16 May Inilah Tanggung Jawab dan Tugas Seorang Safety Officer
Tugas safety officer di perusahaan sangat penting, karena erat kaitannya dengan penerapan Health Safety and Environment atau HSE. Tujuan dibentuknya tim untuk sukseskan HSE di perusahaan tentu saja agar penerapan HSE di lingkungan kerja dapat berjalan optimal.
HSE dalam bahasa Indonesia adalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja atau K3. Saat ini sebuah kewajiban bagi setiap perusahaan yang ada untuk memiliki komite khusus HSE. Sehingga tidak mengherankan jika ada role safety officer di sebuah perusahaan yang harus dipenuhi.
Apa saja tanggung jawab dan juga tugas yang harus diemban oleh safety officer? Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini!
Baca juga: Mengenal Safety Officer Adalah
Tugas Safety Officer: Mengenali Dahulu Apa itu HSE?
HSE merupakan sebuah sistem manajemen risiko yang berfokus pada pengelolaan identifikasi, pencegahan dan penanggulangan keselamatan serta kesehatan kerja. Pada praktiknya, penerapan HSE di lingkungan kerja bertujuan melatih karyawan dan meminimalisir bahkan menghilangkan risiko bahaya yang muncul di lingkungan kerja.
Aspek yang menjadi patokan utama dari HSE adalah perihal keamanan dan kesehatan bagi karyawan dan pihak-pihak berkepentingan di perusahaan. Terutama pada sektor industri yang memang memiliki banyak risiko seperti manufaktur, penerapan HSE adalah suatu kebutuhan vital. Supaya tidak terjadi kecelakaan atau kegagalan kerja yang bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Untuk dapat mengembangkan dan menjalan HSE yang sesuai dengan aturan pemerintah. Perusahaan harus membentuk tim atau komite khusus yang bertugas melakukan pengelolaan, pengawasan dan pengembangan HSE.
Mengetahui Tentang Safety Officer
Tim yang tergabung dalam komite HSE seringkali disebut dengan safety officer. Jadi, safety officer ini merupakan sebuah role atau pekerjaan. Jobdesk-nya sendiri berhubungan dengan penerapan HSE di sebuah perusahaan.
Untuk menjadi seorang safety officer biasanya diperlukan pelatihan atau pendidikan khusus dan dengan jurusan kuliah tertentu. Sebab mengembang tugas safety officer sudah selayaknya dilakukan oleh seorang yang memang memiliki keahlian di bidang tersebut.
Biasanya seorang safety officer sudah memiliki surat penunjukkan dari Disnakertrans dan telah memiliki sertifikasi ahli K3 umum. Jadi, bukan sembarang orang yang kemudian bisa dijadikan safety officer bagi perusahaan Anda.
Sudah disesuaikan dengan penyebutannya, safety officer memiliki main role dalam memastikan semua kegiatan di perusahaan berlangsung dengan aman dan sehat. Pada umumnya, officer akan memetakan setiap peluang bahaya atau resiko yang muncul di setiap area kerja.
Dari hasil pemetaan tersebutlah para safety officer ini mengupayakan adanya implementasi HSE. Sehingga dampak buruk dapat dilakukan pencegahan, maka lebih aman lagi baik bagi perusahaan maupun bagi para karyawan.
Sehingga para karyawan juga menjadi lebih percaya pada perusahaan dan bekerja dengan nyaman. Jika sudah demikian, maka akan lebih mudah bagi perusahaan untuk mengoptimalkan kinerja para karyawannya.
Tanggung Jawab dan Tugas Safety Officer
Praktek penerapan HSE dalam setiap perusahaan sejatinya tidak terlalu jauh berbeda. Namun tetap saja disesuaikan juga dengan sektor industrinya. Untuk itu, tuga dan tanggung jawab yang diemban oleh safety officer pun bisa berbeda-beda. Akan tetapi secara garis besar sama sebagaimana tercantum di bawah ini.
1. Melakukan Identifikasi dan Pemetaan
Seorang safety officer pertama-tama akan bertugas untuk melakukan identifikasi dan pemetaan mengenai apa saja potensi risiko dan bahaya yang akan muncul atau pernah terjadi di lingkungan kerja.
Mereka juga akan melakukan peringkat resiko dan apa saja yang akan dihadapi jika hal tersebut sampai terjadi. Sehingga, dapat menjadi sebuah pelajaran bagi perusahaan untuk segera melakukan tindakan pencegahan agar dapat meminimalisir dampak buruk.
2. Membuat Program Pendukung HSE
Selanjutnya, seorang safety officer juga berkewajiban untuk membuat program-program yang memiliki relevansi dengan HSE. Program yang dibuat untuk perusahaan harus memiliki indikator seperti upaya preventif dan juga usaha untuk mengoreksi.
Program preventif bertujuan meminimalisir munculnya resiko yang berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan kerja. Sementara untuk program usaha koreksi fungsinya guna menindaklanjuti dengan tanggap ketika terjadi kegagalan dalam proses kerja.
Program atau kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan menyediakan pelatihan. Sehingga safety officer juga dapat dengan mudah mengukur dan mengevaluasi sejauh mana pemahaman setiap pekerja akan penerapan HSE.
Merupakan tugas safety officer juga untuk memberikan teguran jika mendapati pihak-pihak di perusahaan yang melakukan penyimpangan. Sebab setiap kegiatan yang dilakukan di perusahaan harus disesuaikan dengan prosedur HSE.
3. Dokumentasi Penerapan HSE
Selanjutnya safety officer bertugas untuk melakukan pendokumentasian pelaksanaan HSE di perusahaan. Selain itu juga memastikan bahwa semua dokumentasi dan administrasi terkelola dengan baik dan benar.
Dokumentasi dan administrasi dalam penerapan HSE di perusahaan merupakan salah satu hal yang penting. Sehingga jangan sampai diremehkan. Sebab pendokuemntasian dan kelengkapan administrasi juga menjadi salah satu standar dasar yang baku. Maka safety officer harus selalu memastikan semuanya terpelihara dan tercatat dengan seksama.
4. Perantara untuk Perusahaan
Selain tugas-tugas dan tanggung jawab di atas, menjaga hubungan baik dan menjadi perantara antara perusahaan dan pemerintah juga jadi tugas safety officer. Tugas ini tentu saja tidak kalah penting dari tugas lainnya.
Sederhananya, safety officer harus mampu untuk menjembatani dan menghubungkan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dan penerapannya bagi perusahaan.
Selain itu, safety officer juga harus secara berkala memastikan bahwa standar K3 yang digagas dan diatur pemerintah telah diimplementasikan dengan baik oleh perusahaan.
5. Memastikan Penggunaan Safety Tools
Tugas safety officer juga mencakup bagaimana perusahaan sudah memenuhi standar K3 yang baik dan lengkap. Jika sektor industri yang digeluti perusahaan penuh resiko, maka sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk menyediakan Alat Pelindung Diri bagi pekerja.
Maka, safety officer harus memastikan dengan baik bahwa seluruh pekerja telah menggunakan APD. Selain itu, safety officer juga harus memastikan bahwa peletakkan serta penggunaan safety sign harus sesuai dengan fungsi dan lokasi.
Hal ini tentu saja demi menjaga dan meningkatkan keamanan saat bekerja. Selain itu juga agar seluruh yang berkepentingan di perusahaan menjadi lebih paham tentang prinsip K3. Sehingga mereka dapat secara bersama-sama menerapkannya.
Setelah Anda mengetahui apa saja tugas safety officer, Anda mungkin jadi lebih memahami urgensi dari posisi ini di perusahaan. Sehingga jika Anda memiliki sebuah perusahaan dapat memastikan bahwa perusahaan Anda mendapat talent safety officer terbaik.
Agar memudahkan penerapan HSE dan mendukung tugas yang diemban safety officer, Anda bisa bekerja sama dengan Mutu Certification dalam memberikan pelatihan atau inspeksi kinerja HSE officer.
Mutu Certification telah beroperasi sejak 1990 sebagai perusahaan resmi tersertifikasi yang memberikan pelayanan untuk inspeksi dan sertifikasi. Kami telah bekerja sama dengan banyak perusahaan multinasional yang bergerak di berbagai sektor.
Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.