan peremajaan tengah menunggu, mulai dari ketersediaan anggaran, masalah efisiensi dan juga ancaman ganoderma.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Darmin Nasution menghimbau kepada seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia untuk segera melakukan sertifikasi ISPO. Hal ini lantaran saat ini pihak asing terus menerus mencari alasan untuk bisa masuk ke negaranya haruslah mempunyai sertifikat sustainable, untuk itu perusahan harus segera mensertifikasi ISPO.
Kemudian, lanjut Darmin, saat ini pihaknya bersama para pemangku kepentingan akan merumuskan agar legalitas dari ISPO ditingkatkan. Artinya jika saat ini dasar hukumnya adalah Peraturan Menteri Pertanian (Permentan), maka pemerintah akan merumuskan agar dasar hukumnya menjadi Peraturan Presiden (Perpres). Sebab didalam UU perkebunan nomor 39 tahun 2014 dalam pasal 92 juga sudah dijelaskan bahwa pengembangan perkebunan harus berkelanjutan
“Melihat ISPO menjadi wajib bagi perusahaan, maka bagi perusahaan yang mempunyai kebun ataupun pabrik kelapa sawit (PKS) wajib hukumnya untuk di sertifikasi ISPO,”
ISPO menjadi wajib karena selain untuk pembuktian kepada dunia bahwa kelapa sawit sebenarnya lebih sustainable dibanding komoditas lainnya juga untuk mengatur mengenai kepatuhan dalam aspek hukum, ekonomi, lingkungan dan sosial.
Sebagai salah satu mitra kerja, PT. Mutuagung Lestari juga ikut membantu mensukseskan acara ini. Selain menjadi sponsor dalam acara ini, Mutuagung Lestari bersama 9 perusahaan lainnya juga membuka stand pameran. Tujuannya untuk mempromosikan dan menginformasikan jasa layanan baru diantaranya Gas Rumah Kaca (GRK), ISCC, K3 dan SMK3 sehingga total jasa layanan Mutuagung Lestari mencapai kurang lebih 30 produk jasa meliputi sertifikasi, inspeksi, dan pengujian. Dengan banyaknya jasa yang ditawarkan dapat menjadi jawaban dari para pelaku industry khususnya sawit untuk semua keperluan bisnis.
Sumber :
Marketing Communication
PT. MUTUAGUNG LESTARI