21 Jul 11 Tahun Berjalan ISPO Petani Jalan Ditempat
ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) adalah sertifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk mempromosikan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan. Namun setelah 11 tahun berjalan, ternyata masih sedikit petani yang memperoleh sertifikat sawit berkelanjutan.
Direktur Pengolahan & Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Prayudi Syamsuri, menyebutkan bahwa jumlah ISPO petani sawit sampai saat ini baru mencapai sekitar 21 ribu hektar atau baru ada 32 sertifikat ISPO yang dimiliki oleh kelompok tani. Sedangkan, total keseluruhan luas perkebunan sawit rakyat saat ini mencapai 6,7 juta hektar.
Rendahnya tingkat sertifikasi ISPO petani sawit terjadi karena beberapa tantangan yang dirasakan para petani sawit dalam melakukan penerapan ISPO. Dalam proses penerapan ISPO petani, perlu adanya investasi awal yang signifikan. Petani sawit perlu memenuhi persyaratan teknis dan infrastruktur yang ditetapkan oleh ISPO, seperti memperbaiki saluran drainase, mengadopsi sistem pemupukan yang tepat, dan memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan kerja. Hal ini tentu memerlukan biaya tambahan yang mungkin tidak dapat dengan mudah diakses oleh petani dengan sumber daya terbatas.
Selain itu, bagi sebagian petani sawit mungkin memiliki keterbatasan akses informasi, khususnya bagi mereka yang berada di daerah terpencil atau dengan akses terbatas. Sebagian petani sawit masih merasa kesulitan memperoleh informasi tentang persyaratan dan pedoman ISPO, termasuk sulit untuk mengakses pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Untuk mengatasi tantangan yang dirasakan oleh para petani sawit dalam memaksimalkan penerapan ISPO, maka penting adanya peran pemerintah terkait untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani, memperbaiki akses mereka ke informasi dan sumber daya, serta membangun kerjasama antara petani, pemerintah, dan pihak-pihak terkait lainnya. Dengan pendekatan dan dukungan yang memadai, petani dapat mengatasi tantangan penerapan ISPO dan menerapkan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan. Dengan demikian, kewajiban sertifikasi sawit akan berjalan sesuai target waktu yang telah ditentukan.
Penyebab Penerapan ISPO Petani Sawit Belum Maksimal
Kurangnya Kesadaran dan Pengetahuan
Beberapa petani mungkin tidak sepenuhnya memahami manfaat dan pentingnya menerapkan ISPO. Kurangnya kesadaran tentang standar ISPO dan praktik-praktik berkelanjutan yang diperlukan, dapat menghambat adopsi oleh petani. Maka dibutuhkan upaya untuk meningkatkan pengetahuan mereka melalui pelatihan, workshop, dan kampanye penyuluhan.
Keterbatasan Sumber Daya
Sebagian petani, terutama yang beroperasi di daerah pedesaan dan memiliki skala usaha kecil, mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya untuk memenuhi persyaratan ISPO. Mereka mungkin kesulitan dalam mengakses modal, teknologi, bibit unggul, dan bantuan teknis yang diperlukan untuk meningkatkan produksi secara berkelanjutan.
Pengaruh Ekonomi
Beberapa petani mungkin menghadapi tekanan ekonomi yang membuat mereka sulit untuk mengubah praktik pertanian mereka. Ketika harga kelapa sawit turun atau biaya produksi meningkat, petani mungkin fokus pada mencari keuntungan segera daripada menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam menerapkan standar berkelanjutan.
Perubahan Pola Budidaya
Dalam melakukan penerapan ISPO, dibutuhkan perubahan pola budidaya yang sudah ada. Hal ini dapat melibatkan penyesuaian dalam penggunaan pupuk, pestisida, pengelolaan lahan, dan infrastruktur pertanian. Perubahan ini mungkin memerlukan waktu, upaya, dan biaya tambahan yang tidak semua petani siap atau mampu menghadapinya.
Pengawasan dan Penegakan Hukum yang Kurang
Tantangan dalam pengawasan dan penegakan hukum juga dapat mempengaruhi penerapan ISPO petani. Ketika tidak ada sistem yang efektif untuk memastikan kepatuhan terhadap standar ISPO, petani mungkin cenderung tidak memprioritaskan penerapan atau memilih untuk tidak mengikutinya.
Ketua Umum DPP APKASINDO, Dr. Ir. Gulat ME Manurung, MP, C.APO, C.IMA, mengatakan bahwa dalam melakukan penerapan ISPO harus ada konsistensi dan tidak hanya sibuk bicara aspek lingkungan. Apabila memang ISPO tidak ada manfaatnya bagi petani, maka realisasi tercapainya ISPO petani hingga 100% pada tahun 2025 mendatang, belum tentu akan terwujud.
Langkah Supaya ISPO Petani Berjalan Lancar
Agar ISPO petani dapat berjalan maksimal, perlu adanya dukungan pihak ketiga bagi petani sawit, khususnya petani sawit yang masih memiliki keterbatasan. Dukungan tersebut dapat berupa :
Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan melalui program-program pemerintah, kerjasama dengan organisasi pertanian, dan pelatihan lapangan. Muatan yang disampaikan dalam pendidikan dan pelatihan tersebut dapat meliputi pengetahuan tentang persyaratan ISPO, pedoman praktik terbaik, manfaat keberlanjutan, dan teknik budidaya yang efisien.
Akses yang Lebih Baik ke Sumber Daya
Akses yang dimaksud termasuk akses ke modal, teknologi modern, bibit unggul, pupuk, pestisida yang ramah lingkungan, dan infrastruktur yang diperlukan. Pemerintah dapat memfasilitasi akses ini melalui program subsidi, pinjaman modal, dan kerjasama dengan sektor swasta.
Pendampingan dan Bimbingan Teknis
Tim ahli dan penasihat pertanian dapat membantu petani dalam mengembangkan rencana tindakan, memberikan nasihat praktis, dan memonitor kemajuan dalam penerapan ISPO. Pendampingan ini dapat dilakukan melalui program-program pemerintah, lembaga riset, dan kemitraan dengan organisasi pertanian.
Insentif dan Penghargaan
Memberikan insentif dan penghargaan kepada petani yang menerapkan ISPO dengan baik, misalnya berupa insentif finansial, tunjangan pajak, bantuan teknis tambahan, atau pengakuan publik atas upaya mereka dalam praktik berkelanjutan. Insentif semacam ini dapat mendorong petani untuk lebih aktif dalam menerapkan ISPO.
Penegakan Hukum dan Pengawasan yang Ketat
Adanya penegakan hukum dan pengawasan yang ketat terhadap penerapan ISPO diperlukan untuk memastikan kepatuhan petani terhadap standar ISPO. Hal ini dapat melibatkan inspeksi lapangan, audit independen, dan sanksi yang diberlakukan jika ditemukan pelanggaran.
Mutu Internasional Melayani Sertifikasi ISPO
PT Mutuagung Lestari atau Mutu International merupakan perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1990. Kami melayani berbagai jasa pengujian, inspeksi, dan sertifikasi untuk berbagai macam industri. Tim ahli kami yang didukung oleh pengalaman selama lebih dari 30 tahun, bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai, guna meningkatkan kinerja perusahaan Anda secara efektif dan efisien.
Sejak berdirinya bergerak dibidang sertifikasi kehutanan dan industri yang telah memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Standarisasi Nasional (BSN), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan lembaga akreditasi mancanegara lainnya.
Untuk melakukan pengurusan sertifikasi ISPO, Anda bisa menghubungi MUTU International. Sertifikasi dari lembaga pelatihan MUTU International bersifat resmi dan BNSP. Jadi Anda tidak perlu khawatir.
MUTU menyediakan jasa sertifikasi untuk berbagai sektor, yaitu sektor Pertanian (Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan lain-lain, Industri Jasa Publik (sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, sistem manajemen keamanan informasi, dan lain-lain), Pangan (Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP)), sistem manajemen keamanan pangan, pangan organic, dan lain-lain), Ekonomi Hijau (sertifikasi gas rumah kaca, ISCC, dan lain-lain), Kehutanan (Forest Stewardship Council (FSC)), pengelolaan hutan produksi lestari, dan lain-lain) dan Produk Kehutanan (Ekolabel, Japanese Agricultural Standard (JAS), dan lain-lain).
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.