18 Jan Apa itu RSPO dan Mengapa itu Penting?
Apa itu RSPO? Mengapa hal ini penting bagi perkembangan industri kelapa sawit? Yuk, pelajari informasi terkait RSPO di bawah ini.
Industri kelapa sawit, terutama di Indonesia, tumbuh dan berkembang dengan pesat. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian (Kementan), Indonesia memproduksi lebih dari 49.7 juta ton pada tahun 2021 dengan total perkebunan mencapai 15.08 juta hektare.
Kelapa sawit merupakan komoditas dengan produktivitas tertinggi di antara minyak nabati lainnya seperti minyak lobak dan minyak bunga matahari. Bisa dipakai untuk banyak keperluan membuat permintaan terhadap minyak kelapa sawit semakin tinggi, baik di dalam dan luar negeri.
Nah, apa hubungan data di atas dengan apa itu RSPO? Permintaan yang semakin tinggi membuat banyak kalangan masyarakat dan pemerintah untuk memperluas jumlah perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Hal ini tentu berdampak pada ekosistem sekitar, mengingat perkebunan kelapa sawit menjadi salah satu faktor terbesar deforestasi atau penghilangan hutan.
Oleh karena itu, demi menjaga berkelanjutan lingkungan, diperlukan suatu aturan agar efek negatif dari kelapa sawit terhadap ekosistem sekitar bisa diminimalisasi. Dalam hal ini, RSPO berperan untuk menormalisasi pembentukan sistem berkelanjutan (sustainability). Untuk memahami hal ini lebih lanjut, simak informasi lengkap mengenai apa itu RSPO.
Apa Itu RSPO?
Apa itu RSPO? RSPO merupakan singkatan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil. RSPO merujuk pada asosiasi nirlaba yang mempersatukan berbagai organisasi industri kelapa sawit dalam satu tujuan termasuk produsen, pemroses atau pedagang, produsen barang-barang konsumen, pengecer, LSM sosial, LSM pelestarian lingkungan atau konservasi alam, bank, dan investor kelapa sawit.
Bersama-sama, setiap organisasi sepakat untuk membuat dan mengaplikasikan standar internasional demi mencapai penanaman dan pemrosesan kelapa sawit berkelanjutan (sustainable palm oil). Hal ini dilakukan agar setiap proses produksi kelapa sawit ramah lingkungan.
Pembentukan RSPO didasari oleh pesatnya pertumbuhan industri kelapa sawit yang dapat mengakibatkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan seperti kerusakan hutan, hilangnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim global, dan masalah sosial.
Maka dari itu, implementasi RSPO terus diawasi oleh berbagai pihak mulai dari anggota asosiasi, LSM, pers, dan pemerintah. Partisipasi ini dimaksudkan agar setiap aktor industri kelapa sawit beroperasi sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Sejarah Berdirinya RSPO
Pada tahun 2004, RSPO didirikan demi mempromosikan pengelolaan minyak sawit berkelanjutan. Terdapat lima anggota inti yaitu Worldwide Fund for Nature (WWF), Malaysian Palm Oil Association (MPOA), Unilever Netherlands, Aarhus United UK Ltd. (AAK), dan Migros Genossenschafts Bund (Switzerland). Saat ini, RSPO memiliki lebih dari 5,000 anggota dari 94 negara dengan kantor pusat berada di Zurich, Swiss, kantor sekretariat berlokasi di Kuala Lumpur, dan kantor perwakilan di Jakarta, Indonesia.
Sejak hari didirikan, RSPO telah mengembangkan serangkaian kriteria yang wajib dipatuhi oleh perusahaan untuk menghasilkan Minyak Sawit Berkelanjutan Bersertifikat RSPO atau RSPO Certified Sustainable Palm Oil (CSPO). Dengan adanya kriteria ini, diharapkan setiap pelaku usaha industri kelapa sawit dapat meminimalisasi dampak negatif produksi minyak sawit terhadap area sekitar, flora dan fauna, serta masyarakat setempat.
RSPO sebagai asosiasi pemberi sertifikasi internasional yang berfokus pada produksi kelapa sawit memiliki ciri khas pembeda dari asosiasi industri lainnya, yaitu:
- Setiap pemangku kepentingan merupakan anggota dan memiliki hak suara dalam penetapan aturan dan standar yang berlaku.
- Tidak diwajibkan bagi anggota untuk memiliki sertifikat RSPO, hal ini dilakukan secara sukarela.
- Sistem verifikasi dan penilaian terhadap sertifikasi dilakukan secara transparan oleh lembaga yang telah dipercaya.
- Bertujuan untuk meminimalisir kerusakan terhadap lingkungan dalam jangka panjang.
- Mendalami visi dan misi asosiasi agar dapat berkomitmen menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar dengan standar produksi kelapa sawit yang berkelanjutan.
Mengapa RSPO Penting?
Setelah mempelajari apa itu RSPO dan sejarahnya, bisa kita lihat bahwa asosiasi ini berperan penting dalam merealisasikan sasaran penerapan industri kelapa sawit berkelanjutan. Dengan adanya hal ini, RSPO ingin menjamin praktik produksi setiap pelaku industri kelapa sawit tidak merusak atau membahayakan kawasan konservasi tinggi demi perluasan perkebunan kelapa sawit.
Dengan komitmen serius, tujuan dan sasaran RSPO berfokus pada pengurangan kerusakan lingkungan terhadap penggundulan hutan, menjaga keanekaragaman hayati, dan menghargai hak dan kehidupan masyarakat sekitar yang bergantung pada produk hutan.
Setiap pelaku industri kelapa sawit, terutama perusahaan, yang memiliki sertifikasi RSPO harus mematuhi standar kriteria yang telah dibuat oleh asosiasi. Produksi minyak kelapa sawit juga harus menggunakan bahan mentah yang berasal dari tiga rantai suplai yaitu Identity Preserved (IP), Segregated (SG), dan Mass Balance (MB).
Perusahaan yang telah mendapat pengakuan dari RSPO pun memiliki berbagai keuntungan karena mereka bisa menggunakan merek dagang RSPO. Hal ini memperlancar akses dan proses penjualan ke pasar internasional, meningkatkan pendapatan, dan mengurangi risiko konversi lahan. Terlebih lagi, perusahaan akan terlihat baik di mata konsumen karena kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
Siapa yang Perlu Memiliki Sertifikasi RSPO?
Informasi selanjutnya tentang apa itu RSPO mengarah ke pihak yang harus memiliki sertifikasinya. Sertifikasi RSPO tidak wajib untuk dimiliki pelaku industri kelapa sawit terutama di Indonesia karena hal ini bersifat sukarela. Indonesia juga memiliki sistem sertifikasi sendiri sebagai bentuk pengakuan bahwa suatu perusahaan melakukan proses tanam dan produksi berkelanjutan, disebut sebagai Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
ISPO wajib dimiliki oleh setiap pelaku usaha di Indonesia, karena hal ini menjadi dasar penerapan aturan dan legalitas suatu perusahaan kelapa sawit. Oleh karena itu, untuk usaha dalam negeri terkait kelapa sawit, ISPO dinilai lebih kuat dalam menjalankan setiap aturan dan kriteria perusahaan yang peduli dengan lingkungan. Hal ini juga diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2020.
Namun, sertifikasi ISPO hanya diakui secara nasional. Sertifikasi ini tidak berlaku sebagai standar global. Maka dari itu, jika perusahaan kelapa sawit Anda ingin melakukan kegiatan ekspor, disarankan untuk memiliki sertifikasi RSPO. Selanjutnya dari apa itu RSPO adalah delapan prinsip yang harus dipatuhi oleh perusahaan atau organisasi yang memiliki sertifikat RSPO, yaitu:
- Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
- Memiliki komitmen tinggi terhadap transparansi.
- Terus berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan ekonomi dan keuangan dalam jangka panjang.
- Melakukan dan menerapkan praktik usaha atau produksi sesuai dengan pabrik dan petani.
- Bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan sekitar, konservasi tinggi sumber daya alam, dan keanekaragaman hayati.
- Mengaplikasikan aturan dasar atau pertimbangan dan bertanggung jawab terhadap karyawan perusahaan, individu, dan masyarakat setempat yang terpengaruh oleh kegiatan usaha dan perkebunan kelapa sawit.
- Bertanggung jawab terhadap setiap pengembangan dan berupaya untuk melakukan perbaikan di wilayah-wilayah utama yang terdampak aktivitas.
- Berkomitmen melakukan pengembangan penanaman baru.
Persyaratan Sertifikasi RSPO
Dilansir dari halaman resmi RSPO, untuk mempunyai sertifikat RSPO, suatu perusahaan atau organisasi harus memenuhi dan mematuhi setiap standar RSPO yang berlaku. Ada pula proses verifikasi yang harus diselesaikan secara berkelanjutan dengan melakukan proses audit tahunan dan meningkatkan status kepatuhan.
Terdapat tiga elemen skema sertifikasi RSPO, yaitu:
Standar
Standar RSPO yang ditetapkan menjadi dasar penilaian kelulusan mendapat sertifikasi. Hal ini harus dipatuhi oleh setiap anggota yang ingin memiliki sertifikasi. Standar ini dikembangkan melalui masukan yang diperoleh dari hasil diskusi berbagai pemangku kepentingan.
Tergantung pada jenis usaha dan pemangku kepentingan, ada tiga standar berbeda yang bisa dijadikan pedoman. Demi menjaga keberlanjutan perkembangan, standar ini akan ditinjau setiap lima tahun.
- Prinsip dan Kriteria RSPO atau RSPO Principles and Criteria (P&C)
- Standar Sertifikasi Rantai Suplai RSPO atau RSPO Supply Chain Certification (SCC) Standard
- Standar Petani Swadaya RSPO atau RSPO Independent Smallholder (ISH) Standard
Akreditasi
Badan Sertifikasi atau Certification Body (SB) yang terakreditasi melakukan proses audit internal demi mengevaluasi tingkat kepatuhan anggota terhadap standar RSPO yang berlaku.
Hanya CB yang terakreditasi, karena telah diuji dapat melakukan audit yang kompeten dan dapat dipercaya, diperbolehkan oleh RSPO untuk menyediakan layanan sertifikasi.
Mereka mendapat akreditasi ini dari Assurance Services International (ASI). ASI merujuk pada entitas akreditasi kredibel yang dapat membuktikan dan memantau kinerja CB secara global. Mereka akan mengevaluasi kinerja CB dan proses ini dilakukan secara ketat oleh ASI.
Persyaratan Proses
Proses ini merujuk pada hasil akhir penetapan apakah standar RSPO telah dipenuhi dan dipatuhi oleh CB yang terakreditasi atau tidak. Akan ada sanksi atau penalti jika CB tidak memenuhi standar yang berlaku. Sistem sertifikasi RSPO dapat dilihat secara detail pada tiga Standar sebelumnya.
Manfaat dari Sertifikat RSPO
Setelah melalui proses verifikasi agar mendapat sertifikat RSPO, ada beberapa manfaat atau keuntungan yang bisa diperoleh oleh perusahaan atau organisasi yang berkecimpung pada industri kelapa sawit, seperti:
- Merek dagang RSPO dapat mempermudah transaksi penjualan dan meningkatkan kepercayaan konsumen.
- Memberikan perlindungan hak pekerja dan peningkatan produktivitas usaha.
- Membentuk citra perusahaan yang positif karena memiliki kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan.
- Memperbesar peluang perusahaan atau organisasi untuk memasuki pasar internasional demi kebutuhan ekspor.
- Memberikan nilai tambah terhadap produk yang dipasarkan.
- Mengurangi kecelakaan kerja karena mengikuti standar yang ditetapkan.
- Mengurangi emisi gas rumah kaca dan penggunaan pestisida.
- Memiliki sistem pengelolaan sampah atau limbah industri yang lebih baik.
- Meningkatkan kepatuhan perusahaan terhadap persyaratan dan standar RSPO.
- Inklusi petani kecil.
Mutu Certification, Rekomendasi Lembaga Sertifikasi RSPO
Sehabis memahami perihal apa itu RSPO, Anda dapat menghubungi tim Mutu International jika tertarik untuk mengurus sertifikasi ini dari lembaga terpercaya. Proses pengurusan sertifikasi sangat mudah untuk dilakukan! Anda hanya perlu menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, proses selanjutnya akan tim kami selesaikan. Layanan yang kami sediakan terdiri dari:
- Tinjauan permohonan
- Kajian Dokumen
- Audit
- Penyusunan Laporan
- Review dan Pengambilan Keputusan
- Penerbitan Sertifikat
Tarif pelayanan kami berbeda-beda tergantung pada detail dan kebutuhan usaha Anda. Segera hubungi tim Mutu International jika ingin tahu lebih lanjut mengenai hal ini dan dapatkan sertifikasi usaha Anda sekarang juga!
Itulah informasi lengkap mengenai apa itu RSPO, pentingnya sertifikat RSPO, persyaratan sertifikasi, dan manfaatnya. Pahami setiap proses dan persyaratan yang ada jika Anda berminat untuk mendapatkan merek dagang RSPO untuk perusahaan produksi kelapa sawit Anda. Anda dapat mengunjungi website resmi RSPO untuk informasi lebih lanjut dan terbaru.
Silahkan hubungi Mutu Certification International untuk pelatihan lainnya melalui [email protected] atau (62-21) 8740202. Ikuti Training sesuai kebutuhan Anda Bersama Kami. Anda dapat mengajukan pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan maupun individu. Hubungi Mutu Certification International sekarang juga. Follow juga Instagram Mutu International di @mutuinternational untuk update pelatihan lainnya.